Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA


KOMUNITAS CLEANING SERVICE UNIVERSITAS YARSI

Disusun oleh :

Kelompok B-7

Rizki Maulana 1102015202

Rosalina Febriyanti 1102015206

Muslimin Budiman Satryanto 1102016141

Nabilah Masya Aurelia 1102016145

Noval Fajrian Cipta 1102016155

Nurul Afiyah Salsabila 1102016163

Rafid 1102016175

Ratu Miranda 1102016182

Syifa Khusnul Khotimah 1102016213

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510


Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574

2019

Lembar persetujuan

Laporan Diagnosis dan Intervensi Komunitas tentang Perilaku penggunaan


alat pelindung diri pada komunitas cleaning service Universitas Yarsi

Menyetujui,

Jakarta, 21 Mei 2018

Dosen Pembimbing

dr. Dessy Fardianawati


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3


DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................3
BAB I LATAR BELAKANG .................................. Error! Bookmark not defined.
1.1 Gambaran umum wilayah Cempaka putih ............ Error! Bookmark not
defined.
1.1.1 Geografi............................................ Error! Bookmark not defined.
1.1.2 Pemerintahan ......................................................................................7
1.1.3 Penduduk .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.1.4 Pendidikan ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.1.5 Kesehatan ......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Gambaran Umum Komunitas .................. Error! Bookmark not defined.
1.3 Area Masalah ...........................................................................................10
1.4 Perumusan Masalah .................................................................................14
1.5 Tujuan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.6 Manfaat Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Teori Perilaku ............................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Bentuk respons ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Macam-macam perilaku......................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ........ Error! Bookmark not
defined.
2.2 Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ..... Error! Bookmark not defined.
2.3 Mengukur Kepatuhan Minum Obat .......... Error! Bookmark not defined.
2.4 Kerangka Teori ......................................... Error! Bookmark not defined.
2.5 Kerangka Konsep ...................................... Error! Bookmark not defined.
2.6 Definisi Operasional ................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN .............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat ................................5

Gambar 1.2 Kelurahan-Kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih...........................5

Gambar 1.3 Lokasi pedagang di sekitar Universitas Yarsi ......................................6

Gambar 2.1Kerangka Teori ....................................................................................22

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...............................................................................23


BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran umum wilayah Cempaka putih


1.1.1 Geografi
Kecamatan Cempaka Putih merupakan salah satu kecamatan di ibukota
negara, yang terletak di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Lalu lalang kendaraan,
udara panas, dan lembab, serta orang-orang yang bergegas mengejar waktu adalah
pemandangan yang sudah biasa terlihat di Kecamatan Cempaka Putih.
Kecamatan Cempaka Putih merupakan daerah yang sebagian besar
perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman penduduk. Lokasinya dekat
dengan pemerintahan kota membuat kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi
penduduk asli maupun pendatang untuk bermukim.
Kecamatan Cempaka Putih berbatasan langsung dengan Jalan Jendral
Ahmad Yani atau berbatasan dengan Kecamatan pulo gadung di sebelah Timur;
Jalan Letjend Suprapto atau berbatasan dengan Kecamatan Kemayoran di sebelah
Utara; rel kereta api stasiun kramat, Jalan Mardani, Jalan Percetakan Negara atau
berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru di sebelah Barat; Jalan Pramuka raya
atau berbatasan dengan Kecamatan Matraman di sebelah Selatan. Sedangkan
topografi permukaan daratan kecamatan ini relatif datar.

Gambar 1.1.1.1 Kecamatan Cempaka Putih diantara seluruh kecamatan di Jakarta


Pusat.

Gambar 1.1.1.2 Kelurahan-Kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih.


Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171
Tahun 2007, maka luas wilayah Kecamatan Cempaka Putih adalah 4,69 km2 (9,74
persen dari total luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat). Secara administrasi
pemerintahan, Kecamatan Cempaka Putih terdiri dari 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan
Rawasari, Cempaka Putih Timur, dan Cempaka Putih Barat.
Kelurahan Cempaka Putih Timur merupakan kelurahan yang terluas dengan
luas wilayah 2,22 km2 atau sekitar 47 persen dari seluruh luas Kecamatan Cempaka
Putih dan kelurahan yang terkecil luasnya adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat
dengan luas wilayah 1,22 km2 atau sekitar 26 persen dari seluruh luas wilayah
Kecamatan Cempaka Putih.

Gambar 1.1.1.3 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih menurut


Kelurahan.
Sumber : SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 171/2007

1.1.2 Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No
10 Tahun 2008, kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi. Sedangkan kelurahan, berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Camat.
Secara administrasi, Kecamatan Cempaka Putih terbagi menjadi 3
kelurahan. Dan untuk mempermudah koordinasi dan pemantauan, setiap kelurahan
dibagi menjadi beberapa rukun warga (RW) dan rukun warga terbagi menjadi
beberapa rukun tetangga (RT).
Kecamatan Cempaka Putih terdiri 30 RW dan 366 RT. Pada tahun 2013,
terdapat 38.533 rumah tangga. Kelurahan Cempaka Putih Barat memiliki RT, RW
dan rumah tangga terbanyak, yaitu 13 RW, 151 RT dan 12.533 rumah tangga.
Jumlah pegawai organik pemerintah DKI Jakarta seluruh kelurahan di
Kecamatan Cempaka Putih adalah 39 orang, sedangkan jumlah TNI/Polri mencapai
3 orang.
Tabel 1.1.2.1 Jumlah RT dan RW Menurut Kelurahan di Kecamatan Cempaka
Putih, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan RW RT Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4)

Rawasari 9 109 8672

Cempaka Putih Timur 8 106 17112

Cempaka Putih Barat 13 151 12563

Jumlah 30 366 38 347

Tabel 1.1.2.2 Jumlah Pegawai yang Bekerja di Kantor Kelurahan, Tahun 2014
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan Organik Pemerintah DKI Jakarta TNI/Polri

(1) (2) (3)

Rawasari 10 1

Cempaka Putih Timur 11 1

Cempaka Putih Barat 18 1

Jumlah 39 3

1.1.3 Penduduk
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kecamatan
Cempaka Putih adalah 84.850 orang, yang terdiri atas 43.616 laki-laki atau sekitar
51,40 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan Cempaka Putih dan 41.234
perempuan atau sekitar 48,60 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan
Cempaka Putih. Dari hasil SP2010 tersebut terlihat bahwa penduduk Kecamatan
Cempaka Putih paling banyak tinggal di Kelurahan Cempaka Putih Barat yakni
sebanyak 37.234 orang, kemudian diikuti oleh Kelurahan Cempaka Putih Timur
sebanyak 23.822 orang. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah
Kelurahan Rawasari yaitu sebanyak 23.794 orang.
Jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2000, Kecamatan
Cempaka Putih mengalami kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,31 persen per
tahun. Fenomena kenaikan jumlah penduduk tersebut tidak terjadi di seluruh
kelurahan, hanya Kelurahan Cempaka Putih Timur yang mengalami penurunan.
Dengan luas wilayah 4,69 Km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kecamatan Cempaka Putih pada tahun 2014 adalah 19.626 orang per Km2.
Kelurahan Cempaka Putih Timur memiliki jumlah kepadatan penduduk yang
tertinggi yaitu 21.900 orang per Km2. Kelurahan dengan tingkat kepadatan
penduduk terendah adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu 17.927 orang per
Km2.

Tabel 1.1.3.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih Menurut Kelurahan,


Tahun 2000 dan 2010.
Sumber: Sensus Penduduk 2000, dan 2010 BPS Jakarta Pusat
Kecamatan 2000 2010

(1) (2) (3)

Rawasari 21 882 23 794

Cempaka Putih Timur 24 996 23 822

Cempaka Putih Barat 35 346 37 234

Jumlah 82 224 84 850

Tabel 1.1.3.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di


Cempaka Putih, Tahun 2014.
Sumber: BPS Kota Adm. Jakarta Pusat
Kepadatan
Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk
(Orang/Km2)

(1) (2) (3)

Rawasari 1,22 24 874 20 389

Cempaka Putih Timur 1,25 27 375 21 900

Cempaka Putih Barat 2,22 39 799 17 927

Jumlah 4,69 19 626 92 048


Dilihat dari komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan terlihat
bahwa di Kecamatan Cempaka Putih lebih banyak penduduk laki-laki
dibandingkan perempuan dengan sex ratio 100,58.
Secara agregat, laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cempaka Putih
per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 0,31
persen. Laju pertumbuhan penduduk tersebut berbanding terbalik dengan periode
satu dekade sebelumnya (1990-2000) yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu
sebesar -1,17 persen. Laju partumbuhan penduduk Kelurahan Rawasari adalah
tertinggi dibandingkan kelurahan lainnya di Kecamatan Cempaka Putih yaitu
sebesar 0,84 persen. Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terendah di
Kelurahan Cempaka Putih Timur yaitu sebesar -0,48 persen.

Tabel 1.1.3.3 Sex Ratio dan Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Ratio

(1) (2) (3) (4)

Rawasari 12 409 12 465 99,55

Cempaka Putih Timur 13 669 14 706 99,73

Cempaka Putih Barat 20 080 19 719 101,83

Jumlah 46 158 45 890 100,58

Tabel 1.1.3.4 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Cempaka Putih Menurut


Kelurahan dan Sensus Penduduk.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kecamatan 1990-2000 2000-2010

(1) (2) (3)

Rawasari -1,16 0,84

Cempaka Putih Timur -1,42 -0,48

Cempaka Putih Barat -0,75 0,52

Jumlah/ Total -1,17 0,31


Jakarta merupakan magnet bagi penduduk dari daerah lain. Sehingga tidak
heran jika setiap tahunnya selalu saja banyak orang yang datang ke Jakarta untuk
mengadu nasib baik mereka yang memiliki keterampilan maupun tidak.
Kedatangan penduduk ini tentu saja mempengaruhi perkembangan jumlah
penduduk suatu wilayah, termasuk Kecamatan Cempaka Putih. Pada tahun 2014
kedatangan penduduk ke dalam Kecamatan Cempaka Putih tercatat sebanyak 1.118
orang. Sedangkan penduduk yang pindah meninggalkan Kecamatan Cempaka
Putih pada tahun 2014 tercatat sebanyak 1.584 orang.

Gambar 1.1.3.1 Kedatangan dan Kepindahan Penduduk di Kecamatan Cempaka


Putih, 2014.

Gambar 1.1.3.2 Kelahiran dan Kematian Penduduk di Kecamatan Cempaka Putih,


2014.
Tabel 1.1.3.5 Jumlah Penduduk Yang Lahir, Mati, Datang dan Pindah.

Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih


Kelurahan Lahir Mati Datang Pindah

(1) (2) (3) (4) (5)

Rawasari 346 166 548 674

Cempaka Putih Timur 26 8 41 80

Cempaka Putih Barat 509 267 529 259


Jumlah 681 441 1118 1584

1.1.4 Pendidikan
Untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia diperlukan sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai dan mencukupi. Pada tahun 2014 terdapat
30 Sekolah Dasar Negeri (SDN), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 3 Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sedangkan untuk sekolah swasta ada 28 Taman Kanak-kanak (TK), 10
Sekolah Dasar (SD), 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10 Sekolah Menengah
Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 8 Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) atau Akademi.

Tabel 1.1.4.1 Jumlah Sekolah Negeri Menurut Kelurahan, Tahun 2014.


Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.
Kelurahan SD SMP SMA SMK

(1) (2) (3) (4) (5)

Rawasari 7 1 - 1

Cempaka Putih Timur 6 - 3 -

Cempaka Putih Barat 17 1 - -

Jumlah 30 2 3 1

1.1.5 Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, untuk itu
ketersediaan sarana kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk, Pada tahun
2014 di Kecamatan Cempaka Putih tersedia 3 Rumah Sakit Umum, 5 Rumah Sakit
Bersalin/Rumah Bersalin, 4 Puskesmas, dan 104 tempat Praktek Dokter.
Tahun 2014 Kecamatan Cempaka Putih memiliki tenaga kesehatan yang
terdiri dari 10 orang Dokter pria, 7 Dokter wanita, 14 Dokter Gigi, 9 orang Bidan,
dan 10 orang Mantri kesehatan.
Gambar 1.1.5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cempaka Putih

Tabel 1.1.5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kelurahan, Tahun 2014


Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.

