KELISTRIKAN
DAN
KEMAGNETAN
Prof. Dr.Sarwi, M.Si
ANGGOTA
KELOMPOK 3
BERNESSA ARDELIA AFAF
(4201420087) 1
Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan
kuno. Batu bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari bahasa
Greek “magnítis líthos” yang berarti batuan Magnesian karena Magnesian
atau Magnesia adalah sebuah kota di wilayah Yunani.
1) Maricourt
Fenomena kutub magnet diselidiki pada tahun 1269 oleh de Maricourt. Dalam
studinya itu ia mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik yang
merupakan kekuatan gaya terbesar pada magnet. Kutub-kutub ini kemudian
dinamakan dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang sama
didekatkan maka akan saling menolak, dan jika kutub yang berlainan didekatkan
akan saling menarik
2) Dr. William Gilbert
Orang Inggris Dr. William Gilbert meneliti fenomena
magnetisme secara sistematis dengan menggunakan
metode ilmiah. William juga berpendapat bahwa bumi juga
merupakan magnet lemah. Bumi dalam argumennya
memiliki kutub magnet di dekat kutub geografis. Sumbangan
oleh Gilbert membantu menyingkirkan kepercayaan tentang
oksida besi magnetik, tonggak masuk, termasuk gagasan
bahwa ia dapat menyembuhkan penyakit fisik. Studinya
menyumbangkan argumen tentang hukum tarik-menarik dan
tolakan. Dalam argumennya, William percaya bahwa magnet
digunakan untuk memperkuat pondasi darat dengan
mengkombinasikannya dengan besi lunak. Postulasinya juga
melanjutkan bahwa baja dan besi bisa dimagnetisasi.
3) Hans Christian Osterd
Pada tahun 1819, Hans Christian Osterd melakukan
penelitian mengenai elektromagnetik yang
dipengaruhi oleh pemikiran Immanuel Kant.
THANK
YOU