Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IDENTITAS BUDAYA MEMPENGARUHI


PENCIPTAAN SENI

Disusun Oleh:
Ikhrom Kurnia Agusta (2230402043)

Dosen Pengampu: Syawaludin M.A

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyusun makalah yang
berjudul ” Identitas Budaya Mempengaruhi Penciptaan Seni” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya dan sekalian
umatnya hingga akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna.Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi kita semua yang membacanya.

Palembang, November

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang...................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah................................................................................. 2

c. Tujuan Masalah.................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

a. Definisi Budaya.................................................................................... 3

b. Definisi Identitas................................................................................... 3

c. Identitas dan Budaya............................................................................. 5

d. Identitas Budaya Mempengaruhi Penciptaan Seni............................... 5

Bab III Penutup

a. Kesimpulan........................................................................................... 8

b. Saran .................................................................................................... 8

Daftar Pustaka................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identitas budaya mempengaruhi penciptaan seni karena seni merupakan hasil
dari rangkaian pemahaman manusia berdasarkan pengalaman-pengalaman masa
lampau, hari ini, dan spekulasi masa depan yang diwujudkan berdasarkan suasana
batin maupun berbagai gejolak perasaan melalui wujud karya. Karya seni rupa
hadir melalui proses kreativitas dan serangkaian interpretasi yang tumbuh dari
pengalaman serta pengetahuan pribadi dalam menghadapi berbagai persoalan
terkait objek. Sebagai objek, kupu-kupu memiliki potensi yang dapat diamati,
diinterpretasi, maupun diwujudkan dalam karya melalui berbagai pertimbangan
artistik pada proses perwujudannya.
Seni adalah ekspresi manusia kreatif yang memungkinkan mereka
mengkomunikasikan perasaan, ide, dan pandangan dunia mereka. Salah satu
faktor penting yang mempengaruhi penciptaan seni adalah identitas budaya.
Identitas budaya mencakup nilai, keyakinan, tradisi, bahasa, dan pengalaman yang
diumumkan oleh suatu kelompok manusia. Dalam makalah ini, kita akan
mengeksplorasi bagaimana identitas budaya mempengaruhi proses penciptaan
seni, termasuk seni visual, musik, tari, dan sastra. Manusia dalam kehidupannya
banyak ditentukan oleh alam yang melingkunginya itu. Alam telah memaksa
manusia untuk menentukan suatu sikap. Maka tentu saja sedikit banyak alam telah
ikut berperan di dalam proses kelahiran seni tersebut. Rasa keindahan
mengejawantah setelah bersentuhan dengan alam, dan itu adalah basic of art.
Namun, untuk sampai kepada seni masih melangkah setapak lagi dengan
masuknya untuk ekspresi. Sebnarnya seluruh kebudayaan adalah merupakan
eksistensi manusia sebagai mikrokosmos dalam hubungannya dengan alam
sebagai mikro kosmos. Manusia, dengan kemamuannya, menanggapi alam secara
aktif, dan hubungan antara rasa keindahan dengan alam itu tentu mtergantung pula
oleh kecenderungankecenderungan yang ada pada keduanya. Manusia memiliki
berbagai kecenderungan sebagai gejala kejiwaan yang akan ikut menentukan di
dalam seluruh kegiatan dan proses penciptaan seni. Seperti misalnya,

1
kecenderungan untuk mengamati, memiliki, berfantasi, bermain-main,
menonjolkan diri, bermasyarakat, membangun, berketuhanan, bebas, berhubungan
seks, menikmati. (Dewantara, 1967).
Sebenarnya, tidak ada pengucapan artistik yang lahir tanpa merefleksikan
sikap manusia terhadap alam lingkungannya. Sikap manusia terhadap alam yang
melingkunginya itu adalah refleksi psikis dari dunia visual dan auralnya
(Poedjawiyatna, 1970). Semua kualitas yang merangkum setiap karya seni adalah
bagaimana manusia mengalami ruang, suara atau bunyi dan gerak serta waktu.
Konsepsi mengenai hal itu adalah merupakan proyeksi gerak serta waktu.
Konsepsi mengenai hal itu adalah merupakan proyeksi dari sikap estetisnya
terhadap alam semesta. Alam dengan segala kecenderungannya akan
mempengaruhi kehidupan seni yang ada di dalamnya. Identitas budaya
mempengaruhi penciptaan seni karena seni merupakan hasil dari pengalaman-
pengalaman masa lampau, hari ini, dan spekulasi masa depan yang diwujudkan
berdasarkan suasana batin maupun berbagai gejolak perasaan melalui wujud
karya. Budaya dan identitas masyarakat juga memainkan peran penting dalam
memperkuat identitas masyarakat dan menjaga serta melestarikan warisan budaya.

