Pada jaman sekarang penggunaan listrik sangatlah melekat pada
masyarakat, bahkan listrik seolah menjadi bagian yang penting untuk kehidupan, rasanya sangatlah mengesalkan dan terganggu bila arus listrik sedang terjadi gangguan, bahkan bila ditiadakannya lsitrik akan terjadi protes keras. Karena, hampir seluruh kegiatan manusia selalu dibarengi dan dibantu oleh alat listrik, dari mulai memasak, penerangan, mencuci, menghangat air dan hampir semua alat bantu manusia yang ada dirumah bertenaga listrik. Sejarah penemuan listrik diawali oleh Thales (640 – 546 M), seorang cendikiawan dari Yunani. Penggosokan Elektron atau dalam bahasa yunaninya “batu ambar” dengan kain wool sehingga benda yang ringan didekatnya mendekat bahkan menempel biasa dilakukan oleh beliau. Namun Thales belum mengetahui kenapa demikian. Selanjutnya diteruskan penelitian tentang gaya gerak dari batu ambar tersebut oleh seorang peneliti berkebangsaan inggris bernama William Gilbert (1733) yang menyebut peristiwa Thales adalah electric yang diambil dari kata yunani Elektron atau batu ambar. Selanjutnya Alessandro Volta pada tahun 1800 berpendapat bahwa listrik itu seperti air dan berarti listrik itu sangat berguna karena mempunyai tenaga. Sehingga pada akhirnya ia dapat membuat baterai sebagai sumber energi lsitrik. Pada saat itu tumpukan volta yang terbuat dari lempengan tipis tembaga dan seng dipisahkan dengan karton lembab. Dengan cara ini jenis listrik baru ditemukan. Volta menunjukan bahwa Listrik dapat dibuat untuk perjalanan dari satu titik ke titik (tempat) lain dengan kawat. Pada tahun 1831, Faraday mempunyai solusi. Bahwa listrik dapat dihasilkan melalui magnet dan perak. Faraday menemukan bahwa ketika magnet dipindahkan didalam gulungan kawat tembaga, sebuah arus listrik kecil dapat mengalir melalui kawat. Sehingga munculah dinamo pembangkit lsitrik atau juga bisa disebut Generator listrik, meskipun baru mampu menghasilkan listrik kecil dan berarus DC. Sejarah tenaga listrik itu dimulai pada bulan januari tahun 1882, sudah 134 tahun yang lalu di London, kemudian pada tahun yang sama tepatnya bulan September juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York City, Amerika. Pada saat itu pengoperasiannya menggunakan listrik arus searah (DC) bertegangan rendah, sehingga belum dapat mencukupi kebutuhan kota – kota besar disebut diatas. Pada tahun 1885 seorang dari Prancis bernama Lucian Gauland dan seorang lagi dari Inggris bernama John Gibbs menjual hak paten generator arus AC (bolak – balik) kepada pengusaha bernama George Westinghouse.
Muhammad Alfhat / XII MIA 2
Perkembangan pendistribusian tenaga listrikpun semakin di kedepankan dengan pembuatan transformator dan pada akhirnya diperoleh sistem jaringan listrik arus bolak – balik sebagai transmisi dari pembangkit ke pemakai. Hingga kini, pengembangan – pengembangan terus dilakukan demi tercapainya energi lsitrik yang mudah dan ramah lingkungan.