Anda di halaman 1dari 2

TUGAS REVIEW VIDEO SEJARAH KEPRAMUKAAN

Dalam video tersebut menceritakan sejarah dibentuknya kepramukaan yang ada


diIndonesia. Kepramukaan di Indonesia diresmikan pada 14 Agustus 1961 sebagai
wujud semangat bersatu para pramuka Indonesia. Sebelum itu, pramuka telah
mengalami suka dan duka dalam proses keterbentukannya.
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia di kumandangkan, beberapa
tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta untuk membentuk panitia kepanduan
Indonesia guna mendirikan wadah oraganisasi kepanduan untuk seluruh bangsa
Indonesia melalui suatu kongres. Kongres kesatuan kepanduan Indonesia
diselenggarakan pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta. Adapun tokoh-tokoh yang
menghadiri kongres tersebut bersepakat untuk membentuk suatu organisasi yaitu Pandu
Rakyat Indonesia dan dikuatkan dengan Janji Ikatan Sakti. Keberadaan organisasi
tersebut diperkuat dengan adanya SK Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
No. 93/Bhg.A, tertanggal 1 Februari 1947.
Pada masa perjuangan, para anggota pandu terjun ke medan perang bahu
membahu bersama pemuda-pemuda lainnya demi merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Sebagian besar, pimpinan ketentaraan pada masa itu
diantaranya panglima besar Jenderal Sudirman pernah berkiprah didunia kepanduan.
Pada 20-22 Januari 1950 pandu rakyat Indonesia mengadakan kongres ke II di
Yogyakarta. Kongres ini memutuskan memberi kesempatan pada golongan khusus
untuk menghidupkan organisasi masing-masing. Pada situasi itu, Menteri PP dan K
mencabut keputusan No. 93/Bhg.A, pada tanggal 1 Februari 1947 dan menggantinya
dengan SK Menteri PP dan K No. 2344 /Kab, tertanggal 6 September 1951. Sejumlah
organisasi kepanduan yang pernah ada akhirnya bermunculan kembali untuk melakukan
aktifitas kepanduan.
Pada tanggal 16 September 1951 terbentuklah Ikatan Pandu Indonesia
(IPINDO). Pada tahun 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia.
Namun IPINDO yang berbentuk federasi sudah tidak tepat dengan situasi Indonesia
pada saat itu. Maka tanggal 3 Desember 1960 terbit ketetapan MPRS/1960 pada 3
Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana pasal 330C
menyatakan bahwa dasar Pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila dan dan
Pasal 349 ayat 30 menegaskan “Pendidikan Kepanduan supaya diintensifkan dan
menyetujuan rencana pemerintah untuk mendirikan Pramuka.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
Gerakan kepanduan Indonesia di Istana Merdeka. Dalam pidatonya Presiden
menegaskan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut
Gerakan Pramuka dengan lambang Tunas Kelapa. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka. Untuk melaksanakan pembentukan Gerakan
Pramuka maka berdasarkan Surat Keputusan RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April
1961 disusunlah panitia pembantu pelaksanaan Gerakan Pramuka, terdiri dari Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Menteri Achmadi. Masih
dalam bulan April ditahun yang sama, keluar Keputusan Presiden RI No. 121 Tahun
1961 tanggal 11 April 1961 tentang panitian pembentukan Gerakan Pramuka dengan
tambahan satu anggota yaitu Menteri Muljadi Djojo Martono.
Pada 20 Mei 1961 terbit Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 yang
menetapkan “Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan Kepanduan bagi anak-anak dan pemuda
Indonesia. Kepres tersebut juga mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Pada
tanggal 20 Mei mempunyai arti khusus bagi Gerakan Pramuka, dan merupakan tombak
sejarah untuk Pendidikan dilingkungan ketiga, peristiwa ini kemudian disebut sebagai
Hari Permulaan Tahun Kerja.
Setelah Keputusan Presiden No. 238 turun, wakil-wakil organisasi kepanduan di
Indonesia meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Pernyataan itu
dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian
disebut dengan Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Menurut Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka Tahun 1961, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan
Nasional (MAPINAS) yang didalamnya terdapat Kwartir Nasional Pramuka
(KWARNAS) dan Kwartil Nasional Harian (KWARNARI). Majelis Pimpinan Nasional
(MAPINAS) diketuai oleh Presiden Indonesia Dr. Ir. Soekarno, dengan wakil ketua I
Sri sultan Hamengku Buwono IX dan wakil ketua II Brijen TNI Dr. A Ajisaleh. Untuk
Kwarnas diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan wakil ketua Brijen TNI
Dr. A Ajisaleh yang sekaligus merangkap ketuan Kwarnari. Pada tanggal 16 Agustus
1961, Presiden menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Panduan Pramuka diterima
oleh ketua kwartir Nasional Sri Sultan Hamengku Buwono IX seusai Presiden melantik
anggota Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari pada apel besar pertama yang diikuti 10.000
anggota Gerakan Pramuka di halaman Istana Negara. Selesai apel besar, Gerakan
Pramuka resmi diperkenalkan pada seluruh rakyat Indonesia melalui devile dan pawai
berkeliling Jakarta. Acara serupa juga di adakan ditempat penting lainnya di Indonesia.
Peristiwa tanggal 14 Agustus 1961 kemudian disebut dengan Hari Pramuka.

Anda mungkin juga menyukai