Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FISIKA
DASAR

Nama Modul : Listrik


Tanggal Praktikum : 10 November 2023

Oleh:

Nama : Bayusilpas Mangading Karoma

NIM : 2309066045

Program Studi : Teknik Kimia

Kelompok : 7 (Tujuh)

Anggota Kelompok :
1. Bayusilpas Mangading Karoma
2. Ketaren, Yus Habibah Arihta
3. M. Fatan Garibaldi Yarden Rahmat
4. Rizky
5. Saniya Putri

Asisten : Ahmad Fadillah Noor


LABORATORIUM REKAYASA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik juga dapat dijelaskan sebagai kondisi partikel subatom tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menimbulkan gaya tarik - menarik dan tolak - menolak. Listrik adalah
energi yang disalurkan melalui kabel listrik untuk saat ini. Arus dapat terjadi karena
muatan - muatannya mengalir dari saluran arus positif menuju saluran arus yang negatif.

Dengan bantuan magnet, listrik dapat membentuk interaksi mendasar yang disebut
elektromagnetisme. Listrik memungkinkan banyak fenomena fisik yang diketahui,
seperti kilat, medan listrik, dan arus listrik. Listrik juga cukup banyak digunakan dalam
berbagai aplikasi industri terutama halnya seperti: industri elektronik dan industri listrik.

Listrik memperkuat 4 kekuatan fundamental alam yang sifat-sifatnya konstan pada


benda yang diukur. Dalam hal ini, frasa “listrik” juga digunakan bersama dengan frasa
“muatan” serta “kapasitas pengisian”. Ada dua jenis muatan yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Melalui percobaan, muatan-muatan yang sejenis akan tolak-menolak
dan muatan-muatan yang berlainan jenis akan tarik-menarik. Besarnya gaya tarik
menarik dan gaya tolak menolak ditentukan oleh hukum Coulomb. Beberapa pengaruh
kelistrikan sendiri juga dibahas pada Fenomena-Fenomena Listrik dan Elektromagnetik.

Jika arus listrik mengalir melalui bahan khusus, seperti tungsten dan tungsten, cahaya
pijar dapat dipancarkan melalui logam tersebut. Bahan seperti ini sering digunakan pada
bola lampu. Setiap kali listrik mengalir melalui bahan - bahan resistif, panas dilepaskan,
dan semakin besar arusnya, semakin banyak pula panas yang akan dapat dihasilkannya.

Oleh karena itu percobaan ini sangatlah penting untuk dilakukan karena agar dapat lebih
memahami seputar listrik, mengetahui dan memahami perbedaan rangkaian seri dan
rangkaian paralel, hubungan hambatan dan kuat arus serta aplikasi Hukum Ohm.
Tujuan–tujuan seperti inilah yang harus dipahami bagaimana bentuk dasar sebuah
listrik. Listrik dapat kita pahami dengan mudah dengan memakai metode ini.
1.2 Tujuan Percobaan
a. Untuk mempelajari bagaimana tegangan dan arus berhubungan dengan

b. hukum ohm dalam rangkaian listrik;

c. Untuk mempelajari sifat-sifat hambatan dalam rangkaian seri; dan

d. Untuk mempelajari cara hukum ohm digunakan.

1.3 Manfaat
a. Agar dapat mengetahui tentang sebuah hubungan antara tegangan dan arus
dalam suatu pengantar pada hukum ohm dalam rangkaian listrik.

b. Agar dapat mengetahui tentang sifat – sifat hambatan di rangkaian seri.

c. Agar dapat mengetahui tentang bentuk pengaplikasian hukum ohm.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Listrik merupakan suatu energi yang telah menjadi kebutuhan sangat penting di era

kemajuan teknologi sekarang ini. Perkantoran milik negara maupun swasta dan industri
telah sangat energi listrik untuk menjalankan aktivitas sehingga tanpa listrik dapat

menghambat kinerjanya, karena pada umumnya peralatan perlu diaktifkan

menggunakan listrik, seperti lampu penerangan, komputer, printer, mengatur suhu

ruangan, alat informasi dan komunikasi (internet), dan sebagainya. Demikian pula
banyak peralatan rumah tangga menggunakan listrik seperti televisi, mesin cuci, setrika,

lemari es, kipas angin, alat masak, dan sebagainya. Dalam kehidupan kita sehari-hari

kata listrik bukan hal yang asing lagi. Hal ini menunjukkan kepada kita energi listrik

menjadi kebutuhan pokok dan penting bagi kita untuk mempelajari listrik (Ponto, 2018).

Jauh sebelum pengetahuan tentang listrik ada, orang pada saat itu takut akan kejutan
dari ikan listrik. Penduduk Mesir Kuno dari zaman 2750 BC (Before Christ/sebelum
kristus) menyebut ikan ini sebagai "Guntur dari Nil", dan menganggap mereka sebagai
"pelindung" dari semua ikan lainnya. Ikan listrik kemudian juga dilaporkan satu
milenium kemudian oleh Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi dan para naturalis Arab.
Beberapa penulis kuno, seperti Plinius yang Tua dan Scribonius Largus, membuktikan
efek mati rasa sengatan listrik dari lele dan pari torpedo, dan tahu bahwa kejutan listrik
tersebut dapat megalir melalui benda berkonduktansi. Pasien yang terkena pirai atau
saccut kepala juga diarahkan untuk memegang ikan listrik dengan harapan bahwa
kejutan yang kuat tersebut mampu menyembuhkan mereka. Kemungkinan pendekatan
awal dan paling dekat kepada penemuan listrik dari sumber lainnya dapat dilihat dari
orang-orang Arab dimana sebelum abad ke-15 mereka menemukan kata berbahasa Arab
dengan digunakannya dalam penyebutan petir (raad) terhadap pari listrik (Ponto, 2018).
Hukum Ohm berbicara mengenai hubungan antara tegangan listrik (V), arus listrik (I),
dan hambatan (R) dalam rangkaian arus listrik. Simbol dari hukum ohm adalah V untuk

voltase atau tegangan listrik, R untuk resistensi atau hambatan, dan I untuk arus listrik.

Hukum Ohm berbunyi [10]: Untuk suatu konduktor logam pada temperature konstan,

perbandingan antara perbedaan potensial antara dua titik dari konduktor dengan arus

listrik adalah konstan. Konstanta ini disebut sebagai hambatan listrik (Wahyudi, 2015).

Hambatan dan arus memiliki jumlah relative antara dua titik, dalam hal ini banyaknya
tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik
tertentu. Sehingga dalam listrik terdapat arus listrik, yaitu banyaknya muatan listrik
yang mengalir tiap satuan waktu. Besar arus listrik yang mengalir pada sebuah
penghantar sebanding dengan beda potensial sumber (I ~V) yang berarti semakin besar
sumber tegangan, semakin besar arus listrik yang mengalir (Saefullah, 2018).

Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan pada tahun 1825. Teori Hukum Ohm pertama
kali dipublikasikan pada sebuah karya ilmiah yang berjudul "The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically" yang diterbitkan pada tahun 1827. Hukum Ohm berbunyi:
"Besar kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar atau konduktor akan
berbanding lurus dengan tegangan atau beda potensial yang diberikan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya” (Telaumbanua, 2022).

Pada beberapa jenis buah-buahan juga terdapat keasaman atau rasa asam yang ternyata
bisa menghasilkan sebuah arus listrik karena bersifat elektrolit. Buah-buahan ini bersifat
asam jika nilai Ph-nya <7. Semakin asam (semakin kecil Ph) maka kuat arus listrik
larutan tersebut akan semakin besar dan sebaliknya jika semakin besar nilai Ph-nya,
maka semakin kecil pula kuat arus listrik yang ada pada buah tersebut (Miranda, 2018).

Listrik adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik juga bisa
diartikan sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul
karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik
memungkinkan terjadinya banyakfisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik,
dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi- aplikasi industri
seperti elektronik dan tenaga listrik (Frederick, 2006).

Seorang Prancis Charles A. Coulomb (1736-1806) telah melakukan percobaan


pengukuran kuantitatif yang teliti mengenai gaya antara dua muatan. Dikenal sebagai
Hukum Coulomb, yang berbunyi : “Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
antara dua benda bermuatan listrik yang diam sebanding dengan muatan masing-masing
benda dan berbanding terbalik pada kuadrat jarak antara kedua benda itu” (Sumijadi
RWT, 1991).

Jika kutub (+) dan (-) dihubungkan dengan kawat penghantar, maka arus listrik akan
mengalir sesuai dengan anak panah. Banyaknya muatan yang mengalir melalui
penampang kawat penghantar tiap satu satuan waktu disebut kuat arus. Dirumuskan
sebagai :

Q… .....................................................................................................
I= (2.1)
T

Dengan :

I : kuat arus, dalam satuan ampere (A)


Q : banyak muatan, dalam satuan coulomb (C)
t : lama waktu muatan mengalir, dalam satuan sekon (s) (Y. Surono, 1990).

Kuat arus listrik adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu
penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu. Jika dalam waktu t
mengalir muatan listrik sebesar Q. Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub
negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya
beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif
mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif. Beda potensial
antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik
dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit. Hubungan antara V dan I pertama
kali ditemukan oleh George Simon Ohm dari jerman. Dan lebih dikenal sebagai hukum
Ohm yang berbunyi “Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding
langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asal suhu
penghantar” (Fitriani, 2015).

Arus listrik merupakan elektron yang mengalir pada waktu tertentu. Arus listrik
memiliki satuan Ampere dan diberi simbol I. Arus listrik akan mengalir jika ada beban
listrik, misalnya lampu atau pemanas yang tertutup dengan sumber listriknya. Rangkaian
tertutup berarti rangkaian yang seluruh bagiannya (beban, penghantar, sakelar)
terhubung dengan sumber listriknya. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Dalam sumber arus, elektron bergerak dari kutub yang mempunyai
muatan, dari kutub arah positif menuju arah ke negatif (Dewantoro, 2018).

Rangkaian listrik adalah cara (metode) atau jenis pemasangan untuk penyaluran arus
listrik terhadap komponen-komponen atau peralatan listrik dalam rangkaian tersebut.
Rangkaian seri dan paralel memiliki kelebihan dan kekurangan. Seringkali dalam
rangkaian, terdapat hubungan campuran yaitu gabungan antara hubungan seri dan
paralel misalnya suatu instalasi yang terpasang pada bangunan gedung. Berbagai elemen
dan komponen listrik dapat dirangkai dalam bentuk rangkaian sederhana maupun
rangkaian yang rumit atau kompleks. Berdasarkan teori-teori tentang listrik yang sudah
dikembangkan telah diterapkan dalam bidang teknologi dalam berbagai bentuk
rangkaian yang telah dikemas sedemikian rupa. Hal ini dapat dilihat pada rangkaian
suatu peralatan. Beberapa elemen sumber tegangan dan komponen lainnya telah
dipabrikasi. Sehingga teori tentang berbagai bentuk atau model rangkaian listrik perlu
dibahas. Berbagai model rangkaian listrik, yaitu rangkaian sederhana, seri, paralel, dan
campuran (gabungan seri dan paralel). Dalam rangkaian listrik perlu dipelajari dan
didalami tentang hukum Ohm, Kirchhoff I, Kirchhoff II, dan sebagainya. Rangkaian
listrik arus searah adalah rangkaian yang terdiri dari komponen-komponen elektronika
atau alat listrik dihubungkan dengan menggunakan tegangan yang searah (Ponto, 2018).

Rangkaian dapat diartikan sebagai interkoneksi dari beberapa komponen penyusun yang
disatukan dengan rangkaian penghubung. Rangkaian tersebut disusun dengan metode
tertentu serta setidaknya mempunyai 1 lintasan tertutup. Rangkaian listrik merupakan
suatu jalur atau rangkaian sehingga dapat mengalirkan muatan elektron dari sumber
tegangan atau arus listrik. Adanya proses pergerakan suatu elektron inilah yang disebut
sebagai listrik. Dalam suatu rangkaian listrik sederhana, sebuah lampu dikatakan
sebagai beban listrik dan baterai adalah sumber listriknya. Listrik mengalir melalui
kabel dan saklar yang berfungsi untuk menyambungkan atau memutus aliran listrik.
Menurut standar internasional (SI), beban listrik atau disebut juga hambatan (resistor)
disimbolkan dengan Ohm (Ω). Umumnya rangkaian listrik memiliki dua jenis
rangkaian yakni rangkaian paralel dan rangkaian seri. Kedua rangkaian ini lebih dikenal
dengan nama rangkaian campuran. Perbedaan potensial yang juga menjadi penyebab
arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang digunakan (Telaumbanua, 2022).

Rangkaian seri adalah suatu rangkaian listrik yang komponen di dalamnya disusun
secara berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini
dikenal juga dengan sebutan rangkaian tunggal. Prinsip kerja rangkaian ini ialah
mengalirkan listrik yang keluar dari sumber tegangan untuk melalui setiap bagian atau
hambatan, kemudian kembali lagi menuju sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir
memiliki nilai yang sama di setiap titik. Nilai hambatan yang disusun secara seri akan
menghasilkan nilai hambatan yang semakin besar, sedangkan lampu yang disusun secara
seri akan menjadi semakin redup. Kelemahan dari rangkaian ini apabila satu buah lampu
mati, maka lampu lainnya akan ikut mati. Ciri-ciri umum dari rangkaian seri adalah
semua komponen listrik dirangkai secara berderetan atau berjajar (Telaumbanua, 2022).

Rangkaian seri, yaitu dua unsur dikatakan terhubung seri jika dua unsur tersebut
hanya mempunyai satu simpul bersama dan tidak ada unsur lain yang terhubung pada
simpul itu. Penerapan Hukum Kirchoff I menunjukkan hukum arus menunjukkan
bahwa arus yang mengalir di kedua unsur yang terhubung seri adalah sama. Definisi
pada rangkaian parallel, yaitu dua unsur dikatakan terhubung paralel jika dua unsur
tersebut terhubung pada dua simpul yang sama. Penerapan Hukum Kirchoff II untuk
hukum tegangan pada loop tertutup yang dibentuk oleh dua unsur tersebut
menunjukkan jikalau tegangan yang terdapat pada kedua unsur yang saling
terhubung secara paralel adalah tegangan yang setara atau sama (Khairunnisa, 2018).

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang semua komponennya


dirangkai secara bersusun, sehingga membentuk cabang di antara sumber arus listrik
pada rangkaiannya. Oleh sebab itu, rangkaian paralel dikenal juga dengan rangkaian
bercabang. Pada rangkaian paralel, titik cabangnya dialiri oleh arus listrik. Pada
cabang-cabang inilah komponen listrik tersusun dan memiliki arus listrik dan cabang
sendiri. Kemudian arus listrik tersebut akan mengaliri komponen yang tersusun di setiap
cabang. Mengunakan rangkaian paralel, kita dapat membagi arus (Telaumbanua, 2022).

Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat


menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm (Ω). Resistor merupakan
komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutub–kutub sehingga nilai tegangan pada
resistansinya akan berbanding terhadap setiap arus listrik yang mengalir (Muda, 2013).

Resistor berfungsi sebagai pembagi arus, sebagai penurun tegangan, sebagai pembagi
tegangan, sebagai penghambat aliran arus listrik, dan lain-lain. Macam-macam resistor
terdapat beberapa jenisnya yaitu resistor dengan nilai resistansi tetap atau resistor tetap
dan resistor dengan nilai resistansi yang dapat diubah atau resistor variabel. Resistor tetap
merupakan suatu resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah. Resistor tetap
memiliki nilai resistansi yang tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode
warna dan kode angka. Resistor variabel resistor variabel adalah resistor yang nilai
resistansinya dapat diubah secara langsung baik dengan tuas yang telah tersedia atau
meng- gunakan obeng. Ada 2 jenis resistor variabel yang dapat kita temukan di pasaran,
yaitu contohnya seperti trimpot (trimer potensio) dan juga potensiometer (Muda, 2013)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu Percobaan


Praktikum Fisika Dasar dengan modul “Listrik” dilaksanakan pada hari Jumat Pada pukul
14.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Rekayasa Mesin Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman

3.2 Alat dan bahan


3.2.1 Percobaan Hambatan Listrik I
. a.a. Catu Daya
b. Kabel Penghubung
c. Resistor 50 Ω, 5 W
d. Resistor 100 Ω, 5 W
e. Multimeter digital

3.2.2 Percobaan Hambatan Listrik II


a. Resistor 50 Ω, 5 W
b. Resistor 100 Ω, 5 W
c. Jepit buaya bersoket
d. Multimeter digital
e. Kabel penghubung

3.2.3 Percobaan Hambatan Listrik III


a. Catu Daya
b. Resistor 50 Ω, 5 W
c. Resistor 100 Ω, 5 W
d. Jepit buaya bersoket
e. Multimeter digital
f. Kabel penghubung

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 Prosedur Percobaan Hambatan Listrik I
3.3.1.1 Bagian I
a. Dipilih 2V tegangan keluaran catu daya. Ini berarti banyak tegangan
keluaran catudaya mendekati 2V (tidak tepat 2V).
b. Dinyalakan catu daya
c. Dibaca tegangan resistor dan arus yang melalui resistor tersebut.
3.3.1.2 Bagian II
a. Diganti resistor 100 Ω dengan resistor 50 Ω.
b. Dilakukan langkah-langkah seperti pada Bagian I dan isi Tabel 2.1.

3.3.2 Prosedur Percobaan Hambatan Listrik II


3.3.2.1 Bagian I
a. Dicabut ammeter yang sekarang terhubung untuk mengukur arus
induk, ubah ammeter tersebut menjadi voltmeter yang dapat
mengukur tegangan hingga 3 V (gunakan batas ukur 20 V).
b. Dihubungkan voltmeter dengan catu daya
c. Dibaca tegangan pada catu daya. Dicatat tegangan terminal V .
d. Dihidupkan dan atur kembali multimeter digital ke fungsi ammeter, dan
hubungkanuntuk mengukur arus induk.
e. Dibaca I , I , dan I . Dicatat nilainya.
1 2 3

f. Dihitung R , R , dan R (R adalah hambatan gabungan R dan R ). Juga


1 2 R R 1 2

hitung I + I . Dicatat nilai.


1 2

3.3.3 Prosedur Percobaan Hambatan Listrik III


a. Dinyalakan catu daya, tutup saklar rangkaian dan nyalakan multimeter
digital. Jika perlu, atur batas ukur voltmeter dan ammeter agar memberikan
pembacaan yang lebih baik.
b. Dibaca arus I dari ammeter dan tegangan di R V . Catat nilai-nilainya.
1

c. Dipindahkan probe voltmeter ke V , yaitu tegangan di R . Catat nilai-nilainya.


2 2

d. Diukur tegangan gabungan V R di R 1 dan R 2 yang digabung. Untuk


melakukan ini, pindahkan probe voltmeter hitam ke titik A dan probe merah
ke titik C.
e. Dibaca tegangan (V ) dan catat nilainya. Hambatan antara titik A dan C akan
R
disebut
R (untuk hambatan gabungan R dan R ).
R 1 2

f. Dihitung R dan R dan catat hasilnya. . Bandingkan R + R dengan R


1 2 1 2 R

h. Dibandingkan V + V dengan V .
1 2 R

i. Dimatikan saklar rangkaian dan pilih tegangan keluaran catu daya 4 V.


j. Dinyalakan saklar rangkaian dan ulangi langkah-langkah b sampai h, dan
jawabpertanyaan seperti di g dan h.
k. Dimatikan saklar rangkaian dan pilih tegangan keluaran catu daya 6 V.
l. Diulangi langkah j.
4.3 Pembahasan

Pada percobaan pertama, pengamatan hambatan listrik I dilakukan dua kali percobaan,
yang pertama dengan resistor sebesar 50 Ω dan yang kedua resistornya sebesar 100 Ω.
Pada resistor 50 Ω dengan V1 = 2,0 dan I = 0,05 A, V2 = 3,0 dan I = 0,08 A, pada V3=
5,78 dengan I = 0,12 A, V4 = 7,82 dengan I = 0,16 dan pada V5 = 9, 77 dengan I =
0,20. Pada resistor kedua yaitu 100 Ω pada V1 menghasilkan 2,0 dan I sebesar 0,02
pada V2 menghasilkan 4,08 dengan I sebesar 0,05 A, lalu pada V3 menghasilkan 5,79
dan I sebesar 0,06, pada V4 menghasilkan 5,78 dengan I = 0,06 dan V5 sebesar 9,58
dengan I = 0,10. Berdasarkan data hasil hambatan litrik I disimpulkan bahwa semakin
tinggi suatu tegangan, maka semakin tinggi kuat arus listriknya, begitu juga sebaliknya.

Pada percobaan yang kedua, pengamatan hambatan listrik II dengan resistornya 50 Ω


dan 100 Ω menghasilkan arus listrik sebesar 0,02 A, 0,05 A, 0,12A, 0,22A, dan 0,27 A.
Pada arus listrik yang kedua menghasilkan 0,05 A, 0,10 A, 0,13 A, 0, 23 A, dan 0,28 A.
Pada arus listik yang ketiga menghasilkan 0,07 A, 0,15 A, 0,25 A, 0,45 A, 0,55 A.
Berdasarkan data hasil hambatan listrik II dapat diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi tegangan maka, semakin tinggi kuat arus listrik dan begitu juga untuk sebaliknya.

Pada percobaan yang ketiga, pengamatan hambatan listrik IIII dengan resistor sebesar
50 Ω dan resistor sebesar 100 Ω pada menghasilkan multimeter pertama yaitu 50 Ω, 45
Ω, 35,75 Ω, 38,28 Ω, 36,66 Ω.. Hasil multimeter kedua yaitu 40 Ω, 40,66 Ω, 74,75 Ω,
79,57 Ω, 76 Ω. Hasil multimeter ketiga yaitu 170 Ω, 138 Ω, 110,5 Ω, 117,8 Ω, 112,6 Ω.
Berdasarkan dari data hasil hambatan listrik III dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi tegangan, maka semakin tinggi kuat arus listriknya, begitu pula untuk sebaliknya.

Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan, Serta hasil – hasil data


percobaan yang telah dilakukan kita tahu banwa tegangan suatu listrik,kuat arus listrik,
rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel dapat mempengaruhi atau
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Tegangan yang semakin besar akan
membuat kuat arus listrik atau ikut Semakin belar pula kuat arus litrik yang kecil atau
rendah akan Menggambarkan bahwa tegangan juga akan ikut kecil. Tegangan pada
rangkaian pararel atan terus bernilai sama pada setiap hambatannya, sedangkan kuat
arus listriknya akan berubah-ubah. Tegangan pada rangkaian seri akan berubah – ubah,
sedangkan kuat arus listriknya akan tetap bernilai sama Listrik dalam pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari – hari tentu memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan
listrik sebagai menjadi sumber energi, sumber penerangan, penghasil panas, penghasil
gerak dan lainnya. Listrik sendiri dapat memberikan ide untuk inovasi – inovasi terbaru
yang dapat terus berkembang dengan mengikuti perkembangan yang ada seiring zaman.

Pengaplikasiannya sederhana dari listrik dalam kehidupan sehari - hari adalah lampu
dimana listrik menjadi penyebab lampu dapat menyala dengan terang, lalu listrik dapat
menjadi sumber alat gerak dari mesin cuci, dapat menyalakan perangkat elektronik
seperti televisi, kipas angin dan juga menjadi sumber energi pengisian daya smartphone.
Manusia memiliki banyak saraf dan otot yang harus terus dilatih agar tubuh tetap bugar,
yakni dengan berolahraga. Olahraga teratur terbukti mampu menjaga daya tahan tubuh
dan tubuh tetap bugar. Saat ini, olahraga tidak hanya bisa dilakukan di luar ruangan,
mengingat sudah banyak alat olahraga yang memudahkan masyarakat untuk
berolahraga di dalam ruangan. Perangkat olahraga dengan memanfaatkan listrik akan
lebih optimal juga efisien. Seperti halnya alat Electrical Muscle Simulation atau EMS
yang bisa membentuk tubuh dengan lebih ideal. Belum lagi, alat-alat ini juga
menawarkan risiko cedera yang rendah dan membuat olahraga menjadi lebih efektif.
Melalui alat ini, manfaat listrik dalam kehidupan sehari-hari bisa lebih dirasakan dalam
kehidupan kita yang tidak dapat terlepas dari penggunaan energi listrik yang berperan
penting dalam kehidupan kita sebagai manusia yang dikelilingi oleh berbagai energi
yang juga bisa kita manfaatkan di dalam kehidupan kita dan sangatlah berdampak besar.

Berdasarkan berjalannya praktikum fisika dasar tentang listrik, terdapat beberapa factor-
faktor kesalahan yang menyebabkan terhambatnya praktikum kali ini dan juga
menyebabkan kurang maksimalnya praktikum kali ini yaitu yang pertama adalah
longgarnya kabel yang terpasang pada alat praktikum sehingga menyebabkan praktikum
kurang berjalan dengan maksimal, lalu yang kedua sudah usangnya atau tidak layak
pakai alat-alat praktikum. Alat–alat pada praktikum kali ini sudah melewati masa
pemakaian sehingga diharuskan mengganti atau memperbaiki alat praktikum agar
praktikum yang dilakukan praktikan berjalan dengan baik dan juga lancar di lain waktu.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat ditarik kesimpulan :
a. Pada Hukum Ohm yang berbunyi “Besar kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan
tegangan atau beda potensial yang diberikan kepadanya dan berbanding
terbalik dengan hambatannya” maka dijelaskan bahwa suatu arus listrik yang
akan mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan tegangan yang
didapatkan, tetapi juga akan berbanding terbalik jika ditambahkan hambatan.

b. Sifat – sifat hambatan pada rangkaian seri adalah yang pertama arusnya
mengalir pada beban yang sama, lalu V sumbernya akan dibagi dengan
jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama, jika salah satu bebannya atau
bagian dari rangkaian tidak terhubung, aliran terus akan terhenti, yang ketiga R
total nya merupakan sebuah hasil dari penjumlahan tiap hambatan serinya,
yang terakhir adalah kuat arus dalam tiap hambatannya tetap dan besar kuat
arus setiap hambatannya sama dengan I total.

c. Hukum Ohm dalam kehidupan sehari – hari pengaplikasiannya cukup banyak


dan sanggat bermanfaat. Hukum Ohm penerapannya tidak akan jauh – jauh
dari kehidupan manusia sendiri, misalnya saja seperti besar kecilnya suatu
kecepatan dari suatu kipas angin, lalu pengaturan panas dalam alat elektronik
seperti setrika listrik, lalu jugaterdapat dalam televisi, lampu, dan juga radio.

5.2 Saran
Saran dari kami untuk praktikum ini adalah untuk lebih diperhatikan dalam
memasang kabel karena kabel dapat longgar, lalu banyak alat – alat yang sudah usang
dan butuh perawatan ataupun diganti karena dapat menghambat jalannya praktikum
ini dan juga menghambat ketika nilai saat melakukan praktikum bisa tidak terbaca
oleh para praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Dewantoro, Yan El Rizal Unzilatirrizqi. (2023). Keselamatan, Keamanan,


Kesehatan, danLingkungan (K3L). Pekalongan. Penerbit NEM.

Fitriani, Reni. (2015). Kisi-kisi Pasti Ujian Nasional SMP 2015 Prediksi Akurat:
KumpulanSoal-soal Yang Pasti Keluar. Lembar Langit Indonesia.

Frederick J. B dan Eugene H. (2006). Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.


Khairunnisa. 2018. Rangkaian Listrik. Yogyakarta. Deepublish.
Miranda, C, A., dkk. (2018). KUAT ARUS YANG DIHASILKAN DARI
FERMENTASI EKSTRAK BELIMBING WULUH. Jurnal Phi: Jurnal
Pendidikan Fisika dan FisikaTerapan, (1): 18-21.

Muda, Imam. (2013). Elektronika Dasar. Gunung Samudera, PT Book Mart Indonesia.

Ponto, Hantje. (2018). Dasar Teknik Listrik. Yogyakarta. Deepublish.

Saefullah, A., dkk. (2018). Rancang Bangun Alat Praktikum Hukum Ohm Untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
Skills). GRAVITY, 2(4): 81-90.

Telaumbanua, Mareli, (2022). Buku Ajar Listrik dan Elektronika Dasar Teknik
Pertanian.Pekalongan. Penerbit NEM.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai