Kelompok : A13
Anggota : Gufta Safira Aliya Alif (1102015087)
Annisa Zhafirah Nurfiani (1102015030)
Aprilia Viska Wijayanti (1102015033)
Adinda Fauziah Ramadhani (1102015007)
Ilham Agustio (1102015094)
Gilang Anugrah (1102012097)
Bella Anggraini Nursahid (1102015046)
Ika Septiani (1102015093)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1.1. Gambaran Umum Wilayah Cempaka Putih
1.1.1. Geografis
2
Gambar 1.1.1.2 Kelurahan-Kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih.
3
Gambar 1.1.1.3 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
menurut Kelurahan.
Sumber : SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 171/2007
1.1.2. Pemerintahan
4
Kelurahan RW RT Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4)
Rawasari 9 109 8672
Cempaka Putih
8 106 17112
Timur
Cempaka Putih
13 151 12563
Barat
Jumlah 30 366 38 347
Tabel 1.1.2.2 Jumlah Pegawai yang Bekerja di Kantor Kelurahan, Tahun 2014
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Organik Pemerintah
Kelurahan TNI/Polri
DKI Jakarta
(1) (2) (3)
Rawasari 10 1
Cempaka Putih Timur 11 1
Cempaka Putih Barat 18 1
Jumlah 39 3
1.1.3. Penduduk
5
seluruh kelurahan, hanya Kelurahan Cempaka Putih Timur yang mengalami
penurunan.
Kepadatan
Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk
(Orang/Km2)
(1) (2) (3)
Rawasari 1,22 24 874 20 389
Cempaka Putih Timur 1,25 27 375 21 900
Cempaka Putih Barat 2,22 39 799 17 927
Jumlah 4,69 19 626 92 048
6
Dilihat dari komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan
terlihat bahwa di Kecamatan Cempaka Putih lebih banyak penduduk laki-
laki dibandingkan perempuan dengan sex ratio 100,58.
Tabel 1.1.3.3 Sex Ratio dan Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
7
Jakarta untuk mengadu nasib baik mereka yang memiliki keterampilan
maupun tidak.
Tabel 1.1.3.5 Jumlah Penduduk Yang Lahir, Mati, Datang dan Pindah.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
8
Jumlah 681 441 1118 1584
1.1.4. Pendidikan
9
1.1.5. Kesehatan
10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rawasari 1 2 1 15 19
Cempaka
2 1 1 6 61
Putih Timur
Cempaka
- 2 2 - 24
Putih Barat
Jumlah 3 5 4 21 104
11
1.2. Gambaran Umum Universitas YARSI
1.2.1. Sejarah
12
Yayasan YARSI dengan pembuatan akta pendirian oleh Notaris A. Gewang.
Selain keempat pendiri yang telah disebutkan diatas: Dr. H. Ali Akbar; prof.
Dr. Asri Rasad, MSc, PhD; Drs. Med. Maksum Saleh nasution dan Prof. Dr.
Jurnalis Uddin, ditambah dua orang aktivis mahasiswa eks Fakultas
Kedokteran Universitas Ibnu Khaldun yaitu: Drs. Med. Malimar Soeloet
dan E. Wirjatmo dan seorang pengusaha H. Abdul Karim Oey, sehingga
seluruh pendiri yang tercantum dalam akta pendirian adalah ketujuh orang
tersebut.
13
Jakarta (sekarang bernama Universitas YARSI) dengan mendirikan tiga
fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Teknologi
Industri (sekarang bernama Fakultas Teknologi Informasi). Dengan
berdirinya tiga fakultas tersebut, Universitas YARSI telah memiliki empat
fakultas. Semua program studi di Universitas YARSI telah terakreditasi
BAN-PT. Kepanjangan YARSI sebagai Yayasan Rumah Sakit Islam
Indonesia sudah tidak berlaku lagi. YARSI sudah merupakan sebuah nama
YARSI.
1.2.2. Visi
1.2.3. Misi
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, melalui
pendidikan, pengajaran dan pembelajaran yang unggul dan bermutu
tinggi sesuai Islam.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, melalui
pengkajian, penelitian dan publikasi yang unggul dan bermutu tinggi
sesuai Islam.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang dapat
menjawab masalah dan tantangan masyarakat dunia yang unggul
dan bermutu tinggi sesuai Islam.
4. Mengembangkan sumberdaya manusia dan tata kelola yang dapat
menjawab persoalan yang timbul di masyarakat serta memberi arah
14
perubahan dalam rangka membangun masyarakat dunia, khususnya
masyarakat Indonesia yang adil, makmur, merata dan beradab sesuai
Islam
1.2.4. Fakultas
15
Ilmu (Sudah
Perpustakaan tidak ada)
dan Informasi
A. Fakultas Kedokteran
16
aturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) bahwa setiap
Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi yang baru berdiri,
dalam 3 tahun pertama harus menerima mahasiswa tidak
tebih dari 50 orang. Saat ini staf edukatif Prodi IKG FK-UY
sebanyak 16 orang dengan kualifikasi pendidikan S-2, Sp-1,
S-3 dan Guru Besar sehingga mahasiswa Prodi IKG FK-UY
memperoleh pendidikan dokter gigi oleh tenaga edukatif
yang berkualitas. Prodi IKG FK-UY dibagi 2 tahap
pendidikan, yaitu:
B. Fakultas Ekonomi
17
1) Program Studi S1 Manajemen
2) Program Studi S1 Akuntansi
3) Program Pascasarjana S2 Magister Manajemen
C. Fakultas Hukum
18
We Raise Integrity to Enforce Law and Justice
E. Fakultas Psikologi
19
Universitas YARSI bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran
Bandung untuk menyelenggarakan program pendidikan
Psikologi dengan titik berat ke arah Psikologi Kesehatan yang
sejalan dengan pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
F. Program pascasarjana
20
13) PT Indosat Tbk.
14) Kantor Akuntan Publik
15) Interzone Treatment Center
16) Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor, Malaysia
1) Universitas Indonesia
2) Institut Teknologi Bandung
3) Oracle Indonesia
4) CISCO
5) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
6) PT Indosat Tbk.
7) Batavia Airlines
8) Fujitsu
9) Astra Honda Motor
10) BPPT
11) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
12) PT ASKES
13) PELNI
1) PT Indosat Tbk.
2) Universitas Padjadjaran, Bandung
21
1.2.6. Unit Kegiatan Mahasiswa
A. Kongres Mahasiswa
B. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
C. Badan Perwakilan Mahasiswa
D. Senat Mahasiswa
E. KREASI (KREATIVITAS DAN INOVASI)- berdiri pada
tanggal 30 Juni 2008, bergerak dalam bidang penelitian,
pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan mandiri.
F. TDM (Tim Darurat Medik) - bergerak dalam bidang pendidikan
dan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat, yang memiliki
beberapa tahap pendidkan dan pelatihan.
G. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Kahfi - bergerak dalam
pengkajian mahasiswa di bidang agama Islam.
H. Smarakaryadhwani - bergerak dalam bidang seni dan budaya,
tari, paduan suara, teater, band dan perkusi.
I. Himapala Tribhuwana - bergerak dalam bidang kecintaan
terhadap alam.
J. YBBC - bergerak dalam bidang olah raga basket.
Identitas Responden
Umur : 22 Tahun
22
TTL : Bandung 15 Mei 1996
Agama : Islam
Suku : Sunda
Setiap harinya hani selalu pulang pergi dan tidak pernah mau untuk
kost dekat kampus, hani beralasan dirinya tidak mau kost karena selain jarak
rumahnya yang dekat juga karena untuk menghemat biaya yang dikeluarkan
oleh orang tuanya. Kebiasaan hani yang selalu melakukan perjalanan pulang
pergi tentunya hani merasa sangat lelah, tetapi hal tersebut tetap
dijalakankan hingga saat ini.
23
Berangkat ke kampus menggunakan motor dan selalu pulang pergi
tidak pernah dijadikan alasan agar hani bermalas malasan untuk kuliah, serta
hal tersebut juga tidak mempengaruhi nilai kuliahnya. Nilai kuliah hani
selalu bagus, semangat kuliah yang ditunjukan hanya untuk mewujudkan
cita-citanya serta ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Hani selalu ke
kampus menggunakan sepeda motor tidak pernah menggunakan kendaraan
lain. Hani melakukan hal ini sudah dari awal masuk kuliah dan tidak pernah
mengeluh dengan hal yang sudah dilakukannya.
Setiap akhir pekan hani selalu melakukan olah raga ringan yang
berguna untuk menjaga stamina tubuhnya dan agar tidak gampang sakit, hal
tersebut dilakukan hani karena hani merupakan mahasiswi yang sibuk, serta
setiap harinya hani selalu menghabiskan waktu yang lama untuk duduk saat
berkendara dan juga saat kuliah. Maka dari itu tentunya hani selalu
memanfaatkan waktu senggang untuk berolah raga agar tetap sehat untuk
menjalankan aktifitasnya, minimal seminggu sekali hani melakukan olah
raga. Selama ini hani tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tertentu,
dan tidak pernah mengeluh pegal ataupun yang lainnya ketika mengendarai
motor, akan tetapi terkadang pada saat berkendara motor hani mengalami
sesak napas dan juga batuk-batuk meskipun hal itu berlangsung tidak terlalu
lama, seperti saat ini hani sedang mengalami keluhan berupa batuk-batuk
tetapi tidak terlalu parah.
24
1.3.2. Saudari Arifera Fajrin
Identitas Responden
Umur : 22 Tahun
No.Hp : 0895330881581
Agama : Islam
Angkatan : 2015
Fera lebih memilih untuk pulang pergi dari Bekasi ke Cempaka Putih
dengan mengendarai motor daripada kost di sekitar kampus. karena menurut
Fera pulang pergi bisa lebih hemat, dan lebih nyaman dirumah bersama
keluarga dibandingkan kost.
Terkadang Fera sering kali merasa lelah karena setiap hari harus
pulang pergi dari Bekasi ke Cempaka putih dengan mengendarai motor.
Karena kondisi perjalanan yang tidak dapat diperkirakan kemacetannya.
