Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS POLA HIERARKI PUSAT PERTUMBUHAN

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:

SETIAWAN AKBAR
1701015108

Pembimbing
Dr. Emmilya Umma Aziza Gaffar, M.Si
NIP. 19700920 200501 1 001
PENDAHULUAN
Hirarki wilayah merupakan sistem pengelompokan dan organisasi wilayah
yang digunakan untuk memfasilitasi administrasi, pengelolaan, dan
pemetaan dari wilayah dalam suatu negara atau wilayah geografis
tertentu. Hirarki wilayah memiliki peranan penting dalam pengaturan tata
ruang, pengelolaan sumber daya, dan pembangunan di berbagai
tingkatan pemerintahan.
Fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan tempat peribadatan
memainkan peran penting dalam hirarki wilayah karena mereka
merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat dan memberikan
pelayanan yang esensial.
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur, Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 27.263,10
Km2 atau 21% dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten ini memiliki
18 kecamatan dan Berpenduduk 729.382 jiwa (berdasarkan hasil sensus
penduduk Indonesia 2020).
Jumlah Penduduk dan Fasilitas Pelayanan di Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2023.
Jumlah Fasilitas pelayanan
Kecamatan
penduduk Pendidikan Kesehatan Peribadatan Ekonomi
Samboja 35492 220 119 166 79
Muara Jawa 22110 111 62 66 67
Sanga Sanga 10067 57 41 48 45
Loa Janan 35793 154 73 148 61
Loa Kulu 27618 156 66 186 59
Muara Muntai 10072 75 42 44 28
Muara Wis 5006 45 28 29 13
Kota Bangun 19128 163 89 104 63
Tenggarong 54226 241 171 198 247
Sebulu 21934 114 60 104 66
Tenggarong Seberang 34922 187 87 164 66
Anggana 17074 93 41 88 29
Muara Badak 24625 141 74 167 65
Marangkayu 14079 105 43 151 33
Muara Kaman 26047 137 73 149 53
Kenohan 6244 52 29 42 20
Kembang Janggut 13502 81 30 42 58
Tabang 6066 55 34 48 37
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.Bagaimanakah pola Hierarki Pusat Pertumbuhan Kabupaten Kutai
kartanegara ?
2.Fasilitas apa sajakah yang dibutuhkan untuk mengembangkan
kecamatan yang tertinggal di Kabupaten Kutai Kartanegara ?

TUJUAN PENELITIAN
1. 1.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola hierarki
wilayah Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
2. 2.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas apa yang
dibutuhkan untuk mengembangkan kecamatan yang tertinggal di
wilayah Kutai Kartanegara.
KAJIAN PUSTAKA
HIERARKI WILAYAH
Robinson Tarigan (2012) menyatakan bahwa sistem hirarki pada suatu wilayah
menggambarkan jenjang fungsi wilayah sebagai akibat perbedaan jumlah, jenis dan kualitas dari
fasilitas yang tersedia di wilayah tersebut.

PUSAT PERTUMBUHAN
Pusat pertumbuhan merupakan suatu tempat yang mempunyai berbagai pelayanan dan
fasilitas sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction) yang merangsang minat berbagai
jenis perusahaan untuk didirikan di lokasi tersebut. Dan orang bersedia datang untuk
menggunakan pelayanan dan fasilitas yang ada di lokasi tersebut meskipun tidak ada interaksi
antara perusahaan-perushaan tersebut (Tarigan,2004).
TEMPAT SENTRAL
Teori Tempat Sentral (central place theory) menganggap bahwa ada hirarki tempat dimana
setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat lebih kecil yang menyediakan sumberdaya
(industri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang
menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya. Teori tempat sentral
memperlihatkan bagaimana pola-pola lahan dari industri yang berbeda-beda terpadu
membentuk suatu sistem regional kota-kota (Soepono, 2000:415).
TEORI LOKASI
Menurut Tarigan (2006), teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang
(spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun
sosial.
SKALA GUTTMAN DAN INDEKS SENTRALITAS
Skalogram dalam konteks hirarki wilayah merujuk pada representasi hierarkis
atau struktural dari wilayah-wilayah geografis yang berbeda dalam suatu negara,
kawasan, atau sistem administrasi tertentu. dan Indeks Sentralitas Marshal
merupakan bagian dari matriks fungsi wilayah atau yang sering disebut dengan
analisis fungsi yang merupakan analisis terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang
tersebar di wilayah studi dalam kaitannya dengan berbagai aktivitas penduduk untuk
memperoleh/ memanfaatkan fasilitas fasilitas tersebut (Riyadi,2003:110).
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN

Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini sebagai


berikut :
1. Pola hierarki
2. Pusat pertumbuhan
3. Jumlah penduduk
4. Fasilitas
METODE PENGUMPULAN DATA

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data


sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik(BPS) yang meliputi
Fasilitas pendidikan, Fasilitas kesehatan, Fasilitas ekonomi, Peribadatan
dan Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara.
ALAT ANALISIS

1. Analisis Skalogram
Skalogram adalah metode paling sederhana yang
dapatdigunakan untuk melakukan analisis fungsi wilayah,
karena hanya menunjukkan daftar dari komponen-komponen
pendukungnya dan akan di susun dalam tabel sebagai berikut
:
2. Index Marshall

Tujuan dari analisis ini adalah melihat kecamatan yang


berpotensi untuk mengembangkan selain itu juga menjadi
pelayanan bagi kecamatan yang lain yang masih tertinggal,
unsur yang digunakan dalam perhitungan analisis ini adalah
jumlah bobot fasilitas yang dimiliki setiap kecamatan yang
juga dikonversikan ke tabel Indeks Sentralitas Marshall
(ISM).
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai