Anda di halaman 1dari 8

USULAN RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUBLIK

DAERAH KANTOR BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA


BERENCANA DAERAH (BKKBD) KABUPATEN MAROS

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang no. 52 tentang perkembangan kependudukan dan

pembangunan keluarga sebagai dasar program kependudukan dan

keluarga berencana menekankan kewenagan Badan Kependudukan dan

keluarga berencana nasional/Daerah, bukan hanya memfokuskan pada

masalah pelayanan keluarga berencana saja namun juga masalah

pengendalian kuantitas penduduk dan pengembangan kualitas penduduk

serta Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh

atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang kedudukan,

tugas, fungsi, kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Pemerintah Non Kementerian.

Proses dan dinamika perkembangan Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Maros dulu, kini dan

yang akan datang (Past, Present and Future), menunjukkan kalau sarana

dan prasarana merupakan salah satu faktor penentu yang perlu

diaktualisasikan, dalam perkembangannya ide atau pemikiran dari berbagai

elemen masyarakat merupakan gambaran dari rangkaian dinamika antara

potensi, masalah dan harapan yang di miliki, pada tahun 2016 ini Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Maros yang

dulu bernama Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Kabupaten

Maros bergabung dengan otonomi daerah pada tahun 2004 hal ini berarti

tahun ke dua belas memasuki Era Otonomi di Kabupaten Maros, dengan

harapan kedepan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Maros dapat di

tekan sekaligus memberi kontribusi terhadap pertumbuhan Sulawesi

Selatan dan Indonesia pada umumnya.


Salah satu sarana yang sangat penting dari suatu daerah adalah

adanya kantor pemerintah yang representative yang dapat dimanfaatkan

secara maksimal. Dengan adanya gedung kantor tersebut maka segala

aktivitas yang bersifat melayani masyarakat akan dapat dipenuhi.

Menurut peraturan pemerintah No. 36 tahun 2005 tetntang peraturan

pelaksanaan Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung,

bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang

menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada

diatas dan/atau didalam tanah dan/atau air yang berfungsi sebagai tempat

manusia melakukan kegiatannya baik untuk hunian atau tempat tinggal,

kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan social, budaya maupun

kegiatan khusus.

B. LETAK DAN LUAS WILAYAH

Kabupaten Maros secara geografis terletak di bagian Barat Provinsi

Sulawesi selatan yaitu pada 40°45’ hingga 50°07’ Lintang Selatan, dan

109°20’ hingga 129°12’ Bujur Timur. Mempunyai luas wilayah 1619,12 km².

Dengan batas-batas, yaitu :

Sebelah Utara adalah Kabupaten Pangkep

Sebelah Selatan adalah Kota Makassar

Sebelah Timur adalah Kabupaten Bone

Sebelah Barat adalah Selat Makassar

Panjang pantai Kabupaten Maros adalah 31 Km dengan batasan luas

4 mil dari bibir pantai. Karakteristik pantai di Kabupaten Maros adalah

pantai berpasir putih yang membentang.

Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah pada tahun 2001, maka

daerah pemerintahan Kabupaten Maros terdiri 14 Kecamatan yang terdiri

dari 80 Desa dan 23 Kelurahan. Dari 14 Kecamatan tersebut terdapat 89

lingkungan dan 320 dusun. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan

Mallawa dengan luas wilayah 235,92 km² atau 14,57 % dari luas wilayah

Kabupaten.
Sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Turikale (ibukota

Kabupaten) dengan luas 29.93 km² (1,85 % dari luas wilayah kabupaten).

Dari 14 kecamatan yang terdapart di Kabupaten Maros masih terdapat 22

Desa/Kelurahan Swadaya dan 22 Desa/ kelurahan Swakarya, sedangkan

sisanya sebanyak 59 Desa telah termasuk kategori Desa Swasembada.

C. KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Tahun

2015, jumlah penduduk Kabupaten Maros sementara adalah 339,300 jiwa,

yang terdiri atas laki-laki 165,881 jiwa dan perempuan 173,419 jiwa.

Sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini :

LAKI- SEX
NO KECAMATAN PEREMPUAN JUMLAH R.TANGGA
LAKI RATIO
1 MANDAI 18,684 19,540 38,224 96 8.357
2 MONCONGLOE 9.015 9.461 18.476 95 4.127
3 MAROS BARU 12.536 13.063 25.599 96 5.171
4 MARUSU 13.220 13.532 26.752 98 5.906
5 TURIKALE 21.165 22.613 43.778 94 9.188
6 LAU 12.632 13.195 25.827 96 5.329
7 BONTOA 13.659 14.225 27.884 96 5.742
8 BANTIMURUNG 14.263 15.285 29.548 93 6.880
9 SIMBANG 11.291 12.128 23.419 93 5.398
10 TANRALILI 13.090 12.738 25.828 103 6.019
11 TOMPOBULU 7.395 7.632 15.027 97 3.344
12 CAMBA 6.428 6.736 13.164 95 3.543
13 CENRANA 7.036 7.392 14.428 95 3.470
14 MALLAWA 5.467 5.879 11.346 93 3.035
TOTAL 165.881 173.419 339.300 96 75.510

Dari Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penduduk bertumpu

pada wilayah perkotaan.

D. PROFIL BKKBD

Kantor BKKBN Kabupaten Maros dibangun oleh pemerintah pusat

dengan dana anggaran APBN, mulai dimanfaatkan tahun 1983 dengan


jumlah pegawai sekitar 30 orang dan masih di gunakan sampai sekarang

dengan jumlah pegawai 327 orang dengan rincian sebagai berikut :

- Pejabat Struktural Kabupaten 17 orang

- Pejabat Struktural Kecamatan (UPT) 27 orang

- Penyuluh PNS 140 orang

- Penyuluh Non PNS/K2 40 orang

- Staf PNS 43 orang

- Staf Non PNS 60 orang

Luas tanah 990 m2 dan luas bangunan 345 m2. Kondisi Kantor BKKBN

yang berubah nama menjadi BKKBD sejak tahun 2012 kondisinya sudah

tidak representative lagi disebabkan oleh beberapa hal :

a. Gedungnya sudah berusia 33 tahun dan terdapat kerusakan di sana –

sini, Kondisi setiap ruangan sangat sempit dimana luasanya hanya 3 x

5,5 m dan ditempati antara 8 sampai 10 orang pegawai. Keadaan ini

sangat memprihatinkan karena tidak memberikan kenyamanan dalam

bekerja.

b. Ruang aula luasnya 72 m2 digunakan untuk pertemuan pembinaan

semua pegawai setiap bulanya dan kegiatan lainya namun terasa

sempit karena sudah tidak mampu menampung pegawai sebanyak 327

orang.

c. Luas halaman parkir sudah tidak mencukupi untuk parkir kendaraan

operasional (mobil) yang ada di BKKBD sehingga sebagian kendaraan

pegawai diparkir di bahu jalan raya.

d. Bentuk bangunannya lebih mirip ke bangunan rumah sehingga tidak

terlalu menampakkan bentuk kantor walaupun terdapat papan nama

kantor , perlu perubahan desain interior dan exterior bangunan.

Kondisi kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Daerah Kabupaten Maros dengan jumlah pegawai 327 orang sudah tidak

layak lagi. dan sudah saatnya diadakan pembangunan kantor baru yang
lebih representative, yang dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja

serta ketersedianya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat

memotivasi pegawai untuk bekerja, terlebih khusus dalam pelayanan publik

dan tempat merumuskan berbagai program dan kebijakan yang mengarah

pada peningkatan kualitas penduduk.

Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah

Kabupaten Maros, dengan paradigma baru bukan hanya menangani

masalah Keluarga Berencana tetapi lebih luas lagi menangani

Pengendalian Kuantitas penduduk yaitu laju pertumbuhan penduduk dan

persebaran serta pengembangan kualitas penduduk.

E. MANFAAT

Adapun manfaat dari pembangunan kantor Badan Kependudukan

dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Maros sebagai berikut :

1. Perencanaan bangunan mempunyai kapasitas ruang yang cukup untuk

menampung segala kebutuhan dan aktifitas pegawai;

2. Perencanaan bangunan memiliki cukup ruang untuk kenyamanan dan

keamanan bagi pengguna bangunan;

3. Perencanaan bangunan memiliki struktur ruang yang tertata sehingga

segala aktifitas yang berlangsung dapat berjalan dengan baik dan dapat

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

F. SASARAN

Adapun sasaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Daerah Kabupaten Maros adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya sarana dan prasarana yang representative, diharapkan

dapat mandukung kelancaran operasional dan pelayanan kepada

masyarakat;

2. Terwujudnya pengendalian kuantitas penduduk

a. Laju pertumbuhan penduduk;


b. Menekan TFR;

c. Mobilitas Penduduk.

3. Pengembangan kualitas Penduduk

a. Meningkatnya Usia harapan hidup;

b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat bagi keluarga miskin;

c. Kesempatan mengenyam pendidikan lebih tinggi.

4. Peningkatan pelayanan KB

a. Pelayanan peserta KB yang berkualitas;

b. Terhindar efek samping dari penggunaan alat KB;

c. Pelaksanaan Advokasi dan KIE yang berkelanjutan;

d. Timbulnya kesadaran masyarakat mengikuti program KB.

5. Terwujudnya Peningkatan Pencapaian Program NKKBS

a. Pendewasaan Usia Perkawinan Pertama;

b. Meningkatnya Minat Remaja Melanjutkan Pendidikan yang lebih

tinggi;

c. Terhindarnya Remaja dari masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

(KRR) termasuk pencegahan IMS, NAPZA dan HIV/AIDS.

G. USULAN DANA

Biaya keseluruhan Pembangunan Kantor Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Maros sebesar Rp.

10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah).

Sebagaimana Rincian sebagai berikut :

a. Pembangunan Kantor Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Daerah (BKKBD) Rp. 6.000.000.000,-

b. Pembanguan Gedung Bina Keluarga

Balita (BKB) Rp. 4.000.000.000,-

Jumlah Rp. 10.000.000.000,-

Aparatur Sipil Negara sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat

dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Memerlukan sarana dan


prasarana yang memadai sehingga program-program yang telah di

rencanakan dapat terealisasi sesuai dengan yang diharapkan.

Selain itu untuk memperlancar pekerjaan pelayanan dibutuhkan mobil

operasinal yaitu Mobil Box Distribusi Alokon untuk memudahkan

pendistribusian Alokon dari Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Maros ke klinik Kecamatan dan Desa. Pertumbuhan

penduduk nasional sudah masuk level mengkwatirkan. Untuk itu, Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menggalankan

Keluarga Berencana melalui Kampung Keluarga Berencana (KB).

Kampung KB merupakan inovasi strategis untuk dapat

mengimplemantasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program KKBPK secara

utuh di lini lapangan. Kampung KB sebagai model miniatur pelaksanaan

program KKBPK diharapkan bisa bersinergi dengan berbagai instansi

terkait. Kampung KB dibentuk sebagai salah satu upaya penguatan

program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk

masyarakat dalam memberdayakan dan memberikan kemudahan bagi

masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sehingga dapat

mewujudkan keluarga yang berkualitas

H. VISI DAN MISI

Visi Kabupaten Maros adalah “Maros Lebih Sejahtera 2021”

Misi Kabupaten Maros sebagai berikut :

1. Meningkatkan Prekonomian Daerah

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

3. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

4. Meningkatkan Pembangunan Wilayah dan Kawasan

5. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam

6. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi

I. PENUTUP
Demikian Proposal yang kami buat agar dapat memberikan gambaran

tentang pentingnya pengadaan pembangunan gedung kantor Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten

Maros.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan dan

kehilafan didalamnya. Akan tetapi besar harapan kami, proposal ini dapat

menjadi pertimbangan untuk membantu kami dalam memperoleh gedung

kantor yang representative untuk dapat melayani masyarakat secara

optimal.

BUPATI MAROS,

Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM

Anda mungkin juga menyukai