KELAS : XII
Instalasi Tenaga Listrik 3 Phase
Kompetensi Dasar
3.10 Memahami instalasi tenaga listrik 3 fasa.
3.1 1 Memahami prosedur pemasangan instalasi tenaga listrik 3fasa.
4.1 0 Menerapkan instalasi tenaga listrik 3 fasa.
4.11 Memasang instalasi tenaga listrik 3 fasa.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu
1. memahami dan mengetahui sejarah listrik sesuai teori dengan
benar;
2. memahami dan memahami sistem tenaga listrik 3 fasa sesuai teori
dengan benar;
3. memahami dan menginstalasi hubungan listrik 3 fasa sesuai teori
dengan benar;
4. memahami dan menghitung daya listrik 3 fasa sesuai teori
dengan benar; serta
5. memahami dan menerapkan instalasi tenaga listrik 3 fasa sesuai teori
dengan benar.
A. Sejarah Listrik
Listri k tela h ada bersama keberadaan bumi dan alam semesta. Ki latan petir sudah
menghantarkan listrik menerangi bumi. Dalam dua dekade terakhir para ilmuwan telah
banyak menyibak misteri tentang listrik. Mereka mengubah energi listrik yang
sebelumnya tidak terkendali menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh man
usia.
Satu nama ya ng dikenal sejarah sebagai perintis dalam meneliti listrik dan magnet
adalah Michael Faraday dari lnggris. Faraday menyadari bahwa arus listrik dapat
dihasilkan dengan melewatkan magnet melalui sebuah kawat tembaga dan hal
tersebut adalah penemuan yang menakjubka n. Hampir semua energi listrik
digunakan saat ini dibuat dengan magnet dan kumparan dari kawat tembaga
raksasa di pemba ng kit listrik. Temuan nya dianggap sebagai pembuka jalan dalam
bidang kelistrikan.
Hukum Faraday:
1. Apabila sebuah penghantarmemotong garis-garis gaya dari
suatu medan magnetik (flux) yang konstan, pada penghantar
tersebut akan timbul tegangan induksi.
2. Perubahan flux di dalam suatu rangkaian bahan penghantar
akan menimbulkan tegangan induksi pada tersebut.
Dengan tidak adanya titik netral maka besarnya tegangan saluran dihitung
antar fasa karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempu nyai besar
magn itude yang sama, maka lnstalasi Tenaga Listrik
V line =V fasa
Arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum Kirchoffsebagai berikut.
I line= V3 X I fasa= 1,731 fasa
Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar a, besar daya per fasa
sebagai berikut.
p fasa = v fasa X I fasa X cos a
Sementara daya total adalah penjumlahan dari besar daya tiap fasa.
P total =3 X Vfasa X I fasa X COS a
Skema tegangan dan penggambaran jalur listrik pada gambar di atas banyak
d i jumpai di Jerman dan sistem Eropa lainnya.
b. Penerapan instalasi listrik 3 fasa di Indonesia
Negara Indonesia menggunakan sistem instalasi tenaga listrik 3 fasa mulai dari
pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi. Di Indonesia banyak
menggunakan tenaga air dan uap sebagai sumber pembangkit listriknya.
Skema 1 .9 Jarlngan listrik 3 fasa dl lndonesla.
Daya listrik akan sampai ke pela nggan dari sa lu ran transmisi melalui gardu
induk dan gardu distribusi terlebih dahulu. Gardu induk mengambil daya listrik
dari sistem transmisi dan menyalurkan ke gardu-gardu distribusi ya ng tersebar
ke daerah peru mahan. Di dalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang
menyalurkan listrik langsung ke rumah-ru mah dengan melewati JTR
(Jaringan Tega ngan Rendah) yang mengg unakan tiang listrik.
Sistem kelistrikan dirancang untuk memasok tegangan pada amplituda
konstan. Hal ini harus teta p terca pai wa laupun permintaan menga lami
variasi, beban reaktif mengalami variasi, bahkan beban nonlinear dengan
listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistri busikan. Sistem kelistrikan
menggunakan tap cha nger pada trafo di dekat pengguna bertujuan untuk
menyesuaikan tegangan listrik dan menjaganya sesuai dengan standar.
Agar sistem kelistrikan andal, dibuatlah diagram jaringan. Diagram jaringan
slstem transmlsl tenaga listrik tegangan tinggi, menunjukkan hubungan
antara tegangan listrik ya ng berbeda-beda. Diagram ini menggambarkan
bentuk kelistrikan dari jaringan tersebut.
Bentuk sebuah sistem kelistri kan dapat sangat berva riasi, berga ntung
pada anggaran, kebutuhan, beban, dan karakter pem bangkit. Tata letak
sistem di dunia nyata sering harus menyesuaikan dengan Ia han ya ng
tersedia.
1) komponen utama gardu distribusi;
Gambar 1.14 Diagram distribusi.
Sumber : lrawan Hartanto
a) trafo distribusi,
b) fuse cut out,
c) arrester,
d) panel tegangan rendah,
e) sakelar pemutus utama,
f) fuse jurusan, dan
g) pentanahan/pembumian.
Tegangan sistem distribusi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu
distribusi primer (20KV) dan distribusi sekunder (380/220V). Jaringan
distribusi 20 KV sering disebut sistem distribusi tegangan menengah dan ja
ringan distribusi 380/220V sering disebut ja ringan distribusi sekunder atau
disebut jaringan tegangan rendah 380/220V.
f) Struktur jaringan
Struktur jaringan ditentukan oleh aspek pertanahan sistem netral, yaitu
(1) tida k ditanahkan,
(2) ditanahkan melalui tahanan (rendah 40 ohm-tinggi 500 ohm),dan
(3) ditanahkan secara langsung (solid multi grounded).
g) Konstruksi saluran, yaitu
1. saluran di atas tanah; dan
2. saluran di bawah tanah.
h) Jumlah fasa salu ran, yaitu
(1) fasa tunggal; dan
(2) tiga fasa.
i) Kriteria teknik, yaitu
(1) tekanan angin 40 kg/m2;
(2) tegangan 20 kv 3 kawat;
(3) tingkat isolasi 1 25 kV;
3. regulasi tegangan lebih 5% kurang 1 0%;
4. jatuh tegangan (TM 5%, GTI 3%, TR 4%, SR 2%);
5. tegangan menengah (Arrester, GTI, LBS, AVS, TM-4); dan
6. tahanan pem bumian (ta hanan tinggi 500 ohm, ta hanan rendah
7. 1 2, ohm -40 ohm, solid/multi g rounded).
j) Konstruksi tiang SUTM
TM-1 Penya ngga (sudut<30°)
4) Jatuh tegangan
Jatuh tegangan adalah perbedaan tegangan antara tegangan kirim dan
tegangan terima karena adanya impedansi pada penghantar. Oleh karena itu,
pemilihan pengha nta r (pena mpang pengha ntar) untuk tegangan menengah
harus diperhatikan. Jatuh tegangan yang diizinkan tidak boleh lebih dari 5%
(σ≥5%). Secara umum σv dibatasi sampai dengan 3,5%.
Jatuh tegangan pada sistem distribusi menca kup jatuh tegangan pada
a) penyulang tegangan menengah (TM),
b) transformator distribusi,
c) penyulang ja ringan tegangan rendah,
d) sambungan rumah, dan
e) instalasi rumah.
Listrik merupakan satu dari kebutuhan dasar ya ng diperlukan masyarakat,
baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Sejak
revolusi industri, listrik menjadi penggerak kemajuan teknologi. Kebutuhan
energi listrik daritahun ke tahun semakin meningkat seiring perkembangan
peradaban manusia. Suplai energi listrik yang bersumber dari batubara, minyak
bumi, dan gas bumi memiliki keterbatasan karena tidak terba rukan,
pencemaran, dan kerusakan lingkungan dalam jangka pendek maupunjangka
panjang. Di sisi lain, energi listrik dari sumber terbarukan seperti angin, nuklir, arus
Iaut, dan ombak belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sektor kelistrikan menjadi sangat strategis karena perannya dalam menopang
segala sendi kehidupan. Orang akan mengalami kepanikan ketika terjadi
gangguan listrik selama beberapa jam. Pemadaman listrik akan berdampak
langsung pada kerugian materi dan prod uktivitas masyarakat dan industri.
Kerugian langsung yang dialami masyarakat ketika listrik sering padam
berupa tidak adanya penerangan jalan, rumah, fasilitas umum, kerusakan
peralatan rumah tangga, komputer perkantoran, dan lain lain.
K ri si s l i strik ya n g terj a d i di I n don esia d i sebabkan ka rena
ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan
kemampuan pemerintah dalam menyediakan listrik. Sampai saat ini, sumber
energi pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar bergantung pada solar,
gas alam, dan batubara sekitar 75%. Sesungguhnya Indonesia kaya sumber
energi pembangkit listrik. Panas bumi termasuk sumber yang diharapkan
berperan dalam energi terbarukan. Kendala yang dihadapi pemerintah
berkaitan dengan harga listrik yang dihasilkan panas bumi lebih tinggi daripada
tarifdasar listrik saat ini. Hal inilah yang menyebabkan listrik panas bumi sulit
berkembang di I ndonesia.
Sebagai negara kepulauan, I ndonesia memiliki sejumlah sistem kelistrikan
sebagai upaya untuk mempermudah pengawasa n kondisi kelistrikan
Nusantara. Saat ini, Indonesia terdiri dari 38 sistem besar dan sistem-sistem
kecil yang mengel il ing inya. Untu k Jawa dan Ba li sudah menjadi satu
kesatuan sistem atau biasa disebut sistem interkoneksi.
Prioritas utama dari sistem tenaga listrik adalah kebutuhan kapasitas daya listrik
di suatu kawasan tersebut tercukupi bahkan harus mempunyai
cadangan daya listrik yang cukup. Setelah terpenuhi, daya listrik kawasan
wilayah usaha PLN, prioritas sistem tenaga listrik yang dibangun harus
mempertim bangkan biaya yang ekonomis tanpa mengesampingkan
keandalan sistem.
Rangkuman materi
Listrik telah ada sejak bumi ada, dalam dasawarsa terakhir perkembangannya sangat
pesat, hampir semua kegiatan manusia berhubungan dengan listrik. Penyediaan daya
listrik yang besa r seka rang ini menggunakan sistem 3 fasa karena lebih
menguntungkan. Energi listrikdari pembangkit sampai ke pelanggan menggunakan skema
sistem tenaga listrik 3 fasa yang terdiri atas sistem pem bangkitan, sistem transm isi,
dan sistem distribusi. Tegangan listrik dari pembangkit menghasilkan tegangan sangat
tinggi, kemudian disalurkan sampai pelanggan dengan tegangan rendah.
Tegangan sistem distribusi dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu distribusi
primer (20 kV) dan distribusi sekunder (380/220 V). Jaringan distribusi 20 kV sering
disebut jaringan tegangan menengah dan jaringan distribusi 380/220V sering
disebutjaringan distribusi sekunder atau disebutjaringan tegangan rendah
380/220V.