Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan percobaan Analisan Antigen-Antibodi ini adalah untuk menentuka golongan
darah, antigen, dan antibodi seseorang.

1.2 Tinjauan Pustaka


Dalam pengertian paling luas , immunologi mengacu pada semua mekanisme
pertahanan yang dapat di mobilisasi oleh tubuh untuk memerangi ancaman invasi asing.
Respon imun itu hampir seluruhnya diperantarai oleh limfosit B dan limfosit T. Saat
terjadi respon imun terhadap benda asing, limfosit B terutama terlibat dalam
menghasilkan protein-protein globular yang disebut Antibodi.(Fried, G.H and Fried, G.J.,
2006).
Jika terdapat suatu agen asing yang dapat dikenali oleh system imunitas, maka hal ini
dapat memicu produksi molekul protein khusus yang secara umum disebut antibodi.
Antibodi sendiri merupakan senjata utama respon humoral. Reseptor sel T yang akan
mengenali agensia asing tersebut secara spesifik dan mengikatnya. Molekul yang dapat
dikenali dan diikat oleh reseptor sel T yang disebut antigen (antibody generating
surface).(Yuwono,2008)
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh pada percobaan kali ini menggunakan
sampel darah yang dicampur aglutinin anti-A dan aglutinin anti-B, kemudian diamati sel
darah merah yang “teraglutinasi” untuk mengetahui adanya reaksi antibodi-antigen. Dari
ketiga probandus, semuanya bergolongan darah O karena saat ditetesi serum anti-A dan
anti-B tidak terjadi reaksi aglutinasi. Jika individu memiliki aglutinin Anti-A dan Anti-B
ditetesi dengan serum yang sama, maka tidak terjadi ikatan antigen-antibodi yang secara
makroskopis dapat diamati dengan reaksi aglutinasi. (Guyton & Hall, 2007)
Menurut Guyton & Hall (2007), proses aglutinasi diawali oleh aglutinin bivalen atau
polivalen yang akan melekatkan diri pada sel darah merah. Karena aglutinin mempunyai
dua tempat pengikatan (tipe IgG) atau 10 tempat pengikatan (IgM), maka satu aglutinin
dapat melekatkan diri pada dua atau lebih sel darah merah yang berbeda pada waktu
yang sama, dengan demikian menyebabkan sel saling mendekat satu sama lain. Keadaan
ini menyebabkan sel-sel menggumpal bersama-sama (aglutinasi). Kemudian gumpalan
ini menyumbat pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi, dan pada akhirnya
terjadi hemolisis sel darah merah. Kasus inkompabilitas RhD tidak hanya
membahayakan bayi tetapi juga orang dewasa, khususnya saat melakukan transfusi
darah. Orang dengan RhD negatif lebih berisiko karena ketika mereka menerima darah
dari orang dengan rhesus positif, antibodinya akan menyerang sel darah merah yang baru
masuk tadi. Hal ini dapat menyebabkan aglutinasi dan bahkan kematian. (Anitei, 2008)
Penggolongan Darah pada manusia dibagi menjadi beberapa sistem, antaralain.
Sistem ABO
Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah
merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang
digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah
menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia
menjadi empat golongan yaitu A, B, AB, dan O (Priadi, 2009).
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih
dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah
AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang
paling jarang dijumpai di dunia (Sudjadi, 2007).

1.3 Tinjauan Bahan

1.3.1 Darah

Darah meruapakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan . Tanpa darah seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan bahkan kematian
(Winotasara, 2009).

1.3.2 Serum Anti A dan B

Antiserum A dan antiserum B berfungsi untuk mengetahui apakah darah akan


menggumpal atau tidak, ketika bertemu dengan antiserum A dan anti srum B atau bisa
dikatakan untuk mencari aglutinogen (Winotasara, 2009).
BAB II
METODELOGI

2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, kaca objek, batang
pengaduk, pipet Pasteur

2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah darah, serum RhD, serum anti A,
serum anti B.

