1706103030053 PENGERTIAN MAGNET Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. SEJARAH PENEMUAN MAGNET Fenomena kemagnetan telah dikenal sejak jaman Yunani Kuno, yaitu sekitar 800 SM. Menemukan jenis batuan tertentu yang mampu menarik potongan besi kecil. Dari penemuan ini, para filsuf Yunani mulai mencari alasan yang mendasari batuan aneh ini. Hipotesis yang mereka usulkan tidak masuk akal dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Seperti para filsuf pernah berkata bahwa gaya Tarik dari batuan aneh itu disebabkan oleh suatu kekuatan supernatural (kekuatan mistik). PIERRE DE MARICOURT
Tahun 1269, Pierre de Maricourt, menemukan bahwa jarum
jam yang diletakkan di berbagai posisi pada magnet alami berbentuk bola akan mengarahkan dirinya sendiri menurut garis-garis yang melewati tepi yang bersebrangan pada bola tersebut. Ia menyebutkan titik-titik ini sebagai kutub magnet. JOHN MITCHELL Abad XVI, William Gilbert melakukan eksperimen pada bermacam-macam material dan mengklarifikasi pemahamannya tentang kompas dan fenomena magnetisme. Wiliam Gilbert menerbitkan satu buku tentang magnet serta merumuskan beberapa sifat magnet yang sederhana seperti adanya kutub-kutub magnet. Gilbert juga mengusulkan bahwa bumi merupakan suatu magnet permanen yang sangat besar. Kutub selatan magnet bumi terletak dekat dengan kutub utara geografis bumi sedangkan kutub utara magnet bumi terletak dekat dengan kutub selatan geografis bumi. JOHN MITCHELL
tahun 1750, John Mitchell (hampir bersamaan waktu dengan
Coulomb) melakukan serangkaian percobaan dengan batang magnet yaitu kajian tentang penarikan dan penolakan kutub magnetic dengan menggunakan timbangan punter. John Mitchell menyimpulkan bahwa gaya Tarik magnet berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kutub-kutubnya. HANS OERSTED
Tahun 1819 tanpa sengaja Fisikawan Denmark Hans Oersted
menemukan hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan. Oersted mendapatkan bahwa arus listrik yang melalui suatu kawat konduktor menyebabkan pembelokan jarum kompas saat kawat berarus tersebut didekatkan pada jarum kompas. Secara tidak sengaja ia menemukan bahwa muatan listrik yang bergerak (dalam bentuk arus listrik) dapat menimbulkan medan magnet. Penemuan Oersted ini membangkitkan gairah para fisikawan untuk mempelajari hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan. Sepuluh tahun sejak penemuan Oersted, Michael Faraday dan Joseph Henry berhasil menunjukkan bahwa medan listrik dapat diperoleh dari perubahan medan magnet. Sejak saat itu, orang mulai percaya bahwa kelistrikan dan kemagnetan itu sebenarnya merupakan satu fenomen yang tidak terpisahkan. Kita bisa menghasilkan sifat kelistrikan dari magnet dan sebaliknya sifat kemagnetan dari listrik. Beberapa tahun kemudian, Maxwell menuliskan hukum lengkap tentang sifat kelistrikan dan kemagnetan. Hukum ini dikenal dengan Hukum Maxwell. Hubungan kelistrikan dan kemagnetan yang disajikan dalam Hukum Maxwell ini merupakan awal dari suatu revolusi besar dalam bidang teknologi. Teknologi komunikasi, teknologi satelit, teknologi computer, dan teknologi lainnya tidak akan pernah lahir tanpa orang mengetahui hubungan antara sifat kelistrikan dan kemagnetan.