Akibatnya, Fera pernah tidak masuk kuliah karena beralasan rumah terlalu
jauh dari kampus. . Ia juga sempat memiliki masalah dengan nilai
akademisnya yang menurun. Namun, sudah dapat diatasi.
25
Setiap pagi Fera bangun pagi pukul 04:30 WIB dan berangkat ke
kampus pada pukul 05:50 WIB. Jika ada kegiatan organisasi Fera bisa pulang
pada pukul 22:00 WIB dan tidur pada pukul 23:00 WIB dengan durasi tidur
5-6 jam setiap malam. Dalam sehari fera menghabiskan waktu untuk duduk
maupun berdiri kurang lebih selama 8-9 jam.
Masalah Non Medis: Jarang berolahraga, jarang sarapan, makan hanya 1 kali
sehari, nilai akademis menurun, duduk 8-9 jam/hari
Identitas Responden
Usia : 21 tahun
26
Fakultas : Kedokteran Umum Universitas YARSI
Angkatan : 2016
NPM : 11020160114
27
Maydina jarang sarapan, Ia hanya makan 2 kali dalam sehari yaitu
pada saat siang pukul 12.00 dan malam hari setelah magrib. Ia tidak tahu
pentingnya sarapan. Makanan yang paling sering Ia makan adalah gorengan,
ayam, dan telor. Maydina membawa bekal saat ke kampus. Maydina suka
makan-makanan pedas namu dia jarang untuk memakannya, Ia juga jarang
makan sayur. Maydina juga jarang memakan makanan siap saji atau
junkfood, kira-kira hanya 1-2 kali dalam seminggu. Maydina tidak pernah
memakan suplemen vitamin.
Maydina tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 04.00. Ia
tidur malam selama 6 jam. Ia tidur di tempat tidur spring bad. Posisi tidur
Maydina biasanya miring ke kanan atau ke Kiri. Maydina jarang begadang,
bisanya Maydina begadang karena belajar atau main games Selama sehari,
uang jajan Maydina kira-kira sebanyak Rp 50.000,-.
Masalah medis: Jerawatan, rambut rontok, dan pegal-pegal
Masalah non medis: Pola makan (tidak pernah sarapan), tidak pernah
menggunakan masker saat mengendarai motor, jarang berolahraga, jarang
makan sayur, duduk lebih dari 12 jam/hari.
Identitas Responden
Usia : 20 tahun
Alamat : Jl. Panti Asuhan no.108, rt01/ rw12, jurang mangut timur,
Tangerang Selatan.
28
No Hp : 085810366469
Agama : islam
Identitas Responden
29
Jenis Kelamin :Perempuan
No Hp : 081289473737
Agama : Islam
Angkatan : 2016
Sehari-hari Anis makan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi hanya
sarapan ringan saja dan siang malam makan-makanan berat berupa nasi dan
lauk pauknya, karena Anis mengetahui bahwa sarapan adalah hal yang
penting untuk mendukug kegiatan sehari-harinya maka Anis tidak
melupakan sarapan dalam mengawali harinya. Anis berasal dari keluarga
yang mengutamakan membawa bekal saat ke kampus, sehingga Anis tidak
pernah merasakan sakit akibat jajan sembarangan di area kampus. Dalam
satu hari Anis suka sekali ngemil jajanan yang rasa coklat dan makan-
makanan pedas paling banyak 3 kali dalam sehari. Anis juga jarang
mengonsumsi vitamin.
30
tapidalam seminggu sekitar hanya satu kali saja. Dalam satu hari Anis selalu
mengonsumsi sebanyak 6 gelas sedang air mineral. Dan Anis bukan seorang
perokok aktif.
Anis adalah salah satu dari sebagian besar mahasiswa yarsi yang
lebih memilih tidak ngekost atau biasa disebut pulang pergi. Karena
kesehariannya dihabiskan pulang pergi dari rumah dan kampus yang
menempuh jarak lebih dari 18 km, Anis kadang merasa lelah dengan
aktivitas kesehariannya dan ditambah lagi dengan tugas kampus yang begitu
banyak. Waktu tempuh yang dialami Anis dari rumah ke yarsi kurang lebih
memakan waktu 1 jam perjalanan, sehingga Anis harus berangkat lebih awal
sebelum jam kuliah masuk agar tidak terlambat mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Dengan waktu tempuh menuju kampus yang cukup lama tidak
mematahkan semangat Anis untuk masuk kuliah, bahkan Anis tidak ingin
absen kehadiran dengan alasan rumah yang jauh. Anis mulai berkendara
motor sendiri saat semester 3, sudah hampir 1 tahun Anis melakukan
perjalanan dari rumah ke kampus menggunakan motor.
31
kepala dan tubuh dari kondisi yang tidak diharapkan. Sebagai pengendara
roda dua, Anis termasuk kategori orang yang tidak suka berolahraga, maka
dari itu jika berkendara motor terlalu lama Anis kadang merasakan kepala
pusing, punggung pegal dan kaki pegal. Sehingga suatu hari saat ingin
berangkat ke kampus, disaat Anis mulai terbangun dari tidurnya Anis
merasakan kaki kanannya nyeri disekitar belakang lutut daerah dengkul,
tetapi Anis tidak sempat memeriksakan itu ke dokter karena Anis rasa itu
hanya pegal biasa. Dan keesokan harinya rasa nyeri pada daerah belakang
lulut sudah menghilang dan belum pernah dirasakan lagi hingga saat ini.
