Buku Saku Gema Cermat
Buku Saku Gema Cermat
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Penggunaan obat bebas secara tidak tepat, tanpa informasi yang
akurat dan memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan baru.
Informasi obat yang tercantum pada kemasan obat, sering tidak
diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat. Selain itu,
masyarakat belum memahami cara menyimpan dan membuang
3 KATA PENGANTAR obat secara benar di rumah tangga.
Menteri Kesehatan RI telah mencanangkan Gerakan Masyarakat
SAMBUTAN Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) pada tanggal 13
DIRJEN 4 November 2015, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
FARMALKES Nomor HK.02.02/Menkes/427/2015. GeMa CerMat merupakan upaya
5 CARA MEMILIH OBAT
bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian
CARA kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran,
MENDAPATKAN 15 pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan
2 OBAT 2 obat secara tepat dan benar. 3
CARA Salah satu kegiatan GeMa CerMat yaitu penyebaran informasi tentang
24 MENGGUNAKAN Penggunaan Obat secara Benar dan Rasional. Untuk itu Direktorat
CARA OBAT Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
MENYIMPAN 40 Kesehatan melakukan penyusunan Buku Saku Cara Cerdas Gunakan
OBAT
42 CARA Obat bagi tenaga kesehatan (Agent of Change GeMa CerMat) yang
MEMBUANG dapat digunakan untuk menjelaskan kepada masyarakat.
OBAT Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
TANYA 43 diselesaikannya buku ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan
LIMA O
45 TIM disampaikan kepada pihak yang telah membantu. Semoga buku ini
PENYUSUN dapat bermanfaat, sehingga mendukung program Indonesia Sehat.
P. No. 5 P. No. 6
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
Nama
NAMA GENERIK Dagang tetes mata).
R
NAMA GENERIK
Di Produksi oleh
Di Produksi oleh
Perusahaan Farmasi
lokasi Perusahaan Farmasi
lokasi
3. Obat Keras 4. Obat Psikotropika
K K
Obat yang hanya dapat dibeli dengan Obat keras yang berkhasiat
resep dokter. mempengaruhi susunan syaraf pusat,
dapat menyebabkan perubahan
Pada kemasan diberi tanda lingkaran
mental dan perilaku, dan hanya dapat
merah dengan garis tepi berwarna
dibeli dengan resep dokter.
hitam dan huruf K di tengah yang
menyentuh garis tepi. Penggunaan obat psikotropika diawasi
dengan ketat dan dilaporkan secara
rutin kepada Kementerian Kesehatan
RI sesuai ketentuan dan peraturan
perundangan Undang-Undang Nomor
5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
Bacalah atu
obat bebas terbatas, agar P. No. 4
Jika tidak tertera informasi pada kemasan, masa pakai obat P. No. 3 Awas ! Ob
at Keras
tuk dibak
ar
penggunaan obat berhati- Awas ! Ob
at Keras Hanya un
yang telah dibuka kemasannya:
badan
luar dari
tuk bagian
Hanya un
hati. P. No. 6
Awas ! Ob
at Keras
elan
Sirup Antibiotik yang telah dilarutkan: 7 hari. P. No. 5
Awas ! Ob
at Keras
ditelan
Obat wasir,
jangan dit
Tidak boleh
5. Tidak menggunakan obat orang lain meski gejala
sakitnya sama.
6. Tanyakan pada Apoteker untuk mendapatkan
informasi penggunaan obat yang lebih lengkap.
A. Hal-hal yang harus diperhatikan ANTIBIOTIK adalah obat yang digunakan untuk
sebelum menggunakan obat mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab infeksi.
1. Baca aturan pakai sebelum menggunakan obat. Pada saat infeksi bakteri jahat/patogen, dalam jumlah
2. Gunakan obat sesuai aturan pakai: banyak berada dalam tubuh, sistem kekebalan tidak
mampu melawannya, sehingga antibiotik harus diberikan 25
24 a. Dosis.
- Dosis secara bijak dan sesuai dengan bakteri penyebabnya.
Misal: gunakan sendok - Rentang Waktu Antibiotik hanya diperlukan untuk mengatasi infeksi
takar yang tersedia. - Lama bakteri, tidak berguna untuk mengobati infeksi yang
Penggunaan
b. Rentang waktu. Obat disebabkan oleh virus.
Misal: Antibiotik 3 x 1, Bakteri Resisten yaitu bakteri penyebab infeksi yang
artinya diminum setiap 8 jam. dulunya bisa dimatikan dengan antibiotik
c. Lama penggunaan obat. Misal: tertentu, kemudian tidak dapat lagi
Antibiotik digunakan 3-5 hari. dimatikan dengan antibiotik tersebut
3. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas dengan dosis sesuai ketentuan.
tidak digunakan secara Saat ini bermunculan bakteri resisten
terus-menerus. Jika sakit berlanjut atau bahkan multi-resisten. Pasien
segera hubungi dokter. yang terinfeksi bakteri multiresisten
4. Hentikan penggunaan obat apabila timbul efek sering kali sulit disembuhkan atau
yang tidak diinginkan, segera ke fasilitas pelayanan berakhir dengan meninggal.
kesehatan.
Penyebab bakteri berubah menjadi resisten Waspada efek samping antibiotik
1. Dipicu oleh penggunaan antibiotik yang tidak ada 1. Gangguan atau iritasi lambung.
indikasi, tidak tepat jenis, tidak tepat dosis, terlalu lama 2. Gangguan fungsi hati.
atau terlalu singkat (irrational use).
3. Gangguan fungsi ginjal.
2. Sering menggunakan antibiotik.
4. Gangguan pada sumsum tulang berakibat kekurangan
3. Konsumsi makanan yang mengandung residu sel darah.
antibiotik.
5. Golongan tetrasiklin, menimbulkan warna coklat pada
4. Tertular pasien infeksi bakteri resisten. gigi, sehingga tidak boleh diminum pada wanita hamil,
menyusui maupun anak kecil yang gigi susunya belum
tanggal.
Hal-hal yang harus diperhatikan 6. Alergi:
saat menggunakan antibiotik a. Gatal.
1. Antibiotik hanya digunakan untuk b. Warna merah di kulit.
26 c. Bengkak pada mata atau bibir. 27
infeksi bakteri.
d. Sumbatan saluran nafas.
2. Apabila sakit infeksi akibat virus e. Syok.
jangan meminta dokter untuk f. Diare.
meresepkan antibiotik.
3. Antibiotik harus dengan resep dokter dan
digunakan sesuai petunjuk dokter dan apoteker. Sakit infeksi virus yang
tidak memerlukan antibiotik
4. Tanyakan pada dokter, apakah diagnosa penyakit
1. Batuk, pilek tanpa sesak.
Anda dan apakah ada infeksi bakteri.
2. Influenza.
5. Jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter atau
3. Cacar air, gondong, campak.
menggunakan resep lama.
4. Luka kecil.
6. Jangan memberi antibiotik kepada orang lain. 5. Demam berdarah.
6. Diare cair tanpa darah.
7. Hepatitis.
Tanyakan pada apoteker 3. Tablet Bukal
informasi tentang antibiotik Adalah tablet yang digunakan di
1. Jenis dan jumlah obat yang diterima. antara pipi dan gusi.
2. Aturan minum obat. a. Minum atau berkumurlah dengan
sedikit air untuk melembabkan jika
3. Waktu atau interval. mulut kering.
4. Cara menyimpan obat. b. Letakkan tablet di antara pipi dan
5. Kemungkinan efek samping. gusi atas atau gusi bawah.
6. Risiko alergi. c. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet
larut dengan sempurna.
d. Jangan makan, minum atau merokok selama tablet
C. Cara penggunaan obat belum larut.
berdasarkan bentuk sediaan e. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15
menit setelah tablet larut dengan sempurna.
28 29
1. Tablet/Kapsul/Pil
4. Tablet Sublingual
Tablet/kapsul/pil ditelan langsung
dengan air putih (air minum). Adalah tablet yang digunakan di
bawah lidah.
2. Tablet Salut a. Minum atau berkumurlah dengan
Adalah tablet yang dilapisi dengan bahan sedikit air untuk melembabkan jika
tertentu untuk tujuan khusus, mulut kering.
misalnya salut gula, salut selaput, b. Letakkan tablet di bawah lidah.
salut enterik. c. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet
Tablet ditelan secara utuh, jangan larut dengan sempurna.
dibagi atau digerus/dihancurkan. d. Jangan makan, minum atau merokok selama tablet
belum larut.
e. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15
menit setelah tablet larut dengan sempurna.
5. Tablet Effervescent 9. Serbuk (obat luar)
Adalah tablet yang digunakan setelah a. Taburkan serbuk secukupnya pada bagian
dilarutkan dalam air. yang sakit secukupnya (tipis dan merata).
a. Masukkan tablet ke dalam ½-1 gelas b. Hindari terkena air.
air putih (air minum biasa).
b. Tunggu sampai tablet larut. 10. Sirup/Suspensi/Emulsi
c. Minum sampai habis. a. Kocok dahulu suspensi/emulsi sebelum
d. Tambahkan air putih (air minum diminum.
biasa) sedikit ke dalam gelas dan minum lagi untuk b. Gunakan sendok takar, pipet
memastikan bahwa seluruh obat terminum. takar atau tutup takar. Minum
sesuai dosis dan cara pakai.
6. Tablet kunyah c. Perhatikan dengan baik volume
Adalah tablet yang digunakan dengan pada sendok/tutup botol
cara dikunyah terlebih dahulu. penakar, atau alat penetes
30 a. Kunyah tablet dengan baik untuk mendapatkan dosis yang tepat 31
kemudian telan.
b. Minum air putih (air minum biasa) 11. Sirup kering
untuk memastikan bahwa seluruh Adalah obat serbuk yang harus
obat telah tertelan seluruhnya. dilarutkan terlebih dahulu dengan air
0m
l
10 5ml
sebelum digunakan.
7. Tablet hisap 7 ml
50 ml
25
Biasanya saat di apotek, obat serbuk
Adalah tablet yang digunakan dengan cara dihisap kering diserahkan dalam kondisi sudah
dalam mulut. dilarutkan dalam air.
Hisap tablet di dalam mulut sampai habis. Jika harus melarutkan sendiri, gunakan air
minum (air yang sudah dimasak/air mineral) sampai
8. Serbuk oral
SerObat
a. Larutkan serbuk dalam sedikit air putih pada apoteker di apotek. Kocok sampai serbuk kering
(air minum biasa), minum sampai habis. tercampur air atau terlarut dengan sempurna.
b. Jangan melarutkan serbuk obat dalam
susu, teh, kopi atau minuman bersoda.
Suspensi atau larutan ini harus dihabiskan dan hanya h. Cuci tangan dengan air dan sabun untuk
dapat digunakan maksimal 7 (tujuh) hari setelah membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
dilarutkan. Setelah 7 (tujuh) hari, kekuatan obat akan i. Setelah dibuka, tetes mata hanya boleh digunakan
menurun atau sudah mulai rusak. selama 1 bulan. Tetes mata minidose hanya boleh
untuk sekali pakai, hanya bisa digunakan maksimal
12. Salep/Gel/Krim 3 x 24 jam sejak kemasan dibuka.
a. Bersihkan bagian kulit yang sakit.
b. Oles tipis pada bagian kulit yang sakit. 14. Salep Mata
c. Hindari terkena air. a. Cuci tangan dengan air dan sabun.
b. Hindari kontak langsung ujung tube
13. Tetes Mata
dengan mata, tangan atau permukaan
a. Cuci tangan dengan air dan sabun. lainnya.
b. Pastikan kondisi ujung botol tidak c. Tengadahkan kepala ke belakang, tarik
rusak dan berkerak. kelopak bawah mata menggunakan
32 c. Tengadahkan kepala ke jari telunjuk sehingga kelopak mata 33
belakang, tarik kelopak bawah membentuk kantong.
mata menggunakan jari
d. Pegang tube salep sedekat mungkin dengan
telunjuk sehingga kelopak mata
kelopak mata tanpa menyentuhnya.
membentuk kantung.
d. Pegang botol tetes dengan posisi tegak lurus e. Tekan tube salep secara perlahan sampai jumlah
sedekat mungkin dengan kelopak mata yang dekat salep sepanjang kira-kira 1 cm ke dalam kantung
pangkal hidung tanpa menyentuh bulu mata atau kelopak bawah mata.
kulit. f. Kedipkan mata secara perlahan, kemudian tutup
e. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah mata selama 2-3 menit.
tetes yang diperlukan. g. Bersihkan salep mata berlebih dengan tisu.
f. Tutup mata selama 1-2 detik. h. Untuk menghindari kontaminasi, segera pasang
g. Jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes kembali tutup tube.
agar tidak terkontaminasi dan tetap steril. i. Cuci tangan dengan air dan sabun untuk
membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
15. Tetes Telinga i. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan
a. Cuci tangan dengan air rapat, jangan menyeka atau membilas ujung botol
dan sabun. tetes.
b. Pastikan kondisi ujung j. Cuci tangan dengan air dan sabun untuk
botol atau pipet tetes tidak membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
rusak. k. Jika perlu, minta bantuan orang lain untuk
c.
Bersihkan telinga bagian luar dengan meneteskan tetes telinga.
menggunakan air hangat atau kain lembab dengan
16. Tetes Hidung
hati-hati, kemudian keringkan.
a. Bersihkan hidung yang sakit.
d. Genggam botol obat tetes telinga dengan tangan
selama 1-2 menit, untuk menghangatkan. b. Duduk dan tengadah, atau berbaring dengan
meletakkan bantal di bawah punggung, kepala
e. Kocok perlahan. tegak ke atas.
f. Miringkan kepala sehingga telinga yang sakit c. Masukkan ujung penetes obat ke dalam lubang
34 menghadap ke atas. hidung. 35
- Untuk anak >3 tahun dan dewasa: tarik daun d. Teteskan obat sesuai dosis yang disarankan dokter.
telinga ke atas dan ke belakang untuk e. Tekuk kepala ke depan ke arah lutut dan gerakan
meluruskan saluran telinga. dengan pelan ke kiri dan ke kanan. Tetaplah dalam
- Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke posisi ini selama 1 menit.
bawah dan ke belakang untuk meluruskan f. Setelah beberapa detik, duduklah tegak kembali,
saluran telinga. obat akan mengalir turun ke dalam saluran nafas.
g. Teteskan obat sesuai dengan dosis pada lubang g. Bilas penetes obat dengan air hangat. Segera tutup
telinga. botol obat tetes.
h. Tekan secara lembut anak telinga atau gunakan h. Cuci tangan sampai bersih.
kapas steril untuk menyumbat lubang telinga
agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga.
Pertahankan posisi kepala 2-3 menit.
17. Ovula k. Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun,
Adalah obat yang digunakan melalui vagina. Obat keringkan dan jaga agar tetap bersih.
ovula akan meleleh pada suhu tubuh. l. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan
a. Pastikan ovula dalam keadaan siap pakai. obat yang mungkin menempel.
b. Ovula digunakan dengan segera agar tidak
18. Supositoria
melunak.
Adalah obat yang digunakan melalui anus,
c. Keluarkan ovula dari kemasan dan basahi sedikit
bentuk peluru, mudah meleleh pada suhu
dengan air bersih.
tubuh.
d. Jika menggunakan aplikator, letakkan ovula pada
a. Cuci tangan sampai bersih dengan
lubang yang terdapat pada aplikator. Pastikan
sabun.
bahwa sisi ovula yang diletakkan pada aplikator
adalah sisi tumpulnya. b. Jika supositoria melunak, taruh di
dalam air dingin atau masukkan ke dalam lemari
e. Berbaring dengan satu tangan menopang berat
pendingin selama 30 menit agar mengeras kembali.
