Anda di halaman 1dari 3

ASAL USUL MAGNET

Sejarah Awal Penemuan Magnet.

Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik bersifat
menarik partikel besi. Mineral atau batuan itu disebut magnetik atau batuan bermuatan. Thales,
seorang filosof Yunani yang hidup pada abad VI SM, adalah orang pertama yang menaruh
perhatian pada sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah banyak diketahui.
Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan kuno. Batu bermuatan itu
dinamai magnet, kata magnet berasal dari kata magnesia yang berarti sebuah wilayah di Asia
kecil, tempat ditemukannya banyak endapan magnetik. Kisah lain memberikan keterangan aneh
tentang asal kata magnet. Menurut kisah ini, pada sutu hari seorang penggembala bernama
Magnes sedang menjaga binatang gembalanya di lereng gunung Ida di Asia kecil. Ia melihat
ujung besi tongkatnya tertarik ke tanah. Magnes menggali tempat sekitar tertariknya ujung
tongkat besinya dan menemukan tongkat itu ditarik oleh batu bermuatan yang banyak terdapat di
tempat itu. Selanjutnya, batu bermuatan itu dinamakan magnet untuk menghormati penggembala
yang menemukannya. Para Ilmuwan menjelaskan bahwa kisah itu bermula jauh sesudah magnet
lazim dipergunakan.

Perkembangan Elektromagnet ( Peran Michael Faraday)

Kemudian Pada tahun 1820, Hans Christian


Oesterd menemukan bahwa kawat yang dialiri
arus listrik dapat menolak jarum kompas. Hal ini
menunjukan bahwa di sekitar kawat berarus
timbul medan magnetik. Kemudian pada tahun
1821, Michael Faraday membuat suatu penemuan
penting. Dua tahun sebelumnya Oersted telah
menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa
dapat menyimpang jika arus listrik dialirkan
dalam kawat yang tidak berjauhan. Hal ini membuat Michael Faraday menyimpulkan bahwa,
jika magnet didekatkan, yang akan bergerak adalah kawat yang dialiri listrik. Bekerja atas dasar
dugaan ini, Michael Faraday berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-
menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat.
Sesungguhnya penemuan ini Faraday merupakan motor listrik pertama, suatu skema pertama
penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Meskipun masih sangat primitif,
penemuan Michael Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang
digunakan dunia saat ini. Penemuannya berupa penggunaan arus listrik untuk membuat benda
bergerak adalah pembuka jalan yang luar biasa untuk penemuan-penemuan motor listrik
selanjutnya. Namun kegunaan praktisnya masih terbatas karena belum ada metode untuk
menggerakkan arus listrik selain dari baterei kimiawi sederhana yang ada pada saat itu. Faraday
yakin, pasti ada suatu cara penggunaan magnit untuk menggerakkan listrik, dan beliau terus-
menerus mencari jalan bagaimana menemukan metode tersebut. Kini, magnit yang tak
berpindah-pindah tidak mempengaruhi arus listrik yang berdekatan dengan kawat. Tetapi di
tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat sepotong kawat, arus
akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektro
magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum Faraday” dan pada umumnya dianggap penemuan
Faraday yang terpenting dan terbesar.Penemuan Faraday inilah yang menjadi cikal bakal dari
70% pembangkit listrik di dunia saat ini.

Penemuan Gelombang Elektromagnet ( J.C Maxwell)

Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada


hipotesis Maxwell “James Clark Maxwell ” dengan
mengacu pada 3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang
sudah ditemukan oleh para ilmuwan sebelumnya. Beberapa
percobaan awal mngenai hubungan antara listrik dan
magnet adalah :

1. Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus


listrik dalam konduktor menghasilkan medan magnet
disekitarnya (jarum kompas menyimpang bila di dekatkan
pada kawat yang dialiri arus listrik)

2. Percobaan Faraday yang berhasil mebuktikan batang


konduktor yang menghasilkan GGL induksi pada kedua
ujungnya bila memotong medan magnet.

3. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan


menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut

Didasarkan pada penemuan Faraday “Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan medan
listrik” dan arus pergeseran yang sudah dihipotesakan Maxwell sebelumnya, maka Maxwell
mengajukan suatu hipotesa baru : “Jika perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan
listrik maka perubahan Fluks listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet” .Hipotesa ini
dikenal dengan sifat simetri medan listrik dengan medan magnet. Maxwell mengemukakan
bahwa laju perubahan medan listrik sangat mempengaruhi besar magnet yang dibangkitkan dan
sebaliknya. Akan dibangkitkan suatu medan magnet jika terjadi perubahan medan listrik.
Perubahan medan listrik ini akan menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah terhadap
waktu dan demikian seterusnya terjadi proses berantai pembentukan medan magnet dan medan
listrik yang merambat ke segala arah. Kemudian, Maxwell mengemukakan pula bahwa
perubahan medan listrik dan medan magnet akan menghasilkan suatu gelombang medan listrik
dan gelombang medan magnet yang dapat menyebar dan merambat dalam ruang disebut sebagai
gelombang elektro magnetik. Pembuktiannya dengan dua batang konduktor dihubugkan dengan
sebuah baterai melalui sebuah saklar. Setelah saklar ditutup, batang atas segera bermuatan positif
dan batang bawah bermuatan negative serta garis medan listrik segera terbentuk selama muatan
mengalir maka arus listrik juga mengalir dengan arah sesuai dengan anak panah. Akibatnya,
suatu medan magnet (B) akan di hasilkan dengan arah tegak lurus bidang kertas. Kata magnet
berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang berarti batu dari magnesia.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja,
dan kobalt. Sifat kemagnetan suatu bahan ditentukan oleh spin elektron dan gerak elektron
mengelilingi inti. Spin elektron membentuk momen magnetik yang merupakan magnet-magnet
kecil (magnet elementer). Spin elektron tersebut berpasangan dan tidak menimbulkan sifat
kemagnetan, karena arah spinnya berlawanan sehingga saling meniadakan. Spin elektron yang
tidak berpasangan bersifat sebagai magnet kecil. Sebuah magnet merupakan gabungan dari spin
elektron (magnet-magnet kecil) yang arah spin (utara-selatan)-nya sama.

Teori Kemagnetan

Untuk menjelaskan tentang magnet, Weber telah mengemukakan teorinya yang disebut dengan
hipotesis Weber yang isinya sebagai berikut :

1. Bahan magnetik terdiri atas atom-atom magnetik yang disebut magnet elementer. Setiap
magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Ketka magnet dipotong, maka potongan-
potongan tersebut akan menjadi magnet baru yang juga mempunyai kutub utara dan kutub
selatan. Jika pemotongan terus dilakukan hingga sekecil-kecilnya, maka akan terbentuk atom
magnet. Atom magnet tersebut pun akan memiliki kutub utara dan kutub selatan.

2. Pada bahan yang belum menjadi magnet, maka magnet elementernya belum tersusun dengan
teratur. Sehingga kutub utara sebuah magnet elementer terhubung dengan kutub selatan pada
magnet elementer yang lain. Dengan demikian, magnet-magnet elementer pada bahan tersebut
terangkai seperti lingkaran.

3. Pada bahan yang sudah menjadi magnet, magnet elementer sudah tersusun dalam barisan yang
teratur dengan pola lurus. Kutub utara bertemu dengan kutub selatan dengan berurutan.

4. Magnet elementer besi mudah diarahkan sehingga besi lebih mudah dijadikan magnet. Akan
tetapi sifat kemagnetan besi mudah hilang. Sedangkan magnet elemeter baja sangat sukar
diarahkan, akan tetapi ketika sudah bisa diarahkan, sifat kemagnetannya akan bertahan lama.

Anda mungkin juga menyukai