Oleh:
Dr. Rahmanir, ST., MT
Job-Sheet
PENGGUNAAN KOMPUTER
PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
Koper Depan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Untuk mengakhiri sesi MATLAB, pilih Exit MATLAB pada menu File dalam desktop,
atau dengan menuliskan quit pada Command Window.
Hasilnya adalah
Z =
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Dan untuk membuat matrik nol berukuran 3×5 dapat ditulis:
Z=zeros(3,5)
Hasilnya adalah:
Z =
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
Untuk membuat matrik uniform (dimana setiap elemennya bernilai sama) dapat
menggunakan perintah ones(n) atau ones(m,n) dimana m dan n adalah ukuran matrik.
Untuk membuat matrik uniform bernilai satu berukuran 4×4 dapat ditulis:
S=ones(4)
Hasilnya adalah:
S =
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
Hasilnya adalah
S =
6 6 6 6 6
6 6 6 6 6
6 6 6 6 6
>> C=A+B
C =
4 10 8
6 3 2
2 2 4
Operator (+) bisa juga dilakukan pada lebih dari dua matrik, misalkan :
D=A+B+C
Hasilnya:
D =
8 20 16
12 6 4
4 4 8
Contoh :
C=A.*B
Hasilnya adalah
C =
4 24 15
5 2 1
0 0 3
Fungsi-Fungsi Trigonometrik
acos, acosh : Invers dari cosinus dan invers cosinus hiperbolik
acot, acoth : Invers dari cotangent dan invers cotangent hiperbolik
acsc, acsch : Invers dari cosecant dan invers cosecant hiperbolik
asec, asech : Invers dari secant dan invers secant hiperbolik
asin, asinh : Invers dari sinus dan invers sinus hiperbolik
atan, atanh : Invers dari tangen dan invers tangen hiperbolik
atan2 : Invers tangen pada kuadran 4
cos, cosh : Cosinus dan cosinus hiperbolik
cot, coth : Cotangent dan cotangent hiperbolik
csc, csch : Cosecant dan cosecant hiperbolik
sec, sech : Secant dan secant hiperbolik
sin, sinh : Sinus dan sinus hiperbolik
tan, tanh : Tangent dan tangent hiperbolik
Fungsi-Fungsi Exponensial
exp : Exponensial
log : Logaritma alam
log2 : Logaritma dengan bilangan dasar 2
log10 : Logaritma dengan bilangan dasar 10
Fungsi-Fungsi Complex
abs : Nilai absolute
angle : sudut phase
complex : membangun bilangan komplek yang terdiri real dan imajiner
conj : Conjugate
imag : Bagian imajiner
isreal : Cek untuk bagian real
real : Bagian real
Contoh 2:
Untuk menentukan bilangan prima yang lebih kecil dari 50 adalah:
primes(50)
Hasilnya adalah:
ans =
Columns 1 through 12
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29 31 37
Columns 13 through 15
41 43 47
Contoh 3:
Untuk menampilkan nilai sinus 0, /2, , 3/2, dan 2 adalah:
x=0:pi/2:2*pi;
y=sinus(x)
Hasilnya adalah:
ans =
0 1.0000 0.0000 -1.0000 -0.0000
Fungsi-Fungsi Statistik
Fungsi-Fungsi Statistik Deskriptif
corrcoef - Correlation coefficient.
cov - Covariance
geomean - Geometric mean.
harmmean - Harmonic mean.
hist - Histogram
kurtosis - Kurtosis.
mad - Median Absolute Deviation.
Fungsi-Fungsi Ekspektasi
betastat - Beta mean and variance.
binostat - Binomial mean and variance.
chi2stat - Chi square mean and variance.
expstat - Exponential mean and variance.
fstat - F mean and variance.
gamstat - Gamma mean and variance.
geostat - Geometric mean and variance.
hygestat - Hypergeometric mean and variance.
lognstat - Lognormal mean and variance.
nbinstat - Negative binomial mean and variance.
normstat - Normal (Gaussian) mean and variance.
poisstat - Poisson mean and variance.
raylstat - Rayleigh mean and variance.
tstat - T mean and variance.
unidstat - Discrete uniform mean and variance.
unifstat - Uniform mean and variance.
weibstat - Weibull mean and variance.
Contoh 4:
Buatlah 10 bilangan acak, uji apakah bilangan acak tersebut berdistribusi normal dengan
rata-rata 0.5 dan tingkat kepercayaan 0.05.
