Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

KERUSAKAN PADA TRANSMISI MANUAL


B. Perbaikan Transmisi Manual
1. Penurunan Unit Transmisi dari Kendaraan
a. Lepas terminal negatif pada baterai
b. Dongkrak mobil dan pasang jackstand
c. Tongkat perseneling dilepas
d. Karet dan tuas pemindah gigi dilepas
e. Minyak transmisi di keluarkan
f. Buka baut pada u joint kemudian keluarkan poros propeler dari ekstension housing
g. Pemegang pipa buang dilepas
h. Kabel kopling dilepas
i. Starter dilepas
j. Kabel Saklar lampu mundur dilepas
k. Speedometer dilepas
l. Pasang dongkrak di bawah mesin untuk pengontrolan ketika transmisi dilepas
m. Baut penahan transmisi dilepas
n. Transmisi dilepas

2. Pemeriksaan Bak Perseneling Bantalan, Gigi-gigi, dan Poros


Pemeriksaan sistem transmisi dilakukan dengan memeriksa kondisi fisik bak dan
rumah perseneling terlebih dahulu. Pemeriksaan dapat dilihat berupa keretakan,
bintik-bintik, dan baret-baret pada bak perseneling dan rumahnya. Untuk
pemeriksaan bearing dan gigi-gigi dapat dilakukan dengan langkah sebagai
beirkut:
a. Bearing diperiksa dari kemungkinan putaran yang tersendat
b. Needle bearing diperiksa tingkat keausan dan kerusakan

Pemeriksaan gigi dapat dilakukan dibagian permukaan kerucut, bagian yang


berhubungan dengan clutch hub sleeve, gigi-gigi, dan gigi bagian dalam dan
permukaan belakang. Bila terdapat kerusakan atau aus, perlu dilakukan
penggantian komponen.

Pemeriksaan poros utama (main shaft) dan poros putar utama (main drive shaft)
dilakukan dengan langkah berikut ini:

a. Main shaft dieriksa dari kebengkokan dengan dial indicator pada beberapa
bagian di sepanjang batang. Batas normalnya sebesar 0,03 mm
b. Kesesuaian pemasangan main shaft dan lubang gigi harus diperiksa dengan
standar sebesar 0,03 mm – 0,08 mm dan batasnya sebesar 0,015 mm.
c. Jika alur main shaft rusak atau giginya terlepas, aus, atau patah, maka perlu
dilakukan penggantian

Pemeriksaan juga dilakukan dari keausan atau keretakan yang terjadi pada poros
pengimbang (counter shaft). Adapun gigi idle mundur dan poros (reserve idle gear
dan shaft) juga harus diperiksa dengan melakukan langkah sebagai berikut:

a. Gigi diperiksa tingkat keausan dan kerusakannya


b. Diameter gigi dan kecocokan (pas) poros diperiksa dengan batas standar 0,02
mm – 0,05 mm, sedangkan batasnya sebesar 0,15 mm.

Pemeriksaan terhadap mekanisme synchronizer dilakukan dengan langkah-


langkah berikut:

a. Pemeriksaan bagian ring synchronizer, permukaan miring ring synchronizer,


clutch sleeve, hub key, dan ketegangan pegas (per).
b. Jarak muka antara ring synchronizer dan gigi diperiksa dengan standar sebesar
1,2 mm dan batasnya 0,8 mm.
c. Kotak antara ring dan permukaan kerucut diperiksa dengan menggunakan
feeler. Jika kotaknya tidak baik, dapat dilakukan perbaikan dengan memberi
amril dan menggosok permukaan secara bersama-sama.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada kontrol (control level), garpu pemindah


gigi (shift fork), dan batang (rods) dengan langka berikut ini:

a. Jarak pertemuan antara tuas kontrol dan tongkat pengganti diperiksa dengan
batas 0,8 mm
b. Celah clutch sleeve, garpu pengganti, dan gigi idle mundur (reserve idle gear)
diperiksa dengan batas sebesar 0,5 mm

Anda mungkin juga menyukai