kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara
Indonesia Timur dan Provinsi. Kota Makassar merupakan pintu gerbang Indonesia
Timur, sebab tidak ada pesawat yang melingtas kebagian Indonesia Timur tampa
pembangunan sarana-sarana public yang baru dan berkualitas. Hal ini dilakukan
berdasarkan pada slogam Kota Makassar yaitu “Great Expectation City” sejak
saat itu dimulailah pembangunan, mulai dari menara balai Kota, graha pena fajar,
pelataran losari, bandara internasional Sultan Hasanuddin, jalan Tol Ir, Sutami
gedung olahraga termegah keempat di Indonesia, Fly Over Urip Sumoharjo, Kalla
Town, Gedung Menara Bosowa tertinggi di Makassar saat ini dan Trans Studio
bagian selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara
sebelah utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah
dan kemirngan lahan 3-15o (bergelombang). Luas wilayah Kota Makassar tercatat
175,77 km persegi. Kota Makassar Memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis
memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,oC sampai dengan 29oC.
Kota Makassar adalah Kota yang terletak dengan pantai yang berbentang
panjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai “Waterfront City”yang
hamparan dataran rendah yang yang berada pada ketnggian antara 0 sampai 25
meter dari permukaan laut.dari kondisi ini menyababkan Kota Makassar sering
mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan
Luas wilayah daratan Kota Makassar dilihat dari perkecamatan dan jumlah
Tabel 4.1
O
(1) (2) (3) (4)
1 Mariso 1,82 1,04
Kota Makassar. Wilayah ini terletak dibagian Selatan yang berada dipinggir Kota
3. Kependudukan
Kota Makassar salah satu Kota besar di Indonesia Timur yang sangat
penduduk di tahun 2015 sekitar 1.449.401 jiwa, kenapa saya mengambil data
jumlah penduduk 4 tahun sebelumnya, karena data jumlah penduduk terbaru dari
BPS Kota Makassar belum di ilisir pada saat penatapan Program Kesehatan
Makassar, karena dipengaruhi jumlah kelahiran dan juga dipengaruhi oleh arus
migrasi dari daerah-daerah lain yang masuk kedalam Kota Makasar, terutama
untuk para penuntut ilmu yang akan melanjutkan pendidikannya, karena Kota
Makassar pusat Pemerintahan dan pusat perdagangan di daerah kawasan indonesia
timur.
Tabel 4.2
a. Keadaan Geografis
Selatan yaitu Kota Makassar. Adapun lokasi Gedumg Dinas Kesehatan Kota
dibagian timur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, bagian selatan Jln. Teduh
Bersinar, Bagian Utara penduduk dan bagian Barat Jln. Teduh Bersinar,
Makassar.
sebagai berikut:
e. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan
kesehatan.
pengamatan penyakit menular dan tidak menular, penanganan korban bencana dan
b. Struktur Organisasi
pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kota Makassar
kewenangan yang dilimpahkan oleh Wali Kota yaitu merumuskan, membina, dan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, maka sesuai dengan PP 41 Tahun 2007
yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 03 Tahun 2009,
2. Sekretariat:
mencapai Visi “Makassar Kota Dunia Berlandas Kearifan Lokal”. Sebagai salah
bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebablan oleh penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
yang Sehat”. Dimana Dinas Kesehatan Kota Makassar harus mampu sebagai
1. Lahirnya Kebijakan
Kota Makassar sebagai ibu Kota Sulawesi Selatan, maka tak luput dari
pergaulan bebas serta masih banyak lagi masalah lain yang menggorogoti
masyarakat Kota. Oleh karna itu, melalui berbagai masalah yang timbul di Kota
Pomanto dan wakilnya Dr. Syamsul Rizal,Msi resmi dilantik pada tanggal 9 mei
yang namanya MTR “Makassar Tak Rantasa”, Lisa “Lihat Sampah Ambil”,
Longgar “Lorong Garden”, Longset “Lorong Sehat”, serta Sombere dan Smart
Dalam menciptakan Kota bersih, aman, dan nyaman, saat ini Walikota
yang merupakan suatu program yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan dalam
menciptakan Kota Makassar yang bersih, trampil dan aman melalui keputusan
tersebut untuk merubah perilaku masyarakat dari yang belum ber-PHBS menjadi
solusi untuk hidup sehat dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat
sehingga dapat hidup sehat dan ber-PHBS memberikan hasil yang optimal.
lansung menyentuh pada masyarakat bawah dalam hal lorong sehat. Upaya untuk
lorong sehat (Longset) oleh Dinas Kesehatan yang merupakan lorong binaan yang
secara teknis dikerjakan oleh puskemsma bersama swasta dan masyarakat, dimana
Keluarga Sehat, Berduta (jika ada belita dibawah 2 th), P4K (jika ada yang hamil),
kartu rumah sehat, bebas jentik), lingkungan yang bersih, hijau serta perubahan
Menurut penelit tujuan dari Lorong Sehat (Longset) ini adalah sebenarnya
Sesuai dengan pendapat ibu Zikiah yang bekerja dikantor Dinas Kesahatan
Hal senada pun di tambahkan lagi oleh ibu Zakiah mengenai manfaat dari
Kota Makassar. Lorong yang biasanya kumuh dan menjadi sumber penyakit, ingin
diubah menjadi lorong yang asri, sejuk, indah, dan hijau. Namun ketika
kebijakan Pemerintah Makassar tentang Lorong Sehat agar dapat berjalan seesuai
berpengaruh, hanya berupa sebuah putusan oleh legislative atau para pengambil
kebijakan menjadi begitu penting karena suatu kebijakan tidak akan berarti apa-
apa jika tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Pelaksanaan kebijakan
merupakan tahap dimana suatu kebijakan dilaksanakan secara maksimal dan dapat
harapan akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari
Pogram Gerakan Makassar Ta tidak Rantasa (MTR) Kota Makassar. Program ini
menyangkut seluruh aspek yang ada di Kota Makassar karena ingin membuat
Kota Makassar menjadi lebih baik layak atau tidak, ‘Rantasa’ yang siap menjadi
Kota dunia.
yang terkait dengan kebersihan, Seperti LISA, Mabasa dan Mabelo, LISA adalah
singkat dari kata Lihat Sampah Ambil yang bertujuan untuk menyampaikan dan
sampah yang berserakan yang ada disekitarnya untuk dibuang ketempat sampah.
Mabasa singkatan dari Makassar bebas sampah yang bertujuan menciptakan Kota
Lorong yang bertujuan lorong-lorong yang ada di Kota Makassar dapat tertata
banyak aspek didalamnya dan dalam penelitian ini penulis lebih kepada aspek
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Regulasi untuk Gemar MTR adalah
Regulasi ini adalah landasan bagi Pemerintah Kota Makassar dalam menjalankan
Gemar MTR terkait kebersihan. Adapun kedepannya aka nada regulasi hasil revisi
yang tidak jauh beda dengan regulasi sebelumnya namun ada perubahan sesuai
Dalam pengelolaan lorong saat ini sudah berada pada penataan tahap
keempat. Dimana tahap tersebut telah dilakukan berbagai program dan kegiatan.
Adapun kegiatan ditahap pertama adalah lorong bersih atau lorong ceria, dimana
semuanya dicat, sehingga lorong-lorong kelihatan rapih, bersih dan terang. Pada
tahap ke dua, lorong garden (LONGGAR), semua lorong harus memilki taman
lorong. Tahap ke tiga, yaitu singara lorongku (lorong yang terang, yang dimana
setiap lorong memiliki penerangan lampu listrik yang disediakan oleh Pemerintah
melalui kerja sama dengan pihak PLN untuk menerangi setiap lorong). Saat ini
perilaku dan pola pikir masyarakat tentang kesehatan yang terecanna tersistem
elemen berperan untuk memahamkan masyarakat, baik dari Dinas, Swasta sampe
ke rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT). Pemerintah telah melakukan
berbagai inovasi dalam mensosialisasikan Program Lorong Sehat (Longset).
Mulai dari bertemu langsung melalui sebuah kegiatan maupun pada saat
Lorong Sehat, masih ada masyarakat yang merasa tidak tersentuh melalui kegiatan
sosialisasi tersebut.
ibu Zikiah yang bekerja dikantor Dinas Kesahatan Kota Makassar, sebagai Kepala
sebagai berikukut.
“sebagai pihak Swasta, dalam memberikan bantuan berupa cat, tempat
sampah, bibit, serta pot bunga, pihak kami telah memberikan bantuan untuk
setiap lorong agar setiap lorong dapat menjadi bersih dan indah” (wawancara
tanggal 29 juli 2019).
memberikan bantuan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan Program Lorong
Sehat (longset) yaitu menyediakan berupa cat, tempat sampah, bibit, serta pot
mengungkapkan bahwa.
WAWANCARA
WAWANCARA
itu untuk masyarakat karena ini salah satu yang dapat membantu perekonomian
masyarakat juga sangat berperan besar terhadap Program Lorong Sehat (longset)
dan cantik.
se
.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pendukung ketika masyarakat itu cepat tergugah hatinya dan juga turun tangan
masyarakat sedikit acuh terhadap Program Lorong Sehat tetapi ketidak sedikit
acuh itu, ketika melakukan pendekatan maka hatinya tergugah juga, artinya
dari semua elemen yang terkait, yakni Pemerintah dari tingkat atas sampai tingkat
Pemerintah harus tegas kepada pegawai Pemerintah yang tidak turut dalam
terwujud.
masyarakat terawasi. Pemerintah harus aktif menjalin kerja sama dengan semua
Program Lorong Sehat (longset) bukan hanya menjadi kewajiban dari petugas
sosialisasi dari tingkat atas ke bawa dengan melakukan terjun langsung door to
door, pengawalan Pemerintah setempat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh