0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan3 halaman
Judul : Menimbang Ruang Menata Rupa
Penulis : Mikke Susanto
Penerbit : Dicti Art Labaoratory
Cetakan : Edisi Revisi (II), Februari 2016
Tebal : xii, 322 halaman (15,5 x 22 cm)
ISBN : 978-602-98860-4-7
Judul : Menimbang Ruang Menata Rupa
Penulis : Mikke Susanto
Penerbit : Dicti Art Labaoratory
Cetakan : Edisi Revisi (II), Februari 2016
Tebal : xii, 322 halaman (15,5 x 22 cm)
ISBN : 978-602-98860-4-7
Judul : Menimbang Ruang Menata Rupa
Penulis : Mikke Susanto
Penerbit : Dicti Art Labaoratory
Cetakan : Edisi Revisi (II), Februari 2016
Tebal : xii, 322 halaman (15,5 x 22 cm)
ISBN : 978-602-98860-4-7
Program Studi S1 Tata Kelola Seni Theodora Elgavasi Putrijati - 1410033026
Judul : Menimbang Ruang Menata Rupa
Penulis : Mikke Susanto Penerbit : Dicti Art Labaoratory Cetakan : Edisi Revisi (II), Februari 2016 Tebal : xii, 322 halaman (15,5 x 22 cm) ISBN : 978-602-98860-4-7
Seni rupa di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu,
mampu bersaing di dunia Internasional. Terobosan-terobosan baru mengikuti perhelatan seni rupa dengan berbagai aliran dan gaya serta pemikiran yang ada. Kegiatan pameran di berbagai lembaga seni seperti artspace, galeri, dan museum banyak mewarnai agenda seni rupa. Kajian akademis terhadap penyelenggaraan pameran serta pasar seni masih sedikit karena kurangnya penelitian, penulisan atau wacana yang merujuk pada manajemen pameran. Pengetahuan mengenai manajemen pameran hanya diketahui oleh sebagian mahasiswa atau pekerja seni. Buku ini berguna untuk mengetahui bagaimana proses dan praktik manajemen dalam penyelenggaraan pameran hingga membahas mengenai pasar dan seni rupa. Dalam buku ini seni rupa menjadi dasar pembahsan untuk mengupas kegiatan dan proses manajemen pameran. Pembahasan buku dibagi menjadi lima bab yang memiliki sub bab pembahasan secara terperinci. Bab pertama dalam buku ini membahas mengenai dasar penyajian seni rupa dan konsep dasar manajemen. Dasar manajemen dalam proses pengelolaan dapat dijabarkan melalui bab pertama ini. Pengendalian, perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan adalah proses yang dikaji dalam pembahasan pada bab ini. Sosok pemimpin pada sistem manajemen merupakan salah satu hal yang terpenting secara stake holder. Akhir bab pertama membahas tentang proses pengambilan keputusan dan evaluasi terhadap manajer pameran. Bab kedua berisi tentang pengertian dan kemajemukan persoalan pameran yang dijabarkan melalui teknis, karakter, tempo, struktur lokasi pameran dan studi kasus pameran. Pembahasan yang terstruktur diklasifikasikan secara rinci sehingga dapat terbentuknya citra pada penyelenggaraan sebuah pameran seni rupa yang berbeda-beda. Strategi manajemen pameran dalam bab ini mampu menjadi jembatan untuk masuk kedalam manajemen internal maupun eksternal dari studi kasus pameran maupun lembaga yang menyelenggarakan pameran. Pada bab ketiga berjudul Kurasi: Representasi Ide dan Wacana merupakan inti dari proses penyelenggaraan pameran. Pengertian kurasi, sejarah perkembangan kerja kurasi, peranan kurator, ideologi kurator dibahas dalam bab ini. Etika dan profesionalisme penyusunan kurasi yang diterapkan oleh kurator juga dibahas dalam bab ini. Kemudian pada bab selanjutnya yaitu bab empat berjudul Strategi Teknis Pameran. Pembahasan yang krusial pada buku Menimbang Ruang Menata Rupa terdapat pada bab ini. Sub bab yang terdapat dalam bab empat secara terstruktur dan terperinci menjabarkan mengenai rencana dan penjadualan kerja, konsep kurasu dan penentuan kurator, departemen dan tim pelaksana, pembuatan proposal, cara publikasi dan promosi dengan format siaran pers, konferensi pers dan pembuatan katalog. Kemudian membahas tentang sponsor dan bujet yang dapat menjadikan ini penting untuk kita ketahui bersama dalam pembuatan suatu acara atau penyelenggaraan pameran. Penyusunan bujet dan rencana anggaran dijelaskan dengan jelas sesuai dengan studi kasus dan perkiraan kebutuhan yang memungkinkan pengeluaran anggaran terjadi. Selanjutnya pembahasan mengenai packing karya, perawatan dan transportasi karya pada pra-display, display ruang dan materi. Pada sub bab display ruang dan materi menjelaskan apa saja kebutuhan dan materi yang dibutuhkan pada tata ruang display pameran. Ruang fisik yang digunakan sebagai tempat berpameran, desain ruang, materi karya, teks pada pameran, tata cahaya serta fasilitas dan elemen visual yang mendukung pameran berlangsung. Bab terakhir dalam buku ini adalah bab lima yang berjudul siasat publik membahas tentang publik dan pasar. Persoalan intern bagi perupa untuk mempersiapkan sajian yang dapat disampaikan ke ranah publik dan masuk kedalam sistem pemasaran karya. Pengertian dan klasifikasi peran yang ada dalam pasar seni dimuat dalam sub bab ini. Stakeholder sebagai individu profesi yang ada dalam ranah pasar seni rupa diantaranya adalah konsultan seni, kurator, pengamat, kritikus, art broker, art dealer, manajer seni, penerbit atau wartawan, arsitek atau desain interior. Kemudian berikutnya stakeholder yang merupakan lembaga dalam pasar seni adalah kompetisi atau pameran berkala atau penghargaan, galeri, museum, lembaga program publik negara, balai lelang, komunitas non seni, asosiasi seniman, pusat pengkajian atau penelitian seni, lembaga keagamaan, dunia bisnis, kolektor, pasar khusus, bea siswa atau residensi, dan lembaga asing. Kemudian dalam sub bab di dalam bab lima ini membahas mengenai penetapan harga dalam karya seni. Penetapan harga dalam karya seni banyak menggunakan pendekatan dan beragam cara yang digunakan. Oleh sebab itu perlu diciptakan sinergi yang baik antar berbagai pilar penyangga pasar seni rupa di Indonesia. Persiapan portofolio yang merupakan biodata, pernyataan seniman, dokumentasi gambar dan kliping, sertifikasi dan inventaris karya merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk melengkapi arsip seniman. Buku Menimbang Ruang Menata Rupa sangat penting untuk mahasiswa seni dan masyarakat yang ingin belajar dan mengetahui manajemen pameran seni rupa. Lembaga diluar perupa seperti pemilik galeri, pemilik museum, dan pemilik rumah seni, manajer serta staf khusus dapat mendalami praktik manajemen pameran seni rupa pada buku ini. Bagi praktisi non seni yang ingin belajar dan mengetahui proses pengelolaan pameran seni rupa dapat terbantu dengan adanya buku ini karena buku ini mampu mengupas proses pengelolaan pameran seni rupa secara bertahap dan terstruktur agar mudah dipahami dan dapat mempraktikannya secara langsung.