Nama Kelompok :
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan yang maha Esa, atas limpahan
rahmatnya yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua. Hingga saya dapat mengerjakan
makalah ini dengan baik.
Kami berharap dengan makalah ini dapat memberi banyak manfaat bagi para pembaca
dan tidak terkecuali penulis sendiri. Walaupun kami menyadari masih banyaknya kekurangan
yang terdapat dalam makalah yang kami tulis ini yang di akibatkan oleh terbatasnya pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik dari ibu Hairunisa, M.Farm.,Apt selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Sediaan Steril.
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menjamin stabilitas produk, harus ditetapkan syarat yang sangat tegas
terhadap bahan kemas primer, yang seringkali menyatu dengan seluruh bahan yang
diisikan baik berupa cairan dan semi padatan. Bahan kemas sekunder pada umumnya
tidak berpengaruh terhadap stabilitas (Voigt, 1995). Kemasan adalah wadah atau
pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-
kerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya. Pengemas diartikan sebagai
wadah, tutup dan selubung sebelah luar, artinya keseluruhan bahan kemas, dengannya
obat ditransportasikan dan/atau disimpan (Voigt, 1995). Menurut undang-undang pasal
24 menyatakan bahwa Pengemasan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan
dengan menggunakan bahan kemasan yang tidak membahayakan kesehatan manusia
dan/atau dapat mempengaruhi berubahnya persyaratan mutu, keamanan, dan
kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
1.3. Tujuan
Mengetahui dan memahami isi dari kemasan produk sediaan steril serta mengetahui
fungsi dari kemasan sediaan steril yang digunakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sediaan Steril
1. Salep Mata Erlamycetin 1 %
Bentuk sediaan salep mata merupakan sediaan steril, sehingga untuk mencegah
kontaminasi, ujung wadah obat tidak boleh terkena permukaan lain dan ditutup rapat
setelah digunakan. Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata yang
mengandung basis salep yang cocok, dimana pembuatan sediaan salep mata
dilakukan dengan menambahkan bahan obat sebagai larutan steril atau sebagai
serbuk steril yang termikronisasi dalam dasar salep steril yang hasil akhirnya
dimasukkan secara aseptis dalam tube steril salep yang disterilkan dengan cara yang
cocok (Ditjen POM, 1979).
Adapun syarat-syarat salep mata :
a. Steril.
b. Dibuat dari bahan-bahan yang disterilkan di bawah kondisi aseptik.
c. Sterilitas akhir dari salep dalam tube dengan radiasi gamma.
d. Mengandung bahan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
e. Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata
f. Bebas partikulat
ERLAMYCETIN 1% SALEP MATA adalah salep antibiotik steril untuk mata
yang mengandung Chloramphenicol 1%. Chloramphenicol adalah antibiotik
spektrum luas yang bersifat bakteriostatik. Obat ini efektif terhadap bakteri gram
positif dan gram negatif yang aerob dan anaerob, kecuali Pseudomonas aeruginosa.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Obat ini berfungsi
untuk mengobati mata infeksi seperti iritis, konjungtivitis, keratitis, dakriositis, dan
infeksi mata lain yang sensitif terhadap Chloramphenicol. Dalam penggunaan obat
ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Indikasi Umum
Informasi obat ini hanya untuk kalangan medis. Pengobatan konjunctivitis bakteri
disebabkan oleh Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aereus,
streptococcus haemolyticus
Komposisi
Chloramphenicol 1%
Dosis
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Oleskan 3 kali sehari
Aturan Pakai
Oleskan pada mata yang sakit
Perhatian
Harus dengan resep dokter. Ibu menyusui, wanita hamil, fungsi ginja l yang buruk
Kontra Indikasi
Hipersensitif
Efek Samping
Anemia aplastik,ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super
infeksi.
Segmentasi
Red
Kemasan
Dus, Tube @ 3.5 g
Manufaktur
Erela
No. Registrasi
BPOM: DKL7206313731A1
2. Ampul Dexamethasone
Ada dua tipe utama wadah untuk injeksi yaitu dosis tunggal dan dosis ganda.
Wadah dosis tunggal yang paling sering digunakan adalah ampul dimana kisaran
ukurannya dari 1-100 ml. pada kasus tertentu.
Ampul adalah wadah gelas silindir berdinding tipis yang memiliki leher jepit yang
rusak sekali pakai dan digunakan untuk dosis tunggal dengan volume berkisar antara
0,5-100 ml pada keadaan tertentu yang kedap udara dan tertutup rapat sehingga
mengurangi kontaminasi lingkungan dengan isi ampul.
Golongan
Obat Keras
Kelas terapi
Kortikosteroid (antiinflamasi dan imunosupresan)
Bentuk
Cairan Injeksi
Kemasan
Ampul @ 1 mL
No. Reg
DKL7802347743A1
No. Batch
W109369
Bentuk: injeksi
• Dewasa: 0.5 – 9 mg per hari via Intramuskular setiap 12 jam. Dosisnya ditentukan
oleh dokter karena pemakaian sembarangan bisa berakibat fatal.
• Anak: 167-333 mcg/kg BB per hari. Dosisnya ditentukan oleh dokter karena
penggunaan sembarangan dapat berakibat fatal.
Tujuan: multiple sclerosis
.
Efek samping
Interaksi obat
Interaksi obat bisa terjadi ketika Dexamethasone digunakan bersamaan dengan zat
aktif lainnya. Berikut penjelasannya.
• Peningkatan konsentrasi plasma jika Dexamethasone diberikan bersamaan dengan
Inhibitor CYP3A4 (eritromisin, ketoconazole, ritonavir).
• Penggunaan Dexamethasone bersama antidiabetes atau antihipertensi dapat
menurunkan efektivitas kerja antidiabetes atau antihipertensi.
• Kombinasi dengan methotrexate dapat meningkatkan toksisitas dari methotrexate.
• Penggunaan Dexamethasone bersama barbiturate, ephedrine, phenytoin, dan
rifampisin dapat menurunkan efektivitas Dexamethasone.
• Pemberian vaksin saat sedang terapi Dexamethasone dapat menurunkan
efektivitas vaksin.
Komposisi
DEXAMETHASONE
4. Infus Paracetamol
Infus intravena harus bebas pirogen, sedapat mungkin isotonis dengan darah.
Kecuali dinyatakan lain, infus intravena tidak diperbolehkan mengandung
bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravena harus jernih dan praktis
bebas partikel. Emulsi untuk infus intravena, setelah dikocok harus homogen dan
tidak menunjukkan pemisahan fase. Semua bahan-bahan yang diketahui mempunyai
perlindungan terhadap epidermis tubuh harus bebas dari mikroorganisme, pirogen
dan zat pengiritasi. Dengan injeksi volume besar, pH dan tekanan osmotik cairan
sebaiknya secara fisiologis bercampur dengan cairan tubuh.
Infus dapat dikemas dalam wadah yang didesain untuk pengosongan secara cepat,
mengandung volume lebih dari 1000 ml. Infus dapat dikemas dalam unit dosis
tunggal dalam wadah plastik atau gelas yang cocok dan harus steril dimana bebas
pirogen dan bebas dari bahan partikulat. Karena pemberian volume besar, bahan
baktriostatik tidak pernah diberikan karena untuk menghindari toksisitas.
Larutan intravena volume besar mengarah pada injeksi yang di maksudkan untuk
penggunaan intravena, dan di kemas dalam wadah kapasitas 100 ml atau lebih.
Larutan volume besar steril lain termasuk digunakan untuk irigasi atau dialysis.
Dapat di kemas dalam wadah di tandai kosong dan dapat mengandung volume besar
lebih dari 1000 ml. Di kemas dalam unit dosis tunggal dalam wadah plastic atau
gelas yang cocok, penambahan penandaan steril bebas pirogen dan bebas bahan
partikulat karena diberikan dalam jumlah besar, bahan bakteriostatik tidak pernah
dimasukkan untuk mengurangi keracunan yang di hasilkan dari jumlah bahan
bakteriostatik yang di berikan.
Syarat sediaan infus ;
a. Steril
b. Bebas Pirogen
c. Bebas dari Partikulat
d. Dikemas dalam wadah dosis tunggal
e. Volume tidak lebih dari 1000 mL (diterima untuk larutan irigasi)
f. Tidak mengandung pengawet antimikrobial
g. Tidak mengandung pendapar
h. Tonisitas
Indikasi Umum
adalah sebagai penurun demam, mengurangi nyeri ringan hingga sedang setelah
proses operasi, dimana pemberian dengan cara lain seperti secara oral atau rectal
tidak memungkinkan dan secara klinis pemberian secara intravena dapat dibenarkan
Dosis
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Dosis tergantung
individual.
Aturan Pakai
Infus untuk pemakaian intravena (iv), sesuai dengan petunjuk dokter
Perhatian
Harus dengan resep dokter. Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh atau
berisi partikel
Kontra Indikasi
Hipernatremia
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis.
Kemasan
1 botol
No. Registrasi
BPOM: GKL9230500449A1
Perhatian
3.1. Kesimpulan
Sediaan steril contohnya tetes mata, salep mata, tetes telinga, ampul, vial, dan
infus harus selalu steril. Oleh karena itu setiap sediaan memiliki kemasaan khusus
yang dapat menjaga kesterilan sediaan didalamnya. Seperti tetes mata wadah yang
digunakan adalah Wadah plastik. Wadah plastik parenteral volume kecil lain dari
produk mata menjadi lebih sering dipakai karena pemeliharaan harga, eliminasi
kerusakan gelas dan kenyamanan penggunaan. Seperti halnya infus, Infus intravena
harus bebas pirogen, sedapat mungkin isotonis dengan darah. Kecuali dinyatakan
lain, infus intravena tidak diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat dapar.
Larutan untuk infus intravena harus jernih dan praktis bebas partikel.
Ampul adalah wadah gelas silindir berdinding tipis yang memiliki leher jepit yang
rusak sekali pakai dan digunakan untuk dosis tunggal dengan volume berkisar antara
0,5-100 ml pada keadaan tertentu yang kedap udara dan tertutup rapat sehingga
mengurangi kontaminasi lingkungan dengan isi ampul. Ada dua tipe utama wadah
untuk injeksi yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Wadah dosis tunggal yang paling
sering digunakan adalah ampul dimana kisaran ukurannya dari 1-100 ml. pada kasus
tertentu, wadah dosis ganda dan sebagainya berupa vial serum atau botol serum.
Kapasitas vial serum 1-50 ml, bentuknya mirip ampul tetapi disegel dengan
pemanasan. Gelas ampul digunakan paling banyak untuk sistem pengemasan
parenteral volume kecil, tetapi jarang digunakan sekarang karena masalah partikel
gelas ketika leher ampul dibuka. Masing-masing pembedahan dan wadah catridge
lebih popularitas karena kenyamanan penggunaan dibandingkan vial dan ampul. Vial
dan ampul mengalami kemunduran produk dari kemasan. Wadah plastik digunakan
untuk penggunaan produk mata. Salep dengan tube logam digunakan untuk kemasan
salep mata steril.
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L, et all, (1986), The Theory and Practise of Industrial
Pharmacy, Third Edition, Lea and Febiger, Philadelphia.
Tungadi, Robert. (2017). Teknologi Sediaan Steril. Jakarta : Sagung Seto