Anda di halaman 1dari 38

Contoh/Template KTSP Buku 1 Kurikulum 13

KURIKULUM
SMP Bedas
TAHUN PELAJARAN 20.../20...

Logo Sekolah
dan atau
logo Pemda

Jl. (Alamat Sekolah)


LEMBAR VALIDASI

Kurikulum SMP ......................Kabupaten ................... Provinsi Jawa Barat


untuk tahun pelajaran 20.../20... telah ditelaah dan dinyatakan valid untuk
dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembelajaran.

Penelaahan dilaksanakan pada tanggal ... bulan .......... tahun 20....

Validator/Pengawas Pembina

  

...........................................
NIP.....................................
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum SMP .................untuk tahun pelajaran ................telah disusun,


melalui musyawarah tim pengembang kurikulum sekolah pada tanggal ... .
bulan ......................, dan telah divalidasi oleh validator/ Pengawas Pembina
pada tanggal …. bulan ....................................
  

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : ............................

Komite Sekolah Kepala Sekolah


 

.................................. ............................................
Ketua NIP.
  

Mengesahkan:
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung
Sekretaris
u.b
Kepala Bidang SMP,

Nama Lengkap
Pangkat
NIP .................................
KATA PENGANTAR

Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu


pendidikan, khususnya pendidikan dasar, dengan ini kami SMP Bedas Kabupaten
Bandung menyusun Kurikulum SMP Bedas Tahun Pelajaran 2022/2023 yang
merupakan revisi dan pengembangan dari kurikulum SMP Bedas tahun pelajaran
2021/2022. Sebagai pelaksana Kurikulum 2013, maka SMP Bedas Tahun
Pelajaran 2022/2023 mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk kelas VII
dan ..... (semua tingkat kelas)
Kurikulum ini dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Bedas, dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil terhadap
tenaga pendidik dan keadaan sarana/prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh
dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan
kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Bandung, ... Juli 2022

Kepala Sekolah,

DR. XYZ
NIP. ……………………………………
ii

DAFTAR ISI

LEMBAR VALIDASI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Landasan...........................................................................................................3
C. Tujuan Pengembangan......................................................................................2
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum.......................................................2
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN.....................................................................7
A. Tujuan Pendidikan Dasar..............................................................................…5
B. Visi.................................................................................................................. 5
C. Misi...................................................................................................................5
D. Tujuan SMP Bedas...........................................................................................5
BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM....................................................7
A. Kerangka Dasar.................................................................................................7
B. Struktur Kurikulum...........................................................................................9
C. Muatan Kurikulum..........................................................................................12
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN..............................................................................21
I. Kalender Pendidikan Umum...........................................................................21
II. Kalender Pendidikan SMP Bedas...................................................................26
A. Permulaan Tahun Pelajaran............................................................................26
B. Minggu Efektif................................................................................................26
C. Waktu Belajar.................................................................................................27
D. Pengaturan Waktu Libur.................................................................................27
E. Rencana Kegiatan ..........................................................................................28
BAB V P E N U T U P.......................................................................................................30
LAMPIRAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di semua sekolah dan semua
kelas untuk tahun pelajaran 2019/2020, termasuk SMP Bedas Kabupaten
Bandung, dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang
ada, maka SMP Bedas perlu melakukan revisi terhadap dokumen tersebut,
begitu juga dalam implementasinya. Revisi tersebut didasarkan pada hasil
analisis konteks berdasarkan data yang ada yang terdiri dari identifikasi SNP,
dan analisis SWOT sebagai gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang,
dan tantangan sekolah. Adapun analisis konteks tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Identifikasi SNP

No Standar No Kondisi pendidikan Upaya pencapaian


Indikator saat ini/Indikator
1 Standar 1.1 Lulusan memiliki Meningkatkan capaian
Kompeten kompetensi pada dalam aspek sikap dengan
si Lulusan dimensi sikap 6,06 lebih mengoptimalkan
(Baik) pelaksanaan kegiatan
pembiasaan
1.2 Lulusan memiliki Meningkatkan capaian
kompetensi pada dalam aspek pengetahuan
dimensi pengetahuan dengan workshop
3,2 (kurang)
2

1.3 Lulusan memiliki Mempertahankan dan


kompetensi pada meningkatkan capaian
dimensi keterampilan dalam aspek keterampilan
6,59 (baik sekali)
2 Standar 2.1 Perangkat
Isi pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi
lulusan 5,84 (baik)
2.2
3. Standar
Proses
4. Standar dsb.
Penilaian

2. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan (Internal)

No Komponen Kekuatan Kelemahan


1 Peserta Didik Kehadiran peserta Motivasi peserta didik
didik ke sekolah dalam belajar masih
tinggi rendah

2 Pendidik & Tenaga Semua guru berkualifi- Kompetensi pedagogik


Kependidikan kasi S-1 dan dan profesional guru
mengampu mata masih rendah
pelajaran sesuai
dengan latar belakang
pendidikannya

3 Sarana Prasarana
4 Biaya
5 Program-Program

3. Analisis Kondisi Lingkungan (Eksternal)

No Komponen Peluang Tantangan/Ancaman


1 Komite Sekolah
2 Dewan Pendidikan
3 Dinas Pendidikan
4 Asosiasi Profesi
5 DU/DK Keberadaan DU/DK Kepedulian DU/DK untuk
di sekitar sekolah mendukung program-
cukup banyak program sekolah masih
rendah, karena tidak
memberikan keuntungan
(nirlaba/non profitable
6 Sumber Daya Alam
7 Sosial Budaya

Berdasarkan analisis konteks di atas, Kurikulum SMP Bedas disusun


untuk tahun pelajaran 2022/2023 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
3

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam


pengembangan kurikulum SMP Bedas;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMP Bedas didasarkan pada hasil
analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. Kurikulum SMP Bedas dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum
tahun 2021/2022, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama
tenaga pendidik dan sarana/prasarana, serta analisis terhadap kurikulum
2013.
4. Kalender pendidikan SMP Bedas disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022/2023.
Kurikulum SMP Bedas menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan
prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan
penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMP Bedas dan
Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Nasional Tahun 2005/2025;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor
79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
4

11. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur


Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 Tentang Petunjuk
Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada
Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2018...tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
19. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 tahun 2019
tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
20. Peraturan Bupati Bandung Nomor 88 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Muatan Lokal di Kabupaten Bandung
21. Pergub, Perbup terkait s.d. SK. Kepala Sekolah

C. Tujuan Pengembangan

Kurikulum SMP Bedas disusun agar sekolah memiliki pedoman


penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan Kurikulum SMP Bedas memperhatikan prinsip-prinsip


sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
5

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik


disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur/unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang
pendidikan.
6

BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
B. Visi:

Unggul dalam Prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa.

Indikator Visi :

1. Unggul dalam prestasi bidang akademik.


2. Unggul dalam prestasi bidang non akademik.
3. Unggul dalam penataan lingkungan sekolah sesuai dengan kriteria 7K.
4. Terciptanya warga sekolah yang menjunjung tinggi nilai/nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa serta berakhlakul karimah.
5. Terwujudnya sikap toleransi antar warga sekolah.

C. Misi :

1. Memiliki keunggulan dalam prestasi bidang akademik.


2. Memiliki keunggulan dalam prestasi bidang non akademik.
3. Menata lingkungan sekolah sesuai dengan kriteria 7K.
4. Mengoptimalkan terciptanya warga sekolah yang menjunjung tinggi
nilai/nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa serta berakhlakul
karimah.
5. Mengoptimalkan terwujudnya sikap toleransi antar warga sekolah

D. Tujuan Sekolah:
Pada tahun 2022/2023, SMP Bedas:
1. Memiliki dan memahami KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
berdasarkan kurikulum 2013, lengkap dengan segala administrasi dan
perangkat kurikulumnya;
2. Mengoptimalkan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan
meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti pelatihan,
semua mengajar sesuai bidangnya.
3. Mengoptimalkan pencapaian standar proses pembelajaran meliputi:
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan strategi
yang tepat berdasarkan tuntutan kurikulum 2013.
4. Mengoptimalkan pengadaan sarpras/fasilitas sekolah yang meliputi sarpras
minimal, sarpras lainnya dan fasilitas pembelajaran dan penilaian.
7

5. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa melalui


berbagai program intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler sesuai
dengan minat dan bakatnya.
6. Menghasilkan lulusan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan
yang optimal serta sikap yang baik.
7. Memiliki kriteria ketuntasan minimal tingkat satuan pendidikan 65 dengan
peningkatan setiap tahunnya.
8. Mengoptimalkan pengelolaan sekolah yang meliputi perangkat dokumen
pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan, struktur organisasi dan
mekanisme kerja, supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah.
9. Meningkatkan kemitraan dan peran serta masyarakat terhadap sekolah.
10. Mengefektifkan penggalian dan penggunaan dana baik secara internal
maupun eksternal.
11. Melaksanakan evaluasi dan penilaian sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
12. Mengoptimalkan terwujudnya lingkungan yang sesuai dengan 7 K
(Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan,
Kenyamanan, dan Kerindangan);
13. Melaksanakan pembiasaan dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa di
lingkungan sekolah.
8

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta


didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal
ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta
didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
9

dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan


dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

b. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan


rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia
kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu
dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam
upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge/based society).

c. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi


pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada
10

proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui


berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi
mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

d. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”


(standard based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas/luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned/curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

e. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

B. Struktur Kurikulum

a. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti/1 (KI/1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
11

2. Kompetensi Inti/2 (KI/2) untuk kompetensi inti sikap sosial;


3. Kompetensi Inti/3 (KI/3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti/4 (KI/4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama/


Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut:
12

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya

2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan


menghayati menghayati menghayati
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, disiplin, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab,
peduli (toleransi, peduli (toleransi, peduli (toleransi,
gotong royong), gotong royong), gotong royong),
santun, percaya santun, percaya santun, percaya
diri, dalam diri, dalam diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial
dan alam dalam dan alam dalam dan alam dalam
jangkauan jangkauan jangkauan
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya

3. Memahami dan 3. Memahami dan


3. Memahami
menerapkan menerapkan
pengetahuan
pengetahuan pengetahuan
(faktual,
(faktual, (faktual,
konseptual, dan
konseptual, dan konseptual, dan
prosedural)
prosedural) prosedural)
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahunya
ingin tahunya ingin tahunya
tentang ilmu
tentang ilmu tentang ilmu
pengetahuan,
pengetahuan, pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya terkait
budaya terkait budaya terkait
fenomena dan
fenomena dan fenomena dan
kejadian tampak
kejadian tampak kejadian tampak
mata
mata mata

4. Mencoba, 4. Mengolah, menyaji, 4. Mengolah, menyaji,


mengolah, dan dan menalar dalam dan menalar dalam
menyaji dalam ranah konkret ranah konkret
ranah konkret (menggunakan, (menggunakan,
(menggunakan, mengurai, mengurai,
mengurai, merangkai, merangkai,
merangkai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan
memodifikasi, dan membuat) dan membuat) dan
membuat) dan ranah abstrak ranah abstrak
ranah abstrak (menulis, (menulis,
13

(Tingkat Kelas VII-IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B) *Permendikbud 21/2016:SI


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati
perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif


sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya

dengan wawasan kemanusiaan,


kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji
secara:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,

b. Mata Pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu sesuai


dengan Permendikbud Nomor 35 tahun 2018 yang disesuaikan dengan
karakteristik satuan pendidikan maka disusun struktur kurikulum SMP Bedas.
Susunan mata pelajaran dan alokasi waktunya adalah sebagai berikut:
14

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU


VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
4. Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 40 40 40
MINGGU

c. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. beban belajar di SMP/MTs dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu adalah minimal 38 (tiga puluh delapan) jam pelajaran.
2. beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
(delapan belas) minggu efektif.
3. beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas)
minggu efektif.
4. beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 (empat belas)
minggu efektif.

d. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan


Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
15

2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka


menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama/Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn,
pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran
langsung dan tidak langsung. Pada mata pelajaran selain mata pelajaran
Pendidikan Agama/Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap
spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

C. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, tingkat
daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.

1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional

Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam Kurikulum Sekolah
adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs. Secara rinci muatan kurikulum tersebut di
SMP Bedas diorganisasikan pada kelompok mata pelajaran wajib A dan wajib B,
yakni:

Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
16

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Bahasa Inggris

Kelompok B

1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya dan/atau Informatika

2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah

Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam Kurikulum Sekolah terdiri
atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang
ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
Muatan lokal di SMP Bedas antara lain Bahasa dan Sastra Sunda.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP Bedas, Kabupaten Bandung


terdiri dari pengembangan diri yang meliputi kegiatan terprogram dan tidak
terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak
terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.

