ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM STUDY ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
i
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
SK. Dikti No.158/D/O/2003
Direktorat : Gedung Sentra Kramat Blok A Jl. Kramat Raya No.
7-9, Jakarta, Phone: (021) 3190-5498, Fax (021) 3190-5
Website : www.plj.ac.id
Mengetahui,
Wakil Direktur Akademik
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kuliah
Kerja Industri (KKI) ini tepat pada waktunya. Sebagaimana ketentuan yang berlaku
di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun
dan memaparkan laporan Kuliah Kerja Industri (KKI) sebagai salah satu
persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik LP3I Jakarta Program Diploma III.
Untuk itu penulis melakukan Kuliah Kerja Industri (KKI) dari bulan Oktober –
Desember 2021 di MAN 1Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu
penulis dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan Kuliah Kerja Industri (KKI),
khususnya kepada :
1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Akhwanul Akmal, S.P., M.Si.
2. Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Euis Winarti, M.M.
3. Wakil Direktur Bidang Non Akademik, Teddy Setiady, S.Sos., M.Kom.
4. Ketua Jurusan Administrasi, Mujtabah Fatururrahman, S.Pd., M.M.
5. Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Industri (KKI), Bakri, S.Pd., M.Si. yang
bersedia membimbing penulis dalam menyusun Kuliah Kerja Industri (KKI) di
tengah kesibukannya.
6. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Dedi Miswar, S.E.
7. Drs. Usman Ali, M.Pfis selaku Kepala Madrasah MAN 1 Jakarta.
8. Darwin, S.E selaku Pimpinan Tata Usaha MAN 1 Jakarta.
PENDAHULUAN
7
pengembangan yang didasarkan atas dasar data keterampilan yang dimiliki tenaga
kependidikan, pendidik pelatihan dan penilaian prestasi kerja, serta besarnya
kompensasi berdasarkan acuan yang telah dibuat oleh pemerintah. EMIS akan
sangat berguna untuk dapat menyederhanakan kegiatan administrasi seperti
pembuatan laporan rutin, persiapan jumlah kelas, persiapan jumlah tenaga pendidik
dan kependidikan, perencanaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga
proses KBM berjalan dengan efektif dan efisien.
1.2.2 Manfaat
Manfaat Praktis
8
1) Dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas dari kedisiplinan dan
motivasi kinerja guru menjadi lebih maksimal.
2) Dapat menjadi acuan bagi sekolah untuk meningkatkan Pelayanan guru
terhadap siswa siswa nya.
3) Dengan adanya EMIS dapat membantu dalam mengambil keputusan
yang diharuskan untuk menggunakan data yang valid.
9
BAB II
PROFILE PERUSAHAAN
10
ada sebuah madrasah negeri di bawah naungan Departemen Agama yang
bernama Pendidikan Guru Agama ( PGAN ) 6 tahun. Pada waktu itu madrasah
yang berkibar kebanyakan adalah PGA, maka Yayasan Raudhatul Muta'allimin
juga bernama Pendidikan Guru Agama Raudhatul Mutallimin. Dan
kebanyakan tenaga gurunya diambil dari PGAN 6 tahun Jakarta. Yang
akhhirnya PGAN 6 Tahun Jakarta berubah nama menjadi Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 4 Pondok Pinang Jakarta Jakarta Selatan.Puncak perselihan dan
silang pendapat antar pengurus Yayasan, adalah adanya keinginan pengurus
untuk menegerikan PGA Raudhatul Muta'allimin menjadi Madrasah Negeri di
bawah naungan Departemen Agama Atas kerja sama yang baik Anatara pihak
Yayasan dengan Departemen Agama, dan untuk menjawab usulan Yayasan,
maka Departemen Agama melalui c.q. Jawatan Pendidikan Agama DKI Jakarta
dan Direktorat Pendidikan Agama Departemen Agama Republik Indonesia
mengeluarkan surat nomor 144/ A lll / 1968 tertanggal 15 Februar 1968 tentang
Persetujuan usualan Yayasan untuk menegerikan PGA Raudhatul Muta'allimin
tersebut menjadi madrasah negeri di bawah naungan Departemen Agama.
Maka pada tanggal 17 Mei 1968 PGA Raudhatul Muta'allimin ditetapkan
menjadi Madrasah Tsanawiyah Agama lslam Negeri ( M.Ts.A.l.N) 1 Jakarta
dan Madrasah Aliyah Agamal slam Negeri (M.A.A.I.N) 1 Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut maka pada tanggal 1 Agustus 1968
Secara resmi Pendidikan Guru Agama Raudhatul Muta'allimin di bawah
naungan Yayasan(RM) Raudhatul Muta'allimin Mampang Prapatan Jakarta
Selatan ganti nama menjadi ( M.A.A.|.N.) 1 Jakarta, Awal mulanya berstatus
swasta berubah menjadi Madarasah Negeri di bawah naungan Departemen
Agama dengan Pimpinannya Bapak Drs.H . Ahmad Marwazi dibantu oleh
beberapa tenaga pengajar.
Seperti Bapak KH. Abdullah Musa dari Tegal Parang, Bapak Ahmad
Bastomi, BA dari Kali Bata Pulo, Bapak KH.Sidiq Fauzi dari Kuningan Barat,
Bapak Ali Alkaf, BA dari Tanah Abang, lbu Hj.Syarfiatun, Bapak Drs. Abdul
Chair dari Kebayoran Baru. dan masih banyak lagi guru-guru yang bergabung
di Madrasah Aliyah Agama lslam Negeri yang baru tersebut. Adapun kegiatan
11
belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari, sebab pada pagi hari gedungnya
dipakai untuk MTs.A.l.N 1 Jakarta dengan pimpinannya Bapak H. Abdul Aziz
Erawan, B A. Dengan demikian, maka Madrasah Aliyah Agama lslam Negeri
(M .A.A.l.N) Merupakan Madrasah Aliyah tertua di Jakarta sampai saat
sekarang ini, bahkan mungkin untuk Madrasah Aliyah tertua di Indonesia.
Dalam perkembangannya M. A.A.l.N berjalan dengan baik dan berkembang
Cukup pesat. Namun perlu diketahui bahwa Madrasah Aliyah Agama lslam
Negeri(M.A.A.l.N) 1 Mampang Prapatan Jakarta statusnya belum punya
gedung sendiri, masih numpang di gedung madrasah milik Yayasan Raudhatul
Muta'allimin yang dipakai dua madrasah yakni pagi hari untuk Madrasah
Tsanawiyah Agama lslam Negeri 1 Jakarta (M .Ts.A.l.N) 1 J akarta, dan sore
hari untuk Madrasah Aliyah Agama lslam Negeri ( M.A.A.l.N) 1 Jakarta.
Gedung milik Yayasan Raudhatul Muta'allimin untuk dua madrasah maka
sering terjadi kesalahpahaman antara pihak Tsanawiyah dan dengan pihak
Aliyah, akhirnya pada tahun 1976, pihak Aliyah memperoleh gedung baru
yang terletak di Jl. Rawa Bahagia I nomor 28 Grogol Jakarta Barat. Berakaitan
dengan perolehan gedung Baru tersebut, maka semua kegiatan belajar
mengajar dan semua kegiatan administrasi berpindah ke Jalan Rawa Bahagia1
No 28 Grogol Jakarta Barat. Adapun madrasah Aliyah di Mampang Prapatan,
beralih status menjadi kelas jauh atau fililal M.A.A.l.N 1 Jakarta.Pada tahun
itu juga, kebijakan Departemen Agama merubah nama Madrasah Aliyah
Agama lslam Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) 1 Jakarta.
12
1) Peningkatan jatidiri yang kuat dalam belajar dan berkarya.
13
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
Berikut adalah deskripsi kerja pada Tata Usaha MAN 1 Jakarta yang
akan di bahas dari masing-masing bagaimana secara singkat diuraikan sebagai
berikut:
A. Kepala Tata Usaha
Tata usaha sekolah mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
ketatausahaan sekolah.
14
Untuk meyelenggarakan tugas pokok tersebut, tata usaha sekolah
mempuyai fungsi :
1. Perencanaan operasional kegiatan ketatausahaan sekolah.
2. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi administrasi
umum, kepegawaian dan keuangan sekolah.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan koordinasi ketatausahaan
B. Administrasi Kurikulum
Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab
kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan
ketataushaan secara berkala.
