Anda di halaman 1dari 60

KATA PENGANTAR

Universitas Teknokrat Indonesia merupakan perguruan tinggi yang berdiri pada tahun 2017 dengan
Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 494/KPT/I/2017 di bawah
pengelolaan Yayasan Pendidikan Teknokrat. Dengan memiliki pengalaman menyelenggarakan
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Teknokrat, Sekolah tinggi Bahasa Asing
(STBA) teknokrat dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Teknokrat, dan
mempertimbangkan studi yang mendalam mengenai analisis keunggulan (internal) maupun peluang
dan tantangan (eksternal) Universitas Teknokrat Indonesia memiliki cita-cita menjadi “Universitas
unggul di Sumatera dan Berstandar Internasional” pada tahun 2025. Pencanangan cita-cita ini
didukung dengan penetapan Pilar Strategis Pengembangan. Laporan Kinerja Universitas Teknokrat
Indonesia 2019 memaparkan capaian pilar strategis pengembangan Universitas Teknokrat Indonesia
dari tahun 2017 hingga 2019.

Keseluruhan pilar strategis tersebut akan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan program
pencapaian cita-cita Universitas Teknokrat Indonesia akan terealisasi sesuai dengan target yang
dicanangkan. Dalam proses pencapaian ini kami sadar masih banyak kekurangan dan tantangan yang
harus kami hadapi. Untuk itu kami memohon maaf dan akan terus berupaya dalam memenuhi cita-
cita dan turut serta dalam pembangunan bangsa. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
civitas akademika, alumni, dan miitra yang telahmendukung pencapaian Visi Misi Tujuan dan Sasaran
Universitas Teknokrat Indonesia. Universitas Teknokrat Indonesia akan terus berkembang dan selalu
berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Bandar Lampung, Januari 2020

Dr HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
1.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi
1.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi
1.3.2 Struktur Organisasi
1.4 Permasalahan Utama Organisasi

BAB II ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


2.1 Arah Pengembangan
2.2 Strategi Pengembangan
2.3 Kebijakan Strategis 2016-2021
2.4 Program Strategis 2016-2021

BAB III CAPAIAN KINERJA


3.1 Capaian Pilar Strategis I
3.2 Capaian Pilar strategis II
3.3 Capaian Pilar Strategis III
3.4 Capaian Pilar Strategis IV
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum


Universitas Teknokrat Indonesia merupakan Pendidikan tinggi yang lahir bermula dari sebuah
Lembaga Pendidikan Kursus dan Bimbingan Belajar yang didirikan pada tanggal 19 Februari 1986
dengan menggunakan nama “Kursus dan Bimbingan Technocrat” atas izin Depdikbud (Depdiknas)
Propinsi Lampung. Lembaga ini didirikan oleh Nasrullah Yusuf dengan bermodalkan sebuah motor
bekas merk Bajaj yang dijual Rp 1.600.000,. Pada awal berdirinya, hanya menggunakan satu gedung
yang disewa Rp. 1.000.000,- pertahun, dengan perlengkapan yang didesain sendiri yaitu dua papan
tulis kapur, 50 kursi kuliah dari kayu, satu meja tata usaha, dan tiga mesin tik manual.

Program yang diselenggarakan pada awal pendiriannya masih terbatas pada kursus Bahasa
Inggris, Akuntansi, Bimbingan Belajar, dan Mengetik Manual. Warga Belajar pada waktu pertama kali
dibuka bulan Maret 1986 terdiri dari 32 warga belajar Bahasa Inggris (2 kelas), 22 warga belajar
Akuntansi, dan 8 warga belajar mengetik manual. Pada bulan Mei 1986 Bimbingan Belajar dimulai
dengan jumlah 35 peserta. Tenaga pengajar pada saat itu hanya dua orang yaitu Nasrullah Yusuf
sendiri yang mengajar Bahasa Inggris, Akuntansi, Mengetik, Bimbingan Belajar dan merangkap tata
usaha, serta Ny. Hernaini Nasrul mengajar Bahasa Inggris dan mengetik manual. Pada tahun 1995
Kursus dan Bimbingan Technocrat berganti nama dalam rangka Indonesianisasi menjadi Lembaga
Pendidikan Teknokrat. Lembaga ini membawahi dua departemen yaitu Departemen Kursus dan
Bimbingan, serta Departemen Lembaga Pendidikan Bisnis dan Manajemen.

Lembaga Pendidikan Bisnis dan Manajemen berupaya untuk terus mengembangkan program-
program pendidikannya. Pada tahun 1996, Program Pendidikan Satu Tahun Teknokrat memulai proses
pembelajarannya. Sampai saat ini Program Pendidikan Satu Tahun Teknokrat menyelenggarakan
Program Pendidikan Satu Tahun Siap Kerja ECOMTEC (english computer tecnology information),
Komputer Akuntansi, Komputer Desain Grafis, Komputer Sekretaris, dan Bahasa Inggris.

Beberapa prestasi yang telah diraih oleh Lembaga Pendidikan Teknokrat baik di tingkat nasional
maupun daerah, antara lain:

1. Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional Tahun 2000 (bidang Bahasa Inggris).
2. Lembaga Pendidikan Teladan I Tingkat Nasional Tahun 1998 (bidang Komputer).
3. Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional Tahun 1997 (bidang Akuntansi).
4. Lembaga Pendidikan Teladan Harapan III Tingkat Nasional Tahun 1993.
5. Lembaga Pendidikan Teladan Propinsi Lampung Tahun 1998 (Bahasa Inggris dan Komputer).
6. Lembaga Pendidikan Teladan Propinsi Lampung Tahun 1990 dan 1993.
7. Peringkat 1 Kursus dan Pelatihan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2009 Kategori Rumpun
Bahasa.

Dari perkembangan yang pesat dan prestasi-prestasi yang telah diraih Lembaga Pendidikan
Teknokrat, Lembaga ini berusaha untuk meningkatkan peran sertanya dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan Perguruan Tinggi
Teknokrat pada tahun 2000. Perguruan Tinggi ini terdiri dari tiga institusi, yaitu Sekolah Tinggi Bahasa
Asing (STBA) Teknokrat, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Teknokrat dan
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Teknokrat

Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Teknokrat telah mendapatkan ijin operasional dan status
badan hukum pada tanggal 25 April 2000 serta status terdaftar di Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 48/D/0/2000. STBA Teknokrat memiliki satu program
studi strata satu yaitu Sastra Inggris dan dua program studi diploma tiga, yaitu Bahasa Inggris dan
Bahasa Jepang. Sejak tahun 2003 hingga saat ini ketiga program studi yang ada di Sekolah Tinggi
Bahasa Asing Teknokrat telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Teknokrat telah mendapatkan ijin
operasional dan status badan hukum pada tanggal 9 Juni 2000 serta status terdaftar di Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 92/D/O/2000. AMIK Teknokrat
memiliki tiga program studi Diploma Tiga yaitu Komputerisasi Akuntansi (KA), Manajemen
Informatika (MI) dan Teknik Komputer (TK). Terhitung sejak tahun 2003 hingga saat ini ketiga
program studi tersebut telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Teknokrat telah mendapatkan
ijin operasional dan status badan hukum pada tanggal 8 Februari 2001 serta status terdaftar di
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan Nomor:
13/D/O/2001. STMIK Teknokrat memiliki dua Program Studi Strata Satu yaitu Teknik Informatika (TI)
dan Sistem Informasi (SI). Kedua program studi tersebut telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Perkembangan Perguruan Tinggi STBA-AMIK-STMIK Teknokrat semakin pesat. Pesatnya


perkembangan Perguruan Tinggi STBA-AMIK-STMIK Teknokrat telah diakui hingga tingkat
internasional, hal ini dibuktikan dengan diterimanya Sertifikat Manajemen Mutu Internasional ISO
9001:2008 yang diterbitkan oleh SAI Global dari Australia untuk Perguruan Tinggi STBA-AMIK-STMIK
Teknokrat.

Dalam rangka meningkatkan sumbangsih Yayasan Pendidikan Teknokrat dalam meningkatkan


kualitas pendidikan di Indonesia, pada tahun 2015 Yayasan Pendidikan Teknokrat berinisiatif untuk
meningkatkan kapasitas institusi ketiga lembaga pendidikan tinggi (STBA-AMIK-STMIK Teknokrat).
Pada tahun 2015 Yayasan Pendidikan Teknokrat mengajukan usul kepada Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi untuk menggabungkan ketiga lembaga pendidikan tinggi yang diselenggarakan
dan berubah bentuk menjadi universitas. Usaha dan kerja keras Yayasan Pendidikan Teknokrat
akhirnya mendapatkan hasil dengan direstuinya penggabungan STBA-AMIK-STMIK Teknokrat menjadi
Universitas dengan nama Universitas Teknokrat Indonesia dengan Surat Ketetapan Nomor
494/KPT/I/2017 tanggal 18 September 2017.

Universitas Teknokrat Indonesia menyelenggarakan 3 fakultas meliputi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer menyelenggarakan program studi: S1 Informatika; S1 Sistem Informasi; S1 Teknik
Elektro; S1 Teknik Komputer; S1 Teknik Sipil; S1 Teknologi Informasi; D3 Sistem Informasi; D3 Teknik
Komputer; dan D3 Sistem Infromasi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan
program studi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi. Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan
menyelenggarakan program studi: S1 Sastra Inggris; S1 Pendidikan Matematika; S1 Pendidikan
Olahraga; dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris.
1.2. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi UTI 2025
Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan vokasional dalam berbagai rumpun ilmu pegetahuan dan/atau teknologi
yang diarahkan untuk menyiapkan SDM berkualitas, kompeten, dan berdaya saing di bidangnya, serta
memiliki kepekaan terhadap perkembangan lokal, regional, nasional maupun global. Atas dasar
pernyataan tersebut maka dirumuskan visi, misi, dan tujuan UTI sebagai dasar dalam penyusunan
pedoman arah dan strategi pengembangan UTI. Visi UTI 2025 adalah:

“Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif
dalam pembangunan bangsa melalui tri darma perguruan tinggi.”

Visi tersebut dirumuskan berdasarkan pendekatan analisis internal (kekuatan & kelemahan) dan
pendekatan analisis eksternal (ancaman & peluang) dengan melibatkan para pemangku kepentingan,
senat akademik STMIK, AMIK, dan STBA Teknokrat, , struktural di tingkat institusi hingga program
studi, tim dosen, tim pakar, pemerintah daerah, asosiasi masing-masing bidang ilmu, dan penggguna
lulusan melalui mekanisme focus group discussion.

B. MISI UTI
Sebagai upaya untuk memudahkan dalam menghayati, memahami, dan menerjemahkan visi
dalam aktivitas rutin harian seluruh pengelola (dosen & tenaga kependidikan), maka visi yang
telah dirumuskan kemudian diturunkan dalam bentuk misi untuk kemudian diturunkan lagi
dalam bentuk tujuan. Masing-masing tujuan yang akan dicapai selanjutnya dideskripsikan
dalam bentuk rangkaian program yang pencapaian hasilnya dapat diukur dengan jelas.
Adapun Misi UTI adalah:
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan tinggi yang profesional, bermutu,
kreatif, dan inovatif;
2. Melaksanakan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
bermanfaat bagi masyarakat;
3. Mengembangkan pusat layanan dan kerjasama inovasi untuk menghasilkan produk terapan yang
berdaya saing;
4. Memperkuat manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
menumbuhkembangkan suasana akademis yang kondusif menuju Good University Governance
(GUG) berstandar internasional.

C. Tujuan UTI

Tujuan penyelenggaraan pendidikan di UTI adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi unggul;


2. Meningkatkan jumlah riset terapan berdaya saing dan menyebarluaskan karya ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang terdiseminasi dalam kehidupan masyarakat;
3. Meningkatkan jumlah layanan dan kerjasama inovasi sebagai bagian dari pengabdian kepada
masyarakat;
4. Menguatkan sistem manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka
mencapai Good University Governance (GUG) berstandar internasional.

C. Sasaran UTI

1. Tercipta dan terlaksananya sistem pendidikan tinggi berstandar mutu nasional dan
internasional di UTI sehingga mampu menghasikan lulusan unggul dengan kompetensi
tinggi yang berwawasan global;
2. Tercipta dan terlaksananya sistem riset berstandar mutu nasional dan internasional di UTI
sehingga mampu menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi terapan, dan seni yang dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk menjadi rujukan bagi masyarakat luas;
3. Tercipta dan terlaksananya suatu sistem pengabdian kepada masyarakat melalui layanan
dan kerjasama inovasi (riset) berdaya saing yang berkesinambungan;
4. Tercipta dan terlaksananya sistem informasi manajemen yang mendukung tata kelola
perguruan tinggi yang baik, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel dengan standar
internasional.
1.3. Struktur Organisasi
1.3.1. Kedudukan, Fungsi, dan Tugas

1. Universitas Teknokrat Indonesia adalah perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di


Bandar Lampung.
2. Universitas Teknokrat Indonesia dipimpin oleh Rektor dan bertanggung jawab langsung
kepada Yayasan Pendidikan Teknokrat.
3. Pembinaan Universitas secara fungsional dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Teknokrat.
4. Universitas menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
5. Universitas mempunyai fungsi menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan
profesi, dan pendidikan vokasi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau seni tertentu.
6. Universitas melaksanakan:
a. Pengembangan pendidikan tinggi.
b. Penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.
c. Pengabdian kepada masyarakat.
d. Pembinaan sivitas akademika, alumni, dan hubungan dengan lingkungan.
e. Kelancaran urusan tata usaha Universitas.
f. Kegiatan usaha yang berorientasi pada peningkatan pelayanan masyarakat.

1.3.2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA


Yayasan

Rektor Senat Akademik

Wakil Rektor I Wakil Rektor II Wakil Rektor III

LPM LPPM Perpustakaan Balai Bahasa Pusat TIK Kepegawaian & Humas Kesekretariatan & Kerumahtanggaan TCTC Alumni
Keuangan Administrasi

Dekan Senat Fakultas

Wakil Dekan I Wakil Dekan II Wakil Dekan III

UPM Program Studi Ketatausahaan

GKM
Dosen

Keterangan:
- - - - - - - - - - - - : Koodinasi
____________ : Komando
TCTC : Teknokrat Career and Training Center
LPM : Lembaga Penjaminan Mutu UPM : Unit Penjaminan Mutu
LPPM : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masarakat GKM : Gugus Kendali Mutu

Organisasi Universitas Teknokrat Indonesia terdiri atas:


a. Senat Akademik
b. Unsur Pimpinan: Rektor dan Wakil Rektor
c. Unsur Pelaksana Akademik:
1. Dekan Fakultas:
a. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
c. Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan
2. Ketua Program Studi
3. Unsur Lembaga:
a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
b. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
d. Unsur Penunjang:
a. Perpustakaan
b. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
e. Unsur pelaksana administrasi:
a. Kepegawaian dan keuangan
b. Humas dan Pemasaran
c. Kesekretariatan dan Administrasi
d. Kerumahtanggaan
e. Ketatausahaan
1.4. Isu Strategis dan Analisis SWOT
A. Isu-Isu Strategis
Isu-Isu Strategis yang dipertimbangkan dalam penyusunan rencana strategis UTI meliputi:
1. Arah kebijakan pemerintah melalui master plan percepatan pemerataan dan
pembangunan ekonomi Indonesia dengan Koridor Jawa-Sumatera sebagai basis
Pendorong Industri & Jasa Nasional yang salah satu programnya menitikberatkan
perkembangan ekonomi industri kreatif, jasa, dan sektor perdagangan.
2. Adanya kecenderungan persaingan global pendidikan tinggi yang mengharuskan
perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saingnya, baik dalam penyelenggaraan
maupun mutu lulusan yang kompetitif bertaraf nasional dan internasional.
3. Tersedianya Layanan Pendidikan Tinggi Berkualitas, Relevan dan Berdaya Saing
Internasional.
4. Optimalisasi peran UTI dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang harus
mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif, bermutu, dan kompeten.
5. Efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan di UTI yang mengharuskan
pengelolaan kegiatan akademik dan manajemen mengacu pada layanan prima.

B. Matriks Analisis SWOT


Berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, maka dapat diidentifikasi aspek-aspek lingkungan internal
(kekuatan dan kelemahan) dan aspek-aspek lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), untuk
selanjutnya dirumuskan dalam analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats)
sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis SWOT ini digunakan sebagai pertimbangan untuk
menetapkan strategi pengembangan UTI lima tahun ke depan.

Tabel 1. Analisis SWOT Pengembangan UTI 2016-2020

Kode Kekuatan (Strengths)


S1 Perguruan tinggi memiliki visi, misi, dan tujuan yang terukur dengan jelas

S2 Terdapat mekanisme evaluasi berkala untuk meninjau kembali tujuan program


perguruan tinggi sehingga dapat selalu sesuai dengan tuntutan jaman

S3 Perguruan tinggi memiliki sasaran yang jelas dengan strategi pencapaian yang terukur

S4 Unsur tata pamong program studi memiliki struktur organisasi jelas, efisien, dan
fleksibel (akomodatif terhadap perubahan)

S5 Tata pamong memiliki sistem evaluasi yang melembaga dengan melibatkan secara
langsung sivitas akademika
S6 Evaluasi internal dilaksanakan secara melembaga dan tersistem sebagai wujud usaha
untuk meningkatkan kualitas secara berkesinambungan sebagai bentuk penjaminan
mutu akademik internal

S7 Dosen mayoritas lulusan perguruan tinggi ternama yang memiliki kompetensi cukup
di bidangnya

S8 Kurikulum terbarukan berbasis KKNI yang didesain adaptif dan mengikuti tren
perkembangan kebutuhan stakeholders

S9 Jaringan kemitraan yang cukup luas dengan pemerintah dan korporasi

S10 Dikenal luas sebagai perguruan tinggi berprestasi yang banyak menghasilkan lulusan
yang kreatif, mandiri, dan cepat belajar

S11 Keterediaan dan kualitas fasilitas pembelajaran sangat memadai untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran

S12 Yayasan memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan meneliti
dosen

Kode Kelemahan (Weaknesses)


W1 Organisasi tatakelola baru terbentuk dan sistem belum berjalan sempurna

W2 Pengambilan keputusan kurang cepat karena ketersediaan pangkalan data yang


kurang

W3 Kualitas input mahasiswa rendah

W4 Kompetensi tenaga kependidikan bidang pengelolaan pendidikan dan manajemen


mutu masih rendah

W5 Masih terdapat 15% lulusan bekerja tidak sesuai bidang ilmunya

W6 Publikasi karya ilmiah dalam sekala nasional kurang

W7 Kerjasama penelitian dengan lembaga luar negeri belum terjalin

W8 Karya ilmiah dosen yang diikutsertakan dalam hibah penelitian masih sedikit

W9 Komitmen dosen dosen memanfaatkan fasilitas ICT dalam proses pembelajaran rendah

W10 Informasi akademik belum seluruhnya berbasis on-line

W11 Sistem informasi belum seluruhnya terintegrasi

W12 Belum ada sumber pendanaan rutin lain di luar sumbangan dari masyarakat

Kode Peluang (Opportunities)


O1 Tingginya kebutuhan tenaga kerja terampil pada bidang yang sesuai dengan
kompetensi keahlian program studi yang dimiliki UTI

O2 Satu-satunya perguruan tinggi di Provinsi Lampung yang menyelenggarakan Prodi S1


Teknologi Informasi, S1 Pendidikan Matematika, dan S2 Sistem Informasi

O3 Satu-satunya PTS di Provinsi Lampung yang menyelenggarakan Prodi S1 Teknik


Komputer, S1 Teknik Sipil, dan S1 Pendidikan Olahraga, dan S1 Manajemen

O4 UU No. 22 dan 25 tahun 1999 mengenai otonomi daerah membuka peluang program
UTI untuk meningkatkan eksistensinya di daerah

O5 Meningkatnya peluang kerjasama yang ditawarkan stakeholders melalui program CSR

O6 Adanya program-program hibah penelitian yang ditawarkan oleh pihak eksternal

Kode Ancaman (Threats)


T1 Standar akreditasi minimal B yang ditetapkan pengguna lulusan menjadi ancaman
terhadap kelangsungan program studi

T2 Perkembangan tren teknologi yang begitu cepat dapat berdampak pada


ketertinggalan, sehingga kurikulum harus selalu disesuaikan

T3 Menurunnya kemampuan daya beli masyarakat

T4 Pasar Bebas Asean 2015 (AFTA) yang mengharuskan institusi pendidikan memiliki
kekuatan untuk dapat berkompetensi di tingkat internasional

T5 Bertambahnya perguruan tinggi baru dan meningkatnya persaingan antar perguruan


tinggi dalam mencari input mahasiswa

T6 Daya tarik calon mahasiswa terhadap program studi kependidikan masih rendah

T7 Tuntutan masyarakat terhadap lulusan yang siap pakai semakin tinggi

Mencermati faktor internal dan eksternal yang berkembang, serta identifikasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses) yang dimiliki UTI maupun peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang dihadapi dalam pengembangan UTI, maka perlu diupayakan rumusan strategi pengembangan
UTI, melalui:

1. Memanfaatkan kekuatan (strengths) dan mengoptimalkan peluang (opportunities);


2. Memanfaatkan kekuatan (strengths) untuk mengatasi ancaman (threats);
3. Meminimalisir kelemahan (weaknesses) untuk memanfaatkan peluang (opportunities); dan
4. Meminimalisir kelemahan (weaknesses) untuk menghindari ancaman (threats).
Rumusan strategi pengembangan UTI ke depan secara berkelanjutan berdasarkan analisis SWOT lebih
disajikan dalam matrik strategi pengembangan UTI yang dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 1. Matrik Strategi Pengembangan UTI

Aspek-aspek lingkungan Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


internal/ lingkungan (Kode: S1 sd S12) (Kode: W1 sd W12)
eksternal

Strategi S-O Strategi W-O


penguatan sistem tata kelola & penguatan kerjasama dengan
organisasi stakeholders

(S1 sd S8, S11 sd S12 – (W3, W5, W13 – O1 sd O3,


O5, O6)
O1 sd O6)
Peluang (Opportunities)

(Kode: O1 sd O6)
penguatan sistem tata kelola &
peningkatan kapasitas &
organisasi
produktivitas sumberdaya
(W1 sd W2, W10 sd W11 – O1,
(S5 sd S7, S9, S11 sd S12 –
O4, O5, O6)
O4 sd O6)

Strategi S-T Strategi W-T


peningkatan mutu dan perluasan peningkatan mutu dan perluasan
akses pendidikan & akses pendidikan &
kemahasiswaan kemahasiswaan

Ancaman (Threats) (S7, S9, S10 sd 12 – T4 sd T7) (W3, W9 sd W11 – T3, T6, T7)

(Kode: T1 sd T7)
penguatan kerjasama dengan penguatan kerjasama dengan
stakeholders stakeholders

(S7 sd S11 – T1 sd T2) (W7 sd W8, W12 – T2, T4, T7)


BAB II
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

2.1. Arah Pengembangan


Arah pengembangan UTI hingga tahun 2020 difokuskan pada 2 (dua) aspek utama, yaitu:

2.1.1. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kapasitas Sumberdaya


Dalam upaya membentuk insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui sistem
pendidikan yang bermartabat, berwibawa, dan mampu memberdayakan masyarakat Indonesia
menjadi bangsa yang berbudaya dan unggul dalam menghadapi tantangan zaman, diperlukan
peningkatan mutu pendidikan akademik yang berkelanjutan, serta didukung peningkatan kapasitas
sumberdaya yang relevan terhadap perkembangan IPTEKS.

Kualifikasi peningkatan mutu pendidikan UTI mempunyai landasan kepribadian yang


tangguh. Memiliki integritas, moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,
memiliki sikap dan perilaku kepemimpinan yang tegas, arif dan bijaksana, serta mampu bekerja
keras, disiplin, jujur, dan profesional. Peningkatan mutu pendidikan dan kapasitas sumberdaya
untuk menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian tertentu dan memiliki keterampilan yang
handal. Disamping itu harus memiliki kemampuan berkarya untuk melaksanakan pekerjaan yang
komplek secara profesional, serta memiliki sikap dan perilaku berkarya yang mampu
berkomunikasi secara efektif baik secara lisan maupun tulisan dengan masyarakat secara luas.

Kualitas merupakan hal yang utama bagi pelanggan, sehingga peningkatan mutu pendidikan
harus ditujukan untuk menghasilkan output dan outcome yang berkualitas sebagai bagian dari
akuntabilitas publik. Oleh karena itu peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan
unsur yang sangat strategis, disamping peningkatan kapasitas sumberdaya lainnya, seperti sarana
dan prasarana, informasi, dan pendanaan. UTI berkewajiban merespon isu-isu strategis tersebut
untuk menjadikan UTI sebagai perguruan tinggi unggulan dan rujukan bagi masyarakat.

Relevansi penguatan dan pengembangan program studi, diperlukan upaya yang konsisten
dan berkesinambungan guna merespon tuntutan dunia usaha dan dunia industri untuk
mengoptimalkan pemanfaatan program studi yang sudah ada, dan mendorong terbentuknya
program studi baru yang relevan. Peningkatan dan pengembangan serta pemanfaatan sumber
daya berupa sarana prasarana baik untuk layanan akademik dan manajemen, merupakan kegiatan
yang utama dalam menunjang layanan prima kepada stakeholders.

2.1.2. Membangun Kapasitas UTI dan Sistem Manajemen Berbasis Mutu


Pengembangan UTI sebagai perguruan tinggi yang baik (Good University Governance),
dilakukan melalui perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan pada sistem manajemen yang
berfokus pada kepuasan pelanggan, sehingga akan membangun trust and confidence para
stakeholders dan menunjang peningkatan kapasitas UTI.
Good University Governance (GUG) ini perlu diterjemahkan ke dalam praktek manajemen
yang baik dalam bentuk organisasi, kebijakan dan prosedur yang baik dan SDM yang bermutu serta
mempunyai integritas baik. Dengan GUG ini diharapkan kepercayaan dari masyarakat akan
meningkat, sehingga secara otomatis akan meningkatkan citra UTI sebagai perguruan tinggi yang
smart, innovative dan profesional (SIP).

Peningkatan kapasitas UTI harus dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan


sosial masyarakat yang mencakup pemecahan masalah, pencerdasan dan pemberdayaan
masyarakat, peningkatan pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja. Kemampuan UTI
berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat luas akan berimplikasi balik
terhadap peningkatan kepercayaan publik.

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang esensial dan tidak dapat dipisahkan dari
penguatan sistem manajemen, terutama untuk mengawasi secara berkesinambungan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan. Disamping itu untuk mengukur secara obyektif atas
pencapaian hasil pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.

2.2. Strategi Pengembangan


Strategi pengembangan UTI 2016-2020 secara berkelanjutan dan berorientasi ke masa depan
serta berpengaruh terhadap kehidupan organisasi, merupakan tahapan strategis untuk pencapaian
visi, misi dan tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu diperlukan tindakan nyata dari
manajemen untuk merealisasikan. Strategi pengembangan UTI terdiri atas 4 (empat) pilar, yaitu :

1. penguatan sistem tata kelola & organisasi;


2. peningkatan kapasitas & produktivitas sumberdaya;
3. penguatan kerjasama dengan stakeholders, dan
4. peningkatan mutu dan perluasan akses pendidikan & kemahasiswaan.

Strategi pengembangan UTI 2016-2020 memiliki keterkaitan yang kuat dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015-
2019 dan Visi 2016-2020, yaitu Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk
Membentuk Insan Indonesia Cerdas dan Komprehensif.

Sistem manajemen yang kuat berbasis kinerja yang dikembangkan, yaitu (1) perspektif
pembelajaran dan pengembangan yang lebih diarahkan pada kekuatan sumberdaya (operational
excellence), (2) perspektif yang berorientasi pada pencapaian mutu kinerja program pendidikan dan
pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama kelembagaan (academic
excellence), (3) perspektif keuangan yang menekankan pada peningkatan pendapatan dan
pengelolaan dana yang efektif, efisien, akuntabel dan proporsional (prosperity excellence), dan (4)
perspektif pencitraan institusi yang lebih menekankan pada bagaimana membangun respon positif
dari pelanggan; orang tua mahasiswa, mitra kerja, pemerintah, dan masyarakat (customer excellence).

Melalui strategi pengembangan UTI tahun 2016-2020, dapat diturunkan dalam peta program
strategis, program operasional tahunan dengan indikator pencapaian hasil dan target kinerja yang
terukur. Pilar strategis pengembangan UTI 2016-2020 secara fungsional menunjukkan suatu
bangunan strategi yang menjadi acuan dan dijabarkan pada masing-masing program strategis dan
menjadi komitmen, dalam penyelenggaraannya pada setiap unit kerja di lingkungan UTI.
2.3. Kebijakan Strategis 2016-2020
2.3.1. Penguatan kelembagaan untuk akses, pembelajaran kecakapan hidup atau life skills (hard
skills dan soft skills), khususnya dimensi vokasi dan kewirausahaan dan kegiatan
kemahasiswaan

Strategi pengembangan UTI dalam bentuk penguatan kelembagaan untuk akses, mutu
pendidikan dan kegiatan kemahasiswaan didukung oleh 3 (tiga) kebijakan strategis yang dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Peningkatan akses calon peserta didik
a. Peningkatan minat calon mahasiswa
b. Peningkatan jumlah beasiswa berprestasi dibidang akademik
2. Peningkatan intensitas dan efektifitas promosi pendidikan
a. Peningkatan efektifitas promosi untuk menjaring jumlah dan kualitas calon mahasiswa
b. Peningkatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dibidang penelitian, penerapan IPTEKS,
kewirausahaan ditingkat nasional
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas jasa industri kreatif
d. Peningkatan partisipasi UTI dalam kegiatan workshop/roadshow di tingkat nasional dan
internasional.
3. Peningkatan mutu kelembagaan, kegiatan kemahasiswaan dan daya saing mahasiswa
a. Peningkatan kualitas pembinaan kreativitas mahasiswa
b. Peningkatan kualitas pembinaan organisasi kemahasiswaan
c. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan dalam forum akademik dan profesi di tingkat
regional, nasional dan internasional
d. Peningkatan kegiatan kemahasiswaan berbasis lifeskills
e. Peningkatan kegiatan kemahasiswaaan untuk penguasaan kewirausahaan
f. Peningkatan program pertukaran mahasiswa aktifis antar perguruan tinggi di dalam dan luar
negeri

2.3.2. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat

Strategi pengembangan UTI dalam bentuk peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat meliputi 4 (empat) kebijakan strategis yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Peningkatan mutu proses pendidikan
a. Pengintegrasian sistem perencanaan, pengelolaan administrasi, dan evaluasi proses
pendidikan
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas bahan ajar
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas dosen melalui pendidikan bergelar maupun pendidikan
tidak bergelar
d. Pengembangan jaringan kerjasama dengan stakeholders untuk memperluas kegiatan praktek
kerja mahasiswa
e. Peningkatan kuantitas dan kualitas proses penerimaan mahasiswa baru
2. Peningkatan mutu kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan vokasional
a. Perencanaan evaluasi kurikulum berbasis kompetensi dan kebutuhan secara periodik
b. Peningkatan kapasitas lulusan UTI
c. Peningkatan kualitas program studi dengan akreditasi A
d. Peningkatan sarana prasarana layanan akademik
e. Peningkatan sarana prasarana UTI sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK)
f. Peningkatan dan pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
3. Penguatan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat serta pengelolaan dan
pemanfaatan hasil penelitian terapan
a. Peningkatan motivasi penelitian dan penerapan hasil penelitian dalam bentuk pengabdian
kepada masyarakat
b. Penyediaan dan peningkatan dana rutin untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
c. Peningkatan kerjasama (networking) dibidang penelitian terapan
d. Pengembangan publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
e. Peningkatan keterlibatan dalam organisasi profesi
f. Peningkatan sarana dan motivasi hasil penelitian untuk memperoleh HAK
4. Peningkatan intensitas layanan dan pendampingan program pengabdian kepada masyarakat
a. Pengembangan sistem layanan dan pendampingan masyarakat secara terpadu
b. Peningkatan program kemitraan dengan masyarakat dalam penerapan IPTEKS

2.3.3. Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Strategi pengembangan UTI dalam peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan,


dan mahasiswa meliputi 3 (tiga) kebijakan strategis yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Peningkatan layanan dan jaminan sosial

a. Peningkatan layanan sosial, jaminan kesehatan, asuransi, dan tunjangan hari raya
b. Pemantapan sistem insentif berbasis kinerja bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan
akademik
c. Pemantapan sistem insentif berbasis kinerja bagi tenaga kependidikan dalam melaksanakan
tugas teknis dan fungsional manajemen UTI
2. Peningkatan dan pengembangan unit-unit usaha
a. Pengembangan sistem usaha pada unit kerja produktif yang ada di UTI untuk meningkatkan
citra UTI
b. Diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan
c. Peningkatan penjualan produk-produk unggulan dan jasa kegiatan UTI kepada masyarakat
3. Peningkatan dana institusi
a. Peningkatan dana yang berasal dari kerjasama dengan perusahaan swasta di tingkat nasional
ataupun internasional
b. Peningkatan kerjasama penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat dengan
stakeholders
c. Pengelolaan fasilitas laboratorium dan lahan praktek untuk kepentingan income generating.
2.3.4. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Teknis Dosen dan Tenaga Kependidikan

Strategi pengembangan UTI dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi teknis dosen dan
tenaga kependidikan dapat di jelaskan dalam 3 (tiga) kebijakan strategis sebagai berikut.
1. Peningkatan kompetensi dosen
a. Peningkatan kompetensi teknis dosen dan tenaga kependidikan berorientasi pada
pengembangan teknologi terapan
b. Peningkatan dan pengembangan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) yang kompeten
c. Peningkatan dan pengembangan dosen untuk menghasilkan keahlian dan kepakaran baru
d. Pemberdayaan fasilitas laboratorium dan lahan praktek untuk kepentingan penelitian dosen
dan mahasiswa
2. Peningkatan dan pemanfaatan potensi eksternal
a. Peningkatan partisipasi dosen UTI dalam pertemuan ilmiah tingkat nasional ataupun
internasional
b. Peningkatan peran dan posisi UTI sebagai Perguruan Tinggi unggul di Indonesia
c. Peningkatan citra UTI sebagai Perguruan Tinggi unggulan di Indonesia
3. Penguatan jejaring kerjasama untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan
a. Peningkatan kerjasama dengan stakeholders
b. Peningkatan jejaring kerjasama (networking) dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan
di luar negeri menuju World Class University (WCU).

2.3.5. Penguatan Kelembagaan dan Sistem Manajemen UTI

Strategi pengembangan UTI dalam penguatan kelembagaan dan sistem manajemen dapat di
jelaskan dalam 3 (tiga) kebijakan strategis sebagai berikut.
1. Peningkatan sistem tata kelola dan kinerja unit manajemen
a. Penyempurnaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta manual mutu pada unit manajemen
dilingkungan UTI
b. Peningkatan produktivitas organisasi unit manajemen
2. Peningkatan akuntabilitas institusi
a. Penerapan perencanaan, sistem anggaran, implementasi, dan evaluasi berbasis kinerja
b. Penguatan sistem pengukuran kinerja institusi
c. Penyempurnaan sistem pelaporan kinerja keuangan
d. Perbaikan sistem pengendalian dan pengawasan internal
3. Peningkatan manajemen informasi berbasis sistem informasi terintegrasi
a. Pengelolaan dan transparansi penyebaran informasi
b. Internalisasi sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi
c. Peningkatan kemudahan akses informasi bagi stakeholder
2.4. Program Strategis UTI 2016-2020

Keterkaitan kontribusi program strategis untuk masing-masing pilar strategis pengembangan UTI tersebut dalam rentang waktu implementasi
tahun 2016-2020 diharapkan akan mewujudkan visi UTI 2025. Program strategis atau sub program UTI tahun 201-2020, merupakan serangkaian
aktivitas yang penyelenggaraannya dilakukan pada masing-masing unit kerja UTI. Road map program strategis UTI menunjukkan peta fokus
sasaran tahunan program atau sub program yang bersifat kesinambungan, road map program strategis UTI 2016-2020 disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Road Map Program Strategis UTI 2016-2020


Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20
1. Penguatan Peningkatan akses Peningkatan minat calon Meningkatnya jumlah mahasiswa UTI √ √ √ √ √ √
kelembagaan calon peserta didik mahasiswa
untuk akses, (A1)
pembelajaran Peningkatan jumlah beasiswa bagi Meningkatnya jumlah beasiswa bagi √ √ √ √ √ √
kecakapan hidup mahasiswa
life skills, calon mahasiswa
khususnya
dimensi vokasi Peningkatan jumlah calon Meningkatnya jumlah calon mahasiswa √ √ √ √ √ √
dan mahasiswa
kewirausahaan
dan kegiatan Peningkatan intensitas Peningkatan efektifitas promosi
kemahasiswaan Meningkatnya efektifitas promosi √ √ √ √ √ √
dan efektivitas
promosi pendidikan untuk menjaring jumlah dan untuk menjaring jumlah dan kualitas
vokasinal (A2) kualitas calon mahasiswa calon mahasiswa melalui penyebaran
materi promosi, roadshow kebeberapa
sekolah diberbagai daerah serta
publikasi di media masa dan elektronik

Meningkatnya efektifitas promosi √ √


melalui pameran, ekspo, open house
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Meningkatkan dan mempertahankan √ √ √ √ √


brand image UTI

Peningkatan Program Kreativitas Meningkatknya Program Kreativitas √ √ √ √ √


Mahasiswa (PKM) dibidang Mahasiswa (PKM) dibidang penelitian,
penelitian, penerapan IPTEKS, penerapan ipteks, kewirausahaan
kewirausahaan ditingkat nasional ditingkat nasional yang dapat
meningkatkan kompetensi mahasiswa
dan penyerapan lulusan

Peningkatan kualitas dan kuantitas Meningkatknya kualitas dan kuantitas √ √ √ √ √


produk unggulan UTI produk unggulan UTI dan secara
periodik mengikutsertakan dalam
pameran sehingga dapat berdaya saing
secara regional dan nasional

Peningkatan partisipasi UTI dalam Meningkatnya pemahaman masyarakat √ √ √ √ √


kegiatan pameran di tingkat dan citra UTI di tingkat regional dan
regional dan nasional nasional

Peningkatan mutu Peningkatan kualitas pembinaan Meningkatnya kegiatan kemahasiswaan √ √ √ √ √


kelembagaan, kegiatan kreativitas mahasiswa yang menunjang kreativitas dan inovasi
kemahasiswaan dan mahasiswa
daya saing mahasiswa
(A3)
Peningkatan kualitas pembinaan Meningkatnya tata kelola organisasi √ √ √ √ √
organisasi kemahasiswaan kemahasiswaan yang menunjang
proses pembelajaran kepemimpinan
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Meningkatnya pengalaman mahasiswa √ √ √ √ √


dalam berorganisasi dan berinteraksi
dengan orang lain

Pengembangan kegiatan Meningkatnya kompetensi teknis √ √ √ √ √


kemahasiswaan dalam forum mahasiswa
akademik dan profesi di tingkat
regional, nasional dan
internasional

Peningkatan kegiatan Meningkatnya kompetensi non teknis √ √ √ √ √


kemahasiswaan berbasis lifeskills mahasiswa

Meningkatnya kesiapan mahasiswa di √ √ √ √ √


dunia kerja

Peningkatan kegiatan Meningkatnya ketertarikan dan √ √ √ √ √


kemahasiswaaan untuk penguasaan kemampuan kewirausahaan sebagai
kewirausahaan pilihan pasca pendidikan

Meningkatnya jumlah mahasiswa yang √ √ √ √ √


menjadi wirausaha baru

Meningkatkan tempat pendidikan √ √ √ √ √


pelatihan dan praktek kewirausahaan

Peningkatan program pertukaran Meningkatnya wawasan mahasiswa √ √ √ √ √


mahasiswa aktifis antar perguruan dan kemampuan berpikir logis dalam
tinggi di dalam dan luar negeri menghadapi masalah-masalah
lingkungannya
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Meningkatnya rasa nasionalisme dan √ √ √ √ √


patriotisme

2 Peningkatan Peningkatan mutu Pengintegrasian sistem Terintegrasinya sistem perencanaan √ √ √ √ √


mutu pendidikan proses pendidikan perencanaan, pengelolaan dan pengelolaan administrasi proses
dan pengajaran, (B1) administrasi, dan evaluasi proses pendidikan untuk mencapai efisiensi
penelitian dan pendidikan dalam penggunaan sarana dan
pengabdian prasarana pendidikan
kepada
masyarakat
Pengembangan dan peningkatan Meningkatnya mutu penyelenggaran √ √
program pendidikan pendidikan program Diploma

Bertambah dan berkembangnya √ √


program studi pada pendidikan
Diploma

Peningkatan kuantitas dan kualitas Meningkatnya kuantitas dan kualitas √ √ √ √ √


bahan ajar bahan ajar yang dapat digunakan
sebagai bahan rujukan oleh mahasiswa

Meningkatnya kuantitas dan kualitas √ √ √ √ √


bahan ajar yang berbasis multimedia

Meningkatnya kualitas dan kuantitas √ √ √ √ √


dosen melalui pendidikan bergelar
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Peningkatan kuantitas dan kualitas Meningkatnya kualitas dan kuantitas √ √ √ √ √


dosen melalui pendidikan bergelar dosen melalui pelatihan, workshop,
maupun pendidikan tidak bergelar seminar untuk kebutuhan kompetensi
khusus

Meningkatnya jumlah dosen yang √ √ √ √ √


memperoleh sertifikasi keahlian

Pengembangan jaringan Terselenggaranya dan meluasnya √ √ √ √ √


kerjasama dengan stakeholders jaringan kerjasama dengan stakeholder
untuk memperluas kegiatan yang dapat mendukung pada kegiatan
praktek kerja mahasiswa praktek kerja lapang

Meningkatnya minat stakeholder untuk √ √ √ √ √


merekrut mahasiswa yang potensial

Peningkatan kuantitas dan kualitas Semakin mantapnya mekanisme dan √ √ √ √ √


proses penerimaan mahasiswa baru proses penerimaan mahasiswa baru

Meningkatnya kualitas dan kuantitas √ √ √ √ √


penerimaan mahasiswa baru melalui
jalur PMDK, maupun jalur khusus

Peningkatan mutu Perencanaan evaluasi kurikulum Meningkatnya partisipasi stakeholder √ √ √ √ √


kurikulum dalam berbasis kompetensi dan yang berkontribusi pada penyusunan
penyelenggaraan keunggulan lokal secara periodik kurikulum yang relevan dengan dunia
kerja
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

pendidikan Vokasional Meningkatnya relevansi kurikulum UTI √ √


(B2) dengan kebutuhan dunia usaha dan
dunia industri

Meningkatnya jumlah alumni UTI yang √ √ √ √ √


terserap oleh pasar kerja atau semakin
rendahnya waktu tunggu untuk
memperoleh pekerjaan yang sesuai
dengan komptensinya

Peningkatan kapasitas lulusan UTI Meningkatnya kemampuan alumni √ √ √ √ √


dalam beradaptasi dengan dunia kerja

Meningkatnya kemampuan alumni √ √ √ √ √


dalam penguasaan bahasa Inggris dan
teknologi informasi komunikasi (TIK)

Meningkatnya jumlah lulusan yang √ √ √ √ √


bermutu, dan mampu menerapkan
serta mengembangkan IPTEKS

Meningkatnya jumlah lulusan yang √ √ √ √ √


memilih kewirausahaan sebagai profesi

Peningkatan kualitas program Meningkatnya jumlah Program Studi √ √ √


studi dengan akreditasi A yang terakreditasi A
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Meningkatnya kepercayaan stakeholder √ √ √ √ √


terhadap mutu sistem pembelajaran di
UTI

Peningkatan sarana prasarana Semakin lengkapnya sarana prasarana √ √ √ √ √


layanan akademik layanan pendidikan yang menunjang
mutu pembelajaran di UTI

Meningkatnya tingkat kepuasan √ √ √ √ √


pelanggan

Peningkatan sarana prasarana UTI Meningkatnya kompetensi dosen untuk √ √ √ √


sebagai Tempat Uji Kompetensi mencapai target UTI sebagai Tempat Uji
(TUK) Kompetensi (TUK)

Meningkatnya jumlah dosen yang √ √ √ √


memiliki kompetensi dan sertifikasi
sebagai asesor TUK

Meningkatnya sarana prasarana di UTI √ √ √ √ √


yang dapat memenuhi standar
kelayakan sebagai TUK

Peningkatan dan pengembangan Meningkatnya kemudahan proses √ √ √ √ √


pembelajaran berbasis teknologi belajar mahasiswa melalui e-learning
informasi dan komunikasi

Meningkatnya kemudahan proses √ √ √ √


belajar yang mendukung penciptaan
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

suasana kemandirian belajar (self


learning)

Penguatan penelitian Peningkatan motivasi penelitian Meningkatnya motivasi dan budaya √ √ √ √ √


terapan dan dan penerapan hasil penelitian meneliti yang dapat berkontribusi pada
pengabdian kepada dalam bentuk pengabdian kepada penyelesaian masalah masyarakat
masyarakat serta masyarakat
pengelolaan dan
pemanfaatan hasil Meningkatnya jumlah penelitian √ √ √ √ √
penelitian terapan (B3) terapan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat

Penyediaan dan peningkatan dana Tersedianya dana rutin untuk peneliti √ √ √ √ √


rutin untuk penelitian dan dan pengabdi pemula
pengabdian kepada masyarakat

Meningkatnya dana rutin penelitian √ √ √ √ √


dan pengabdian masyarakat tiap tahun

Meningkatnya motivasi dosen untuk √ √ √ √ √


melaksanakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat

Peningkatan kerjasama Meningkatnya jumlah kerjasama √ √ √ √ √


(networking) dibidang penelitian (networking) dibidang penelitian
terapan (LPND) terapan
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Pengembangan publikasi hasil-hasil Meningkatnya jumlah publikasi pada √ √ √ √ √


penelitian dan pengabdian kepada jurnal terakreditasi tingkat nasional
masyarakat maupun internasional

Meningkatnya jumlah dosen yang √ √ √ √ √


berkontribusi pemikiran dalam bentuk
karya ilmiah tertulis di media massa
nasional maupun internasional

Peningkatan keterlibatan dalam Meningkatnya jejaring profesi yang √ √ √ √ √


organisasi profesi dapat mendukung mutu pembelajaran
UTI

Meningkatnya minat untuk


mengembangkan potensi dosen dalam
organisasi profesi

Peningkatan sarana dan motivasi Semakin mudahnya akses untuk √ √ √ √ √


hasil penelitian untuk memperoleh informasi dan mekanisme
memperoleh HAKI atau prosedur memperoleh HAKI

meningkatnya kesadaran dosen untuk √ √ √ √ √


memenuhi standar kelayakan hasil
penelitian yang dapat diajukan dalam
program perlindungan HAKI

Meningkatnya jumlah hasil penelitian √ √ √ √ √


yang memperoleh HAKI
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Peningkatan intensitas Pengembangan sistem layanan Meningkatnya mutu layanan UTI yang √ √ √ √ √
layanan dan dan pendampingan masyarakat memenuhi harapan masyarakat
pendampingan pada secara terpadu
program pengabdian Semakin mantapnya sistem layanan √ √ √ √
kepada masyarakat dalam bentuk SOP yang jelas
(B4) Pengembangan desa binaan Terciptanya desa binaan sebagai √ √ √ √ √
sebagai wilayah penerapan hasil wilayah penerapan hasil penelitian
penelitian terapan dan tempat terapan dan tempat pelatihan IPTEKS
pelatihan IPTEKS
Meningkatnya kerjasama dan sinergi √ √ √ √ √
kelompok Bidang keahlian (KBK) dan
unit manajemen di UTI

Peningkatan program kemitraan Meningkatnya program kemitraan √ √ √ √ √


dengan masyarakat industri dan dengan masyarakat industri UMKM
UMKM dalam penerapan IPTEKS dalam penerapan IPTEKS

Meningkatnya kepercayaan masyrakat √ √ √ √ √


industri dan UMKM kepada UTI

Meningkatnya jumlah serapan produk √ √ √ √ √


unggulan UTI oleh masyarakat

Peningkatan layanan Peningkatan layanan sosial, jaminan Meningkatnya layanan sosial bagi √ √ √ √ √
Peningkatan
dan jaminan sosial (C1) kesehatan, asuransi, dan tunjangan seluruh civitas akademik yang meliputi
3 kesejahteraan
hari raya jaminan kesehatan dalam bentuk
dosen, tenaga
asuransi kesehatan, pelayanan
kependidikan
poliklinik
dan mahasiswa
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Meningkatnya tunjangan hari raya dan √ √ √ √ √


kenyamanan dalam menikmati hari
raya

Pemantapan sistem insentif Terwujudnya sistem insentif berbasis √ √ √ √ √


berbasis kinerja bagi dosen dalam kinerja bagi dosen dalam melaksanakan
melaksanakan kegiatan akademik tugas pokok dan fungsinya

Terwujudnya implementasi sistem √ √ √ √ √


insentif bagi dosen secara konsisten

Pemantapan sistem insentif Terwujudnya sistem insentif berbasis √ √ √ √ √


berbasis kinerja bagi tenaga kinerja bagi tenaga kependidikan dalam
kependidikan dalam melaksanakan tugas pokok dan
melaksanakan tugas teknis dan fungsinya
fungsional manajemen UTI
Terwujudnya implementasi sistem √ √ √ √ √
insentif bagi tenaga kependidikan
secara konsisten

