Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN BEST PRACTICE

PROGRAM
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Berbasis Zonasi

Tanggal : 21 September s.d. 24 Oktober 2019


Di PB SDN 95 Patila Kec.Pammana Kab.Wajo
Provinsi Sulawesi Selatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN BIDAN MESIN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
LEMBAR PENGESAHAN

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)


BERBASIS ZONASI
Di PB SDN 95 Patila Kec. Pammana Kab. Wajo Prov. Sulawesi Selatan
Tanda
Nama Jabatan Tgl
Tangan
Disetujui dan ........................ Kepala
disahkan oleh NIP. Sekolah

......................................... Guru
Disiapkan oleh
NIP. Sasaran

TANGGAL 21 September – 24 Oktober 2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang disusun sebagai media informasi
dan sekaligus dapat menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan Pelaksanaan Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi tahun 2019.

Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi guna melakukan
perbaikan berkelanjutan (continues improvement) dan bahan pertimbangan
lembaga dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Kepada semua pihak yang terlibat diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,
semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.

..............., ........ 2019


Penulis

..........................................
NIP.....................................
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Dasar Hukum...................................................................................................................
C. Tujuan Penyusunan Laporan............................................................................................
D. Sasaran................................................................................................................................
E. Hasil yang Dicapai...............................................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN...........................................................................................
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................................................
B. Struktur Program............................................................................................................
C. Strategi Pelaksanaan.......................................................................................................
D. Skenario Kegiatan........................................................................................................
E. Peserta..............................................................................................................................
F. Narasumber/Pengajar....................................................................................................
G. Panitia...............................................................................................................................
H. Penilaian.......................................................................................................................
1. Penilaian Terhadap Peserta Pelatihan...................................................................
2. Penilaian terhadap Narasumber dan Pengajar Diklat...........................................
3. Penilaian Pelaksanaan Pelatihan (Penyelenggaraan)...........................................
4. Sertifikat....................................................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013


merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan
pelajaran dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Bahasa
Indonesia, IPA, dan IPS disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan
dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak
tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang
hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari
dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut
untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran
yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model PBL,
penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih
bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini
diterapkan pada kelas V yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa
sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran
berorientasi HOTS dengan model PBL.

B. JENIS KEGIATAN

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelas V untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, IPA,
dan IPS.

C. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas V semester 1 di SD
Negeri ....sebanyak 20 orang.

B. BAHAN/MATERI KEGIATAN

Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas V untuk tema globalisasi yag merupakan pembelajaran tematik gabungan
KD Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS berikut ini.

Bahasa Indoesia
KD 3.3
Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

KD 4.3
Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual

KD 4.2
Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.

IPA
KD 3.3
Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

KD 4.3
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber

C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based
learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1.Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada
di kelas V, peulis memilih tema modernisasi untuk membelajarkan pasangan
KD 3.3-4.3 muatan Bahasa Indoesia; KD 3.2 – 4.2 muatan IPS; dan KD 3.3 –
4.3 muatan IPA di kelas V semester 1.
2.Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3.Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Bahasa Indoesia
3.3.1
Mengidentifikasi informasi penting dalam teks penjelasan (eksplanasi) tentang
modernisasi dari media cetak atau elektronik. (IPK pendukung)
3.3.2
Membenahi kalimat tidak efektif dalam teks (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik menjadi kalimat efektif. (IPK pendukung)
3.3.3
Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik. (IPK
kunci)
4.3.1
Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual. (IPK kunci)
KD 4.3
Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual
IPS
3.2.1
Mengidentifikasi contoh perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK pendukung)
3.2.2
Mengidentifikasi perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK pendukung)
3.2.3
Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK Kunci)
3.2.4
Menganalisis perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK Kunci)
4.2.1
Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Kunci)
4.2.2
Menmbuat peta pikiran (mind mapping) hasil analisis mengenai perubahan
sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Pengayaan)
IPA
3.3.1
Menguraikan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. (IPK
Kunci)
3.3.2
Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
terhadap kelestarian spesiesnya. (IPK Kunci)
KD 3.3
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber. (IPK Kunci)
KD 4.3
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber

4.Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL) .
5 Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan


pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model PBL.
Sintak Model Pembelajaran
Guru
Siswa
Orientasi Masalah
1. Guru menyampaikan ilustrasi bahwa diban-dingkan kehidupan-nya pada
masa kecil, saat ini dunia sudah berkembang menjadi modern.
2. Guru mengajukan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui tentang modern
dan modernisasi?
3. Guru meminta siswa membaca teks eks-planasi tentang pengertian
modernisasi.
4. Bertanya jawab untuk menyimpulkan pengertian modernisasi termasuk
membuka kBBI.
5. Guru menyampaikan tujuan materi pem-belajaran hari itu adalah membuat
ring-kasan teks ekspla-nasi; Menganalisis perubahan budaya dalam rangka
modern isasi bangsa Indonesia.
6. Guru menyampaikan bahwa kegiatan beri kutnya siswa ditu-gaskan untuk
menyimak tayangan video tentang perubahan budaya.
7. Guru menyampaikan tugas siswa yaitu (a) menentukan pokok-pokok
informasi terkait yang terdapat dalam video (teks audio visual), (b)
mengidenti-fikasi kalimat tidak efektif yang digunakan dalam video’ (c)
membenahi kalimat tidak efektif menjadi kalimat efektif, (d)
mengidentifikasi kosa kata baru dalam video, (e) menemukan makna kosa
kata baru dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indo-nesia, (f)
membuat ringkasan isi video dengan menggunakan kalimat efektif, (g)
menjawab pertanyaan yang disediakan dalam LKS, (g) mengiden-tifikasi
contoh peru-bahan sosial budaya dalam rangka modern-isasi yang terdapat
dalam video.
1. Menyimak penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru.
Mengorganisasi
2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 45 orang.
3. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang telah dijelaskan oleh guru.

Membimbing penyelidikan
1. Guru membimbing siswa menyelesaikan tugasnya.
2.Guru memberi ban-tuan dan atau menja-wab pertanyaan dari siswa bila
dibutuhkan.

Mengembangkan dan menyajikan laporan hasil karya


Mendampingi siswa dalam mengembangkan dan menyajikan laporan hasil
kerja.
1. Menyusun laporan hasil kerja kelompok.
2. Mempresentasikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas.
3.Kelompok lain memberikan tang-gapan, mengajukan pertanyaan, atau usul

terhadap hasil kerja kelompok lain.


Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

1) Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja siswa.


2) Memberi penguatan hasil belajar siswa.
1) Menyimak penjelasan guru.
2) Mengajukan pertanyaan dan atau tanggapan bila belum paham.

Pembelajaran
setelah istirahat

Orientasi Masalah
1) Guru menyampai kan bahwa agar dapat hidup sesuai dengan perubahan
zaman yang terjadi (moder nisasi), seseorang harus mampu bera-daptasi. Bila
tidak, orang tersebut akan tergilas zaman. Begitu pun dengan tumbuhan dan
binatang. Mereka juga harus mampu beradaptasi.
2) Guru mengajukan pertanyaan, “Dapatkah kalian memberi contoh cara kita
beradaptasi dengan lingkungan?
Guru menyampaikan tugas siswa berikutnya adalah menganalisis cara mahluk
hidup beradaptasi dengan lingkungannya.
1) Menyimak penjelasan guru.
2) Menjawab pertanyaan guru.
Mengorganisasi
Guru meminta siswa kembali duduk bersama kelompoknya untuk mengerjakan
tugas kelompok.
1) Duduk dalam kelompoknya.
2) Membagi tugas.
Membimbing penyelidikan
1) Menyajikan video tentang cara mahluk hidup beradaptasi dengan
lingkungannya.
2) Mendampingi siswa mengerjakan tugas kelompoknya.
1) Menyimak tayangan video.
2) Membuat catatan penting sesuai dengan tugas yang harus dikerjakan.
Mengembangkan dan menyajikan laporan hasil karya
Mendampingi siswa menyelesaikan kerja kelompoknya.
1) Mendiskusikan hasil simakan.
2) Mengerjakan tugas yang disajikan dalam LKS.
3) Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
4) Menanggapi presentasi kelompok lain.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
1) Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
2) Memberi penguatan hasil belajar siswa.
3) Membimbing siswa membuat simpulan hasil belajar hari itu mulai dari teks
eksplanasi, perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi, dan cara
mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya.
1) Menyimak penjelasan guru.
2) Mengajukan pertanyaan bila belum paham.

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. ALAT DAN INSTRUMEN

Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh
teks ekplanasi berjudul “Pengaruh Globalisasi terhadap Masyarakat Indonesia”,
(b) video “Perubahan Sosial Budaya pada masa Modern”diambil dari
https://www.youtube.com/ watch?v=cx0DRUawd-, dan (c) lembar kerja siswa
(LKS) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b)
instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis
pilihan ganda dan uraian singkat.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 21 September s.d. 24 Oktober tahun
2019 bertempat di PB SDN 95 Patila Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo
Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. HASIL

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge.Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks
eksplanasi tentang modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks
eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang
benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang
perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi. Pemahaman tentang
konsep moderisasi membantu siswa dalam menganalisis prubahan sosial
budaya sebagai akibat moderisasi.Pemahaman siswa tetang perubahan sosial
budaya dalam rangka moderisasi pada dasarnya merupakan bentuk adaptasi
masyarakat terhadap modernisasi. Pemahaman ini dapat menjadi pengantar
bagi siswa untuk memahami cara mahluk hidup beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS
suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-
sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang
peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang
selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah
teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa),
membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh
siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.Berbeda kondisinya dengan
praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan
PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks
eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan
diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang
meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.Sebelum menerapkan
PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku
siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala
kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan.
Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.Dengan
menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.

B. MASALAH YANG DIHADAPI

Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video
juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan
rumusan KD.

C. CARA MENGATASI MASALAH

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar
bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube
maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan
literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.


1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan
praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis,
dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model


pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan
latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKPD
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar Pengamatan Praktik Mengajar

Anda mungkin juga menyukai