C. Bendahara dan Administrasi keuangan
Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi
keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan
Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
1. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah
2. Mengajukan Pembayaran
3. Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite
Sekolah dan sumber lainnya.
4. Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran
Keuangan Negara sesuai petunjuk.
a. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan
15
b. Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap)
c. Membuat Lembar Hasil Waskat
5. Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan
yang dibentuk sekolah.
6. Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku
kas umum, pembantu dan tabelaris.
D. Administrasi Kesiswaan dan BMN
Melaksanakan Administrasi Kesiswaan, bertanggung jawab kepada
Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Membuat Daftar Nomor Induk Siswa
2. Mengisi Buku Klaper Siswa
3. Mengisi Buku Induk Siswa
4. Mengisi Buku Mutasi Siswa
5. Membuat Daftar Keadaan Siswa
6. Membukukan Daftar Keadaan Siswa
7. Membukukan Daftar Siswa perkelas
8. Mencatat Pendaftaran Siswa Baru
9. Membuat usulan peserta ujian
10. Menyimpan daftar Lulusan
11. Menyimpan Daftar Penerimaan atau penyerahan STTB
12. Menyimpan Daftar kumpulan nilai (leger)
13. Menyediakan Blanko Pemanggilan Orang Tua Siswa
14. Membuat Surat Keterangan dan surat mutasi siswa
15. Menyediakan Blanko izin keluar masuk kelas
16. Mengisi papan data keadaan siswa
E. Administasi Pengelola Data PTK dan Kepegawaian
Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab
kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Mengisi Buku Induk Pegawai
2. Membuat DUK, R7/R6(F-3) dan DSO (F-1,2) guru atau pegawai
16
3. Membuat Daftar Prediksi Kenaikan Tingkat atau Golongan gaji
Berkala Guru/Pegawai
4. Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan Gaji
Berkala Guru atau Pegawai
5. Membuat Daftar hadir Guru dan Pegawai
6. Menyimpan Berkas data atau arsip Kepegawaian
7. Membuat SK Pembagian Tugas dan Surat Tugas
8. Membuat Daftar Gaji
9. Membuat Daftar Pembayaran Honorarium dan Kesejahteraan
F. Administrasi Perpustakaan
Melaksanakan Administrasi Perpustakaan, bertanggung jawab kepada
Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku Paket
2. Membuat Nomor / Kode Klasifikasi Buku
3. Membuat Buku Pengunjung Perpustakaan
4. Membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota
Peminjam
5. Membuat Statistik/Grafik Pengunjung dan peminjam
6. Membuat Laporan Keadaan Buku
7. Membuat Daftar pengunaan barang inventaris di perpustakaan
G. Administrasi Persuratan
Melaksanakan Administrasi Persuratan, bertanggung jawab kepada
Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Membuat Nomor Agenda Surat Masuk dan keluar
2. Mengisi Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
3. Mengangandakan/tikrey surat atau dokumen sekolah
4. Mengisi Buku Ekspedisi
17
5. Menyimpan Arsip dan menyampaikan surat
6. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan,
laporan dan lainnya.
7. Membantu kelancaran administrasi sekolah
8. Membuata Administrasi Bendahara
9. Membuat Administrasi Kepegawaian
10. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data sekolah
H. Satpam dan OB
Melaksanakan Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah,
bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas
sebagai berikut :
1. Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan
sekolah,
2. Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
3. Menyiapakan air minum
4. Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
5. Membuka dan mengunci seluruh ruangan
6. Kebersihan WC Siswa
7. Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
8. Melaksnakan piket malam
18
kebudayaan, penelitian, riset dan pengembangan teknologi. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden,[2] dan dipimpin oleh seorang Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Dibentuk pada 19
Agustus 1945 yaitu 76 tahun lalu. Dasar hukum pendirian Peraturan
Presiden Nomor 62 Tahun 2021
b) Kementerian Agama Republik Indonesia (disingkat Kemenag RI, dahulu
Departemen Agama Republik Indonesia, disingkat Depag RI)
c) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
agama. Kementerian Agama dipimpin oleh seorang Menteri Agama
(Menag) yang sejak tanggal 23 Desember 2020 dijabat oleh Yaqut Cholil
Qoumas. Dibentuk pada 3 Januari 1946 75 tahun lalu.
d) BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama Pasal 85 Bidang Pendidikan Madrasah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 80 ayat(1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, danpembinaan pengelolaan sistem informasi di
bidang pendidikan madrasahberdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Kepala Kantor WilayahKementerian Agama.
e) KOMITE SEKOLAH
Awal terbentuknya komite sekolah berdasarkan atas keputusan mentri
nasional No.014/U/2002 tanggal 2 april 2002 maka Badan Pembantu
Penyelenggara Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku lagi. Sebagai
gantinya pada tingkat satuan dapat dibentuk komite sekolah atas prakarsa
masyarakat. UUSPN No 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa
komite sekolah / madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
f) KEPALA SEKOLAH
19
Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan
dinamika sekolah menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala
bidang kehidupan. Kapasitas intelektual, emosional, spiritual dan social
kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas kepemimpinannya.
Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya
membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah.
g) GURU
guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan
suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar
memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Dalam hal ini,
guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan
lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari
penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat
penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik
secara intelektual maupun akhlaknya.
h) SISWA
Siswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama
dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem
pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan. Yang
sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat
ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain, pendekatan sosial,
pendekatan psikologis dan pendekatan edukatif/pedagogis.
20
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3.1
Flowchart Sistem EMIS
21
3.2 ANALISIS SWOT EMIS DAN PROSEDUR KERJA EMIS
Kehadiran EMIS sebagai salah satu bukti nyata adanya revolusi manajemen
pendidikan tradisional menuju manajemen modern. Sistem informasi
manajemen mampu mendukung pengambilan keputusan lembaga pendidikan
menjadi lebih efektif dan efisien.
Kemenag dapat dengan mudah untuk mengetahui secara cepat jumlah murid
dalam suatu madrasah, kondisi sarana dan prasarana, jumlah tenaga pendidik
yang ada di suatu madrasah, angka kelulusan, maupun rasio guru dan murid.
Data output EMIS dapat digunakan untuk mengatur jumlah rombongan belajar
dan pemenuhan jam mengajar, merencanakan anggaran pendidikan di setiap
lembaga, serta mampu mengawasi alur informasi antar informasi yang saling
berhubungan, dalam hal ini Kemenag selaku payung lembaga pendidikan
islam dapat mengawasi manajemen lembaga pendidikan islam binaanya
melalui EMIS.
22
Kemenag tidak hanya memberikan dan memantau penggunaan EMIS di
lembaga pendidikan islam. Kemenag juga melakukan koordinasi proses
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, analisis dan penyebaran informasi
dalam manajemen pendidikan supaya tidak terjadi perbedaan data yang masuk
di Kemenag. Koordinasi tersebut dijalin Kemenag melalui operator di masing-
masing lembaga bersama koordinator EMIS pusat. Koordinasi ini
dimaksudkan untuk memberikan format-format terbaru dari EMIS, pemberian
deadline pengumpulan data online EMIS, dan forum diskusi resmi terkait
kendala maupun analisis serta penyebaran informasi EMIS dalam manajemen
pendidikan. Jadi, Kemenag tidak lepas tangan terhadap penggunaan EMIS ini,
terkadang juga diadakan pembinaan terkait aplikasi basis data yang masih
terhitung baru ini. Sehingga, melalui koordinasi ini diharapkan nantinya EMIS
merupakan basis data seluruh lembaga pendidikan islam dalam satu portal.
Sebagaimana yang disampaikan oleh operator EMIS bahwa ada info
rencananya EMIS akan dibuat menjadi 1 portal, sehingga nanti EMIS itu
merupakan satu-satunya portal basis data.
Secara garis besar, rangkaian pekerjaan EMIS dalam tahap pengelolaan dan
analisis data adalah sebagai berikut :
23
Gambar 3.2
Login Akun
Sumber : emis 4.0
c) Edit Data Kelembagaan dan Lahan
Sesuaikan data lembaga dengan data yang Valid dan sesuai realitas.
