Anda di halaman 1dari 17

CATATAN INSIDENTAL,

SOSIOMETRI , DAN
INVENTORI KEPRIBADIAN
Anggota Kelompok 6 :

Nurul Anjarwati (K7119205/01)


Riyadhotul Mukaromah (K7119230/15)
Rizqi Agustin (K7119234/18)
Satriya Agung Wijaya (K7119241/19)
Catatan Insidental
(Catatan Anekdot)

Menurut Zahro (2015) catatan insidental


dalah suatu teknik pengumpulan data yang
bersifat pengamatan, akan tetapi teknik
penilaian ini jarang dilakukan oleh guru
karena belum memahami dalam mengamati
anak didik dan kesulitan dalam mencatat
peristiwa yang betul-betul bermakna.
Contoh Kartu Catatan Insidental

Hari/tanggal/bulan/tahun : Selasa, 11 Mei 2021


Nama Peserta Didik : Gita
Nama MI/Kelas : MI Negeri 2 Palimanan/Kelas V
Nama Observer : Anggi
Tempat Observasi : Di dalam kelas
 

Catatan:
Gita berkelahi dengan Galih, karena Gita berkata: Galih anak
pungut.
Kesimpulan: Gita membuat orang tidak senang
Tujuan Catatan Insidental

b. Memunculkan situasi belajar yang


a. Memperkuat pemahaman
lebih tepat untuk memunculkan
guru terhadap setiap anak
kembali perilaku yang
sebagai suatu pola atau
diharapkan dan mencegah
munculnya profil anak.
munculnya kembali perilaku
yang kurang tepat.
Karakteristik Catatan Insidental

Menurut Purwasih (2018) terdapat beberapa karakteristik yang membedakan

catatan anekdot dengan teknik penilaian lainnya. Adapun ciri-ciri catatan anekdot

yang baik antara lain:

a. Memuat keterangan tanggal, tempat, dan suasana.

b. Menggambarkan perbuatan anak dan reaksi orang disekeliling anak.

c. Menampilkan gerakan isyarat yang dilakukan anak, seperti mimik, gerak-gerik,

tekanan suara.

d. Memisahkan antara fakta dengan interpretasi.


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Catatan Insidental
b. Setiap kegiatan pencatatan suatu
peristiwa hendaknya diambil
a. Tetapkan terlebih dahulu kesimpulan sementara. Kesimpulan
peserta didik yang sangat final baru ditentukan setelah
memerlukan penyelidikan. membandingkan beberapa
Dalam hal apakah penyelidikan kesimpulan sementara dari beberapa
itu harus dilakukan. kegiatan pencatatan

c. Fokus perhatian guru


adalah tingkah laku peserta
didik yang dianggap perlu
diselidiki itu.
Sosiometri

Sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan


data untuk mempelajari hubungan sosial individu di
dalam kelompok, sebagai cara untuk mengukur tingkat
keterkaitan di antara manusia, yang merupakan
hubungan sosial seorang individu dengan individu lain,
struktur hubungan individu dan arah hubungan
sosialnya dalam suatu kelompok.
Tujuan Pengukuran Sosiometri

a. Mengukur popularitas individu

b. Memahami sifat pada sejumlah teman

c. Membangun dan memperkuat hubungan sosial yang terjadi

d. Alat sosiometri sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi pemimpin informal, dan

penguatan jaringan hubungan informal.

e. Untuk mengeksplorasi hubungan intra-kelompok untuk melihat seseorang dalam

memproduksi suatu hasil.

f. Untuk menggerakkan organisasi dari keterpurukan melalui kolaboratif kelompok. dll


Teknik Sosiometri

Teknik yang paling umum digunakan untuk membantu peneliti mengidentifikasi, menjelaskan
dan mengevaluasi status sosial individu adalah pendekatan nominasi rekan (Moreno, 1934). Anak-
anak bersama teman sekelas menjadi kriteria sosiometri tertentu (misalnya: tiga teman sekelas
dengan siapa ingin bermain). Nominasi mungkin didasarkan pada kriteria positif (dengan siapa
ingin bermain) atau kriteria negatif (misalnya siapa yang tidak disukai dalam bermain).
a. McCandless (1957) menggunakan teknik gambar dengan cara menggunakan foto rekan-
rekannya.
b. Sandstrom dan Cillessen (2003), misalnya, dengan menggunakan pendekatan buku harian
untuk memeriksa pengalaman setiap hari anak-anak di sekolah dengan wawancara kelompok
sosiometri. Kegiatan ini dapat diperuntukkan untuk perolehan data lainnya.
Teknik Sosiometri

c. Avramidis (2010, 415) menunjukkan bahwa pemetaan kognitif sosial dapat memberikan alternatif
untuk sosiometri, memberikan informasi lebih lanjut tentang sifat jaringan sosial dan hubungan
antara rekan-rekan.
d. Dapat pula siswa diminta untuk menuliskan nama teman mereka yang sering diajak untuk
bersama di sekolah, dan tanggapan mereka digunakan untuk membentuk peta sosial kelas.
e. Teknik klasifikasi siswa mengarah dalam empat jenis jaringan sentralitas yaitu: nuklir, sekunder,
perifer, dan mengisolasi
Macam Sosiometri

b. Sosiometri penerapan. Sosiometri


a. Sosiometri Penelitian. Adalah
yang dimanfaatkan dengan
tindakan penelitian dengan cara
berbagai metode untuk membantu
menjelajahi jaringan sosial
orang-orang dan kelompok-
emosional hubungan kelompok
kelompok review, memperluas dan
dengan menggunakan kriteria
mengembangkan jaringan yang
tertentu
sudah ada hubungan psiko-sosial.
Analisis Sosiometri

a. Tahap Persiapan
Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki. Memberikan informasi atau
keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri. Mempersiapkan angket
sosiometri.
b. Tahap Pelaksanaan
Membagikan dan mengisi angket sosiometri. Mengumpulkan kembali dan memeriksa
apakah angket sudah diisi dengan benar.
c. Tahap Pengolahan.
Memeriksa hasil angket Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks,
menyusun tabel tabulasi, membuat sosigram.
Inventori
Kepribadian

Inventori kepribadian adalah instrumen


untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi,
antar pribadi dan sikap yang dibedakan dari
kemampuan (Anastasi, 2007: 384).
Macam-macam Tes Inventori Kepribadian

a. MMPI (Minnesota Personality Inventory)


b. CPI (California Psychological Inventory)
c. PIC (Personality Inventory for Children)
d. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
e. 16 PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)
f. EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)
g. PRF (Personality Research Form)
h. JPI-R (Jackson Personality Inventory Revised)
i. TAT (Thematic Apperception Test)
Kelemahan Inventori Kepribadian

a. Itemnya ambigu dan perintah tidak jelas

b. Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu kepada penguji.


c. Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda
d. Sikap subjek yang tak kooperatif/defensive
e. Faking atau tidak jujur
f. Acquiscence; bila item yang dibuat lebih mengarah ke jawaban-jawaban tertentu.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan ini, tester perlu memahami tes yang hendak
digunakan dengan baik sehingga menyajikan tes dengan baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai