Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EDO DANA ARWANA

NIM : 202130841
PRODI : ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
RESUME
MATERI 17 AGUSTUS 2021

“KEORGANISASIAN”

 Proses pembelajaran berorganisasi da nada HMJ organisasi eksternal dabn perebedaan


organisasi internal dan eksternal adalah selaku mahasiswa yang termasuk terkusus kepada di
awali dulu dari organisasi menjadi sebuah wadah jenis wadah bagi setiap individu untuk
berkumpul serikat mengatur ide gagasan
 Belajar mengatur waktuDengan ikut organisasi, memang waktu yang tersisa untuk keluarga
dan kuliah akan berkurang, Lebih parahnya lagi ketika urusan keluarga, pekerjaan dan
organisasi terjadi bersama sama.Sementara itu, semua urusan itu agar ketiganya dapat berjalan
sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus
dilakukan. Mungkin pada awalnya, seseorang akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk
kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama akan semakin terbiasa dan menetapkan prioritas tugas
mana yang harus lebih dulu dikerjakan. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa
sepanjang sisa hidup.
 Belajar melihat relitas social Seseorang yang tergabung dalam organisasi dengan kata lain
organisatoris pada umumnya secara sosial pasti lebih aktif dibandingkan denga orang tidak
ikut dalam organisasi, organisatoris terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang,
status sosial. Dengan ini tentunya akan memperluas pengalaman, pengetahuan dan pemahaman
baru tentang karakteristik orang pada umumnya.
 Perilaku adalah keadaan tentang suatu kebiasaan pada seseorang. Organisasi adalah
sekumpulan orang yang bersatu membentuk suatu kumpulan yang dipimpin oleh seorang
manajer sebagai ketua untuk memberikan arahan kepada anggotanya dalam mencapai tujuan
dan misi tertentu yang ingin dicapai bersama.
 studi tentang individu dan perilaku mereka dalam kontessssks organisasi dalam pengaturan
tempat kerja yang sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati bersama. Pengertian lainnya,
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu
RESUME
MATERI 18 AGUSTUS 2021

KEMAHASISWAAN
 Secara umum yang dimaksud dengan mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar pada perguruan tinggi tertentu. Peserta didik menurut Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu.
 Khusus pada pendidikan tinggi, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut
diperlukan pembimbingan kemahasiswaan yaitu pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa
sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan. Pembimbingan kemahasiswaan pada
dasarnya merupakan pembimbingan pembelajaran agar potensi yang dimiliki oleh mahasiswa
dapat membentuk kompetensi yang berguna dalam kehidupannya. Acuan untuk
pembimbingan kegiatan kemahasiswaan adalah pasal 1 butir 1 Undang-Undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
 Pembimbing kemahasiswaan adalah para dosen atau tenaga kependidikan di perguruan tinggi
yang karena tugas atau jabatannya ditetapkan menangani bidang kemahasiswaan.Pembimbing
kemahasiswaan adalah orang-orang yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kegiatan
yang terdiri atas dosen pembimbing kegiatan kemahasiswaan, dosen mata kuliah, dan
pembimbing internal dari kalangan mahasiswa (Badan Eksekutif Mahasiswa,
Himpunan/Keluarga Mahasiswa) yang dinilai memiliki kemampuan dan pengalaman dalam
suatu kegiatan tertentu. Ketua Jurusan/ Bagian/Departemen dan dosen mata kuliah perlu juga
memahami masalah kemahasiswaan, sehingga dapat membantu tugas dosen pembimbing
kemahasiswaan.
 Keberhasilan mahasiswa dalam mewujudkan kegiatan tersebut sangat bergantung pada
fasilitas yang disediakan perguruan tinggi, serta kemudahan dalam menggunakan fasilitas
tersebut. Fasilitas tersebut terdiri dari sarana prasarana yang menunjang kegiatan
kemahasiswaan untuk pengembangan minat, bakat, dan kegemaran, organisasi, kesejahteraan
dan bakti sosial. Penerbitan pers kampus dan/atau jurnal ilmiah, sebagai media untuk
menyampaikan pandangan dan pendapat, berdasarkan kebebasan akademik yang bertanggung
jawab.
 Penyediaan fasilitas untuk kegiatan kemahasiswaan diarahkan sedemikian rupa, sehingga
dapat menunjang perwujudan suasana akademik yang kondusif. Dengan adanya suasana
akademik yang kondusif, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan studi tepat waktu,
dibekali dengan prestasi baik, dan mempunyai pengalaman berorganisasi serta kemampuan
dalam peningkatan yang sangat kreativitas.
RESUME
MATERI 18 AGUSTUS 2021

“KEISLAMAN”

 Keislaman merupakan wawasan yang harus ada dalam setiap ORMAS (organisasi
kemasyarakatan) Islam di Indonesia. Wawasan keislaman penting karena ia merupakan
landasan pokok yang selanjutnya akan menjadi sumber sekaligus spirit dalam menjalankan dan
mengembangkan organisasi dakwah1 . Sedangkan wawasan kebangsaan penting karena
organisasi dakwah yang dimaksud tumbuh dan berkembang di sebuah Negara-Bangsa
(Indonesia), untuk itu sikap nasionalisme menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi. Oleh
karenanya, setiap SDM (kader) dalam organisasi dakwah harus memiliki wawasan keislaman
dan kebangsaan yang komprehensif, tidak hanya paham namun juga harus diinternalisasi dan
diamalkan disetiap gerak langkah dalam menjalankan roda organisasi.
 Penyebutan organisasi dakwah dimaksudkan untuk menyebut ormas Islam, karena dalam tiap
ormas Islam pasti memiliki misi dakwah. Untuk itu istilah organisasi dakwah sama .dengan
ormas Islam dalam tulisan ini
 Keislaman dan kebangsaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam organisasi
dakwah. Semua kader (SDM) dalam organisasi dakwah harus kuat dalam kedua wawasan
tersebut. Bukan hanya memahami namun juga harus terinternalisasi dan diamalkan dalam
setiap gerak langkah perjalanan organisasi. Untuk itu perlu pemahaman tantang konsep
keislaman dan kebangsaan
 Maka, wawasan kebangsaan yang semestinya dipegang oleh seluruh masyarakat ialah, bahwa
Indonesia bukan Negara sekular dan juga bukan Negara agama, melainkan Negara religius.
Agama tidak semestinya tampil secara formal dalam mengurus persoalan Negara, namun
semestinya Islam diimplementasikan sebagai sebuah etika sosial yang berarti Islam berfungsi
sebagai komplementer dalam kehiduan bernegara. Sehingga Islam akan berpotensi mendukung
tegaknya konstruk keindonesiaan yang adil, egaliter dan demokasi.
 Setidaknya ada tiga macam respon dalam menaggapi relasi Islam dengan Negara menurut Gus
Dur, yaitu respon integrative, respon fakultatif, dan respon konfrontatif. Respon integratif,
berarti Islam sama sekali dihilangkan kedudukan formalnya dan umat Islam tidak
menghubungkan ajaran agama dengan urusan Negara. Sedangkan sikap responsif fakultatif
berarti jika kekuatan gerakan Islam cukup besar di parlemen maka mereka akan berusaha
membuat perundang-undangan yang sesuai dengan ajaran Islam
RESUME
MATERI 18 AGUSTUS 2021

“KEBANGSAAN “

 Kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk
penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa
Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum
adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan
politik devide et impera. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah
padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
 Pada kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan
kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Selaian itu, wawasan
kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama
bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Lebih lanjut, wawasan
kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan
 Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam
kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang
terumus di dalam Pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
 Kebangsaan Indonesia yang menjadi sumber perumusan kebijakan desentralisasi pemerintahan
dan pembangunan dalam rangka pengembangan otonomi daerah harus dapat mencegah
disintegrasi/pemecahan negara kesatuan, mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat,
mencegah timbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Melalui
upaya tersebut diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat yang bersih dan akuntabel dan
pemerintah daerah yang tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan daya saing yang sehat
antar daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi, kokohnya kesatuan politik,
berkembangnya kesatuan budaya
 Kebangsaan merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai
satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan
negara secara menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional
RESUME
MATERI 18 AGUSTUS 2021

“PENDIDIKAN”

 Sebagai mahasiswa bijaklah dalam menentukan langkah yang nyata untuk menyongsong
kemajuan bangsa dan berusaha bermanfat bagi sesama buat manusia untuk makin berkarakter
manusi cerdas dan berkarakter adalah tujuan utama untuk sebuah pendidikan mendidik fikiran
tanpa mendidik hati bukanlah pendidikan sama sekali
 Pendidikan karakter yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada
peserta didik, di mana di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Jadi, pendidikan karakter adalah suatu
usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta
didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
 Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai usaha manusia secara sadar dan terencana dalam
hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik dengan tujuan membangun karakter
pribadi peserta didik. Tentu saja hal ini dilakukan agar nantinya peserta didik menjadi individu
yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang banyak.
 Pendidikan karakter berhubungan erat dengan psikis individu. Dengan pendidikan karakter,
dapat diajarkan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan, contohnya kejujuran, kepedulian,
tanggung jawab, hingga keimanan.

Anda mungkin juga menyukai