Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1.1.1.1. Keadaan Geografis
a. Letak Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih adalah salah satu kecamatan yang berada di
Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih
Timur, Cempaka Putih Barat dan Rawasari.
b. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1. Sebelah Utara : Jl. Let. Jendral Suprapto (berbatasan dengan Kecamatan
Kemayoran)
2. Sebelah Barat: Rel Kereta Api Stasiun Kramat, Jl. Mardani, Jl. Percetakan
Negara (berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru)
3. Sebelah Selatan : Jl. Pramuka Raya (berbatasan dengan Kecamatan
Matraman)
4. Sebelah Timur : Jl. Jendral A. Yani (berbatasan dengan Kecamatan Pulo
Gadung)
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Cempaka Putih

c. Luas Wilayah
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah

Luas Wilayah (Ha)


121.87 Ha
222.06 Ha
124.75 Ha
468.68 Ha

Jumlah RW
13
8
9
30

Jumlah RT
151
106
109
366

(Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan


Kantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Dilihat dari data pada tabel di atas Cempaka Putih Timur memiliki
wilayah sekitar 222.06 Ha dan merupakan wilayah terluas dibandingkan
dengan Cempaka Putih Barat dan Rawasari.
1.1.1.2. Keadaan Demografi
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih sampai akhir Bulan
Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
No.
1
2
3

Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah

Jumlah Penduduk
WNI
WNA
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
20.402
19.935
21
10
14.151
13.948
19
17
13.418
13.235
7
8
47.971
47.118
47
35

Jumlah
40.368
28.135
26.668
95.171

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Jumlah penduduk di kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan
yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan Cempaka Putih Timur
dan kelurahan Rawasari. Di susul oleh kelurahan Cempaka Putih Timur
dengan 28.135 penduduk dan kelurahan Rawasari sebesar 26.668
penduduk.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Alamiah dan Mobilitas Penduduk
No
1
2
3

Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah

Lahir
Lk
Pr
89
82
12
14
131
136
232
232

Mati
Lk
7
4
95
106

Pr
4
4
61
69

Pindah
Lk
Pr
127
132
38
40
350
324
515
496

Datang
Lk
Pr
168
220
24
14
255
273
447
507

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data di atas bahwa didapatkan data terbanyak pada kasus
perpindahan didapat pada Kelurahan Rawasari dan data kedatangan
didapat pada Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


No
1
2
3
4
5
6

Jenis Pendidikan
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD/Sederajat
Tamat SLTP/Sederajat
Tamat SMU/Sederajat
Tamat Universitas/PT
Jumlah

CPB
158
2.170
2.809
19.103
3.410
27.650

Kelurahan
CPT
385
4.388
4.933
7.558
6.886
1.963
26.113

Jumlah
Penduduk
1.475
5.069
8.179
12.312
26.748
5.531
59.314

Rawasari
1.090
523
1.076
1.945
759
158
5.551

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor


Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Menurut data di atas mayoritas penduduk di Kelurahan Rawasari
memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah di bandingkan dengan
Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Timur. Di lihat berdasarkan jumlah
penduduk di Kelurahan Rawasari yang tidak sekolah sebesar 1.090 dan
yang tamat Universitas/PT hanya sebesar 158 orang. Sedangkan,
Kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan Kelurahan yang lebih baik
tingkat pendidikan pada penduduknya di lihat dari tidak ada nya
penduduk yang tidak sekolah dan jumlah penduduk yang tamat
universitas/PT sebesar 3.410.

Tabel 1.5 Gambaran Penduduk Menurut Agama


No
1
2
3

Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah

Jumlah
Penduduk
35.490
25.335
16.164
76.989

Islam
32.971
14.555
14.585
62.111

Protestan
1.225
4.762
323
6.310

Agama
Katolik
1.089
3.111
1.169
5.369

Hindu
111
1.667
116
1.894

Budha
94
1.240
7
1.341

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Agama islam merupakan agama terbanyak di ketiga Kelurahan.
Hal tersebut di lihat dari jumlah penduduk yang memeluk agama islam
sebesar 62.111 penduduk.
Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja

No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis
Pencaharian
Karyawan
Pedagang
Pegawai Negeri
Sipil
TNI/Polri
Pensiunan
TNI/Polri/PNS
Pertukangan
Lain-lain
Jumlah

CPB
6.099
9.156
2.567

Kelurahan
CPT
Rawasari
6.294
3.312
2.915
398
4.891
2.389

Jumlah
Penduduk
15.705
12.469
9.856

1.710
3.385

41
2.954

25
881

1.776
7.220

73
111
23.110

1.149
6.323
24.567

21
3.407
10.433

1.243
9.841
58.110

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan


Kantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data di atas, terlihat penduduk di kecamatan cempaka putih
paling banyak bekerja sebagai karyawan dengan total 15.705 penduduk.
1.1.1.3. Fasilitas Umum
Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis Bangunan
No
1
2
3
4

Jenis Bangunan
CPB
3.570
1.003
1.500
1

Rumah Permanen
Rumah Semi Permanen
Rumah Biasa
Rusun Apartemen

Kelurahan
CPT
2.700
4.205
807
-

Jumlah
Rawasari
1.529
982
775
1

7.799
6.190
3.082
2

Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis Bangunan (lanjutan)


No
5

Jenis Bangunan
CPB
6.074

Rumah Susun
Jumlah

Kelurahan
CPT
7.712

Jumlah
Rawasari
3.287

17.073

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Mayoritas penduduk di kecamatan cempaka putih bertempat tinggal
di rumah yang permanen dan semi-permanen berdasarkan jumlah
masing-masing yaitu 7.799 dan 6.190. Di daerah Cempaka Putih Barat
menyumbangkan nilai terbesar dari rumah permanen sebesar 3.570 di
bandingkan dengan wilayah yang lain. Untuk Cempaka Putih Timur
mayoritas penduduknya masih bertempat tinggal pada rumah yang semipermanen.
Tabel 1.8 Sarana Tempat Ibadah
No

Kelurahan

Tempat Ibadah

1 Cempaka Putih Barat


2 Cempaka Putih Timur
3 Rawasari
Jumlah

Musholla

Masjid

13
4
16
33

14
14
10
38

Majelis
Talim
27
29
26
82

Gereja

Wihara

2
4
6

(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data tabel diatas di dapatkan terdapat banyak Masjid dan
Majelis Talim yang didirikan disana yaitu sekitar 38 dan 82 tempat
ibadah.
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
1
Rumah Sakit
3
2
Puskesmas
3
3
Pos Kesehatan
16
4
Balai Pengobatan
0
5
Apotik
3
6
Rumah/Toko Obat
0
7
Posyandu
16
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih (lanjutan)
No
8
9
10
11
12
13

14

Sarana dan Prasarana


Klinik KB
Karang Balita/Pos Penimbangan
PPKB
Panti Pijat
Laboratorium Klinik
Tenaga Medis
1. Dokter Umum
2. Dokter Anak
3. Dokter THT
4. Dokter Gigi
5. Dokter Kebidanan/kandungan
6. Dokter Kulit
7. Dokter Mata
8. Dokter Penyakit Dalam
9. Akupuntur
10. Shinse
11. Bidan Praktek
12. Dukun Bayi
13. Dokter Hewan
14. Dukun Sunat
Rumah Bersalin

Jumlah
9
9
23
0
2
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2

(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)

Dari data tabel di atas bahwa di dapatkan Fasilitas Kesehatan di


Wilayah Kecamatan Cempaka Putih terbanyak yaitu Pos Kesehatan
sebanyak 16, Posyandu sebanyak 16 dan PPKB sebanyak 23.
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.1.2.1 Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah pusat
pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang
sekaligus merupakan garda terdepan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat. Untuk tujuan tersebut, puskesmas berfungsi melayani tugas
teknis dan administratif.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan
geografik dan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata
30.000 50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan
kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau
Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk
satu juta atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu
kelurahan.
Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia.
Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya
kesehatan masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga
dasawarsa

Republik

Indonesia

mencoba

berupaya

menyelesaikan

persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal


ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, telah mengembangkan
berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih
efektif, efisien dan terpadu. Gagasangagasan baru untuk menyelesaikan
berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya
adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih jauh dari
memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :
6

a.
b.
c.
d.

Promotif (peningkatan kesehatan)


Preventif (upaya pencegahan)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

1.1.2.3 Visi Puskesmas


Visi pembangunan

kesehatan

yang

diselenggarakan

oleh

Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya


Indonesia

sehat.

Kecamatan

sehat

adalah

gambaran

masyarakat

Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan


kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama, yaitu :
1.
2.
3.
4.

lingkungan sehat
perilaku sehat
cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
derajat kesehatan penduduk Kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu

pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya


Kecamatan sehat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.
1.1.2.4 Misi Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang

kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju


kemandirian hidup.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standard dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.
1.1.2.5 Strategi Puskesmas
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan
b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga
c. Meningkatkan profesionalisme petugas
d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan
yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1.1.2.6 Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan

memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat


dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
8

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka


masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menerapkan, menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan.
Pemberadayaan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat

ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya


sosisal budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan.
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama

menyembuhkan

penyakit

dan

pemulihan

kesehatan

perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan


pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat
jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa

mengabaikan

penyembuhan

penyakit

dan

pemulihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain


adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.

Diagram1.1 Fungsi Puskesmas

(Sumber : Trihoho,
2005)
Untuk
visi

tercapainya

pembangunan

kesehatan

melalui puskesmas, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan


program kesehatan perorangan dan program kesehatan masyarakat, yang
bila ditinjau dalam sistem kesehatan nasional, keduanya merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Program kesehatan tersebut

dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib dan program


kesehatan pengembangan.
1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib
Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional
dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib
Puskesmas adalah:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
g. Program Pengobatan Dasar
Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang
ditampilkan dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.10 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Program
Kesehatan Wajib

Kegiatan

Promosi Kesehatan

Promosi hidup bersih dan sehat

Indikator
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat

10

Kesehatan
Lingkungan

Penyehatan pemukiman

Kesehatan Ibu dan


Anak

ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi

Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga Berencana

Pengendalian
Penyakit Menular

Diare
ISPA
Malaria
Tuberkulosis

Gizi

Pengobatan

Distribusi vit A/ Fe / cap


yodium
PSG
Promosi Kesehatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana

Cakupan air bersih


Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi, terdiri
dari :
HB0, BCG, Polio 1,
DPT/HB1, Polio 2,
DPT/HB2, Polio 3,
DPT/HB3, Polio 4, Campak
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan

(Sumber : Trihono, 2005)


1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan
Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas. Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja
e. Program Kesehatan Gigi & Mulut
f. Program Kesehatan Jiwa
g. Program Kesehatan Mata
h. Program Kesehatan Usia Lanjut
i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas

bersama

dinas

kesehatan

kabupaten/

kota

dengan

mempertimbangkan masukan dari Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan

11

pengembangan dilakukan apabila program kesehatan wajib puskesmas


telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan
mutu

pelayanan

telah

tercapai.

Penetapan

program

kesehatan

pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan


kabupaten/kota.
Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan
puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten /
kota. Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya pengembangan
harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas
penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas.
Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari
setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program
puskesmas, baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan
pengembangan.

Tabel 1.11 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

12

Upaya kesehatan
pengembangan
Upaya Kesehatan
Sekolah

Kegiatan

Indikator

UKS/UKGS

Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat

Memasyarakatkan
olah raga untuk
kesehatan
Kunjungan rumah
konseling

Jumlah kelompok senam


Jumlah klub jantung sehat

Upaya kesehatan kerja

Memasyarakatkan
masker (norma sehat
dalam bekerja)

% pos UKK
Tingkat perkembangan pos
UKK

Upaya kesehatan gigi


dan mulut

Poliklinik gigi

Jumlah kasus gigi

Upaya kesehatan jiwa

Konseling

Jumlah kasus penyakit


jiwa

Upaya kesehatan mata

Mencegah kebutaan

Jml pend. katarak yg


dioperasi
Jml kelainan visus yang
dikoreksi

Upaya kesehatan usia


lanjut

Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia
lanjut

% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila

Upaya kesehatan olah


raga
Upaya perawatan
kesehatan masyarakat

Usaha pembinaan
pengobatan tradisional

Membina pengobatan
tradisional yang
rasional
(Sumber : Trihono, 2005)

% keluarga rawan yang


dikunjungi

Jumlah sarasehan battra


Jumlah battra yang dibina

1.1.2.9 Azas Puskesmas


1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas
harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

13

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan


oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
2.

dan terjangkau di wilayah kerjanya.


Azas pemberdayaan masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program


puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat
antara lain
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
f.
g.
h.
i.
3.

(Pokestren)
Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga

(TOGA),Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)


Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil
yang

optimal,

penyelenggaraan

setiap

program

puskesmas

harus

diselenggarakan secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu


diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang
menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas
Keliling, Posyandu
b.

Keterpaduan Lintas Sektor


Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan
program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi
kemasyarakatn

dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektoral

antara lain

14

1. UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala


desa, pendidikan & agama.
2. Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.
3. Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia
usaha dan organisasi kemsyarakatan.
4. Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4.

Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke
strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam
arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam
rujukan yang dikenal yakni :
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan
program kesehatan perorangan dibedakan atas :
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan
medis (contoh: operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen)

untuk

pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap.


3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan
atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas
tiga macam:
1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat

15

audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan
pakaian.
2. Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan
kesehatan karena bencana alam.
3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan
atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.

Rujukan

operasional

diselenggarakan

apabila

puskesmas tidak mampu.


Gambar 1.2 Sistem Rujukan Puskesmas

(Sumber : Trihono, 2005)


1.1.3

Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih mulai beroperasi pada bulan
Juli 1990 setelah terjadi pemisahan wilayah dengan Kecamatan Johar Baru.
Pada tahun 2010 mengalami rehab total. Pada tanggal 21 Januari 2013
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih menempati gedung baru di Jl.
Rawasari Selatan No 1 Kelurahan Cempaka Putih Timur Kecamatan
Cempaka Putih sesuai dengan instruksi Ka Sudinkes Jakarta Pusat.
Menempati luas tanah 1.350 m2 dengan bangunan empat setengah lantai
memiliki Unit Rawat Inap Umum dan Rumah bersalin. Rawat inap
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih diresmikan tanggal 15 April 2013,
dengan memiliki 18 kasur, rumah bersalin 14 kasur dan UGD 5 kasur.
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih membawahi 3 Puskesmas
Kelurahan yaitu Kelurahan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur dan
Rawasari.
16

Sejak bulan Maret 2001 Puskesmas ini ditetapkan sebagai


Puskesmas Swadana, kemudian tahun ini ditetapkan juga oleh Gubernur
DKI Jakarta bahwa setiap Puskesmas Kecamatan harus membuka Unit
Puskesmas Siaga 24 jam.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta nomor
2086/2006 tanggal 28 Desember 2006 tentang penetapan 44 Puskesmas
Kecamatan sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta yang
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara
bertahap. Maka Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih sejak tahun 2007
menjalankan keputusan tersebut.

Ket:

: Puskesmas Kecamatan
: Puskesmas Kelurahan
Gambar 1.3 Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1.1.3.1 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih
Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta No 15 Tahun 2001 tentang uji coba Puskesmas Kecamatan di
Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta sebagai unit swadana daerah maka
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih resmi menjadi Puskesmas Unit
Swadana Kecamatan Cempaka Putih terhitung mulai tanggal 14 Februari
2001.

17

Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi


wewenang mengelola sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan
operasional secara langsung dan mengoptimalkan mobilisasi potensi
pembiayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
A. Visi Puskesmas adalah menjadikan Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih sebagai Puskesmas pilihan dengan layanan Prima, Berkualitas
dan terpercaya guna terwujudnya masyarakat sehat seutuhnya di
Wilayah Jakarta Pusat.
B. Misi Puskesmas sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalitas

SDM

melalui

peningkatan

2.

kemampuan mengatur dan pelatihan-pelatihan sesuai kompetisi.


Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana dalam

3.
4.

mencapai layanan prima.


Mengetahui dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Petugas mampu melaksanakan pelayanan prima dengan penuh

5.

tanggung jawab dan etika


Melaksanakan pelayanan prima melaluli program-program dan
layanan unggulan.

C. Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih adalah


memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada
peningkatan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan
pelanggan serta peraturan terkait.
D. Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat
preventif
3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat
rehabilitatif
5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
dan pelayanan kesehatan
6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan
18

kesehatan
9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis
dan paramedik
10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis
11. Mensosialisasikan paradigma baru
1.1.3.2 Tugas Pokok
Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas
Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan,
pengendalian, Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan,
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.
1.1.3.3 Fungsi Puskesmas
1. Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
pembinaan, pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan
upaya kesehatan dan pendidikan di wilayah kerjanya
2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian

terhadap

pengelolaan dan pelayanan Puskesmas Kelurahan


3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis,
klinik umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi,
geriatri, klinik 24 jam, persalinan
4. Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi,
radiologi, optik, serta klinik lainnya sesuai kebutuhan
5. Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral

dalam

penanggulangan masalah kesehatan.


6. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
meliputi Kader Kesehatan, Posyandu, Karang wredha dan lain-lain.
1.1.3.4 Sarana dan Prasarana
a. Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih
Tabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih
Uraian

Kecamatan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Putih

Putih Barat I

Putih Barat

Kelurahan
Rawasari

19

II

Luas Tanah (m2)

1.350

621

138

287

Tabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih


(lanjutan)

Uraian

Kecamatan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Putih

Putih Barat I

Putih Barat

Kelurahan
Rawasari

II
2

Luas Bangunan (m )
Atap

3.499
4,5 lantai
Genteng

855
3 lantai
Genteng

284
2 lantai
Genteng

195,98
1 lantai
Genteng

Plafon

Gypsum

Gypsum

Gypsum

Eternit

Dinding

Tembok

Tembok

Tembok

Tembok

Lantai

Keramik

Keramik

Keramik

Keramik

Pagar

Besi

Besi

Stainless

Besi

WC

31

b. Alat transportasi
1. Lima buah sepeda motor di Puskesmas Kecamatan
2. Pada awal tahun 2004 menerima satu unit Mobil Ambulance
Mitsubishi L 300 untuk operasional Puskesmas
3. Tahun 2005 menerima satu Unit Mobil Dinas Suzuki APV untuk
Operasional Puskesmas
4. Tahun 2013 menerima satu Unit Mobil Ambulance KIA Travelo
untuk Operasional Puskesmas
c. Alat medis dan non medis
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat Rontgen diruangan khusus


Peralatan Laboratorium lengkap
Alat pemeriksaan khusus untuk kasus THT sudah dioprasikan
Alat audiometri untuk sementara belum bisa dioperasikan
Alat pemeriksaan empat unit EKG
Enam Dental unit di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dan
masing-masing 1 unit di Puskesmas Kelurahan. (dari 6 Dental Unit

20

Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, karena keterbatasan hanya


bisa dioperasionalkan 5 Dental Unit)
7. Satu Unit alat USG belum bisa dioperasikan karena belum ada SDM
yang memadai
8. Obat-obatan. (perncanaan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing Puskesmas dengan melihat jumlah kunjungan pada
tahun sebelumnya)

21

Gambar 1.4 Denah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih)
1.1.3.5 Sumber Daya Manusia
Potensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas wilayah
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Desember 2013 berjumlah
88 orang, dengan perincian:

Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih


Tenaga PNS (Tenaga Kesehatan)
PENDIDIKAN
TENAGA KESEHATAN

S2

S1
D4

Kesmas
Spesialis
Dokter
Umum
Dokter gigi
Perawat
Apoteker
SKM
Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi

Kec.
Cemput
0
1
6
3
4
1
1
0
12
3
2

PUSKESMAS
Kel.
Kel. Rawasari
CPB CPB
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
2
0

1
2
0
0
0
0
2
0

1
0
0
0
0
0
2
0

Jumlah
0
1
8
6
6
1
1
0
13
9
2

22

D3

Lainlain

Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Analis
Kesehatan
Rekam
Medis
D1 Gizi
D1 Kesling
D1 Bidan
SPK
SAA
SPRG

1
2
1
0
1

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

1
2
1
0
1

2
0
2
1
0
2

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
1
0

2
0
2
1
1
2

(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)


Tenaga Non Kesehatan
PENDIDIKAN
Kec.
Cemput

PUSKESMAS

Jumlah

Kel.
Kel.
Kel.
CPB1 CPB2 Rawasari

Analis
1
0
Kesehatan
Non
SPAG
Kesehatan
Pek. Kes
S 1 Adm
D 3 Komputer

0
1

0
1

0
0

0
0

0
2

Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih


(lanjutan)
Tenaga Non Kesehatan
PENDIDIKAN
PUSKESMAS
Kec.
Kel.
Kel.
Kel.
Cemput CPB1 CPB2 Rawasari
SLTA
Lain- SLTP
lain SD
JUMLAH

3
0
0
51

0
0
0
5

0
0
0
6

Jumlah

0
0
0
5

3
0
0
67

(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)


Tenaga PTT/ Honorer/ Kontrak
PUSKESMAS

23

PENDIDIKAN

Kec.

Kel.

Kel.

Rawasari

Jumlah

Cemput CPB1 CPB2


TENAGA

S2

KESEHATAN
S1

D4

D3

Kesmas
Spesialis
Dokter
Dokter

0
0
4
1

0
0
1
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
5
1

gigi
Perawat
Apoteker
SKM
Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi
Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Rekam

0
2
0
0
4
8
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0

0
2
0
0
5
8
0
0
0
0
1
1

medik

Tenaga PTT/ Honorer/ Kontrak (lanjutan)


PENDIDIKAN

Kec.

