UAS
INTRO
Menurut Ki Hajar Dewantara, “Seni yaitu
segala perbuatan manusia yang timbul
dari hidup perasaannya dan bersifat indah,
hingga dapat menggerakan jiwa perasaan
manusia”. Rasa indah pada diri seniman
menular kepada orang yang melihat
karyanya.
Deskripsi Karya
Judul : Parsing Prostitution
Nama Seniman : Halasz Brassai
terefleksikan pada latar konblok jalan setapak. Kejelasan lokasi pengambilan foto pada karya
Dibelakang sosok tersebut terdapat objek berukuran Parsing Prostitution terlihat seperti di luar ruangan
lebih tinggi dari objek utama yang terlihat setengah atau outdoor .
karena bagian dari tengah hingga ke ujung atas Tatanan struktur pada lantai dalam karya foto
menyatu dengan gelapnya background belakang tersebut mencerminkan gaya tatanan konblock yang
sosok tersebut. Background tidak terlihat jelas biasanya terdapat di jalanan. Setting luar ruangan
karena fokus pada objek siluet yang berambut memberikan kesan jalan yang tidak terlalu besar dan
panjang dan ikal itu. Suasana yang tergambarkan hanya bias dilewati oleh orang tanpa kendaraan yang
pada foto karya Brassai seolah-olah sepi karena lalu lalang. Perspektif pengambilan foto oleh Halasz
tidak terdapat objek orang lain yang terlihat. Cahaya Brassai diambil dari sudut pandang orang berdiri
temaram yang dihasilkan oleh sumbernya pada foto normal. Pengelihatan dari sudut mata orang normal
tersebut terlihat dari atas karena focus cahaya yang bisa memperkirakan jarak pengambilan objek foto.
dihasilkan bias mencapai sekitar antara satu sampai Karakter foto yang dihasilkan karena efek
tiga meter dari dasar permukaan lantai. Fokusnya pencahayaan asli dari suasana lokasi pengambilan
cahaya memberikan kesan bahwa objek yang ingin foto yang membangun perspektif untuk dapat focus
ditampilkan adalah sosok siluet yang berdiri yang terhadap objek sosok berambut opanjang ikal dan
berada di tengah cahaya paling terang dari sumber mengenakan mantel tersebut.
pantulan cahaya yang dihasilkan tersebut.
2
INSTITUT SENI INDONESIA
THE LOREM IPSUMS
YOGYAKARTA
Tinjauan Seni2016
FALL | 2017
Analisis
Makna atau isi karya seni selalu disampaikan
dengan bahasa karya seni, melalui tanda atau
simbol. Ungkapan rupa dan permainan simbol atau
tanda tentu tidak datang begitu saja, ada api tentu
ada asap. Begitu juga ketika kita menganalisis
sebuah karya, perlu tahu bagaimana asap itu ada,
dengan kata lain, bagaimana kejadian yang Interpretasi dari sebuah karya yang memiliki makna
melatarbelakangi penciptaan karya. Pada dasarnya tentu berbeda tergantung dari prespektif orang yang
tahapan ini ialah menguraikan kualitas unsur menerjemahkannya. Disini analissis karya Brassai
pendukung ‘subject matter’ yang telah dihimpun menginterpretasikan kehidupan dari sosok seorang
dalam deskripsi. Sudut pengambilan foto Brassai wanita yang hidup di malam hari. Kehidupan malam
menjadikan gaya foto tersebut terkesan natural apa yang melatar belakangi konsep karya Parsing
adanya. Ia memang menonjolkan keekstriman Prostitution. Brassai memang mengangkat kehidupan
cahaya sehingga keingintahuan dan rasa penasaran di dunia Prostitusi di Perancis pada saat itu sebagai
yang terkandung dalam estetika foto tersebut karyanya.
mampu menjembatani makna atau pesan yang ingin
disampaikan oleh Brassai. Kesan siluet yang
menimbulkan rasa penasaran terhadap kejelasan
objek utama foto Brassai dan tingkat kegelapan dari
pencahayaan yang diambil tak lepas dari sebuah
pemaknaan dari intisari karya tersebut. Sosok
dibalik bayangan gelap melatarbelakangi konsep
Brassai yang mengangkat visual seseorang dari
kehidupan yangh ingin diceritakan. Kegelapan dari
objek visual tersebut mengandung makna untuk
menyampaikan keindahan dari sudut yang berbeda.
Karya foto Brassai sekilas jika diperhatikan tak
semua menampilkan objek visual secara
keseluruhan yang dapat dilihat dengan jelas.
Parsing Prostitution
Dalam karya yang diambil oleh
Halasz Brassai mengambil
Brassai memberikan daya pikat
obyek seseorang yang tersendiri dan memiliki karakter
sedang berdiri di depan yang kuat sehingga ketika orang
tiang. Brassai mengambil melihat karyanya memasuki ruang
anatomi tubuh yang tertutup imajinasi dalam gaya dan pola
mantel dan penutup kepala. piker seorang Brassai.
3
INSTITUT SENI INDONESIA
THE LOREM
YOGYAKARTA
IPSUMS FALL
Tinjauan Seni2016
| 2017
Interpretasi
Setiap karya seni pasti mengandung makna, membawa pesan yang ingin disampaikan dan kita
membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk memaknainya yang didahului dengan mendeskripsikan.
Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, pendapat orang membaca karya seni boleh saja sama tetapi
dalam menafsir akan berbeda karena diakibatkan oleh perbedaan sudut pandang atau paradigma.
Haszal Brassai memiliki kepekaan pada kehidupan sosial di sekitarnya yang menjadikan karyanya
sebagai materi murni untuk mengangkat kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan sekitar Brassai.
Notabene sebagai seorang jurnalis dan memiliki intuisi yang dalam tentang sebuah karya seni, Brassai
cinderung mengangkat apa yang sebenarnya sederhana dan tidak begitu diperhatikan oleh orang-orang
kebanyakan. Namun akhirnya energy yang disalurkan dan memiliki power tersendiri dalam karya itu
menjadikan orang menikmati berbagai unsur yang ditampilkan dari karya Brassai dari segi estetika,
background yang melatarbelakangi, hingga pola piker seorang Haszal Brassai. Dalam karya “Persing
Prostitution”, mengibaratkan kenyataan yang dikemas dalam sebuah teknik pengambilan foto. Sudut yang
ditampilkan membuat objek utama yang merupakan sosok yang terlihat sebagai wanita sedang berdiri
seolah menanti sesuatu dan menunggu untuk suatu hal.
Penantian yang digambarkan oleh suasana sepi tanpa objek pendukung tak terlalu ramai dan
pilihan komposisi warna dari unsur eksterior di jalan menjadikan nuansa menjadi lebih dramatis.
Keinginan Brassai untuk mengabadikan moment dimana seorang yang sedang berdiri sendiri dalam lampu
temaram dan tak banyak cahaya yang ada menguatkan karakter karya yang berjudul Parsing Prostitution.
Sepertinya sosok seorang wanita yang terinterpretasikan dalam visual karyanya mewakili latarbelakang
kehidupan seorang pekerja yang mempertaruhkan badannya dalam tengah malam. Pencahayaan yang
terlihat begitu gelap dan hanya diterangi oleh sumber lampu dari tiang lampu jalan menyimpulkan bahwa
memang seseorang wanita yang sedang berperang dengan waktu.
Secara konseptual memang karya itu tak memerlukan banyak analisa terhadap interpretasi karena
memang judul yang diterangkan oleh Brassai sendiri sudah mampu membangun daya imajinasi sesorang
untuk menyatukannya dengan pola pikir Brassai. Kegelisahan yang dituangkan dalam karya seni fotografi
Haszal Brassai menjembatani apa yang terjadi di kehidupan social tak hanya pada lingkup kecil
kehidupan di sekelilingnya. Yang terjadi ketika dunia memerlukan sosok seorang pekerja wanita yang
mampu memenuhi kebutuhan biologis pasti memang selalu ada yang menganggapnya tabu dan
menimbulkan pro dan kontra tersendiri di berbagai lapisan masyarakat dan golongan tertentu. Gelap,
terang, komposisi, banyaknya objek, fokusnya pencahayaan dan latar tempat yang ada menjadikan bahasa
metafora untuk mengerti maksud dari pesan yang ingin disampaikan oleh Brassai.
4
INSTITUT
THE LOREM SENI INDONESIA
IPSUMS Tinjauan Seni2016
FALL | 2017
YOGYAKARTA
Penilaian Karya
Parsing Prostitution
Karya
seni tidak
lahir dari
begitu
saja,
selalu
berkaitan
,
berdasark
an
pengalam
an-
pengalam
an yang
pernah
dirasakan
sebagai
sumber
inspirasi
potensial
, yang
dimaknai
sebagai
pengalam
an
estetik.
Penilaian
sebuah
karya
seni
bukan
berbicara
mengenai
baik atau
buruk,
salah
atau 5
melainka
n
mengenai
pemakna
INSTITUT SENI INDONESIA an Tinjauan Seni | 2017
YOGYAKARTA
tersebut
meyakin