Sebelumnya Anis mengaku tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ketika
kondisi dijalan sedang macet, Anis lebih banyak menghabiskan waktunya
diperjalanan. Waktu tempuh menjadi cukup lama sekitar 2 jam 30 menit.
Dan kadang rasa pegal dipunggung dan pusing dikepala itu suka timbul lagi
jika berkendara terlalu lama.
Masalah non medis : Tidak suka berolahraga, kebiasaan duduk terlalu lama
untuk melihat layar hp, perjalanan yang lama saat berkendara motor, posisi
berkendara, jarang mengonsumsi vitamin.
Identitas Responden
Usia : 23 tahun
32
Alamat : Jl. Malaka Jaya No.27 Kec. Cilincing, Kel. Rorotan, Jakarta Utara
No Hp : 081294270425
Agama : Islam
Angkatan : 2015
Sehari-hari Bella makan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi, siang
dan malam. Pagi hari Bella sarapan dengan nasi dan lauk pauk. Bella
memulai hari dengan sarapan karena Bella tahu ia membutuhkan energi
untuk melakukan aktifitas sehari-harinya, dan Bella mengkonsumsi
makanan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Bella terbiasa membawa
bekal dari rumahnya, sehingga ia tidak lupa untuk makan siang dan tidak
jajan sembarangan.
33
dapat hilang dengan sendirinya, yang menurut Bella mungkin saja itu karena
jarangnya ia berolahraga.
Masalah medis : Pegal, nyeri, lelah pada tubuh dan iriatasi ringan pada mata.
Identitas Responden
Usia : 20
No Hp : 083811322814
Agama : Islam
Fakultas : Kedokteran
34
bernutrisi dan bergizi oleh ibunya serta dia juga di didik oleh orang tuanya
dengat sangat baik. Contohnya dia berperilaku sangat sopan dan santun
kepada orang bahkan dia juga sangat baik dalam hal nilai akademisnya di
jenjang pendidikannya.
Dia biasa pulang dari kampus itu sekitar pukul 7 malam di karenakan
fidel suka menongkrong di belakang kampus dengan teman-temannya. Dan
dia apabila memakai motor tidak selalu menggunakan masker untuk
melindungi dari debu, dan apabila tidak memakai masker dia kadang bersin-
bersin terkena debu dan asap kendaraan di jalan bahkan walaupun dia
memakai helm full face yang memiliki pelindung mata dan wajah terkadang
matanya merah di karenakan terkena sorot lampu mobil yang lawan arah.
35
Walaupun keadaannya seperti ini Fidel tetap bersemangat menjalani
hari-harinya dan kuliahnya juga dia tidak pernah putus asa dalam menjalani
hidup ini dan tidak pantang menyerah.
Identitas Responden
Usia :1 tahun
No Hp : 08170928222
Agama : Islam
Angkatan : 2015
Tika makan 3 kali sehari, yaitu sarapan ringan dan siang selalu jajan
membeli makanan di kantin kampus, menu saat makan malam berupa nasi
dan lauk pauk. Tika tidak pernah membawa bekal ke kampus karena alasan
36
tidak sempat untuk menyiapkannya di pagi hari, maka dari itu Tika terbiasa
dengan jajan sembarangan di area kampus pada saat makan siang. Dalam
sehari Tika biasa menghabiskan uang jajan sebesar lima puluh ribu rupiah,
yang digunakan untuk membeli segala jenis jajanan yang tergolong tidak
sehat dan tidak terjamin kebersihannya.
37
Masalah medis : Pegal di punggung dan sesak pada dada
38
pegal-pegal,
kulit wajah tidak pakai
4 Muhammad Hidayat kusam dan kacamata saat
berminyak berkendara
Tidak suka
berolahraga,
kebiasaan
duduk terlalu
lama untuk
melihat layar
Pegal dan nyeri hp, perjalanan
Siti Anis Aniqoh
5 pada tubuh yang lama saat
Daryanto
berkendara
motor, posisi
berkendara,
jarang
mengonsumsi
vitamin.
Pegal, nyeri,
lelah pada
tubuh dan Jarang
6 Bella Anggraini Nursahid
iriatasi ringan berolahraga,
pada mata.
kelelahan,
mata merah
jarang
7 Fidel M. Zain (iritasi mata),
berolahraga
flu
Pegal di
punggung dan
Tidak suka
8 Atika Wahyu Andari sesak pada
berolahraga
dada
39
1.4. Penentuan Masalah
40
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Kajian Pustaka
2.1. Diagnosis Komunitas
2.1.1. Definisi
2.1.2. Tujuan
2.1.3. Langkah-langkah
41
2. Menentukan instrument pengumpulan data
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Menyusun intervensi pemecahan masalah
6. Melakukan intervensi
2.2. Myalgia
2.2.1. Definisi
Myalgia (Nyeri otot) adalah termasuk salah satu keluhan yang cukup
sering diderita manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat (misalnya
keram otot) atau sampai beberapa hari, beberapa bulan bahkan
menahun tersebut terus menerus mengganggu dengan intensitas yang
berfluktuasi. Nyeri yang timbul hanya sesaat tentu saja tidak sampai
mengganggu aktivitas hidup. Tetapi nyeri yang timbul terus menerus
dapat membuat frustrasi penderita, karena menghambat aktivitas baik
dalam kaitan mencari nafkah, keseharian, maupun rekreasi. Sehingga
pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Tidak
jarang penderita akhirnya tergiring untuk mengkonsumsi obat
penghilang rasa sakit dalam jangka panjang. Padahal telah terbukti
bahwa semua obat penghilang nyeri pasti memiliki efek samping yang
merugikan jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa kontrol dokter,
contohnya bisa menimbulkan gastritis (sakit mag), keropos tulang, dan
menghambat pembentukkan sel darah. Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka sebaiknya penanganan nyeri otot harus dilakukan secara
menyeluruh, yaitu dengan mengetahui jenis nyeri otot yang terjadi,
faktor penyebab nyeri otot, kemudian pemberian terapi yang tepat.
(Weni, 2010).
2.2.2. Etiologi
Nyeri pada otot dapat timbul karena otot pada lokasi tersebut tegang
atau kaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan ketegangan otot
sampai menimbulkan nyeri diantaranya :
1. Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur, individu yang
mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot.
Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin
disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang
menimbulkan stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada
yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang
menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga
42
menghilang setelah beberapa hari. Namun gangguan tidur yang
berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan yang serius
seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga
profesional.Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia
2. Ketidakseimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon
reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh
beralih menggunakan persediaan high-test hormone-nya,adrenalin,
yang biasanya dipakai untuk mekanisme “flight or fight” pada
situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh
akan mengarah kepada berbagai gangguan seperti nyeri otot
persistent yang disebut fibromyalgia kronis.
3. Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia , Myalgia
dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat.
Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara
keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam
jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut
berperan dalam membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D
sering ditemui pada kelompok masyarakat yang sebagian besar
melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Vitamin B12 berperan
dalam produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan
metabolisme karbohidrat, lemak serta protein. Vitamin ini banyak
ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan
vitamin tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia,
namun juga mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih
serius.
4. Obat-obatan yang menginduksi myalgia, Kelompok obat tertentu
seperti statin (penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping
berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika pasien mulai
mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai dinaikkan.
Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang
mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa otot-otot
sedang mengalami kehancuran – suatu situasi yang dapat
mengarah kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam nyawa.
5. Myalgia akibat penyakit autoimun, Penyakit autoimun seperti
rheumatoid arthritis dan lupus merupakan kondisi dimana sistem
imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain myalgia, penyakit
autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada
otot, kehilangan massa otot dan ruam.
6. Terlalu banyak digunakan (overuse) Aktivitas yang terlalu banyak
terutama menggunakan otot tertentu, akan menyebabkan otot
43
tersebut menjadi nyeri. Aktivitas yang terlalu banyak tidak
sebanding dengan pasokan oksigen dari pembuluh darah, sehingga
terjadi penumpukan asam laktat pada otot. Asam laktat inilah yang
menyebabkan otot menjadi nyeri.
7. Trauma atau cidera Pada saat melakukan aktivitas fisik dengan
posisi yang salah, dapat menyebabkan otot menjadi cidera,
kemudian timbul nyeri. Nyeri otot yang timbul karena adanya
trauma ini biasanya bersifat lokal atau hanya pada satu daerah.
8. Faktor psikis Nyeri otot juga dipengaruhi oleh faktor psikis
seseorang. Adanya stress atau depresi dapat menyebabkan
seseorang mengeluhkan nyeri-nyeri otot.
2.2.3. Klasifikasi
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia,
Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post exercise muscle
soreness), dan nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan (overuse
injury).
Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling
sering pada tengkuk, punggung atau pinggang. Terdapat
beberapa titik nyeri pada area tersebut, biasanya 11 – 18 titik
yang disebut sebagai tender point, di mana titik tersebut sangat
nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak menjalar.
Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala
gangguan tidur, dan kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri
berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai rasa
kesemutan dan baal (kebas). Penyebab penyakit ini masih
belum diketahui dengan pasti, tetapi disinyalir berhubungan
dengan proses hormonal, sistem kekebalan tubuh dan faktor
ketegangan jiwa. Walaupun tidak menyebabkan kematian,
tetapi penyakit ini penyebab penurunan fungsi yang cukup
serius dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Myofascial pain
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya
pada MP ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit, dan jika
ditekan timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain.
Penyakit ini lebih mudah disembuhkan dengan penanganan
44
yang tepat dibandingkan fibromialgia. Penyebab penyakit ini
terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi tubuh
dalam waktu lama dan ketegangan emosi.
Post exercise muscle soreness (nyeri otot pasca latihan)
Suatu keluhan yang sesuai namanya, terjadi sesudah
melakukan olah raga. Nyeri timbul pada otot yang banyak
melakukan aktivitas saat olah raga, dapat timbul langsung
pasca olah raga atau timbul 8 – 24 jam kemudian yang
mencapai puncak nyeri pada 24 – 72 jam pasca olah raga. Nyeri
otot yang timbul beberapa jam sampai beberapa hari pasca olah
raga tersebut disebut delayed onset muscle soreness (DOMS).
Penyebab nyeri ini ada beberapa hal antara lain yaitu :
penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme otot yang
disebut asam laktat, kekurangan oksigen pada otot yang aktif,
serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat olah raga.
Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5 – 7
hari. Jika timbul nyeri tersebut sebaiknya beristirahat dahulu
selama beberapa hari. Setelah nyeri hilang dapat mulai
dilakukan olah raga dengan intensitas ringan dahulu untuk
kemudian ditingkatkan secara bertahap. Perlu diingat untuk
selalu melakukan latihan peregangan dan pemanasan sebelum
serta sesudah olah raga untuk mencegah terjadinya cedera otot.
Overuse injury (nyeri otot akibat penggunaan berlebihan)
Nyeri otot terjadi akibat beberapa hal, yaitu: digunakan
berulang (repetitif) dalam waktu lama, digunakan dalam posisi
yang salah dalam waktu lama, akibat getaran atau akibat
penggunaan dengan kekuatan yang besar, misalnya
mengangkat benda yang berat. Akibat adanya aktivitas yang
tidak tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot
yang secara mikroskopik tampak berupa robekan jaringan
disertai adanya proses peradangan, dan karena penggunaan
yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut
untuk memperbaiki diri (recovery). Nyeri otot tersebut bisa
terjadi pada musisi yang menggunakan suatu instrumen (gitar,
biola) dalam waktu lama, pada olah ragawan, dan juga pada
pekerja kantor. Sama dengan nyeri otot yang timbul pasca olah
raga, otot yang nyeri adalah otot yang banyak bekerja saat
melakukan aktivitas, misalnya pada pekerja kantor yang
banyak menggunakan komputer, sering nyeri pada bahu kanan
karena otot bahu kanan selalu bekerja mempertahankan posisi
45
lengan atas dan tangan untuk mengendalikan “mouse”
komputer, atau pada pemain gitar bisa timbul nyeri pada bahu
kiri, karena otot bahu kiri selalu mempertahankan posisi lengan
kiri untuk memainkan nada dan menyangga gitar. Nyeri yang
timbul berupa perasaan pegal, panas, kebas , dapat disertai
bengkak dan kemerahan.
2.2.4. Patofisiologi
Muttaqin (2008), menyatakan bahwa myalgia atau nyeri otot termasuk
salah satu keluhan yang cukup sering diderita manusia. Myalgia atau
disebut nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan
gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan
otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Pemekaian otot yang
berlebihan dapat mengakibatkan otot-otot yang digunakan mengalami
kekurangan oksigen, sehingga terjadi suatu proses oksidasi anaerob
yang akan menghasilkan asam laktat. Asam laktat inilah yang akan
menimbulkan rasa pegal atau nyeri. Myalgia dapat dialami dalam
waktu singkat, misalnya otot kram, atau berlanjut sampai beberapa
hari, bahkan beberpa bulan atau menahun dapat mengganggu penderita
karena intensitas yang berfluktuasi. Penyakit ini tidak mengancam
aktivitas hidup penderita, namun bila timbul terus-menerus dapat
menyebabkan penderita menjadi frustasi karena bisa saja menjadi
hhambatan dalam hal bekerja maupun aktivitas harian lainnya yang
ada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderita.
Peranan Asam Laktat pada Otot Asam Laktat sangan penting karena
memungkinkan tubuh untuk mengubah glikogen aerobic normal (proses
dimana tubuh menggunakan glikolisis untuk energi). Dengan mengubahnya
menjadi asam laktat dan bukannya ATP seperti biasa, ketika tidak ada
oksigen yang banyak tersedia, bukan hanya beberapa detik. Setelah tubuh
memiliki cukup cadangan oksigen, glikogen dapat kembali dikonversi ke
ATP dan asam laktat dapat dikonversi kembali menjadi glukosa oleh hati dan
jaringan lain yang akan digunakan kemudian. Hal ini membuat penggunaan
glikogen jauh lebih efisien ketika tubuh kekurangan pasokan oksigen.
46
5. Pembengkakan tangan atau sendi
6. Kelelahan
7. Synovitis ( pada polymyalgia)
8. Sakit kepala ringan
9. Gangguan tidur
10. Gejala neurologis ( tremor, mati rasa, dan lain-lain)
2.2.6. Diagnosis
Untuk mendiagnosis nyeri otot, yang umumnya akan dilakukan dokter
adalah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh
yang mengalami nyeri. Anamnesis yang dilakukan seperti:
Kapan nyeri otot mulai dirasakan?
Apakah nyeri otot sering kambuh di lokasi yang sama?
Adakah gejala lain yang menyertai nyeri otot?
Obat apa yang sedang dikonsumsi saat ini?
Pola jalan
Postur
Koordinasi
Atrofi, hipertrofi atau kontraktur ada atau tidak
Tonus otot (dinilai kekuatan otot dengan latihan resistensi)
Palpasi (mengetahui adanya nyeri atau ketegangan otot/kejang)
47
Tanda inflamasi (bengkak, merah, peningkatan suhu, nyeri lokal)
Adanya akumulasi cairan/tidak (efusi cairan)
Mobilitas sendi
Jika pemeriksaan fisik dirasa belum mencukupi, dapat dilakukan
pemeriksaan darah seperti jumlah darah lengkap (CBC), ESR (laju
endap darah), elektrolit, kadar hormon, berbagai kimia (kalsium,
fosfat, enzim serum), dan tes serologis. Peningkatan ESR
menunjukkan peradangan atau infeksi, atau keganasan yang
mendasarinya. Enzim serum (creatine kinase) meningkat ketika ada
cedera otot atau kerusakan jaringan otot (rhabdomyolysis). Tes
serologis mendeteksi antibodi dalam darah dan digunakan untuk
mendiagnosis infeksi, infestasi parasit, atau penyakit jaringan ikat. Tes
urin juga membantu dalam diagnosis gangguan otot. Mioglobinuria
(keberadaan protein otot dalam urin) merupakan indikasi kerusakan
jaringan otot. Kultur cairan tubuh atau jaringan dapat mengidentifikasi
infeksi bakteri, jamur, dan virus, bisa dilakukan pemeriksaan lain
seperti Scan CT atau CAT: Computed tomography (CT), MRI
(Magnetic resonance imaging), diskografi, myelogram, EMG, Scan
tulang, serta pemeriksaan lainnya untuk mendeteksi keberadaan
penyakit Lyme dan kelainan pada jaringan penghubung.
2.2.7. Tatalaksana
1) Terapi Farmakologi
Agents Diskusi
Tricyclic Antidepresan trisiklik termasuk amitriptyline,
Antidepressants desipramine, imipramine, dan lain-lain. Dosis rendah
antidepresan trisiklik yang diambil saat tidur adalah
pengobatan umum untuk fibromyalgia dan sindrom
kelelahan kronis. Antidepresan trisiklik menghambat
reuptake norepinefrin dan serotonin ke dalam terminal
saraf, meningkatkan kadar neurotransmiter di celah
sinaptik.
Selective Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) termasuk
serotonin fluoxetine, sertraline, dan paroxetine. Penghambat
reuptake serotonin selektif memblokir akumulasi
48
reuptake serotonin ke terminal saraf serotonergik, meningkatkan
inhibitors kadar serotonin di celah sinaptik. Satu studi Goldenberg
(SSRIs) et al (1996) melaporkan bahwa kombinasi amitriptyline
dan fluoxetine dua kali lebih efektif dalam pengobatan
fibromyalgia sebagai salah satu pengobatan saja.
Nonsteroidal Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) termasuk
antiinflammatory aspirin, acetaminophen, ibuprofen, naproxen, diklofenak,
drugs nabumeton, ketoprofen, celecoxib, rofecoxib, dan lain-
(NSAIDS) lain. Agen antiinflamasi nonsteroid dapat digunakan
sebagai terapi awal untuk fibromyalgia dan polymyalgia
rheumatica. Obat-obat ini menghambat cyclooxygenase
(COX) 1 dan (COX) 2, yang diperlukan untuk sintesis
prostanoids yang memediasi rasa sakit, demam, dan
peradangan. Penghambat COX-2 selektif, seperti
celecoxib dan rofecoxib, mungkin lebih sedikit
menyebabkan iritasi gastrointestinal daripada agen non-
selektif seperti aspirin dan ibuprofen
Cyclobenzaprine Cyclobenzaprine menekan refleks polysynaptic tulang
belakang. Dosis tunggal cyclobenzaprine pada waktu
tidur secara signifikan mengurangi jumlah poin tender
dan meningkatkan kualitas tidur, kecemasan, kelelahan,
sindrom iritasi usus, dan kekakuan pada pasien dengan
fibromyalgia.
Corticosteroids Kortikosteroid, termasuk prednison. Kortikosteroid
menginduksi sintesis lipokortin, yang, pada gilirannya,
menghambat fosfolipase A-2, menurunkan pembebasan
asam arakadonat dan produksi eicosanoid proinflamasi.
Pasien dengan polymyalgia rheumatica memberikan
respons positif terhadap kortikosteroid dosis rendah.
49
Opioid Analgesik opioid termasuk kodein dan lainnya. Stimulasi
Analgesics reseptor opioid menurunkan produksi siklik adenosin
monofosfat seluler dan masuknya kalsium melalui
saluran kalsium yang dioperasikan dengan voltase, dan
meningkatkan kalium seluler kalium. Dalam banyak
kasus, tindakan ini menghasilkan penurunan pelepasan
neurotransmitter. Opioid dapat digunakan pada pasien
dengan fibromyalgia ketika terapi lain tidak efektif atau
kontraindikasi. Analgesik narkotik oral, dalam kombinasi
dengan acetaminophen, dapat digunakan untuk
menghilangkan nyeri intermiten, sementara pasien
dengan nyeri kronis dapat mengambil manfaat dari
persiapan opioid kerja panjang.
