Anda di halaman 1dari 1

Dua Puluh Empat Februari

Pagi ini aku harus mencuci baju 2 baskom besar. Tepat pukul 06.00 pagi aku bersiap-siap
untuk pergi kerja. Ini tahun kedua ku sebagai tenaga kontrak Kesehatan di tempat sangat
terpencil. Sehat Indonesia adalah program pemerintah dalam mengatasi masalah Kesehatan
di daerah terpencil dan sangat terpencil . Aku adalah Bila Ramadhani profesiku seorang ahli
gizi. Hobi ku konseling dan kunjungan kerumah balita yang bermasalah gizi. Walaupun hari
minggu adalah waktunya Me Time aku tetap pergi posyandu. aku merasa sangat senang
Ketika bertemu dengan ibu balita ibu hamil ibu kader posyandu. kadang aku menghabiskan
waktuku hingga siang Bersama ibu ibu kader posyandu.
“oke Alat antropometri lengkap, tapi apa lagi ya ?”. aku adalah orang yang pelupa.
“ oh iya ! materi gizi ibu hamil “. Mataku melihat jam. Masih ada waktu 2 jam lagi untuk
melengkapi bahan untuk posyandu.
Masih jam 7.00 pagi aku berangkat ke puskesmas. Di depan poli umum aku melihat ada
seorang lelaki memakai baju biru muda dan celana jeans abu duduk. Ha. Pasti pasien. Tapi
bodoh amatlah akupun berlanjut membuka file yang aku butuhkan. Seperti biasa
puskesmas masih sepi dan penghuni hanya ada kak seri dan pak de herman serta teman
bedaangkatan bang pandi yang lagi mengurus stock obat. “ abang pandi bila numpang nge
print ya “. Aku mulai beraksi. Karena aku paling senang dengan hari posyandu. “ bang tahu
ngga yang di depan poli umum itu siapa ?. “ mataku terus bertanya siapa dia dan aku tidak
peduli. “ oh itu mungkin dokter umum yang mau ngelamar kerja disini “ jawab bang sandi
sambal mengadahkan tangan. “ apa bang ? “ jawabku bingung. “ mana gorengannya ? “.
Ucap bang pandi dengan nada Devilnya “ Ya Allah bang bila ini lagi diet “. Aku lagi program
diet karena berat badanku naik 10 kg sejak aku merantau entah karena Bahagia atau
merana. “ diet mulu tapi gak kurus kurus”. Sahut bang sandi sambil tertawa. “ apa ini pagi
pagi udah rebut aja “ pak de herman datang. “ ini pak de bang pandi jahat. Cabut aja semua
giginya” ucapku.
Kemudian aku duduk di kerjaanku yaitu ruang konsultasi gizi yang aku sayangi dan aku
banggakan. Sambil menunggu waktunya pergi. Aku menunggu bu bidan rosi untuk
mengambil vaksin. Mataku selalu melihat jam. Masih satu setengah jam lagi. Satu persatu
penghuni puskesmas datang. Di puskesmasku kapusnya asyik sekali. Enak di ajak becanda
begitu juga dengan pegawainya asik sekali, ya kadang ada yang tidak dapat aku mengerti
yaitu Bahasa jawa. “ Pagi bila “ Sapa pak kapus yang selalu memakai sendai swallow hitam.
“ pagi juga pak”. “ apa kegiatan hari ini ? “. Tanya pak kapus. “ hari ini posyandu pak. Di jalan
melati dan jalan semarang pak “ jawabku. “ oh iya kalo gitu semangat ya ! “. Siap bapak !
laksanakan “.

Anda mungkin juga menyukai