B. Rumusan Masalah
Jelaskan Tentang Identitas Budaya Memengaruhi Penciptaan Seni ?

C. Tujuan Masalah
Untuk Mengetahui Secara Lengkap Dan Keseluruhan Tentang Identitas Budaya
Memengaruhi Penciptaan Seni.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Budaya
Istilah “budaya” (culture) didefinisikan sebagai ‘keseluruhan cara hidup
(way of life) dalam suatu masyarakat tertentu’. Yang juga tersirat adalah bahwa
budaya itu “dipelajari” (learned) dan “dibagi” atau dipakai bersama (shared) oleh
para anggota suatu masyarakat. Namun demikian, harus diakui bahwa budaya
merupakan suatu konsep yang sangat rumit. Dalam bukunya Keywords, Raymond
Williams, seorang teoris budaya terkemuka, menyatakan bahwa “Culture is one of
the two or three complicated words in the English language” (Williams, 1976).1
Meskipun dipergunakan dalam berbagai cara (dalam kajian ilmiah maupun
kehidupan sehari-hari), konsep ini secara implisit maupun eksplisit,
memperhadap-hadapkan ‘budaya’ dan ‘alam’ (nature). Semua hal atau sesuatu
yang dihasilkan atau dilakukan oleh manusia adalah budaya, sedangkan benda
benda yang hadir atau timbul tanpa intervensi manusia adalah bagian dari dunia
alamiah. Christopher Jencks memberikan budaya dalam pengertian ini sebagai
“all which is symbolic: the learned ... aspects of human society’ (Jencks, 1993).

B. Definisi Identitas
Konsep ‘identitas’ dibatasi sebagai “A sense of self that develops as the
child differentiates from parents and family and takes place in society” (Jary and
Jary, 1991). Konsep ini mengacu pada pengertian dan citra yang dimiliki orang
mengenai siapa diri mereka, pada apa yang paling penting mengenai mereka.
Sumber-sumber identitas yang penting rupanya mencakup nasionalitas, etnisitas,
seksualitas (homoseksual, heteroseksual, biseksual), gender dan kelas. Meskipun
individulah yang memiliki identitas, konsep ini berkaitan juga dengan kelompok
sosial tempat individu menjadi bagiannya dan menjadi dasariah rujukan
identifikasinya. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak selalu terjadi padanan yang
sempurna antara bagaimana seseorang berpikir tentang dirinya dan bagaimana
citra dirinya di mata orang lain. Identitas personal boleh jadi berbeda dari identitas

1
http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identitas.pdf

3
sosial. Sebagai contoh, seseorang yang dipandang oleh masyarakat sebagai laki
laki dapat saja memandang dirinya sebagai perempuan yang terjebak dalam tubuh
laki-laki.2
Pentingnya Identitas Konsep mengenai identitas menjadi semakin penting
di dalam sosiologi. Para sosiolog awal jarang memakai istilah ini, meskipun
karya-karya mereka menyinggung juga teori identitas. Misalnya, kebanyakan
studi awal mengenai kelas sosial di Inggris cenderung melihat identitas kelas
sebagai pusat bagi pemahaman orang tentang siapa diri mereka. Studi-studi
tentang kesadaran kelas (class conscience) kerap beranggapan bahwa identitas
kelas biasanya kuat. Mereka juga memperlihatkan pentingnya identitas-identitas
lain seperti gender, seksualitas dan etnisitas. Sejumlah sosiolog yakin bahwa
studi-studi seperti ini berurusan dengan suatu konsepsi modern tentang identitas.
Identitas dipandang sebagai sesuatu yang mantap (stabil), yang secara luas terbagi
dalam kelompok-kelompok sosial, dan yang didasarkan pada sejumlah variabel
kunci seperti kelas dan nasionalitas.
Para era yang lebih mutakhir, teori-teori tentang identitas pasca
strukturalis dan pasca modern mengadopsi konsep yang sangat berbeda. Mereka
cenderung berpendapat bahwa identitas memiliki banyak faset, bahwa identitas
termaksud kerap berubahubah dan dapat memuat banyak kontradiksi. Sebagai
contoh, orang dapat bertindak lebih “laki-laki” (masculine) pada situasi tertentu
dan lebih “perempuan” (feminine) pada situasi lainnya. Lebih jauh, makna
identitas feminin dan maskulin tidak lagi memiliki perbedaan yang jelas dan
tegas. Boleh jadi, ada banyak cara dan peluang untuk bisa berpenampilan perkasa
(manly) atau anggun (womanly). Menurut perspektif ini, orang-orang secara aktif
menciptakan identitas mereka sendiri. Identitas tidak lagi dapat direduksi ke
dalam kelompok sosial tempat orang-orang itu menjadi anggota. Orang memiliki
lebih banyak pilihan akan kelompok sosial mana yang ingin dimasukinya, dan
melalui perilaku belanja dan bentukbentuk konsumsi lainnya, mereka dapat
membentuk dan kadang mengubah identitas mereka. Bagi sejumlah penulis,

2
http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identitas.pdf

4
kebanyakan individu dalam masyarakat mutakhir kontemporer tidak lagi memiliki
pemahaman yang mantap akan konsep identitas, identitas mereka terpecah-pecah.3

C. Identitas dan Budaya


Konsep identitas sangat erat berkaitan dengan gagasan budaya. Identitas
dapat dibentuk melalui budaya atau sub budaya tempat seseorang menjadi bagian
atau berpartisipasi. Harus diakui bahwa terdapat juga perbedaan teori mengenai
identitas yang melihat hubungan antara identitas dan budaya dengan cara yang
berbeda pula. Teori yang dipengaruhi oleh teori-teori modern tentang budaya dan
identitas cenderung melihat identitas sebagai terlahir dalam cara yang cukup
langsung akibat keterlibatan dalam budaya atau sub budaya tertentu. Sebagai
contoh, orang yang hidup di Inggris diharapkan memiliki pemahaman yang kuat
atas identitas British. Teori yang dipengaruhi oleh teori-teori pasca modernisme
condong ke penekanan pada kompleksitas menjadi orang Inggris (British) dan
keanekaragaman cara orang-orang Inggris yang berasal dari kelompok-kelompok
etnis atau nasionalitas yang berbeda itu menginterpretasi identitas British.4

D. Identitas Budaya Mempengaruhi Penciptaan Seni


Penciptaan seni dipengaruhi oleh identitas budaya. Kebudayaan adalah
cara hidup yang dikembangkan dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan
mencakup bahasa, simbol, dan kepercayaan tentang apa yang benar dan salah.
Identitas budaya terbentuk ketika sekelompok orang mencari makna dalam
simbol-simbol dan sepakat untuk menggunakannya bersama-sama. Simbol-simbol
yang digunakan suatu komunitas menjadi pedoman berperilaku bagi para
anggotanya, dan dari sinilah identitas budaya terbentuk.5
Seni merupakan produk proses kreatif dan rangkaian interpretasi yang
tumbuh dari pengalaman dan pengetahuan pribadi. Konsep atau ide merupakan
salah satu bagian terpenting dalam proses kreatif. Sebelum suatu karya seni
tercipta, seorang seniman mempunyai gambaran atau konsep umum tentang

3
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17164/6/
BOOK_R_Darmastuti_Mindfullness_Bab_5.pdf
4
http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identitas.pdf
5
"Sejarah Sosial Seni" karya Arnold Hauser.