Suplemen suplementasi dengan creatine monohydrate (10 g setiap
Creatin hari selama 5 hari diikuti dengan 5 g setiap hari selama 5-
7 hari) secara signifikan meningkatkan isokinetik dan
kekuatan isometrik (10,8-13,0%) pada pasien dengan
penyakit neuromuskular, termasuk distrofi otot, miositis,
dan mialgia / kelemahan atau kelelahan. Oleh karena itu,
pasien dengan gangguan dalam metabolisme creatine,
seperti mereka dengan fibromyalgia, dapat mengambil
manfaat dari suplementasi creatine monohydrate. Studi
lain Lyoo et al (2003) menunjukkan bahwa 10 hari
suplemen creatine monohydrate secara signifikan
meningkatkan kadar creatine otak dan fosfat anorganik
pada pria sehat. suplementasi creatine monohydrate oral
dapat mengubah metabolisme fosfat energi tinggi otak
pada mereka dengan gangguan otak tertentu, termasuk
depresi klinis. Temuan ini mungkin memiliki implikasi
untuk pasien dengan fibromyalgia atau sindrom kelelahan
kronis karena mereka menunjukkan gejala depresi.
50
2) Terapi Nonfarmakologi
Olahraga : Latihan kekuatan dan latihan aerobik (berjalan,
berenang, bersepeda, aerobik air) berhubungan dengan
perbaikan signifikan dalam penghitungan poin tender pada
otot, nyeri, dan gangguan tidur pada pasien dengan
fibromyalgia.
Akupuntur : Meskipun tidak kuratif, meta-analisis terbaru
dari penelitian menggunakan akupunktur untuk pengobatan
fibromyalgia menunjukkannya menjadi terapi tambahan
yang bermanfaat bagi banyak pasien. Mengistirahatkan area
tubuh yang mengalami rasa sakit dan nyeri, melakukan
pijatan ringan pada otot yang terasa nyeri, mengompres es
batu di area yang terpengaruh untuk membantu meredakan
rasa sakit.
3) Penanganan di Rumah
Mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang dijual bebas,
seperti paracetamol atau ibuprofen.
Mengompres bagian yang sakit dengan es batu selama 1-3
hari.
Mengistirahatkan bagian yang terasa sakit dan nyeri.
Melakukan pijatan ringan pada bagian otot yang terasa nyeri.
Tidur yang cukup dan hindari stres.
Melakukan yoga atau meditasi untuk meredakan ketegangan
pada otot-otot yang bermasalah.
Melakukan olahraga secara rutin untuk membantu
memulihkan ketegangan otot, misalnya dengan berjalan,
bersepeda, atau berenang. Mulailah dengan porsi latihan dan
olahraga yang ringan agar tidak memperparah kondisi.
Hindari mengangkat beban atau melakukan aktivitas lain
yang membutuhkan banyak kerja otot, sampai otot pulih.
51
2.2.8. Prognosis
Prognosis tergantung pada diagnosis spesifik. Myalgia nonspesifik
karena kelelahan atau imunisasi biasanya ringan dan terbatas. Mialgia
yang menyertai infeksi sistemik dapat diatasi dengan infeksi yang
mendasarinya.
2.2.9. Pencegahan
Nyeri otot yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik
secara berlebihan dan memaksakan bagian otot tertentu untuk bekerja
lebih keras. Untuk menurunkan risiko mengalami nyeri otot, Anda bisa
menerapkan cara-cara di bawah ini :
Lakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga.
Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
fisik tertentu.
Cobalah melakukan peregangan secara teratur dan bangun dari
tempat duduk untuk berjalan-jalan sejenak apabila Anda bekerja
di balik meja untuk waktu yang lama. Lakukan hal ini setidaknya
satu jam sekali.
Minum banyak air apabila Anda sering melakukan aktivitas fisik
yang menguras tenaga.
2.3. Perilaku
52
2.4. Kerangka Teori
3. Faktor Perdisposisi
(Predisposing factors):
- Pengetahuan
- Sikap
- Kepercayaan
- Keyakinan
- Nilai – nilai
Faktor Pendukung
(Enabling factors):
Keluhan nyeri
- Ketersediaan fasilitas atau otot/myalgia (pegal)
sarana – sarana kesehatan
seperti puskesmas, obat –
obat, dan peralatan
kesehatan.
Factor Pendorong
(Reinforcing factors):
53
2.5 Kerangka Konsep
Kurang Berolahraga
Myalgia
54
2.6 Definisi Operasional
Lampiran
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Alan R. Light, Charles J. Vierck, and Kathleen C. Light. 2010. Myalgia and Fatigue. Florida :
CRC Press.
Sumardiyono, dkk. 2017. Kejadian Myalgia Pada Lansia Pasien Rawat Jalan. Surakarta :
Jurnal Riset Sain dan Teknologi.
55