Anda di halaman 1dari 4

Hambatan dalam Penilaian Portofolio

Hambatan dalam penilaian portofolio berasal dari kekurangan dalam


melaksanakan penilaian portofolio. Hal ini dijelaskan oleh Surapranata & Hatta
(2007: 90) yaitu
1. Membutuhkan waktu yang lama.
Penilaian portofolio memerlukan waktu yang lama dibandingkan
dengan penilaian lain. Usaha guru yang menggunakan penilaian portofolio
akan ihargai dan dikenang baik oleh peserta didik. Penilaian portofolio yang
efektif memerlukan perencanaan dan menjaga baik-baik catatan peserta didik.
2. Reliabilitas rendah.
penilaian portofolio nampak kurang reliabel dibandingkan dengan penilaian
lain. Penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik maupun kelompok
agak kurang reliabel sehingga dibutuhkan latihan penilain yang dilakukan
oleh peserta didik maupun kelompok. Peserta didik akan berlatih bagaimana
menjadi penilai untuk pekerjaannya.
3. Guru cenderung memerhatikan pada hasil akhir.
Guru memiliki kecenderungan untuk memerhatikan hanya
pencapaian akhir. Dengan demikian, penggunaan penilaian portofolio dalam
hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku peserta didik, yang
sebenarnya
diharapkan dapat terjadi dengan menjalani dan mengalami proses
pembelajaran.
4. Penilaian portofolio merupakan hal yang baru sehingga guru belum
menguasai penilaian portofolio.
Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin kebanyakan guru atau bahkan belum
mengenal penilaian portofolio.
5. Belum tersedianya kriteria penilaian yang baku.
Dalam penilaian portofolio tidak tersedianya kriteria penilaian.
Ketika guru selesai menentukan tujuan dan isi portofolio, guru harus
membuat
langsung kriteria penilaiannya. Guru harus mengembangkan kriteria
penilaiannya sendiri.
6. Format penilaian yang lengkap dapat membatasi inisiatif dan kreativitas
peserta didik.
penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail,
dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjerumus kedalam suasana yang
baku, sehingga dapat mematikan inisiatif dan kreativitas.
7. Keterbatasan tempat penyimpanan.
Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai.
Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan
penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.

Keuntungan menggunakan penilaian portofolio


Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
1. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
2. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi peserta didik;
3. Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar-
mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan
dan kekurangan peserta didik.

Adapun manfaat penilaian portofolio adalah:


1. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih
lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas.
2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan
program pembelajaran yang baik.
3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa .
4. Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
5. Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau
kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atas
bervariasinya gaya belajar siswa.
7. Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam penilaian hasil belajar.
8. Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa.
9. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang
pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan
orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran
yang bersangkutan.

Keunggulan penilaian portofolio dibandingkan dengan model penilaian


lainnya.
1. Perubahan paradigma penilaian. Penilaian portofolio memberikan
pengertian yang lebih bermakna tentang perubahan perilaku peserta
didik.
2. Akuntabilitas. Portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu perwujudan
penilaian yang bertanggung jawab kepada konstituen (peserta didik, orang
tua, sekolah, dan masyarakat).
3. Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik. Ini adalah
ciri khas penilaian portofolio, dimana guru dapat menilai siswa sebagai
individud engan sejuta keunikan.
4. Identifikasi. Menolong guru untuk mendokumentasikan kebutuhan dan
asset komunitas yang berminat.
5. Keterlibatan orang tua dan masyarakat. Melibatkan banyak pihak,
termasuk orang tua dan masyarakat dalam prosesnya.
6. Penilaian diri. Memungkinkan bagi peserta didik melalukan penilaian diri
sendiri, refleksi, dan pemikiran yang kritis.
7. Penilaian yang fleksibel. Akan sangat bergantung pada indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
8. Tanggungjawab bersama. Memungkinkan guru dan peserta didik secara
bersama-sama bertanggungjawab untuk merancang proses pembelajaran dan
mengevaluasi kemauan sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai.
9. Keadilan. Dengan “sejuta keunikan”, portofolio merupakan alat penilaian
yang adil.
10. Ada kriteria penilaian. Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai semata-mata
berdasarkan kriteria yang relevan dengan penampilan mereka.

Anda mungkin juga menyukai