>> x=rand(1,10)
x =
Columns 1 through 7
0.5936 0.4966 0.8998 0.8216 0.6449 0.8180 0.6602
Columns 8 through 10
0.3420 0.2897 0.3412
>> m=mean(x)
m =
0.5908
>> H=ttest(x,0.5,0.05,0)
H =
0
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian rata-rata dengan T-test. Karena H=0, maka
hipotesa diterima.
Contoh 5:
Diketahui jumlah kedatangan mobil di Persimpangan Willem Iskandar Unimed setiap 5
menit dimulai jam 10.00 adalah:
x = [10 5 8 7 9 3 5 4 7 3 4 2 1]
Ekspektasi ada 3 yaitu rata-rata, varians dan skewness
rata2=mean(x)
varian=var(x)
skew=skewness(x)
Fungsi-Fungsi Grafik
box : Axis box for 2-D and 3-D plots
errorbar : Plot graph with error bars
hold : Hold current graph
loglog : Plot using log-log scales
polar : Polar coordinate plot
plot : Plot vectors or matrices.
plot3 : Plot lines and points in 3-D space
plotyy : Plot graphs with Y tick labels on the left and right
semilogx : Semi-log scale plot
semilogy : Semi-log scale plot
subplot : Create axes in tiled positions
Contoh 6:
Gambarkan grafik y=sin(3x) untuk x=0 s/d 2
x=0:0.1:2*pi;
y=sin(3*x);
plot(x,y)
grid
Perintahnya adalah:
A=[2 1 -1 2;3 1 0 3;1 2 1 0];
save data1 A
Perhatikan pada folder aktif, terdapat file data1.
Contoh program 1:
Membuat program di dalam MATLAB untuk menentukan akar persamaan
kuadrat dengan memasukkan nilai konstanta pada persamaan kuadrat. Alur program
adalah sebagai berikut :
Simpan program ini ke dalam M-File dengan nama file akar2.m. Untuk menjalankan
program ini ketikkan:
akar2
Contoh hasil dengan memasukkan a=1, b=4 dan b=3 adalah:
a = 1
b = 4
c = 3
Akar persamaan kuadrat:
x1 = -3.000
x2 = -1.000
Membuat program untuk mendapatkan suatu kurva polynomial yang melewati semua
titik data, sebagai contoh diketahui titi-titik data sebagai berikut:
x(i) 1 4 7 9
y(i) 8 4 5 1
Hasil program berupa polynomial, dan grafik yang berupa grafik data dengan simbol
lingkaran dan grafik fungsi pendekatan dalam garis.
Tulislah program berikut:
%Input data berupa vektor
x=input('x = ');
y=input('y = ');
n=size(x,2);
%Menggambar data
plot(x,y,'o')
d= (a
i j
ij − bij )
2
function d=jarak(A,B)
% Fungsi untuk menghitung jarak antara dua matik
%
d=sqrt(sum(sum(A-B).^2));
Simpanlah program di atas dengan nama file yang sama dengan nama fungsinya yaitu
jarak.m
Untuk menjalankan fungsi ini, pertama kali dibuat matrik A dan B yang berukuran sama,
contohnya sebagai berikut:
A=[1 3 2 1;5 6 4 3;0 2 1 0]
B=[1 1 1 1;5 4 3 2;0 1 2 1]
Kemudian ketikkan seperti aturan umum fungsi di dalam MATLAB:
jarak(A,B)
Hasilnya adalah:
ans =
5.0990
Langkah 3. Ambil tools display melalui sinks pada Library Brouser lalu geser ke
media simulink seperti gambar 4.
Gambar 2 Tools mux melalui signal routing pada Library Brouser lalu geser ke
media Simulink
Langkah 1.13. Ambil tools function melalui User difined function pada Library
Brouser lalu geser ke media Simulink seperti gambar 8.
(3) Ubahlah matrik A dibawah ini menjadi vektor V dan perhatikan apakah perbedaan
sum pada A dan sum pada V?
A =
4 8 8 8
9 5 0 5
4 2 6 7
4 6 3 4
(2) Buatlah grafik 1-e-at dimana 0<t<10 dengan step 0.1 dan a=0.5
(3) Buatlah gambar roda gigi
Hukum Ohm memberikan pernyataan bahwa Arus Listrik yang mengalir dalam suatu
Rangkaian sebanding dengan Beda potensial (Sumber Tegangan), dinyatakan dalam:
C. Prosedur Percobaan
1. Membuat dasar skema rangkaian dengan sebuah sumber tegangan dan beban
Resistif menggunakan perangkat lunak matlab (seperti gambar 1)
2 … … … ……
3 … … … ……
C. Prosedur Percobaan:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 2
D. Analisis Percobaan
1. Buatlah pada kertas Grafik Hubungan antara tegangan dan arus
2. Hitunglah besar nilai tahanan menggunakan Grafik. Cek kebenarannya dengan data
nilai tahanan R yang di set sebagai asumsi
i4
i1
i2 i3
Gambar hubungan parallel tiga buah resistansi yang terhubung pada sebuah
sumber tegangan (v) di berikan pada gambar 4.
i2 i3 i4
+
V
R1 R2 R3
D. Analisis Percobaan:
1. Analisis secara manual data-data yang diberikan pada langkah 1 untuk mencari nilai
arus sumber, arus pada masing-masing resistor.
2. verifikasi hasil perhitungan dengan data-data yang diberikan pada Display untuk
mengecek kebenaran hasil manual dan konsep hokum arus Kirchhoff
+
R3
Gambar 3.6. Rangkaian Hubungan Seri
Untuk drop tegangan pada masing-masing elemen di tulis dalam persamaan:
V- iR1 – iR2 – iR3 = 0
Atau:
V = iR1 . iR2 . iR3
V = I . (R1 . R2 . R3 )
C. Prosedur Percobaan
1.Buatlah Rangkaian pada gambar 7. dengan data-data sebagai berikut:
-Tegangan Sumber (V) = 100 Volt
-Resistansi (R1) = 5 Ohm
-Resistansi (R2) = 10 Ohm
-Resistansi (R3) = 40 Ohm
D. Analisis Percobaan:
1. Analisis secara manual data-data yang diberikan pada langkah 1 untuk mencari nilai
Drop tegangan pada masing-masing resistor.
2. Verifikasi hasil perhitungan dengan data-data perhitungan dengan hasil simulasi
yang ditunjukkan pada Display untuk mengecek kebenaran hasil manual dan konsep
hukum arus kirchhoff melalui simulasi
20 Ohm Q 10 Ohm
i1 i3
80 Volt 10 Ohm 90Volt
i2
P 15 Ohm
Gambar 3.8. Kombinasi Rangkaian seri dan Paralel
Solusi:
(Review menggunakan konsep penyelesaian menggunakan matriks sebagai dasar teori
sbb)
Dengan menggunanakan hokum khircof arus dan tegangan diperoleh persamaan linier
sebagai berikut:
Tititk P : i1 - i2 + i3 = 0 Misalkan:
Titik Q : -i1 + i2 - i3 = 0 x1 = i 1
Loop Kanan : 10i2 + 25i3 = 90 x2 = i 2
Loop Kiri : 20i1 + 10i2 = 80 x3 = i 3
(Penyelesaian dapat menggunakan persamaan linier dan sistem eliminasi gasuss)
dengan eliminasi gauss: Maka ke empat persamaan tersebut dapat ditulis:
x1 - x2 + x3 = 0 1 −1 1 0
-x1 + x2 - x3 = 0 Dapat dibentuk dalam ~ − 1 1 − 1 0
10x2 + 25x3 = 90 matriks lengkap A=
0 10 25 90
20x1 + 10x2 = 80
20 10 0 80
x1 x2 x3 b
x1 x2 x3 b
1 − 1 1 0
0 0 0 0 baris 2 ditukar(ubah) denganbaris empat
0 10 25 90 dan posisi baris 3 menjadibaris 2
0 30 − 20 80 posisi baris 4 menjadibaris 3
1 − 1 1 0
0 10 25 90
0 30 − 20 80 baris3 − (3 * n)baris 2
0 0 0 0
1 − 1 1 0 → maka x1 − x2 + x3 = 0...........1
0 10 25
90 → maka 10 x 2 + 25 x3 = 90...........2
0 0 − 95 − 190 → maka − 95 x3 = − 190....................3
0 0 0 0
Proses analisis Diatas setelah dipahami menggunakan konsep matematis, dapat juga
secara praktis dikerjakan dengan menggunakan M.File Matlab Dan Simulink Matlab
sebagai berikut.
>> a=[1 -1 1 0; -1 1 -1 0; 0 10 25 90; 20 10 0 80];
b=rref(a);
>> a
a=
>> b
b=
1 0 0 2
0 1 0 4
0 0 1 2
0 0 0 0
B. Prosedur Percobaan
1. Melakukan analisis sederhana menyelesaiakan persamaan eliminasi gaus dan,
buatlah list Program sederhana menggunakan M.File untuk menjalankan proses
system analisis persamaan linier menggunakan eliminasi gauss tersebut untuk
membuktikan hasilnya.
2. Buatlah Rangkaian pada gambar 10. dengan data-data sebagai berikut
-Tegangan Sumber (V1) = 80 Volt
-Resistansi (R1) = 20 Ohm
-Resistansi (R2) = 30 Ohm
-Resistansi (R3) = 10 Ohm
-Resistansi (R4) = 15 Ohm
3. Run Simulasi tersebut.
4. Buatlah Data yang lain selain data pada langkah-2. dengan diagram rangkaian
yang sama
C.Analisis: Cek hasil analisis simulasi pada step-4 dengan menggunakan analisis
manual menggunakan system eliminasi gauss.
I.6. dengan cara yang sama seperti langkah I.4. Ulangi percobaan untuk melihat
karakteristik komponen R dan C seperti gambar 13 berikut ini:
Teori Dasar: Beban sistem tenaga listrik untuk beban yang besar di suplay melalui
jaringan substranmisi sedangkan untuk beban yang kecil di suplay melalui jaringan
distribusi. Untuk mengetahui pemakaian beban perhari, maka perlu dianalisis secara
statistik penggunaan beban oleh konsumen. Pengukuran variabel beban konsumen
tersebut dilakukan secara kotinu. misalkan beban konsumen di catat berdasarkan waktu
tertentu (Pt), maka Daya Rata-rata dapat dihitung berdasarkan analisis statistik
Contoh:
Tabel 5. Tabel Demand Load
Pengukuran Ke Jam (Wib) Laod (MW)
1 09.00-11.00 6
2 11.00-13.00 2
3 13.00-17.00 4
4 17.00-20.00 8
5 20.00-23.00 10
C. Prosedur Percobaan
I. membuat list program sederhana untuk menghitung beban puncak dan beban rata-rata
dari table 5 dengan langkah sebagai berikut:
1. Open M.File pada Matlab
2. entri data pada M.File sebagai berikut:
3. Open Mfile, lalu ketik pada list program sebagai berikut:
data = [ 9 11 6 Data Beban Harian yang digunakan (MW)
11 12 2
13 17 4
17 20 8
Data Beban Harian yang digunakan (MW)
18 20 18
20 23 10];
II. Dengan cara yang sama lakukan penyelesaian permasalahan beban harian (load
Demand pemakaian penggunaan sistem tenaga lsitrik dengan data-data berikut ini:
LOAD
LOAD
G2
G1
G3
LOAD
Gambar 3.2. One Line Sistem Tenaga Lsitrik
E. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan terhadap program dan analisis yang telah dijabarkan
sebelumnya
Type-type Bus
Penyelesaian masalah aliran daya ini, sistem diasumsikan bekerja pada kondisi
balanced dan permodelan satu phasa yang digunakan. Ada empat besaran yang
berhubungan dengan masing-masing bus yaitu : Besar Tegangan V , Sudut Phasa ,
Daya Riil P, dan Daya Reaktif Q. Secara umum sistem bus diklasifikasikan dalam tiga
jenis :
1. Bus referensi ( swing/slack Bus)
bus ini memiliki karakteristik utama yaitu magnitudo dan sudut fasa tegangan
besarnya konstant serta telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian proses iterasi
dapat berjalan dengan baik, karena ada bus yang dapat menjamin kekurangan daya
selama proses analisis aliran daya berlangsung. Pada umunya generator dengan kapasitas
paling besar effektif berfungsi sebagai bus referens.
2. Bus generator ( P-V bus)
Jenis bus ini mempunyai tegangan dan daya aktif tertentu yang telah diketahui
sebelumnya, sedangkan nilai daya reaktif pembangkit (Qg) dan sudut fasa tegangan
akan diperoleh dari hasil aliran daya.
2
3 4
Konsep umum dari suatu jaringan transmisi sering dinyatatakan dalam empat
buah parameter yaitu resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktasi yang dilengkapi
dengan nilai admitansi pararlel antar saluran dan netral. Sedangkan konduktansi parallel
biasanya kecil dan sering diabaikan dalam jaringan guna menentukan arus dan tegangan.
Pendekatan analisis awal dapat berbentuk model system sebanyak n bus, dengan teorema
simpul tegangan gambar diagram segaris tersebut diubah kedalam bentuk diagram
admitansi:
y13
y12
I3
I2 2
y34 I4
y23 3 4
y40
y20 Gambar 14. Diagram admitansi y30
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari percobaan dan analisis yang telah dilakukan
Zf
Ia
b
Ib
c
Ic
Gambar 15. Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ketanah
Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah ditunjukkan pada gambar dibawah
ini dimana keadaan sistem selama gangguan adalah :
Ib = Ic = 0 ; Va = Ia Zf ; Ib = Ic
I0 + a2I1 + aI2 = I0 + aI1 + a2I2
(a2 – a)I1 = (a2 – a)I2
I1 = I2
(Nb. Pemahaman Operator a sebelumnya harus sudah dipelajari/diketahui)
Sehingga; Ib = I0 + a2I1 + aI2 = 0
I0 + (a2 + a)I1 = 0
I0 = -(a2 + a)I1
I0 = I1
Maka; Va = Zf Ia
V0 + V1 + V2 = Zf (I0 + I1 + I2) -
Va
V0 + V1 + V2 = 3ZfI1 +
V1
Z1
Ia1
Z2 V2
Ia2
Z0 V0
Iao
Gambar 16. Rangkaian Pengganti Gangguan Hubung Singkat Satu Phasa Ketanah
T1 T2
G2
G
1
0.03 1 2 4 5 0.03
1 1
Y11 = + = − j 25
j 0,2 j 0,5
y13 = y31 = 0
y14 = y 41 = 0
y15 = y51 = 0
y16 = y 61 = 0
1 1 1
Y22 = + + = − j 40
j 0,05 j 0,1 j 0,1
1
y 23 = y 32 = = − j10
j 0,1
y 24 = y 42 = 0
y 25 = y 52 = 0
y 26 = y 62 = 0
1 1
Y33 = + = − j 20
j 0,1 j 0,1
1
y 34 = y 43 = = − j10
j 0,1
y 35 = y 53 = 0
y 35 = y 53 = 0
y 36 = y 63 = 0
1 1 1
Y44 = + + = − j 40
j 0,5 j 0,1 j 0,1
1
y 45 = y 54 = = − j 20
j 0,05
1 1
Y55 = + = − j 25
j 0,2 j 0,05
1 1
Y66 = + = − j 20
j 0,1 j 0,1
1 1 1
Y11 = + + = − j 27,14
j (3x0,03) j 0,05 j 0,05
1
y12 = y 21 = = − j 20
j 0,05
1
y 23 = y 32 = = − j 33.33
j 0,03
1
y 34 = y 43 = = − j 33.33
j 0,03
1
y 46 = y 64 = = − j 33.33
j 0,03
1
y 26 = y 62 = = − j 33.33
j 0,03
− 25 20 0 0 0 0
20 − 40 10 0 0 10
0 0 − 20 10 0 0
Yrel −1 = Yrel − 2 =
0 0 10 − 40 − 20 − 10
0 0 0 20 − 25 0
0 10 0 − 10 0 − 20
y13 = y31 = 0
y14 = y 41 = 0
y15 = y51 = 0
y16 = y 61 = 0
1 1 1
Y22 = + + = − j 26,667
j 0,05 j 0,1 j 0,1
1
y 23 = y 32 = = j 3.33
j 0,3
y 24 = y 42 = 0
y 25 = y 52 = 0
1
y 26 = y 62 = = j 3.33
j 0,3
1 1
Y33 = + = − j 6.67
j 0,3 j 0,3
1
y 34 = y 43 = = j 3.33
j 0,3
y 35 = y 53 = 0
y 35 = y 53 = 0
y 36 = y 63 = 0
1 1 1
Y44 = + + = − j 40
j 0,5 j 0,1 j 0,1
1
y 45 = y 54 = = j 20
j 0,05
1 1
Y55 = + = − j 25
j 0,2 j 0,05
1 1
Y46 = Y64 = + = j 3.33
j 0,3 j 0,3
1 1
Y66 = + = − j 3.33
j 0,3 j 0,3
I a 1 1 1 − j1.71 − j5.13
I = 1 a 2 a .− j1.71 = 0
b
I c 1 a a 2 − j1.71 0
D. Prosedur Percobaan:
a. Ope M.File untuk membuat data run hubung singkat Satu fasa Ketanah
b. Entri data yang akan dirun di Mfile (Ikuti Petunjuk Instruktur/Dosen)
E. Analisis
Cek hasil running hubung singkat satu fasa ketanah pada bus tertentu, verifikasi
hasil tersebut dengan analisis manual (dapat dibuat dalam tugas take-home)
F. Kesimpulan
Dari hasil percobaan buatlah kesimpulan menurut pendapat masing-masing.
