Paralel/Kelompok : K1/Kelompok 2
Dosen : 1) Dr. Apt. Rini Madyastuti Purwono, M.Si.
2) Dr. drh. Anisa Rahma, M.Si.
Oleh:
Najwa Az Zahra B0401201097
Meillya Anggi Dwi Saputri B0401201106
Yoga Sekar Ma’rufi B0401201111
Citra Permata Putri B0401201130
Tujuan
Makalah ini bertujuan memahami definisi, formulasi, aplikasi, manfaat, contoh
penggunaan pada kasus hewan serta registrasi dan pengawasan tentang sediaan steril.
PEMBAHASAN
Obat Tetes Mata
Obat tetes mata adalah jenis obat steril berbentuk larutan atau suspensi,
digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar
kelopak mata dan bola mata. Tetes mata berupa larutan jernih, steril atau bebas dari zat
asing. Obat tetes mata ada yang tergolong ke dalam obat bebas dan obat keras. Obat
tetes mata yang tergolong obat keras harus dibeli dengan resep dokter dan akan
dibagikan langsung oleh apoteker. Sedangkan, obat tetes mata yang tergolong obat
bebas dapat dibeli langsung dari apotek atau tempat lain (Setiawan et al. 2023).
Aplikasi Obat
Obat tetes mata diaplikasikan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir
mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. Penggunaan obat tetes mata yang salah
dapat menghambat penyembuhan dan memperburuk kondisi mata, seperti
memperparah iritasi dan infeksi mata, kerusakan saraf mata, dan dapat menimbulkan
gejala gangguan mata lainnya. Selain itu, penyimpanan obat tetes mata yang tidak tepat
akan membuat obat tetes mata mudah terkontaminasi bakteri (Ayuchecaria et al. 2020)
PENUTUP
Kesimpulan
Obat tetes mata merupakan salah satu jenis sediaan steril berbentuk larutan atau
suspensi yang digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir
mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. Formulasi dari obat tetes mata yaitu zat
aktif dan bahan pembantu yang meliputi pengawet, pendapar, pengisotonis, peningkat
viskositas, anti oksidan, dan pensuspensi. Obat tetes mata diaplikasikan dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata.
Contoh penggunaan obat tetes mata pada hewan dilakukan pada kucing yang
mengalami mengalami non-ulceratif keratitis atau keratitis superficial dengan
menggunakan Cendo Tobroson®. Pengawasan pemasukan dan pengedaran obat
dilakukan oleh BPOM untuk mempertimbangkan bahwa masyarakat perlu dilindungi
dari pemasukan obat dan makanan yang tidak terjamin keamanan, khasiat/manfaat, dan
mutunya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdassah M, Omandra FS, dan Mita SR. 2013. Profil permeasi in vitro gel mata
kloramfenikol pada membran kornea Mata kelinci dengan metode sel difusi
franz. Farmaka. 13(4):1-9
Ayuchecaria N, Nurzaqia S , Ahdy NF. 2020. Perbedaan tingkat pengetahuan pasien
sebelum dan sesudah pemberian leaflet tentang cara penggunaan dan
penyimpanan obat tetes mata di apotek perintis kuripan Banjarmasin. Jurnal
Insan Farmasi Indonesia. 3(2): 370-376.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI. 1979. Farmakope Indonesia,
Edisi III, XXXIV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta, pp. 10.
Fernando A, Nurmaningdyah AA, Doloksaribu S, Novita T, Lestari V. 2021. Laporan
Kasus: Keratitis pada Kucing Lokal. Media Kedokteran Hewan. 52-29. DOI:
10.20473/mkh.v32i2.2021.52-59.
Laila ANN et al. 2019. Tingkat pengetahuan masyarakat di daerah Joyoboyo tentang
penyakit mata dan sediaan obat mata. Jurnal Farmasi Komunitas. 6(1): 9-13.
[KEPMENTAN] Keputusan Menteri Pertanian Nomor 466 Tahun 2016 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik. Jakarta: Kementan RI.
Maggs DJ, Miller PE, Ofri R. 2013. Slatter’s Fundamentals of Veterinary
Ophthalmology Fifth Edition. Missouri: Elsevier.
Nggaba E, Widyastuti SK, Soma IG. 2020. Laporan Kasus: Glaukoma pada Mata Kiri
Anjing Cihuahua. Indonesia Medicus Veterinus. 9(3): 370-382.
[PERMENTAN] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. Jakarta: Kementan RI.
Ramadhan ND et al. 2020. Pengetahuan, sikap, dan praktik penggunaan obat tetes mata
kortikosteroid. Jurnal Farmasi Komunitas. 6(2): 66-70.
Setiawan D, Zahra F, Khairunnisa, Hakim AS, Rahmatullah SW , Sandi DA. 2023.
Edukasi salep mata dan tetes mata pada lansia di puskesmas gedang hanyar.
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia. 3(1) : 26-31.
Setiyanto O, Azizah MV, Viestaria K, Nurmaningdyah AA. 2020. Laporan Kasus:
Corneal Ulcer karena Secondary Trauma Keratoconjunctivitis Sicca pada
Kucing. Media Kedokteran Hewan. 31(2): 85-96.
Sutanto SA. 2010. Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan obat tetes mata pada
pengunjung apotek pelengkap kimia farma Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Sardjito Yogyakarta Periode Juni-Juli 2010 [skripsi]. Yogyakarta (ID):
Universitas Sanata Dharma.
Wibowo A. 2010. Cerdas Memilih Obat & Mengenali Penyakit. Jakarta (ID): PT
Lingkar Pena.