Anda di halaman 1dari 6

Statistika

Statistika adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari :


o Cara pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data dengan sistematis, agar data-
data itu dapat dipahami dengan jelas.
o Menganalisis dan menafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, perencanaan, dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sifat data tersebut.
Untuk pertemuan hari ini, subbab A dan subbab B hanya sebagai pengantar saja. Tugas minggu
depan tidak akan memuat subbab A dan subbab B. Tugas hanya akan tentang subbab C saja
(ukuran pemusatan).

A. Penyajian Data (Pengantar)


Ada tiga cara menyajikan data, yaitu dengan diagram garis, diagram batang, dan diagram
lingkaran.
1. Diagram Garis
Untuk menyajikan perkembangan data yang kontinu, seperti perkembangan populasi
penduduk di suatu kota, suhu badan pasien rumah sakit, curah hujan, omset penjualan barang
di suatu took, atau tinggi permukaan air laut, paling baik dengan menggunakan diagram garis.
Pada diagram garis, sumbu X (sumbu horizontal) biasanya digunakan untuk satuan waktu,
sedangkan sumbu Y (sumbu vertikal) digunakan untuk frekuensi.
2. Diagram Batang
Diagram batang adalah suatu penyajian data dengan menggunakan batang-batang arah vertikal
atau horizontal. Panjang batang sesuai dengan jumlah data masing-masing objek.

3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan sektor-sektor dalam suatu
lingkaran. Diagram ini sangat baik untuk menunjukkan perbandingan antara objek yang satu
dengan objek lainnya serta terhadap keseluruhan dalam suatu penyelidikan.
B. Distribusi Frekuensi (Pengantar)
Salah satu cara untuk mengatur, menyusun, atau meringkas data ialah dengan cara membuat
distribusi frekuensi. Kata ditribusi berasal dari kata distribution (bahasa inggris), yang berarti
penyaluran, pembagian, atau pancaran. Jadi, secara mendasar, distribusi frekuensi dapat
diartikan sebagai penyaluran frekuensi, pembagian frekuensi, atau pancaran frekuensi.
Sedangkan, frekuensi sendiri juga berasal dari bahasa Inggris, frequency, yang berarti
kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya. Dalam statistika, frekuensi berarti seberapa kali
suatu variabel yang dilambangkan dengan angka (bilangan) berulang kali dalam deretan data
angka tersebut.
Dengan demikian, distribusi frekuensi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan
bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu telah
tersalur, terbagi, tersebar, dan terpancar. Penggambaran angka (bilangan) atau penyajian data
angka tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik/gambar, yang kemudian dikenal
dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi.

Contoh :
Nilai ujian statistika 65 orang mahasiswa adalah sebagai berikut:
30, 25, 90, 42, 50, 45, 26, 80, 70, 70, 60, 45, 46, 50, 40, 78, 55, 43, 56, 58, 42, 52, 53, 68, 50,
40, 78, 36, 42, 35, 60, 85, 30, 68, 82, 27, 25, 75, 76, 74, 71, 72, 63, 63, 62, 65, 61, 50, 50, 51,
56, 58, 57, 64, 60, 65, 74, 70, 72, 90, 88, 88, 90, 75, 75.
Ditanya: Buatlah distribusi frekuensi dari data di atas?
Jawab: Langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jarak atau rentangan (R).
Rumus: R = data tertinggi – data terkecil.
R = 94 – 25 = 69
2. Menghitung jumlah kelas.
K = 1 + 3,3 log n
= 1 = 3,3 log (65)
= 1 + 3,3 (1,8192)
= 6,98
=7
3. Hitung panjang kelas (P).
P=R/K
= 69 / 7
= 9,8
= 10
Jadi, kelas pertama 25-34, kelas kedua 35-44, dan seterusnya.
Berdasarkan data di atas, diperoleh distribusi berikut.
Kelas Interval Tepi bawah – tepi atas Frekuensi
1 25 – 34 24,5 – 34,5 6
2 35 – 44 34,5 – 44,5 8
3 45 – 54 44,5 – 54,5 11
4 55 – 64 54,5 – 64,5 14
5 65 – 74 64,5 – 74,5 12
6 75 – 84 74,5 – 84,5 8
7 85 – 94 84,5 – 94,5 6
Jumlah 65

Frekuensi Relatif dan Frekuensi Kumulatif


Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang frekuensi relatif masing-masing
kelasnya dapat diperoleh dengan menyatakan persentase frekuensi kelas tersebut terhadap jumlah
seluruh frekuensi.
Contoh :
Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 25 – 34 6 6
× 100% = 9%
65
2 35 – 44 8 8
× 100% = 12%
65
3 45 – 54 11 11
× 100% = 17%
65
4 55 – 64 14 14
× 100% = 23%
65
5 65 – 74 12 12
× 100% = 18%
65
6 75 – 84 8 8
× 100% = 12%
65
7 85 – 94 6 6
× 100% = 9%
65
Jumlah 65 100%
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif
(frekuensi yang dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif.
Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatih kurang dari
dan distribusi frekuensi lebih dari.
Contoh :
Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari Lebih Dari
1 25 – 34 6 6 65
2 35 – 44 8 14 (6 + 8) 59 (65 - 6)
3 45 – 54 11 25 (14 + 11) 51 (59 - 8)
4 55 – 64 14 39 (25 + 14) 40 (51 - 11)
5 65 – 74 12 51 (39 + 12) 26 (40 - 14)
6 75 – 84 8 59 (51 + 8) 14 (26 - 12)
7 85 – 94 6 65 (59 + 65) 6 (14 - 8)
Jumlah 65

Histogram
Penyajian data yang dikelompokkan menurut distribusi frekuensi dapat dinyatakan dengan grafik
yang disebut histogram. Frekuensi biasanya dinyatakan dengan sumbu tegak dan interval kelas
dinyatakan dengan sumbu mendatar.
Poligon Frekuensi
Jika titik-titik tengah dari tiap kotak di bagian atas pada histogram saling dihubungkan, maka akan
diperoleh diagram yang bentuknya menyerupai polygon (segi banyak), sehingga diagram yang
dihasilkan dinamakan poligon frekuensi.
Poligon frekuensi ditunjukkan oleh garis merah pada gambar di atas.
Ogif Positif dan Negatif
Jika titik-titik yang menghubungkan poligon frekuensi kumulatif kurang dari dihubungkan dengan
kurva mulus, maka terbentuk ogif positif. Sementara itu, jika titik-titik yang membentuk poligon
frekuensi kumulatif lebih dari dihubungkan dengan kurva mulus, maka terbentuk ogif negatif.

Anda mungkin juga menyukai