PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan percobaan Analisan Antigen-Antibodi ini adalah untuk menentuka golongan
darah, antigen, dan antibodi seseorang.
1.3.1 Darah
Darah meruapakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan . Tanpa darah seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan bahkan kematian
(Winotasara, 2009).
2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, kaca objek, batang
pengaduk, pipet Pasteur
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah darah, serum RhD, serum anti A,
serum anti B.
2.3 Skema
Darah
Hasil
BAB III
N PERLAKUAN PENGAMATAN
O
1 Tusuk jari dengan jarum untuk Darah keluar
mendapatkan darah
2 Letakkan darah pada kaca objek
- A Berwarna Merah Darah
- B Berwarna Merah Darah
- O Berwarna Merah Darah
- AB Berwarna Merah Darah
3 Tambahkan 1 tetes anti A pada tiap-tiap Warna Anti-A : Biru
darah
- A Menggumpal (+)
- B Tidak ada penggumpalan (-)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
4 Tambahkan 1 tetes anti B pada tiap-tiap Warna Anti-B : Kuning
darah
- A Tidak ada penggumpalan (-)
- B Menggumpal (+)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
5 Tambahkan 1 tetes Anti AB pada tiap- Warna Anti-AB : Merah
tiap darah
- A Menggumpal (+)
- B Menggumpal (+)
- O Tidak ada penggumpalan (-)
- AB Menggumpal (+)
BAB IV
PEMBAHASAN
Golongan Darah A
Pada uji golongan darah, sampel yang diambil adalah darah dari praktikan pada setiap
kelompok. Uji golongan darah ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa sel darah merah
manusia mempunyai golongan yang berbeda beda.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A atau O. Pada pratikum uji golongan darah ini, golongan darah A
terjadi penggumpalan pada antigen A sedangkan pada antigen B tidak terjadi penggumpalan.
Golongan Darah B
Golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Seseorang dengan
golongan darah B negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah B
negatif atau O negatif. Pada pratikum uji golongan darah ini, golongan darah B terjadi
penggumpalan pada antigen B sedangkan pada antigen A tidak menggumpal.
Golongan Darah AB
Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Berdasarkan hasil uji golongan darah diketahui bahwa darah yang diberikan anti A
dan anti B tidak terbentuk gumpalan, akan tetapi ketika darah diberikan anti AB membentuk
gumpalan. Hal ini menunjukan bahwa individu tersebut memiliki golongan darah B.
Gumpalan yang terbentuk menunjukan bahwa didalam sel darah merah memiliki antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Golongan Darah O
Pada praktikum uji golongan darah hasil yang di dapat adalah golongan darah dari
probandus yaitu golongan darah O. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-
negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal.
Individu golongan darah O tidak memiliki salah satu atau B antigen A pada
permukaan sel darah merah mereka, tetapi serum darah mereka mengandung IgM anti-A-B
antibodi dan antibodi anti terhadap golongan darah A dan B antigen. Oleh karena itu,
kelompok individu O dapat menerima darah hanya dari individu kelompok O dan dapat
menyumbangkan darah kepada individu-individu dari golongan darah ABO (yaitu, A, B, O
atau AB).
BAB V
5.1 Kesimpulan
Penggolongan darah A pada antigen A yang ditandai dengan terjadinya penggumpalan pada
antigen A dan memiliki antibody B.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya. Seseorang dengan golongan darah B negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah B negatif atau O negatif.
Golongan darah AB dapat diketahui dengan melihat adanya gumpalan darah yang terbentuk
setelah diberikan serum anti AB. Selain itu, golongan darah AB tidak memiliki antibodi
tetapi memiliki antigen A dan antigen B.
Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen A dan B. Seseorang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darah
kepada golongan darah ABO. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.
5.2 Saran
Tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
Fried, G.H & Fried, G.J., 2006. Schaum’s Outlines Biologi, edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Guyton, Arthur C & Hall, John E.2007.Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta: EGC.