Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mebuktikan pengaruh suhu, pengaruh pH,
pengaruh konsentrasi enzim dan pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan rekasi enzimatik.

1.2. Tinjauan Pustaka


Enzim adalah salah satu jenis protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi
biokimia makhluk hidup. Enzim memiliki sifat unik, yakni bersifat spesifik pada suatu substrat
atau reaksi biokimia tertentu. Dengan sifat spesifik tersebut, peranan enzim sebagai katalisator
reaksi biokimia dalam tubuh akan berjalan ‘lancar’. Enzim, seperti katalisator lain, tidak ikut
beraksi dan tidak mengalami perubahan permanen saat mengkatalis hingga dapat digunakan
berulang. Sifat-sifat lain yang penting untuk diingat adalah fakta bahwa enzim diregulasi
aktivitasnya.(Namikaze,2015)
Enzim digolongkan dalam beberapa kelompok, yang pertama adalah golongan enzim
karbohidrae yang terdiri dari enzim sukrase, laktosa, maltosa, selulosa, dan prektinase. Golongan
yang kedua adalah golongan enzim protase yang terdiri dari enzim tripsin, peptidase, renin,
galaktase, entrokinase, dan pepsin. Kemudian golongan yang ketiga adalah golongan enzim
ekterase yang terdiri dari enzim lipase dan fostatase. Selain ketiga golongan enzim tersebut,
masih ada jenis-jenis enzim lain yang digolongkan berdasarkan proses metabolisme atau tipe
reaksi kimia yang dikatalis dan ada juga enzim yang tergolong sebagai enzim pencernaan.
(Namikaze,2015)
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor, dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah.
Diluar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan mengakibatkan enzim kehilangan fungsinya. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim
sedangkan sedangkan aktivator meningkatkan aktivitas enzim. Konsentrasi enzim juga
mempengaruhi kecepatan reaksi.(Choiruddin,2010)
Cara kerja enzim ada dua macam, yaitu dengan model kunci gembok (lock and key) dan
induksi pas (induced pas). Pada model kunci gembok, enzim dimisalkan sebagai gembok karena
memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikata dengan substrat. Bagian itu disebut sisi aktif.
Substrat dimisalkan dengan kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim. Yang
kedua adalah teori induksi pas, teori ini memandang bahwa sisi aktif enzim berbentuk flexibel.
Dimana bentuk tersebut akan berubah sesuai bentuk substrat yang memasukinya. Lalu, substrat
membentuk kompleks untuk memulai reaksi kimia yang lebih cepat. Setelah menghasilkan
produk yang diinginkan, enzim akan melepaskan diri dan kembali kebentuk semula.
(Hardadi,2011)

1.3. Tinjauan Bahan


1.3.1. Susu
Bahan yang pertama adalah susu, susu tersusun dari berbagai nutrien baik yang terlarut
dalam air maupun terdispersi dalam bentuk koloid. Sistem koloid bersifat kompleks.
1.3.2. HCL
Berbahaya jika terkena kulit dan mata. Cuci di air yang mengalir jika terjadi kontak dengan
HCL dan hubungi dokter. (sciencelab,2013)
1.3.3. Na2CO3
Bahan ini juga berbahaya apabila terjadi kontak langsung dengan kulit, segera bersihkan di
air mengalir jika terjadi kontak. (sciencelab,2013)
1.3.4. Larutan prokase
Cuci dengan air apabila terkena kontak langsung denga kulit dan mata, hindari dari
paparan cahaya matahari langsung. (sciencelab,2013)
1.3.5. Aquades
Merupakan air yang telah mengalami pemurnian(Priadi,2006)
1.3.6. Larutan kasein
Kasein termasuk ke dalam golongan enzim-enzim protase. Yaitu enzim yang berperan
dalam proses hidrolisis protein(priadi,2006)
BAB II
METODOLOGI

2.1. Alat
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah serbet, tabung reaksi, penangas air, pipet
tetes, pipet ukur, gelas kimia, erlenmeyer dan stopwatch.

2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah phenolphtalein, susu, larutan protase, larutan
HCL, larutan asam laktat, aquades, larutan Na2CO3, larutan kasein dan larutan tripsin.

2.3. Skema Kerja


2.3.1. Pengaruh Susu Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik

5 tabung reaksi diisi 5mL susu

siapkan 5 tabung reaksi lain, diisi dengan 1mL larutan enzim protase

pasangkan tiap tabung berisi susu dengan tabung berisi enzim protase

masukkan pasangan tabung pertama kedalam gelas kimia berisi es

tabung kedua dibiarkan pada suhu ruang

tabung ketiga dimasukkan ke dalam penangas air suhu 37-40 0C

tabung keempat dimasukkan ke dalam penangas air suhu 80 0C

tabung kelima dimasukkan kedalam penangas air mendidih

biarkan masing-maasing tabung selama 5 menit

tuangkan larutan enzim kedalam tabung berisi susu, campur lalu kocok

pertahankan pada suhu masing-masing

catat waktu yang diperlukan untuk menggumpalkan susu

Hasil

2.3.2. Pengaruh pH Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik

4 tabung reaksi

Tabung pertama dimasukkan larutan HCL 0,4%

Tabung kedua dimasukkan larutan asam laktat 0,1%

Tabung ketiga dimasukkan aquades

Tabung keempat dimasukkan Na2CO3 1%


Kedalam masing-masing tabung dimasukkan 1 tetes indikator
phenolphtalein, 3mL larutan kasein, dan 1mL larutan tripsin (yang sudah
dipanaskan pada 370C

Kocok perlahan

Amati yang terjadi

Hasil

2.3.3. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik

Penangas air suhu 370 C

Masukkan erlenmeyer berisi 30mL susu

Masukkan juga tabung reaksi berisi 2mL larutan protease (5 menit)

Masukkan tabung berisi 0,5 mL larutan protease + 1 mL aquades (5


menit)

Masukkan tabung berisi 0,5 mL larutan protease + 1,5 mL aquades (5


menit)

Masukkan 10 mL susu hangat kedalam tiap-tiap tabung yang berisi


enzim protase.

Lakukan satu demi satu secara serentak

Kocok dan amati

Hasil

2.3.4. Pengaruh Konsentrasi Subtrat Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatis

3 tabung reaksi

Tabung pertama diisi 5mL susu

Tabung kedua diisi 4mL susu + 1mL aquades

Tabung kedua diisi 3mL susu + 2mL aquades

Letakkan tabung reaksi dalam penangas suhu 370C, biarkan 5 menit

Masukkan 1 mL enzim protease yang sudah diinkubasi dalam penangas


air pada 370C kedalam masing-masing tabung reaksi yang berisi susu

Amati waktu penggumpalan susu, dan catat waktu penggumpalan


Hasil
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1. Tabel Pengamatan
3.1.1. Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1 Es Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa
 Masukkan 5mL susu kedalam tabung larutan tercampur dan menggumpal pada
reaksi waktu 6 menit dan 3 detik.
 Masukkan 1mL enzim kedalam tabung
reaksi
 Letakkan kedua tabung kedalam gelas
berisi es selama 5 menit
 Campur kedua larutan, kocok sampai
larutan menggumpal
2 Suhu ruangan Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa
 Masukkan 5mL susu kedalam tabung larutan tercampur dan menggumpal pada
reaksi waktu 4 menit dan 17 detik.
 Masukkan 1mL enzim kedalam tabung
reaksi
 Campurkan kedua larutan
 kocok sampai larutan menggumpal
3 Suhu 37º-40ºC Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa
 Masukkan 5mL susu kedalam tabung larutan tercampur dan terjadi penggumpalan
reaksi pada menit keempat
 Masukkan 1mL enzim kedalam tabung
reaksi
 Masukkan kedua tabung kedalam
penangas air suhu 37º-40ºC selama 5
menit
 Campur kedua larutan, kocok sampai
larutan menggumpal
4 Suhu 80ºC Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa
 Masukkan 5mL susu kedalam tabung larutan tercampur dan terjadi penggumpalan
reaksi pada waktu 38 detik
 Masukkan 1mL enzim kedalam tabung
reaksi
 Masukkan kedua tabung kedalam
penangas air suhu 80ºC selama 5 menit
 Campur kedua larutan, kocok sampai
larutan menggumpal

3.1.2. Pengaruh pH Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik


NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1  Masukkan 3mL Na2CO3 1% Bening
 Tambahkan 1 tetes pp Ungu cerah

 Tambahkan 3mL kasein Ungu pekat (+)


 Tambahkan tripsin 1mL Ungu pekat (++)
 Masukkan 3mL asam laktat Bening
 Tambahkan 1 tetes pp Bening
2
 Tambahkan 3mL kasein Menggumpal

 Tambahkan tripsin 1mL Kuning keruh, endapan kuning


 Masukkan 3mL aquades Bening
 Tambahkan 1 tetes indicator Bening
3
 Tambahkan 3mL kasein Ungu pucat

 Tambahkan tripsin 1mL Coklat pucat

3.1.3. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Reaksi Enzimatik


NO PERLAKUAN
1 Cuci alat-alat yang akan digunakan sampai bersih
2 Siapkan penangas air pada suhu 37ºC
3 Masukkan susu murni kedalam gelas ukur sebanyak 30mL
4 Masukkan kedalam penangas air
Siapkan 3 buah tabung reaksi dan masukkan :
1. 2mL larutan Protease
5
2. 1mL larutan Protease + 1mL aquades
3. 0,5mL larutan Protease + 1.5mL aquades
6 Masukkan ketiga tabung kedalam penangas air pada suhu 37ºC selama 5 menit

TABEL HASIL PENGAMATAN


NO TABUNG SUBSTRAT SUSU KONSENTRASI ENZIM WAKTU PENGAMATAN
1 10mL susu 2mL protease 20 detik menggumpal
2 10mL susu 1mL protease 30 detik sedikit menggumpal
3 10mL susu 0,5mL protease 40 detik tidak menggumpal

3.1.4. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Reaksi Enzimatik

N
PERLAKUAN PENGAMATAN
O

1  Tabung 1 diisi dengan 5mL susu  Warna larutan putih susu


 Tabung 2 diisi dengan 4mL susu + 1mL  Warna larutan putih susu
aquades
 Tabung 3 diisi dengan 3mL susu + 2mL  Warna larutan putih susu
aquades

2 Masukkan ketiga tabung kedalam penangass  tabung 1 = 282 detik


air selama 5 menit pada suhu 370C  tabung 2 = 67 detik
 tabung 3 = 54 detik

3 Keluarkan dari penangas air dan amati  Tabung 1 terjadi penggumpalan pada
penggumpalan waktu 282 detik
 Tabung 2 terjadi penggumpalan pada
waktu 67 detik
 Tabung 3 terjadi penggumpalan pada
waktu 54 detik

Tabel Hasil Percobaan

N WAKTU
ENZIM KONSENTRASI SUBSTRAT
O PENGGUMPALAN
1 1mL larutan Enzim protease 5mL susu 282 detik
2 1mL larutan Enzim protease 4mL susu + 1mL aquades 67 detik
3 1mL larutan Enzim protease 3mL susu + 2mL aquades 54 detik

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Prosedur
4.1.1. Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
Enzim protease adalah enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul
protein dengan cara hidrolisis, disebut juga enzim proteolitik. Oleh karena yang dipecah adalah
ikatan pada rantai peptida, maka enzim protease dinamakan juga peptidase.(Tan,2013)
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh suhu terhadap kecepatan
reaksi enzimatik, dalam hal ini adalah penggumpalan susu. Suhu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. Semakin tinggi suhu, maka kerja enzim akan semakin efektif. Selain
suhu, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya adalah tingkat pH atau
keasaman, tingkat konsentrasi enzim dan tingkat konsentrasi substrat.
4.1.2. Pengaruh pH Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
Percobaan kali ini yaitu mengenai pengaruh pH terhadap kecepatan reaksi enzimatik
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pH terhadap kecepatan laju reaksi enzimatik.
ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim selain pH, diantaranya adalah suhu,
konsentrasi subtrat dan konsenttrasi enzim. Dalam percobaan ini bahan yang digunakan adalah
asam laktat yang mewakili suasana asam, aquades yang mewakili suasana netral, dan Na 2CO3 yang
mewakili suasana larutan basa.
4.1.3. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Reaksi Enzimatik
Pada percobaan kali ini, ada beberapa alat dan bahan yang digunakan. Diantara alat yang
digunakan adalah penangas air untuk mengatur suhu larutan, gelas ukur untuk mengukur volume
larutan yg digunakan, dan tabung reaksi sebagai tempat bagi larutan yang akan digunakan. Diantara
bahan yang digunakan adalah susu sebagai subtsrat, dan enzim protease yang akan bekerja sebagai
penggumpal.
Dalam praktikum kali ini. Awalnya disiapkan penangas air dan masukkan 30mL susu murni
kedalamnya, hal ini berfungsi untuk mengatur suhu susu. Kemudian siapkan 3 tabung reaksi yang
masing-masing berisi 2mL larutan protease, 1mL larutan protease ditambah 1mL aquades, dan
0,5mL larutan protease ditambah 1,5mL aquades. Setelah itu masukkan ketiga tabung kedalam
penangas air. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur suhu laritan sekaligus untuk diamati apakah
terjadi penggumpalan pada larutan dalam waktu tertentu.
4.1.4. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Reaksi Enzimatik
Pada percobaan pengaruh konsentrasi substrast terhadap reaksi enzimatik awalnya
dimasukkan 5 mL susu kedalam tabung pertama, kamudian dimasukkan 4 mL susu dan ditambah 1
ml aquades kedalam tabung kedua, dan dimasukkan 3 mL susu yang ditambah 2 mL aquades
kedalam tabung ketiga. Setelah itu ketiga tabung dimasukkan kedalam penangas air selama 5 menit
pada suhu 37ºC. Perlakuan ini bertujuan utnuk mengetahui denaturasi protein karena pemanasan.
Kemudian ketiga tabung dikeluarkan dari penangas air dan kemudian diamati penggumpalan yang
terjadi. Selain itu, diamati apakah ada pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi
enzimatik, dalam hal ini adalah penggumpalan susu.

4.2. Analisa Hasil


4.2.1. Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
Berdasarkan percobaan pengaruh suhu, dimana susu dan enzim dicampurkan pada suhu
rendah (setara suhu es), suhu ruangan, suhu 37º-40ºC, dan suhu 80º. Diperoleh hasil dimana pada
suhu rendah (setara suhu es) larutan menggumpal pada waktu 6 menit dan 3 detik. Kemudian pada
suhu ruangan, larutan menggumpal pada waktu 14 menit dan 17 detik. Selain itu pada suhu 37º-
40ºC larutan mengalami penggumpalan pada menit keempat. Dan pada suhu 80ºC larutan
menggumpal pada waktu 38 detik. Berdasarkan data hasil pengamatan seperti yang tersebut diatas
enzim bekerja menggumpalkan susu pada suhu 80ºC. Dan dapat disimpulakan bahwa semakin
tunggi suhu maka akan semakin cepat laju reaksi.
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Maka yang dilakukan adalah
melakukan variasi suhu pada larutan. Semakin tinggi suhu, waktu yang diperlukan untuk bereaksi
semakin cepat. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu maka gaya kinetik molekul-molekul
pereksi akan semakin besar, yang akan mengakibatkan tumbukan akan sering terjadi.
(Widyanti,2013)
Berdasarkan kalimat oleh widyanti seperti disebut diatas, maka hasil praktikum kali ini
sesuai dengan literatur. Dimana dapat diambil keasimpulan bahwa semakin tinggi suhu maka akan
semakin cepat laju reaksi enzimatis.
4.2.2. Pengaruh pH Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
pada percobaan kali ini Na2CO3 yang awalnya bening setelah ditambah indikataor pp
warnanya menjadi ungu cerah. Kemudian setelah ditambahkan kasein dan tripsin warnanya menjadi
ungu yang lebih pekat. Untuk asam laktat yang awalnya berwarna bening setelah ditambahkan
indikator pp warnanya tetap bening, namun setelah ditambah kasein dan tripsin larutan menjadi
menggumpal dan warna larutan menjadi kuning keruh, serta akhirnya terdapat endapan kuning.
Kemudian pada aquades yang awalnya bening juga tidak terjadi perubahan warna setelah ditambah
indikator pp. Namun setelah ditambah kasein warnanya menjadi ungu pucat. Dan setelah ditambah
tripsin warnanya menjadi cokelat keruh. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, larutan yang dapat
menggumpalkan adalah larutan dengan suasana asam yaitu asam laktat. Sedangkan pada larutan
lain yang bukan merupakan larutan asam, belum terjadi penggumpalan atau pengendapan.
4.2.3. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Reaksi Enzimatik
Pada percobaan kali ini, substrat yang digunakan adalah susu. Susu merupakan hasil sekresi
kelenjar susu atau kelenjar mamae mamalia betina sebagai sumber gizi bagi anaknya. Kebutuhan
gizi setiap hewan mamalia betina berbeda sehingga kandungan susu yang dihasilkan juga tidak
sama. Kandunagn air dalam susu tinggi sekali yaitu sekitar 87,5%. Meskipun kandungan gulanya
juga cukup tinggi yaitu 5%, namun rasanya tidak manis. Daya kemanisannya hanya seperlima
kemanisan gula pasir. Kandungan laktosa bersama dengan garam bertanggung jawab terhadap rasa
susu yang spesifik.
Pada percobaan pengaruh konsentrasi enzim terhadap reaksi enzimatik, digunakan
konsentrasi enzim yang berbeda pada setiap tabung. Dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi enzimatis. Konsentrasi
enzim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penggumpalan. Selain konsentrasi enzim,
hal lain yang mempengaruhi pengendapan adalah suhu, pH atau tingkat keasaman, dan konsentrasi
substrat.
Berdasarkan percobaan, didapat bahwa dalam waktu tertentu, terjadi penggumpalan pada
susu hanya pada tabung pertama dan kedua saja, namun tidak terjadi penggumpalan pada tabung
ketiga. Hal ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi enzim protease yang digunakan. Dimana
enzim protease inilah yang melakukan penggumpalan pada enzim. Selain itu, sebenarnya bukannya
tidak terjadi penggumpalan pada tabung ketiga, namun hanya belum terjadi penggumpalan pada
waktu 40 detik. Hal ini dikarenakan konsentrasi enzim protease yang digunakan hanya sedikit yaitu
0,5mL. Sehingga membutuhkan waktu yang lama bagi enzim protease untuk menggumpalkan susu.
4.2.4. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Reaksi Enzimatik
Pada percobaan pengaruh konsentrasi substrat terhadap reaksi enzimatik awalnya
dimasukkan 5 mL susu kedalam tabung pertama, kamudian dimasukkan 4 mL susu dan ditambah 1
ml aquades kedalam tabung kedua, dan dimasukkan 3 mL susu yang ditambah 2 mL aquades
kedalam tabung ketiga. Setelah itu ketiga tabung dimasukkan kedalam penangas air selama 5 menit
pada suhu 37ºC. Setelah dikeluarkan dari penangas air dan diamati ketiga tabung, didapatkan hasil
pengamatan dimana tabung pertama terjadi penggumpalan pada waktu 282 detik, pada tabung
kedua susu menggumpal pada waktu 67 detik, dan pada tabung ketiga susu menggumpal pada
waktu 54 detik. Susu yang dipanaskan akan mengalami penggumpalan, dalam percobaan ini,
konsentrasi substrat mempengaruhi kecepatan reaksi koagulasi atau penggumpalan. Dari percobaan
ini dapat diambil kesimpulan bahwa, semakin rendah konsentrasi substrat, maka akan semakin
cepat terjadi penggumpalan pada substrat itu, dalam hal ini adalah susu.

BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Enzim merupakan biokatalisator organik yang dihasilkan oleh organisme hidup di dalam
protoplasma yang tersusun atas protein atau senyawa yang berikatan dengan protein. Pada
praktikum kali ini tentang pengaruh suhu, pH, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat terhadap
kecepatan reaksi enzimatik dapat diambil kesimpulan bahwa keempat faktor tersebut dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik. dimana semakin tinggi suhu, maka laju reaksi enzimatik
akan semakin cepat, semakin asam suasana suatu zat maka semakin laju reaksi enzimatik akan
semakin cepat, semakin tinggi konsentrasi enzim makan laju reaksi enzimatik akan semakin cepat,
dan semakin rendah konsentrasi substrat maka laju reaksi enzimatik akan semakin cepat.

5.2. SARAN
Ketika berada di lab sebaiknya praktikan melaksanakan praktikum dengan tertib dan
melaksanakan sesuai prosedur agar memperoleh hasil dan data yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Choruddin. 2010. Enzim. http://hendriefendibiologi. co.id/2011/12/contoh-laporan-pratikum-


biokimia-enzim.html. diakses pada 24 Oktober 2015

Hardadi, Edwar Edi. 2011. Mekanisme Kerja Enzim. http://3gggue.kerjaenzim.co.id/2011/06/


mekanisme-kerja-enzim.html. diakses pada 24 Oktober 2015
Namikaze, lay. 2015. Pengertian enzim, mengenal cara kerja dan macam-macamnya.
http://hariansains.info/2015/05/02/enzim-fungsi-dan-mekanisme-kerja.html. diakses pada
24 Oktober 2015

Priadi. 2006. Bikoimia: protein, enzim dan asam nukleat. Bandung. Institut Teknologi Bandung

Tan, Ima. 2013. Protease (enzim papain). http://www.slideshare.net/ma_tanny/protease-enzim-


papain-ppt. diakses pada 24 Oktober 2015

Widyanti. 2013. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Terhadap Laju Reaksi.


https://widiyanti4ict.wordpress.com/mata-kuliah/kimia-fisika/pengaruh-konsentrasi-dan-
suhu-terhadap-laju-reaksi. diakses pada 24 Oktober 2015

LAMPIRAN

Jawaban dari Pertanyaan Pada diktat:

1. Enzim lain yang juga menggumpalkan susu :


 Enzim renin
 Enzim renet
 Enzim percein pepsi
2. Karena pada saat enzim proteolitik dicampur dengan suatu larutan pada percobaan, enzim
akan bereaksi sehingga memberi warna pada larutan tersebut. Pada saat enzim proteolitik
bekerja, akan memecah asam amino dan protein sehingga menyebabkan perubahan warna.

Reaksi Kimia :

1. Pengikat substrat

Aspirin lysin

O O HN N

2. Reaksi Glukinase

CH2OH

O
H

H
OH OH

H OH

ATP
Glukinasi
atau
ATP + O
Glukosa

ADP

Anda mungkin juga menyukai