KELOMPOK : 3
ANGGOTA : - SYIFAUL ULUM (201710410311006)
- YAYUK MUZAIYATIN (201710410311033)
- SITI MUJIATI (201710410311034)
- ANNISA HANIFA SAPUTRI (201710410311043)
- DILA DEFINARATI HARAHAP (201710410311052)
- SARI FADILLA ANGGRAINI (201710410311055)
TOPIK FORMULASI : PHENYLEPHRIN TETES MATA
TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 19 OKTOBER 2020
PRAFORMULASI
Fenilefrin adalah agonis selektif reseptor α1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor β.
Efeknya mirip metoksamin dan digunakan untuk indikasi yang sama. Obat ini juga digunakan
sebagai dekongestan nasal dan sebagai midriatik. (Farmakologi dan Terapi ed V hal 75)
Secara khusus, fenilefrin 10% tetes mata dapat memiliki efek sistemik yang kuat. Obat-
obat ini harus dihindari atau hanya digunakan dengan sangat hati-hati pada bayi, orang tua, dan
pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi yang signifikan, atau arteriosklerosis lanjut.
Kematian telah dilaporkan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang sudah ada
sebelumnya. Penggunaan fenilefrin di mata dapat membebaskan pigmen butiran dari iris,
terutama bila diberikan dalam jumlah besar dosis untuk pasien lanjut usia. Larutan oftalmik dari
fenilefrin adalah kontraindikasi pada pasien dengan angleclosure glaukoma. Pengaburan kornea
dapat terjadi jika kornea epitel telah gundul atau rusak. (Martindle Page 1568)
Efek pada mata yakni Konjungtivitis akut dan kronis telah terjadi dilaporkan setelah
penggunaan dekongestan oftalmik yang dijual bebas preparat dari fenilefrin, naphazoline, atau
tetryzoline. peradangan konjungtiva membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh dalam
beberapa kasus. Dermatokonjungtivitis juga telah dilaporkan setelah penggunaan tetes mata
fenilefrin. (Martindle Page 1568)
- Mekanisme Aksi
Merangsang reseptor alfa postsynaptic, mengakibatkan peningkatan vasokonstriksi arteri
perifer yang intens. Menyebabkan peningkatan yang nyata pada tekanan sistolik,
diastolik, dan paru serta bradikardia refleks. Sedikit menurunkan curah jantung dan
meningkatkan aliran darah koroner. (A to Z Drug)
2. Pemerian :
Kristal putih atau praktis putih, tidak berbau, berasa pahit.
3. Kelarutan :
mudah larut dalam air dan etanol (FI V hal 428)
4. stabilitas :
simpan pada suhu 250, masih diperbolehkan pada suhu antara 150 dan 300
dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. (FI V hal 428)
5. Inkompaktibilitas :
Fenilefrin dinyatakan tidak kompatibel dengan anestesi lokal butacaine. (martindle page
1568)
6. Data lain :
Fenilefrin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih dari
102,5% C9H13NO2.HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. (FI V hal 428)
Tanggal berlaku
PT. Borneo Farma
Departemen Seksi 19 Oktober 2020
Pengawasan Mutu …………….
Pemerian Larutan steril fenilefrin hidroklorida dalam air untuk tetes mata,
mengandung fenilefrin hidroklorida tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dan 102,5% C9H13NO2.HCl
Rujukan -
Sifat : Lipofilik
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya (Wadah
gelap) dan panas dengan ukuran tidak lebih dari 15ml. Simpan
dalam suhu 20℃-25℃
B. SPESIFIKASI BAHAN
Pemerian Kristal putih atau praktis putih; tidak berbau; berasa pahit.
Spesifikasi lain -
Frekuensi pengujian -
ulang
Karakteristik pH : 4.0-7,5
fisis/kimia
bau : tidak berbau
BM : 203,67
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada
suhu 25°, masih diperbolehkan pada suhu antana 15° dan 30°.