PUSKESMAS
Kel.
Kel. Rawasari

Jumlah

Cemput CPB1 CPB2

Analis

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0
0
3
0

0
0
0
0
0

0
0
0
1
0

0
0
0
0
0

0
0
0
4
0

0
0
4
2
7
0
0

0
0
0
0
1
0
0

0
0
1
0
0
0
0

0
0
0
0
1
0
0

0
0
5
2
9
0
0

37

44

Kesh
Lain- D1 Gizi
D1
lain
Kesling
D1 Bidan
SPK
SPRG
SAA
Analish

NON

KESEHAT

AN

JUMLAH

Kesh
SPAG
Pek Kes
S1
Adm
D3
Komputer
SLTA
Lain- SLTP
SD
lain

24

(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)


1.1.3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Stuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih tahun
2010, terdiri atas Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih yang
dibantu oleh Tata Usaha, bagian Mutu, seksi Kesehatan Masyarakat, seksi
Pelayanan Kesehatan dan bertanggung jawab terhadap Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat 1, Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat 2, dan Puskesmas Kelurahan Rawasari. Seksi kesehatan masyarakat
bertanggung jawab terhadap bagian P2M, PTM, Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA,
Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan. Seksi Pelayanan Kesehatan
bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang membawahi BPU,
BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, Tindakan, Laboratorium, Rontgen,
Loket, apotik selain itu seksi pelayanan kesehatan membawahi Gadar,
Gakin, dan RB (Ruang Bersalin).
Diagram 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih)

25

1.1.4

Program Keluarga Berencana di Puskesmas Kecamatan Cempaka


Putih
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program
pemerintah dalam rangka menekan angka pertumbuhan penduduk di
Indonesia.
Program KB di Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengaturan
kelahiran dalam rangka pengendalian penduduk dan peningkatan
kesejahteraan ibu dan anak, berkembangnya isu HAM, termasuk hakhak reproduksi dan hak-hak perempuan (kesejahteraan gender)
mendorong program KB untuk memberikan penekanan yang sama pada
program kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria.
Pemakaian kontrasepsi mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
pengendalian kelahiran dan peningkatan kualitas kesehatan reproduksi.

1.1.4.1

Tujuan

Keluarga berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga


kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Tujuannya agar :
1. Tujuan umum berupa menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga mewujudkan Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) melalui
pengendalian

pertumbuhan,

meningkatkan

keikutsertaan

kelestrarian berKB seluruh pelosok sehingga akan menurunkan


angka fertilitas yang bermakna.
2. Tujuan khusus berupa; Meningkatkan pemerataan pemakaian
MKJP baik terhadap peserta baru maupun kb aktif, meningkatkan
dan semakin meratanya penggarapan terhadap generasi muda
dalam kaitannya dengan pendewasaan usia kawin dan sebagai
bantuan mendukung gerakan KB nasional di daerah, Semakin
meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut serta memberikan
pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB.
1.1.4.2

Sasaran
Sasaran program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur
26

(PUS) dan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM). Jumlah pasangan


usia subur yang menjadi sasaran program ditetapkan berdasarkan survei
pasangan usia subur yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan
Keluarga Berencana) di masing-masing kelurahan atau dari BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).
1.1.4.3

Ruang Lingkup Proram KB


Ruang lingkup program KB meliputi :
1.

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

2.

Konseling

3.

Pelayanan Kontrasepsi

4.

Pelayanan Infertilitas

5.

Pendidikan sex (sex education)

6.

Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan

7.

Konsultasi genetik

8.

Tes keganasan

9.

Adopsi

Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, meliputi :


1. Pil KB
2. Suntik
3. IUD
4. Kondom
5. Implant (susuk KB)
1.1.4.4

Strategi Pendekatan
Pelayanan KB

dan

Cara

Operasional

Program

Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :


1. Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta
masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara
berkelanjutan.
2. Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach)
Mengkoordinasikan

berbagai

pelaksanaan

program

KB

27

dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling


menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam
mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
3. Pendekatan integrative (integrative approach)
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat
mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh
semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan
memberi manfaat pada semua pihak.
4. Pendekatan kualitas (quality approach)
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi
pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai
dengan situasi dan kondisi.
5. Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan
masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih
peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB
nasional.
6. Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach)
Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan
program KB nasional,

dibagi

dalam

tiga

tahap

pengelolaan

program KB sebagai berikut :


a.

Tahap perluasan jangkauan


Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada

sasaran :
1. Coverage wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih
diutamakan pada penggarapan wilayah potensial, seperti
wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan
laju pertumbuhan yang besar
2. Coverage khalayak

28

Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyakbanyaknya.

Pada

tahap

ini

pendekatan

pelayanan KB didasarkan pada pendekatan klinik.


b.

Tahap pelembagaan
Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi

yaitu tahap perluasan jangkauan. Tahap coverage wilayah diperluas


jangkauan provinsi luar Jawa Bali. Tahap ini inkator kuantitatif kesertaan
ber- KB pada kisaran 45-65 % dengan prioritas pelayanan kontrasepsi
dengan metode jangka panjang, dengan memanfaatkan momentummomentum besar.
c.

Tahap pembudayaan program KB


Pada tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi

seluruh Indonesia. Sedangkan tahap coverage khalayak diperluas


jangkauan sisa PUS yang menolak, oleh sebab itu pendekatan
program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra (Tabungan Keluarga
Sejahtera) dan Kukesra (Kredit Usaha Keluarga Sejahtera).
Adapun kegiatan / cara operasional pelayana KB adalah sebagai berikut :
1.

Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)


Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan
dengan

memberikan

penerangan

konseling,

advokasi,

penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa


melalui media cetak, elektronik.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat
sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap
dan perilaku masyarakat dalam ber KB, melalui pendewasaan
usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga,

peningkatan

kesejahteraan

keluarga

sehingga

tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera


(NKKBS)

29

2.

Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB


Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera.
Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan
anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang
besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat
dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan
2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin
mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan
keluarga sadar HIV/AIDS.
Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi
Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan
terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.

3.

Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah


PSM

ditonjolkan

(pendekatan

masyarakat)

serta

kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN,


Depag, RS, Puskesmas).
4.

Pendidikan KB
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik
petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan
keterampilan.

1.1.4.5

Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB


(Keluarga Berencana) Di Indonesia

1.

Metode Kontrasepsi Sederhana


Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu
metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode
kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus
Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks
30

(MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu


perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan
metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom,
diafragma, dan spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi
menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron
dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi
progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant.
3.

Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

(AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi
2 yaitu AKDR yang mengandung hormon (sintetik progesteron)
dan yang tidak mengandung hormon.
4.

Metode Kontrasepsi Mantap


Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu
Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria
(MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip
metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba
falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma.
Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi yaitu
memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan
sperma tidak diejakulasikan.

5.

Metode Kontrasepsi Darurat


Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada
2 macam yaitu pil dan AKDR.

31

1.1.4.6 Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi


Tabel 1.14 Uraian Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi
1. Pil

Kondisi Penyimpanan
Simpan di tempat kering, dan

Masa Kedaluwarsa
5 tahun

jauhkan dari sinar matahari


2. Kondom

langsung
Simpan di tempat kering, yaitu

3-5 tahun

suhu > 40C dan jauhkan dari


sinar matahari langsung, bahan
kimia, dan bahan yang mudah
rusak
Lindungi dari kelembapan,

3. AKDR

7 tahun

sinar matahari langsung, suhu


4. Spermisida

15-30C
Simpan pada ruang bersuhu 15-

3-5 tahun

30C, jauhkan dari temperatur


tinggi
Simpan di tempat kering, suhu

5. Implant

5 tahun

> 30C
6. Suntik KB

Simpan pada suhu 15-30C

5 Tahun

posisi vials tegak lurus


menghadap ke atas, jauhkan
dari sinar matahari langsung

1.1.4.7

Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana di Puskesmas

32

Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Tahun 2013


Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah
akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu
berdomisili di Kecamatan Cempaka Putih. Sedangkan KB aktif adalah akseptor
yang mengikuti KB terus-menerus yang berdomisili di Kecamatan Koja.
Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov.
DKI Jakarta tahun 2008, target untuk peserta KB baru dan KB Aktif tahun 2013
adalah 90% dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat).
Indikator pelayanan KB :
1. Tenaga
2. Sarana dan prasarana
3. Cakupan pelayanan
Tabel 1.15 Indikator Pelayanan KB
INDIKATOR PELAYANAN KB
Tenaga

Sarana dan Prasarana

1. Jumlah dokter

1. Ketersediaan

SpOg
2. Jumlah dokter

peralatan

umum terlatih
standarisasi KB di
fasilitas pelayanan
KB (RS, Puskesmas,
DPS)
3. Jumlah bidan

pelayanan KB
(IUD kit, Implant
kit,dll)
2. Ketersediaan

KB di fasilitas

keluarga miskin

desa yang terlatih

2.
3.
4.
5.
6.
7.

(anak), terlalu rapat (jarak


kelahiran) dan terlalu tua) BerKB
8. Persentase PUS dengan atau

(GAKIN)
4. Ketersediaan
alokon untuk non

(CPR)
Persentase peserta KB baru
Persentase komplikasi
Persentase kegagalan
Persentase drop out
Persentase PUS Miskin ber-KB
Persentase PUS 4T (melahirkan
terlalu muda, terlalu banyak

Habis Pakai)
3. Ketersediaan
alokon untuk

Puskesmas, DPS)
4. JumlahBidan di

1. Persentase peserta KB Aktif

BPH (Bahan

terlatih standarisasi
pelayanan KB (RS,

Cakupan Pelayanan

menderita penyakit kronis berKB


9. Persentase ibu pasca bersalin /

GAKIN

keguguran ber- KB

standarisasi KB
(Polindes/poskesdes)
(Sumber: Departemen Kesehatan RI 2012)
33

Dari data di atas di dapatkan 9 Indikator Pelayanan KB, yang masingmasing nya merupakan indikator yang perlu dicapai dari setiap Puskesmas.
Tabel 1.8 Jumlah akseptor KB baru tahun 2013 di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih
No

Jenis KB

1.
2.

Jumlah Akseptor KB
Baru 2013
1678

IUD
MOB

3.

MOW0

76

4.

IMP

873

5.

Suntik

1876

6.

Pil

875

7.

Kondom

123

JUMLAH

5501

PPM/Target PUS

16.087

% Pencapaian

34,19 %

Sumber: Laporan Tahunan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


Periode Tahun 2013
Dari tabel 1.8 dapat dilihat bahwa hasil pencapaian akseptor KB
baru di tahun 2013 sebesar 3,48 %.
Tabel 1.9 Indikator dan Pencapaian Program KB Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih Tahun 2014
Program
KB

Indikator

Target 12 Bulan

Target 9

Aktif
MOW

(%)
65
65

bulan (%)
48,75
48,75

MOP

65

48,75

Implant

65

48,75

Suntik

65

48,75

34

Tabel 1.9 Indikator dan Pencapaian Program KB Puskesmas Kecamatan


Cempaka Putih Tahun 2014

Program

Indikator

Target 12 Bulan

Target 9

Pil

(%)
65

bulan (%)
48,75

Kondom

65

48,75

KB

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka


Putih Tahun 2014
Tabel 1.10 Cakupan Peserta KB Baru di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pencapaian

(b/a x 100 %) ( %)
5

Kondom

Pil

Implant

Suntik

MOW

Non-MKJP

MOP

MKJP

Jumlah (b)

Metode Kontrasepsi
IUD

Wilayah Kerja

P US (a)

CempakaPutih Periode Januari - September 2014

1
Kec. Cempaka

4715

234

Putih Timur
Kel. Cempaka

3613

125

15
8

435
234

476

673
532

105

1391

38,49

Putih Barat I
Kel.Cempaka

3230

198

186

532

433

133

1368

42,35

Putih Barat II
Rawasari

4529

159

19

102

679

754

124

1725

38,08

835

90

10
2215

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari - September 2014

35

11
46,97

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB baru di wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari September 2014 adalah
sbb:
Tabel 1.11 Cakupan Peserta KB Baru dengan IUD di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
1

PPM

IUD

Pencapaian

(a)
683

(b)

(b/a x 100 %)
34,26

Wilayah Kerja
Kecamatan Cempaka Putih Timur

234

125
523
23,9
468
198
42,3
656
159
24,23
Sekecamatan
2330
716
30,72
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode

2
3
4

Kelurahan Cempaka Putih Barat I


Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Januari - September 2014


Tabel 1.12 Cakupan Peserta KB Baru dengan MOP di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
PPM
No.
Wilayahh Kerja
Kecamatan
Cempaka Putih Timur
1
2
3
4

Kelurahan Cempaka Putih Barat I


Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

MOP

Pencapaian

(a)
47

(b)
2

(b/a x 100 %)
4,25

36
32
45
160

0
0
0
2

0
0
0
1,25

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari - Septembers 2014

Tabel 1.13 Cakupan Peserta KB Baru dengan MOW di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.

Wilayah Kerja

PPM

MOW

Pencapaian

(a)

(b)

(b/a x 100 %)
36

Kecamatan Cempaka Putih Timur

2
3
4

Kelurahan Cempaka Putih Barat I


Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

188

15

7,97

144
59
129
520

8
5
19
47

5,55
8,4
14,72
9,03

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari September 2014
Tabel 1.14 Cakupan Peserta KB Baru dengan Implant di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
Wilayah Kerja
1 Kecamatan Cempaka Putih Timur
2
3
4

PPM

Implant

Pencapaian

(a)
377

(b)
435

(b/a x 100 %)
115,38

Kelurahan Cempaka Putih Barat I

289
234
80,96
258
186
72,09
362
102
28,17
Sekecamatan
1286
957
74,41
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Januari - September 2014


Tabel 1.15 Cakupan Peserta KB Baru dengan Suntik di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari September 2014
No.
Wilayah Kerja
Kecamatan
Cempaka Putih Timur
1
2

Kelurahan Cempaka Putih Barat I

PPM

SUNTIK

Pencapaian

(a)
2121

(b)
835

(b/a x 100 %)
39,39

1625

476

29,29

Tabel 1.15 Cakupan Peserta KB Baru dengan Suntik di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari September 2014
PPM
No.

Wilayah Kerja

Kelurahan Cempaka Putih Barat II

Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

SUNTIK

Pencapaian

(a)
1453

(b)
532

(b/a x 100 %)
36,61

2038
7237

679
2522

33,31
34,84

37

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari September 2014
Tabel 1.16 Cakupan Peserta KB Baru dengan Pil di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Bulan Januari - September 2014
No.
1
2
3
4

Wilayah Kerja
Kecamatan Cempaka Putih Timur
Kelurahan Cempaka Putih Barat I
Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

PPM

PIL

Pencapaian

(a)
1178
903
807
1132
4020

(b)

(b/a x 100 %)
55,35
163,02
24,74
43,06
55,02

673
532
433
574
2212

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari - September 2014
Tabel 1.17 Cakupan Peserta KB Baru dengan Kondom di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
1
2

Wilayah Kerja
Kecamatan Cempaka Putih Timur
Kelurahan Cempaka Putih Barat I

PPM

Kondom

Pencapaian

(a)
117
90

(b)
90
105

(b/a x 100 %)
64,95
61,11

Tabel 1.17 Cakupan Peserta KB Baru dengan Kondom di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
PPM
No.
3
4

Kondom

Pencapaian

Wilayah Kerja

(a)
(b)
(b/a x 100 %)
80
133
60
113
124
69,91
Sekecamatan
400
452
113
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Januari - September 2014


Tabel 1.18 Cakupan Peserta KB Aktif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Metode Kontrasepsi
MKJP
Non MKJP
38

Penc

Juml

Cempaka Putih Periode Januari September 2014

Suntik

Pil

Kondom

ah (b)

apaian (%)

2627

876

43

4168

88,39

(b/a x 100 %)

Implant

MOW

MOP

IUD

PUS (a)

162

(a) PUS

Kelurahan

Kecamatan

431

Cempaka Putih
Timur
Kelurahan

25

4715
3613

222

20

122

2019

742

25

3150

87,18

3230

342

14

105

1462

681

26

2630

81,42

4529

357

26

179

3183

811

20

4556

49.9

14504

90,15

Cempaka Putih
Barat I
Kelurahan
Cempaka Putih
Barat II
Kelurahan
Rawasari

Jumlah

16087

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Tahun2014


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif di wilayah
Puskesmas kecamatan Cempaka Putih periode Januari September 2014 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.19 Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari September 2014
PPM
No.
1
2
3
4

IUD

Pencapaian

Wilayah Kerja

(a)
(b)
(b/a x 100 %)
683
431
63,1
523
222
42,44
468
342
73,07
656
357
54,42
Sekecamatan
2330
1352
58,02
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Kelurahan Cempaka Putih Timur
Kelurahan Cempaka Putih Barat I
Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Januari - September 2014

39

Tabel 1.20 Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOP di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Koja Periode Januari - Agustus 2014
Wilayah Kerja

