Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS


“HUBUNGAN MYALGIA TERHADAP
……………………………….. PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS YARSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR”
Kelompok : A13
Anggota : Gufta Safira Aliya Alif (1102015087)
Annisa Zhafirah Nurfiani (1102015030)
Aprilia Viska Wijayanti (1102015033)
Adinda Fauziah Ramadhani (1102015007)
Ilham Agustio (1102015094)
Gilang Anugrah (1102012097)
Bella Anggraini Nursahid (1102015046)
Ika Septiani (1102015093)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


2017-2018
DAFTAR ISI

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
1.1. Gambaran Umum Wilayah Cempaka Putih
1.1.1. Geografis

Kecamatan Cempaka Putih merupakan salah satu kecamatan di


ibukota negara, yang terletak di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Lalu
lalang kendaraan, udara panas, dan lembab, serta orang-orang yang
bergegas mengejar waktu adalah pemandangan yang sudah biasa terlihat di
Kecamatan Cempaka Putih.

Kecamatan Cempaka Putih merupakan daerah yang sebagian besar


perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman penduduk. Lokasinya

2
dekat dengan pemerintahan kota membuat kecamatan ini menjadi tempat
ideal bagi penduduk asli maupun pendatang untuk bermukim.

Kecamatan Cempaka Putih berbatasan langsung dengan Jalan


Jendral Ahmad Yani atau berbatasan dengan Kecamatan pulo gadung di
sebelah Timur; Jalan Letjend Suprapto atau berbatasan dengan Kecamatan
Kemayoran di sebelah Utara; rel kereta api stasiun kramat, Jalan Mardani,
Jalan Percetakan Negara atau berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru di
sebelah Barat; Jalan Pramuka raya atau berbatasan dengan Kecamatan
Matraman di sebelah Selatan. Sedangkan topografi permukaan daratan
kecamatan ini relatif datar.

Gambar 1.1.1.1 Kecamatan Cempaka Putih diantara seluruh


kecamatan di Jakarta Pusat.

Gambar 1.1.1.2 Kelurahan-Kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih.

3
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Nomor 171 Tahun 2007, maka luas wilayah Kecamatan Cempaka Putih
adalah 4,69 km2 (9,74 persen dari total luas wilayah Kota Administrasi
Jakarta Pusat). Secara administrasi pemerintahan, Kecamatan Cempaka
Putih terdiri dari 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih
Timur, dan Cempaka Putih Barat.

Kelurahan Cempaka Putih Timur merupakan kelurahan yang terluas


dengan luas wilayah 2,22 km2 atau sekitar 47 persen dari seluruh luas
Kecamatan Cempaka Putih dan kelurahan yang terkecil luasnya adalah
Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan luas wilayah 1,22 km 2 atau sekitar
26 persen dari seluruh luas wilayah Kecamatan Cempaka Putih.

Gambar 1.1.1.3 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih


menurut Kelurahan.
Sumber : SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 171/2007

1.1.2. Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta No 10 Tahun 2008, kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati
melalui Sekretaris Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi. Sedangkan
kelurahan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota/Bupati melalui Camat.

Secara administrasi, Kecamatan Cempaka Putih terbagi menjadi 3


kelurahan. Dan untuk mempermudah koordinasi dan pemantauan, setiap

4
kelurahan dibagi menjadi beberapa rukun warga (RW) dan rukun warga
terbagi menjadi beberapa rukun tetangga (RT).

Kecamatan Cempaka Putih terdiri 30 RW dan 366 RT. Pada tahun


2013, terdapat 38.533 rumah tangga. Kelurahan Cempaka Putih Barat
memiliki RT, RW dan rumah tangga terbanyak, yaitu 13 RW, 151 RT dan
12.533 rumah tangga.

Jumlah pegawai organik pemerintah DKI Jakarta seluruh kelurahan


di Kecamatan Cempaka Putih adalah 39 orang, sedangkan jumlah
TNI/Polri mencapai 3 orang.

Tabel 1.1.2.1 Jumlah RT dan RW Menurut Kelurahan di


Kecamatan Cempaka Putih, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih

Kelurahan RW RT Rumah Tangga


(1) (2) (3) (4)
Rawasari 9 109 8672
Cempaka Putih
8 106 17112
Timur
Cempaka Putih
13 151 12563
Barat
Jumlah 30 366 38 347

Tabel 1.1.2.2 Jumlah Pegawai yang Bekerja di Kantor Kelurahan, Tahun 2014
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih

Organik Pemerintah
Kelurahan TNI/Polri
DKI Jakarta
(1) (2) (3)
Rawasari 10 1
Cempaka Putih Timur 11 1
Cempaka Putih Barat 18 1
Jumlah 39 3

1.1.3. Penduduk

5
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk
Kecamatan Cempaka Putih adalah 84.850 orang, yang terdiri atas 43.616
laki-laki atau sekitar 51,40 persen dari seluruh jumlah penduduk
kecamatan Cempaka Putih dan 41.234 perempuan atau sekitar 48,60
persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan Cempaka Putih. Dari
hasil SP2010 tersebut terlihat bahwa penduduk Kecamatan Cempaka Putih
paling banyak tinggal di Kelurahan Cempaka Putih Barat yakni sebanyak
37.234 orang, kemudian diikuti oleh Kelurahan Cempaka Putih Timur
sebanyak 23.822 orang. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah
Kelurahan Rawasari yaitu sebanyak 23.794 orang.

Jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2000,


Kecamatan Cempaka Putih mengalami kenaikan jumlah penduduk sebesar
0,31 persen per tahun. Fenomena kenaikan jumlah penduduk tersebut tidak
terjadi di seluruh kelurahan, hanya Kelurahan Cempaka Putih Timur yang
mengalami penurunan.

Dengan luas wilayah 4,69 Km2, maka rata-rata tingkat kepadatan


penduduk Kecamatan Cempaka Putih pada tahun 2014 adalah 19.626
orang per Km2. Kelurahan Cempaka Putih Timur memiliki jumlah
kepadatan penduduk yang tertinggi yaitu 21.900 orang per Km2.
Kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Kelurahan
Cempaka Putih Barat, yaitu 17.927 orang per Km2.

Tabel 1.1.3.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih Menurut


Kelurahan, Tahun 2000 dan 2010.
Sumber: Sensus Penduduk 2000, dan 2010 BPS Jakarta Pusat

Kecamatan 2000 2010


(1) (2) (3)
Rawasari 21 882 23 794
Cempaka Putih Timur 24 996 23 822
Cempaka Putih Barat 35 346 37 234
Jumlah 82 224 84 850

6
Tabel 1.1.3.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di
Cempaka Putih, Tahun 2014.
Sumber: BPS Kota Adm. Jakarta Pusat

Kepadatan
Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk
(Orang/Km2)
(1) (2) (3)
Rawasari 1,22 24 874 20 389
Cempaka Putih Timur 1,25 27 375 21 900
Cempaka Putih Barat 2,22 39 799 17 927
Jumlah 4,69 19 626 92 048

Dilihat dari komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan


terlihat bahwa di Kecamatan Cempaka Putih lebih banyak penduduk laki-
laki dibandingkan perempuan dengan sex ratio 100,58.

Secara agregat, laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan


Cempaka Putih per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun
2000-2010 sebesar 0,31 persen. Laju pertumbuhan penduduk tersebut
berbanding terbalik dengan periode satu dekade sebelumnya (1990-2000)
yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -1,17 persen. Laju
partumbuhan penduduk Kelurahan Rawasari adalah tertinggi dibandingkan
kelurahan lainnya di Kecamatan Cempaka Putih yaitu sebesar 0,84 persen.
Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terendah di Kelurahan
Cempaka Putih Timur yaitu sebesar -0,48 persen.

Tabel 1.1.3.3 Sex Ratio dan Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih

Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Ratio


(1) (2) (3) (4)
Rawasari 12 409 12 465 99,55
Cempaka Putih Timur 13 669 14 706 99,73
Cempaka Putih Barat 20 080 19 719 101,83
Jumlah 46 158 45 890 100,58

Tabel 1.1.3.4 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Cempaka Putih Menurut


Kelurahan dan Sensus Penduduk.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih

7
Kecamatan 1990-2000 2000-2010
(1) (2) (3)
Rawasari -1,16 0,84
Cempaka Putih Timur -1,42 -0,48
Cempaka Putih Barat -0,75 0,52
Jumlah/ Total -1,17 0,31

Jakarta merupakan magnet bagi penduduk dari daerah lain.


Sehingga tidak heran jika setiap tahunnya selalu saja banyak orang yang
datang ke Jakarta untuk mengadu nasib baik mereka yang memiliki
keterampilan maupun tidak.

Kedatangan penduduk ini tentu saja mempengaruhi perkembangan


jumlah penduduk suatu wilayah, termasuk Kecamatan Cempaka Putih.
Pada tahun 2014 kedatangan penduduk ke dalam Kecamatan Cempaka
Putih tercatat sebanyak 1.118 orang. Sedangkan penduduk yang pindah
meninggalkan Kecamatan Cempaka Putih pada tahun 2014 tercatat
sebanyak 1.584 orang.

Gambar 1.1.3.1 Kedatangan dan Kepindahan Penduduk di Kecamatan


Cempaka Putih, 2014.

Gambar 1.1.3.2 Kelahiran dan Kematian Penduduk di Kecamatan Cempaka


Putih, 2014.

8
Tabel 1.1.3.5 Jumlah Penduduk Yang Lahir, Mati, Datang dan Pindah.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih

Kelurahan Lahir Mati Datang Pindah


(1) (2) (3) (4) (5)
Rawasari 346 166 548 674
Cempaka Putih Timur 26 8 41 80
Cempaka Putih Barat 509 267 529 259
Jumlah 681 441 1118 1584

1.1.4. Pendidikan

Untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia diperlukan


sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan mencukupi. Pada
tahun 2014 terdapat 30 Sekolah Dasar Negeri (SDN), 2 Sekolah
Menengah Pertama (SMP), 3 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sedangkan untuk sekolah swasta ada 28 Taman Kanak-kanak


(TK), 10 Sekolah Dasar (SD), 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10
Sekolah Menengah Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dan 8 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) atau Akademi.

Tabel 1.1.4.1 Jumlah Sekolah Negeri Menurut Kelurahan, Tahun 2014.


Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.

Kelurahan SD SMP SMA SMK


(1) (2) (3) (4) (5)
Rawasari 7 1 - 1
Cempaka Putih Timur 6 - 3 -
Cempaka Putih Barat 17 1 - -
Jumlah 30 2 3 1

Tabel 1.1.4.2 Jumlah Sekolah Swasta Menurut Kelurahan, 2014.


Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.

Kelurahan TK SD SMP SMA SMK Akademi/PT


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rawasari 8 2 2 2 1 1

9
Cempaka Putih
8 6 4 - 2 5
Timur
Cempaka Putih
12 2 3 1 4 4
Barat
Jumlah 28 10 9 3 7 10

1.1.5. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, untuk


itu ketersediaan sarana kesehatan merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi
penduduk, Pada tahun 2014 di Kecamatan Cempaka Putih tersedia 3
Rumah Sakit Umum, 5 Rumah Sakit Bersalin/Rumah Bersalin, 4
Puskesmas, dan 104 tempat Praktek Dokter.

Tahun 2014 Kecamatan Cempaka Putih memiliki tenaga kesehatan


yang terdiri dari 10 orang Dokter pria, 7 Dokter wanita, 14 Dokter Gigi, 9
orang Bidan, dan 10 orang Mantri kesehatan.

Gambar 1.1.5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cempaka Putih

10
Tabel 1.1.5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kelurahan, Tahun 2014
Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.

Rumah Rumah Tempat Praktek


Kelurahan Puskesmas Poliklinik
Sakit Bersalin Dokter
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rawasari 1 2 1 15 19
Cempaka
2 1 1 6 61
Putih Timur
Cempaka
- 2 2 - 24
Putih Barat
Jumlah 3 5 4 21 104

Kesehatan merupakan sumber kekuatan dari sebuah kaum


(penduduk) yang ada, dimana kita pernah dengar semboyan”Didalam
tubuh yang sehat tercipta badan (kaum) yang kuat”. Kalau kita perhatikan
jumlah tenaga kesehatan diwilayah kecamatan Cempaka Putih masih
belum merata dimana kelurahan Rawasari merupakan kelurahan yang
paling sedikit jumlah tenaga kesehatannya, yaitu hanya 9 orang yang
terdiri dari 3 dokter umum, 3 dokter gigi dan 3 bidan. Jika dibandingkan
dengan kelurahan lainnya.

Gambar 1.1.5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kecamatan Cempaka Putih

Tabel 1.1.5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kelurahan, Tahun 2014.


Sumber: Kantor Kelurahan se-Kecamatan Cempaka Putih.

Dokter Dokter Dokter Mantri


Kelurahan Bidan
Pria Wanita Gigi Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rawasari 2 1 3 3 -
Cempaka
3 3 6 3 9
Putih Timur

11
Cempaka
5 3 5 3 1
Putih Barat
Jumlah 10 7 14 9 10

1.2. Gambaran Umum Universitas YARSI


1.2.1. Sejarah

Yayasan YARSI didirikan untuk memenuhi persyaratan pendirian


sebuah perguruan tinggi, sebagaimana diamanatkan oleh UU no. 22 tahun
1961 tentang Perguruan Tinggi. Ide pendirian Fakultas Kedokteran
dicetuskan oleh empat dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
oleh: Dr. H. Ali Akbar, dosen I. Faal; Prof. Dr. Asri Rasad, MSc, PhD;
Drs. Med. Maksum Saleh Nasution, dosen Anatomi, dan Prof. Dr. Jurnalis
Uddin, dosen Anatomi. Keempat pionir itulah pada tahun 1965 mulai
berbincang-bincang tentang kemungkinan mendirikan sebuah fakultas
kedokteran yang dikelola oleh lembaga Islam. Waktu itu memang sudah
ada di Jakarta Fakultas kedokteran dibawah payung Universitas Ibnu
Khaldun, dimana keempat pendiri juga membantu sebagai dosen tidak
tetap. Namun sayang sekali sekolah tsb tidak kelola secara profesional.

Tahun 1965-1966 merupakan tahun gejolak politik luar biasa, dimana


terjadi upaya coup d’etat oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan
pembunuhan beberapa jenderal TNI pada tanggal 30 September 1965.
Namun TNI yang tidak menerima pembunuhan tsb segera melakukan
serangan balik. Dipimpin oleh Jenderal Suharto, terjadilah peralihan
kekuasaan dari Orde Lama pimpinan Presiden Sukarno ke Orde Baru yang
dipimpin oleh Suharto. Peralihan kekuasaan tsb tidak mulus malah penuh
gejolak. Hampir tiap hari sepanjang tahun 1966 terjadi demonstrasi
menuntut penggulingan Sukarno.

Sementara itu pada penghujung 1966, terjadi kerancuan akademik


dalam Fakultas kedokteran Universitas Ibnu Khaldun yang menyebabkan
seluruh dosen yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia berhenti secara serentak. Hal ini menimbulkan kevakuman
dalam kegiatan akademik. Para mahasiswa mendesak agar mereka
ditampung dalam sebuah wadah baru. Ini menjadi pendorong keempat
pendiri untuk mewujudkan pendirian fakultas kedokteran yang telah lama
dibahas.

12
Badan hukum yayasan didirikan untuk memenuhi persyaratan
pendirian sebuah perguruan tinggi, sebagaimana diamanatkan oleh UU no.
22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi. Untuk memenuhi ketentuan
peraturan perundangan tsb, maka pada tanggal 11 April 1967 didirikanlah
Yayasan YARSI dengan pembuatan akta pendirian oleh Notaris A.
Gewang. Selain keempat pendiri yang telah disebutkan diatas: Dr. H. Ali
Akbar; prof. Dr. Asri Rasad, MSc, PhD; Drs. Med. Maksum Saleh
nasution dan Prof. Dr. Jurnalis Uddin, ditambah dua orang aktivis
mahasiswa eks Fakultas Kedokteran Universitas Ibnu Khaldun yaitu: Drs.
Med. Malimar Soeloet dan E. Wirjatmo dan seorang pengusaha H. Abdul
Karim Oey, sehingga seluruh pendiri yang tercantum dalam akta pendirian
adalah ketujuh orang tersebut.

Pada tanggal 15 April 1967 Yayasan YARSI resmi mendirikan


Perguruan Tinggi Kedokteran YARSI. Sesuai dengan tuntutan UU no. 22
tahun 1961, nama tsb kemudian pada tahun 1969 diubah menjadi Sekolah
Tinggi Kedokteran YARSI. Dengan dibukanya 3 fakultas lain pada tahun
1989: Hukum, Ekonomi dan Teknologi Informasi, maka berubah lagi
namanya menjadi Universitas YARSI.

Berdirinya Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI tak lepas dari bantuan


penuh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia baik oleh Dekan waktu
itu: Prof. Dr. Jamaluddin, SpB maupun para dosennya disemua bagian.
Tanpa bantuan tsb tak mungkin Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI dapat
dikelola dan dikembangkan. Dukungan tsb al dalam bentuk pemakaian
semua ruang kuliah dan laboratorium dengan peralatannya  dikampus
Fakultas kedokteran Universitas Indonesia jl. Salemba no 6 Jakarta. Hal
ini berlansung sampai tahun 1970. Barulah pada tahun 1971 kampus
pindah ke jl. Letjen. Suprapto Cempaka Putih dan terus berkembang
sebagaimana yang terlihat saat ini.

Pada mulanya YARSI belum memiliki tanah dan bangunan sendiri.


YARSI masih mengandalkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta untuk bekerja sama dalam bidang pendidikan dan pengajaran
Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI Jakarta. YARSI pada waktu itu
menggunakan seluruh sarana dan prasarana FK UI seperti ruang kuliah,
laboratorium, alat-alat yang mendukung perkuliahan kedokteran, dan
perpustakaan.

Tahun 1968 merupakan tahun mula didirikannya bangunan YARSI


yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

13
Peletakan batu pertama pembangunan gedung YARSI dilakukan oleh
almarhumah ibu Hj. Tien Soeharto.

Pada tahun akademik 1988-1989 Yayasan YARSI mengubah status


Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI Jakarta menjadi Universitas YARSI
Jakarta (sekarang bernama Universitas YARSI) dengan mendirikan tiga
fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Teknologi
Industri (sekarang bernama Fakultas Teknologi Informasi). Dengan
berdirinya tiga fakultas tersebut, Universitas YARSI telah memiliki empat
fakultas. Semua program studi di Universitas YARSI telah terakreditasi
BAN-PT. Kepanjangan YARSI sebagai Yayasan Rumah Sakit Islam
Indonesia sudah tidak berlaku lagi. YARSI sudah merupakan sebuah nama
YARSI.

Pada tahun 2007 Universitas YARSI kembali mendirikan satu


fakultas baru yaitu Fakultas Psikologi. Sampai saat ini Universitas YARSI
memiliki lima fakultas.

Tahun 2012 telah berdiri Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI (Prodi IKG FK-UY) dengan izin
dari Dirjen Dikti melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 306/E/O/2012 Tentang
Penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Gigi (S-1) Pada Universitas
YARSI di Jakarta.

1.2.2. Visi

"Mewujudkan perguruan Tinggi Islam yang terpandang, berwibawa,


bermutu tinggi dan mampu bersaing dalam fora nasional maupun 
Internasional dan termasuk dalam kelompok 500 perguruan tinggi terbaik
dunia di akhir tahun 2020"

1.2.3. Misi
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, melalui
pendidikan, pengajaran dan pembelajaran yang unggul dan
bermutu tinggi sesuai Islam.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, melalui
pengkajian, penelitian dan publikasi yang unggul dan bermutu
tinggi sesuai Islam.

14
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang
dapat menjawab masalah dan tantangan masyarakat dunia yang
unggul dan bermutu tinggi sesuai Islam.
4. Mengembangkan sumberdaya manusia dan tata kelola yang dapat
menjawab persoalan yang timbul di masyarakat serta memberi arah
perubahan dalam rangka membangun masyarakat dunia, khususnya
masyarakat Indonesia yang adil, makmur, merata dan beradab
sesuai Islam

1.2.4. Fakultas

Universitas YARSI memiliki lima fakultas dan sembilan program


studi serta dua program pasca sarjana. Kesemuanya telah terakreditasi
BAN-PT kecuali program studi D3 Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan
S1 Ilmu Psikologi Kesehatan (masih dalam proses akreditasi).

Fakultas Program Studi Jenjang Status BAN-PT*


Fakultas  Ilmu  Strata  Terakreditasi
Kedokteran Kedokteran Satu (S- "B"
Umum 1),  Proses
 Ilmu Profesi Akreditasi
Kedokteran Dokter
Gigi  Strata
Satu (S-
1),
Profesi
Dokter
Gigi

Fakultas  Manajemen  Strata  Terakreditasi


Ekonomi  Akuntansi Satu (S1) "B"
 Program  Strata  Terakreditasi
Pascasarjana Satu (S1) "B"
Magister  Strata  Proses
Manajemen Dua (S2) Akreditasi

Fakultas  Ilmu Hukum  Strata  Terakreditasi


Hukum Satu (S1) "B"

Fakultas  Teknik  Strata  Terakreditasi


Teknologi Informatika Satu (S1) "B"
Informasi  Ilmu  Strata  Terakreditasi

15
Perpustakaan Satu (S1) "A"
dan Informasi  Diploma  Terakreditasi
 Ilmu Tiga (D3) "B"
Perpustakaan (Sudah
dan Informasi tidak ada)

Fakultas  Ilmu Psikologi  Strata  Terakreditasi


Psikologi Kesehatan Satu (S1) "C"

*)Catatan: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

A. Fakultas Kedokteran

We Strengthen Our Alumni's Character as Muslim Doctors


and Muslim Dentist.

1) Program Studi Kedokteran Umum (S-1) dan (Profesi)


Dokter

Fakultas Kedokteran sudah berdiri sejak tahun 1967


dengan nama Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI Jakarta.
Sistem pendidikan dokter ini diterapkan dalam kegiatan
perkuliahan, diskusi, tutorial, praktikum, dan skill lab
(praktik medis) dengan sistem PBL (Problem Based
Learning). Kurikulum yang dipergunakan berdasarkan
kurikulum berbasis kompetensi yang memiliki tujuh area
kompetensi.

2) Program Studi Kedokteran Gigi (S-1) dan (Profesi)


Dokter Gigi

Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi Universitas


YARSI (Prodi IKG FK-UY) telah resmi berdiri pada
tanggal 4 September 2012 melalui Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
306/E/O/2012 Tentang Penyelenggaraan Program Studi
Kedokteran Gigi (S-1) Pada Universitas YARSI Di Jakarta.
Prodi IKG FK-UY saat ini masih merupakan bagian dari
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI (FK-UY).

16
Di dalam penyelenggaraan pendidikan dokter gigi
ini, Prodi IKG FK-UY telah melakukan penerimaan
mahasiswa baru sebanyak 41 orang. Karena sesuai dengan
aturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) bahwa setiap
Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi yang baru berdiri,
dalam 3 tahun pertama harus menerima mahasiswa tidak
tebih dari 50 orang. Saat ini staf edukatif Prodi IKG FK-
UY sebanyak 16 orang dengan kualifikasi pendidikan S-2,
Sp-1, S-3 dan Guru Besar sehingga mahasiswa Prodi IKG
FK-UY memperoleh pendidikan dokter gigi oleh tenaga
edukatif yang berkualitas. Prodi IKG FK-UY dibagi 2 tahap
pendidikan, yaitu:

Program Pendidikan Akademik (S-1) dengan lama


pendidikan 3,5 tahun dibagi menjadi 7 semester dan setelah
lulus akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi
(S.KG). Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi dengan
lama pendidikan 1,5 tahun dibagi menjadi 3 semester dan
setelah lulus akan mendapatkan gelar Dokter Gigi (drg).

Prodi IKG FK-UY saat ini sedang membangun


Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Pendidikan
Universitas YARSI (RSKGMP-UY) yang berada satu
kompleks Kampus Universitas YARSI dan telah
mengantongi surat rekomendasi pendirian RSKGMP nomor
8592/-1.779.3 dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. RSGMP-UY ini nantinya
akan menjadi Dental Teaching Hospital bagi mahasiswa
ko-ass (profesi), tentunya di dalam bekerja ke pasien setiap
mahasiswa ko-ass di bawah supervisi instruktur Dokter
Gigi/Dokter Gigi Spesialis.

Di DKI Jakarta saat ini telah terdapat 3 RSKGMP,


yaitu RSKGMP-UI, RSGMP-Trisakti dan RSKGMP-
Moestopo. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
RSKGMP-UY akan menjadi yang ke empat di DKI Jakarta,
dan diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas di
Indonesia khusus nya di wilayah DKI Jakarta dan
JABODETABEK.

17
B. Fakultas Ekonomi

We Are The Accelerator for Emerging Shari'a Economy

1) Program Studi S1 Manajemen


2) Program Studi S1 Akuntansi
3) Program Pascasarjana S2 Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi berdiri sejak tahun 1989. Ilmu


ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas YARSI berbasis
ekonomi Islam. Semua program studi termasuk program
pascasarjana menyelenggarakan pendidikan komprehensif dalam
bidang bisnis dan keuangan. Fakultas Ekonomi juga
mengembangkan kurikulum yang mempersiapkan lulusannya
untuk siap mengisi pasar kerja di lembaga keuangan syariah dan
siap mengelola bisnis sebagai entrepreneurship (wirausaha), atau
berprofesi sebagai auditor dalam suatu perusahaan. Kompetensi
yang ada yaitu pemasaran produk, entrepreneurship, lembaga
keuangan Islam, akuntansi keuangan, akuntansi syariah, auditing
(pemeriksaan akuntansi), sistem informasi akuntansi, akuntansi
manajemen, dan perpajakan.

Kurikulum program Studi Manajemen dan Akuntansi


dirancang sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan
proses belajar mengajar yang berorientasi pada aktivitas belajar
oleh mahasiswa (student-centered learning). Program kegiatan
pembelajaran setiap semester disusun dalam bentuk tatap muka
terjadwal yang terdiri dari kegiatan perkuliahan, praktikum, dan
tutorial. Mahasiswa juga diarahkan untuk menguasai kompetensi-
kompetensi Program Studi Akuntansi dalam bentuk diskusi
kelompok, pembahasan studi kasus, simulasi, dan kuliah praktisi
untuk mengetahui perkembangan bidang manajemen di dunia
kerja. Untuk memberikan pengalaman dalam melakukan
pekerjaan dibidang manajemen dan kemampuan pengambilan
keputusan dalam memecahkan suatu masalah, pada tahap akhir
perkuliahan mahasiswa akan melakukan magang di perusahaan
dan membuat skripsi. Kegiatan pembelajaran ini merupakan
kegiatan akademik terstruktur yang ditunjang pula dengan
kegiatan akademik mandiri yang harus dilakukan oleh setiap
mahasiswa. Didukung media pembelajaran dengan teknologi

18
informasi berupa perpustakaan cetak dan digital, sehingga
mahasiswa dapat memperluas wawasan keilmuan mereka.

C. Fakultas Hukum

We Raise Integrity to Enforce Law and Justice

1) Prog. Studi S1 Ilmu Hukum

Fakultas Hukum berdiri sejak tahun 1989. Terdapat tiga


program kekhususan yang diselenggarakan antara lain: program
kekhususan hukum keperdataan, hukum ekonomi, dan praktisi
hukum. Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi
akan dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan
kemampuan dan kesiapan program studi. Metode pembelajaran
diarahkan kepada Student Centered, dengan memadukan antara
pemberian kuliah (tatap muka), diskusi (tanya jawab), studi
kasus serta seminar mahasiswa.

D. Fakultas Teknologi Informasi

We Prepare Students for Professional and Certification

1) Prog. Studi S1 Teknik Informatika


2) Prog. Studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Fakultas Teknologi Informasi berdiri sejak tahun 1989.


Tujuan didirikannya yaitu menghasilkan cendekiawan dan
sarjana Teknik Informatika muslim melalui proses belajar
mengajar sehingga memiliki kompetensi di bidang Perangkat
Lunak (software) dengan menguasai pengetahuan dasar ke-
informatika-an dan juga penerapan akan ilmu perpustakaan.

E. Fakultas Psikologi

We Deploy Healthy Behavior

1) Prog. Studi S1 Ilmu Psikologi Kesehatan

19
Fakultas Psikologi berdiri sejak tahun 2007. terdapat
empat bidang dalam fakultas ini meliputi Psikologi Kesehatan
dalam Setting Klinis, Psikologi Kesehatan dalam Setting
Pendidikan, Psikologi Kesehatan dalam Setting Industri dan
Organisasi, dan Psikologi Kesehatan dalam Setting Sosial.
Universitas YARSI bekerja sama dengan Universitas
Padjadjaran Bandung untuk menyelenggarakan program
pendidikan Psikologi dengan titik berat ke arah Psikologi
Kesehatan yang sejalan dengan pendidikan pada Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.

F. Program pascasarjana

Jenjang pendidikan pascasarjana untuk strata 2 (S2)


dirancang permulaan untuk ilmu ekonomi dan ilmu hukum.

1.2.5. Kerja Sama Fakultas


A. Kerja sama dengan FK

1) Rumah Sakit Jiwa Islam, Klender, Jakarta Timur


2) RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat
3) RSUD Karawang
4) RSUD Gunung Jati, Cirebon
5) RSUD Serang
6) Rumah Sakit Kesdam Jaya Moh. Ridwan Meuraksa, Jakarta
Pusat
7) Rumah Sakit Jiwa Soeharto Hirdjan, Grogol, Jakarta Barat
8) Universitas Padjadjaran, Bandung
9) Universitas Al Azhar, Kairo

B. Kerja sama dengan FE

1) Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO)


2) Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)
3) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)
4) Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)
5) Dompet Dhuafa Republika - BAZNAS
6) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Center
7) BMT Pelita Insani

20
8) PT Sucofindo (Persero)
9) PT Pekerti Nusantara
10) PT Tiara Rafindo Jaya Wisata
11) PT Binaputera Jaga Hikmah
12) PT Gemma Mulia Inditama
13) PT Indosat Tbk.
14) Kantor Akuntan Publik
15) Interzone Treatment Center
16) Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor, Malaysia

C. Kerja sama dengan FH

1) Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan


Jakarta Utara
2) Kantor Pengadilan Niaga Jakarta
3) Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan
4) Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
5) Mahkamah Agung
6) Komisi Yudisial
7) Komisi Pemberantasan Korupsi
8) Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Se-Jabodetabek
9) Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor, Malaysia
10) Institut Alam dan Tamadun Melayu, Malaysia
11) PT Indosat Tbk.

D. Kerja sama dengan FTI

1) Universitas Indonesia
2) Institut Teknologi Bandung
3) Oracle Indonesia
4) CISCO
5) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
6) PT Indosat Tbk.
7) Batavia Airlines
8) Fujitsu
9) Astra Honda Motor
10) BPPT
11) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
12) PT ASKES
13) PELNI

21
E. Kerja sama dengan F.Psi.

1) PT Indosat Tbk.
2) Universitas Padjadjaran, Bandung

1.2.6. Unit Kegiatan Mahasiswa

A. Kongres Mahasiswa
B. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
C. Badan Perwakilan Mahasiswa
D. Senat Mahasiswa
E. KREASI (KREATIVITAS DAN INOVASI)- berdiri pada
tanggal 30 Juni 2008, bergerak dalam bidang penelitian,
pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan mandiri.
F. TDM (Tim Darurat Medik) - bergerak dalam bidang
pendidikan dan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat,
yang memiliki beberapa tahap pendidkan dan pelatihan.
G. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Kahfi - bergerak dalam
pengkajian mahasiswa di bidang agama Islam.
H. Smarakaryadhwani - bergerak dalam bidang seni dan budaya,
tari, paduan suara, teater, band dan perkusi.
I. Himapala Tribhuwana - bergerak dalam bidang kecintaan
terhadap alam.
J. YBBC - bergerak dalam bidang olah raga basket.

1.2.7. Pelayanan Jasa Lainnya

YARSI di Jakarta sebagai yayasan yang bergerak dalam bidang


kesehatan, pendidikan, dan keagamaan selain memiliki Universitas ia juga
membawahi jasa-jasa lainnya seperti perpustakaan, pusat pendidikan
kebahasaan, madrasah diniyah, masjid, dan rumah sakit pendidikan
(sedang dalam pembangunan) yang kesemuanya berada dalam satu wadah
di bawah Yayasan YARSI di Jakarta.

1.3. Gambaran Umum Komunitas Mahasiswa Universitas YARSI


Pengendara Kendaraan Sepeda Motor
1.3.1. Saudari Arisya Hanifah

22
Identitas Responden

Nama : Arisya Hanifah

Umur : 22 Tahun

TTL : Bandung 15 Mei 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Pramuka No. 20

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA

Status Pernikahan : Belum Menikah

Suku : Sunda

Hani memiliki keluarga dengan 2 bersaudara kandung. Sistem pola


asuh orang tuanya terhadap hani secara bebas tetapi tetap mengajarkan
hal-hal yang baik. Hani memiliki hobi menulis apabila memiliki waktu
luang hani selalu menyempatkan diri untuk menulis. Setiap berada
dirumah hani lebih menyukai menulis dan belajar daripada menghabiskan
waktu untuk menonton tv ataupun bermain handphone. Dalam sehari hani
bias menghabiskan waktu 2-3 jam untuk belajar ataupun menulis. Sehari-
hari hani selalu berangkat menuju kampus seorang diri menggunakan
sepeda motor. Hal tersebut dilakukan hani karena jarak rumahnya dengan
kampus tidak terlalu jauh.

Setiap harinya hani selalu pulang pergi dan tidak pernah mau untuk
kost dekat kampus, hani beralasan dirinya tidak mau kost karena selain
jarak rumahnya yang dekat juga karena untuk menghemat biaya yang
dikeluarkan oleh orang tuanya. Kebiasaan hani yang selalu melakukan
perjalanan pulang pergi tentunya hani merasa sangat lelah, tetapi hal
tersebut tetap dijalakankan hingga saat ini.

Perjalanan pulang pergi yang dilakukan hani tentunya membuat


hani harus memberi perhatian khusus terhadap kesehatannya. Hani selalu
sarapan sebelum berangkat ke kampus serta membawa bekal untuk makan
siang, dengan membawa bekal hani tidak perlu lagi jajan sembarangan di
sekitar kampus dan tentunya hal ini bisa membantu hani terhindar dari
masalah kesehatan yang mungkin dapat mengganggu aktifitasnya sehari-
hari. Hani selalu menjalankan pola hidup yang baik seperti makan sehari 3

23
kali, memakan makanan yang sehat, cuci tangan sebelum makan, pola
tidur yang teratur tidak pernah tidur larut malam, selalu membiasakan diri
bangun pagi untuk memulai hari dengan sholat subuh, dan tentunya
menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak kesehatannya seperti
merokok.

Berangkat ke kampus menggunakan motor dan selalu pulang pergi


tidak pernah dijadikan alasan agar hani bermalas malasan untuk kuliah,
serta hal tersebut juga tidak mempengaruhi nilai kuliahnya. Nilai kuliah
hani selalu bagus, semangat kuliah yang ditunjukan hanya untuk
mewujudkan cita-citanya serta ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
Hani selalu ke kampus menggunakan sepeda motor tidak pernah
menggunakan kendaraan lain. Hani melakukan hal ini sudah dari awal
masuk kuliah dan tidak pernah mengeluh dengan hal yang sudah
dilakukannya.

Apabila mengukur jarak tempuh dari rumah ke kampus kira-kira


setiap harinya hani harus menempuh jarak sejauh 15km dan membutuhkan
waktu sekitar 15 menit. Akan tetapi waktu tempuh tersebut akan
bertambah lama saat hani pulang dari kampus pada sore hari yaitu menjadi
25 menit, hal itu terjadi dikarenakan kondisi jalanan yang sudah padat.
Hani berangkat dari rumah mulai pukul 07.30 setiap harinya dan pulang
pada pukul 15.30. Kondisi jalan yang dilalu hani tidak selalu bersahabat
untuk kesehatannya, terkadang jalanan yang hani lalui sangat berdebu dan
tentunya banyak terpapar asap knalpot kendaraan yang lainnya. Pada saat
berkendara hani selalu mengutamakan keselamatan, tentunya dengan
sarung tangan, jaket, dan yang paling penting adalah helm, penggunaan
helm dirasa sangat penting karena untuk melindungi kepala, untuk
penggunaan masker hani mengatakan tidak terlalu suka untuk
menggunakan masker.

Setiap akhir pekan hani selalu melakukan olah raga ringan yang
berguna untuk menjaga stamina tubuhnya dan agar tidak gampang sakit,
hal tersebut dilakukan hani karena hani merupakan mahasiswi yang sibuk,
serta setiap harinya hani selalu menghabiskan waktu yang lama untuk
duduk saat berkendara dan juga saat kuliah. Maka dari itu tentunya hani
selalu memanfaatkan waktu senggang untuk berolah raga agar tetap sehat
untuk menjalankan aktifitasnya, minimal seminggu sekali hani melakukan
olah raga. Selama ini hani tidak pernah mempunyai riwayat penyakit
tertentu, dan tidak pernah mengeluh pegal ataupun yang lainnya ketika
mengendarai motor, akan tetapi terkadang pada saat berkendara motor

24
hani mengalami sesak napas dan juga batuk-batuk meskipun hal itu
berlangsung tidak terlalu lama, seperti saat ini hani sedang mengalami
keluhan berupa batuk-batuk tetapi tidak terlalu parah.

Malah Medis : sesak napas, batul-batuk.

Masalah non-medis : Kurang menyukai penggunaan masker, kondisi


jalan yang berdebu, terpapar asap knalpot kendaraan lain.

1.3.2. Saudari Arifera Fajrin

Identitas Responden

Nama : Arifera Fajrin

Umur : 22 Tahun

TTL : Bekasi, 21 Maret 1996

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Perkutut C449, Duta Kranji, Bekasi.

No.Hp : 0895330881581

Agama : Islam

Fakultas : Fakultas Kedokteran Umum

Angkatan : 2015

Fera tinggal di Bekasi. Setiap hari Fera berangkat ke kampus yaitu


Universitas Yarsi yang berlokasi di Cempaka Putih dengan mengendarai
motor.

Fera lebih memilih untuk pulang pergi dari Bekasi ke Cempaka


Putih dengan mengendarai motor daripada kost di sekitar kampus. karena
menurut Fera pulang pergi bisa lebih hemat, dan lebih nyaman dirumah
bersama keluarga dibandingkan kost.

Terkadang Fera sering kali merasa lelah karena setiap hari harus
pulang pergi dari Bekasi ke Cempaka putih dengan mengendarai motor.
Karena kondisi perjalanan yang tidak dapat diperkirakan kemacetannya.
Akibatnya, Fera pernah tidak masuk kuliah karena beralasan rumah terlalu
jauh dari kampus. . Ia juga sempat memiliki masalah dengan nilai
akademisnya yang menurun. Namun, sudah dapat diatasi.

25
Sebelumnya Fera kost di daerah sekitar kampus. Namun, karena
menurutnya daerah rumahnya bisa dijangkau dengan motor akhirnya Fera
memilih untuk pulang pergi dengan motor sejak 1 tahun yang lalu. Jarak
yang ditempuh dari rumah ke kampus sekitar 16 km dengan durasi 45 menit
– 1 jam jika jalanan lancar. Jika jalanan mengalami kemacetan maka durasi
yang ditempuh bisa sampai 1 jam 30 menit.

Setiap pagi Fera bangun pagi pukul 04:30 WIB dan berangkat ke
kampus pada pukul 05:50 WIB. Jika ada kegiatan organisasi Fera bisa
pulang pada pukul 22:00 WIB dan tidur pada pukul 23:00 WIB dengan
durasi tidur 5-6 jam setiap malam. Dalam sehari fera menghabiskan waktu
untuk duduk maupun berdiri kurang lebih selama 8-9 jam.

Fera jarang sekali berolahraga akibat aktivitas perkuliahannya yang


padat. Ia hanya sempat berolahraga beberapa kali dalam sebulan. Setiap hari
Fera makan 1 kali sehari dengan menu nasi serta lauk pauk, dan biasanya
Fera membeli jajanan di kantin dan tidak membawa bekal. Fera juga tidak
suka dengan makanan pedas. Ia jarang sekali sarapan, walaupun tau tentang
pentingnya sarapan. Setiap sebelum makan Fera selalu mencuci tangan
dengan sabun karena tau tentang pentingnya mencuci tangan sebelum
makan. Dalam seminggu fera kurang lebih hanya 1 kali memakan makanan
junkfood. Setiap harinya Fera meminum air putih kurang lebih sebanyak 1,8
liter. Fera juga tidak merokok. Dalam sehari Fera menghabiskan waktu
bermain handphone selama 3 jam. Ia tidak memiliki hobby, dan jarang
sekali menonton televisi.

Fera juga tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Hanya saja, ia


sering merasa pegal saat mengendarai motor. Fera Juga tidak memiliki
keluhan kesehatan pada saat ini. Selama satu bulan Fera menghabiskan
bensin untuk bolak-balik dari yarsi ke rumah sekitar Rp. 250.000,00 dan
untuk jajan Fera menghabiskan sekitar Rp. 50.000,00 per harinya.

Masalah Medis: Pegal

Masalah Non Medis: Jarang berolahraga, jarang sarapan, makan hanya 1


kali sehari, nilai akademis menurun, duduk 8-9 jam/hari

1.3.3. Saudari Maydina Sifa Fauziah

Identitas Responden

Nama : Maydina Sifa Fauziah

26
Usia : 21 tahun

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 3 Mei 1997

Alamat : Jalan Pulau Rempang II No.10 RT.06/RW.09 Kel.


Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Fakultas : Kedokteran Umum Universitas YARSI

Angkatan : 2016

NPM : 11020160114

No. Handphone : 085715230399

Maydina pergi ke kampus dengan mengendarai motor sendiri, dia


memilih untuk tidak ngekos. Maydina mengendarai motornya sendiri
untuk pergi ke kampus sejak awal kuliah kira kira sudah 2 tahun. Dia tidak
pernah merasa terlalu lelah karena harus pulang pergi mengendarai motor
dan juga tidak pernah tidak masuk kuliah hanya karena beralasan rumah
jauh dari kampus. Jarak rumah Maydina menuju kampus cukup dekat
sekitar 6 km. jarak tersebut ditempuh oleh Maydina menggunakan motor
selama 10 menit jika jalanan lancar dan 20 menit jika jalanan macet.
Maydina berangkat paling pagi ke kampus pukul 07.00 WIB. Dia pulang
dari kampus paling lambat pukul 21.00 WIB. Motor yang Ia gunakan
adalah Vario Matic. Ongkos yang dikeluarkan Maydina selama
mengendarai motor sebesar Rp 20.000,- tiap 2 minggu untuk membeli
bensin.
Selama mengendarai motor, Maydina tidak pernah menggunakan
masker penutup hidung untuk melindunginya dari polusi udara dan juga
tidak pernah memakai sarung tangan. Ia hanya menggunakan jaket saat
mengendarai motor. Maydina selalu menggunakan kacamata saat
mengendarai motor agar jalanan terlihat jelas karena dia mengalami minus
5 pada mata nya.
Maydina tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup parah atau
kronis, namun Ia pernah mengalami kecelakaan ditabrak sehingga Ia
mengalami luka ringan yaitu kulit membiru. Masalah kesehatan yang
sering dialami selama mengendarai motor adalah sering jerawatan, rambut
rontok dan pergelangan dan jari-jari tangan sering pegal-pegal. Keluhan
kesehatan yang akhir-akhir ini dia alami yaitu sering pusing dan mudah
mengantuk. Dia tidak pernah ke dokter untuk mengatasi masalah
kesehatannya tersebut, hanya menggunakan cara lain untuk mengatasinya

27
seperti jika jerawatan hanya cuci muka, rambut rontok hanya mengganti
shampoo, dan pegal-pegal hanya diberi koyo dan istirahat saja.
Maydina jarang berolahraga, paling sering ia berolahraga sebanyak
2 kali dalam seminggu. Dalam sehari Maydina bisa menghabiskan waktu
selama lebih dari 12 jam untuk duduk dan juga sekitar 3 jam untuk berdiri.
Maydina tidak merokok.
Maydina jarang sarapan, Ia hanya makan 2 kali dalam sehari yaitu
pada saat siang pukul 12.00 dan malam hari setelah magrib. Ia tidak tahu
pentingnya sarapan. Makanan yang paling sering Ia makan adalah
gorengan, ayam, dan telor. Maydina membawa bekal saat ke kampus.
Maydina suka makan-makanan pedas namu dia jarang untuk memakannya,
Ia juga jarang makan sayur. Maydina juga jarang memakan makanan siap
saji atau junkfood, kira-kira hanya 1-2 kali dalam seminggu. Maydina
tidak pernah memakan suplemen vitamin.
Sebelum makan Maydina selalu mencuci kedua tangannya dengan
menggunakan sabun. Menurut dia cuci tangan sebelum makan itu penting
untuk memberihkan tangannya dari kuman.
Maydina suka menghabiskan waktunya saat tidak ada kerjaan
dengan bermain games di handphone kira-kira selama 2 jam dalam sehari.
Dia juga hobi menggambar dan sering melakukannya saat sedang iseng
dan tidak ada kerjaan. Maydina jarang menghabiskan waktunya untuk
menonton TV kira-kira ahanya 3 kali dalam seminggu dia menonton TV.
Maydina menghabiskan waktunya untuk belajar selama 2 jam dalam
sehari.
Maydina tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 04.00. Ia
tidur malam selama 6 jam. Ia tidur di tempat tidur spring bad. Posisi tidur
Maydina biasanya miring ke kanan atau ke Kiri. Maydina jarang
begadang, bisanya Maydina begadang karena belajar atau main games
Selama sehari, uang jajan Maydina kira-kira sebanyak Rp 50.000,-.
Masalah medis: Jerawatan, rambut rontok, dan pegal-pegal
Masalah non medis: Pola makan (tidak pernah sarapan), tidak pernah
menggunakan masker saat mengendarai motor, jarang berolahraga, jarang
makan sayur, duduk lebih dari 12 jam/hari.
1.3.4. Saudara Muhammad Hidayat

Identitas Responden

28
Nama : Muhammad Hidayat

Usia : 20 tahun

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 31 Oktober 1997

Alamat : Jl. Panti Asuhan no.108, rt01/ rw12, jurang mangut timur,
Tangerang Selatan.

No Hp : 085810366469

Agama : islam

Status : Mahasiswa FK Yarsi 2015 dan belum menikah

Muhammad hidayat atau yang biasa dipanggil ayat ini merupakan


mahasiswa fk yarsi angkatan 2015. Keluarganya beranggotakan 4 orang,
keluarganya sangat perhatian dan membebaskan dia untuk pergi kekampus
dengan kendaraan apa aja. Setiap harinya, ia berangkat dari rumah untuk
ke kampus mengendarai kendaraan beroda dua (motor). Sudah sejak kelas
1 SMA ia selalu mengendarai motor untuk pergi ke sekolah.

Ayat tinggal di daerah tangerang selatan, sekitar 33-35 kilometer


dari kampus. Sehari-harinya ia harus menempuh perjalanan selama 1,5
jam jika jalanan padat, pernah sesekali karena jalanan yang sangat padat ia
harus menempuh hingga 2 jam perjalanan. Namun jika jalanan sedang
tidak macet, hanya cukup 30 menit untuk sampai dirumahnya. Biasanya,
jam 4 pagi ia sudah berangkat dari rumahnya menuju kampus, dan pulang
pukul 4 sore, namun tak jarang ia pulang lebih larut untuk menghindari
kemacetan ibu kota.

Ayat sering berolahraga, ia berolahraha setiap dua kali sehari.


Walaupun ia sering berolahraga, ia memiliki keluhan pegal-pegal setelah
berkendara. Pegal-pegal ini sering dirasakan di daerah punggung. Keluhan
lain yang suka ia rasakan adalah kulit wajahnya mudah berminyak dan
kusam setelah berkendara, walaupun ia sudah memakai helm fullface
( helm yang penuh semuka). Karna keluhan pegal-pegalnya sering ia
rasakan, kadang ia harus melewatkan perkuliahan untuk memulihkan
kembali badannya.

Masalah medis : pegal-pegal, kulit wajah kusam dan berminyak

Masalah nonmedis : tidak pakai kacamata saat berkendara

1.3.5. Saudari Siti Anis Aniqoh Daryanto

29
Identitas Responden

Nama :Siti Anis Aniqoh Daryanto

Usia :19 tahun

TTL :Jakarta, 13 Juli 1998

Jenis Kelamin :Perempuan

Alamat :Jalan Srang Bango RT 001/05 No. 22 Kel Marunda


Kec Cilincing Jakarta Utara 14150

No Hp : 081289473737

Agama : Islam

Fakultas : Fakultas Ekonomi / Prodi Akutansi

Angkatan : 2016

Anis adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi prodi akutansi


Universitas Yarsi, memiliki keluarga dengan 1 saudara kandung.
Keluarganya yang sangat perhatian dan tidak memanjakan setiap anaknya
sehingga Anis sering kekampus menggunakan kendaraan roda dua yang
dibawa sendiri olehnya.

Sehari-hari Anis makan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi hanya
sarapan ringan saja dan siang malam makan-makanan berat berupa nasi
dan lauk pauknya, karena Anis mengetahui bahwa sarapan adalah hal yang
penting untuk mendukug kegiatan sehari-harinya maka Anis tidak
melupakan sarapan dalam mengawali harinya. Anis berasal dari keluarga
yang mengutamakan membawa bekal saat ke kampus, sehingga Anis tidak
pernah merasakan sakit akibat jajan sembarangan di area kampus. Dalam
satu hari Anis suka sekali ngemil jajanan yang rasa coklat dan makan-
makanan pedas paling banyak 3 kali dalam sehari. Anis juga jarang
mengonsumsi vitamin.

30
Anis salah satu orang yang mengetahui akan kebersihan tangannya
sebelum makan, walaupun saat makan memakai sendok. Kesehatan
menjaga tangan agar tetap bersih saat ingin makan adalah penting, tapi
Anis kadang lupa untuk memakai sabun saat cuci tangan ketika dilanda
rasa lapar yang hebat. Anis juga salah seorang pengonsumsi makanan
junkfood tapidalam seminggu sekitar hanya satu kali saja. Dalam satu hari
Anis selalu mengonsumsi sebanyak 6 gelas sedang air mineral. Dan Anis
bukan seorang perokok aktif.

Anis memiliki kebiasaan seperti remaja pada umumnya, masih


suka bermain hp untuk digunakan melihat media sosial dibandingkan
bermain games. Dalam sehari kira-kira waktu yang dihabiskan untuk
bermain hp sebanyak 12 jam. Anis memiliki hobby berolahraga tapi sangat
jarang dilakukannya. Jika dirumah Anis juga suka menonton televisi tetapi
wktu yang dihabiskannya untuk menonton hanya 2 jam saja dalam sehari.
Tak hanya bermain, Anis dirumah juga menghabiskan waktunya untuk
belajar untuk menunjang keberhasilannya dibidang akademik. Anis tidur
malam sekitar jam 10, dan bangun dipagi hari sekitar jam 5 pagi. Anis
minumal harus tidur dalam sehari sebanyak 7 jam.

Anis adalah salah satu dari sebagian besar mahasiswa yarsi yang
lebih memilih tidak ngekost atau biasa disebut pulang pergi. Karena
kesehariannya dihabiskan pulang pergi dari rumah dan kampus yang
menempuh jarak lebih dari 18 km, Anis kadang merasa lelah dengan
aktivitas kesehariannya dan ditambah lagi dengan tugas kampus yang
begitu banyak. Waktu tempuh yang dialami Anis dari rumah ke yarsi
kurang lebih memakan waktu 1 jam perjalanan, sehingga Anis harus
berangkat lebih awal sebelum jam kuliah masuk agar tidak terlambat
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan waktu tempuh menuju
kampus yang cukup lama tidak mematahkan semangat Anis untuk masuk
kuliah, bahkan Anis tidak ingin absen kehadiran dengan alasan rumah
yang jauh. Anis mulai berkendara motor sendiri saat semester 3, sudah

31
hampir 1 tahun Anis melakukan perjalanan dari rumah ke kampus
menggunakan motor.

Saat berkendara Anis selalu menggunakan masker penutup hidung


dan kaca mata pelindung dari debu ataupun asap berekendara. Tak lupa
juga Anis selalu menggunakan helm berstandar dan jaket sebagai
pelindung kepala dan tubuh dari kondisi yang tidak diharapkan. Sebagai
pengendara roda dua, Anis termasuk kategori orang yang tidak suka
berolahraga, maka dari itu jika berkendara motor terlalu lama Anis kadang
merasakan kepala pusing, punggung pegal dan kaki pegal. Sehingga suatu
hari saat ingin berangkat ke kampus, disaat Anis mulai terbangun dari
tidurnya Anis merasakan kaki kanannya nyeri disekitar belakang lutut
daerah dengkul, tetapi Anis tidak sempat memeriksakan itu ke dokter
karena Anis rasa itu hanya pegal biasa. Dan keesokan harinya rasa nyeri
pada daerah belakang lulut sudah menghilang dan belum pernah dirasakan
lagi hingga saat ini. Sebelumnya Anis mengaku tidak memiliki riwayat
penyakit apapun. Ketika kondisi dijalan sedang macet, Anis lebih banyak
menghabiskan waktunya diperjalanan. Waktu tempuh menjadi cukup lama
sekitar 2 jam 30 menit. Dan kadang rasa pegal dipunggung dan pusing
dikepala itu suka timbul lagi jika berkendara terlalu lama.

Selama satu bulan Anis menghabiskan bensin untuk bolak-balik


dari yarsi ke rumah sekitar Rp. 300.000,00. Diluar dari uang jajanan per
harinya yang Anis dapat dari orang tuanya.

Masalah medis : Pegal dan nyeri pada tubuh

Masalah non medis : Tidak suka berolahraga, kebiasaan duduk terlalu


lama untuk melihat layar hp, perjalanan yang lama saat berkendara motor,
posisi berkendara, jarang mengonsumsi vitamin.

1.3.6. Saudari Bella Anggraini Nursahid

Identitas Responden

32
Nama : Bella Anggraini Nursahid

Usia : 23 tahun

TTL : Jakarta, 26 April 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat: Jl. Malaka Jaya No.27 Kec. Cilincing, Kel. Rorotan, Jakarta Utara

No Hp : 081294270425

Agama : Islam

Fakultas : Fakultas Kedokteran Umum

Angkatan : 2015

Bella adalah seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Umum


Universitas YARSI. Bella merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara.
Keluarganya sangat mendukung Bella baik dalam kegiatan akademis
maupun nonakademis. Bella tumbuh menjadi anak yang mandiri dalam
kelurganya, sehingga Bella pergi ke kampus yang berjarak kurang lebih 24
km dari rumahnya menggunakan kendaraan beroda dua yang dibawanya
sendiri.

Sehari-hari Bella makan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi, siang
dan malam. Pagi hari Bella sarapan dengan nasi dan lauk pauk. Bella
memulai hari dengan sarapan karena Bella tahu ia membutuhkan energi
untuk melakukan aktifitas sehari-harinya, dan Bella mengkonsumsi
makanan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Bella terbiasa membawa
bekal dari rumahnya, sehingga ia tidak lupa untuk makan siang dan tidak
jajan sembarangan.

Karena keseharian Bella yang pulang-pergi kampus-rumah


menggunakan kendaraan roda dua, tidak jarang Bella merasa lelah karena
jarak perjalanan yang ditempuh Bella yang jauh dan membutuhkan waktu
yang lama. Dalam sekali perjalanan dari rumah ke kampus, Bella
membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, dan Bella harus berangkat dari
rumah pukul 5:50 WIB atau lebih pagi untuk menghindari kemacetan
sehingga Bella tidak terlambat untuk mengikuti kuliah. Waktu tempuh
terlama yang pernah Bella alami kurang lebih 2 jam 30 menit.

Bella sudah menggunakan kendaraan roda dua sejak 8 tahun lalu.


Selama menggunakan kendaraan roda dua, tidak jarang Bella merasakan

33
lelah dan dan sesekali merasakan kurang sehat karena kebiasaannya ini.
Bella pernah merasakan pegal, lelah, lemas, dan juga iritasi ringan pada
matanya. Walaupun Bella sudah menggunakan kacamata, kaos kaki, dan
masker pelindung hidung dan mulut selama mengendarai motor. Beberapa
kali Bella merasakan pegal di badannya namun Bella tidak sempat
memeriksakannya ke dokter karena menurut Bella itu hanya pegal biasa
dan dapat hilang dengan sendirinya, yang menurut Bella mungkin saja itu
karena jarangnya ia berolahraga.

Selain waktu dan tenaga yang dibutuhkan Bella untuk pergi ke


kampus dan pulang ke rumah dengan menggunakan kendaraan roda dua,
Bella juga membutuhkan biaya untuk kebutuhan bahan bakar
kendaraannya tersebut, sekitar Rp 300.000 Bella butuhkan perbulan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar motornya.

Namun, walaupun keadaan sulit yang Bella hadapi tidak


mematahkan semangatnya untuk tetap kuliah dan mengerjakan kewajiban
dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswi.

Masalah medis : Pegal, nyeri, lelah pada tubuh dan iriatasi ringan pada
mata.

Masalah non medis : Jarang berolahraga

1.3.7. Saudara Fidel M. Zain

Identitas Responden

Nama : Fidel M. Zain

Usia : 20

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Jakarta, 12 februari 1998

Alamat : JL. Gading Raya 2 RT 5 RW 10 Pisangan Timur

No Hp : 083811322814

Agama : Islam

34
Fakultas : Kedokteran

Fidel murapakan mahasiswa fakultas kedokteran universitas yarsi


angkatan 2015. Dia dilahirkan di keluarga yang berkecukupan dan
harmonis. Orang tuanya memiliki anak sebanyak 3 orang dan Fidel adalah
anak yang paling sulung. Sehari-hari dia diberi makan makanan yang
bernutrisi dan bergizi oleh ibunya serta dia juga di didik oleh orang tuanya
dengat sangat baik. Contohnya dia berperilaku sangat sopan dan santun
kepada orang bahkan dia juga sangat baik dalam hal nilai akademisnya di
jenjang pendidikannya.

Untuk pergi kekampus Fidel sering menggunakan sepeda motor


untuk menempuh jarak yang berkisaran sejauh 10Km dari rumah. Dia
biasanya berangkat pagi sebelum kuliahnya dimulai. Dia dapat menempuh
jarak itu selama sekitar 30 menit bahkan kalau macet bias 1 jam dan ini dia
lakukan sudah dari semenjak dia smp walaupun jarak sekolahnya berbeda.
Pada saat sp bahkan paling lama 1jam, jarak dari rumah ke sekolahnya
sekitar 3 Km dan pas SMA sekitar 7km. fidel sudah mengendarai sepeda
motor semenjak 7 tahun lalu dan itu dia rutin menggunakan sepeda motor
untuk beraktifitas sehari-hari.

Dia biasa pulang dari kampus itu sekitar pukul 7 malam di


karenakan fidel suka menongkrong di belakang kampus dengan teman-
temannya. Dan dia apabila memakai motor tidak selalu menggunakan
masker untuk melindungi dari debu, dan apabila tidak memakai masker
dia kadang bersin-bersin terkena debu dan asap kendaraan di jalan bahkan
walaupun dia memakai helm full face yang memiliki pelindung mata dan
wajah terkadang matanya merah di karenakan terkena sorot lampu mobil
yang lawan arah.

Sedangkan untuk olahraga yang ia jalani adalah bermain futsal


tetapi itu hanya kadang-kadang saja tidak rutin. Dia juga tidak memiliki
riwayat penyakit tertentu. Namun terkadang dia suka kelelahan setelah

35
berkendara sepeda motor di karenakan jarak yang lumayan jauh dan itu dia
lakukan setiap hari selama 7 tahun itu. Terkadang dia juga sering terkena
flu karena sering pulang malam. Sedangkan untuk biaya bahan bakar yang
dihabiskan perbulan itu bias mencapar 400rb dikarenakan dia memakai
motor yang bercc tinggi.

Walaupun keadaannya seperti ini Fidel tetap bersemangat


menjalani hari-harinya dan kuliahnya juga dia tidak pernah putus asa
dalam menjalani hidup ini dan tidak pantang menyerah.

Masalah medis : kelelahan, mata merah (iritasi mata), flu

Masalah non medis : jarang berolahraga

1.3.8. Saudari Atika Wahyu Andari

Identitas Responden

Nama : Atika Wahyu Andari

Usia :1 tahun

TTL :Jakarta, 6 juli 1996

Jenis Kelamin :Perempuan

Alamat : jl. sunan ampel no. 7, Rawamangun Jakarta Timur

No Hp : 08170928222

Agama : Islam

Fakultas : Fakultas Kedokteran

Angkatan : 2015

Tika adalah seorang mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas


Yarsi. Keluarganya sudah mengajarkan untuk bisa mandiri sejak kecil dan

36
tidak memanjakan anaknya sehingga Tika setiap hari pergi ke kampus
menggunakan layanan jasa taksi online kendaraan roda dua (ojek).

Tika makan 3 kali sehari, yaitu sarapan ringan dan siang selalu
jajan membeli makanan di kantin kampus, menu saat makan malam berupa
nasi dan lauk pauk. Tika tidak pernah membawa bekal ke kampus karena
alasan tidak sempat untuk menyiapkannya di pagi hari, maka dari itu Tika
terbiasa dengan jajan sembarangan di area kampus pada saat makan siang.
Dalam sehari Tika biasa menghabiskan uang jajan sebesar lima puluh ribu
rupiah, yang digunakan untuk membeli segala jenis jajanan yang tergolong
tidak sehat dan tidak terjamin kebersihannya.

Tika memilih untuk pulang pergi dari rumah ke kampus karena


alasan merasa tidak perlu untuk mengekost. Kesehariannya dihabiskan
pulang pergi dari rumah dan kampus yang menempuh jarak kurang lebih 5
km. Aktivitas keseharian sebagai mahasiswa kedokteran yang sibuk dan
tugas kampus yang harus diselesaikan dan juga kegiatan organisasi yang
padat membuat Tika sering pulang lebih lambat. Waktu yang ditempuh
selama perjalanan dari rumah ke yarsi kurang lebih memakan waktu 20
menit, sehingga Anis harus berangkat lebih awal sebelum jam kuliah
masuk agar tidak terlambat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tika sangat rajin dalam menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa
bahkan tidak ingin absen kehadiran dengan alasan pulang pergi. Tika
sudah mulai berangkat ke kampus pulang pergi sendiri sejak dia masuk
tahun pertama sebagai mahasiswa yaitu tahun 2015.

Saat berkendara Tika tidak selalu menggunakan masker penutup


hidung, tetapi Tika menggunakan kacamata yang dia perlukan untuk
membantu mengatasi masalah miopi yang dimilikinya. Kacamata ini juga
sekaligus melindungi Tika dari debu ataupun asap berekendara. Tika
selalu menggunakan helm berstandar sebagai pelindung kepala. Sebagai
mahasiswa kedokteran, Tika termasuk kategori orang yang tidak suka

37
berolahraga, maka dari itu jika berkendara motor terlalu lama Tika sering
merasakan sesak pada dada dan ada keluhan punggung pegal. Tika
menduga sesak yang dialaminya adalah akibat dia jarang sekali
menggunakan masker pada saat menggunakan kendaraan roda dua, tetapi
tidak memeriksakan keluhannya ke dokter karena menganggap itu adalah
hal biasa. Sebelumnya Tika mengaku tidak memiliki riwayat penyakit
serius apapun.

Masalah medis : Pegal di punggung dan sesak pada dada

Masalah non medis : Tidak suka berolahraga

1.3.9. Area Masalah

38
Masalah Non-
No Nama Responden Masalah Medis
Medis
Kurang
menyukai
penggunaan
masker,
sesak napas,
1 Arisya Hanifah kondisi jalan
batul-batuk.
yang berdebu,
terpapar asap
knalpot
kendaraan lain.
Jarang
berolahraga,
jarang sarapan,
makan hanya 1
2 Arifera Fajrin Pegal kali sehari,
nilai akademis
menurun,
duduk 8-9
jam/hari
Tidak pernah
sarapan), tidak
pernah
menggunakan
Jerawatan, masker saat
rambut rontok, mengendarai
3 Maydina Sifa Fauziah dan pegal- motor, jarang
pegal, berolahraga,
jarang makan
sayur, duduk
lebih dari 12
jam/hari.
pegal-pegal,
kulit wajah tidak pakai
4 Muhammad Hidayat kusam dan kacamata saat
berminyak berkendara

Tidak suka
berolahraga,
kebiasaan
duduk terlalu
lama untuk
melihat layar
Pegal dan
hp, perjalanan
Siti Anis Aniqoh nyeri pada
5 yang lama saat
Daryanto tubuh
berkendara
motor, posisi
berkendara,
jarang
mengonsumsi
39
vitamin.

Pegal, nyeri,
1.4. Penentuan Masalah

Setelah dilakukan wawancara kepada 8 orang mahasiswa Universitas


YARSI pengendara sepeda, didapatkan beberapa permasalahan yang ada di
komunitas, diantaranya:
A. Masalah Medis
1. Pegal-pegal (Myalgia)
2. Sesak napas
3. Iritasi mata
B. Masalah Non-Medis
1. Jarang berolahraga
2. Jarang sarapan
3. Posisi duduk yang terlalu lama
Dari sekian masalah yang ada, diputuskan untuk mengangkat
masalah tentang myalgia karena sering menimbulkan berbagai macam hal
yang tidak diinginkan dan sering mengganggu akitvitas sehari-hari,
termasuk menyebabkan terganggunya aktivitas belajar.

40
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. Kajian Pustaka
2.1. Diagnosis Komunitas
2.1.1. Definisi

Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang


kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota-
anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit,
memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan
yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit
pada komunitas (The Free Dictionary, 2010).

Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada


anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota komunitas yang
sehat.Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas.Karena
menekankan upaya pencegahan penyakit, maka kedokteran komunitas
kadang-kadang disebut juga kedokteran pencegahan (preventive
medicine). Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensif
dari preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif. (H. L. Blum, 1974.)
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam kedokteran komunitas ialah
diagnosis komunitas. Diagnosis komunitas adalah suatu kegiatan untuk
menentukan adanya suatu masalah dengan cara pengumpulan data di
masyarakat (lapangan). Dengan demikian kegiatan diagnosis komunitas
dilakukan dalam bentuk survey. (H.L. Blum, 1974.)

2.1.2. Tujuan

1. Menentukan masalah kesehatan yang utama di dalam suatu


komunitas/masyarakat
2. Menentukan sumber daya yang ada untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut
3. Menentukan intervensi pemecahan (intervensi/treatment)
terhadap masalah

2.1.3. Langkah-langkah

1. Menentukan area masalah

41
2. Menentukan instrument pengumpulan data
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Menyusun intervensi pemecahan masalah
6. Melakukan intervensi

2.2. Myalgia
2.2.1. Definisi
Myalgia (Nyeri otot) adalah termasuk salah satu keluhan yang cukup
sering diderita manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat (misalnya
keram otot) atau sampai beberapa hari, beberapa bulan bahkan
menahun tersebut terus menerus mengganggu dengan intensitas yang
berfluktuasi. Nyeri yang timbul hanya sesaat tentu saja tidak sampai
mengganggu aktivitas hidup. Tetapi nyeri yang timbul terus menerus
dapat membuat frustrasi penderita, karena menghambat aktivitas baik
dalam kaitan mencari nafkah, keseharian, maupun rekreasi. Sehingga
pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Tidak
jarang penderita akhirnya tergiring untuk mengkonsumsi obat
penghilang rasa sakit dalam jangka panjang. Padahal telah terbukti
bahwa semua obat penghilang nyeri pasti memiliki efek samping
yang merugikan jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa kontrol
dokter, contohnya bisa menimbulkan gastritis (sakit mag), keropos
tulang, dan menghambat pembentukkan sel darah. Berdasarkan hal
tersebut di atas, maka sebaiknya penanganan nyeri otot harus
dilakukan secara menyeluruh, yaitu dengan mengetahui jenis nyeri
otot yang terjadi, faktor penyebab nyeri otot, kemudian pemberian
terapi yang tepat. (Weni, 2010).

2.2.2. Etiologi
Nyeri pada otot dapat timbul karena otot pada lokasi tersebut tegang
atau kaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan ketegangan otot
sampai menimbulkan nyeri diantaranya :
1. Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur, individu yang
mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot.
Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin
disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang
menimbulkan stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada
yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang
menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga

42
menghilang setelah beberapa hari. Namun gangguan tidur yang
berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan yang serius
seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga
profesional.Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia
2. Ketidakseimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon
reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh
beralih menggunakan persediaan high-test hormone-
nya,adrenalin, yang biasanya dipakai untuk mekanisme “flight or
fight” pada situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara
kronis oleh tubuh akan mengarah kepada berbagai gangguan
seperti nyeri otot persistent yang disebut fibromyalgia kronis.
3. Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia , Myalgia
dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat.
Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara
keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam
jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut
berperan dalam membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin
D sering ditemui pada kelompok masyarakat yang sebagian besar
melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Vitamin B12 berperan
dalam produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan
metabolisme karbohidrat, lemak serta protein. Vitamin ini banyak
ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan
vitamin tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia,
namun juga mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih
serius.
4. Obat-obatan yang menginduksi myalgia, Kelompok obat tertentu
seperti statin (penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping
berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika pasien mulai
mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai
dinaikkan. Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika
sedang mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa
otot-otot sedang mengalami kehancuran – suatu situasi yang
dapat mengarah kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam
nyawa.
5. Myalgia akibat penyakit autoimun, Penyakit autoimun seperti
rheumatoid arthritis dan lupus merupakan kondisi dimana sistem
imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain myalgia, penyakit
autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada
otot, kehilangan massa otot dan ruam.

43
6. Terlalu banyak digunakan (overuse) Aktivitas yang terlalu
banyak terutama menggunakan otot tertentu, akan menyebabkan
otot tersebut menjadi nyeri. Aktivitas yang terlalu banyak tidak
sebanding dengan pasokan oksigen dari pembuluh darah,
sehingga terjadi penumpukan asam laktat pada otot. Asam laktat
inilah yang menyebabkan otot menjadi nyeri.
7. Trauma atau cidera Pada saat melakukan aktivitas fisik dengan
posisi yang salah, dapat menyebabkan otot menjadi cidera,
kemudian timbul nyeri. Nyeri otot yang timbul karena adanya
trauma ini biasanya bersifat lokal atau hanya pada satu daerah.
8. Faktor psikis Nyeri otot juga dipengaruhi oleh faktor psikis
seseorang. Adanya stress atau depresi dapat menyebabkan
seseorang mengeluhkan nyeri-nyeri otot.

2.2.3. Klasifikasi
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu :
Fibromyalgia, Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post
exercise muscle soreness), dan nyeri otot akibat penggunaan yang
berlebihan (overuse injury).

 Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu
paling sering pada tengkuk, punggung atau pinggang.
Terdapat beberapa titik nyeri pada area tersebut, biasanya 11
– 18 titik yang disebut sebagai tender point, di mana titik
tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang
ditimbulkan tidak menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3
bulan, disertai adanya gejala gangguan tidur, dan kekakuan
pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti
terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan baal (kebas).
Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti,
tetapi disinyalir berhubungan dengan proses hormonal, sistem
kekebalan tubuh dan faktor ketegangan jiwa. Walaupun tidak
menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini penyebab
penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan
penurunan kualitas hidup.
 Myofascial pain

44
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya
pada MP ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit, dan jika
ditekan timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain.
Penyakit ini lebih mudah disembuhkan dengan penanganan
yang tepat dibandingkan fibromialgia. Penyebab penyakit ini
terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi
tubuh dalam waktu lama dan ketegangan emosi.
 Post exercise muscle soreness (nyeri otot pasca latihan) 
Suatu keluhan yang sesuai namanya, terjadi sesudah
melakukan olah raga. Nyeri timbul pada otot yang banyak
melakukan aktivitas saat olah raga, dapat timbul langsung
pasca olah raga atau timbul 8 – 24 jam kemudian yang
mencapai puncak nyeri pada 24 – 72 jam pasca olah raga.
Nyeri otot yang timbul beberapa jam sampai beberapa hari
pasca olah raga tersebut disebut delayed onset muscle
soreness (DOMS). Penyebab nyeri ini ada beberapa hal antara
lain yaitu : penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme
otot yang disebut asam laktat, kekurangan oksigen pada otot
yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada
saat olah raga. Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya
setelah 5 – 7 hari. Jika timbul nyeri tersebut sebaiknya
beristirahat dahulu selama beberapa hari. Setelah nyeri hilang
dapat mulai dilakukan olah raga dengan intensitas ringan
dahulu untuk kemudian ditingkatkan secara bertahap. Perlu
diingat untuk selalu melakukan latihan peregangan dan
pemanasan sebelum serta sesudah olah raga untuk mencegah
terjadinya cedera otot.
 Overuse injury (nyeri otot akibat penggunaan berlebihan)
Nyeri otot terjadi akibat beberapa hal, yaitu: digunakan
berulang (repetitif) dalam waktu lama, digunakan dalam
posisi yang salah dalam waktu lama, akibat getaran atau
akibat penggunaan dengan kekuatan yang besar, misalnya
mengangkat benda yang berat. Akibat adanya aktivitas yang
tidak tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot
yang secara mikroskopik tampak berupa robekan jaringan
disertai adanya proses peradangan, dan karena penggunaan
yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut
untuk memperbaiki diri (recovery). Nyeri otot tersebut bisa
terjadi pada musisi yang menggunakan suatu instrumen (gitar,
biola) dalam waktu lama, pada olah ragawan, dan juga pada

45
pekerja kantor. Sama dengan nyeri otot yang timbul pasca
olah raga, otot yang nyeri adalah otot yang banyak bekerja
saat melakukan aktivitas, misalnya pada pekerja kantor yang
banyak menggunakan komputer, sering nyeri pada bahu
kanan karena otot bahu kanan selalu bekerja mempertahankan
posisi lengan atas dan tangan untuk mengendalikan “mouse”
komputer, atau pada pemain gitar bisa timbul nyeri pada bahu
kiri, karena otot bahu kiri selalu mempertahankan posisi
lengan kiri untuk memainkan nada dan menyangga gitar.
Nyeri yang timbul berupa perasaan pegal, panas, kebas , dapat
disertai bengkak dan kemerahan.
2.2.4. Patofisiologi
Muttaqin (2008), menyatakan bahwa myalgia atau nyeri otot
termasuk salah satu keluhan yang cukup sering diderita manusia.
Myalgia atau disebut nyeri otot merupakan gejala dari banyak
penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah
penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Pemekaian
otot yang berlebihan dapat mengakibatkan otot-otot yang digunakan
mengalami kekurangan oksigen, sehingga terjadi suatu proses
oksidasi anaerob yang akan menghasilkan asam laktat. Asam laktat
inilah yang akan menimbulkan rasa pegal atau nyeri. Myalgia dapat
dialami dalam waktu singkat, misalnya otot kram, atau berlanjut
sampai beberapa hari, bahkan beberpa bulan atau menahun dapat
mengganggu penderita karena intensitas yang berfluktuasi. Penyakit
ini tidak mengancam aktivitas hidup penderita, namun bila timbul
terus-menerus dapat menyebabkan penderita menjadi frustasi karena
bisa saja menjadi hhambatan dalam hal bekerja maupun aktivitas
harian lainnya yang ada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup
penderita.
Peranan Asam Laktat pada Otot Asam Laktat sangan penting karena
memungkinkan tubuh untuk mengubah glikogen aerobic normal (proses
dimana tubuh menggunakan glikolisis untuk energi). Dengan mengubahnya
menjadi asam laktat dan bukannya ATP seperti biasa, ketika tidak ada
oksigen yang banyak tersedia, bukan hanya beberapa detik. Setelah tubuh
memiliki cukup cadangan oksigen, glikogen dapat kembali dikonversi ke
ATP dan asam laktat dapat dikonversi kembali menjadi glukosa oleh hati
dan jaringan lain yang akan digunakan kemudian. Hal ini membuat
penggunaan glikogen jauh lebih efisien ketika tubuh kekurangan pasokan
oksigen.

2.2.5. Manifestasi Klinis

46
Gejala untuk myalgia ini adalah rasa tidak nyaman pada otot, seperti
nyeri dan kejang. Beberapa gejala tambahan yang dapat timbul antara
lain :
1. Kekauan pada pagi hari
2. Nyeri sendi
3. Demam ringan
4. Paresthesia
5. Pembengkakan tangan atau sendi
6. Kelelahan
7. Synovitis ( pada polymyalgia)
8. Sakit kepala ringan
9. Gangguan tidur
10. Gejala neurologis ( tremor, mati rasa, dan lain-lain)

2.2.6. Diagnosis
Untuk mendiagnosis nyeri otot, yang umumnya akan dilakukan
dokter adalah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada
bagian tubuh yang mengalami nyeri. Anamnesis yang dilakukan
seperti:
 Kapan nyeri otot mulai dirasakan?
 Apakah nyeri otot sering kambuh di lokasi yang sama?
 Adakah gejala lain yang menyertai nyeri otot?
 Obat apa yang sedang dikonsumsi saat ini?

Gambaran gejala harus mencakup lokasi, keparahan, dan kualitas


(kusam, sakit, kram, kaku, lemah). Individu dapat melaporkan
peristiwa pencetus seperti trauma, gigitan serangga, konsumsi obat,
atau imunisasi baru-baru ini. Gejala lain mungkin termasuk demam,
menggigil atau berkeringat, penurunan berat badan, nyeri sendi atau
kekakuan, gejala neurologis (mati rasa, tremor, gangguan
penglihatan, dering di telinga), depresi, gangguan tidur, kelelahan,
ruam, atau pernapasan, jantung, atau gejala gastrointestinal. Riwayat
harus mencakup informasi mengenai onset (tiba-tiba atau bertahap)
dan tipe (konstan atau intermiten) gejala

Melakukan pemeriksaan fisik seperti :

47
 Pola jalan
 Postur
 Koordinasi
 Atrofi, hipertrofi atau kontraktur ada atau tidak
 Tonus otot (dinilai kekuatan otot dengan latihan resistensi)
 Palpasi (mengetahui adanya nyeri atau ketegangan otot/kejang)
 Tanda inflamasi (bengkak, merah, peningkatan suhu, nyeri lokal)
 Adanya akumulasi cairan/tidak (efusi cairan)
 Mobilitas sendi
Jika pemeriksaan fisik dirasa belum mencukupi, dapat dilakukan
pemeriksaan darah seperti jumlah darah lengkap (CBC), ESR (laju
endap darah), elektrolit, kadar hormon, berbagai kimia (kalsium,
fosfat, enzim serum), dan tes serologis. Peningkatan ESR
menunjukkan peradangan atau infeksi, atau keganasan yang
mendasarinya. Enzim serum (creatine kinase) meningkat ketika ada
cedera otot atau kerusakan jaringan otot (rhabdomyolysis). Tes
serologis mendeteksi antibodi dalam darah dan digunakan untuk
mendiagnosis infeksi, infestasi parasit, atau penyakit jaringan ikat.
Tes urin juga membantu dalam diagnosis gangguan otot.
Mioglobinuria (keberadaan protein otot dalam urin) merupakan
indikasi kerusakan jaringan otot. Kultur cairan tubuh atau jaringan
dapat mengidentifikasi infeksi bakteri, jamur, dan virus, bisa
dilakukan pemeriksaan lain seperti Scan CT atau CAT: Computed
tomography (CT), MRI (Magnetic resonance imaging), diskografi,
myelogram, EMG, Scan tulang, serta pemeriksaan lainnya untuk
mendeteksi keberadaan penyakit Lyme dan kelainan pada jaringan
penghubung.

2.2.7. Tatalaksana
1) Terapi Farmakologi

Agents Diskusi
Tricyclic Antidepresan trisiklik termasuk amitriptyline,
Antidepressants desipramine, imipramine, dan lain-lain. Dosis rendah
antidepresan trisiklik yang diambil saat tidur adalah
pengobatan umum untuk fibromyalgia dan sindrom

48
kelelahan kronis. Antidepresan trisiklik menghambat
reuptake norepinefrin dan serotonin ke dalam terminal
saraf, meningkatkan kadar neurotransmiter di celah
sinaptik.
Selective Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) termasuk
serotonin fluoxetine, sertraline, dan paroxetine. Penghambat
reuptake reuptake serotonin selektif memblokir akumulasi
inhibitors serotonin ke terminal saraf serotonergik, meningkatkan
(SSRIs) kadar serotonin di celah sinaptik. Satu studi Goldenberg
et al (1996) melaporkan bahwa kombinasi amitriptyline
dan fluoxetine dua kali lebih efektif dalam pengobatan
fibromyalgia sebagai salah satu pengobatan saja.
Nonsteroidal Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) termasuk
antiinflammator aspirin, acetaminophen, ibuprofen, naproxen,
y diklofenak, nabumeton, ketoprofen, celecoxib,
drugs rofecoxib, dan lain-lain. Agen antiinflamasi nonsteroid
(NSAIDS) dapat digunakan sebagai terapi awal untuk fibromyalgia
dan polymyalgia rheumatica. Obat-obat ini menghambat
cyclooxygenase (COX) 1 dan (COX) 2, yang diperlukan
untuk sintesis prostanoids yang memediasi rasa sakit,
demam, dan peradangan. Penghambat COX-2 selektif,
seperti celecoxib dan rofecoxib, mungkin lebih sedikit
menyebabkan iritasi gastrointestinal daripada agen non-
selektif seperti aspirin dan ibuprofen
Cyclobenzaprine Cyclobenzaprine menekan refleks polysynaptic tulang
belakang. Dosis tunggal cyclobenzaprine pada waktu
tidur secara signifikan mengurangi jumlah poin tender
dan meningkatkan kualitas tidur, kecemasan, kelelahan,
sindrom iritasi usus, dan kekakuan pada pasien dengan
fibromyalgia.
Corticosteroids Kortikosteroid, termasuk prednison. Kortikosteroid
menginduksi sintesis lipokortin, yang, pada gilirannya,

49
menghambat fosfolipase A-2, menurunkan pembebasan
asam arakadonat dan produksi eicosanoid proinflamasi.
Pasien dengan polymyalgia rheumatica memberikan
respons positif terhadap kortikosteroid dosis rendah.
Opioid Analgesik opioid termasuk kodein dan lainnya.
Analgesics Stimulasi reseptor opioid menurunkan produksi siklik
adenosin monofosfat seluler dan masuknya kalsium
melalui saluran kalsium yang dioperasikan dengan
voltase, dan meningkatkan kalium seluler kalium.
Dalam banyak kasus, tindakan ini menghasilkan
penurunan pelepasan neurotransmitter. Opioid dapat
digunakan pada pasien dengan fibromyalgia ketika
terapi lain tidak efektif atau kontraindikasi. Analgesik
narkotik oral, dalam kombinasi dengan acetaminophen,
dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri intermiten,
sementara pasien dengan nyeri kronis dapat mengambil
manfaat dari persiapan opioid kerja panjang.
Suplemen suplementasi dengan creatine monohydrate (10 g setiap
Creatin hari selama 5 hari diikuti dengan 5 g setiap hari selama
5-7 hari) secara signifikan meningkatkan isokinetik dan
kekuatan isometrik (10,8-13,0%) pada pasien dengan
penyakit neuromuskular, termasuk distrofi otot, miositis,
dan mialgia / kelemahan atau kelelahan. Oleh karena itu,
pasien dengan gangguan dalam metabolisme creatine,
seperti mereka dengan fibromyalgia, dapat mengambil
manfaat dari suplementasi creatine monohydrate. Studi
lain Lyoo et al (2003) menunjukkan bahwa 10 hari
suplemen creatine monohydrate secara signifikan
meningkatkan kadar creatine otak dan fosfat anorganik
pada pria sehat. suplementasi creatine monohydrate oral
dapat mengubah metabolisme fosfat energi tinggi otak

50
pada mereka dengan gangguan otak tertentu, termasuk
depresi klinis. Temuan ini mungkin memiliki implikasi
untuk pasien dengan fibromyalgia atau sindrom
kelelahan kronis karena mereka menunjukkan gejala
depresi.

2) Terapi Nonfarmakologi
 Olahraga : Latihan kekuatan dan latihan aerobik (berjalan,
berenang, bersepeda, aerobik air) berhubungan dengan
perbaikan signifikan dalam penghitungan poin tender pada
otot, nyeri, dan gangguan tidur pada pasien dengan
fibromyalgia.
 Akupuntur : Meskipun tidak kuratif, meta-analisis terbaru
dari penelitian menggunakan akupunktur untuk pengobatan
fibromyalgia menunjukkannya menjadi terapi tambahan
yang bermanfaat bagi banyak pasien. Mengistirahatkan area
tubuh yang mengalami rasa sakit dan nyeri, melakukan
pijatan ringan pada otot yang terasa nyeri, mengompres es
batu di area yang terpengaruh untuk membantu meredakan
rasa sakit.
3) Penanganan di Rumah
 Mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang dijual bebas,
seperti paracetamol atau ibuprofen.
 Mengompres bagian yang sakit dengan es batu selama 1-3
hari.
 Mengistirahatkan bagian yang terasa sakit dan nyeri.
 Melakukan pijatan ringan pada bagian otot yang terasa
nyeri.
 Tidur yang cukup dan hindari stres.
 Melakukan yoga atau meditasi untuk meredakan
ketegangan pada otot-otot yang bermasalah.

51
 Melakukan olahraga secara rutin untuk membantu
memulihkan ketegangan otot, misalnya dengan berjalan,
bersepeda, atau berenang. Mulailah dengan porsi latihan
dan olahraga yang ringan agar tidak memperparah kondisi.
 Hindari mengangkat beban atau melakukan aktivitas lain
yang membutuhkan banyak kerja otot, sampai otot pulih.

2.2.8. Prognosis
Prognosis tergantung pada diagnosis spesifik. Myalgia nonspesifik
karena kelelahan atau imunisasi biasanya ringan dan terbatas. Mialgia
yang menyertai infeksi sistemik dapat diatasi dengan infeksi yang
mendasarinya.

2.2.9. Pencegahan
Nyeri otot yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik
secara berlebihan dan memaksakan bagian otot tertentu untuk bekerja
lebih keras. Untuk menurunkan risiko mengalami nyeri otot, Anda
bisa menerapkan cara-cara di bawah ini :
 Lakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga.
 Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
fisik tertentu.
 Cobalah melakukan peregangan secara teratur dan bangun dari
tempat duduk untuk berjalan-jalan sejenak apabila Anda bekerja
di balik meja untuk waktu yang lama. Lakukan hal ini setidaknya
satu jam sekali.
 Minum banyak air apabila Anda sering melakukan aktivitas fisik
yang menguras tenaga.
2.3. Perilaku

52
2.4. Kerangka Teori
3.
Faktor Perdisposisi
(Predisposing factors):

- Pengetahuan
- Sikap
- Kepercayaan
- Keyakinan
- Nilai – nilai
Faktor Pendukung
(Enabling factors):
Keluhan nyeri
- Ketersediaan fasilitas atau
otot/myalgia (pegal)
sarana – sarana kesehatan
seperti puskesmas, obat –
obat, dan peralatan
kesehatan.

Factor Pendorong
(Reinforcing factors):

- Sikap dan perilaku petugas


kesehatan atau petugas lain
yang merupakan kelompok
referensi dari perilaku
masyarakat.

53
2.5 Kerangka Konsep

Kurang Berolahraga

Myalgia

Pola makan yang tidak


teratur

Posisi duduk yang


terlalu lama

54
2.6 Definisi Operasional

Lampiran

Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
Alan R. Light, Charles J. Vierck, and Kathleen C. Light. 2010. Myalgia and Fatigue. Florida :
CRC Press.

Bockman S, Eckerson J. 2007. Myalgia. USA : Elsevier.

Sumardiyono, dkk. 2017. Kejadian Myalgia Pada Lansia Pasien Rawat Jalan. Surakarta :
Jurnal Riset Sain dan Teknologi.

Mense, Siegfried. 2008. Muscle Pain : Mechanism and Clinical Significance.


Jerman.

55

Anda mungkin juga menyukai