Anda di halaman 1dari 7

RESUME

NAMA : Asri Sundari


NIM : 21010027
KELAS : B3 Lanjutan
MATA KULIAH : Asesmen Non Tes

A. PENGERTIAN SOSIOMETRI

Kata sociomtry berasal dari bahasa latin socius berarti sosial dan metrum
berarti pengukuran, yang secara harfiah bermakna pengukuran sosial. Oleh karena
itu, sosiometri adalah sebuah cara mengukur derajat hubungan antar
orang/manusia. Definisi kerja dari sosiometri menurut Crisweel (dalam Moreno,
1960: 140) adalah sosiometri merupakan metode untuk menelusuri vector energy
dari hubungan interpersonal dalam grup serta menggambarkan pola dan cara
bagaimana asosiasi individu dengan individu lainnya ketika berada dalam grup
dengan tujuan tertentu. Para peneliti sosiometri di Indonesia mendefinisikan
sosiometri dengan berbagai penegrtian sebagai berikut1
1. Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai
hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (Djumhur dan
Muh Surya, 1985)
2. Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok
individu berdasarkan penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial
dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan (Bimo Walgito,
1987)
3. Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial
atau berteman seseorang (Bimo Walgito, 1987)

1
Achmad. Jundika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling (Bandung: PT Reflika
Aditama, 2010).
4. Sosiometrimerupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang
hubungan sosial dalam suatu kelompok yang berukuran kecil sampai
sedang (10-50 orang) berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-
anggota kelompok (W.S Winkel, 1985)
5. Sosiometri adalah suatu alat yang diperginakan untuk mengukur hubungan
sosial siswa dalam kelompok (Dewa Ketut Sukardi, 1983).

B. TUJUAN TEKNIK SOSIOMETRI


Tujuaan dari teknik sosiometri adalah:
1. Mengassesment hubungan interpersonal; menggali data tentang pola
hubungan antar pribadi yang mengindikasikan kulaitas tertentu.
2. Mendeteksi perilaku sosial yang ‘incongruen’, sehingga kesehatan mental
individu dapat diindentifikasi. Termasuk dapat pula dipakai sebagai salah
satu sumber diagnosa kesulitan belajar dan berbagai macam persoalan lain
C. MANFAAT SOSIOMETRI
Dengan mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat:
1. Memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya.
2. Memperbaiki penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual.
3. Mempelajari akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan
sosial di kalangan siswa.
4. Mempelajari mutu kepemimpinan dalam stuasi yang bermacam-
macam.
5. Menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalam
kelompok / kelas bersangkutan. Sosiometri sebagai alat penilaian
nontes sangat berguna bagi guru dalam beberapa hal, antara lain: Untuk
pembentukan kelompok dalam menentukan kelompok kerja
(pembagian tugas)Untuk pengarahan dinamika kelompok Untuk
memperbaiki hubungan individu dalam kelompok dan memberi
bimbingan kepada setiap anak.2

2
Y. Pranaja, A., & Astuti, “Jurnal Ilmu Pendidikan.,” . . Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 294–302, 2019
<https://edukatif.org/index.php/edukatif/index>.
D. CONTOH INSTRUMEN SOSIOMETRI
Angket Sosiometri
1. Pengantar Sosiometri ini merupakan alat pengumpulan data yang
digunakan untuk mengetahui hubungan sosial dalam suatu kelompok.
Pengisian sosiometri ini diharapkan diisi dengan sejujur-jujurnya. Hasil
dari sosiometri ini dijamin kerahasiaannya. Terima kasih atas kerjasama
dan partisipasi dari Anda.
2. Petunjuk pengisian
a) Isilah data dirimu dengan lengkap.
b) Pilihlah Nama teman yang paling asyik dalam bercerita, belajar atau
bermain beserta alasanya.
c) Pilihan satu merupakan pilihan yang paling Anda sukai.
Nama pemilih:
Jenis kelamin:
Kelas:
Untuk memilih teman dalam bercerita, belajar atau bermain saya memilih:
NO NAMA TEMAN ALASAN MEMILIH
1
2
3

E. LANGKAH PENGADMINISTRASIAN
Tahapan yang harus dilakukan dalam pengadministrasian penggunaan
angket sosiometri pada peserta didik memiliki beberapa tahapan yang perlu
dilakukan, yaitu sebagai berikut.3
1. Persiapan
a) Menetapkan kelompok peserta didik yang akan diukur
b) Mempersiapkan angket sosiometri sesuai tujuan
c) Membuat satuan layanan asesmen
2. Pelaksanaan

3
Y. Susanti, L. M., & Syukur, Effectiveness of Implementation of Individual Counseling Services in
Schools in Increasing Student Resilience, 3(2)., 2021 <https://doi.org/10.24036/00432kons2021>.
a) Memberikan verbal seting(menjelaskan tujuan, manfaat,dan
kerahasiaan data)
b) Membagikan angket sosiometri
c) Menjelaskan cara mengerjakannya
d) Memeriksa apakah sudah benar mengisinya
e) Mengumpulkan kembali angket setelah selesai diisi
3. Pengolahan dan Analisis Hasil
a) Memeriksa kelengkapan hasil angket
b) Membuat tabulasi hasil dan menghitung skor yang diperoleh setiap
individu
c) Membuat sosiogram berdasarkan hasil tabulasi skor
d) Menghitung indeks pemilihan
e) Membuat analais hubungan sosial dari hasil sosiogram dan perolahan skor
individu.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SOSIOMETRI


1. Kelebihan Dari Sosiometri Adalah
a. Konselor memiliki peluang untuk memahami bentuk hubungan sosial
yang terjadi antara peserta didik yang dibimbingnya, dengan melihat
bagaimana frekuensi hubungan yang terjadi, bagaimana intensitas atau
kedalaman hubungan yang terjadi, bagaimana posisi popularitas
b) peserta didik dalam kelompoknya, maupun bagaimana posisi peserta
didik yang terisolasi. Informasi tentang fungsi individu dalam
kelompok yang dihasilkan oleh sosiometri objektif sebab bersumber
dari banyak individu. Dengan memanfaatkan hasil sosiometri, konselor
memiliki peluang untuk melakukan beberapa proses bimbingan untuk
memperbaiki hubungan peserta didik dalam kelompoknya antara lain:
c) Memperbaiki struktur hubungan sosial kelompok
d) Memperbaiki penyesuaian sosial individu
e) Mempelajari akibat proses pendidikan disekolah terhadap hubungan
sosial peserta didik.
f) Mempelajari mutu kepemimpinan dala berbagai situasi Menemukan
norma pergaulan antara peserta didik yang diinginkan dalam kelompok.

2. Kekurangan Dari Sosiometri Adalah


a. Hanya dapat diterapkan pada kelompok peserta didik yang sudah saling
mengenal dalam waktu yang cukup lama.
b. Akurasi data penggunaan sosiometri yang sesuai tujuan sangat
ditentukan oleh kemampuan guru pembimbing dalam menyusun angket
sosiometri.
c. Peserta didik tidak mudah untuk menetapkan pilihan teman,
menetapkan intensitas hubungan yang selama ini terjadi, maupun saat
menetapkan kriteria pribadi/sifat-sifat anggota kelompok dikelasnya.
Mengingat peserta didik umumnya cenderung memilih anggota
kelompok bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa mereka berhasil
dalam melakukan kegiatan dlm kelompok, melainkan lebih didasarkan
pada pertimbangan rasa simpati dan rasa antipasti4

KESIMPULAN

4
Fenti. Hikmawati, Bimbingan dan Konseling (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA., 2010); Anas.
Salahudin, Bimbingan dan Konseling (Bandung: PUSTAKA SETIA, 2010).
1. Sosiometri merupakan metode pengumpulan data tentang pola dan struktur
hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok.
2. Penggunaan angket sosiometri akan membantu guru pembimbing utuk
memperoleh data yang menggambarkan pola hubungan, intensitas hubungan,
dan posisi peserta didik dalam kelompoknya
3. Sosiometri memiliki tiga tipe angket yang memiliki masing-masing tujuan dan
fungsi yang berbeda, antara lain tipe nominatif, tipe skala bartingkat, dan tipe
siaa dia.
4. Pada penggunaan sosiometri setiap guru pembimbing harus mengikuti
beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta pengolahan dan
analisis hasil sosiometri.

SARAN
Saran saya sebagai penulis agar pembaca dapat memahami apa yang
dimaksud dengan sosiometri, apa saja tujuan, jenis-jenis dan syarat-syarat dari
sosiometri, bagaimana cara pengolahan dan pemaknaan hasil dari sosiometri
tersebut, serta apa fungsi dan tindakan konselor atas hasil sosiometri tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Hikmawati, Fenti., Bimbingan dan Konseling (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA., 2010)
Jundika Nurihsan, Achmad., Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
(Bandung: PT Reflika Aditama, 2010)
Pranaja, A., & Astuti, Y., “Jurnal Ilmu Pendidikan.,” . . Jurnal Ilmu Pendidikan,
1(3), 294–302, 2019 <https://edukatif.org/index.php/edukatif/index>
Salahudin, Anas., Bimbingan dan Konseling (Bandung: PUSTAKA SETIA, 2010)
Susanti, L. M., & Syukur, Y., Effectiveness of Implementation of Individual
Counseling Services in Schools in Increasing Student Resilience, 3(2)., 2021
<https://doi.org/10.24036/00432kons2021>

Anda mungkin juga menyukai