2.3 Skema

2.3.1 Penentuan Golongan Darah Jenis Rh

Darah

Ditempatkan dalam kaca objek


Ditambah satu tetes serum RhD
Diputar kaca objeknya atau diaduk dengan
batang pengaduk agar tercampur
Ditunggu beberapa menit
Diamati yang terjadi
Hasil

2.3.2 Penggolongan ABO


Serum anti A & B

Ditempatkan satu tetes masing -masing pada


kaca objek
Ditambahkan setengah volum darah segar
Diratakan campuran sampai diamternya 2,5 cm
dengan pipet Pasteur
Diputar kaca objeknya dan teliti dalam waktu
kurang dari 2 menit
Diamati apa yang terjadi

Hasil
BAB III

DATA HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel Pengamatan

PENGGOLONGAN DARAH ABO

N PERLAKUAN PENGAMATAN
O
1 Tusuk jari dengan jarum untuk Darah keluar
mendapatkan darah
2 Letakkan darah pada kaca objek
- A Berwarna Merah Darah
- B Berwarna Merah Darah
- O Berwarna Merah Darah
- AB Berwarna Merah Darah
3 Tambahkan 1 tetes anti A pada tiap-tiap Warna Anti-A : Biru
darah
- A Menggumpal (+)
- B Tidak ada penggumpalan (-)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
4 Tambahkan 1 tetes anti B pada tiap-tiap Warna Anti-B : Kuning
darah
- A Tidak ada penggumpalan (-)
- B Menggumpal (+)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
5 Tambahkan 1 tetes Anti AB pada tiap- Warna Anti-AB : Merah
tiap darah
- A Menggumpal (+)
- B Menggumpal (+)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
BAB IV

PEMBAHASAN

Golongan Darah A
Pada uji golongan darah, sampel yang diambil adalah darah dari praktikan pada setiap
kelompok. Uji golongan darah ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa sel darah merah
manusia mempunyai golongan yang berbeda beda.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A atau O. Pada pratikum uji golongan darah ini, golongan darah A
terjadi penggumpalan pada antigen A sedangkan pada antigen B tidak terjadi penggumpalan.
Golongan Darah B
Golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Seseorang dengan
golongan darah B negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah B
negatif atau O negatif. Pada pratikum uji golongan darah ini, golongan darah B terjadi
penggumpalan pada antigen B sedangkan pada antigen A tidak menggumpal.
Golongan Darah AB
Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Berdasarkan hasil uji golongan darah diketahui bahwa darah yang diberikan anti A
dan anti B tidak terbentuk gumpalan, akan tetapi ketika darah diberikan anti AB membentuk
gumpalan. Hal ini menunjukan bahwa individu tersebut memiliki golongan darah B.
Gumpalan yang terbentuk menunjukan bahwa didalam sel darah merah memiliki antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Golongan Darah O
Pada praktikum uji golongan darah hasil yang di dapat adalah golongan darah dari
probandus yaitu golongan darah O. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-
negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal.
Individu golongan darah O tidak memiliki salah satu atau B antigen A pada
permukaan sel darah merah mereka, tetapi serum darah mereka mengandung IgM anti-A-B
antibodi dan antibodi anti terhadap golongan darah A dan B antigen. Oleh karena itu,
kelompok individu O dapat menerima darah hanya dari individu kelompok O dan dapat
menyumbangkan darah kepada individu-individu dari golongan darah ABO (yaitu, A, B, O
atau AB). 
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penggolongan darah A pada antigen A yang ditandai dengan terjadinya penggumpalan pada
antigen A dan memiliki antibody B.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya. Seseorang dengan golongan darah B negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah B negatif atau O negatif.
Golongan darah AB dapat diketahui dengan melihat adanya gumpalan darah yang terbentuk
setelah diberikan serum anti AB. Selain itu, golongan darah AB tidak memiliki antibodi
tetapi memiliki antigen A dan antigen B.
Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen A dan B. Seseorang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darah
kepada golongan darah ABO. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.

5.2 Saran

Tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA

Fried, G.H & Fried, G.J., 2006. Schaum’s Outlines Biologi, edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Guyton, Arthur C & Hall, John E.2007.Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta: EGC.

Priadi, Arif. 2009. Biologi. Jakarta: Tirta.

Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi 1. Jakarta: Erlangga.

Winotasara, dkk. 2009. Prinsip Penentuan Darah. Jakarta : depdikbud.

Yuwono, T. 2008. Biologi Molekular. Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai