Anda di halaman 1dari 2

Sel Prokariotik

Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (= karyon),
sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. Semua prokariota adalah uniseluler, kecuali
myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah satu tahap siklus hidup biologinya.
[1] Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang
atau biji".

Prokariota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai
domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak
nyaman, seperti dalamsuhu, pH, dan radiasi yang ekstrem, tetapi kemudian Archaea
ditemukan juga di berbagai macam habitat.

Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam
sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya (DNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran yang
memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya.

Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika selubung
tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks
karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan
bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula
bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan selubung sel
arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel
prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.

Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri
memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat
pada permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri menghindar dari
sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus dan fimbria.
Struktur Sel Prokariota Beserta Fungsinya

A. Dinding Sel
Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Fungsi
dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
Sedangkan membran dalam merupakan bagian bahan seperti karbohidrat, protein, dan
beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino dan pada dinding sel juga
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

B. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein.
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.

C.Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim
digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses
metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) zat-zat.

D.Mesosom

Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam


membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil
energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat
pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

E.Ribosom

Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya


sangat kecil, berdiameter antara 15–20 nm (1 nanometer = 10–9 meter). Di dalam sel
E. coli terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total sel bakteri.

F.DNA

DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas


gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa
informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. Oleh
sebab itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik.

G.RNA

RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi,
bagian tertentu DNA melakukan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-
kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Anda mungkin juga menyukai