A. III. BENTUK SEDIAAN, DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
Dosis : 0,12% x 10 ml = 12 mg
pH : 4,0-7,5
(Akorn USP)
B. A. PERMASALAHAN FORMULASI
FORMULASI
I. MACAM-MACAM FORMULASI
Part I
Part II
QS mL 10 1 N Sodium Hydroxide, QS mL
NF^a
Part III
11 Water Purified (Distilled), 100.00 mL
USP
b The amount of thimerosal to be added must be calculated on the basis of the assay value of the
raw material lot used according to the following formula: 2.25 g ¥ 100.0%/assay value (%) = g
thimerosal required
(AKRON, 2015)
- Sodium Bisulfite
- Edetate Disodium
- Purified water
Cara
Nama bahan Fungsi Kelarutan PH Stab.
Sterilisasi
Phenylephrine HCl Bahan aktif Mudah larut pH = 4,0-7,5
(FI V 428) dalam air dan
etanol.
( Dari cara sterilisasi tsb. Simpulkan cara sterilisasi sediaan yang Saudara buat)
CARA STERILISASI SEDIAAN : Sterilisasi dengan autoklaf
PELAKSANAAN
0,12
x 20 ml=0,024 g
100
● Benzalkonium Chlorid
0,01
x 20 ml=0,002 g
20
Perhitungan Dapar
Sediaan yang digunakan pH 6.0
Na 2 HPO 4
pH = pKa + log
NaH 2 PO 4
Na 2 HPO 4
6 = 7,21 + log
NaH 2 PO 4
Na 2 HPO 4
-1,21 = log
NaH 2 PO 4
Na 2 HPO 4
0,06 =
NaH 2 PO 4
Kapasitas dapar
β = 2,3 C x ka ¿ ¿
2,3C x 6,17 x 10−8 x 10−6
0,02 = 2¿
¿¿
0,02 = 0,1259 C
C = 0,1589
C = garam + asam
NaH2PO4 = 0,1499
C = garam + asam
Na2HPO4 = 0,009
g 1000
NaH2PO4 = x
Mr V
g 1000
0,1499 = x
156,01 20 ml
g = 0,4677
g 1000
Na2HPO4 = x
Mr V
g 1000
0,009 = x = 0,032
177,99 20 ml
1.Ukur 20 mL item 7 (Sterile water) masukkan ke dalam tangki baja tahan karat yang
sesuai. Tambahkan Potassium Phosphate Monobasic 100 mg; Sodium Phosphate
Dibasic 60 mg; Benzalkonium Chloride 2 mg; secara berurutan, biarkan masing-
masing item larut sebelum menambahkan item berikutnya.
2.Lakukan pengecekan pH (tambahkan NaOH jika pH sediaan terlalu asam atau
tambahkan HCl jika pH sediaan terlalu basadengan dilakukan pengenceran 1% b/v
yaitu 1 gram dilarutkan dalam 100 mL sterile water). Catatan: pH yang diharapkan
adalah ~7,4
3.Tambahkan Phenylephrine HCl, aduk hingga larut selama 15 menit.
4.Sterilkan selama 1 jam (kisaran 45 hingga 60 menit) pada 121°C dalam autoclave
pada 15 psi yang Sartorius Mini cartridge yaitu alat filtrasi, dan bejana tekan baja
tahan karat.
7. Jadilah sampel.
8. Isi larutan steril secara aseptik melalui kaca sinter ke dalam wadah yang telah
disterilkan. Lakukan uji titik gelembung pada filter gas in-line 0,22 mm sebelum dan
sesudah filtrasi pada 18 psi.
Cara Sterilisasi :
Dikerjakan secara aseptis dan diseterilkan dalam autoclave dengan suhu 121C (-0, +5
C) pada 15 psi Saerorius kartrid mini, filter, dan bejana tekan baja yang tahan karat.
Cara
No. Nama Wadah Ukuran Jumlah Suhu Waktu
Sterilisasi
1. Beaker glass 100 ml 2 Oven c 30 menit
180
2. Erlenmeyer 100 ml 1 Oven c 30 menit
160
3. Vial Oven c 30 menit
180
4. Pinset 1 Oven c 30 menit
180
5. Gelas Arloji 1 Oven c 30 menit
180
6. Batang Pangaduk 1 Dipanaskan c 60 menit
170
langsung
7. Alumunium foil Dipanaskan - -
langsung
8. Pipet 2 Autoklaf c 15 menit
121
9. Gelas Ukur 3 Autoklaf c 15 menit
121
10.Corong gelas 1 Autoklaf c 15 menit
121