Peningkatan dan Pengembangan sistem usaha pada Semakin optimalnya unit-unit √ √ √ √ √


pengembangan unit- unit kerja produktif yang ada di UTI manajemen dengan sistem manajemen
unit usaha (C2) untuk meningkatkan citra UTI usaha yang transparan

Diversifikasi usaha untuk Terciptanya produk-produk inovatif √ √ √ √ √


meningkatkan pendapatan berbasis kompetensi SDM di UTI

Meningkatnya daya tarik masyarakat √ √ √ √ √


terhadap produk dan jasa layanan UTI
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Peningkatan penjualan produk- Meningkatnya jenis produk dan jasa √ √ √ √ √


produk unggulan dan jasa kegiatan layanan yang dihasilkan unit
UTI kepada masyarakat manajemen

Meningkatnya jumlah penjualan √ √ √ √ √


produk-produk unggulan dan jasa
layanan UTI kepada masyarakat

Peningkatan dana Peningkatan dana yang berasal dari Meningkatnya dana dari Pemerintah √ √ √ √ √
institusi (C3) Pemerintah Pusat, serta kerjasama Pusat, dan kerjasama Pemerintah
dengan Pemerintah Daerah dan Daerah dan LPND
LPND

Peningkatan dana yang berasal Meningkatnya kerjasama dengan √ √ √ √ √


dari kerjasama dengan perusahaan/lembaga swasta di tingkat
perusahaan swasta di tingkat nasional ataupun internasional
nasional ataupun internasional

Peningkatan kerjasama penelitian Meningkatnya kerjasama penelitian √ √ √ √ √


terapan dan pengabdian kepada terapan dan pengabdian kepada
masyarakat dengan stakeholders masyarakat dengan stakeholders

Pengelolaan fasilitas laboratorium Meningkatnya jasa layanan dan √ √ √ √ √


dan lahan praktek untuk kerjasama dalam memanfaatkan
kepentingan Penerimaan Negara laboratorium UTI
Bukan Pajak (PNBP)
Meningkatnya jumlah dan mutu produk √ √ √ √ √
laboratorium UTI yang dibutuhkan
masyarakat
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

4 Peningkatan dan Peningkatan kompetensi teknis Meningkatnya jumlah dosen √ √ √ √ √


Peningkatan
pengembangan aset dosen dan tenaga kependidikan bersertifikat dalam proses kegiatan
kapasitas dan
internal dan produk berorientasi pada pengembangan pembelajaran
kompetensi
produk unggulan
teknis dosen dan unggulan (D1) Meningkatnya jumlah tenaga √ √ √ √ √
tenaga kependidikan yang memiliki sertifikat
kependidikan kompetensi di bidang Tugas dan
kewenangannya

Meningkatnya kompetensi dosen dan √ √ √ √ √


tenaga pendidikan dalam menghasilkan
produk unggulan UTI

Peningkatan dan pengembangan Terciptanya Kelompok Bidang Keahlian √ √ √ √ √


Kelompok Bidang Keahlian (KBK) (KBK) yang kompeten sebagai aset
yang kompeten internal yang dikelola sehingga berdaya
guna

Peningkatan dan pengembangan Meningkatnya kapasitas dosen agar √ √ √ √ √


dosen untuk menghasilkan keahlian memiliki keahlian dan kepakaran baru
dan kepakaran baru dibidang vokasi

Pemberdayaan fasilitas Semakin optimalnya pengelolaan √ √ √ √ √


laboratorium dan lahan praktek fasilitas laboratorium dan lahan praktek
untuk kepentingan penelitian untuk kegiatan pendidikan, dan
dosen dan mahasiswa penelitian
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Peningkatan Peningkatan partisipasi dosen UTI Meningkatnya interaksi KBK dan √ √ √ √ √


pemanfaatan potensi dalam pertemuan ilmiah tingkat kepakaran dosen UTI dalam pertemuan
eksternal (D2) nasional ataupun internasional ilmiah nasional ataupun internasional

Peningkatan peran dan posisi UTI Meningkatnya kontribusi UTI sebagai √ √ √ √ √


sebagai Perguruan Tinggi unggul lembaga PT baik di tingkat pemerintah
di tingkat pemerintah pusat, pusat, pemerintah daerah maupun
pemerintah daerah maupun LPND LPND

Peningkatan citra UTI sebagai Menguatnya kepercayaaan regional, √ √ √ √ √


Perguruan Tinggi unggul di nasional maupun internasional pada
tingkat regional, nasional maupun UTI sebagai Perguruan Tinggi unggul
internasional

Penguatan jejaring Peningkatan kerjasama dengan Meningkatnya capaian prioritas √ √ √ √ √


kerjasama untuk institusi pemerintah pusat, kerjasama dengan institusi pemerintah
meningkatkan pemerintah daerah dan LPND pusat, pemerintah daerah dan LPND
kompetensi dosen dan maupun pihak swasta maupun pihak swasta
tenaga kependidikan a
(D3) Peningkatan jejaring kerjasama Meningkatnya interaksi dan √ √ √ √ √
(networking) dengan lembaga berkembangnya jejaring kerjasama
pendidikan dan non pendidikan di (networking) dengan luar negeri dalam
luar negeri menuju World Class mempersiapkan perguruan tinggi
University (WCU). nasional dibidang vokasi yang menuju
pada World Class University (WCU).
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

5 Peningkatan sistem Penyempurnaan tugas pokok dan Terwujudnya tugas pokok dan fungsi √ √ √ √ √
Penguatan
tata kelola dan kinerja fungsi (tupoksi) serta manual (tupoksi) dan penyempurnaan manual
kelembagaan
unit manajemen (E1) mutu pada unit manajemen mutu pada unit-unit kerja dilingkungan
dan sistem
dilingkungan UTI UTI
manajemen UTI

Peningkatan produktivitas Meningkatnya kesadaran dan √ √ √ √ √


organisasi unit manajemen kemampuan pengelola unit manajmen
untuk menggunakan sumberdaya
secara efisien dan efektif

Peningkatan Penerapan perencanaan, sistem Terwujudnya perencanaan, sistem √ √ √ √ √


akuntabilitas institusi anggaran, implementasi, dan anggaran, implementasi, monitoring
evaluasi berbasis kinerja dan evaluasi berbasis kinerja
(E2)
Penguatan sistem pengukuran Semakin meningkatnya peran lembaga √ √ √ √ √
kinerja institusi penjamin mutu dalam melaksanakan
pengukuran kinerja

Penyempurnaan sistem pelaporan Terwujudnya sistem pelaporan kinerja √ √ √ √ √


kinerja keuangan keuangan yang sesuai aturan
perundang-undangan

Perbaikan sistem pengendalian Terwujudnya Unit Satuan Pengawas √ √ √ √ √


dan pengawasan internal Internal

Tercapainya perbaikan sistem √ √ √ √ √


pengendalian dan pengawasan internal
Prioritas Waktu Pelaksanaan
Pilar
(Tahun)
No Strategis Program Strategis Sub Program Sasaran
15 16 17 18 19 20

Peningkatan Pengelolaan dan transparansi Terwujudnya sistem Pengelolaan dan √ √ √ √ √


manajemen informasi penyebaran informasi transparansi penyebaran informasi
berbasis sistem
Internalisasi sistem informasi Tecapainya sistem informasi √ √ √ √ √
informasi terintegrasi
manajemen berbasis teknologi manajemen berbasis teknologi
(E3) informasi informasi di UTI

Tersedianya informasi atau database √ √ √ √ √


secara kontinyu, valid, dan mutakhir

Peningkatan kemudahan akses Meningkatnya kemudahan akses √ √ √ √ √


informasi bagi stakeholder informasi bagi stakeholder terhadap
UTI
BAB III
CAPAIAN KINERJA UNIVERSITAS

3.1. Capaian Pilar Strategis I : Penguatan kelembagaan untuk akses, pembelajaran kecakapan
hidup atau life skills (hard skills dan soft skills), khususnya dimensi vokasi dan kewirausahaan
dan kegiatan kemahasiswaan

3.1.1. PENINGKATAN AKSES CALON PESERTA DIDIK


Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu diukur dari jumlah peminat, rasio jumlah
pendaftar terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi dan proporsi yang diterima dan yang
registrasi. Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi program
utama dalam 3 (tiga) tahun terakhir mencapai 1,09. Berikut ini rincian rasio jumlah
pendaftar terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi :

Tabel 3.1. Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi

Tahun Akademik Mendaftar Lulus Seleksi Rasio


Tahun 2017 2.128 1.822 1,17
Tahun 2018 1.862 1.786 1,04
Tahun 2018 1.737 1.647 1,05
Total 5.727 5.255 1.09

Untuk persentase jumlah pendaftar yang lulus selsksi terhadap jumlah yang
mendaftar ulang pada tahun 2019 mencapai 88,3% dan selama 3 tahun terakhir rata-rata
95,28% , angka ini tergolong tinggi untuk Universitas baru. Pada tahun 2019 terjadi
penurunan presentasi mahasiswa yang melakukan daftar ulang yang terjadi dikarenakan
faktor ekonomi.

Tabel 3.2. Rasio jumlah Mahasiswa Daftar Ulang terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi

Mendaftar
Tahun Akademik Lulus Seleksi Presentase
Ulang
Tahun 2017 1.822 1.816 99,67%
Tahun 2018 1.786 1.735 97,14 %
Tahun 2018 1.647 1.456 88, 4 %
Total 5.255 5.007 95,28%
3.1.2. PENINGKATAN INTENSITAS DAN EFEKTIFITAS PROMOSI PENDIDIKAN
a. Peningkatan efektifitas promosi
Berbagai upaya telah dilakukan oleh UTI untuk menjaring calon mahasiswa dengan kuantitas
dan kualitas yang semakin baik. Upaya untuk peningkatan jumlah calaon mahasiswa dilakukan
dengan cara mengalokasikan dana khusus untuk kebutuhan promosi dengan rata-rata selama
tiga tahun terakhir 1,642 Milyar per Tahun. Tahun 2019 UTI mengalokasikan dana promosi
yang tertinggi selama 3 tahun terakhir yaitu sejumlah 1,79 Milyar, hal ini dilakukan dengan
pertimbangan persaingan dan posisi UTI dengan PTS kompetitor.

Gamabr 3.1. Alokasi dana Promosi UTI

b. Peningkatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dibidang penelitian, penerapan


IPTEKS, kewirausahaan ditingkat nasional
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang
dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan
ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas.
Puncak dari kegiatan PKM adalah PIMNAS sebagai media pertemuan nasional.
Dibidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UTI masih sangat minim dalam
meloloskan proposal hingga dapat didanai. Pada tahun 2018/2019 dari 40 proposal
PKM yang diusulkan hanya 2 proposal yang didanai. Untuk kegiatan Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Teknokrat Indonesia masuk dalam kluster 4.
Upaya pengembangan dan pembinaan kegiatan program kreatifitas mahasiswa (PKM)
telah dilakukan dengan sosialisasi program PKM dimulai dai sosialisasi kepada dosen
pembimbing PKM, sosialisasi kepada seluruh mahasiswa, pelatihan penulisan proposal
PKM, pembimbingan dan pendampingan. Kemahasiswaan UTI mengadakan sosialisasi
program PKM ke mahasiswa yang telah terjadwal. Kegiatan ini untuk memberikan
wawasan dan pengetahuan mahasiswa terkait program PKM.

Gambar 3.2. Workshop Penyusunan Proposal PKM 2019

3.1.2. PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN, KEGIATAN KEMAHASISWAAN DAN DAYA


SAING MAHASISWA

Peningkatan mutu kelembagaan, kegiatan kemahasiswaan dan daya saing mahasiswa


dilakukan dengan cara memberikan berbagai bentuk layan bagi b mahasiswa. Layanan
mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk seluruh mahasiswa diberikan dalam
bentuk pembinaan, peningkatan dan pengembangan: penalaran, termasuk softskills, minat
dan bakat, termasuk didalamnya pengembangan kegiatan mahasiswa dan UKM,
kesejahteraan, yang dapat meliputi bimbingan konseling, beasiswa, layanan kesehatan,
serta karir dan bimbingan kewirausahaan. Berikut inidikator kinerja utama yang berkaitan
dengan layanan mahasiswa :
1) Layanan pembinaan, peningkatan dan pengembangan penalaran dan softskill.
a. Penyelenggaraan Program Orientasi Perguruan Tinggi (PROPTI) dengan
memasukkan materi pengembangan kepribadian dan pendidikan karakter.
Program Orientasi Mahasiswa Baru (PROPTI) merupakan kegiatan wajib yang
diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dan dilaksanakan pada awal tahun
mahasiswa masuk kuliah. Kegiatan tersebut berisikan tentang kuliah umum yang
disampaikan oleh para pakar dari berbagai instansi. Materi dan pemateri pada
PROPTI 2019 adalah sebagai berikut:
- Membangun Generasi Bebas Narkoba untuk Kemajuan Bangsa
- Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Potensi Generasi Muda
- Strategi Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi
- Kesadaran Bela Negara untuk Menjaga Keutuhan NKRI
- Generasi Pemimpin Masa Depan
- Penjelasan Visi, Misi, dan Kurikulum Program Studi

b. Terdapat mata kuliah yang mendukung pengembangan kepribadian


Pembinaan soft skills dengan pendekatan proses pembelajaran dilaksanakan
melalui mata kuliah yang mempelajari tentang etika profesi dan pranata dunia
kerja dalam matakuliah Pengembangan Kepribadian dengan bobot 2 sks. Program
Studi di lingkungan Universitas Teknokrat Indonesia melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk megembangkan kepribadian mahasiswa melalui beberapa
matakuliah yang relevan dan memasukkan atribut soft skills dalam RPS dengan
memperhatikan relevansi materi dalam pertemuan perkuliahan. Untuk
mendukung dalam membangun atittude dan etika mahasiswa, kurikulum di PS
disusun dengan memasukkan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
memiliki bobot 3 sks agar mahasiswa berpengalaman dalam berinteraksi didunia
kerja secara langsung yang harapannya akan melatih profesionalisme mahasiswa
dan juga memperoleh gambaran tentang bagaimana harus bersikap dan
bertanggungjawab atas kompetensi yang dimiliki ketika diimplementasikan di
dunia kerja. Materi pembinaan etika di dunia kerja dan komunikasi efektif
nantinya akan diberikan kepada mahasiswa saat pembekalan Praktek Kerja
Lapangan.

c. Penyelenggaraan latihan kepemimpinan dan kaderisasi organisasi untuk


mahasiswa minimal satu tahun dua kali baik pada Lembaga maupun di tingkat
program studi.
Program pelatihan kepemimpinan di tingkat Prodi dan Fakultas dilaksanakan
Latihan Dasar Kepemimpinan satu semester sekali dan puncaknya di tingkat
Universitas di berinama Leadership Education Program yang dilaksankan setaip 2
tahun sekali. Leadership Education Program diikuti oleh seluruh mahasiswa/i di
Universitas yang aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan, dan mahasiswa/i
melalui yang berprestasi serta memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang baik.
Kegiatan bertujuan agar jiwa leadership pada mahasiswa dapat bertumbuh dan
berkembang. Materi yang disajikan dalam kegiatan leadership training meliputi :
- Kepemimpinan
- Teknik Pengambilan Keputusan
- Manajemen Organisasi
- Team Building
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Teknik Presentasi
- Penyusunan Proposal
- Rapat dan Manajemen Rapat

-
Gambar 3.3. Kegiatan Leadership Training

Kegiatan-kegiatan ini menumbuhkan kesadaran dan motivasi mahasiswa untuk


mengembangkan kebiasaan, perilaku, keterampilan, dan kompetensi yang efektif
untuk membina interaksi dengan orang lain dalam rangka mencapai tujuan hidupnya
maupun tujuan hidup orang lain. Dengan kata lain, mahasiswa mampu meraih
tahapan Transformasi Publik dan tata cara bertingkah laku dan mengetahui prinsip-
prinsip dasar yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin.

d. Penyelenggaraan pelatihan/workshop sesuai bidang ilmu program studi setiap


satu semester satu kali di tingkat lembaga.
Untuk meningkatkan penalaran mahasiswa UTI melaksanakan kegiatan workshop
dan simanar bagi mahasiswa. Telah terlaksana kegiatan-kegiatan
pelatihan/workshop sesuai bidang ilmu program studi diantaranya pada tahun
akademik 2018/2019 :
- Workshop Design UX (10/7/2019)
- Seminar Google Developers Expert Sharing (13/7/2019)
- Seminar Olahraga - Sport Tourism (19/8/2019)
- Workshop Business Model Canvas Creative and Effective Positioning Strategy
(20/7/2019).

2) Layanan pembinaan dan pengembangan minat dan bakat.


a. UTI memiliki Organisasi Mahasiswa (Universitas, Fakultas dan Prodi) dan Unit
Kegiatan Mahasiswa yang mewadahi minat bakat dan kegemaran mahasiswa
dengan program kerja dan sistem rekrutmen anggota yang jelas.
b. Mahasiswa memiliki yang mewadahi minat bakat dan kegemaran mahasiswa
dengan program kerja dan sistem rekrutmen anggota yang jelas.
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk bergabung dan berpartisipasi aktif
dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, baik yang ada di tingkat Program
Studi, Fakultas maupun Universitas. Pelayanan dalam bidang minat dan bakat
(ekstra kurikuler) dilakukan oleh Bidang Kemahasiswaan Universitas Teknokrat
Indonesia. Berikut ini adalah organisasi kemahasiswaan dan 22 Unit Kegiatan
Mahasiswa di Universitas Teknokrat Indonesia sampai dengan tahun 2019 :
- Senat Mahasiswa Universitas
- Senat Mahasiswa Fakultas
- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
- Himpunan Mahasiswa Program Studi
- Unit Kegiatan Mahasiswa Tari dan Musik Tradisional
- Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara
- Unit Kegiatan Mahasiswa Duta Teknokrat
- Unit Kegiatan Mahasiswa Teater dan Sastra
- Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan
- Unit Kegiatan Mahasiswa Pers
- Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
- Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen
- Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik
- Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu
- Unit Kegiatan Mahasiswa Robotic
- Unit Kegiatan Mahasiswa Multimedia dan Animasi
- Unit Kegiatan Mahasiswa Pemrograman
- Unit Kegiatan Mahasiswa Teknokrat English Club
- Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa
- Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal
- Unit Kegiatan Mahasiswa Basket
- Unit Kegiatan Mahasiswa Karate
- Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat
- Unit Kegiatan Mahasiswa Taekwondo
- Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis
- Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voly
c. Penyelenggaraan pembimbingan kelompok-kelompok belajar mahasiswa sesuai
dengan bidang ilmu
Selain dari Unit Kegiatan Mahasiwa di atas juga dibentuk kelompok belajar yang
dibina oleh dosen yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian mahasiswa sesuai
bidang studi di lingkungan Universitas Teknokrat Indonesia. Saat ini terdapat 9
Kelompok belajar yang di bina langsung oleh Kamahasiswaan UTI diantaranya:
- Kelompok belajar sistem tertanam dan Internet of Things (IoT)
- Kelompok belajar Mobil Listrik
- Kelompok belajar ROV Underwater
- Kelompok belajar Roboboat
- Kelompok belajar Game
- Kelompok belajar Kemanan Jaringan
- Kelompok blajar Microteaching Club
- Kelompok belajar Drama
- English Tutorial

3) Layanan kesejahteraan mahasiswa


Berbagai bentuk layanan mahasiswa terkait dengan kesejahteraan telah dilakukan oleh
UTI secara konsisten dalam bentuk diantaranya :
a. Mahasiswa mendapatkan akses layanan bimbingan konseling dan terdapat
pedoman pembimbingan yang meliputi bimingan akademik, bimbingan PKL dan
bimbingan skripsi/tugas akhir.
b. Menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang
mampu.
c. Memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi pada tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional berupa beasiswa
d. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan asuransi kecelakaan diri bagi
mahasiswa bekerjasama dengan PT Asuransi Jasa Raharja.

4) Layanan penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan


Bentuk layanan penyuluhan karir dan
bimbingan kewirausahaan telah dilakukan oleh
UTI untuk mempersiapkan mahasiswa dan
Calon Lulusan mamasuki dunia kerja. Bentuk
kegiatan yang telah dilakukan selama 2019
diantaranya :

a. Universitas memberikan layanan berupa


pelatihan untuk mempersiapkan dalam
memasuki dunia kerja
b. Penyelenggaraan kegiatan dalam
mendukung kewirausahaan mahasiswan
dalam bentuk UKM Enterpreneurship

Pada tahun 2019 dari total mahasiswa UTI 5.152 tercatat yang berwirausaha mencapai
196 mahasiswa atau 3,8 % dari total mahasiswa. Hal ini melibihi target dari indicator
kinerja tambahan yang telah ditetapkan yaitu 2%. Berikut ini rincian jumlah mahasiswa
yang berwirausaha di setiap Fakultas di UTI.
21%

FTIK
FSIP
FEB
15%
64%

Gambar 3.4. Sebaran Mahasiswa Berwirausaha di UTI

Dari data sebasaran tersebut Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 64%, Fakultas
Sastra dan Ilmu Pendidikan 15% dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis 21%. Dari data
tersebut tindak lanjut yang dilakukan adalah pendampingan terhadap mahasiswa
yang berwirausaha yang dibantu dengan dosen pembimbing yang berpengalaman
dibidangnya dan memaksimalkan kelompok Enterpreneur sebagai wadah sharing
mahasiswa dalam bidang wirausaha.

5) Peningkatan program pertukaran mahasiswa aktifis antar perguruan tinggi di dalam


dan luar negeri
Student mobility program merupakan kegiatan untuk meberikan pengalaman dan
pengetahuan mahasiswa untuk menuntut ilmu di luar negeri. Pada tahun akademik
2018/2019 UTI dua (2) mahasiswa UTI melakukan student mobility ke Beijing University of
Chemical Technology (BUCT) dengan program International Summer Camp for Sains dan
Teknologi (S&T). Kegiatan ini merupakan output dari MoU yang telah dilakukan. Untuk itu
perlu monitoring pelaksanaan MoU ke beberapa Universitas yang telah dilakukan dengan
output student mobility. Jumlah mahasiswa yang melakukan student mobility masih
terhitung sangat kecil. Salah satu faktor utama adalah kemampuan bahasa inggris
mahasiswa yang perlu ditingkatkan. Untuk itu perlu ada tindak lanjut untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam baha inggris.
Gambar 3.5. Student Mobility Mahasiswa UTI

Berkat layanan kemahasiswaan yang Sangat Baik, UTI telah berhasil menorehkan capaian yang sangat
luar biasa dalam hal prestasi, baik dibiang akademik maupun non-akademik. Prestasi dibidang
Akdemik selama 5 tahun terakhir UTI memiliki capaian 28 Pretasi internasional, 149 pretasi Tingkat
Nasional, dan 147 Prestasi tingkat Lokal.

Sedangkan dibidang Non-Akademik Capaian Prestasi Mahasiswa UTI selama 5 tahun terkahir sebanyak
80 Prestasi Internasional, 72 Prestasi Nasional, dan 281 Prestasi tingkat Wilayah/Lokal
3.2. Capaian Pilar Strategis II : Peningkatan kepercayaan intansi pemerintah, dunia usaha,
industri, asosiasi profesi dan masyarakat

3.2.1. PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN


Berbagai upaya yang telah dilakukan UTI selama tahun 2019 untuk pengembangan
mutu Proses Pendidikan diantaranya :
a. Pengintegrasian sistem perencanaan, pengelolaan administrasi, dan evaluasi proses
pendidikan dengan mengembangkan beberapa sistem informasi pada tahun 2019
diantaranya :
• Sistem Informasi Penjadwalan yang dapat diakses melalui
http://jadwal.teknokrat.ac.id/
• Sistem Informasi Kemahasiswaan yang dapat diakses melalui
http://skpi.teknokrat.ac.id/
• Sistem Informasi pengelolaan PKL yang dapat diakses melalui
http://sila.teknokrat.ac.id/
• Sistem Informasi Layanan Administrasi Akademik yang dapat diakses melalui
http://sila.teknokrat.ac.id/
• Sistem Absensi Pegawai yang dapat diakses melalui http://siap.teknokrat.ac.id/
• Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi yang dapat diakses melalui
http://sister.teknokrat.ac.id/auth/login

b. Peningkatan kuantitas dan kualitas dosen melalui pendidikan bergelar


Upaya UTI dalam meningkatkan kapasitas SDM khususnya dosen dalam hal Jenjang
Pendidikan telah dilakukan dengan cara memberikan pembiayaan untuk dosen study lanjut
ke jenjang S3. Berikut ini adalah kondisi dosen UTI pada tahun 2019.
Tabel 3.3. Kulaifikasi Dosen UTI
Pendidikan Tertinggi
Fakultas Jumlah
Doktor Magister Profesi
No.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 1 86 0 87

2 Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan 4 35 0 39

3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2 33 0 35

Jumlah 7 154 0 161

Dari sisi Kuantitas, Rasio kecukupan antara jumlah dosen (161 Dosen) dengan jumlah
program studi (13 Prodi) pada tahun 2019 adalah 1:12 (1 program studi 12 dosen tetap).
Pada tahun 2019 terjadi penambahan dosen berpendidikan S3 sebanyak 5 orang dosen
berpendidikan Doktor dengan rincian dari FEB terjadi penambahan 3 orang Dosen, FTIK
penambahan 1 orang Dosen, dan FSIP terjadi penambahan 1 orang dosen.

Berbanding dengan Kuantitas, Kualitas Dosen UTI masih perlu peningkatan dan akselerasi
mengingat sampai tahun 2019 prosentase dosen berpendidikan S3 terhadap jumlah dosen
tetap adalah 4,3%.

Gambar 3.6. Data Pendidikan Dosen UTI

Upaya yang telah dilakukan UTI sampai dengan tahun 2019 untuk memenuhi kulaitas
pendidikan dosen yaitu dengan mengirimkan dosen studi lanjut program Doktor (S3). Sampai
tahun 2019 terdapat 16 Dosen yang sedang menempuh pendidikan S3 dengan rincian sebagai
berikut :
a. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 9 orang Dosen
b. Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan 5 orang Dosen
c. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2 orang Dosen
Selain itu UTI terus melakukan upaya peningkatan kualitas dosen berpendidikan S3
dengan melakukan perekrutan dosen dengan kulaifikasi S3 untuk mencapai target 40% dosen
berpendidikan S3 pada tahun 2025.

3.2.2. PENINGKATAN MUTU KURIKULUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


a. Peningkatan sarana prasarana layanan akademik
Upaya peningkatan sarana dan prasaranan untuk menunjang layanan akademik telah
dilakukan oleh Universitas Teknokrat Indonesia. Tahun 2019 UTI menganggarkan dana
sebesar 4 Milyar Rupiah ( 8,2 % dari Anggaran tahun 2019) untuk pengembangan prasarana
layanan akademik berupa Laboratorium Perkuliahan, Ruang Kelas, Ruang Dosen, Ruang
Layanan Mahasiswa, Laboratorium Riset, dan Fasilitas TIK & Sistem Informasi. Anggaran ini
merupakan anggaran tertinggi selama 3 tahun UTI berdiri. Berikut ini gambaran alokasi dana
untuk pengembangan prasarana layanan akademik selama 3 tahun terkahir (2017-2019).

Gambar 3.7. Alokasi Anggaran Pengambangan Prasarana Layanan Akademik

b. Peningkatan dan pengembangan pembelajaran berbasis TIK


Universitas Teknokrat Indonesia pada tahun 2019 menorehkan capaian dengan memperoleh
penilaian Sistem Pendidikan Dalam Jaringan (SPADA) dari Kementrian Riset dan Pendidikan
Tinggi dengan Nilai 4 (Nilai Maksimal). Hal ini tidak lepas dari berbagai macam kegiatan
peningkatan kapasitas dosen dalam melakukan proses pembelajaran baik pembelajaran
dalam kelas maupun dalam jaringan selama tahun 2019 diantaranya :
• Pelatihan Metodologi Pembelajaran
• Pelatihan Pengelolaan Konten e-Learning Bagi Dosen
• Workshop Penyusunan Buku Ajar
• Workshop Sistem Pembelajaran Daring SPADA ( Setiap Semester)
3.2.3. PENGUATAN JEJARING NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Guna meningkatkan citra institusi dan peningkatan kinerja institusi dalam Tri Darma
Perguruan Tinggi, maka UTI telah berhasil menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik
di tingkat lokal, nasional, amupun internasional. Capain UTI dalam menjalin Kerjasama
Internasional sebanyak 14 Kerjasama, Kerjasama tingkat nasional sebanyak 15 Kerjasama,
dan Kerjasama tingkat Lokal/Wilayah sebanyak 44 Kerjasama. Sampai Saat ini mayoritas
kerjasama telah dilaksankan dan berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kerjasama
yang perlu untuk di evaluasi dan di tinjau ulang.

3.2.4. PENGUATAN PENELITIAN TERAPAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SERTA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN TERAPAN
Guna melakukan penguatan dibidang penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PkM) UTI melalui LPPM UTI telah melakukan berbagai macam upaya yang bertujuan untuk
melakukan peningkatan dalam hal :
a. Klasterisasi Penelitian dan PkM UTI
Universitas Teknokrat Indonesia pada tahun 2019 mengalimi peningkatan yang sangat
signifikan dalam hal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Di bidang
Penelitian UTI pada tahun 2019 mengalami peningkatan Kluster Penelitian dari Binaan
pada Tahun 2018 menjadi Kluster Madya pada tahun 2019. Demikin pula dalam hal
PKM, UTI mengalami peningkatan dari Kurang Memuaskan (tahun 2018) menjadi
Memuaskan pada tahun 2019.
b. Peningkatan Kuantitas Penelitian Dosen
Berbagai upaya telah dilakukan oleh UTI untuk meningkatakan Kuantitas Penelitian
Dosen dengan cara memberikan dana penelitian internal dari Yayasan Pendidikan
Teknokrat dengan besaran 6-10 Juta/Semester atau 20 Juta pertahun melalui
mekanisme pendaan Hibah Penelitian Internal. Selain Pendaan Internal UTI juga terus
melakukan upaya peningkatan kapasitas dosen untuk bersaing dalam perolehan Hibah
Penelitian dari Eksternal atau di Luar PT seperti dari Kementrian RISTEKBRIN maupun
sumber Lainnya dengan cara memberikan pelatatihan penulisan proposal Hibah
Penelitian dan PkM pada tahun 2019. Hasilnya pada tahun 2019 dan usulan untuk
tahun 2020 UTI memperoleh peningkatan yang sangat signifikan dalam memperoleh
Hibah Penelitian Dari DRPM. Data perolehan hibah Penelitian dari Luar PT dari tahun
2017-2019 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Perolehan Hibah Penelitian Dosen UTI tahun 2017-2019


Jumlah Judul Penelitian
No. Sumber Pembiayaan Jumlah
2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
1 Perguruan tinggi atau mandiri 115 112 120 347
2 Lembaga dalam negeri (diluar PT) 25 15 83 123
3 Lembaga luar negeri 0 0 1 1
Jumlah 140 127 204 471

c. Peningkatan Produktivitas Publikasi Dosen


Salah satu upaya peningkatan produktivitas publikasi dosen dilakukan dengan cara
memberikan program peningkatan kemampuan dosen dalam melakukan penulisan
artikel ilmiah dan penggunaan tools pendukungnya untuk publikasi di tingkat Nasional
maupun Internasional dengan jumlah kegiatan sebanyak 4 kegiatan. Tabel 3.5 adalah
data produktivitas penelitian dosen sampai dengan Desember 2019.

Tabel 3.5. Produktivitas Penelitian Dosen UTI tahun 2017-2019


Jumlah Judul
No. Jenis Publikasi Jumlah
2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
1 Jurnal penelitian tidak terakreditasi 42 46 45 133
2 Jurnal penelitian nasional terakreditasi 4 9 33 46
3 Jurnal penelitian internasional 5 1 5 11
4 Jurnal penelitian internasional bereputasi 1 2 5 8
5 Seminar wilayah/lokal/perguruan tinggi 0 0 0 0
6 Seminar nasional 30 29 16 75
7 Seminar internasional 16 11 27 54
8 Tulisan di media massa nasional 1 4 4 9
9 Tulisan di media massa internasional 0 0 0 0
Jumlah 99 102 135 336

Seiring dengan bertambahnya publikasi dosen, Jumlah Artikel Dosen UTI yang di Sitasi
juga mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2019 terapat peningkatan sebanyak
107,8 % dari tahun 2018, dimana pada tahun 2018 hanya terdapat 64 artikel yang
disitasi dengan jumlah sitasi sebanyak 121 sitasi. Pada tahun 2019 Jumlah artikel yang
disitasi menjadi 138 artikel dengan jumlah sitasi sebanyak 521 sitasi.

d. Peningkatan Kuantitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dan Produk Tepat


Guna
Seperti halnya Penelitian, Kegiatan PkM juga menjadi perhatian Khusus UTI dalam
rangka menuju VISI UTI menjadi Universitas Unggul dengan cara memberikan
suntukan dana Internal dari Yayasan Pendidikan Teknokrat sebesar 5 juta/semester
atau 10 juta/tahun untuk kegiatan PkM maupun penghargaan untuk karya-karya
dosen yang dapat diaplikasikan ke masyarakat/Produk Tepat Guna. Selain itu UTI juga
memberikan dukungan kepada dosen untuk mencari hibah PkM dari Luar PT salah
satunya dari DRPM RISTEKDIKTI/RISTEKBRIN dengan cara memberikan pembekalan
dan peningkatan kemampuan dosen dalam memperoleh Hibah PkM. Tabel 3.6 adalah
menampilkan produktivitas kegiatan PkM Dosen dan Gambar 3.8 menampilkan data
jumlah karya dosen UTI yang telah diaplikasikan di masyarakat.

Tabel 3.6. Produktivitas PkM Dosen UTI 2017-2019


Jumlah Judul PkM
No. Sumber Pembiayaan Jumlah
2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
1 Perguruan tinggi atau mandiri 11 30 55 96
2 Lembaga dalam negeri (diluar PT) 0 9 4 13
3 Lembaga luar negeri 0 0 0 0
Jumlah 11 39 59 109
Gambar 3.8. Produk Tepat Guna Karya Dosen dan Mahasiswa UTI tahun 2017-2019

e. Peningkatan Kuantitas Karya yang memperoleh HaKI dan Buku/Book Chapter ISBN
Salah satu upaya yang dilakukan UTI dalam upaya meningkatkan jumlah karya
penelitian dosen yang memperoleh HaKI adalah dengan membentuk Pusat HaKI yang
berada di bawah LPPM. Pembentukan Pusat HaKI ini menjukkan pergerakan yang
sangat baik dimana terjadi peningkatan dalam kuantitas karya dosen yang
memperoleh HaKI pada tahun 2019 dan puluhan karya tahun 2019 yang siap untuk
diajukan untuk memeperoleh HaKI pada tahun 2020. Berikut ini data perolehan HaKI
oleh Dosen UTI dari tahun 2017-2019 dan Draft Usulan HaKI untuk tahun 2020
sejumlah 24 Usulan.

Gambar 3.9. Karya Dosen UTI yang Memperoleh HaKI tahun 2017-2019 dan Draft Usulan
untuk tahun 2020
Selain Kaya yang memperoleh HaKI dosen UTI sampai tahun 2019 juga telah
menghasilkan 6 buah buku yang memperoleh ISBN. Tabel 3.7 manampilkan data buku karya
dosen UTI yang telah terbit dan memperoleh ISBN.

Tabel 3.7. Buku Karya Dosen UTI yang telah Terbit dan Memperoleh ISBN
Tahun
No Buku ber-ISBN, Book Chapter Perolehan Keterangan
(YYYY)
1 2 3 4
1 Sebab Cinta dan Dosa 2017 ISBN : 978-602-453-733-3
2 A Handbook of English for Business 2018 ISBN : 978-602-51479-1-3
3 3LT: Linguistics, Literature, and ISBN : 978-602-51479-0-6
2019
Language Teaching Series
4 Panduan Model Latihan Dribbling ISBN : 978-602-45373-3-3
2019
Sepak Bola untuk Pemula Usia SMA
5 Cara Mudah Memahami Algoritma & ISBN : 9786025208652
Pemrograman (Konsep, Teori dan 2019
Implementasi)
6 Professional Secretary 2019 ISBN : 9786025147920
Jumlah 6

3.3. Capaian Pilar Strategis III : Peningkatan Kesejahteraan Dosen dan Tenaga Kependidikan

Capaian Kinerja UTI untuk mendukung strategi III yaitu peningkatan Peningkatan
Kesejahteraan Dosen dan Tenaga Kependidikan dijelaskan sebagai berikut :
a. Dosen Tersertifikasi
Sampai dengan tahun 2019, jumlah dosen UTI yang tersertifikasi Sejumlah 22 orang dosen (14
% dari dosen tetap), dan sampai Desember 2019 terdapat 20 Orang Dosen yang telah
memenuhi syarat untuk memperoleh tunjangan sertifikasi dan siap untuk mengikuti tahapan
test seleksi Sertifikasi Dosen.
Gambar 3.10. Data Dosen UTI yang memperoleh Sertifikasi Dosen

b. Faslitas Kesehatan
Fasiltas Kesehatan yang di berikan kepada Dosen dan tenaga Kependidikan diberikan dalam
bentuk BPJS Kesehatan. Selain itu UTI juga menyiapkan dana Kesehatan khusus yang jumlahnya
disesuaikan untuk keperluan yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan tenaga kependidikan
untuk membantu biaya pengobatan jika penyakit-penyakit yang diderita tidak masuk dalam
pembiayan BPJS Kesehatan.

c. Fasilitas Rumah Dinas


Sampai dengan tahun 2019, UTI telah memiliki 60 unit rumah dinas type 56 - 70 yang dapat
digunakan untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan sebagi temapt tinggal.

