Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan-kerajaan Bercorak Hindu Buddha

di Indonesia

Gapura Bajang Ratu di Mojokerto, Jawa Timur. FOTO/Istimewa

Oleh: Yuda Prinada - 5 Desember 2020


Dibaca Normal 3 menit
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia ditandai dengan munculnya
kerajaan Salakanegara pada 130 M dan diakhiri di era Majapahit.
tirto.id - Sejarah kerajaan di Indonesia tidak terlepas dari periode kerajaan Hindu-
Buddha. Munculnya kerajaan-kerajaan ini tentunya juga dipengaruhi oleh
kedatangan agama tersebut di Nusantara.

Pada periode ini, Indonesia berkembang karena adanya jalur maritim yang
memudahkan negara lain untuk singgah. Negara lain itu meliputi India, Tiongkok,
serta negara wilayah Timur Tengah lainnya.

Terdapat lima teori yang mengungkapkan bagaimana cara agama tersebut


menyebar ke Indonesia hingga berdiri menjadi kerajaan bercorak Hindu-Buddha.

Dalam buku Silang Budaya Lokal dan Hindu Budha yang diterbitkan oleh


Kemendikbud pada 2017, disebutkan bahwa C. C. Berg menganggap ksatria-ksatria
yang berasal dari India memiliki peran besar dalam sejarah kerajaan di pulau Jawa.
Pendapat ini disebut sebagai Teori Ksatria dan merupakan teori pertama.

Setelah itu, munculah teori-teori lain. Von Van Faber mengemukakan pendapatnya
yang dikenal sebagai Teori Sudra. Ia menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha
masuk Indonesia melalui orang berkasta Sudra atau yang dibuang dari India.
Lalu, teori ketiga datang dari kepala N. J. Krom. Ia menyatakan, yang membawa
agama Hindu-Buddha adalah para pedagang India dan ini dikenal sebagai teori
Waisya.

Perdebatan belum berakhir, teori keempat mengungkapkan bahwa para brahmana


yang menyebarkan agama Hindu-Buddha. Sebagai yang berpendapat, J. C. Van
Leur menamainya Teori Brahmana.

Setelah ada empat teori, F. D. K. Bosch muncul menanggapi dengan Teori Arus
Balik. Ia menerangkan, agama Hindu-Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang
pulang setelah belajar di India.

Terlepas dari teori tersebut, kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara sudah


dimulai pada sekitar tahun 130 M.

Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia

1. Kerajaan Salakanegara (130-358)

Letak kerajaan ini di daerah Pandeglang, tepatnya di Teluk Lada. Dalam


buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009), Deni Prasetyo
mengungkapkan, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan kuno yang ada di
Indonesia. Raja pertamanya bernama Dewawarman yang merupakan orang India.

2. Kerajaan Tarumanegara (358-700)

Berdasarkan catatan-catatan dalam prasasti peninggalan, Tarumanegara didirikan


pada 358 oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang juga jadi raja pertama. Selain
itu, kerajaan ini merupakan kelanjutan cerita dari Salakanegara yang menjadi
kerajaan daerah.

3. Kerajaan Kutai (400-1635)

Di hulu sungai Mahakam daerah Kalimantan Timur kerajaan ini berlokasi. Didirikan
oleh Kudungga yang juga merangkap sebagai raja pertama. Kerajaan Kutai berakhir
pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia. Ia tewas dan akhirnya Kutai
menjadi Kesultanan bercorak Islam.

4. Kerajaan Kendan (536-702)

Raja pertama dan pendiri kerajaan ini adalah Raja Maha Guru Manikmaya. Selama
masa pemerintahan, jabatan raja selalu diwariskan ke anak dan cucunya hingga
sampai ke Wretikandayun yang mengganti kerajaan ini menjadi Kerajaan Galuh.

5. Kerajaan Kalingga (594-782)

Kerajaan Kalingga mengalami masa kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu


Shima yang terkenal tegas. Setelah Ratu Shima meninggal dunia, kerajaan ini dibagi
menjadi dua bagian dan diwariskan kepada kedua anaknya.

6. Kerajaan Indraprahasta (598-747)

Raja pertama dari kerajaan ini adalah Maharesi Sentanu. Kerajaan ini terletak di
lereng gunung Ciremai, Cirebon. Kehancuran Indraprahasta dimulai ketika Kerajaan
Sunda menyerang pada 747 M.

7. Kerajaan Melayu (671-1375)

Berdasarkan berita Cina yang ditulis I-tsing, kerajaan ini berada di daerah Sumatera.
Belum ada sumber sejarah yang menyebutkan siapa raja pertama Kerajaan Melayu.
Namun, pada 1183, Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa dianggap
sebagai raja yang memimpin di masa itu.

8. Kerajaan Sriwijaya (671-1377)

Salah satu kerajaan terbesar di daerah Sumatera yang didirikan oleh Dapunta
Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke-8
hingga akhirnya runtuh pada 1377 karena serangan Majapahit.

9. Kerajaan Sunda (662-1579)

Berdasarkan namanya, kerajaan ini berlokasi di daerah Jawa Barat serta sebagian
Jawa Tengah dan pernah dipimpin oleh Maharaja Jayabhupati. Kerajaan ini
kemudian dipindahkan ke daerah Kawali, Ciamis.

Namun, kerajaan ini mengalami kehancuran setelah serangan Maulana Yusuf dari
Kerajaan Banten.

10. Kerajaan Galuh (669-1482)

Merupakan lanjutan dari Kerajaan Kendan. Kerajaan ini didirikan dan dipimpin oleh
Wretikandayun setelah ia mewarisi tahta Kendan.

11. Kerajaan Sumedang Larang (721-1620)

Awalnya, kerajaan ini berdiri sebagai bawahan Kerajaan Sunda serta Kerajaan
Galuh. Namun, pada 1530 Sumedang Larang menyatakan sebagai bagian Kerajaan
Cirebon dan menjadi kerajaan bercorak Islam.

12. Kerajaan Medang (752-1045)

Pendiri kerajaan ini adalah Mpu Sindo yang berasal dari kerajaan Mataram. Namun,
kerajaan ini mengalami kehancuran di masa kepemimpinan Dharmawangsa karena
kudeta dari kerajaan Wurawuri yang merupakan bawahan Medang.

13. Kerajaan Kanjuruhan (800-an)

Pertama kali dipimpin oleh Raja Dewashimha. Kerajaan ini terletak di daerah sekitar
Jawa Timur dan memiliki relasi penting dengan Kerajaan Kalingga. Kehancurannya
diawali dengan serangan Mataram pada abad ke-10.

14. Kerajaan Bali (914-1430)

Pada periode kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kerajaan ini terletak di pulau


Sunda Kecil yang kini disebut sebagai Bali. Raja pertama kerajaan ini belum dapat
diketahui secara pasti, namun yang tercatat berdasarkan Prasasti Lanjong raja
pertama adalah Sri Kesari Warmadewa.

15. Kerajaan Kahuripan (1019-1045)

Lokasi kerajaan ini berada di Jawa Timur. Airlangga mendirikan kerajaan ini pada
tahun 1009. Setelah hancurnya Kerajaan Medang, Airlangga mengajak rakyat dan
membuat kerajaan baru ini.

16. Kerajaan Pajajaran (1042-1482)

Awalnya,kerajaan ini muncul ketika Prasasti Batutulis dan Prasasti Kebantenan


ditemukan. Pemimpin kerajaan ini merupakan Maharaja Jayabhupati yang
sebelumnya pernah memimpin Kerajaan Sunda. Setelah lama menjadi kerajaan,
Pajajaran diserang oleh Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanuddin dan
mengalami kekalahan.

17. Kerajaan Janggala (1045-1135)

Sama seperti Kahuripan, kerajaan ini terletak di Jawa Timur dan berpusat di
Sidoarjo. Tercatat dalam Prasasti Kambang Putih, raja pertamanya bernama
Mapanji Garasakan. Berakhirnya kerajaan ini disebabkan oleh kekalahan melawan
Kerajaan Kediri pada 1135.

18. Kerajaan Kadiri (1045-1222)

Raja pertama dari kerajaan ini adalah Sri Maharaja Jyetendrakara Parakrama Bakta.
Hal tersebut dijelaskan pada Prasasti Mataji. Kehancurannya terjadi pada masa
pemerintahan Kertajaya pada 1222.

19. Kerajaan Singasari (1222-1292)

Ken Arok berperan sebagai pendiri kerajaan ini pada 1222. Posisi tepatnya kerajaan
ini terdapat di kota Malang. Pada 1292 terjadi sebuah kudeta dari Jayakatwang yang
saat itu berada di bawah pimpinan Singasari,

20. Kerajaan Majapahit (1293-1500)

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk kerajaan ini merupakan kerajaan
yang kuat. Bahkan, Majapahit terkenal dengan penaklukkan seluruh Nusantara dan
berhasil menguasai sebagian besar Indonesia. Namun, setelah Hayam Wuruk
meninggal kekuasaan kerajaan ini mulai menyusut. Majapahit menjadi kerajaan
bercorak Hindu-Buddha terakhir di Nusantara.
Kemunduran dari kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dipengaruhi juga oleh
munculnya pengaruh Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan bercorak Islam muncul
dan perlahan menyingkirkan eksistensi dari kerajaan Hindu-Buddha.

Anda mungkin juga menyukai