D. Prosedur Percobaan
1. Open M.File
2. Buatlah (entri Data) simulasi perhitungan L dan C sesuai dengan petunjuk
instruktur/dosen
Contoh: Sistem saluran transmisi tiga fasa 736 KV menggunakan penghantar Jenis
ACSR jenis rail penghantar berkas (Bundle) 954.000c-mil 45/7 dengan konfigurasi
susunan saluran horizontal seperti pada gambar. Jarak antar penghantar berkas 46 cm,
sedangfkan jarak antar masing-masing penghantar seperti ditunjukkan pada gambar.
Hitunglah GMRL dan GMRC
18’
D12=44.,5’ D23=44.,5’
D13=89’
B. Dasar Teori:
Diagram rangkaian Transmisi AC model pi nominal diberikan pada gambar sebagai
berikut:
Z
IS IR
VS VR
ISH1 ISH2
Nominal
Iserie = IR + ISH2
V •Y
= IR + R
2
VS = VR + ISERIE . Z
V •Y
= VR + I R + R Z
2
Z •Y
VS = 1 + VR + Z • I R
2
IS = Iserie + ISH1
V • Y VR • Y
= IR + R +
2 2
V • Y Y Z • Y
= IR + R + 1 + VR + Z • I R
2 2 2
Z •Y Z •Y
= 1 + Y • VR + 1 + I R
4 2
Bila admitansi shunt diabaikan untuk transmisi menengah ini akan didapatkan pula :
VS = VR + IR . Z
IS = IR
D. Prosedur Percobaan.
A. Tujuan Percobaan:
-Percobaan Tes Hubungan Terbuka Bertujuan untuk mencari rugi-rugi inti dari
transformator
- Percobaan Tes Hubung Singkat (Short Circuit) bertujuan untuk mencari rugi-rugi
tembaga.
B. Perangkat Yang Digunakan; Hardware dan Software Matlab
C. Prosedur Percobaan:
1. Test Hubungan Terbuka:
- Membuat data pengukuran dengan asumsi sebagai berikut (akan lebih baik jika
dilakukan pengujian pengukuran secara langsung untuk mencari data-data Daya,
Tegangan Primer dan Arus Sisi Primer tanpa beban seperti gambar berikut ini:
TR TT
W A
V Open Circuit
Data yang diperoleh dari hubungan terbuka adalah data sisi tegangan rendah (Low
Voltage)
e. Masukkan nilai tegangan pengukuran beban nol (Vo,Volt) = 240
f. Arus Tanpa beban (Io,Amp) =10
g. Daya input tanpa beban (Po,Watt)=1440
TT TR
W A
I2
I1
Short Circuit
Vs
V
V2
V1
Pada pelaksanaan secara praktis dalam tes hubung singkat agar I2 dan V2 kecil maka V1
harus kecil (V1 sekitar 5 -10% dari tegangan kerja), percobaan ini dapat dilaksanakan
baik pada trafo step up maupun trafo step down, untuk praktek digunakan transformator
step down, prosedur simulasi sebagai berikut:
-Lanjutkan entri data dari percobaan test hubungan terbuka dengan memasukkan data-
data dengan rating data trafo yang sama yakni:
a. Rating Daya (S, KVA) =240
b. Rating Tegangan Rendah (TR,Volt)
c. Rating Tegangan Sisi Tegangan Tinggi (TT, Volt)=4800
D. Analisis: Cek Hasil Simulasi dan buatlah kesimpulan dari analisis tersebut
Kemudian run simulasi (melanjutan run program dari percobaan test hubungan terbka
dan hubungan singkat)
Cek Hasil running simulation
E. Kesimpulan: Buat kesimpulan