Kerajaan
Kerajaan
di Indonesia
Pada periode ini, Indonesia berkembang karena adanya jalur maritim yang
memudahkan negara lain untuk singgah. Negara lain itu meliputi India, Tiongkok,
serta negara wilayah Timur Tengah lainnya.
Setelah itu, munculah teori-teori lain. Von Van Faber mengemukakan pendapatnya
yang dikenal sebagai Teori Sudra. Ia menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha
masuk Indonesia melalui orang berkasta Sudra atau yang dibuang dari India.
Lalu, teori ketiga datang dari kepala N. J. Krom. Ia menyatakan, yang membawa
agama Hindu-Buddha adalah para pedagang India dan ini dikenal sebagai teori
Waisya.
Setelah ada empat teori, F. D. K. Bosch muncul menanggapi dengan Teori Arus
Balik. Ia menerangkan, agama Hindu-Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang
pulang setelah belajar di India.
Di hulu sungai Mahakam daerah Kalimantan Timur kerajaan ini berlokasi. Didirikan
oleh Kudungga yang juga merangkap sebagai raja pertama. Kerajaan Kutai berakhir
pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia. Ia tewas dan akhirnya Kutai
menjadi Kesultanan bercorak Islam.
Raja pertama dan pendiri kerajaan ini adalah Raja Maha Guru Manikmaya. Selama
masa pemerintahan, jabatan raja selalu diwariskan ke anak dan cucunya hingga
sampai ke Wretikandayun yang mengganti kerajaan ini menjadi Kerajaan Galuh.
Raja pertama dari kerajaan ini adalah Maharesi Sentanu. Kerajaan ini terletak di
lereng gunung Ciremai, Cirebon. Kehancuran Indraprahasta dimulai ketika Kerajaan
Sunda menyerang pada 747 M.
Berdasarkan berita Cina yang ditulis I-tsing, kerajaan ini berada di daerah Sumatera.
Belum ada sumber sejarah yang menyebutkan siapa raja pertama Kerajaan Melayu.
Namun, pada 1183, Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa dianggap
sebagai raja yang memimpin di masa itu.
Salah satu kerajaan terbesar di daerah Sumatera yang didirikan oleh Dapunta
Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke-8
hingga akhirnya runtuh pada 1377 karena serangan Majapahit.
Berdasarkan namanya, kerajaan ini berlokasi di daerah Jawa Barat serta sebagian
Jawa Tengah dan pernah dipimpin oleh Maharaja Jayabhupati. Kerajaan ini
kemudian dipindahkan ke daerah Kawali, Ciamis.
Namun, kerajaan ini mengalami kehancuran setelah serangan Maulana Yusuf dari
Kerajaan Banten.
Merupakan lanjutan dari Kerajaan Kendan. Kerajaan ini didirikan dan dipimpin oleh
Wretikandayun setelah ia mewarisi tahta Kendan.
Awalnya, kerajaan ini berdiri sebagai bawahan Kerajaan Sunda serta Kerajaan
Galuh. Namun, pada 1530 Sumedang Larang menyatakan sebagai bagian Kerajaan
Cirebon dan menjadi kerajaan bercorak Islam.
Pendiri kerajaan ini adalah Mpu Sindo yang berasal dari kerajaan Mataram. Namun,
kerajaan ini mengalami kehancuran di masa kepemimpinan Dharmawangsa karena
kudeta dari kerajaan Wurawuri yang merupakan bawahan Medang.
Pertama kali dipimpin oleh Raja Dewashimha. Kerajaan ini terletak di daerah sekitar
Jawa Timur dan memiliki relasi penting dengan Kerajaan Kalingga. Kehancurannya
diawali dengan serangan Mataram pada abad ke-10.
Lokasi kerajaan ini berada di Jawa Timur. Airlangga mendirikan kerajaan ini pada
tahun 1009. Setelah hancurnya Kerajaan Medang, Airlangga mengajak rakyat dan
membuat kerajaan baru ini.
Sama seperti Kahuripan, kerajaan ini terletak di Jawa Timur dan berpusat di
Sidoarjo. Tercatat dalam Prasasti Kambang Putih, raja pertamanya bernama
Mapanji Garasakan. Berakhirnya kerajaan ini disebabkan oleh kekalahan melawan
Kerajaan Kediri pada 1135.
Raja pertama dari kerajaan ini adalah Sri Maharaja Jyetendrakara Parakrama Bakta.
Hal tersebut dijelaskan pada Prasasti Mataji. Kehancurannya terjadi pada masa
pemerintahan Kertajaya pada 1222.
Ken Arok berperan sebagai pendiri kerajaan ini pada 1222. Posisi tepatnya kerajaan
ini terdapat di kota Malang. Pada 1292 terjadi sebuah kudeta dari Jayakatwang yang
saat itu berada di bawah pimpinan Singasari,
Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk kerajaan ini merupakan kerajaan
yang kuat. Bahkan, Majapahit terkenal dengan penaklukkan seluruh Nusantara dan
berhasil menguasai sebagian besar Indonesia. Namun, setelah Hayam Wuruk
meninggal kekuasaan kerajaan ini mulai menyusut. Majapahit menjadi kerajaan
bercorak Hindu-Buddha terakhir di Nusantara.
Kemunduran dari kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dipengaruhi juga oleh
munculnya pengaruh Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan bercorak Islam muncul
dan perlahan menyingkirkan eksistensi dari kerajaan Hindu-Buddha.