Gambar 3.11. Rumah Dinas Universitas Teknokrat Indonesia


3.4. Capaian Pilar Strategis IV : Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Teknis Dosen dan Tenaga
Kependidikan

3.4.1. PENINGKATAN KOMPETENSI DOSEN


Upaya yang telah dilakukan UTI pada tahun 2019 untuk peningkatan Kompetensi Dosen yaitu
melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dan Workshop. Berikut Kegiatan peningkatan Kapasitas yang
telah dilakukan oleh UTI pada tahun 2019 :
1. Pelatihan Metodologi Pembelajaran
2. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional dan Internasional
3. Pelatihan Penggunaan Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan
4. Pelatihan Pengisian DUPAK untuk pengurusan Kepangkatan Dosen
5. Pelatihan Penulisan Buklu Ajar
6. Pelatihan penggunaan tool pendukung penulisan Artikel Ilmiah
7. Pelatihan Penyusunan Renstra Penelitian
8. Pelatihan Pembuatan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
9. Pelatihan PLC
10. Pelatihan ARGIS bagi dosen Teknik Sipil
11. Pelatihan Pengisian deskripsi Diri untuk persipan Sertifikasi Dosen
12. Pelatihan Kemampuan Bahasa Inggris untu Persiapan Study Lanjut Ke Jenjang S3
13. Pelatihan Kemampuan Akademik (Persipan Test TPA)

Efektivits dari kegiatan peningkatan kompetensi dosen diatas terlihat dari capaian-capain dosen
seperti yang telah di paparkan pada capaian kinerja tahun 2019 pada butir 3.3 Capaian Kinerja Pilar
Strategis III. Selain itu juga efektivitas kegiatan tersebut salahsatunya dalah dengan meningkatnya
kepangkatan dosen di tahun 2019 dan jumlah dosen yang sudah siap mengajukan JA pada tahun 2020.
Berikut ini capaian kinerja UTI dalam hal peningkatan kapasitas dosen dalam hal Jenjang Akademik
Dosen.

Tabel 3.7. Jabatan Akademik Dosen UTI sampai Desmeber 2019 dan data Dosen yang
sedang Proses Pengiriman Pengurusan JA
Jabatan Akademik
Tenaga
No. Pendidikan Guru Lektor Asisten Jumlah
Lektor Pengajar
Besar kepala Ahli
1 2 3 4 5 6 7 8
Doktor/ Doktor Terapan/ 0 1 2 1 3
1 7
Subspesialis
Magister/ Magister 0 0 16 59 79
2 154
Terapan/ Spesialis
3 Profesi 0
Jumlah 0 1 18 60 82 161

Jika diasumsikan seluruh dosen yang mengajukan JA tahun 2019 , maka gambaran
kepangkatan/Jabatan Akademik dosen UTI seperti pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Jabatan Akademik Dosen UTI

3.4.2. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI TENAGA KEPENDIDIKAN


Kegiatan peningkatan Kompetensi tenaga Kependidikan UTIyang dilaksankan pada tahun
2019 diantaranya :
a. Pelatihan Penulisan Proposal dan laporan Kegiatan Bagi Staff Administrasi
b. Workshop Google Optimization for Administration tahun 2019
c. Pelatihan Pengelolaan E-Learning SCELE bulan Febuari 2019
d. Workshop Verifikasi dan Validasi Pelaporan PDDIKTI tahun 7 September 2019
e. Pelatihan Etika dan Etiket pada Febuari 2019
f. Pelatihan Service Excelent pada April 2019
g. Pelatihan pengelolaan jaringan menggunakan Mikrotik pada 12-16 Agustus 2019
Tenaga kependidikan di UTI pada tahun 2019 dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu pustakawan
(4 orang) , Laboran/ Teknisi/ Analis/ Operator/ Programer (18 orang ), dan Administrasi & Umum (28
orang). Total tenaga kepeawaian di UTI berjumlah 50 orang dengan kualifikasi pendidikan 5 orang
(10%) berpendidikan S-2, 29 orang (58%) berpendidikan S1 , dan 16 orang (32%) berpendidikan D3.
Gambar 3.13. Sebaran Kualifikasi Tenaga Kependidikan di UTI

3.5. Capaian Pilar Strategis V : Penguatan Kelembagaan dan Sistem Manajemen UTI

Sebagai komitmen yang kuat dalam menjamin


kualitas pelaksanaan tata kelola dan tata pamong di
Universitas Teknokrat Indonesia, sejak 2006 telah
menerapkan sistem tatakelola organisasi berstandar
internasional ISO 9001:2008 dari Australia dan
tersertifikasi secara resmi sejak 2007 oleh SAI Global
(badan sertifikasi eksternal). Standar internasional
tersebut terus dijaga, ditingkatkan dan diaudit secara
periodik untuk memastikan penjaminan mutu
tatakelola tetap berkualitas. Saat ini Universitas
Teknokrat Indonesia telah tersertifikasi dengan
standar terbaru yaitu Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 dengan no sertifikat QEC24616 (gambar
Gambar 3.14. Sertifikat ISO 9001:2015
3.14).
UTI
Komitmen untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan juga terwujud
dalam bentuk akreditasi eksternal lain oleh lembaga nasional yaitu Badan Akreditasi
Nasional-Perguruan Tinggi(BAN-PT) yang diterapkan pada setiap program studi di
Universitas Teknokrat Indonesia. Dari 15 program studi yang sedang berjalan 100%
telah terakreditasi dengan pencapaian yaitu 1 program studi yang terakreditasi A, 6
program studi terakreditasi B, 8 program studi terakreditasi C. Data hasil akreditasi
menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dapat dilihat pada situs
https://www.banpt.or.id seperti pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Akreditasi Program Studi di UTI

Tidak hanya manajemen dan pelaksanaan pendidikan, namun keuangan juga


merupakan salah satu bagian penting dari institusi yang perlu dipantau dengan
pelaksanaan audit keuangan secara berkala. Penyelenggara Universitas Teknokrat
Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk menjamin mutu pengelolaan
keuangan dengan melaksanakan audit keuangan secara periodik setiap tahun sesuai
tabel 3.8 dengan hasil yang stabil baik yaitu “wajar dengan pengecualian” dari Kantor
Akuntan Publik.

Tabel 3.8. Hasil audit Keuangan Yayasan Pendidikan Teknokrat Oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Tahun
No. Lembaga Audit Perolehan Opini Keterangan
(YYYY)
1 2 3 4 5
WCPA KAP Warnoyo, S.E., M.Si. Wajar dengan Nomor Laporan Audit
1 2013
KMK No. 191/KM.1/2013 pengecualian No. GA.W/151214/PTT.01
WCPA KAP Warnoyo, S.E., M.Si. Wajar dengan Nomor Laporan Audit
2 2014
KMK No. 191/KM.1/2013 pengecualian No. GA.W/050115/PTT.02
WCPA KAP Warnoyo, S.E., M.Si. Wajar dengan Nomor Laporan Audit
3 2015
KMK No. 191/KM.1/2013 pengecualian No. GA.W/260916/PTT.03
NOOR SALIM
Wajar dengan Nomor Laporan Audit
4 KAP Noor Salim dan Rekan 2016
pengecualian No : 008-GA/NSRXI/2018
NIAP: 1358/KM.1/2016
NOOR SALIM
Wajar dengan Nomor Laporan Audit
5 KAP Noor Salim dan Rekan 2017
pengecualian No : 009-GA/NSRXI/2018
NIAP: 1358/KM.1/2016
TEGUH HERU & REKAN
Wajar dengan Nomor Laporan Audit
6 KAP Teguh Heru & Rekan 2018
pengecualian No : 040/LA-THR/XI/2019
NIAP : 579/KM.1/2021
TEGUH HERU & REKAN
Wajar dengan Nomor Laporan Audit
7 KAP Teguh Heru & Rekan 2019
pengecualian No : 046/LA-THR/III/2020
NIAP : 579/KM.1/2021

Selain itu, penguatan system pengelolaan UTI dilakukan dengan memastikan


pengelolaan manajemen dilakukanberbasis Sistem Informasi Terintegrasi. Capaian sampai
bulan desember tahun 2019 berbagai Sistem Informasi telah digunakan oleh menajemen
untuk berbagai keperluan yang dapat dilaporkan sebagai berikut:

A. Sistem Informasi untuk membantu manajemen dalam proses Akademik


• sia.teknokrat.ac.id
• siakad.teknokrat.ac.id
• spada.teknokrat.ac.id
• library.teknokrat.ac.id
• opac.teknokrat.ac.id
• repository.teknokrat.ac.id
• Sila.teknokrat.ac.id
• ejurnal.teknokrat.ac.id
• jim.teknokrat.ac.id
• combased.teknokrat.ac.id
• spmb.teknokrat.ac.id

B. Sistem Informasi Administrasi/Manajemen


• siap.teknokrat.ac.id
• jadwal.teknokrat.ac.id
• e-filing.teknokrat.ac.id
• sister.teknokrat.ac.id
• pjm.teknokrat.ac.id
• edocument teknokrat / OwnCloud
• inventaris.teknokrat.ac.id
• helpdesk.teknokrat.ac.id

C. Website Resmi Universitas Teknokrat Indonesia


• teknokrat.ac.id
• feb.teknokrat.ac.id
• ftik.teknokrat.ac.id
• fsip.teknokrat.ac.id

D. Website Lembaga
• kemahasiswaan.teknokrat.ac.id
• lppm.teknokrat.ac.id
• tracerstudy.teknokrat.ac.id

E. Media Sosial Universitas Teknokrat Indonesia


• Instagram : https://instagram.com/teknokrat.id
• Facebook : https://www.facebook.com/TeknokratIndonesia
• Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCYVRIU8V_Td9fHJRA2u57cg
BAB IV
PENUTUP
Setelah menjalankan program sampai akhir tahun 2019, berikut ini adalah capaian UTI yang
membutuhkan pengembangan lebih lanjut:

1. Kualifikasi Pendidikan Dosen berpendidikan S3 masih sangat sedikit yaitu 7 orang (4,3 % dari
total dosen Tetap)
2. Kuantitas kegiatan PkM dosen perlu di tingkatkan dan dibutuhkan upaya dan dukungan lebih
untuk meningkatkan kuantitas kegiatan dan serapan dana PkM
3. Perlu dilakukan Upaya peningkatan Akreditasi Program Studi terutama untuk program studi
baru
4. Kuaifikasi Jabatan Akademik Dosen Lektor Kepala hanya 0,006% dan banyak Dosen yang
belum memiliki Jabatan Akademik (50,9%), sehingga perlu dilakukan program percepatan
kenaikan Jabatan Akademik Dosen dari semua Jenjang. Banyaknya dosen yang belum memiliki
JA berpengaruh terhadap jumlah dosen yang Tersertfikasi Sebagai Pendidik Profesional.
5. Perlunya upaya penigkatan kegiatan penelitian dan PkM dengan sumber pendanaan
Internasional.
6. Perlunya upaya peningkatan publikasi dosen pada tingkat Internasional baik pada Jurnal, Book
Chapter, maupun Prosiding Seminar Internasional sehingga jumlah sitasi terhadap karya
ilmiah dapat terus bertambah yang akan berdampak pada Kluster Penelitian dan PkM UTI
dapat meningkat.
7. Belum adanya produk karya dosen yang memperoleh Paten, sehingga dibutuhkan
pengembangan kapasitas dosen untuk menghaislkan produk yang berpotensi memperoleh
paten
8. Prestasi Mahasiswa sudah sangat banyak, akan tetapi untuk prestasi tingkat internasional
perlu dilakukan peningkatan

Anda mungkin juga menyukai