Rumah TempatPraktek
Kelurahan Rumah Sakit Puskesmas Poliklinik
Bersalin Dokter

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Rawasari 1 2 1 15 19

Cempaka Putih
2 1 1 6 61
Timur

Cempaka Putih
- 2 2 - 24
Barat

Jumlah 3 5 4 21 104

Kesehatan merupakan sumber kekuatan dari sebuah kaum (penduduk) yang


ada, dimana kita pernah dengar semboyan”Didalam tubuh yang sehat tercipta badan
(kaum) yang kuat”. Kalau kita perhatikan jumlah tenaga kesehatan diwilayah
kecamatan Cempaka Putih masih belum merata dimana kelurahan Rawasari
merupakan kelurahan yang paling sedikit jumlah tenaga kesehatannya, yaitu hanya
9 orang yang terdiri dari 3 dokter umum, 3 dokter gigi dan 3 bidan. Jika
dibandingkan dengan kelurahan lainnya.

Gambar 1.1.5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kecamatan Cempaka Putih


Tabel 1.1.5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kelurahan, Tahun 2014.

Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.


Dokter Dokter Dokter Mantri
Kelurahan Bidan
Pria Wanita Gigi Kesehatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Rawasari 2 1 3 3 -

Cempaka
3 3 6 3 9
Putih Timur

Cempaka
5 3 5 3 1
Putih Barat

Jumlah 10 7 14 9 10

1.2 Gambaran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi


Universitas yarsi ialah universitas Islam yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto
RT 10/RW 5 Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, 10410. Yarsi sendiri beridiri sejak tahun 1967. Visi
misi dan tujuan yarsi yaitu:

1.2.1 Visi
Terwujudnya Fakultas Kedokteran Islam yang bermutu, terpandang,
berwibawa, dan mampu berkompetisi di forum nasional dan internasional
di tahun 2020.
1.2.2 Misi
Berdasarkan visi yang sudah ditetapkan, maka Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi mempunyai misi sebagai berikut:
1. Terwujudnya pendidikan kedokteran yang bermutu yang diakreditasi
baik secara nasional maupun internasional dan menghasilkan dokter
muslim yang bermutu dan mengamalkan profesinya sesuai dengan
Islam.
2. Mengembangkan pendidikan kedokteran lanjutan di bidang biomedik.
3. Mengembangkan pendidikan kedokteran terpadu yang menekankan
pada belajar berdasarkan masalah (problem based learning).
4. Melaksanakan kajian dan penelitian yang bermutu, sehingga
menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru yang bermanfaat bagi
kemanusiaan sesuai dengan Islam.
5. Melaksanakan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sesuai
dengan Islam.

1.2.3 Tujuan
Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI mencakup 3 aspek yaitu
program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

1.2.4 Program Pendidikan


Program pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
merupakan pendidikan akademik profesional yang bertujuan menghasilkan
dokter muslim melalui proses belajar mengajar dengan menyelesaikan suatu
kurikulum, sehingga mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
untuk dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan
kedokteran/kesehatan dengan baik dan mengamalkan pengetahuan dan
keterampilannya tersebut sesuai dengan Islam, yaitu:
1. Mendiagnosis dan mengelola penyakit-penyakit yang banyak terdapat
dalam masyarakat, mengenal dan melakukan tindakan pertama pada
penyakit-penyakit berat dan jarang,termasuk aspek fisik, jiwa, sosial
dan spiritual.
2. Mendiagnosis dan melakukan tindakan pertama pada keadaan darurat
yang sering terjadi,baik untuk perorangan maupun untuk masyarakat.
3. Mengenal masalah kesehatan secara keseluruhan dan memperagakan
keterampilan mengolah dan menyajikan data yang menunjukkan
problema kesehatan, untuk selanjutnya memecahkan dan mengelolanya
mulai dari lingkup individu hingga lingkup keluarga, masyarakat, dan
kependudukan secara menyeluruh.
4. Memeragakan kemampuan untuk mengelola pusat-pusat kesehatan
dalam berbagai tingkat dan lingkungan serta berkerja secara efektif dan
efisien dalam kelompok kerja kesehatan baik dalam pendidikan,
penelitian, maupun pelayanan sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
5. Mengenal, merumuskan, dan menyusun prioritas masalah-masalah
kesehatan masyarakat sekarang dan yang akan datang. Memahami dan
mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar pendidikan kesehatan, dalam
upaya membantu dan memimpin perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program-program kesehatan dan taraf peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
6. Memeragakan kesadaran dan kepekaan terhadap nilai-nilai sosial,
keagamaan, adat istiadat, dan kebudayaan setempat yang dapat
mempengaruhi keadaan sehat dan sakit.
7. Memeragakan keterampilan dan kemampuan sebagai seorang yang
menghayati profesinya, mengenal kekurangannya, serta mempunyai
kemampuan dan minat untuk menambah pengetahuan, dan
mengembangkan kepribadiannya demi kemajuan profesinya.
8. Memperagakan penghayatan kode etik kedokteran Indonesia dan kode
etik kedokteran Islam, diantaranya dengan ciri-ciri mempunyai
tanggung jawab dan berfungsi sebagai anggota kelompok kerja yang
efektif dan efisien dan merawat penderita tanpa diskriminasi sesuai
dengan Islam.
9. Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dan tenaga lainnya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat.
10. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif dan
bersikap terbuka, dapat menerima perubahan dan berorientasi ke masa
depan serta mendidik dan mengajak masyarakat ke arah sikap yang
sama.

1.2.5 Program Penelitian


Tujuan dari program ini adalah:
1. Meningkatnya partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi dengan
memberikan informasi dana-dana penelitian yang tersedia baik
lokal/luar.
2. Terjalinnya kerjasama dengan lembaga penelitian
pemerintah/swasta,maupun internasional.
3. Terakreditasinya jurnal ilmiah kedokteran YARSI, dan Majalah Ilmiah
Pharmamedika oleh DIKTI.
4. Tersedianya laboratorium terpadu dengan peralatan yang memadai
untuk kegiatan penelitian.
1.2.6 Program Pengabdian Masyarakat.
Tujuan program ini adalah:
1. Peningkatan kerjasama antara mahasiswa, staf pengajar, alumni, dan
masyarakat.
2. Implementasi pengembangan profesionalisme medis mahasiswa pra
koass melalui kegiatan baksos.
3. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang perekonomian
dan kesehatan, melalui kegiatan Yarsi Village Empowering Centre.
4. Menurunnya angka kebutaan karena katarak melalui program Yasrsi
Save Vision.
5. Meningkatnya peran serta civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi dalam penanggulangan bencana melalui program
YARSI Relief Agency (YARA).
6. Menurunnya angka kejadian penyakit TB Paru melalui program YARSI
TB Care.
Jumlah fakultas yang terdapat pada Universitas Yarsi yaitu terdiri dari
5 fakultas, salah satu nya Fakultas Kedokteran Umum dengan jumlah
mahasiswa yang aktif yaitu sekitar 800 orang. Sistem pendidikan dokter di
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
perkuliahan, diskusi, tutorial, praktikum dan skills lab (keterampilan
klinik), dengan sistem Problem Based Learning (PBL). Pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan pendidikan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan
Kedokteran (P2K).
Untuk mencapai tujuan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi sesuai dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia serta visi dan misi Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi maka disusun pokok-pokok kebijakan
pendidikan dokter sebagai berikut:
1. Kurikulum disusun dengan mengacu kepada Standar Kompetensi
Dokter dan Standar Global Pendidikan Dokter (Global Standard for
Basic Medical Education).
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi bagi Dokter Layanan Primer yang
terintegrasi horizontal dan vertikal antara Ilmu Biomedik, Ilmu
Kedokteran Klinik, dan Ilmu Kedokteran Komunitas.
3. Pelaksanaan Kurikulum mengutamakan metode pembelajaran aktif self-
directed learning dan long-life learning.
4. Kurikulum fakultas secara menyeluruh di evaluasi setiap 5 tahun serta
di evaluasi periodik setiap tahunnya terhadap pelaksanaan kurikulum.

1.3 Gambaran umum Komunitas Cleaning Service YARSI


Dalam kunjungan lapangan ini, kelompok PBL A-14 mengunjungi salah
satu komunitas di YARSI, yaitu Cleaning Service Universitas YARSI.
Universitas YARSI beralamatkan di Menara YARSI, Kav. 13, Lt. 1 Jl. Let.
Jend. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia.
Cleaning Service menurut Pengertiannya adalah Petugas yang memberikan
pelayanan kebersihan, kerapihan dan Hygenisasi dari sebuah gedung/bangunan
baik indoor ataupun outdoor sehingga tercipta suasana yang comfortable dalam
menunjang aktifitas sehari-hari. Tujuannya adalah menghilangkan kotoran
sedang (debu ,sampah, air, sabun, water scale) yang menumpuk.
Jam kerja Cleaning Service Universitas Yarsi adalah pukul 7 pagi hingga
pukul 3 sore apabila yang Shift pagi, dan pukul 10 pagi hingga pukul 6 sore
apabila yang shift siang. Shift dan Area tempat kerja akan diputar setiap 3 bulan
sekali.
Tata tertib yang diberlakukan untuk Cleaning Service Universitas YARSI
adalah sebagai berikut :
1. Datang di tempat kerja 30 menit sebelum jam kerja
2. Jika karyawan lupa absen datang dan lupa absen pulang makan akan
dikenakan sanksi berupa pemotongan hari kerja
3. Karyawan wajib mengenakan seragam lengkap :
a. Baju & celana kerja (seragam kerja bagi yang kontrak, putih-hitam bagi
yang Training)
b. ID card
c. Sepatu hitam & kaos kaki hitam
d. Ikat pinggang hitam dan standar
e. Rambut rapih & pendek, tidak berjambang & berjenggot
f. Tidak memakai aksesoris seperti gelang, cincin, & kalung
g. Make up, pakai Jilbab hitam dan manset hitam (bagi perempuan)
4. Jam istirahat karyawan adalah :
a. Jam 12.00 s/d 13.00 untuk shift pagi
b. Jam 13.00 s/d 14.00 untuk Shift middle
c. Jam 11.30 s/d untuk hari jumat, kecuali yang stand by di Lobby utama
5. Jangan meletakan peralatan kerja di sembarang tempat, simpan alat
kebersihan di ruang janitor masing-masing lantai
6. Bila akan mengajukan izin kerja maka harus info kepengawas 1 hari
sebelumnya
7. Bila karyawan tidak masuk kerja tanpa keterangan 2 kali atau lebih dalam
periode kontrak maka akan dikenakan SP
8. Bila karyawan yang tidak masuk dengan alas an sakit maka harus
melampirkan surat keterangan sakit, diagnose penyakut dan resep obat dari
dokter. Jika tidak, dianggap tidak masuk tanpa keterangan
9. Untuk karyawan baru akan di trainining dulu selama 2 bulan
10. Karyawan tidak boleh meninggalkan area kerja pada saat jam bekerja tanpa
keterangan yang jelas atau tanpa izin dari atasan. (kecuali jam bekerja sudah
berakhir)
11. Jika jam kerja sudah berakhir maka karyawan harus meninggalkan
lingkungan Universitas YARSI (kecuali mendapatkan tugas lembur kerja)
12. Jika karyawam datang terlambat maka harus melapor ke pengawas yang
bersangkutan dan memberian alasan yang jelas

1.4 Area Masalah


Responden Merupakan pekerja Cleaning Service di Universitas YARSI.
a. Responden 1
Usman urozi adalah salah satu petugas cleaning service yang saat
ini bekerja di Universitas YARSI. Responden merupakan laki-laki berusia
22 tahun yang belum menikah, dan tinggal di kos-kosan yang letaknya di
daerah sumur batu Jakarta Pusat. Responden sudah bekerja sebagai
Cleaning service sejak dua tahun yang lalu, sebelum bekerja menjadi
cleaning service responden pernah bekerja di bidang perusahan makanan
sebagai pekerja.
Responden nyeri otot, tetapi itu sudah terbiasa ia rasakan setiap
harinya sehingga tidak terlalu mengganggu kesehatanya, namun responden
sering mengalami bersin-bersin dan itu sering mengganggu aktivitas
kerjanya, di akibatkan karna jarangnya menggunakan alat pelindung diri
yaitu masker, walapun responden mengetahui tata cara penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang baik dan efek ketidak patuhan pemakain APD
(alat pelindung diri) bisa berakibat buruk bagi kesehatan kerja.
Aktivitas responden di luar pekerjaan di antaranya Mencuci pakaian,
membersihkan kos-kosan, dan Menonton tv. responden mempunya
kebiasaan personal yang kurang hygiene yaitu pola makan yang tidak teratur
dan konsumsi makanan yang kurang sehat. Makanan yang sering di
dikonsumsi setiap harinya sebagi anak kos yaitu nasi dan mie instan, dan
pola makanya sehari 2 kali, bahkan sering juga tidak sarapan sebelum mulai
aktivitas bekerja, sehingga itu menimbulkan keluhan pusing dan mual saat
beraktivitas kerja.
 Medis : Nyeri sendi
 Non-medis :Prilaku menggunakan Alat pelindung diri
b. Responden 2
Evi Setiawati adalah seorang cleaning service yang bekerja di
Universitas YARSI, di lantai 6. Evi sudah bekerja sebagai cleaning service
di Universitas YARSI selama kurang lebih 1.5 tahun, sebelumnya Evi
bekerja sebagai Kasir. Pekerjaan yang biasa dilakukan adalah
membersihkan lantai mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan
tangga, lap kaca, membersihkan ruangan-ruangan, hingga membersihkan
kamar mandi yang berada di lantai 6. Menurut Evi pekerjaan yang paling
terberat adalah saat Evi membersihkan tangga, karena harus naik turun
tangga dengan membawa peralatan-peralatan yang cukup berat.
Sebelum Evi melakukan pekerjaan, ia sudah diberitahu tatacara
bekerja yang baik dan benar seperti cara untuk menyapu, mengepel,
penggunaan alat-alat perlindungan diri yang terdiri dari sarung tangan,
masker, baju saat bekerja, dan sepatu yang harus digunakan.
Selama bekerja sebagai cleaning service, yang paling sering ia rasakan
adalah rasa pegal-pegal pada bagian kaki, biasanya ia rasakan setelah selesai
melakukan pekerjaannya khusunya setelah selesai membersihkan tangga,
untuk menghilangkan rasa pegal Evi memakai minyak kayu putih, setelah
memakai minyak kayu putih Evi merasa lebih baik. Selain itu Evi mengeluh
gangguan kesehatan seperti bersin-bersin karena perilaku Evi yang tidak
menggunakan masker saat bekerja sedangkan di Universitas YARSI tempat
Evi bekerja sudah disediakan alat pelindung diri.
Pola makan Evi sebanyak 3 kali sehari, biasanya sebelum bekerja Evi
mengkonsumsi roti dan susu pada pukul 06.30 dan dilanjut dengan makan
siang pada pukul 12.00 biasanya Evi membeli makanan di dekat tempat Evi
bekerja, ia membeli nasi, lauk dan sayur dan untuk makan malam pada
pukul 18.00. Evi jarang mengkonsumsi kopi, ia mengkonsumsi bila ia
sedang menginginkannya saja.
Pengetahuan mengenai pola tidur yang baik sudah dipahami oleh Evi,
menurutnya pola tidur yang baik selama 8 jam dan ia terbiasa tidur pada
pukul 10.00 malam dan terbangun pada pukul 05.00 pagi. Menurutnya,
memiliki pola tidur yang baik dapat memberikan energi positif sehingga
membuatnya semangat dan selalu sehat untuk melakukan aktivitas sehari-
hari.
Evi melakukan olahraga sebanyak 1 minggu sekali, yang ia lakukan
adalah lari pada pagi hari pada pukul 07.00-09.00
 Masalah Medis : Nyeri sendi
 Masalah Non-medis : Perilaku menggunakan alat pelindung diri
saat bekerja
c. Responden 3
Tn. Randy Augusta , 30 tahun , bekerja sebagai cleaning service di
Universitas YARSI. Ia tinggal di Jalan Cempaka Baru, dan belum
menikah.Tn. Randy sudah bekerja sebagai cleaning service di Universitas
YARSI selama kurang lebih 2 tahun. Tn. Randy bekerja berdasarkan
jadwal yang ditentukan. Biasanya shift pagi mulai dari jam 07.00 sampai
15.00 dan shift siang mulai dari jam 09.00 – 17.00, Tn. Randy juga bekerja
di RS Yarsi, sesuai jadwal jika dia pagi bekerja di Universitas YARSI,
maka siangnya ia bekerja di RS YARSI. Pekerjaan yang biasa dilakukan
adalah menyapu, mengepel, membersihkan tangga, mengelap kaca,
membersihkan ruangan-ruangan, membersihkan toilet, dan mencuci piring
, biasanya Tn. Randy bekerja hampir setiap lantai. Menurut Tn. Randy
pekerjaan yang paling berat adalah mengepel, karena pada 1 area hanya
dibagi 4 orang.

Sebelum Tn. Randy bekerja ia di training untuk memakai alat


pelindung diri misalnya menggunakan masker, sarung tangan, baju saat
bekerja, dan sepatu yang harus digunakan. Dan diberitahu tentang tata cara
yang baik dan benar-benar dalam menggunakan alat-alat kebersihan.

Selama bekerja sebagai cleaning service, penyakit yang paling sering


dirasakan adalah pegal-pegal. Tn. Randy terkadang juga sering mengalami
pilek dan bersin-bersin karena perilaku Tn.Randy yang tidak
menggunakan masker saat bekerja, karena ia merasa kurang nyaman
apabila menggunakan masker dan sarung tangan saat bekerja.Tn.Randy
juga mempunyai riwayat merokok namun ia tidak mengalami keluhan.

Pola makan Tn. Randy teratur, ia makan pagi, siang, dan malam. Tn.
Randy biasanya membeli makanan di dekat kosan nya untuk sarapan, lalu
makan siang membeli dibelakang universitas YARSI, dan untuk makan
malam biasanya ia membeli makanan sebelum ia pulang ke kosan.

Pola tidur Tn. Randy teratur , ia tidur biasanya jam 22.00 , namun
paling malam biasanya jam 23.30 , dan bangun jam 05.00. ia berangkat
bekerja biasanya berjalan kaki namun kadang-kadang menggunakan
sepeda motor..Pada saat diluar jam kerja ia biasa nya hanya beristirahat di
kosan.

 Masalah Medis : Nyeri Sendi


 Masalah Non-medis : Perilaku menggunakan alat pelindung
diri saat bekerja
d. Responden 4
Saudara Pujuh merupakan seorang cleaning service di Universitas Yarsi.
Ia sudah bekerja sebagai cleaning service selama kurang lebih 1 tahun. Saudara
Pujuh bekerja di lantai 5 Universitas Yarsi. Pekerjaan yang biasa dilakukan
adalah membersihkan ruangan kelas seperti menyapu, mengepel, membuang
sampah yang masih berserakan di kelas, dan membersihkan kaca. Selain
membersihkan ruangan, saudara Pujuh juga sering mendapat shift untuk kerja
di tangga exit. Di antara pekerjaan tersebut, pekerjaan yang lumayan berat
dilakukan adalah membersihkan tangga exit karena ia harus naik turun tangga
dengan mengangkat ember yang berisi cairan pel dan alat pembersih yang
lainnya. Saudara Pujuh sering merasa pegal-pegal, nyeri dibagian pinggang
dan betis setelah melakukan pekerjaannya terlebih di tangga exit. Sebagai
cleaning service di Universitas Yarsi, saudara pujuh sudah diberi pengetahuan
tentang prosedur kerja yang tepat dan juga penggunaan alat pelindung diri.
Untuk penggunaan alat pelindung diri sudah disediakan di tempat kerja dan
saudara Pujuh tidak pernah lupa untuk menggunakannya terlebih masker dan
sarung tangan. Namun ia terkadang sering tidak melakukan prosedur kerja
yang tepat karena sudah terbiasa sejak sebelum bekerja di Universitas Yarsi.

Saudara Pujuh memiliki pola hidup berolahraga yang baik. Di waktu


kosong seperti sepulang bekerja, ia sering olahraga futsal bersama teman-
temannya. Ia berolahraga futsal 2 kali dalam sepekan. Mengenai pola makan,
saudara Pujuh mengkonsumsi makanan 2-3 kali sehari, di pagi hari ia sarapan
nasi dan kadang juga roti, jika telat bangun untuk segera bekerja, saudara Pujuh
kadang melupakan sarapannya namun hal ini jarang dia lakukan. Makanan
yang ia konsumsi biasa ia beli di warung seperti sayur, ikan, ayam, tempe, tahu,
dan telur.

Pengetahuan mengenai pola tidur yang baik sudah sangat dipahami oleh
saudara Pujuh. Ia selalu tidur pukul 9 atau 10 dan bangun pada pukul 5 pagi,
hanya sesekali ia tidur melebihi jam tidurnya biasa saat menonton bola. Dalam
1 bulan terakhir, saudara Pujuh pernah mengalami sakit kepala sebelah saat ia
begadang dan harus bangun pada pukul 5.

 Masalah medis :Pegal-pegal, Nyeri pinggang dan betis


 Masalah non medis :Perilaku mengikuti prosedur kerja yang
tepat.
e. Resonden 5

Nn. Sri Anita, 18 tahun bekerja sebagai cleaning servuce di Universitas


YARSI. Ia tinggal di Sumur Batu dan belum menikah. Nn. Sri anita bekerja
berdasarkan jadeal yang telah ditentukan, untuk shift pagi pada hari senin
sampai jumat dimulai pada jam 07.00-15.00 wib yang berati memakan waktu
8 jam dan pada hari sabtu dimulai pada jam 07.00-12.00 wib dan memakan
waktu 5 jam. Pekerjaan yang biasa dilakukan Nn. Sri ialah mengepel, menyapu
toilet dan koridor di lantai 5 Univeritas YARSI. Menurun Nn. Sri dalam
tugasnya sehari hari tidak ada yang memberatkan., tetapi menurutnya tingkat
kesibkan kerja seorang cleaning service termasuk kategori sedang.

Sebelum Nn Sri bekerja ia di training untuk memakai alat pelindung diri


seperti menggunakan sarung tangan, baju saat bekerja, dan sepatu yang harus
digunakan. Dan diberitahu tentang tata cara yang baik dan benar-benar dalam
menggunakan alat-alat kebersihan dan Universitas YARSI telah menyiapkan
alat pelindung diri.Nn Sri sendiri mengetahui pentingnya menggunakan alat
pelindung diri, sehiangga ia memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan
setiap bekerja (seperti membersihkan toilet).

Selama bekerja sebagai cleaning service, penyakit yang paling sering


dirasakan adalah pegal-pegal.Ketika dilakukan wawancara Nn. Sri sering
merasakan pegal sehabis mengangkat ember. Dan Nn sri tidak tau cara prosedur
mengepel yang baik dan benar, dan NN Sri tidak mengetahui dan mendapatkan
himbauan tertentu untuk cara mengepel dengan posisi yang benar sehingga Nn
Sri mengalami pegal-pegal

Keseharian pola makan Nn Sri sangatlah teratur, pola makan yang


dilakukan adalah tiga kali sehari yaitu pagi,siang dan malam.

Nn. Sri tidak mempunyai pekerjaan atau kegiatan lain selain bekerja di
Universitas Yarsi. Dan sehabis pulang kerja, Nn Sri langsung beristirahat.

 Masalah Medis : Nyeri Sendi


 Masalah Non-medis : Pengetahuan prosedur kerja

f. Responden 6

Saudara Jamil merupakan seorang office boy di Universitas Yarsi yang


berasal dari Sukabumi. Ia telah menjadi cleaning service di Universitas Yarsi
sejak tahun 2016. Saudara Jamil bekerja menjadi cleaning service dari jam 9
pagi sampai 5 sore dari hari Senin sampai Jumat. Kegiatan sehari-hari saudara
Jamil sebagai cleaning service antara lain, menyapu dan mengepel koridor,
ruang kelas, dan tangga exit, serta membersihkan toilet. Menurutnya diantara
tugas cleaning service yang paling membebani adalah saat menyapu dan
mengepel di tangga exit karena mengharuskan untuk naik dan turun tangga.
Tingkat kesibukan cleaning service menurut saudara Jamil adalah sedang,
karena mengerjakan tugas secara bergantian dengan cleaning service yang lain.
Pada saat melakukan pekerjaannya, saudara Jamil selalu menggunakan
alat pelindung diri (APD). APD yang digunakan berupa masker dan sarung
tangan. APD yang digunakan oleh office boy juga telah disediakan dari
universitas sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli barang-
barang tersebut. Sebelum direkrut menjadi cleaning service di Universitas
YARSI, saudara Jamil telah diberikan pelatihan tentang pemakaian APD serta
posisi yang baik dan benar saat melakukan pekerjaan. Hal tersebut selalu
diterapkan oleh saudara Jamil dalam melakukan tugas karena menurut ia sangat
penting untuk menjaga keamaanan dan keselamatan diri sendiri saat melakukan
pekerjaan. Setiap pagi sebelum mulai pekerjaan juga diadakan briefing untuk
cleaning service untuk pembagian tugas serta mengingatkan untuk selalu
menjaga keselamatan diri dalam melakukan pekerjaan.
Setelah selesai dari pekerjaannya, saudara Jamil melakukan kegiatan
perkuliahan hingga malam hari. Setiap hari saudara Jamir tidur ±5 jam di malam
hari. Saudara Jamil tidak mengonsumsi rokok. Ia sering mengonsumsi minuman
kemasan setiap harinya tetapi tidak pernah mengonsumsi kopi. Saudara Jamil
memiliki riwayat sakit maag sehingga apabila ia makan yang terdapat santan
atau pedas maagnya akan kambuh. Saudara Jamil tidak suka melakukan
olahraga. Setiap harinya saudara Jamil makan 3 kali sehari dan wajib
mengonsumsi buah atau sayur di setiap menu makannya.

 Masalah Medis: Maag, pegal-pegal


 Masalah non-Medis: Tidak melakukan olahraga

g. Responden 7
Aldi adalah seorang Cleaning Service yang bekerja di Universitas YARSI.
Aldi lahir pada tanggal 22 Oktober 1998, tinggal di Jalan Lancar, dan belum
menikah. Aldi memiliki penyakit pusing yang kambuh ketika lupa sarapan di
pagi hari.
Makanan yang sering dimakan oleh Aldi sehari-hari adalah nasi, telur, mie
dan makanan variasi yang dibeli dari tukang sayur dan dimasak sendiri.
Makanan tersebut biasa dimasak oleh dirinya terutama malam hari setelah
pulang kerja. Sehari Aldi makan 2 kali sehari pada siang hari dan malam hari.
Aldi jarang mengkonsumsi sarapan, biasanya hanya 3 kali seminggu pada pukul
pagi. Tetapi Aldi selalu mengkonsumsi makan siang pada pukul 12 siang dan
makan malam pada pukul 8 malam. Jarak antara makan malam dan tidur Aldi
adalah 6-7 jam. Aldi selalu mengkonsumsi snack berupa biskuit gandum dan
gorengan untuk mengatasi Pusing berkunang-kunang pada pagi hari. Aldi
mengetahui tentang fastfood tetapi hanya makan maksimal 3 kali sebulan.
Aldi tidak mengetahui pola tidur yang baik, tetapi beliau tahu bahwa lama
tidur yang baik adalah 8 jam dan tidur pada pukul 10 malam. Aldi biasa tidur
pada pukul 12 malam. Jam kerja tidak mempengaruhi pola tidur, dan pola tidur
pun tidak mempengaruhi kinerja beliau. Apabila ingin memulai untuk tidur,
Aldi selalu melakukan aktivitas terlebih dahulu seperti bermain Game di
Smartphone dan mendengarkan musik. Aldi tidak pernah mengalami gangguan
tidur. Di tempat kerja, disediakan tempat dan waktu untuk beristirahat. Tempat
yang disediakan memadai untuk beristirahat dan waktu untuk beristirahat
tergantung shift kerja yang diberikan oleh Universitas. Apabila shift pagi maka
jam istirahat adalah pukul 12 siang, apabila shift siang maka jam istirahat adalah
pukul 1 siang. Menurut Aldi, pola tidur yang dilakukan olehnya saat ini
berpengaruh buruk pada kesehatannya dan ia tidak tahu bagaimana resiko dari
pola tidur yang kurang baik, tetapi ia tetap melakukan pola tidur yang biasa ia
lakukan dan merasa biasa-biasa saja. istrinya pun selalu memperingati Aldi
untuk memperbaiki pola tidurnya, dan meskipun Aldi berusaha untuk
mempebaiki pola tidurnya, usahanya tidak pernah berhasil. Aldi sudah merasa
puas dengan tidurnya meskipun hanya 6-7 jam dan kualitas tidurnya baik. Aldi
tidak pernah mengkonsumsi obat tidur. Aldi tidak pernah terbangun untuk
buang air kecil pada malam hari, dan mimpi buruk pun juga jarang terjadi.
Lingkungan rumah Aldi sangat mendukung untuk tidur dengan pola yang baik
karena menurut beliau, lebih nyaman untuk tidur di rumah dibandingkan
dengan tempat lain. Aldi pernah tidak tidur dalam sehari, tetapi sangat jarang
karena itu tergantung dengan tuntutan pekerjannya yang mengharuskannya
untuk tidak tidur. Aldi tidak pernah tidur siang, dan pola tidur yang biasa beliau
lakukan tidak pernah mempengaruhi semangat dan stamina untuk menjalani
rutinitas.
Aldi selalu rutin berolahraga. Dan jenis olahraga yang beliau lakukan
adalah futsal. Aldi selalu melakukan Olahraga sekali dalam seminggu, dan
dilakukannya pada pukul 4 sore. Intensitas waktu yang diperlukan untuk
berolahraga yaitu 2 jam. Aldi tidak mengetahui pola olahraga yang baik.
Menurut Aldi, olahraga yang dilakukannya sudah cukup. Tempat tinggal Aldi
tidk mendukung Aldi untuk berolahraga karena tidak disediakan fasilitas untuk
berolahraga. Keluarganya tidak pernah mengingatkannya untuk berolahraga.
Saat olahraga, Aldi tidak pernah mengalami gangguan kesehetan.
Aldi sering mengkonsumsi kopi, maksimal 2 kali sehari. Kopi yang di
konsumsinya adalah kopi hitam. Aldi selalu mengkonsumsi pagi saat sarapan
dan sepulang kerja. Aldi sudah mengkonsumsi Kopi hitam sejak ia pertama kali
bekerja. Aldi pun mengetahui bahayanya mnegkonsumsi kopi terlalu banyak.
Aldi mengaku tidak ada keluhan pencernaan yang ia alami saat mengkonsumsi
kopi hitam. Aldi tidak pernah merokok.
Aldi baru 1 tahun bekerja di YARSI sebagai Cleaning Service. Selama Di
YARSI, Aldi sudah pernah mendapatkan bagian kerja di setiap lantai, kecuali
Basement dan di setiap shift waktu yaitu shift pagi dan shift siang. Frekuensi
pergantian tempat dan waktu adalah 3 bulan. Setiap 3 bulan, tempat dan waktu
kerjanya akan ditukar. Saat ini, Shift kerja beliau adalah shift pagi dan Tempat
kerja beliau adalah di RSGM. Selama beliau bekerja di YARSI, beliau mengaku
bahwa beban kerja yang paling berat adalah saat ia mendapatkan tempat kerja
di bagian WC, dan di WC adalah tempat yang paling sering menjadi tugasnya.
Aldi mengaku setelah setahun bekerja di YARSI, beliau mengalami keluhan
nyeri dibagian leher belakangnya. Beliaupun merasa keluhan itu karena beban
kerjanya, karena setiap pagi, beliau harus menyelesaikan 6 kamar mandi di
lantai yang menjadi tugasnya, dalam kurun waktu 1,5 jam. Dan hasilnya
dituntut untuk semaksimal mungkin. Beliau mengaku nyeri yang beliau rasakan
akan timbul apabila beliau salah posisi, juga apabila terlalu lama membungkuk
dan keluhan ini berlangsung hingga sekarang. Beliau mengaku, mengetahui
bagaimana prosedur pekerjaannya seperti, bagaimana menggosok lantai,
membungkuk, mengangkat beban, menyapu, dan mengepel lantai dengan benar
tetapi terkadang ia mengabaikannya. Di YARSI, untuk alat pelindung kerja
selalu disiapkan, yang berupa masker dan sarung tangan. Aldi sering memakai
alat pelindung dirinya meskipun terkadang lupa memakai. Tidak ada keluhan
lain yang dirasakan Aldi karena tidak memakai alat pelindung diri. Aldi sering
mengalami bersin-bersin ketika lupa memakai masker.
 Masalah Medis : Pusing, Nyeri leher bagian belakang
 Masalah Non-medis : Pola makan, Perilaku mengabaikan prosedur
kerja, Alat pelindung diri

h. Responden 8
Nn. Ratna Suminar, 21 tahun, belum menikah, merupakan seorang wanita yang
bekerja sebagai cleaning service di Universitas YARSI. Ia lahir pada 7 Agustus 1997
di Cirebon dan sekarang tinggal di daerah Sumur Batu. Bekerja sebagai cleaning
service telah ia lakukan satu tahun yang lalu, dan mempunyai tanggung jawab untuk
membersihkan, menyapu, dan mengepel toilet, ruangan cctv, ruangan laboratorium,
serta tangga exit untuk beberapa lantai. Waktu kerja Nn. Ratn rolling setiap seminggu
sekali, untuk sesi pagi ia bekerja mulai pukul 07.00 – 15.00 dan sesi siang mulai pukul
09.00 – 17.00. Menurut Nn. Ratna, pekerjaan yang membuat ia sedikit terbebani
menjadi cleaning service yaitu membersihkan tangga exit, karena ia harus mengangkat
ember yang berisikan air dan naik-turun tangga untuk dibersihkan. Semua hal ini ia
lakukan setiap hari Senin hingga Jumat. Ia berpendapat tingkat kesibukan bekerjanya
ialah sedang. Nn. Ratna tidak mempunyai kegiatan lagi selain bekerja sebagai cleaning
service di Universitas YARSI. Setelah bekerja, ia langsung menuju ke rumah untuk
beristirahat, menghabiskan waktu di rumahnya, dan membersihkan kamarnya. Namun
ia terkadang pergi ke rumah saudara atau temannya untuk pergi menghabiskan waktu
akhir pekannya.
Saat diwawancara, Nn. Ratna dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami
masalah kesehatan. Ia mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu nya,
dari riwayat penyakit orang tua nya, ibu dari Nn. Ratna sehat, namun ayah dari Nn.
Ratna meninggal karena pneumoni (paru-paru basah). Dalam beberapa bulan ini, ia
mengeluhkan sering kelelahan seperti pegal-pegal di semua badan terutama di daerah
punggung dan pundak. Keluhan ini ia rasakan setiap hari setelah pulang bekerja. Untuk
meredakan sakitnya, Nn. Ratna minum obat anti nyeri dan jamu sachet yang ia beli di
sekitar komplek rumahnya. Selain itu, ia juga sering mengeluhkan radang tenggorokan
karena pola makan pedas & minum minuman dingin yang tidak teratur.
Berkaitan dengan pekerjaan nya sebagai cleaning service, ia sering merasa gatal-
gatal di kulit sekitar tangan nya, terkadang hingga mengelupas dan berdarah dan
bersin-bersin atau gatal di daerah hidung. Ia mengatakan hal tersebut sering ia alami
karena tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sarung tangan dan
masker saat ia bekerja. Padahal SOP menggunakan APD telah diberitahu dan
diingatkan untuk selalu digunakan. Pola hidup sehat Nn. Ratna bisa dikatakan masih
kurang seperti jarangnya berolahraga dan makan makanan gorengan atau jajanan di
pinggir jalan yang membuat satu bulan yang lalu ia terkena demam tifoid, yang
membuatnya harus izin bekerja selama seminggu.

 Masalah medis: nyeri otot, radang tenggorokan, dan demam tifoid


 Masalah non-medis: perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja

Anda mungkin juga menyukai