Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

KELISTRIKAN
DAN
KEMAGNETAN
Prof. Dr.Sarwi, M.Si
ANGGOTA
KELOMPOK 3
BERNESSA ARDELIA AFAF
(4201420087) 1

BHAGAS FERY ADYMAS P


2 (4201419078)
SEJARAH LISTRIK DAN MAGNET
Kelistrikan dan kemagnetan adalah salah satu bidang ilmu yang
penting dalam fisika. Listrik dan magnet merupakan dua hal yang
mempunyai keterkaitan. Keterkaitan ini ditunjukkan dengan adanya
gejala-gejala fisika yang diakibatkan oleh keduanya. Melalui
perkembangan ilmu pengetahuan tentang listrik dan magnet
diperoleh penjelasan bahwa listrik dan magnet tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu, listrik dan magnet menjadi satu
kesatuan yang disebut sebagai elektromagnetik.
01
KELISTRIKAN
1) Thales Miletus (624-547 SM)
Pengamatan tentang kelistrikan pertama kali di Yunani
ketika Thales Miletus (624-547 SM) melihat peristiwa
kain wol menempel pada kumparan pemintal yang
tidak mudah dilepas oleh penyapu (Lindell, I. 2009).
Menurut Thales, penyebabnya adalah amber pada
kumparan, ketika amber digosokkan maka
menimbulkan gaya tarik. Laporan tentang ambar yang
menimbulkan gaya tarik ini pertama kali ditulis oleh
Theophratus (372-287 SM). Pembahasan tentang
elektromagnetik dimulai dari eksperimen tentang efek
listrik statis dan kemagnetan.
2) William Gilbert (1600 M)
William Gilbert mengemukakan bahwa selain batu
Amber masih banyak lagi benda-benda yang dapat
diberi muatan dengan cara digosok. Oleh Gilbert, batu
tersebut diberi nama electrica. Kata electrica diambil
dari bahasa Yunani “elektron” yang artinya amber.
Baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari
Inggris, Thomas Brown menggunakan istilah electricity
yang diterjemahkan listrik ke dalam bahasa Indonesia.
Dari peristiwa itu, Gilbert meneliti tentang listrik dan
magnet.
3) Charles du Fay (1600 M)
Orang ketiga yang meneliti listrik adalah Charles du
Fay pada tahun 1739. Beliau berasal dari Perancis.
Charles Du Fay secara terpisah mengamati bahwa
muatan listrik terdiri dari dua jenis. Ia juga menemukan
fakta bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak
menolak, sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis
akan tarik menarik. Hasil penelitian kali ini adalah
bahwa listrik terdiri dari muatan negatif dan positif.
4) Benjamin Franklin (1752)
Pada tahun 1752-an ilmuwan Amerika, Benjamin
Franklin merumuskan teori bahwa listrik merupakan
sejenis fluida (zat alir) yang dapat mengalir dari satu
benda ke benda lain. Franklin juga menjelaskan bahwa
kilat merupakan salah satu gejala kelistrikan.Untuk
membuktikan kilat adalah fenomena listrik Franklin
melakukan eksperimen dengan menggunakan layang-
layang pada tahun 1752. Franklin melakukan percobaan
menerbangkan layang-layang dengan kunci besi ke
langit yang sedang banyak petir. Petir menyambar
kunci besi tersebut dan memercikkan api kecil. Percikan
tersebut mengenai punggung tangannya. Oleh karena
itulah ia yakin bahwa itu adalah listrik.
5) Alessandro Volta (1800)
Pada tahun 1800, penelitian dilanjutkan oleh
Alessandro Volta, seorang ilmuwan dari Itali. Volta
mencelupkan kertas ke dalam air garam, kemudian
menempatkan zinc dan tembaga pada kedua ujung
kertas tersebut. Ternyata reaksi kimia tersebut
mampu menghasilkan listrik. Inilah awal mula
penemuan sel listrik. Dengan menghubungkan lebih
banyak sel listrik tersebut, Volta berhasil membuat
baterai. Karena penemuannya yang luar biasa,
namanya diabadikan dalam satuan Volt untuk
mengukur perbedaan tegangan listrik.
6) Michael Faraday (1831)
Michael Faraday menemukan hal lain. Faraday adalah
seorang ilmuwan awal Inggris. Ia menemukan bahwa
listrik bisa dibuat dengan mengalirkan magnet dekat
kawat tembaga. Ini merupakan penemuan besar.
Hampir semua peralatan listrik yang kita gunakan saat
ini tersusun dari magnet dan kabel tembaga, baik
generator listrik atau motor listrik. Generator listrik
adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi energi
listrik. Sedangkan motor listrik adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Inilah
sejarah penemuan listrik sebelum mampu
menghasilkan tenaga yang lebih besar seperti saat ini.
02
KEMAGNETAN
Sejarah Awal Penemuan Magnet
Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan
warna metalik bersifat menarik partikel besi. Batuan itu disebut magnetik
atau batuan bermuatan. Thales, seorang filosof Yunani yang hidup pada
abad VI SM, adalah orang pertama yang menaruh perhatian pada sifat biji
besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah banyak diketahui.

Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan
kuno. Batu bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari bahasa
Greek “magnítis líthos” yang berarti batuan Magnesian karena Magnesian
atau Magnesia adalah sebuah kota di wilayah Yunani.
1) Maricourt
Fenomena kutub magnet diselidiki pada tahun 1269 oleh de Maricourt. Dalam
studinya itu ia mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik yang
merupakan kekuatan gaya terbesar pada magnet. Kutub-kutub ini kemudian
dinamakan dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang sama
didekatkan maka akan saling menolak, dan jika kutub yang berlainan didekatkan
akan saling menarik
2) Dr. William Gilbert
Orang Inggris Dr. William Gilbert meneliti fenomena
magnetisme secara sistematis dengan menggunakan
metode ilmiah. William juga berpendapat bahwa bumi juga
merupakan magnet lemah. Bumi dalam argumennya
memiliki kutub magnet di dekat kutub geografis. Sumbangan
oleh Gilbert membantu menyingkirkan kepercayaan tentang
oksida besi magnetik, tonggak masuk, termasuk gagasan
bahwa ia dapat menyembuhkan penyakit fisik. Studinya
menyumbangkan argumen tentang hukum tarik-menarik dan
tolakan. Dalam argumennya, William percaya bahwa magnet
digunakan untuk memperkuat pondasi darat dengan
mengkombinasikannya dengan besi lunak. Postulasinya juga
melanjutkan bahwa baja dan besi bisa dimagnetisasi.
3) Hans Christian Osterd
Pada tahun 1819, Hans Christian Osterd melakukan
penelitian mengenai elektromagnetik yang
dipengaruhi oleh pemikiran Immanuel Kant.

Kemudian pada tahun 1820, Hans Christian Osterd


menemukan bahwa kawat yang dialiri arus listrik
dapat menolak jarum kompas. Hal ini menunjukkan
bahwa disekitar kawat berarus timbul medan
magnetik.
4) Andre Marie Ampere
Berpijak pada penelitian yang dilakukan Orsterd,
Ampere juga melakukan penelitian serupa pada tahun
1827. Ampere menemukan bahwa kumparan bersifat
sebagai magnet batang. Besi lunak yang terdapat
dalam kumparan (lilitan kawat) berubah menjadi
magnet yang kuat. Selain itu, dua buah besi yang
saling berdekatan dan mengeluarkan arus listrik akan
menyebabkan timbulnya gaya. Berdasarkan
penelitian inilah ampere menemukan suatu hukum
yang dinamakan "hukum elektrodinamika".
5) Joseph Henry dan Michael Faraday
pada tahun 1831 Michael Faraday
membuktikan medan magnet yang
berubah ubah terhadap waktu mampu
menghasilkan (menginduksi) medan
listrik dalam bentuk arus listrik dengan
dilengkapi rumusan oleh Joseph Henry.
Gejala ini sering dikenal sebagai induksi
elektromagnetik dan Hukum induksi
elektromagnet sendiri dikenal sebagai
Hukum Faraday-Henry.
6) James Clerk Maxwell
Berdasarkan dari kedua prinsip dasar listrik magnet yang
disampaikan oleh Hans Christian Osterd serta Michael
Faraday (didukung oleh rumusan Joseph Henry) dan
kemudian dengan mempertimbangkan konsep simetri yang
berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell
mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan
Maxwell , yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal
sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum
ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan
kemagnetan.
7) Hendrik Antoon Lorentz
Kemudian, Pada tahun 1878, Lorentz meneruskan pekerjaanya
untuk menyederhanakan teori Maxwell dan memperkenalkan
gagasan bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh
muatan listrik pada tingkat atom. Pada pekerjaan ini Beliau
mengemukakan bahwa pemancaran cahaya oleh atom dan
segala jenis optik dapat dirunut ke gerak dan interaksi energi
atom. Pada 1896, salah satu mahasiswanya Pieter Zeeman
menemukan bahwa garis spektral atom dalam medan magnet
akan terpecah menjadi beberapa komponen yang frekuensinya
agak berbeda. Hal tersebut membenarkan pekerjaan Lorentz
Sehingga mereka berdua dianugerahi Hadiah Nobel pada 1902.
dimana, Lorentz jini menentukan gaya magnetik yang terjadi
pada penghantar arus listrik dan berada dalam medan magnetic
atau biasa disebut dengan gaya Lorentz.
8) Wilhelm Eduard Weber
Wilhelm Eduard Weber (1804 - 1891) adalah fisikawan Jerman
yang menyusun suatu hipotesa yang kemudian dikenal dengan
Hipotesa Weber. Isi hipotesa Weber sebagai berikut:
Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnetik yang disebut magnet
elementer,
Pada besi magnet-magnet elementer itu mudah diarahkan, sedangkan
pada baja susah diarahkan;
Pada besi dan baja yang tidak bersifat magnet, kedudukan magnet
elementer tidak tersusun. Akan tetapi, sebagian besar membentuk
lingkaran-lingkaran tertutup dimana kutub utara magnet elementer
berhadapan dengan kutub selatan;
Pada besi dan baja yang bersifat magnet, magnet elementer
diarahkan sedemikian rupa sehingga magnetik kutub-kutub utara
mengarah ke satu arah yang sama,sedangkan arah magnetik kutub
selatan berlawanan.
9) Ernest O. Lawrence
Siklotron adalah suatu mesin (akselerator) yang mempercepat
partikel secara melingkar, dari gerak melingkar berjari-jari kecil
sampai pada jari-jari lintasan yang semakin besar. Semakin besar
jari-jari lintasannya semakin besar pula energi berkas partikel
tersebut. Gerak berkas partikel dengan lintasan melingkar karena
adanya percepatan oleh tegangan RF yang kemudian dibelokkan
oleh medan magnet yang tegak lurus terhadap gerak lintasan
berkas partikel tersebut. Sistem ekstraktor adalah salah satu
sistem pada siklotron yang berfungsi mengendalikan berkas
berenergi tertentu untuk diarahkan menuju ke target , kemudian
untuk Partikel sendiri dapat berupa partikel proton atau
deuteron. Siklotron dapat mempercepat partikel karena
pemberian medan magnet dan medan listrik. mesin siklotron
dapat digunakan untuk produksi radioisotop, analisis materialdan
studi fisika nuklir.
KELOMPOK 3

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai