Dosen Pengampu :
Indah Widiati, S. Pd., M. Pd
Disusun Oleh :
Fany Novita Sari (146411130)
Nindita Pradnya Sakanti (146410995)
Rahmadhani (146411288)
Rahayu (146411074)
BAB II
PEMBAHASAN
Studi kasus, Sosiometri, Catatan Insidental dan Inventori Kepribadian
1. Studi Kasus
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam periode tertentu secara terusmenerus untuk melihat perkembangannya. Studi kasus, pada dasarnya
mempelajari secra intensif individu yang dianggap mengalami kasus tertentu,
misalnya memepelajari khusus anak nakal, anak yang tidak bisa bergaul dengan
orang lain, anak yang selalu gagal belajar, anak pandai, atau anak yang paling
disukai teman-temannya. Kasus-kasus tersebut dipelajari secara mendalam dalam
kurun waktu yang cukup lama.(Sigit Pramono, 2014 : 214)
Teknik digunakan untuk memperoleh data sangat komprehensif, misalnya
dengan observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, atau tes,
bergantung pada kasus yang dipelajari. Setiap kata harus dikaji secara cermat,
kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, dan disimpulkan.(Nana Sudjana,
2009 : 95)
Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah bahwa subjek dapat dipelajari
secara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya sesuai dengan sifatnya
subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan, dan belum tentu dapat
digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain,
generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus dalam
pendidikan bisa dilakukan oleh guru, guru pembimbing, atau wali kelas, terutama
untuk kasus-kasus siswa di sekolah. (Sigit Pramono, 2014 : 215)
2. Sosiometri
Banyak ditemukan di lingkungan sekolah siswa yang kurang mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya ia tampak murung, mengasingkan diri,
mudah tersinggung, bahkan over acting. kondisi ini perlu diketahui oleh para guru
dan dicarikan upaya untuk memperbaikinya. Karena hal ini dapat menggagu
proses belajar siswa. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan teknik
sosiometri. Dengan teknik dapat diketahui posisi siswa dalam hubungan sosialnya
dengan siswa lainnya.
Sosiometri adalah suatu penilaian untuk menentukan pola pertalian dan
kedudukan seseorang dalam suatu kelompok. Sehingga, sosiometri merupakan
alat yang tepat untuk menilai hubungan sosial dan tingkah laku sosial dari muridmurid dalam suatu kelas yang meliputi struktur hubungan individu, susunan
antarindividu, dan arah hubungan sosial. (Sigit Pramono, 2014 : 219-220)
sumber : http://www.slideshare.net/wahidin_kia/pengumpulan-data-dalam-bimbingankonseling
3. Catatan Insidental
peserta didik adalah benar selama dia menyatakan yang sesungguhnya. Walaupun
demikian, dipergunakan pula skala-skala tertentu untuk kuantifikasi jawaban
sehingga dapat dibandingkan dengan kelompoknya. Aspek-aspek kepribadian
yang biasanya dapat diketahui melalaui inventori ini, seperti sikap, minat, sifatsifat kepemimpinan, dan dominasi.
Pada akhirnya guru harus memilih bentuk-bentuk sesuai dengan ranah yang
diukur, seperti ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam pedoman penilaian depdiknas ( 2006 ) dikemukakan bahwa keterkaitan
antara ranah kognif, afektik, dan psikomotorik dalam penilaian dapat divisualkan
pada tabel berikut ini :
Tabel 2
Keterkaitan Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Dalam Penilaian
DAFTAR PUSTAKA