Gambar 3.3
Profile Data Kelembagaan dan Lahan
Sumber : emis 4.0
d) Input Data
Input data adalah kegiatan untuk merekap data-data yeng terdapat pada
instrument statistic kedalam computer agar tersimpan didalam database
24
melalui perantara software pengolahan data yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
Gambar 3.4
Data Ruang
Sumber : emis 4.0
Gambar 3.5
Data Ruang
Sumber : emis 4.0
25
Gambar 3.6
Data Guru dan PTK
Sumber : emis 4.0
e) Validitas Data
Validitas data adalah kegiatan untuk memerika ulang data-data yang
telah terekam dan tersimpan dalam database sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahpahaman pada saat disajikan.
f) Merancang Format Table Statistic dan Grafik
Kegiatan ini dirancang untuk menampilkan informasi yang akan
disajikan kedalam bentuk table dan grafik, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan
oleh penggunanya.
g) Interpretasi
Interpretasi adalah kegiatan untuk menterjemahkan setiap table dan
grafik kedalam bentuk yang mudah dipahami oleh para pengguna secara luas.
Informasi yang dihasilkan tersebut ditelaah dan kemudian dipelajari lalu
dituangkan kedalam bentuk narasi yang dapat menjelaskan segala sesuatu yang
direfleksikan olen informasi tersebut disertai dengan implementasi.
26
apa yang dibutuhkan oleh madrasah. Adapun perencanaan jumlah kelas, siswa,
dan SDM untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan tunduk
terhadap aturan pemerintah yang berkaitan dengan rekruitmen tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan. Emis akan sangat berguna untuk menyederhanakan
kegiatan administrasi seperti laporan rutin, persiapan jumlah kelas, persiapan
SDM, perencanaan sarana dan prasaran yang memadai segingga proses KBM
berjalan dengan efisien.
Karena peran data dalam pengambilan keputusan sangat penting, biasanya
sebuah keputusan yang dirumuskan oleh kepala madrasah tanpa didasari oleh
data maka dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil tersebut tidak akan
mampu menjadi solusi malah akan menimbulkan masalah baru.
Idealnya pengambilan keputusan membutuhkan sumber data yang valid
dan mudah untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan
sebagai bahan pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan
kebijakan ataupun pengambilan keputusan yang dibatasi oleh waktu.
Karenanya peran data dalam pengambilan keputusan sangat penting. Jika
sebuah keputusan dirumuskan oleh Kepala Madrasah tanpa didasari oleh data
maka dapat dipastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan mampu menjadi
problem solver tetapi justru menjadi masalah baru.
Beberapa permasalahan yang ada di madrasah contohnya pemerataan guru,
anggaran pendidikan, dan pemenuhan jam. Permasalahan tersebut tidak dapat
diselesaikan oleh kepala madrasah sendiri. Pemerataan guru dan pemenuhan
jam melibatkan wakil kurikulum serta anggaran pendidikan melibatkan seluruh
komponen lembaga sebagai pertimbangan sebelum diajukan ke pusat.
Untuk bisa mencapai realisasi ketepatan waktu dalam penginputan data
maka madrasah melakukan perencanaan serta pelaksanaan yang tepat sehingga
tidak terjadi keterlambatan penginputan data di Madrasah. Pihak madrasah
melaui kepala membuat jadwal penginputan data EMIS menyesuaikan dengan
jadwal yang dikeluarkan admin EMIS pusat dalam hal ini Dirjend Pendis.
Upaya dari admin EMIS pusat guna untuk kelancaran dan ketepatan dalam
input data EMIS diseluruh wilayah Indonesia maka telah membuat jadwal di
27
daerah-daerah walaupun mungkin belum bisa optimal dikarenakan masih
terlalu banyak daerah-daerah yang masuk dalam 1 kelompok dan 1 jadwal.
Pada pelaksanaan pengelolaan EMIS ini seyogyanya harus ada koordinasi
yang baik antar tiap unit kerja. Kita ketahui bahwa aplikasi EMIS ini banyak
kendala yang dihadapi oleh operator. Disinilah pimpinan harus mengerti dan
mengambil kebijakan yang bertujuan untuk membantu kelancaran penerapan
EMIS ini. Pimpinan diharapkan dapat mengerti dan memahami peranan
operator EMIS. Didalam meningkatkan kualitas SDM, pimpinan dapat
membuat workshop pendidikan dan pelatihan bagi operator EMIS madrasah.
Kegiatan ini adalah usaha yang disadari kebutuhan dan keharusannya serta
direncanakan dan dikelola dengan baik prosesnya dimulai perencanaannya
hingga pelaksanaan dari proses pendidikan tersebut.
Selain peningkatan kualitas SDM dalam hal ini adalah operator emis, yang
dapat dilakukan oleh madrasah ialah dengan meningkatkan kualitas komponen
sumber daya hardware dan software. Hardware adalah salah satu sumber daya
unggulan teknologi informasi pada aplikasi EMIS. Mengingat pentingnya
komponen ini, maka pimpinan selaku pengambil kebijakan perlu mengadakan
dan mengelola sumber daya hardware ini, termasuk memaksimalkan
penggunaan dan meminimalkan kerugian dari segi biaya dan waktu. Software
EMIS merupakan sebuah sistem informasi manajemen yang mengelola data
pendidikan secara lengkap baik pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan,
maupun sarana dan prasarana. Dalam menjalankan sebuah komputer kita perlu
memahami dan menguasai apa itu software atau perangkat lunak serta
bagaimana cara mengoprasikannya agar sebuah komputer dapat bekerja
maksimal dalam membantu tugas manusia. Software (perangkat lunak) adalah
sekumpulan data elektronik yang di simpan oleh komputer itu dapat berupa
program atau intruksi yang akan menjalankan suatu perintah.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Di masa industry 4.0 ini semua serba praktis dengan adanya sistem yang
telah termoderenisasi menunjang pekerjaan dengan pengerjaan yang cepat dan
tepat. Sistem emisi yang dipakai dalam dunia pendidikan sangatlah membantu
seluruh pihak yang berkontribusi terhadap mardasa tersebut. Pemakaian emisi
yang dilakukan pihak madrasa sangatlah membatu dalam sebuah pengambilan
keputusan dengan melihat histori bahan keputusan, emisi dilakukan pula untuk
pekerjaan administrasi modern berbasis komputerisasi sehingga seluruh data-
data yang ada akan aman berada didalam sofwer tersebut. Selain itu
penggunaan sofwer tersebut juga dapat dapat mengefisiensi waktu dalam
sebuah proses administrasi mulai dari pengumpulan data sampai dengan
pengarsipan data di dalam sistem tersebut. Setelah semua data terkumpul di
emisi data tersebut akan dijadikan suatu penetuan keputusan yang diambil oleh
kepala madrasa yang nantinya dijadkan tujuan untuk berjalanya suatu sistem
pendidikan di madrasa tersebut, dengan menggunakan sistem emisi keputusan
yang diambil tentunya berlandaskan dengan data yang falit sehingga
keputusannya selanjutnya seharusnya dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
4.2 SARAN
29
mencadangkan/mengarsipkan sebuah file yang sangat penting secara fisik
untuk mencegah hal tersebut terjadi.
30
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jppm/article/download/2704/pdf
http://aisindo.org/wp-content/uploads/2019/10/5.2-PENGELOLAAN-
EDUCATION-MANAGEMENT-INFORMATION-SYSTEM.pdf
https://kamimadrasah.blogspot.com/p/emis-pendis.html
https://man1jakarta.sch.id/sejarah/
https://emis.kemenag.go.id/
31
Lampiran
Lampiran 1 DAILY ACTIVITIES
Lampiran 2 LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING INDUSTRI
Lampiran 3 LEMBAR PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING
32
Lampiran 1 DAILY ACTIVITIES
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
Lampiran 2 LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING INDUSTRI
59
60
61
62
63
Lampiran 3 LEMBAR PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENILAIAN
MAHASISWA KULIAH KERJA INDUSTRI OLEH PEMBIMBING KKI
64
Jakarta, 22 Desember 2021
Dosen Pembimbing KKI
65