PPM

MOP

Pencapaian

No.
1

Kelurahan Cempaka Putih Timur

(a)
47

(b)
4

(b/a x 100 %)
8,5

Kelurahan Cempaka Putih Barat I

36

Kelurahan Cempaka Putih Barat II

32

Kelurahan Rawasari

45

Sekecamatan
160
4
2,5
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Januari - September 2014

Tabel 1.21 Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOW di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
1

Wilayah Kerja
Kelurahan Cempaka Putih Timur

PPM

MOW

Pencapaian

(a)
188

(b)
25

(b/a x 100 %)
13,29

Kelurahan Cempaka Putih Barat I

144

20

13,88

Kelurahan Cempaka Putih Barat II

59

14

23,72

129

26

20,15

520

85

16,34

Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari - September 2014
Tabel 1.22 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implant di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
Wilayah Kerja
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
1

PPM

Implant

Pencapaian

(a)
377

(b)
162

(b/a x 100 %)
42,97
40

2
3
4

Kelurahan Cempaka Putih Barat I


Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

289
122
42,21
258
105
40,69
362
179
49,44
Sekecamatan
1286
568
44,17
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Januari - September 2014
Tabel 1.23 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
No.
Wilayah Kerja
1 Kelurahan Cempaka Putih Timur
2

Kelurahan Cempaka Putih Barat I

PPM

SUNTIK

Pencapaian

(a)
2121

(b)
2627

(b/a x 100 %)
123,85

1625

2019

124,24

Tabel 1.23 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
PPM

SUNTIK

Pencapaian

Wilayah Kerja
No.
(a)
(b)
(b/a x 100 %)
3 Kelurahan Cempaka Putih Barat II
1453
1462
100,61
Kelurahan
Rawasari
4
2038
3183
152,80
Sekecamatan
7237
9291
128,38
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode

Januari - September 2014


Tabel 1.24 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Pil di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - September 2014
PUS
No
1
2
3
4

Kelurahan
Kelurahan Cempaka Putih Timur
Kelurahan Cempaka Putih Barat I
Kelurahan Cempaka Putih Barat II
Kelurahan Rawasari

Sekecamatan

PIL

(a)
1178
903
807

(b)
876
742
681

1132
4020

811
3110

Pencapaian
(b/a x 100 %)
74,36
82,17
84,38
71,64
77,36

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode


Januari - September 2014
Tabel 1.25 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari September 2014
41

PUS

Kondom

Pencapaian

No.
Kelurahan
(a)
(b)
(b/a x 100 %)
Kelurahan
Cempaka
Putih
Timur
1
117
43
36,75
Kelurahan Cempaka Putih Barat I
2
90
25
27,77
Kelurahan
Cempaka
Putih
Barat
II
3
80
26
32,5
Kelurahan Rawasari
4
113
20
17,69
Sekecamatan
400
114
28,5
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Januari - September 2014
1.2

IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah mengkaji data dari program kesehatan dasar (basic seven) di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari September 2014,
terdapat satu program yang dipilih dalam identifikasi masalah, yaitu Program
Keluarga Berencana. Program ini dipilih karena merupakan salah satu
program dengan karakteristik khusus yaitu, puskesmas dalam hal ini berfungsi
sebagai pelaksana, dan fungsi perencana dan pengawas adalah PLKB yang
berada di Kecamatan dan tingkat Suku Dinas.
Sasaran program Keluarga Berencana adalah kelompok-kelompok
masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Cempaka Putih dan secara
khusus adalah kelompok-kelompok pasangan usia subur. Penyuluhan ini
diberikan secara terpadu bersamaan dengan program wajib dan pengembangan
lainnya termasuk di dalamnya tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan
masyarakat sekolah dengan kegiatan pencapaian program dan target sebagai
berikut:
1. Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 30,72 %.
2. Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 1,25 %.
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 9,03 %.
4. Cakupan peserta KB Baru dengan Implant di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 74,71%.
5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 34,84%.
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di Kecamatan Cempaka Putih

42

pada Januari - September 2014 adalah sebesar 55,02 %.


7. Cakupan peserta KB Baru dengan kondom di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 113 %.
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 58,02%.
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 2,5%.
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 16,34%.
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan Implant di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 44,17 %.
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 128,38 %.
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 77,38 %.
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 28,50%.
1.1 RUMUSAN MASALAH
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib puskesmas di
Kecamatan Cempaka Putih maka dipilih satu program yang menjadi masalah,
dengan cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa
yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed).
Selanjutnya dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang
baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari
Program KB di puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 30,72 % berada
dibawah target yaitu 48,75%
2. Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 1,25 % berada
dibawah target yaitu 48,75%
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 9,03 % berada
dibawah target yaitu 48,75%
4. Cakupan peserta KB Baru dengan Implant di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 74,71% berada

43

diatas target yaitu 48,75%


5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 34,84% berada
dibawah target yaitu 48,75%
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 55,02 % berada diatas
target yaitu 48,75%
7. Cakupan peserta KB Baru dengan kondom di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 113 % berada
diatas target yaitu 48,75%
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 58,02% berada diatas
target yaitu 48,75%
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 2,5% berada
dibawah target yaitu 48,75%
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 16,34% berada
dibawah target yaitu 48,75%
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan Implant di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 44,17% berada
dibawah target yaitu 48,75%
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 128,38 % berada
diatas target yaitu 48,75%
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di Kecamatan Cempaka Putih
pada Januari - September 2014 adalah sebesar 77,38 % berada diatas
target yaitu 48,75%
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di Kecamatan Cempaka
Putih pada Januari - September 2014 adalah sebesar 28,50% berada
dibawah target yaitu 48,75%

44

Anda mungkin juga menyukai