36 tubuh dan tangan lainnya memegang aplikator 37
yang sudah dipasangi ovula. c. Keluarkan supositoria dari kemasan dan basahi
sedikit dengan air bersih.
f. Kedua kaki ditekuk dengan posisi terbuka untuk
mempermudah penggunaan ovula. d. Atur posisi tubuh berbaring menyamping dengan
kaki bagian bawah diluruskan, sementara kaki
g. Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan
bagian atas ditekuk ke arah perut.
aplikator ke lubang vagina. Kurang lebih sedalam
jari tengah atau batas penanda pada aplikator. e. Angkat bagian atas pantat untuk menjangkau
daerah anus.
h. Setelah aplikator berada di dalam vagina, tekan
tombol untuk melepaskan ovula. f. Masukan supositoria, ditekan dan ditahan dengan
jari telunjuk sampai betul-betul masuk ke bagian
i. Jika tidak menggunakan aplikator, masukkan ujung
dalam anus (sekitar 2 cm dari lubang anus) sampai
lancip ovula ke dalam vagina kurang lebih sedalam
supositoria tidak terdorong keluar lagi.
telunjuk.
g. Tahan posisi tubuh agar tetap berbaring
j. Rapatkan kedua kaki untuk beberapa detik.
menyamping dengan kedua kaki menutup selama
Tetaplah duduk sekitar 5 menit untuk mencegah
kurang lebih 5 menit.
ovula keluar kembali.
19. Inhaler i. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu
Adalah obat yang digunakan sampai 30 detik, dan kocok kembali inhaler, ulangi
dengan dihirup melalui hidung atau langkah d sampai h.
mulut. j. Gunakan sesuai dosis.
k. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat
Inhaler mulut
yang kering.
a. Duduk tegak atau berdiri dengan
dagu terangkat. l. Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis
yang sudah terpakai.
b. Buka tutup inhaler dan kocok
dengan teratur. Inhaler hidung
c. Untuk penggunaan pertama, sebelum digunakan a. Duduk atau berdiri tegak.
semprotkan inhaler ke telapak tangan untuk
mengecek apakah inhaler berfungsi. b. Buka tutup inhaler.
d. Tarik nafas dalam dan buang perlahan. c. Hirup inhaler dalam-dalam melalui lubang hidung.
38 39
e. Masukkan inhaler ke dalam mulut (di antara gigi d. Gunakan setiap kali diperlukan.
atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan
e. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat
merapatkan bibir (jangan digigit).
yang kering.
f. Sambil menarik nafas, secara bersamaan tekan
bagian tombol inhaler untuk melepaskan obat.
g.
Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk
memastikan obat dapat mencapai paru-paru.
Baca dengan cermat informasi
h. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau tentang cara penggunaan obat
selama kondisi senyaman yang terasa) lalu buang pada kemasan atau tanyakan
napas perlahan. pada Apoteker di apotek
5. Jangan menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka
lama karena suhu tidak stabil dalam mobil dapat
merusak obat.
6. Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam
penyimpanan. Misal: perubahan warna, bau,
penggumpalan. Obat yang telah rusak harus dibuang,
CARA MENYIMPAN OBAT walaupun belum kedaluwarsa.
A. Cara penyimpanan obat 3. Obat untuk vagina (ovula) dan anus (suppositoria)
secara umum disimpan di lemari pendingin (bukan pada bagian
freezer) agar tidak meleleh pada suhu ruangan.
1. Jangan melepas etiket pada wadah obat, karena 4. Obat bentuk aerosol/spray tidak disimpan di tempat
tercantum nama, cara penggunaan, dan informasi bersuhu tinggi, karena dapat meledak.
penting lainnya.
5. Insulin yang belum digunakan disimpan di lemari
2. Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada pendingin. Setelah
kemasan atau tanyakan pada Apoteker di apotek. digunakan disimpan di
3. Letakkan obat jauh dari jangkauan anak. suhu ruangan.