Kegiatan pengembangan diri terdiri atas dua komponen:

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram, yang dilaksanakan dengan


perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan:

a. Layanan dan kegiatan pendukung konseling


Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:

1. kehidupan pribadi
2. kemampuan sosial
3. kemampuan belajar
4. wawasan dan perencanaan karir

b. Kegiatan ekstra kurikuler.


17

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan


kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan.

1. Ekstrakurikuler wajib: Kepramukaan


2. Ekstrakurikuler pilihan terdiri dari kegiatan/kegiatan sebagai berikut:
- UKS
- PMR
- Volley Ball
- Sepak Bola
- Paduan Suara
- Karya tulis ilmiah (KIR)
- Paskibra
- English Club
- BTQ

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram yang terdiri dari


kegiatan/kegiatan sebagai berikut.
a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam,
ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari/hari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan
atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

4. Pengaturan Beban Belajar.

Untuk mencapai tujuan satuan pendidikan diperlukan pengaturan beban belajar yang
sesuai dengan perkembangan peserta didik, muatan pembelajaran, kecepatan belajar
dan jenjang pendidikannya. Kurikulum di SMP Bedas menggunakan Sistem Paket
yang terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.

A. Beban Belajar Tatap Muka

Kegiatan interaksi pembelajaran yang terjadi di sekolah antara pendidik / peserta


didik dan harus diikuti oleh peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran ditentukan berdasarkan Permendikbud Nomor 35 Tahun 2018.
Ketentuan/ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
(2) Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII dan IX 40 jam pembelajaran.
(3) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 menit.
(4) Beban belajar di Kelas VII, dan VIII, pada semester ganjil sebanyak… minggu
efektif dan semester genap sebanyak … minggu efektif sedangkan kelas IX ....
(5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran adalah … minggu efektif.

B. Penilaian

Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 53 tahun 2015, penilaian terdiri dari:


18

1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan


informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
2. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
3. Penilaian Akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun.
4. Ujian Sekolah/Madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu Satuan Pendidikan.
5. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.

C. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan


keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui
KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
1. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
2. pemberian bimbingan secara perorangan;
3. pemberian tugas/tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas/tugas atau
latihan sesuai dengan kemampuannya;
4. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM.

Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa diketahui belum mencapai KKM
berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS/PAT. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang/ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu siswa mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan
ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian setinggi-tingginya sama
dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila
belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai
setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan
untuk memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum mencapai KKM.

Selanjutnya pembelajaran pengayaan dilakukan melalui, antara lain:

1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
2. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
19

3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
Pengayaan diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KKM berdasarkan
hasil PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya
tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan sebaiknya hanya diberikan sekali, tidak
berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.

5. Kriteria Ketuntasan Minimal

Daftar KKM setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN KKM


VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 72 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 72 75
3. Bahasa Indonesia 70 72 75
4. Matematika 70 71 72
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 71 72
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 75 80
7. Bahasa Inggris 60 65 70
Kelompok B
1. Seni Budaya 65 70 75
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 65 70 75
3. Prakarya 65 70 75
4. Bahasa dan Sastra Sunda 70 75 80
KKM Satuan Pendidikan di SMP Bedas 60 65 70

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

A. Kenaikan kelas

Kriteria kenaikan kelas di SMP Bedas adalah sebagai berikut:


1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang/kurangnya BAIK.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing/masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
KKM.
5. ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal ... % dari jumlah hari
efektif;
6. berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru.

B. Kelulusan

Kriteria kelulusan peserta didik dari SMP Bedas dilaksanakan melalui rapat
dewan pendidik dengan kriteria sebagai berikut (Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Permendikbud 43 Tahun 2019, Pasal 6) :
20

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Sekolah menyelenggarakan pendidikan kecakapan hidup dengan ketentuan sebagai


berikut:

1. Pendidikan kecakapan hidup terdiri dari kecakapan pribadi, sosial, akademik,


dan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari semua mata
pelajaran yang dapat disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa paket/modul
yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi.

Pendidikan Kecakapan hidup di SMP Bedas, Kabupaten Bandung mencakup:

a. Kecakapan Pribadi
Kecakapan ini mencakup pendidikan yang menumbuhkan sikap religius, etika,
estetika, disiplin dan percaya diri, misalnya kegiatan sholat jumat di sekolah dan
program kegiatan penumbuhan budi pekerti.

Program Guru Mengaji

MASUKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

b. Kecakapan Sosial
Kecakapan ini ditumbuhkan melalui pendidikan yang mengarah kepada rasa
kekeluargaan, kerjasama dan toleransi diantara para siswa, misalnya
pelaksanaan bazar sekolah.

c. Kecakapan Akademik
Kecakapan ini ditunjang oleh pendidikan yang mengarah kepada kemampuan
siswa untuk memecahkan masalah, berpikir logis, menggunakan strategi belajar
yang benar, mengevaluasi diri dan melakukan penelitian ilmiah, misalnya
kegiatan KIR dan GLS (Gerakan Literasi Sekolah).

MASUKAN LITERASI DAN NUMERASI

d. Kecakapan Vokasional
Kecakapan ini ditumbuhkan melalui pendidikan yang mengarah kepada
pembinaan keterampilan vokasional melalui mata pelajaran kelompok B
terutama mata pelajaran Prakarya.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

SMP Bedas mengintegrasikan PBKL dalam mata pelajaran yang relevan dengan
terlebih dahulu menganalisis potensi keunggulan lokal dan kesiapan sekolah.
(Sebutkan kegiatan/kegiatan yang menjadi keunggulan lokal di sekolah yang
diharafkan dengan upaya maksimal memiliki daya saing di dunia global.
21

Kemudian dijelaskan pula upaya untuk mencapai keunggulan tersebut dari faktor
SDM dan yang lainnya)
Misalnya:
1. Budaya Sunda
2. Pencak Silat
3. Sekolah Sehat
4. Keterampilan berbahasa Inggris

Misalnya no 3: (Jika sekolah menentukan Keterampilan Berbahasa Inggris sebagai


keunggulan lokal sekolah)

KOMPONEN KRITERIA IDEAL

Siswa 1. Memiliki kemampuan berbicara berbahasa Inggris yang baik


dan fasih
2. Memiliki kemampuan menulis berbahasa Inggris yang baik

Guru Bahasa 1. Berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris minimal Sarjana


Inggris (S1).
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang bagus
3. Memahami Kurikulum 2013 beserta strategi dan metode
pembelajaran yang mendukung keterlaksanaan kurikulum 2013
di sekolah. Misalnya pembelajaran saintifik dan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning).
4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program
ini.

Sarana Tersedia media pembelajaran bahasa Inggris yang lengkap


Prasarana yakni laboratorium bahasa Inggris dan alat/alat peraga.

Staf guru Memiliki kemampuan minimal untuk berbicara bahasa Inggris


dan TAS untuk mendukung kegiatan “English Day” pada hari tertentu.
22

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

I. Kalender Pendidikan Umum


(Contoh dari kalender Pendidikan tahun 2019/2020)

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan
disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai
berikut:
Beberapa kegiatan dalam kalender pendidikan, dipandang perlu untuk dilaksanakan
secara serempak, guna mewujudkan kebersamaan dan kemaslahatan bagi banyak
pihak. Kegiatan dimaksud antara lain:

No. Kegiatan Tanggal

1. Hari pertama masuk sekolah semester 1 15 Juli 2019

2. Tanggal penetapan rapor semester 1 20 Desember 2019

3. Pembagian rapor semester 1 20/21 Desember 2019

4. Libur semester 1 22 Des 2019 – 5 Januari 2020

5. Hari pertama masuk sekolah semester 2 6 Januari 2020

6. Prakiraan libur awal Ramadan 1441 H.*) 23 – 25 April 2020

7. Libur Iedul Fitri 1441 H. 18 – 30 Mei 2020

8. Tanggal penetapan rapor semester 2 **) 19 Juni 2020

9. Pembagian rapor semester 2 19/20 Juni 2020

10. Libur akhir tahun pelajaran ***) 21 Juni – 12 Juli 2020

*) Kepastian libur awal Ramadan menyesuaikan dengan penetapan awal Ramadan


1441 H. oleh pemerintah.

**) Khusus bagi peserta didik kelas terakhir, tanggal penetapan rapor semester 2 adalah
tanggal rapat penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.

***) Libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun pelajaran.
23

Hal-hal lain seperti jeda tengah semester (pekan kreativitas), penilaian akhir
semester, penilaian akhir tahun, dan lain-lain disajikan dalam matriks kalender
terlampir sebagai jadwal prakiraan. Daerah atau satuan pendidikan dapat mengatur
lebih lanjut jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut pada kalender pendidikan
daerah/satuan pendidikan, sesuai dengan karakteristik dan kondisi masing-masing,
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. Jadwal ujian disajikan pula
sebagai prakiraan sementara, sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyelenggaraan ujian nasional
dan ujian sekolah.

Kalender Pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB

Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2019/2020

SEMESTER 1
JULI 2019 AGUSTUS 2019

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3

4 5 6 7 8 9 10

14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17

21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24

28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31

SEPTEMBER 2019 OKTOBER 2019

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5

8 9 10 11 12 13 14 6 7 8 9 10 11 12

15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 18 19

22 23 24 25 26 27 28 20 21 22 23 24 25 26

29 30 27 28 29 30 31
24

NOVEMBER 2019 DESEMBER 2019

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 1 2 3 4 5 6 7

3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14

10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21

17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28

24 25 26 27 28 29 30 29 30 31

KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan

15 Juli 2019 Hari pertama masuk sekolah

15 – 17 Juli 2019 Pengenalan lingkungan sekolah

18 – 20 Juli 2019 Masa orientasi pendidikan kepramukaan

11 Agustus 2019 Libur hari raya Idul Adha 1440 H

17 Agustus 2019 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI

1 September 2019 Libur tahun baru Islam 1441 Hijriyah

23 – 28 September 2019 *) Prakiraan jeda tengah semester 1

9 November 2019 Libur maulid Nabi Muhammad SAW.

2 – 14 Desember 2019 Prakiraan penilaian akhir semester 1

20 Desember 2019 Tanggal penetapan rapor semester 1

20/21 Desember 2019 Pembagian rapor semester 1

25 Desember 2019 Libur hari Natal

22 Des 2019 – 5 Jan 2020 Libur semester 1

*) Jeda tengah semester dapat diisi dengan kegiatan: perlombaan antar kelas, pentas seni dan
kreativitas siswa, pameran karya siswa, studi banding, dll. sesuai dengan program sekolah.
25

Kalender Pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB

Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2019/2020

SEMESTER 2
JANUARI 2020 FEBRUARI 2020

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 1

5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8

12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15

19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22

26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27  28 29

MARET 2020 APRIL 2020

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4

8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11

15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18

22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25

29 30 31 26 27 28 29 30

MEI 2020 JUNI 2020

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 1 2 3 4 5 6

3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13

10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20

17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27

24 25 26 27 28 29 30 28 29 30

31
26

JULI 2020 PRAKIRAAN JADWAL UJIAN

Satuan
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Pendidikan
Ujian Sekolah Ujian Nasional

1 2 3 4 SMK 16 – 20 Mrt 2020 24 – 31 Mrt 2020

5 6 7 8 9 10 11 SMA/SMALB 16 – 24 Mrt 2020 6 – 9 April 2020

12 27 – 30 Apr
SMP/SMPLB 13 – 18 Apr 2020
2020

SD/SDLB 11 – 16 Mei 2020 -

KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan

1 Januari 2020 Libur tahun baru Masehi

6 Januari 2020 Hari pertama masuk sekolah

25 Januari 2020 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2571

9 - 14 Maret 2020 Prakiraan jeda tengah semester 2

22 Maret 2020 Prakiraanlibur Isro Mi'raj

25 Maret 2020 Prakiraan libur hari raya Nyepi

30 Mrt – 18 Apr 2020 Prakiraan waktu pelaksanaan UKK SMK

10 April 2020 Prakiraan libur wafat Isa Almasih

23 - 25 April 2020 Prakiraan libur awal Ramadan 1441 H.

27 - 30 April 2020 Kegiatan penumbuhan budi pekerti

1 Mei 2020 Libur hari Buruh

7 Mei 2020 Prakiraan libur hari raya Waisyak

18 - 30 Mei 2020 Libur hari raya Idul Fitri 1441 H

21 Mei 2020 Prakiraan libur Kenaikan Isa Al Masih

1 Juni 2020 Libur hari lahir Pancasila

3 - 13 Juni 2020 Prakiraan penilaian akhir tahun

19 Juni 2020 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)

19/20 Juni 2020 Pembagian rapor semester 2

21 Juni -12 Juli 2020 Libur akhir tahun pelajaran

Mei – Juli 2020 Masa PPDB TP 2020/2021

*) Tanggal penetapan rapor siswa kelas terakhir adalah tanggal rapat penentuan kelulusan.
27

II. Kalender Pendidikan SMP Bedas

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari Senin
tanggal 19 Juli 2021

B. Minggu Efektif

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
adalah sebagai berikut:

Minggu Minggu
Jumlah Minggu
Bulan tidak Efektif Keterangan
Minggu Efektif
efektif Non TM
Juli 2021 4 2 2 MPLS dan
1
Kepramukaan
Agustus 2021 4 - 4

September 2021 5 - 5 Prakiraan PTS dan


2
AN + Jeda TS
Oktober 2021 4 - 4
November 2021 4 - 4

Desember 2021 5 1 4 Prakiraan PAS dan


3
kegiatan Pasca PAS
ME yang bisa
Jumlah 26 3 23 6 dipakai TM =
23 - 6 = 17
Januari 2022 4 1 3 -
Pebruari 2022 4 - 4 -
Prakiraan PTS
Maret 2022 5 - 5 2
Jeda TS
April 2022 4 1 3 -
Mei 2022 4 1 3 -

Juni 2022 5 1 4 3 Prakiraan PAT dan


pasca PAT
ME yang bisa
Jumlah 26 4 22 5 dipakai TM =
22 - 5= 17
Jumlah 1 tahun 52 7 45
28

C. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.00 – 14.30
Selasa 07.00 – 13.30
Rabu 07.00 – 13.30
Kamis 07.00 – 13.30
Jum’at 07.00 – 11.45
Sabtu 07.00 – 12.00
(* Atau 5 hari kerja

D. Pengaturan Waktu Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.

Hari libur yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten
antara lain (copy paste dari daftar libur di keterangan tiap semester di kalender
pendidikan):
· Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H.
· Libur Tahun Baru Islam 1443 H.
· Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
· dsb.

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.

RENCANA KEGIATAN SMP BEDAS


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
1. Penerimaan Peserta Didik Baru
2. Daftar Ulang Peserta Didik Baru
29

3. Pembuatan jadwal pembelajaran


4. Pembagian Kelas VII
5. Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS)
6. Masa orientasi pendidikan
kepramukaan (Kepramukaan sistem
blok)
7. Rapat Pleno Komite (OT Peserta
didik)
8. Rapat Persiapan KBM Semester I
9. Hari pertama tahun pelajaran
2021/2022
10. Menyusun program penilaian,
remedial, dan pengayaan
11. Rapat Koordinasi TAS 1X1
Bulan
12. Rapat Kordinasi Wali Peserta Didik 1X1
Bulan
13. Rapat Koordinasi Pembina OSIS 1X1
Bulan
14. Rapat Koordinasi Staf & wakil 1X1
Bulan
15. Peringatan Kemerdekaan RI Upacara
16. Remedial/Pengayaan Di luar jam
PBM
17. Pesantren Kilat
18. Libur Idul Fitri
19. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS)
20. Pemilihan Ketua OSIS Periode
2021/2022
Rapat Evaluasi Smt. 1 & Persiapan
21.
Smt.2
22. Pembagian Raport
23. Libur Semester 1
24. Hari pertama semester 2
25. Rapat Pembentukan Panitia US
30

26. Pemantapan Kelas IX


27. TO Ujian Sekolah
28. Ujian Praktik
29. Ujian Sekolah
30. Rapat Kelulusan
31. Pelepasan Peserta Didik kelas IX
Rapat Kenaikan Kelas dan Evaluasi
32.
Tahun Pelajaran 2021/2022
33. Pembagian LHB
31

BAB V

PENUTUP

Demikianlah pengembangan Kurikulum SMP Bedas Tahun Pelajaran


2022/2023 telah selesai Kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah
kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMP Bedas
dan di Kabupaten Bandung pada umumnya. Pendidikan sebagai aset bangsa sudah
selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di
bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan
datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi
sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak
bangsa. Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMP
Bedas ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar/besarnya dan berdo’a semoga
Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang
kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho Nya. Aamiin.
Lampiran:

A. Dokumen 1

1. SK Kepala Sekolah tentang Tim Pengembang Sekolah


2. Daftar hadir (seluruh guru pada workshop di jeda sebelum mulai tahun pelajaran baru)
3. Notulen rapat workshop
4. Berita Acara
5. Daftar hadir nara sumber
6. Instrumen Verifikasi KTSP

B. Dokumen 2:
Silabus berdasarkan Permendikbud 22 tahun 2016/ SE Mendikbud nomor 14 tahun
2019 (file dan print out)

C. Dokumen 3:
RPP berdasarkan Permendikbud 22 tahun 2016 (file dan print out)

Anda mungkin juga menyukai