5
seperti apa karya tersebut nantinya. Ide ini bisa muncul dari berbagai proses,
seperti eksplorasi, eksperimen, dan observasi.6
Seni dan budaya saling terkait, dan seni dapat digunakan untuk
mengekspresikan identitas budaya. Seni dan budaya berperan penting dalam
memperkuat identitas suatu masyarakat. Identitas suatu komunitas mengacu pada
karakteristik unik, nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya yang mendefinisikan
suatu kelompok atau komunitas. Melalui berbagai ekspresi seni dan budaya, suatu
komunitas dapat menggali dan memperkuat identitasnya, melestarikan warisan
budayanya, dan memajukan keberagaman dan persatuan di antara anggotanya.
Identitas budaya memegang peranan penting dalam lahirnya seni, karena
seni seringkali mencerminkan, dipengaruhi oleh, dan bahkan membentuk identitas
budaya. Identitas budaya mencakup berbagai unsur seperti bahasa, tradisi, nilai,
kepercayaan, sejarah, dan aspek-aspek budaya lainnya yang membedakan suatu
kelompok manusia dari yang lain.7
Seni dan budaya memainkan peran yangsangat penting di
dalammemperkuat identitasitu masyarakat. Identitas masyarakat mer ujuk pada
karakteristik unik, nilai-nilai, tradisi, danwarisan budaya yangmenjadi ciri
kmemiliki suatu kelompok atau komkesatuan. Melalui berbagai ekspresi sen i dan
budaya, sebuah masyarakat dapatmenggali dan memperkuat identitasitu mereka,
menj aga warisan budaya mereka, serta mempromosikan ker agaman dan
masyarakatsatuan di antara anggotanya. Berikut adalah beberapa cara di mana
identitas budaya mempengaruhi penciptaan seni :8
 Menginspirasi karya seni : Identitas budaya dapat menjadi sumber
inspirasi bagi seniman dalam menciptakan karya seni. Seniman dapat
menggali nilai-nilai, tradisi, dan cerita rakyat dari budaya mereka untuk
menciptakan karya seni yang unik dan bermakna.
 Mempengaruhi bentuk dan gaya seni : Identitas budaya juga dapat
mempengaruhi bentuk dan gaya seni yang dihasilkan. Misalnya, seni
tradisional suatu budaya dapat mempengaruhi teknik dan gaya seni yang
digunakan oleh seniman dalam menciptakan karya seni.

6
“Identitas Budaya dan Diaspora” karya Stuart Hall.
7
“Politik Budaya Emosi” karya Sara Ahmed
8
https://www.isi-padangpanjang.ac.id/kreativitas-seniman-berlandaskan-budaya/

6
 Menggambarkan identitas budaya : Karya seni dapat menjadi sarana untuk
menggambarkan dan memperkuat identitas budaya suatu bangsa. Melalui
seni budaya, sebuah bangsa dapat mengekspresikan nilai-nilai, tradisi, dan
kepercayaan yang melekat dalam masyarakatnya.
 Mempertahankan warisan budaya : Seni budaya juga menjadi sarana untuk
memperkuat dan mempertahankan warisan budaya suatu bangsa.
Misalnya, tarian tradisional yang diajarkan dari generasi ke generasi
memainkan peran penting dalam memperkuat identitas budaya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas budaya memegang peranan penting dalam penciptaan seni.
Simbol-simbol dan makna-makna yang disepakati oleh suatu masyarakat menjadi
pedoman berperilaku dan menjadi dasar identitas budaya. Seni merupakan produk
proses kreatif dan pengalaman pribadi, serta dapat digunakan untuk
mengekspresikan identitas budaya. Melalui berbagai ekspresi seni dan budaya,
suatu komunitas dapat menggali dan memperkuat identitasnya, melestarikan
warisan budayanya, serta memajukan keberagaman dan persatuan di antara
anggotanya.
Seni dan budaya saling terkait, dan seni dapat digunakan untuk
mengekspresikan identitas budaya. Seni dan budaya berperan penting dalam
memperkuat identitas suatu masyarakat. Identitas suatu komunitas mengacu pada
karakteristik unik, nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya yang mendefinisikan
suatu kelompok atau komunitas
Seni dan budaya memainkan peran yang sangat penting dalam
memperkuat identitas masyarakat. Melalui seni dan budaya, masyarakat dapat
menjaga dan menampilkan warisan budaya mereka, menghubungkan dan
membentuk ikatan emosional antar anggota masyarakat, mempromosikan
keragaman dan toleransi, serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang
positif. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk
mendukung pengembangan seni dan budaya sebagai upaya untuk memperkuat
identitas kolektif dan mempromosikan keragaman dan persatuan di antara
anggotanya.
B. Saran
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang penulis miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa yang penulis sajikan, oleh karena itu mengharapkan kritik
dan sarannya, agar kedepannya penulis dapat membuat makalah lebih baik lagi
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya agar
meningkatkan wawasan dalam memahami tentang Identitas Budaya Memengaruhi
Penciptaan Seni.

8
DAFTAR PUSTAKA

“Identitas Budaya dan Diaspora” karya Stuart Hall.

“Politik Budaya Emosi” karya Sara Ahmed

"Sejarah Sosial Seni" karya Arnold Hauser.

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17164/6/

BOOK_R_Darmastuti_Mindfullness_Bab_5.pdf

http://repository.uinmalang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya

%26Identitas.pdf

https://www.isi-padangpanjang.ac.id/kreativitas-seniman

berlandaskan-budaya/

Anda mungkin juga menyukai