2
Bimbel UKBI Widya Medika
PRAKATA
Abdi negara ternyata masih menjadi pekerjaan favorit banyak orang. Buktinya,
setiap ada pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), orang beramai-ramai
mendaftar meski peluang lolos tes CPNS seringkali tak besar. Bayangkan saja, dari
ribuan orang yang mendaftar, terkadang tak sampai lima orang yang diterima.
Persaingannya sangat ketat.
Kalau kamu juga sangat ingin menjadi PNS, tentu kamu harus mempersiapkan diri
dengan matang. Pastikan semua persyaratan sudah kamu penuhi dan kelengkapan
administrasi sudah kamu lengkapi sejak jauh-jauh hari, karena beberapa dokumen
memerlukan waktu pengerjaan yang agak lama. Setelah itu, kamu wajib berlatih
mengerjakan soal tes CPNS secara rutin selama 1-2 bulan penuh sebelum tes
dilaksanakan.
Tes CPNS terdiri dari dua jenis, yakni Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) dan Seleksi
Kompetensi Bidang (SKB). TKD dibagi lagi menjadi Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes
Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Sementara TKB
menguji materi – materi sesuai dengan formasi yang kamu lamar. Masing-masing
memiliki passing grade alias nilai ambang batas yang harus dipenuhi untuk bisa lulus
tes CPNS. Untuk mereview kembali materi – materi dan mengetahui kisi – kisi soal
yang mungkin muncul di SKB maka Bimbingan Belajar Widya Medika menyusun
modulTKB dengan harapan dapat membantu kamu mewujudkan harapanmu menjadi
PNS.
Selamat belajar!
3
Bimbel UKBI Widya Medika
DAFTAR ISI
PRAKATA..................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 4
BAB I TIPS DAN TRIK MENGERJAKAN SKB KEBIDANAN
Tahapan Seleksi........................................................................................................................... 7
Sistem Penilaian........................................................................................................................... 8
Kisi – Kisi Soal.............................................................................................................................. 8
Tips Mengerjakan Soal............................................................................................................... 10
Tips Sukses Lulus SKB.............................................................................................................. 11
BAB II KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN
Kumpulan Soal Asuhan Kehamilan............................................................................................ 14
Pembahasan Soal Asuhan Kehamilan.......................................................................................22
Kumpulan Soal Asuhan Persalinan............................................................................................ 35
Pembahasan Soal Asuhan Persalinan.......................................................................................43
Kumpulan Soal Masa Nifas, Neonatus, Bayi dan Balita.............................................................55
Pembahasan Soal Asuhan Masa Nifas, Neonatus, Bayi dan Balita...........................................62
Kumpulan Soal Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi...........................................................81
Pembahasan Soal Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi......................................................89
Kumpulan Soal Komunitas, Etikolegal, Komunikasi dan Konseling............................................99
Pembahasan Soal Komunitas, Etikolegal, Komunikasi dan Konseling.....................................108
BAB III RINGKASAN MATERI DAN KUMPULAN SOAL PROGRAM KIA,
ATURAN PERUNDANG – UNDANGAN DAN ISU KESEHATAN
Desa Siaga............................................................................................................................... 125
Puskesmas............................................................................................................................... 129
Posyandu Balita........................................................................................................................ 136
Posyandu Lansia...................................................................................................................... 142
Sistem Rujukan........................................................................................................................ 144
Nawa Cita dan Visi Misi Kementrian Kesehatan.......................................................................156
Germas..................................................................................................................................... 161
Imunisasi Campak dan Rubella................................................................................................ 162
Situasi dan Penanganan Stunting............................................................................................ 165
Situasi dan Target Pelayanan KIA............................................................................................ 166
Standar Pelayanan Kebidanan................................................................................................. 167
PWS KIA................................................................................................................................... 170
Kumpulan Soal......................................................................................................................... 175
Kunci Jawaban......................................................................................................................... 195
TIPS DAN TRIK
SELEKSI KOMPETENSI BIDANG
Apa Saja tahapan SelekSINYa?
1. Seleksi administratif
Untuk verifikasi screening administrasi secara online disebut dengan "Seleksi Administrasi
Intranet". Seleksi Administrasi Intranet dilakukan berdasarkan berkas-berkas persyaratan
administrasi yang telah diunggah oleh pelamar. Berkas yang harus disiapkan berbeda –
beda tiap instansi. Persyaratan yang harus disiapkan akan diumumkan di website resmi
BKN yaitu: https://sscn.bkn.go.id.
Setelah Seleksi Administrasi, pelamar yang lolos akan diumumkan melalui pengumuman di
website pendaftaran online cpns, selanjutnya pelamar tersebut berhak mendapatkan Tanda
Peserta Ujian.Pada saat pengambilan TPU, pelamar harus membawa berkas asli (Ijazah,
transkrip, Kartu Identitas, Bukti Pendaftaran), untuk mengetahui keabsahan berkas yang
sudah dikirimkan pada saat seleksi administrasi.
Masing-masing memiliki passing grade alias nilai ambang batas yang harus dipenuhi untuk
bisa lulus tes CPNS. Apabila jumlah yang memenuhi ambang batas kelulusan melebihi
jumlah formasi jabatan maka penentuan selanjutnya berdasarkan peringkat nilai tertinggi
berurutan nilai berikutnya sampai dengan jumlah formasi yang ditetapkan.
Terkadang pilihan jawaban terlihat mirip atau seolah – olah semua benar. Ini yang akan
menyulitkan ketika mengerjakan soal vignette. Trik untuk mempermudah mengerjakan soal
adalah dengan menentukan telebih dahulu KATA KUNCI dari tiap soal.
Misalnya dalam soal contoh di tabel diatas. Kata kunci dalam soal adalah konjungtiva pucat.
Berdasarkan teori, konjungtiva pucat merupakan gejala yang menunjukkan adanya anemia.
Maka pilihan jawaban yang benar adalah melakukan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah untuk memastikan diagnosis anemia.
2. Jawab soal sesuai dengan kewenangan bidan menurut Permenkes No.28 Tahun 2017
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Antara teori dan praktik di lapangan seringkali kita temukan berbeda.Terutama bagi kalian
yang telah lama bekerja di lahan praktik seringkali banyak teori yang sudah dilupakan dan
pekerjaan dilakukan sesuai dengan prinsip efektivitas dan efisiensi. Namun, dalam
mengerjakan soal – soal SKB, pastikan kalian mengerjakan soal sesuai dengan
kewenangan bidan dan sesuai dengan teori – teori kebidanan yang pernah kalian pelajari.
Hindari menjawab soal sesuai dengan praktik di lapangan yang tidak benar menurut teori.
3. Manajemen waktu
Kerjakan mulai dari soal yang kalian anggap mudah, kerjakan soal – soal sulit atau soal
10
Bimbel UKBI Widya Medika
hitungan yang akan menghabiskan banyak waktu. Sisakan soal – soal sulit untuk dikerjakan
belakangan. Kerjakan soal hitungan jika ada sisa waktu.
Ketiga, latihan soal dengan baik. Jika waktu tes masih jauh, maka cara terbaik untuk sukses
dalam Tes CPNS ini adalah dengan latihan rutin setiap hari. Targetkan jumlah soal yang akan
dikerjakan dan dibahas. Terus diulang di setiap waktu yang sudah kita alokasikan dengan
khusus.
Tak terasa, soal-soal akan terasa lebih mudah dan semakin cepat dikerjakan. Apabila sudah
terasa demikian, tingkatkan kualitas latihan soal dengan tipe-tipe yang berbeda. Ditambah lagi,
lakukan simulasi real sistem CAT dengan software yang bisa kita temukan melaui internet atau
di buku-buku Tes CPNS yang banyak dijual di pasaran lengkap dengan CD Simulasi CAT-nya.
Keempat, menyesuaikan gaya belajar. Ini adalah salah satu strategi sukses yang dapat
diterapkan oleh setiap orang. Kenali gaya belajar kita, lalu sesuaikan dengan pola latihan, juga
dengan waktu yang tersedia. Setiap orang tentu tak sama dalam detail secara teknis, meski
yang umum bisa kita ambil sebagai referensi.
Termasuk menilai dimana kelemahan kita dari materi SKB. Dari sana, kita bisa memetakan
prioritas latihan yang harus kita perdalam.
Kelima, ini adalah langkah sukses menjelang hari-H pelaksanaan Tes CPNS. Perlu diingat, kita
tidak boleh hanya fokus pada persiapan terkait soal dan materi tes saja. Hal-hal nonteknis
lainnya juga harus diperhatikan dengan baik. Termasuk persiapan menjelang tes dan saat hari-
H.
Siapkan kartu identitas diri (KTP) satu hari sebelum tes. Pastikan identitasi diri ada dalam
dompet kita. Selanjutnya, cek lokasi tes agar tidak bingung keesokan harinya. Selain itu, kamu
juga bisa melihat hasil tes gelombang sebelumnya. Tujuannya untuk membuat pemetaan skor
dari peserta yang lain. Jika melihat skor yang tinggi, jadikan penyemangat untuk bisa lebih baik.
Keenam, rileks dan nyamankan diri mendekati hari tes. Jadi, khususnya pada H-1 menjelang
Tes CPNS ini, jangan lagi begadang dan memforsir energi serta pikiran kita. Lakukan saja hal-
hal yang bisa membuat tenang dan nyaman. Yakin dengan usaha yang telah kita lakukan dalam
mempersiapkan diri, bahwa kita bisa bertempur dengan baik saat tes esok hari.
Mengapa justru harus rileks? Hal ini agar kita tidak tertekan secara psikologis atau mengalami
stress. Kondisi psikis yang tidak baik tentu akan mempengaruhi kondisi kita saat tes
berlangsung. Oleh karenanya, persiapkan diri kita jauh-jauh hari sebelum hari pelaksanaan Tes
CPNS. Tinggalkan pola SKS (Sistem Kebut Semalam).
Ketujuh, awali pagi di hari tes dengan sarapan. Apalagi untuk yang terbiasa sarapan, jangan
sampai dilewatkan. Kecuali bagi teman-teman yang memang tidak terbiasa untuk sarapan,
boleh-boleh saja. Atau jika tesnya sore, juga jangan lupa untuk makan siang.
Karena pada saat tes ini tentu kita membutuhkan banyak energi. Jadi asupannya pun harus
diimbangi. Termasuk istirahat yang cukup dan teratur menjelang hari tes. Ditambah dengan olah
raga ringan agar badan kita bugar dan pikiran menjadi segar.
Kedelapan, pada saat mengerjakan soal tes, mulailah dengan berdoa. Meminta kepada Tuhan
agar diberi kemudahan dan kelancaran. Lalu, kerjakan dari yang paling kita kuasai terlebih
dahulu. Inilah salah satu keunggulan dari sistem CAT online, dimana kita bisa memilih soal
mana yang akan kita kerjakan.Manfaat dari hal ini adalah, kita bisa memulai dengan soal-soal
yang terasa mudah. Sehingga, muncul optimisme pada saat mengerjakan soal di bagian
selanjutnya. Karena poin dari masing-masing soal sama, maka kita tidak boleh mengabaikan
soal yang tidak kita kuasai. Kerjakan semua tipe soal dengan merata.
Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, dan gunakan sisa waktu yang ada untuk
mengerjakan tipe soal yang kita anggap sulit tadi.
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN ASU
KUMPULAN SOAL
ASUHAN KEHAMILAN
Jumlah soal: 40
Waktu: 40 menit
SOAL
1. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke BPM dengan keluhan terlambat haid selama 3
minggu, saat ini merasa mual muntah dipagi hari. Hasil pemeriksaan KU ibu baik TD 110/70
mmHg, N 84 x/menit, R 24 x/menit, S 36 0C.Apakah pemeriksaan penunjang yang dilakukan
untuk menegakkan diagnosa?
a. HCG urin
b. Aceton urin
c. Reduksi urin
d. Protein urin
e. Glukosa urin
2. Seorang perempuan berumur 30 tahun G3P2A0 hamil 8 bulan datang ke BPM dengan keluhan
bengkak pada kaki. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36 0C.
TFU 27 cm, puka, letak kepala, kepala sudah masuk panggul, DJJ 138x/menit regular.
Bagaimanakah posisi tangan bidan jika dilakukan Leopold 4 sesuai kasus diatas?
a. Searah
b. Sejajar
c. Divergen
d. Disvergen
e. Konvergen
3. Seorang ibu, hamil 34 minggu, datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.
Hasil pemeriksaan palpasi abdomen Leopold II perut kanan ibu teraba tahanan yang keras,
bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin. Apakah tujuan dilakukannya pemeriksaan Leopold
pada kasus diatas?
a. Menentukan bagian kecil janin
b. Menentukan bagian punggung janin
c. Menentukan bagian kanan dan kiri abdomen ibu
d. Menentukan bagian punggung dan bagian kecil janin
e. Menentukan bagian janin yang berada dikanan dan kiri perut ibu
4. Seorang perempuan berusia 30 tahun G2P1A0 datang ke Puskesmas ingin memeriksakan
kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan abdomen TFU setinggi pusat. Berapakah usia
kehamilan pada kasus di atas?
a. 20 minggu
b. 24 minggu
c. 28 minggu
d. 30 minggu
e. 32 minggu
5. Ny. Rani, 32 tahun hamil ketiga datang ke BPS tanggal 29 Agustus 2011, HPHT tanggal 20
Juni 2011, mengeluh mual 1-2 kali per hari, nafsu makan berkurang, TTV dalam batas normal.
Kunjungan ulang yang sebaiknya dilakukan Ny. Rani adalah sebanyak….
a. 1 minggu sekali
b. 2 minggu sekali
c. 3 minggu sekali
d. 4 minggu sekali
e. Kapanpun ibu mau
6. Perempuan 28 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri, mengeluh terlambat haid sejak 5 bulan
yang lalu. Hasil pemeriksaan teraba gerakan janin, pada auskultasi terdengar denyut jantung
janin. TTV dalam batas normal.Termasuk tanda apakah hasil pemeriksaan diatas?
a. Pasti hamil
b. Hamil palsu
c. Hamil anggur
d. Dugaan hamil
e. Mungkin hamil
7. Seorang perempuan berusia 22 tahun hamil pertama 5 bulan datang ke BPM, mengeluh
wajahnya terdapat bercak-bercak coklat. Apa penyebab keluhan yang dialami klien?
a. Peningkatan hormon estrogen
b. Peningkatan hormon progesteron
c. Peningkatan hormon penstimulasi melanosit
d. Peningkatan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
e. Penurunan hormon estrogen
8. Perempuan, 23 tahun mengaku hamil anak kedua tidak pernah keguguran, usia kehamilan 28
minggu, datang ke BPM. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal dan
kenaikan berat badan ibu dalam batas normal. Dilakukan palpasi Leopold I,II,III dan IV pada
perut ibu. Berapakah kemungkinan TFU ibu jika menggunakan sistem McDonald (cm)?
a. 30
b. 31
c. 32
d. 33
e. 34
9. Seorang perempuan berusia 20 tahun menikah 2 bulan yang lalu, datang ke Bidan Praktik
Mandiri dengan keluhan mual muntah karena terlambat makan, sudah minum obat maag, tapi
masih kambuh lagi. Ia mengaku belum siap untuk hamil. Hasil pemeriksaan PP Tes (+).
Apakah perubahan psikologis yang dialami sesuai dengan kasus diatas?
a. Ibu merasa sehat
b. Ibu menunggu dan waspada terhadap kehamilannya
c. Ibu merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya
d. Ibu merasakan kehadiran bayi sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri
e. Ibu menerima kehamilan, dapat menggunakan energi dan pikirannya secara konstruktif
10. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke BPM, menyatakan tidak haid selama 3 bulan,
anaknya yang pertama meninggal karena lahir cacat otak dan spina bifida. Hasil pemeriksaan
plano test (+), teraba ballotement. Apakah konseling yang bisa diberikan oleh bidan pada
kasus di atas?
a. Istirahat cukup
b. Mengkonsumsi tablet Fe
c. Mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari
d. Makan sedikit tapi sering
e. Mengkonsumsi kalsium
11. Seorang perempuan berusia 22 G1P0A0 mengaku hamil 3 bulan datang ke BPM, menyatakan
sudah mendapat imunisasi TT yang ke 2 yaitu 6 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan dalam
batas normal. Bidan memberikan imunisasi TT yang ketiga. Berapa lama kekebalan yang
didapatkan klien pada kasus tersebut?
a. 3 tahun
b. 5 tahun
c. 8 tahun
d. 10 tahun
e. 25 tahun
12. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke Polindes untuk
kunjungan ulang. Hasil pemeriksaan bidan didapatkan TFU 32 cm, puka, preskep, konvergen,
tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 80x/menit, tinggi badan 150 cm, berat badan 60 kg.
Berapakah tafsiran berat janin pada kasus diatas?
a. 3100 gram
b. 3125 gram
c. 3150 gram
d. 3175 gram
e. 3255 gram
13. Seorang perempuan 25 tahun datang ke RS ingin memeriksakan kehamilannya, mengaku
hamil anak ke dua. Hasil pengkajian diketahui klien tidak mendapat haid sejak 2 bulan yang
lalu. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal. Kapankah kilen dianjurkan untuk melakukan
ANC ulang?
a. Satu minggu lagi
b. Dua minggu lagi
c. Tiga minggu lagi
d. Empat minggu lagi
e. Lima minggu lagi
14. Seorang perempuan G1P0A0 hamil 20 minggu datang ke BPM untuk pertama kali ANC. Hasil
pemeriksaan dalam keadaan normal. Asuhan kebidanan yang diberikanoleh bidan adalah
memberikan imunisasi tetanus toksoid. Apakah tujuan tindakan yang dilakukan?
a. Mencegah tetanus pada ibu
b. Mencegah tetanus pada bayi
c. Mencegah tetanus pada petugas
d. Mencegah tetanus pada ibu dan bayi
e. Mencegah tetanus pada petugas dan ibu
15. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Rumah Sakit, mengaku hamil 8 bulan
mengeluh mudah lelah dan pusing. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal
dan konjungtiva pucat. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk
menegakkan diagnosa?
a. Hemoglobin
b. Hitung lekosit
c. Glukosa urine
d. Golongan darah
e. Protein urin
16. Seorang perempuan berumur 24 tahun G3P2A0 hamil 8 bulan, datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit,
S 360C. Ibu sering merasakan bayi menendang perutnya pada saat ibu berbaring/ istirahat.
Berapakah minimal gerakan janin yang terjadi sesuai kasus tersebut?
a. 8 kali dalam 12 jam
b. 10 kali dalam 24 jam
c. 10 kali dalam 12 jam
d. 12 kali dalam 12 jam
e. 12 kali dalam 24 jam
17. Seorang perempuan berusia 21 tahun G2P1A0, usia kehamilan 28 minggu datang ke bidan
praktik mandiri mengeluh mata berkunang-kunang. Hasil pemeriksaan Hb 10,5 gr%, bidan
memberikan tablet Fe dan memberikan saran untuk meminum tablet Fe 1 kali sehari. Berapa
gram kandungan tablet Fe yang diberikan tersebut?
a. 30
b. 60
c. 50
d. 90
e. 10
18. Seorang perempuan berusia 28 tahun. G1P0A0 datang ke BPM untuk melakukan kunjungan
ulang. Hasil anamnesa, ibu sudah merasakan pergerakan janin. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal, TFU 3 jari bawah pusat. Pada usia kehamilan berapakah primigravida pertama
kali merasakan gerakan janin?
a. 14-20 minggu
b. 15-20 minggu
c. 16-20 minggu
d. 17-20 minggu
e. 18-20 minggu
19. Seorang perempuan usia 28 tahun G2P0A1 gravida 34-35 minggu datang ke BPM tanggal 07
November 2016. Ibu mengatakan sering mengalami sakit pinggang. Hasil pemeriksaan TD:
120/80 mmHg, N: 82x/menit, TFU : 32cm, presentasi kepala, PUKA, DJJ: 138x/menit regular.
Kapankah jadwal kunjungan ulang sesuai kasus tersebut?
a. 07 Desember 2016
b. 14 Desember 2016
c. 14 November 2016
d. 28 Desember 2016
e. 01 Desember 2016
20. Seorang ibu G1P0A0 datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilan dan imunisasi. Ibu
mengaku pernah diimunisasi satu kali sebelum menikah. Lamanya menikah sampai
mengandung adalah 3 bulan. Menurut saudara apakah yang akan diberikan kepada ibu
tersebut?
a. Konseling tanda bahaya
b. Penyuluhan imunisasi TT
c. Memberi imunisasi TT ke 2
d. Tidak perlu TT ke 2
e. Memberi imunisasi TT ke 3
21 Ibu hamil, 24 tahun datang ke Poskedes untuk kunjungan ulang. Hasil pemeriksaan usia
kehamilan 32 minggu, pada fundus teraba bagian bulat, keras dan melenting. Sumbu
memanjang janin searah dengan sumbu panjang ibu, bagian bawah teraba lunak dan besar.
Apakah presentasi yang mungkin terjadi pada kasus tersebut?
a. Dahi
b. Muka
c. Kepala
d. Lintang
e. Bokong
22 Seorang perempuan berusia 28 tahun G2P1A0 hamil 16 minggu datang ke polindes mengeluh
mual muntah terus menerus. Hasil pemeriksaan turgor kulit menurun, lidah kering, mata
cekung, berat badan mengalami penurunan. Apakah tindakan bidan yang paling tepat pada
kasus tersebut?
a. Rawat polindes
b. Rujukan ke rumah sakit
c. Konsultasi dengan dokter
d. Kolaborasi dengan dokter
e. Kolaborasi dengan bidan senior
23 Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke puskesmas
mengeluh mual muntah terus menerus, tidak nafsu makan dan nyeri epigastrium. Hasil
pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 96x/menit, Suhu 38 oC, RR 18x/menit, nafas tercium aseton,
dan terlihat khawatir dengan keadaan dirinya. Apakah diagnosa dari kasus tersebut?
a. Emesis gravidarum
b. Hyperemesis gravidarum tingkat I
c. Hyperemesis gravidarum tingkat II
d. Hyperemesis gravidarum tingkat III
e. Hyperemesis gravidarum tingkat IV
24 Seorang perempuan berusia 23 tahun, hamil pertama kali, usia kehamilan 12 minggu datang
ke bidan praktik mandiri dengan keluhan mual muntah 4-5 kali sehari dan merasa khawatir
akan mengganggu kesehatan janinnya, hasil pemeriksaan keadaan umum baik, S 36,5 oC, TD
100/60 mmHg, pernapasaan 20 x/menit, turgor kulit baik. Apakah konseling yang paling tepat
dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Konseling tanda bahaya trimester I
b. Konseling cara mengatasi hiperemesis
c. Konseling untuk bedrest total di BPM
d. Konseling perubahan fisiologis pada ibu hamil
e. Konseling rujukan ke RS
25 Seorang perempuan usia 35 tahun usia kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan
kram perut bagian bawah, perdarahan bercak dari kemaluannya, hasil pemeriksaan TD:
120/80 mmHg, N : 97x/menit, R : 24x/menit, S : 37,5 oC, PD: serviks tertutup. Apakah diagnosa
pada kasus di atas?
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
26 Seorang perempuan berusia 35 tahun usia kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan dari kemaluannya, hasil pemeriksaan TD:
120/80 mmHg, N: 88x/menit, R:24x/menit, S: 37,5 oC, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi, PD:
serviks terbuka.Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
27 Seorang perempuan usia 35 tahun usia kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan
kram perut bagian bawah, perdarahan dari kemaluannya, hasil pemeriksaan TD: 120/80
mmHg, N: 88x/menit, R: 24x/menit, S: 37,5 oC, ekspulsi sebagian hasil konsepsi, PD: servik
terbuka. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
28 Seorang perempuan usia 35 tahun usia kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan
kram perut bagian bawah, perdarahan dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan TD: 120/80
mmHg, N: 88x/menit, R: 24x/menit, S: 37,5 oC, riwayat ekspulsi hasil konsepsi, PD: servik
terbuka. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus Imminens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
29 Seorang perempuan usia 40 tahun usia kehamilan 18 minggu, datang ke BPM dengan keluhan
kram perut bagian bawah, perdarahan dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan TD: 120/80
mmHg, N: 88x/menit, R: 24x/menit, S: 37,5 oC, TFU lebih besar dari usia gestasinya, terdapat
sindroma mirip preeklamsia, tidak terdengar DJJ, dan keluar jaringan seperti anggur, PD:
servik terbuka. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus Imminens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
30 Seorang perempuan usia 18 tahun usia kehamilan 10 minggu dirujuk bidan ke RS. Mengeluh
perdarahan bercak dan nyeri perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan vital sign: TD 90/60
mmHg, N 110x/menit, dilakukan douglas pungsi terdapat darah yang tidak membeku. Apakah
diagnosa klien diatas?
a. Abortus komplit
b. Abortus inkomplit
c. Kehamilan mola
d. Kehamilan ektopik
e. Kehamilan ektopik terganggu
31 Seorang perempuan berumur 24 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD 110/80 mmHg, TFU 39
cm, janin tunggal, hidup, preskep, belum masuk PAP. BB ibu naik 16 kg sampai saat ini.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?
a. Hb
b. Leukosit
c. Ketonurin
d. Protein urin
e. Glukosa urin
32 Seorang perempuan usia 23 tahun, hamil anak pertama usia kehamilan 3 bulan datang ke
puskesmas dengan keluhan perut terasa mules, keluar darah sedikit dari jalan lahir. Hasil
palpasi tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan dalam terdapat
perdarahan dari kanalis servikalis. Kanalis servikalis masih tertutup. Apakah nasehat yang
diberikan pada kasus diatas?
a. Banyak makan
b. Istirahat baring
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan CTG
e. Kuretase
33 Ibu Lina datang ke klinik bidan dengan keluhan keluar darah pervaginam banyak sejak 1
jam yang lalu, setelah diperiksa bidan menemukan ibu hamil 13 minggu, TFU 3 jari atas
simfisis, nyeri tekan, KU lemah, tensi 90/60 mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan dalam
portio terbuka dan teraba jaringan. Tindakan yang dilakukan bidan adalah.....
a. Segera pasang infus dengan RL menggunakan jarum ukuran 18, berikan oksigen, dan
siapkan rujukan
b. Explorasi sisa jaringan pada mulut rahim dan lanjutkan dengan rujukan
c. Minta tolong teman pasang infus dan siapkan kuretase
d. Segera berikan oksigen dan minta keluarga rujuk ke RS
e. Lakukan kuretase
34 Seorang perempuan berumur 21 tahun G1P0A0 hamil 4 bulan, datang ke BPM dengan
keluhan darah berupa flek-flek merah kecoklatan. Hasil pemeriksaan TD 120/70 mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 36 0C. Hasil pemeriksaan dalam belum ada dilatasi serviks. Apakah
tindakan yang diberikan sesuai kasus tersebut?
a. Persiapan kuretase
b. Mengurangi aktivitas
c. Kaji tanda-tanda kehamilan
d. Persiapan pengobatan dengan preparat progesteron
e. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan kehamilannya
35 Bidan merujuk pasien berusia 28 tahun G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu ke RSU dengan
kondisi pasien tidak sadar, mengalami kejang – kejang. Hasil pemeriksaan TD 160/110 mmHg,
N 100 x/menit, R 16 x/menit, DJJ irreguler, terdapat oedema pada wajah, tangan, dan kaki.
Apakah diagnosa yang sesuai dengan kasus di atas?
a. Eklampsia
b. Pre eklampsia berat
c. Pre eklampsia ringan
d. Pre eklampsia sedang
e. Superimposed preeklamsia
36 Seorang perempuan usia 28 tahun hamil 36 minggu datang ke BPM diantar dengan suaminya.
kondisi klien tidak sadar dan mengalami kejang – kejang. Hasil pemeriksaan dilakukan oleh
bidan didapatkan TD 180/110 mmHg, N 100 x/menit, R 15 x/menit, DJJ irreguler, terdapat
oedema pada wajah, tangan, dan kaki. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan
pada kasus di atas?
a. Aceton Urine
b. HCG Urine
c. Protein urine
d. Reduksi Urine
e. Glukosa urine
37 Seorang perempuan usia 19 tahun hamil 34 minggu datang ke BPM diantar keluarga dalam
kondisi tidak sadar dan mengalami kejang – kejang. Hasil pemeriksaan TD 180/110 mmHg, N
100x/menit, R 16x/menit, DJJ irreguler, terdapat oedema pada wajah,tangan, dan kaki.
Bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada kasus di atas?
a. Rujuk ke RS
b. Memberikan MgSO4 dan kemudian rujuk ke RS
c. Memberikan diazepam dan kemudian rujuk ke RS
d. Memasang infus dan dirawat di BPM sampai sembuh
e. Memberikan MgSO4 dan diazepam kemudian rujuk ke RS
38 Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke Rumah Bersalin, mengeluh penglihatan kabur
sejak tadi malam. Satu minggu yang lalu hanya pusing dan bengkak saja, belum
memeriksakan diri, usia kehamilan 39 minggu. Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 160/110
mmHg, protein urin ++. Apakah assesment/ diagnosa saudara sesuai hasil pemeriksaan
terhadap kasus diatas?
a. PER
b. PEB
c. Eklamsi
d. Hipertensi esensial
e. Hipertensi kronik
39 Seorang perempuan usia 25 tahun dirujuk ke RS dengan masalah penglihatan kabur sejak
kemarin, tiga hari yang lalu hanya pusing saja, belum memeriksakan diri, usia kehamilan 38
minggu. Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah : 160/110 mmHg, protein urin ++. Segera
dilakukan penatalaksanaan untuk mencegah terjadinya kejang. Apakah penatalaksanaan awal
kasus tersebut ?
a. Adalat setiap 24 jam
b. Nifedipin 12 jam kemudian
c. Pemberian pematangan paru
d. MgSO4 (20%) 12 gr secara IM
e. MgSO4 (40%) 4gr secara bolus
40 Seorang perempuan berusia 40 tahun G4P2A1 hamil 8 bulan datang ke RS diantar keluarga
dengan kejang-kejang sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD 190/110 mmHg, Nadi
84x/menit, S 37oC, R 24x/menit, protein urin ++. Apakah penatalaksanaan sesuai kasus
tersebut?
a. Memasang sudip lidah
b. Memberikan antikonvulsan
c. Memberikan cairan infus
d. Membaringkan pasien miring kiri
e. Memberikan oksigen 4-6 liter/menit
PEMBAHASAN KUMPULAN SOAL 1
ASUHAN KEHAMILAN
1. Kata kunci: terlambat haid 3 minggu, mual, dan muntah
Jawaban: A
Pembahasan:
Di awal kehamilan, jaringan korionik (yang kemudian berkembang menjadi plasenta)
memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) yang disekresikan melalui urin.
Hormon ini dapat dideteksi di minggu pertama terlambat haid. Karena itu, kadar HCG dalam urin
digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa kehamilan (Macdonald and
Magill-Cuerden, 2010). Pemeriksaan HCG dalam urin dikenal juga dengan pemeriksaan plano
pregnancy test (PP test) atau gravidect test.
Pemeriksaan aceton urin digunakan untuk mendiagnosis hiperemesis gravidarum.
Pemeriksaan reduksi urin digunakan untuk mendiagnosis diabetes gestasional, pemeriksaan
ini dikenal juga dengan pemeriksaan glukosa urin.
Pemeriksaan protein urin digunakan untuk mendiagnosis preeklampsia.
2. Kata kunci: kepala sudah masuk panggul
Jawaban: C
Pembahasan:
Konvergen: seluruh bagian kepala belum masuk panggul
Sejajar : sebagian kepala sudah masuk panggul
Divergen : seluruh bagian kepala sudah masuk panggul
3. Kata kunci: tujuan pemeriksaan Leopold II
Jawaban: D
Pembahasan:
Tujuan pemeriksaan palpasi abdomen pada pasien hamil adalah untuk menentukan usia
kehamilan, letak, dan presentasi janin di dalam uterus.
Penentuan tinggi uterus dilakukan dengan pengukuran TFU secara Mc.Donalds dengan pita
ukur, sedangkan penentuan letak janin dilakukan dengan perasat Leopold.
Pemeriksaan Lepold terdiri dari 4 bagian, yaitu (Kemenkes, 2013):
Leopold I: menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terdapat di fundus (sejak awal
trimester I)
Leopold II: menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (sejak akhir
trimester II)
Leopold III: untuk menentukan bagian janin yang terdapat di sisi bawah uterus (sejak akhir
trimester II)
Leopold IV: untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah janin masuk ke dalam rongga
panggul (setelah usia kehamilan >36 minggu)
4. Kata kunci: TFU setinggi pusat
Jawaban: B
Gambar tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan (Macdonald and Magill-Cuerden, 2010)
5. Kata kunci: usia kehamilan berdasarkan perhitungan dari HPHT adalah 10 minggu (trimester I)
Jawaban: D
Pembahasan:
WHO menganjurkan jadwal ANC setiap 4 minggu sekali hingga usia kehamilan 28 minggu,
setiap 2 minggu di usia 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali setelahnya.
6. Kata kunci: teraba gerakan janin dan terdengar DJJ
Jawaban: A
Pembahasan:
Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu (Varney dkk, 2004):
a. Tanda presumtif/tidak pasti: perubahan fisiologis yang umumnya ditemukan pada wanita
hamil. Misalnya mual muntah, abdomen membesar, berat badan naik, payudara membesar.
b. Tanda mungkin hamil: perubahan fisiologis dan anatomis selain gejala presumtif yang
terdeteksi melalui pemeriksaan fisik oleh pemeriksa. Misalnya tanda Goodel, Hegar,
Chadwick, pembesaran uterus, ballotement, PP test positif.
c. Tanda positif/pasti hamil: pemeriksa dapat merasakan/ mendengarkan adanya janin didalam
uterus. Contohnya, pemeriksa meraba bagian-bagian janin melalui palpasi, terdengar denyut
jantung janin melalui pemeriksaan auskultasi, terasa gerakan janin oleh pemeriksa, janin
terlihat melalui pemeriksaan USG.
7. Kata kunci: penyebab bercak coklat diwajah
Jawaban: C
Pembahasan:
Hiperpigmentasi ditandai dengan munculnya bercak di area seperti wajah, leher, aksila, lipatan
paha, areola, vulva, area perianal dll. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan serum
estrogen, progesteron dan hormon penstimulasi melanosit (melanocyte-stimulating hormone)
(Macdonald and Magill-Cuerden, 2010)
TRIK: Ketika ada 3 pilihan jawaban yang benar, pilih yang paling spesifik. Dalam soal ini, pilihan
jawaban A, B dan C benar, namun pilihan C (hormon penstimulasi melanosit merupakan hormon
yang spesifik menyebabkan hiperpigmentasi di kulit, maka jawaban yang dipilih adalah C).
8. Kata kunci: usia kehamilan 28 minggu, berapa TFU
Jawaban: A
Pembahasan:
Dengan menggunakan sistem McDonald, fundus uteri diukur dari simfisis ke fundus (Kemenkes,
2010) dengan pita ukur dalam posisi centimeter dibalik ke arah perut ibu untuk menghindari bias
hasil pemeriksaan (Macdonald and Magill-Cuerden, 2010).
Untuk menentukan TFU normal (antara usia kehamilan 20 – 36 minggu), rumus yang dapat
digunakan adalah (Kemenkes, 2013):
Jika hasil pemeriksaan berbeda ±2 cm dari TFU seharusnya, curigai adanya kelainan
pertumbuhan janin (makrosomia atau IUGR atau Gemelli) atau kelainan cairan ketuban
(polihidramnion atau oligohidramnion)
Jika dalam soal diketahui TFU dan ditanyakan usia kehamilan maka:
Jawaban: C
Pembahasan:
Perubahan psikologis pada wanita hamil (Kemenkes, 2007)
Jawaban: C
Pembahasan:
Spina bifida merupakan kecacatan kongenital yang disebabkan oleh defek pada tabung saraf.
Kondisi ini dapat dicegah dengan pemberiaan asam folat dimulai sejak sebelum konsepsi dan
selama 12 minggu pertama kehamilan (Macdonald and Magill-Cuerden, 2010). Dosis asam folat
yang dianjurkan adalah 400 μg 1xsehari (Kemenkes, 2013).
11. Kata kunci: kekebalan yang diperoleh setelah imunisasi TT ketiga
Jawaban: B
Pembahasan:
Pemberian imunisasi TT lengkap (Kemenkes, 2007)
Imunisasi Interval Durasi Perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama Tidak ada
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup
12. Kata kunci: usia kehamilan 32 minggu, TFU 32 cm, konvergen (belum masuk panggul).
Jawaban: E
Pembahasan:
Taksiran berat badan janin (TBBJ) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Johnson.
Rumus yang digunakan adalah:
Dalam kasus ini, diketahui TFU 32 cm, dan kepala belum masuk panggul (konvergen), maka
rumus yang digunakan adalah:
𝑇𝐵𝐵𝐽 = (𝑇𝐹𝑈 − 12)𝑥155
Jawaban: D
Pembahasan:
Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan dilakukan paling
sedikit 4 kali selama kehamilan. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut:
Jumlah
Waktu
Kunjungan Trimester Kunjungan
yang Dianjurkan
Antenatal
I 1 x (K1) Sebelum 16 minggu
II 1 x (K2) Antara 24 – 28 minggu
III Antara 30 – 32 minggu
2 x (K3 dan K4) Antara 36 – 38 minggu
Sementara itu, WHO menganjurkan jadwal ANC setiap 4 minggu sekali hingga usia kehamilan
28 minggu, setiap 2 minggu di usia 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali setelahnya.
14. Kata kunci: menerima suntikan tetanus pertama
Jawaban: D
Pembahasan:
Vaksinasi tetanus toksoid pada pemeriksaan antenatal dapat menurunkan kemungkinan
kematian bayi dan mencegah kematian ibu akibat tetanus. Imunisasi TT memberikan kekebalan
aktif kepada ibu dan kemudian ditransfer melalui plasenta ke janin (Kemenkes, 2007). Jika ibu
menerima imunisasi TT selama kehamilan, bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus
hingga beberapa minggu setelah kelahirannya.
15. Kata kunci:hamil 8 bulan, mengeluh mudah lelah dan pusing, konjungtiva pucat
Jawaban: A
Pembahasan:
Dalam kasus ini pasien dengan usia kehamilan 8 bulan mengeluh mudah lelah dan pusing.
Gejala subjektif ini dicurigai terkait dengan anemia. Hasil pemeriksaan fisik berupa konjungtiva
pucat semakin menguatkan kecurigaan akan anemia. Selain itu, usia kehamilan 8 bulan
merupakan puncak terjadinya hemodilusi.
Gejala pada anemia defisiensi besi terkadang bisa tidak terdeteksi karena sangat ringan. Gejala
yang muncul pada anemia tergantung pada tingkat keparahan anemia yang diderita. Berikut ini
adalah beberapa gejala yang sering terjadi akibat anemia defisiensi besi: mudah lelah, kurang
berenergi, muka pucat, pusing, sakit kepala, dan konjungtiva pucat.
Untuk memastikan diagnosa anemia diperlukan pemeriksaan hemoglobin.
16. Kata kunci: bayi terasa sering menendang
Jawaban: C
Pembahasan:
Gerakanan janin normalnya dirasakan minimal 10 kali dalam 12 jam.
17. Kata kunci: Hb 10,5 gr%
Jawaban: B
Pembahasan:
Tablet zat besi diberikan kepada semua ibu hamil paling sedikit 90 tablet, dengan dosis 1 tablet
setiap hari dimulai segera setelah mual dan muntah tidak dirasakan lagi. Setiap tablet zat besi
mengandung 60 mg zat besi dan 0,25 mg asam folat.
18. Kata kunci: primigravida
Jawaban: E
Pembahasan:
Gerakan janin pertama atau quickening pertama kali dirasakan oleh primigravida di usia
kehamilan 18 – 20 minggu dan oleh multigravida di 16 – 18 minggu.
19. Kata kunci: Gravida 34-35 minggu
Jawaban: C
Pembahasan:
Jumlah
Waktu Kunjungan
Trimester Kunjungan
yang Dianjurkan
Antenatal
I 1 x (K1) Sebelum 16 minggu
II 1 x (K2) Antara 24 – 28 minggu
Antara 30 – 32 minggu
III 2 x (K3 dan K4) Antara 36 – 38 minggu
20. Kata kunci: sudah mendapatkan TT1
Jawaban: C
Pembahasan:
Setiap ibu hamil yang belum pernah diberikan imunisasi tetanus harus mendapatkan paling
sedikit 2 kali suntikan selama kehamilannya. Suntik TT pertama pada kunjungan antenatal
pertama dan TT kedua diuntikkan 4 minggu kemudian. Apabila sebelum hamil ibu pernah
diimunisasi, maka pemberian imunisasi TT tambahan perlu dilakukan selama kehamilan.
21 Kata kunci: fundus teraba bagian bulat, keras, dan melenting, bagian bawah teraba lunak dan
besar.
Jawaban: E
Pembahasan:
Diagnosis presentasi bokong dengan pemeriksaan leopold adalah ditemukannya fundus teraba
bagian bulat, keras, dan melenting, bagian bawah teraba lunak dan besar.
Ketika dilakukan pemeriksaan DJJ, biasanya DJJ terdengar diatas pusat.
22 Kata kunci: mual muntah terus menerus, turgor kulit menurun, lidah kering, mata cekung, dan
berat badan mengalami penurunan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam kasus ini pasien mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16 minggu, menimbulkan dehidrasi, gangguan asam basa,
elektrolit, dan ketosis.
Turgor kulit menurun, lidah kering, mata cekung, berat badan mengalami penurunan
menunjukkan adanya gejala dehidrasi.
Hiperemesis gravidarum dengan dehidrasi memerlukan penanganan di rumah sakit.
23 Kata kunci: mual muntah terus menerus, nafas tercium bau aseton
Jawaban: C
Pembahasan:
Hiperemesis gravidarum dapat dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
Muntah terus menerus, tidak mau makan, BB menurun, nyeri epigastrium
Derajat I Nadi meningkat hingga 100x/menit, TD sistolik menurun
Mata cekung, lidah kering, turgor kulit menurun, urin normal
Gejala lebih berat, semua yang dimakan/minum dimuntahkan kembali,
sangat haus, subfebris
Derajat II Nadi 100 – 140x/menit, tekanan darah sistolik <80 mmHg
Apatis, kulit pucat, lidah kotor
Kadang ikterus, aseton (+), bilirubin (+), BB turun cepat
Gangguan kesadaran (delirium-koma)
Muntah berkurang atau berhenti
Derajat III
Ikterus (+), sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin urin (+), BB
turun cepat
24 Kata kunci: mual muntah 4-5 kali sehari, TTV dalam batas normal, turgor baik
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam kasus ini, ibu mengalami emesis gravidarum (bukan hiperemesis) karena TTV dalam
batas normal, tidak ada tanda dehidrasi. Maka konseling yang tepat adalah menjelaskan bahwa
apa yang ibu alami adalah hal yang fisiologis terjadi akibat peningkatan hormon kehamilan.
Setelah itu, jelaskan cara mengatasi mual dan muntah dalam kehamilan.
25 Kata kunci: trimester I, perdarahan, serviks tertutup
Jawaban: C
Pembahasan:
Jenis – jenis abortus menurut kejadiannya:
Jenis
Tipe Perdarahan Serviks Jaringan
abortus
Imminens Sedikit/ bercak Menutup Tidak teraba
Insipiens Banyak Membuka Teraba/ tidak teraba
Komplit Banyak Menutup Sudah keluar
Inkomplit Sedikit Membuka Sebagian keluar, teraba sisa jaringan
Jawaban: B
Pembahasan:
Jenis
Tipe Perdarahan Serviks Jaringan
abortus
Imminens Sedikit/ bercak Menutup Tidak teraba
Insipiens Banyak Membuka Teraba/ tidak teraba
Komplit Banyak Membuka Sudah keluar
Inkomplit Sedikit Membuka Sebagian keluar, teraba sisa jaringan
27 Kata kunci: perdarahan, ekspulsi sebagian hasil konsepsi, serviks terbuka
Jawaban: D
Pembahasan:
Jenis
Tipe Perdarahan Serviks Jaringan
abortus
Imminens Sedikit/ bercak Menutup Tidak teraba
Insipiens Banyak Membuka Teraba/ tidak teraba
Komplit Banyak Membuka Sudah keluar
Inkomplit Sedikit Membuka Sebagian keluar, teraba sisa jaringan
Jawaban: A
Pembahasan:
Jenis
Tipe Perdarahan Serviks Jaringan
abortus
Imminens Sedikit/ bercak Menutup Tidak teraba
Insipiens Banyak Membuka Teraba/tidak teraba
Komplit Banyak Membuka Sudah keluar
Inkomplit Sedikit Membuka Sebagian keluar, teraba sisa jaringan
29 Kata kunci: perdarahan, TFU lebih besar dari usia kehamilan, sindrom mirip preeklampsia,
DJJ (-), keluar jaringan seperti anggur.
Jawaban: E
Pembahasan:
Perbedaan mola hidatidosa dan KET
Mola Hidatidosa KET
Gejala khas Perdarahan Perdarahan
TFU lebih besar dari Nyeri perut bagian
usia kehamilan bawah
Tidak ada tanda pasti Gejala syok (tensi
kehamilan rendah, nadi cepat,
Kadar β-hCG tinggi KU jelek)
Pengeluaran jaringan Nyeri goyang serviks
seperti anggur/mata Kuldosintesis/
ikan douglas punksi (+)
DJJ (-)
30 Kata kunci: perdarahan bercak, nyeri perut bagian bawah, douglas pungsi positif
Jawaban: E
Pembahasan:
Perbedaan mola hidatidosa dan KET
Mola Hidatidosa KET
Gejala khas Perdarahan Perdarahan
TFU lebih besar dari Nyeri perut bagian
usia kehamilan bawah
Tidak ada tanda pasti Gejala syok (tensi
kehamilan rendah, nadi cepat,
Kadar β-hCG tinggi KU jelek)
Pengeluaran jaringan Nyeri goyang serviks
seperti anggur/mata Kuldosintesis/
ikan douglas punksi (+)
DJJ (-)
31 Kata kunci : BB kehamilan naik 16 kg
Jawaban: E
Pembahasan :
Kenaikan berat badan yang normal selama masa kehamilan adalah 8-12 kg. Jika kenaikan berat
badan melebihi bata normal maka perlu dilakukan pemerikaan penunjang glukosa urin/ reduksi
urin.
32 Kata kunci: sakit perut, perdarahan, serviks menutup
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam kasus ini, pasien mengalami abortus imminens. Secara umum abortus imminens
ditangani dengan tirah baring/bed rest dan pemberian obat – obatan dengan kolaborasi dengan
dokter spesialis obstetri.
33 Kata kunci: perdarahan banyak, porsio terbuka, teraba jaringan, tensi 90/60 mmHg
Jawaban: A
Pembahasan:
Diagnosa kasus ini adalah abortus inkomplit dengan gejala syok hemorargik. Maka tindakan
yang diperlukan adalah:
a. Stabilisasi kondisi pasien: pasang infus menggunakan jarum besar untuk mengantisipasi
kebutuhan transfusi
b. Rujuk
34 Kata kunci : flek-flek merah kecoklatan, belum ada dilatasi serviks
Jawaban : B
Pembahasan :
Diagnosa kasus ini adalah abortus imminens. Secara umum abortus imminens ditangani dengan
tirah baring/bed rest. Dalam hal ini pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitasnya.
35 Kata kunci: hamil 36 minggu, kejang, TD 160/110 mmHg
Jawaban: A
Pembahasan:
Hipertensi dalam kehamilan
Jenis Usia Tekanan Protein
Asuhan
hipertensi kehamilan darah urin
Hipertensi <20 minggu ≥140/90 (-) 1. Tirah baring
kronis + riwayat mmHg 2. Kolaborasi untuk pemberian
hipertensi antihipertensi
sebelum 3. Observasi dengan ANC
hamil lebih sering
Hipertensi ≥20 minggu ≥140/90 (-) 1. Tirah baring
gestasional mmHg 2. Kolaborasi untuk pemberian
antihipertensi
3. Observasi dengan ANC
lebih sering
Superimposed ≥20 minggu ≥140/90 (+) Tangani seperti PER atau PEB
preeklampsia + riwayat mmHg
hipertensi
kronis
Preeklampsia ≥20 minggu 140/90- (+) 1. Tirah baring
ringan 160/110 2. Kolaborasi untuk pemberian
mmHg antihipertensi
3. Observasi dengan ANC
lebih sering
Preeklampsia ≥20 minggu ≥160/110 (++) 1. Perbaiki keadaan umum
berat mmHg atau (jalan
lebih nafas, pernapasan/oksigen,
disertai cairan intravena/infus)
gejala 2. Berikan MgSO4 dosis awal: 4
sakit gram
kepala, (10 ml larutan MgSO4 40%)
pengeli- secara IV pelan selama 15 –
hatan 20
kabur,dll menit(lanjutkan dengan
Eklampsia ≥20 minggu ≥140/90 (+) atau rujukan
+ kejang mmHg lebih jika di puskesmas/BPM)
umum atau 3. Lanjutkan dengan dosis
koma MgSO4
rumatan/pemeliharaan: 6
gram
MgSO4 (15 ml larutan MgSO4
40%), larutkan dengan 500
mL RL,
berikan secara IV 28 tetes per
menit,
Diulang hingga 24 jam post
partum
36 Kata kunci: hamil 36 minggu, kejang, TD 160/110 mmHg
Jawaban: C
Pembahasan:
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis preeklampsia adalah protein urin.
37 Kata kunci: hamil 34 minggu, kejang, TD 180/110 mmHg
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat kembali tabel di soal no.35
Penatalaksanaan PEB dan eklampsia adalah:
1. Perbaiki keadaan umum (jalan nafas, pernapasan/ oksigen, cairan intravena/infus)
2. Berikan MgSO4 dosis awal: 4 gram (10 ml larutan MgSO4 40%) secara IV perlahan
selama 15 – 20 menit (lanjutkan dengan rujukan jika di puskesmas/ BPM)
3. Lanjutkan dengan dosis MgSO4 rumatan/ pemeliharaan: 6 gram MgSO4 (15 ml larutan
MgSO4 40%), larutkan dengan 500 mL RL, kemudian berikan secara IV dengan tetesan
28 tetes per menit, diulang hingga 24 jam post partum.
38 Kata kunci: penngelihatan kabur, pusing, TD 160/110 mmHg, protein urin (++)
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat kembali tabel di soal no.35
Jawaban: E
Pembahasan:
Lihat kembali tabel di soal no.35
Penatalaksanaan PEB dan eklampsia adalah:
1. Perbaiki keadaan umum (jalan nafas, pernapasan/ oksigen, cairan intravena/ infus)
2. Berikan MgSO4 dosis awal: 4 gram (10 ml larutan MgSO4 40%) secara IV perlahan
selama 15 – 20 menit (lanjutkan dengan rujukan jika di puskesmas/ BPM)
3. Lanjutkan dengan dosis MgSO4 rumatan/ pemeliharaan: 6 gram MgSO4 (15 ml larutan
MgSO4 40%), larutkan dengan 500 mL RL, berikan secara IV dengan tetesan 28 tetes
per menit, diulang hingga 24 jam post partum.
40 Kata kunci: hamil 8 bulan, kejang, TD 190/110 mmHg
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat kembali tabel di soal no.35
Penatalaksanaan PEB dan eklampsia adalah:
4. Perbaiki keadaan umum (jalan napas, pernapasan/ oksigen, cairan intravena/ infus)
5. Berikan MgSO4 dosis awal: 4 gram (10 ml larutan MgSO4 40%) secara IV pelan
selama 15 – 20 menit (lanjutkan dengan rujukan jika di puskesmas/BPM)
6. Lanjutkan dengan dosis MgSO4 rumatan/ pemeliharaan: 6 gram MgSO4 (15 ml
larutan MgSO4 40%), larutkan dengan 500 mL RL, berikan secara IV 28 tetes per
menit, diulang hingga 24 jam post partum
SOAL
1. Seorang perempuan usia 25 tahun usia kehamilan 38 minggu, datang ke BPM, mengeluh
perutnya mulas-mulas yang semakin sering, hasil pemeriksaan : KU baik, TD : 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT: portio tipis
lunak, pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala, penurunan di
H-III. Apakah diagnosis untuk kasus di atas?
a. Inpartu kala I fase laten
b. Inpartu kala I fase aktif
c. Inpartu kala I fase aktif akselerasi
d. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
e. Inpartu kala I fase laten memanjang
2. Seorang perempuan usia 24 tahun mengaku hamil anak kedua datang ke puskesmas,, belum
pernah melahirkan, sudah pernah keguguran satu kali, mengeluh merasakan mules-mules
sejak 3 jam yang lalu dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan TD:
120/80 mmHg, N:86x/menit, R: 20x/menit, S: 37,2 0C, pemeriksaan abdomen TFU 33 cm,
teraba bagian terendah janin kepala, perlimaan 2/5, His: 3x/10’/30”, DJJ: 132x/menit,
pemeriksaan dalam: v/v tak ada kelainan, portio tebal lunak, pembukaan 3 cm, ketuban utuh,
presentasi UUK, penurunan kepala stasion 0. Berdasarkan kasus tersebut diagnosanya
adalah.....
a. G2P1A0 parturient aterm kala I fase laten
b. G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif akselerasi
c. G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif deselerasi
d. G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif dilatasi maksimal
e. G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif akselerasi maksimal
3. Perempuan, 25 tahun, hamil anak kedua, datang ke Bidan Praktek Mandiri pada pukul 07.00
WIB. Mengeluh perut terasa mules dan mengeluarkan lendir bercampur darah. Hasil
pemeriksaan palpasi abdomen tinggi fundus uteri 32 cm, punggung kanan, penurunan kepala
3/5. Jika dilakukan pemeriksaan dalam, berada di bidang Hodge berapakah penurunan kepala
janin pada kasus diatas?
a. II+
b. III+
c. I – II
d. II – III
e. III – IV
4. Seorang perempuan usia 20 tahun, hamil 39 minggu, datang ke BPM, klien mengeluh mulas-
mulas yang semakin sering, hasil pemeriksaan : KU baik, TD : 100/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
R 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput
ketuban masih utuh. Dimanakah perkiraan penurunan kepala janin sesuai dengan kasus di
atas?
a. Hodge I
b. Hodge II
c. Hodge III
d. Hodge IV
e. Hodge V
5. Seorang perempuan usia 25 tahun baru saja melahirkan bayinya secara spontan di BPM,
sedangkan plasenta belum lahir, tinggi fundus uteri masih setinggi pusat, sudah terdapat
tanda- tanda pelepasan plasenta. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
a. Inpartu kala V
b. Inpartu kala IV
c. Inpartu kala III
d. Inpartu kala II
e. Inpartu kala I
6. Ibu hamil aterm anak pertama datang ke BPM, mengeluh perutnya sakit terus-menerus.
Dilakukan pemeriksaan dalam: portio tebal, pembukaan 4 cm, dan ketuban (+). Apakah yang
harus dilakukan oleh bidan dalam kasus tersebut?
a. Observasi
b. Memasang infus RL
c. Infus dengan tokolitik
d. Merujuk dengan infus RL
e. Kolaborasi dengan dokter obgyn
7. Seorang ibu melahirkan anak pertamanya di bidan praktik mandiri, 15 menit kemudian
plasenta lahir lengkap beserta selaputnya, perdarahan normal. Asuhan apa yang tepat untuk
kasus tersebut?
a. Mengecek kelengkapan tali pusat
b. Melakukan massase uterus
c. Menyuntikan oksitosin
d. Menegangkan tali pusat
e. Membersihkan alat
8. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke BPM dan melahirkan anak pertamanya 1 jam
yang lalu, mengeluh lemas dan perutnya mules. Hasil pemeriksaan TFU 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, jumlah darah keluar ±250 cc, tanda-tanda vital dalam batas normal.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan massase uterus
b. Menilai perdarahan
c. Memeriksa robekan jalan lahir
d. Mengekplorasi sisa plasenta
e. Melakukan inisiasi menyusui dini
9. Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke BPM, bidan melakukan pemeriksaan dengan
hasil: his 3x10 menit/45“, DJJ 148x/menit, pembukaan 6 cm, ketuban positif,presentasi kepala,
UUK kanan depan, penurunan H II+, moulage tidak ada. Kandung kemih penuh. Tindakan apa
yang harus dilakukan untuk membantu kemajuan persalinan pada kasus diatas?
a. Anjurkan ibu mobilisasi.
b. Pecahkan ketuban,induksi.
c. Pecahkan ketuban, mobilisasi.
d. Lakukan kateterisasi dan anjurkan mobilisasi.
e. Anjurkan ibu BAK kekamar mandi,dan mobilisasi.
10. Seorang perempuan usia 20 tahun melahirkan spontan di BPM,bayi lahir segera
menangis,warna kulit kemerahan, pernapasan teratur gerakan aktif. TFU 2 jari atas pusat,
tidak teraba bagian janin, kontraksi baik, kandung kemih penuh. Apa prioritas tindakan pada
ibu?
a. Melakukan manual plasenta
b. Suntik oksitosin 20 IU IM
c. Suntik oksitosin 20 IU IM
d. Kateter dan suntik oksitoksin 10 IU IM
e. Kateter dan suntik oksitoksin 20 IU IM
11. Bidan melakukan pertolongan persalinan pada seorang perempuan usia 20 tahun di BPM. Bayi
lahir spontan segera menangis, warna kulit kemerahan, pernapasan teratur, gerakan aktif,
kemudian bayi dikeringkan dan diletakan diatas perut ibu. Dilakukan palpasi tidak ada janin
kedua, oksitoksin telah diberikan. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan?
a. IMD
b. Resusitasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Manajemen aktif kala III
e. Jepit, potong ikat tali pusat
12. Seorang perempuan usia 20 tahun melahirkan spontan pervaginam di BPM. Hasil
pemeriksaan: plasenta lahir lengkap, TFU sepusat, kontraksi lembek, kandung kemih penuh,
perdarahan 300 cc. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada ibu tersebut?
a. Kateter
b. Suntik methergin 0,2 mg
c. Suntik oksitoksin 10 IUIM
d. Kateter,suntik methergin 0.2 mg
e. Kateter, suntik oksitoksin 10 IU IM
13. Seorang perempuan usia 31 tahun datang di BPM, hamil aterm anak ke dua, mengeluh ingin
BAB, keluar lendir darah dari jalan lahir bertambah banyak. Hasil pemeriksaanTTV dalam
batas normal, TFU 38 cm, bagian terendah janin kepala, penurunan 1/5, DJJ 142x/menit. Hasil
VT: portio tidak teraba, ketuban (-), H-III (+), penunjuk UUKpada pukul 1. Hb 10 gr%. Apa
tindakan pada kasus tersebut?
a. Memimpin kala II
b. Ibu diperbolehkan duduk
c. Menganjurkan ibu miring ke kiri
d. Memposisikan ibu dorsal rekumben
e. Mengajarkan teknik meneran efektif
14. Setelah dilakukan penjahitan luka perineum, bidan hendaklah memberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu. Pendidikan kesehatan apa yang harus diberikan kepada ibu?
a. Menganjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak bergerak agar jahitannya tidak lepas
b. Menganjurkan ibu untuk menggunakan obat-obat tradisional pada lukanya
c. Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin
d. Menganjurkan mengurangi minum agar luka cepat kering
e. Menyarankan ibu tidak mengkonsumsi telur dan ikan
15. Seorang perempuan usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke BPM dengan
keluhan perut sudah disertai rasa ingin meneran.Dari vagina keluar cairan warna putih keruh.
Hasil pemeriksaan KU baik,TTV normal, his 4x/10'/55”. DJJ 148x/menit. Hasil periksa dalam:
portio tidak teraba, ketuban (-), presentasi kepala, posisi UUK depan, penurunan H-III,
moulage tidak ada. Apakah rencana asuhan pada klien tersebut?
a. Informasikan hasil pemeriksaan
b. Informedconsent, siapkan alat
c. Menggunakan APD, cuci tangan, siapkan alat
d. Informed consent, bimbing meneran saat ada his
e. Mendekatkan alat, pakai APD, melakukan PD ulang
16. Seorang perempuan berusia 32 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke BPM mengeluh
kenceng-kenceng ingin meneran. Hasil pemeriksaan bidan TTV normal, DJJ 120 x/menit,
pemeriksaan dalam pembukaan serviks lengkap, ketuban (+), kepala turun H-III. Apa asuhan
yang tepat untuk perempuan tersebut?
a. Episiotomi
b. Amniotomi
c. Kateterisasi
d. Pimpin mengejan
e. Menahan perineum
17. Seorang perempuan berumur 24 tahun G1P0A0 hamil 9 bulan datang ke BPM dengan keluhan
ingin melahirkan. Hasil pemeriksaan TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S 36 0C.
Hasil pemeriksaan abdomen TFU 30 cm, puka, letak kepala, his 2x/10 menit lamanya 30 detik,
DJJ 150x/menit. Hasil pemeriksaan genetalia ketuban utuh, pembukaan 3 cm, presentasi
kepala, penurunan kepala 2/5 bagian. Setiap berapa lamakah bidan melakukan observasi
kesejahteraan janin sesuai kasus tersebut ?
a. 15 menit
b. 30 menit
c. 45 menit
d. 60 menit
e. 75 menit
18. Seorang ibu 28 tahun melahirkan bayi ke dua di BPM bayi lahir spontan menangis kuat, warna
kulit merah,menangis kuat, gerakan aktif, bayi dikeringkan dan diselimuti. Apakah tindakan
yang harus segera dilakukan?
a. Massase uterus
b. Suntik Methergin 0,2mg/ IM
c. Suntik Oxytocin 10 IU/ IM
d. Palpasi, dan suntik oxytocin 10 unit
e. Memotong tali pusat , mengikat dan IMD
19. Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut dan
keluar lendir bercampur darah dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan T: 37,5 0C, RR: 26x/menit,
P: 94x/menit, TD: 120/80 mmHg, VT pembukaan 7 cm, penurunan kepala sudah di H-III.
Dimanakah letak bagian terbawah janin sesuai dengan kasus di atas?
a. Di pintu atas panggul yang dibentuk di promotorium
b. Di pinggir bawah simfisis pubis sejajar dengan PAP
c. Di spina ishiadica sejajar dengan PAP
d. Di ujung koksigis sejajar dengan PAP
e. Di area promontorium dengan koksigis
20. Seorang Ibu 28 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke BPM mengeluh perut sudah mules
dan sering, dari vagina keluar darah lendir. KU baik, TTV normal, his3x/10'/45”. TFU 32 cm,
DJJ 148x/menit. PD v/v tak, portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban (+), presentasi kepala 3/5,
posisi UUK kanan depan, penurunan H-III,moulage tidak ada. Bagaimanakah imbang
fetopelvik klien tersebut?
a. Baik
b. Luas
c. Cukup
d. Kurang
e. Sedang
21 Seorang perempuan usia 35 tahun melahirkan di BPM. pada saat 2 jam postpartum bidan
melakukan pemeriksaan didapatkan uterus tidak berkontraksi dan terdapat perdarahan dari
jalan lahir, vital sign: TD 90/70 mmHg, suhu 36,5 oC, respirasi 18x/menit, dan nadi 80x/menit.
Apakah diagnosis pada kasus diatas?
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta
c. Solusio plasenta
d. Inversio uteri
e. Prolaps uteri
22 Seorang perempuan usia 35 tahun melahirkan di BPM pada saat 2 jam postpartum bidan
melakukan pemeriksaan didapatkan uterus tidak berkontraksi dan terdapat perdarahan dari
jalan lahir, TD 90/70 mmHg, suhu 36 oC, respirasi 18x/menit, dan nadi 80x/menit. Apakah
tindakan segera berdasarkan kasus diatas?
a. Manual plasenta
b. Eksplorasi rahim
c. Kompresi bimanual interna
d. Memberikan tampon pada vagina
e. Merujuk
23 Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke RB mengeluh mulas-mulas ingin melahirkan.
Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan dalam pembukaan 5 cm, ketuban
(+). Hasil observasi pada pukul 08.00 s.d 09.00 WIB his 3 x/10menit/45”, DJJ 145 x/menit.
Pada pukul 10.00 WIB hasil observasi his 3 x/10 menit/30”, DJJ 145x/menit. Apakah yang
dialami klien berdasarkan hasil observasi pada kasus di atas?
a. Atonia uteri
b. Inertia uteri
c. Inversio uteri
d. Tetani uteri
e. Incoordinate uteri action
24 Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke BPM. Dari hasil
pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas simfisis
pubis, PD: portio tipis lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, teraba fontanel anterior
dan orbita. Apakah presentasi janin pada kasus di atas?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong
25 Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke BPM. Dari hasil
pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen teraba lekukan antara oksiput dan
punggung, PD : portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka, mulut,
rahang, dan jari tangan bidan mudah masuk ke mulut janin. Apakah presentasi janin pada
kasus di atas?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi mulut
26 Seorang perempuan usia 20 tahun inpartu kala I fase aktif di rujuk bidan RS. Hasil
pemeriksaan bidan di RS TD: 110/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 37 oC, R: 24x/menit,
pemeriksaan abdomen kepala teraba di bagian atas, DJJ terdengar di atas pusat 140x/menit,
PD: portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba anus, penurunan Hodge
III. Apakah presentasi janin pada kasus di atas?
a. Presentasi kaki
b. Presentasi muka
c. Presentasi verteks
d. Presentasi bokong murni
e. Presentasi bokong sempurna
27 Seorang bidan dipanggil keluarga ke rumah seorang perempuan yang mengeluh akan
melahirkan. Ibu mengaku hamil anak pertama, usia kehamilan cukup bulan. Hasil pemeriksaan
dalam teraba spina iskhiadika kanan dan kiri. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?
a. Gemelli
b. Bayi besar
c. Inpartu kala I
d. Presentasi majemuk
e. Cephalo pelvic disproportions
28 Perempuan 25 tahunmelahirkan anak pertama di Bidan. Plasenta lahir spontan pervaginam,
kemudian ibu mengalami pendarahan. Hasil pemeriksaan kontraksi tidak ada, kandung kemih
kosong, dan bekuan darah tidak ada. Tindakan apa yang dilakukan bidan berdasarkan kasus
tersebut?
a. KBI selama 1 menit
b. KBI selama 2 menit
c. KBI selama 3 menit
d. KBI selama 4 menit
e. KBI selama 5 menit
29 Seorang perempuan G1P0A0 parturien aterm datang ke BPM bersama dukun beranak,
berdasarkan anamnesa telah dipimpin mengedan sejak 2 jam yang lalu tetapi bayi tidak juga
lahir. Hasil pemeriksaan TD: 90/60 mmHg, N: 112x/menit, R:26x/menit, S:37,7 0C. Pada
pemeriksaan fisik abdomen terapa keras, his 3x/10’/40”, detak jantung janin tidak terdengar,
pemeriksaan panggul teraba promontorium, arcus pubis <90 0, pembukaan lengkap, porsio
tebal dan bengkak, penurunan kepala hodge II, sutura teraba menumpuk, dan tidak dapat
dipisahkan. Apakah kemungkinan penyebab pada kasus diatas?
a. Inersia hipotonik
b. Inersia hipertonik
c. Panggul sempit
d. Partus lama
e. Partus tak maju
30 Seorang perempuan berusia 28 tahun mengaku hamil aterm anak ke-3, datang ke BPM
mengeluh ingin melahirkan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan his adekuat, denyut jantung
janin 145 x/menit, tafsiran berat janin 2500 gram. Hasil pemeriksaan dalam: pembukaan
lengkap, presentasi bokong. Kemudian dilakukan pertolongan persalinan dengan metode
Bracht sehingga bokong bayi keluar, dan tali pusat terlihat. Apakah tindakan bidan
selanjutnya?
a. Melonggarkan tali pusat
b. Menarik badan bayi ke atas
c. Menarik badan bayi ke bawah
d. Menarik badan bayi ke arah samping
e. Menarik badan bayi searah jarum jam 180°
31 Seorang perempuan usia 35 tahun G2P1A0 datang ke BPM dengan keluhan mules,keluar
lendir bercampur darah, cairan warna jernih. Hasil pemeriksaan KU baik, TTVnormal, his 3x10’
selama 45”, DJJ 144x/menit. pembukaan 8 cm, ketuban (-), teraba tali pusat di samping
kepala. Apakah diagnosa pada ibu tersebut?
a. Inpartu kala I dengan KPD
b. Inpartu kala I dengan fisiologis
c. Inpartu kala I dengan tali pusat terkemuka
d. Inpartu kala I dengan fase aktif memanjang
e. Inpartu kala I dengan tali pusat menumbung
32 Perempuan 25 tahun hamil cukup bulan, persalinan kedua di Bidan Praktik Mandiri (BPM).
Dipimpin mengedan selama 2 jam, tidak ada kemajuan. Hasil pemeriksaan TBBJ ±3400 gram,
DJJ 148x/menit, his teratur 3x dalam 10 menit dan kuat, presentasi kepala, penunjuk ubun-
ubun kecil, posisi ubun-ubun kecil kanan belakang, penurunan bagian terendah di station 0/
hodge 3. Apakah diagnosa kasus diatas?
a. G2 P1 A0, aterm, kala 2, dengan malposisi
b. G2 P1 A0, aterm, kala 2, dengan kala dua lama
c. G2 P1 A0, aterm, kala 2, dengan partus tak maju
d. G2 P1 A0, aterm, kala 2, dengan partus terlantar
e. G2 P1 A0, aterm, kala 2, dengan sub occipito posterior persisten
33 Bidan melakukan pertolongan persalinan pada seorang perempuan usia 20 tahun hamil anak
pertama usia kehamilan 38 minggu di klinik. Setelah dilakukan pimpinan persalinan kepala bayi
lahir, namun beberapa saat kemudian tidak terjadi putaran paksi luar dan dagu menekan
perineum. Apakah tindakan segera yang dilakukan pada kasus di atas?
a. Prasat Bracht
b. Prasat Klasik
c. Prasat Muller
d. Prasat McRobert’s
e. Prasat Pragh terbalik
34 Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan P1A0 di BPM, setelah bayi lahir
telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM, kemudian dicoba melakukan PTT tetapi plasenta
belum lepas. 15 menit kemudian diberikan oksitosin kedua. Setelah 15menit kemudian
plasenta masih belum lepas dan tampak adanya perdarahan pervaginam. Apakah diagnosis
pada kasus di atas?
a. Atonia Uteri
b. Inversio Uteri
c. Retensio Plasenta
d. Robekan jalan lahir
e. Solusio plasenta
35 Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan P1A0 di BPM, setelah bayi lahir
telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM, kemudian dicoba melakukan PTT tetapi plasenta
belum lepas. Apa tindakan bidan dalam kasus di atas?
a. Melakukan manual plasenta
b. Melakukan kompresi bimanual interna
c. Menunggu dan mengobservasi 15 menit lagi
d. Memberikan oksitosin ke 2 sebanyak 10 IU/IM
e. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
36 Seorang perempuan usia 30 tahun telah melahirkan anak ke-3 secara spontan di RB. Bidan
telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 03.32 WIB, kemudian dicoba
melakukan PTT tetapi plasenta belum lepas. Bidan memberi oksitosin kedua namun 15 menit
setelahnya plasenta masih belum lepas dan tampak adanya perdarahan pervaginam. Apakah
tindakan yang harus dilakukan pada kasus di atas?
a. Reposisi uteri
b. Manual plasenta
c. Kompresi bimanual interna
d. Kompresi bimanual eksterna
e. Melakukan massase fundus uteri
37 Seorang perempuan usia 37 tahun P4A0 post partum baru saja melahirkan bayinya 10 menit
yang lalu dengan berat 2800 gram di BPM. Segera setelah plasenta lahir tampak darah keluar
dari jalan lahir dengan cepat. Ibu tampak gelisah, tanda-tanda vital TD:90/60mmHg,
N:112x/menit, R:28x/menit, S:35,80C. Pada abdomen tidak teraba kontraksi, plasenta lahir
lengkap dan tidak ditemukan adanya robekan jalan lahir. Bidan melakukan tindakan
penanganan awal tetapi kontraksi uterus belum juga teraba, sehingga bidan memutuskan
untuk merujuk ibu tersebut. Apakah tindakan yang dapat bidan lakukan selama perjalanan
dengan tujuan untuk mengurangi debit darah yang keluar?
a. Melakukan pemasangan infus
b. Melakukan pemasangan oksigen
c. Kompresi bimanual interna
d. Pemasangan tampon
e. Pemasangan kondom kateter
38 Seorang ibu datang ke tempat bidan praktik mandiri mengeluh kenceng-kenceng ingin
mengejan sudah tidak bisa ditahan. Hasil pemeriksaan bidan, tampak bokong janin membuka
vulva dengan diameter 6 cm. Bagaimanakah sikap bidan yang tepat dalam menghadapi kasus
tersebut?
a. Pimpin mengejan
b. Rujuk ke puskesmas
c. Observasi selama 1 jam
d. Tunggu 4 jam
e. Rujuk ke rumah sakit
39 Seorang perempuan G4P2A1 datang ke tempat praktik mandiri anda mengeluh hamil 9 bulan
merasakan kenceng-kenceng sejak 9 jam yang lalu. Ibu mengatakan sudah mengeluarkan
lendir darah dan belum mengeluarkan air dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan pembukaan
serviks 5 cm, keadaan umum baik. Setelah 4 jam kemudian hasil pemeriksaan dalam
pembukaan serviks tetap 5 cm. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus di atas?
a. Partus lama
b. Partus macet
c. Partus tak maju
d. Partus precipitatus
e. Partus anjuran
40 Seorang perempuan G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39 minggu datang ke BPM, mengeluh
merasakan kenceng – kenceng sejak 7 jam yang lalu, sudah mengeluarkan lendir darah dan
belum mengeluarkan ketuban dengan riwayat persalinan yang lalu spontan. Hasil
pemeriksaan: keadaan umum baik, TBBJ 3000 gram, presentasi kepala, pembukaan serviks 5
cm, UUK kanan depan. Setelah 4 jam kemudian pembukaan serviks menjadi 7cm kontraksi 3 x
dalam 10 menit lama 20 detik. Berdasarkan data diatas, manakah yang menunjukkan penyulit
persalinan?
a. His
b. Letak
c. Jalan lahir
d. Berat janin
e. Paritas
PEMBAHASAN KUMPULAN SOAL 2
ASUHAN PERSALINAN
1. Kata kunci: pembukaan 8 cm
Jawaban: B
Pembahasan :
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi
dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap.
Secara umum, kala I dapat dibagi menjadi dua fase yaitu: (Buku APN)
Fase laten: berlangsung hingga pembukaan <4 cm
Fase aktif: pembukaan 4 cm hingga 10 cm (lengkap)
Menurut kurva persalinan Friedman, kala I dapat dibagi menjadi beberapa fase sbb: (Varney)
Fase akselerasi: dimulai di fase aktif persalinan (pembukaan 1-3 cm)
Fase dilatasi maksimal: waktu ketika dilatasi serviks terjadi dengan cepat dari 4 cm hingga 8
cm
Fase deselerasi: akhir dari fase aktif, pembukaan serviks melambat (pembukaan 9-10 cm).
2. Kata kunci: hamil kedua, belum pernah melahirkan, pernah keguguran satu kali, pembukaan 3
cm
Jawaban : A
Pembahasan :
G2P1A0 inpartu kala 1 fae laten. Fase laten: berlangsung hingga pembukaan <4 cm
3. Kata kunci: kepala turun 3/5
Jawaban:D
Pembahasan:
Bidang hodge digunakan untuk menentukan sampai manakah bagian terendah janin turun
dalam panggul untuk persalinan. Berdasarkan pemeriksaan dalam, bidang hodge dapat dibagi
menjadi:
Hodge Keterangan
I Kepala sudah melalui bagian atas simfisis dan promontorium (pintu atas panggul)
II Kepala terletak setinggi tepi bawah simfisis
III Kepala terletak setinggi spina ischiadika kanan dan kiri
IV Kepala terletak setinggi os koksigeus
Berdasarkan hasil palpasi penurunan bagian terendah janin (perlimaan), bidang Hodge dapat
dibagi menjadi:
Hodge Perlimaan
I 5/5
I-II 4/5
II-III 3/5
III+ 2/5
III-IV 1/5
IV 0/5
4. Kata kunci: kepala sudah masuk 2/5 bagian
Jawaban: C
Pembahasan:
Hubungan antara hasil palpasi bagian terendah janin dan bidang Hodge dapat disimpulkan sbb:
Pembahasan:
Persalinan dapat dibagi menjadi 4 kala, yaitu:
Kala I: dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi
dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap.
Kala II: dimulai sejak pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahirnya bayi
Kala III: dimulai setelah lahirnya kepala bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban
Kala IV:dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya
6. Kata kunci: pembukaan 4 cm
Jawaban: A
Pembahasan:
Kasus fisiologis, masuk fase aktif → observasi
7. Kata kunci: plasenta lahir beserta selaputnya, perdarahan normal
Jawaban: B
Pembahasan:
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus, letakkan telapak
tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras).
8. Kata kunci: post partum 1 jam, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan 250 cc
Jawaban: A
Pembahasan:
Langkah – langkah dalam prosedur evaluasi (60 langkah APN)
43. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong
44. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai kontraksi
45. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali /menit).
9. Kata kunci: pembukaan 6, ketuban (+), kepala hodge II+, kandung kemih penuh
Jawaban: E
Pembahasan:
Dalam kasus ini, penurunan kepala janin lambat karena terhalang oleh kandung kemih yang
penuh. Karena ketuban masih positif maka klien dapat dianjurkan untuk BAK sendiri ke kamar
mandi dengan didampingi dan melakukan mobilisasi untuk mempercepat pembukaan serviks.
10. Kata kunci: bayi telah lahir, tidak ada janin kedua, kandung kemih penuh
Jawaban: D
Pembahasan:
Langkah penanganan bayi baru lahir (60 langkah APN):
25. Lakukan penilaian (selintas)
26. Keringkan tubuh bayi
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3
paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).
Dalam kasus ini diketahui bahwa kandung kemih penuh. Kandung kemih yang penuh dapat
menghalangi pelepasan plasenta. Maka tindakan yang perlu dilakukan adalah lakukan
penyuntikan oksitosin 10 IU lalu lakukan kateterisasi untuk mempercepat pengeluaran plasenta.
11. Kata kunci: bayi telah diletakkan di atas perut ibu, tidak ada janin kedua, oksitosin sudah
diberikan
Jawaban: E
Pembahasan:
Langkah penanganan bayi baru lahir (60 langkah APN):
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari
klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel di dada/ perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi
dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. Biarkan bayi tetap melakukan kontak
kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
12. Kata kunci: plasenta lahir lengkap, perdarahan 300 cc, kontraksi lembek, kandung kemih penuh
Jawaban: A
Pembahasan:
Dalam kasus ini kala IV normal, hanya saja kandung kemih penuh dan kotraksi lembek.
Kontraksi uterus yang lembek dapat disebabkan oleh kandung kemih yang penuh, maka prioritas
tindakan adalah mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi.
13. Kata kunci: mengeluh ingin BAB, kepala 1/5, pembukaan lengkap, ketuban negatif, kepala HIII+
Jawaban: A
Pembahasan:
Berdasarkan data hasil pemeriksaan, klien sudah memasuki kala II persalinan, maka tindakan
pada kasus ini adalah memimpin kala II
14. Kata kunci: konseling pasca penjahitan perineum
Jawaban: C
Pembahasan:
Konseling yang harus diberikan kepada klien yang menerima penjahitan perineum adalah:
Diet kaya protein dan vitamin C
Cara menjaga kebersihan perineum
Tanda bahaya infeksi perineum
Mobilisasi
15. Kata kunci: rasa ingin meneran, pembukaan lengkap, ketuban negatif
Jawaban: D
Pembahasan:
Setelah memastikan pembukaan lengkap dan janin dalam keadaan baik, maka langkah APN
berikutnya adalah langkah menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran, yaitu:
A. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
B. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa ingin meneran dan
terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang
diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman)
C. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran:
Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila
caranya tidak sesuai
Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring
terlentang dalam waktu yang lama)
Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu
Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2jam)
meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida)
16. Kata kunci: rasa ingin meneran, pembukaan lengkap, ketuban positif
Jawaban: B
Pembahasan:
Amniotomi adalah tindakan memecahkan ketuban yang tidak pecah secara spontan. Karena
dalam kasus ini pembukaan sudah lengkap tetapi ketuban masih positif maka bidan harus
melakukan amniotomi.
17. Kata kunci: pembukaan 3 cm, obervasi kesejahteraan janin
Jawaban: D
Pembahasan:
Pemeriksaan DJJ pada fase laten (0-3cm) dilakukan setiap 1 jam/ 60 menit, sedangkan pada
fase aktif (4-10 cm) dilakukan setiap 30 menit.
18. Kata kunci: bayi telah lahir, penilaian sudah dilakukan, bayi dikeringkan dan diselimuti
Jawaban: D
Pembahasan:
33. Langkah penanganan bayi baru lahir (60 langkah APN):
34. Lakukan penilaian (selintas)
35. Keringkan tubuh bayi
36. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
37. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
38. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3
paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).
19. Kata kunci : kepala sudah di hodge III
Jawaban: C
Pembahasan:
Hodge Keterangan
I Kepala sudah melalui bagian atas simfisis dan promontorium
(pintu atas panggul)
II Kepala terletak setinggi tepi bawah simfisis
III Kepala terletak setinggi spina ischiadika kanan dan
kiri IV Kepala terletak setinggi os koksigeus
20. Kata kunci: kepala 3/5, hodge III, moulage tidak ada
Jawaban: B
Pembahasan:
Keberhasilan persalinan pervaginam sangat bergantung pada kesesuaian antara kepala dan
panggul. Panggul dikatakan sempit jika perbandingan antara kepala dan panggul tidak serasi.
Persangkaan panggul sempit harus ditegakkan jika: (buku obfis patologi)
Pada primipara kepala anak belum turun di usia kehamilan 36 minggu
Pada primipara perut tampak menggantung
Riwayat persalinan sulit pada multipara
Ada kelainan letak pada kehamilan tua
Terdapat kelainan bentuk badan ibu (ibu sangat pendek <145 cm, skoliosis, berjalan pincang
dll)
Dalam kasus ini tidak ada ditemukan penanda diatas, maka panggul klien dalam kasus ini luas.
21. Kata kunci: post partum 2 jam, perdarahan, uterus tidak berkontraksi
Jawaban: A
Pembahasan:
Diagnosis dan tatalaksana perdarahan post partum primer (dalam 24 jam pertama)
Gejala yang
Diagnosis Gejala pasti Penatalaksanaan
mungkin ada
Atonia uteri Perdarahan ≥500 cc Syok 1. Massase
Uterus tidak hemorhagik 2. Cek kandung kemih dan
berkontraksi 3. bekuan darah
4. KBI
5. KBE/Kompresi aorta
6. Pemberian oksitosin 20 IU
atau methergin atau
misoprostol
7. Jika KBI gagal rujuk
Retensio Plasenta tidak lahir Tali pusat putus 1. Pastikan ada tanda
plasenta setelah pemberian akibat traksi pelepasan
oksitosin kedua (30 berlebihan plasenta
menit) 2. Cek kandung kemih
Perdarahan 3. Stabilisasi KU
Uterus berkontraksi 4. Manual plasenta
baik 5. Jika gagal rujuk
Robekan Perdarahan merah Gejala syok 1. Pastikan lokasi robekan
jalan lahir segar dengan teliti (inspekulo jika
Plasenta lahir lengkap perlu)
Uterus berkontraksi 2. Lakukan penjahitan sesuai
baik wewenang bidan (grade I
dan II)
3. Jika diluar wewenang,
stabilisasi KU dan lakukan
rujukan
Inversio Uterus tidak teraba Syok 1. Stabilisasi KU
uteri Lumen vagina terisi neurogenik 2. Rujukan
massa
Perdarahan
Nyeri ringan atau
berat
Sisa Perdarahan Gejala syok 1. Stabilisasi KU
plasenta Plasenta tidak lahir 2. Cek kandung kemih
lengkap 3. Lakukan eksplorasi sisa
Uterus berkontraksi plasenta
tetapi tinggi fundus
tidak berkurang
(subinvolusi uterus)
22. Kata kunci: post partum 2 jam, perdarahan, uterus tidak berkontraksi
Jawaban: C
Pembahasan:
Lihat tabel di soal no.21
23. Kata kunci: dalam 1 jam, his tidak berubah tetap 3x/10’/30”.
Jawaban: B
Pembahasan:
Distosia karena kelainan his dapat dibagi menjadi:
Jenis Gejala
Inersia uteri Pemanjangan fase laten atau fase aktif atau keduanya. Terbagi 2:
Inersia hipotonis: his lemah (jarang atau intensitasnya lembek)
Inersia hipertonis: his terlalu kuat (hingga klien merasa sangat
kesakitan)
Partus Persalinan yang terlalu cepat (kurang dari 3 jam)
presipitatus
Tetania uteri His yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi
uterus → memicu partus presipitatus
Incoordinate Tidak ada koordinasi antara segmen atas dan bawah uterus, sehingga his
uterine action adekuat tetapi tidak diikuti dengan pembukaan serviks
24. Kata kunci: pembukaan 8 cm, teraba fontanel anterior dan orbita
Jawaban: B
Pembahasan:
Presentasi Hasil Palpasi Hasil PD
Dahi Kepala masih tinggi Teraba fontanel anterior, dan orbita
DJJ sepihak dengan bagian terkecil
Muka Ada lekukan antara daerah oksiput Teraba mulut, bagian rahang, tulang
dan punggung, DJJ sepihak dengan pipi, tulang orbita
bagian terkecil
Lintang Sumbu panjang janin teraba Sebelum inpartu tidak teraba bagian
melintang, fundus dan bagian terendah saat PD.
bawah teraba kosong Setelah inpartu dapat teraba bahu,
siku atau tangan
Bokong Di fundus teraba keras melenting Hanya teraba bokong, anus atau
murni Dibawah teraba bulat lunak tidak rektum
(Frank melenting
breech) DJJ diatas pusat
Bokong Di fundus teraba keras melenting Teraba kedua kaki disamping bokong
sempurna Di bawah teraba bulat lunak tidak
(complete melenting
breech) DJJ diatas pusat
Bokong Di fundus teraba keras melenting Teraba 1 kaki saja disamping bokong
tidak Di bawah teraba bulat lunak tidak
sempurna melenting
DJJ diatas pusat
Presentasi Di fundus teraba keras melenting Teraba kaki (atau lutut) dengan
kaki Di bawah teraba bulat lunak tidak bokong yang masih tinggi
melenting
DJJ diatas pusat
25. Kata kunci: teraba muka, mulut, rahang, dan jari tangan mudah masuk ke mulut janin
Jawaban: A
Pembahasan:
Lihat pembahasan soal no.24
26. Kata kunci: teraba anus
Jawaban: D
Pembahasan:
Lihat pembahasan soal no.24
27. Kata kunci: Hasil pemeriksaan dalam teraba spina iskhiadika kanan dan kiri
Jawaban: E
Pembahasan:
Cephalopelvic disproportion/ CPD adalah hambatan lahir yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan ukuran antara kepala janin dengan panggul ibu.
Diagnosis CPD adalah:
Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan penurunan kepala janin meskipun his
adekuat
Waspadai CPD terutama jika:
o Arkus pubis <90o
o Teraba promontorium, spina ischiadika, atau linea inominata
Pada primigravida kepala belum masuk panggul di usia kehamilan 36 minggu
28. Kata kunci: post partum, perdarahan, kontraksi tidak ada
Jawaban: E
Pembahasan:
Diagnosis kasus ini adalah atonia uteri. Tatalaksana atonia uteri adalah:
Pembahasan:
Waspadai CPD atau panggul sempit terutama jika:
Arkus pubis <90o
Teraba promontorium, spina ischiadika, atau linea inominata
30. Kata kunci: presentasi bokong, persalinan dengan metode Bracht, tali pusat sudah terlihat
Jawaban: A
Pembahasan: segera setelah bokong lahir dan tali pusat sudah tampak, maka segera
longgarkan tali pusat, lanjutkan dengan menolong kelahiran hingga skapula tampak
31. Kata kunci: pembukaan 8 cm, ketuban negatif, teraba tali pusat di samping kepala
Jawaban: E
Diagnosis tali pusat menumbung dan terkemuka adalah penurunan tali pusat menutupi jalan lahir
Posisi Tali Pusat Ketuban
Tali pusat menumbung Negatif (sudah pecah)
Tali pusat terkemuka Positif (belum pecah)
Kekhawatiran utama dalam kasus tali pusat menumbung atau terkemuka adalah kepala
terdorong ke bawah dan tali pusat terjepit antara kepala dengan tulang – tulang panggul. Jika hal
ini terjadi maka sirkulasi dari ibu ke janin akan terganggu dan dapat mengakibatkan gawat janin.
Tatalaksana kasus tali pusat menumbung atau terkemuka adalah:
Baringkan ibu dalam posisi trendelenburg (kaki lebih tinggi dari kepala) untuk melawan
gravitasi sehingga kepala tidak menekan tali pusat
Segera lakukan rujukan
Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria
32. Kata kunci: penunjuk ubun-ubun kecil, posisi ubun-ubun kecil kanan belakang
Jawaban: E
Pembahasan:
Malposisi adalah posisi abnormal antara kepala janin (penandanya adalah ubun-ubun kecil)
terhadap panggul ini. Jenis – jenis malposisi adalah:
Diagnosis Hasil Pemeriksaan
Posisi occipito posterior Pemeriksaan abdomen: bagian terkecil janin
persisten teraba di anterior (di depan), dan DJJ
terdegar di samping perut ibu
Pemeriksaan vaginal: penanda ubun-ubun
kecil di depan
Posisi oksiput lintang Posisi oksiput janin masih lintang terhadap
panggul sampai akhir persalinan kala 1 karena
kegagalan rotasi ke posisi oksiput anterior
33. Kata kunci: kepala bayi lahir namun beberapa saat kemudian tidak terjadi putaran paksi luar dan
dagu menekan perenium
Jawaban: D
Pembahasan:
Distosia bahu adalah keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu anterior tidak dapat
melewati pintu bawah panggung
Gejala distosia adalah:
o Kepala bayi sudah lahir tapi bahu tertahan
o Tidak terjadi putaran paksi luar
o Kepala bayi melekat erat di perineum atau bahkan tertarik kembali (turtle sign)
o Kala II lebih lama
Jawaban: C
Pembahasan:
Lihat tabel di pembahasan soal no.21
35. Kata kunci: telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM, kemudian dicoba melakukan PTT tetapi
plasenta belum lepas
Jawaban: D
Pembahasan:
Jika plasenta tidak lahir setelah 15 menit dari pemberian oksitosin pertama maka lakukan
penyuntikan oksitosin kedua, tunggu selama 15 menit. Jika tetap tidak berhasil lakukan manual
plasenta.
36. Kata kunci: 03.32 diberikan oksitosin pertama, tapi plasenta belum lepas, jam 04.00 plasenta
belum lepas
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.21
37. Kata kunci : ibu melahirkan, abdomen tidak ada kontraksi, plasenta lahir lengkap, tidak ada
robekan jalan lahir, bidan akan merujuk.
Jawaban: E
Pembahasan:
Lihat tabel di pembahasan soal no.21. Bidan melakukan pemasangan kondom kateter selama
rujukan dimasudkan untuk memberi tekanan pada uterus, sehingga dapat menghentikan
perdarahan yang terjadi.
38. Kata kunci: bokong janin membuka vulva dengan diameter 6 cm
Jawaban: A
Pembahasan:
Menurut Permenkes no.28 tahun 2017 mengenai Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, bidan
tidak berwenang melakukan pertolongan persalinan sungsang.
Namun dalam kasus ini pasien datang dengan bokong janin sudah di depan vulva, maka bidan
tidak memiliki pilihan lain selain menolong persalinan sambil meminta keluarga untuk
mempersiapkan rujukan sebagai persiapan pertolongan kegawatdaruratan.
39. Kata kunci: pembukaan serviks tidak berubah dalam 8 jam
Jawaban: A
Pembahasan:
Perbedaan partus lama dan partus macet (sumber modul WHO)
Partus Lama Partus Macet
(prolonge labor) (obstructed labor)
Pemanjangan fase laten (>8 jam)atau Uterus berkontraksi secara adekuat
Pemanjangan fase aktif (>12 jam) Kepala tidak turun
Kontraksi uterus tidak adekuat
40. Kata kunci: multigravida, pemeriksaan awal pembukaan 5 cm, setelah 4 jam pembukaan serviks
7 cm, his 3x/10’/20”
Jawaban: A
Pembahasan:
Masalah dalam kasus ini adalah his. Pembukaan tidak maju karena his yang tidak adekuat.
KUMPULAN SOAL
MASA NIFAS, NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Jumlah soal: 40
Waktu: 40 menit
SOAL
1. Seorang perempuan usia 28 tahun P1A0 postpartum 12 hari datang ke RS mengeluh
payudaranya nyeri dan bengkak. Hasil pemeriksaan terdapat inflamasi dan kemerahan pada
payudara di sebelah kiri. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Bendungan payudara
b. Tumor payudara
c. Mastitis
d. Abses payudara
e. Kanker payudara
2. Seorang perempuan berusia 40 tahun P4A1 post partum 3 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan demam tinggi menggigil, nyeri bagian perut bawah, kembung, hasil pemeriksaan TD
110/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, R 25 x/menit, S 39°C, PD cavum douglas menonjol dan
pungsi kavum douglas berisi pus. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Metritis
b. Peritonitis
c. Abses pelvik
d. Mastitis
e. Selulitis
3. Seorang perempuan berusia 35 tahun P3A0 post partum 2 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan demam-menggigil, nyeri bagian perut bawah, lokhia berbau dan mengeluarkan nanah,
hasil pemeriksaan TD 100/80 mmHg, Nadi 110 x/menit, R 25 x/menit, S 38,5°C, dan terdapat
nyeri tekan uterus. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Metritis
b. Peritonitis
c. Abses pelvik
d. Mastitis
e. Selulitis
4. Seorang perempuan berusia 35 tahun P3A1 post partum 2 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan demam-menggigil, mual muntah,nyeri bagian perut bawah, hasil pemeriksaan TD
100/80 mmHg, Nadi 110 x/menit, R 24 x/menit, S 39,5°C, dan bising usus (-). Apakah diagnosa
pada kasus di atas?
a. Metritis
b. Peritonitis
c. Abses pelvik
d. Mastitis
e. Selulitis
5. Seorang perempuan berusia 38 tahun P3A0 post partum 4 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan nyeri perut, disuria, frekuensi, dan urgensi miksi meningkat. Hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Metritis
b. Peritonitis
c. Abses pelvik
d. Mastitis
e. Sistitis
6. Seorang perempuan usia 30 tahun 2 minggu post partum, saat kunjungan ke rumah Ibu
mengeluh demam selama 2 hari ini, payudara teraba panas, tegang, dan nyeri. Ibu jarang
menyusui. Hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum ibu lemah dan tampak kesakitan,
suhu 38,5°C, kedua payudara merah, tegang, dan bengkak. Fundus uteri tidak teraba,
pengeluaran lochea alba. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
a. Bendungan ASI
b. Peradangan
c. Fisiologis
d. Mastitis
e. Infeksi
7. Seorang perempuan usia 40 tahun, postpartum 3 minggu melahirkan datang ke BPM
mengeluh nyeri pada tungkai dari hasil pemeriksaan diperoleh S 39 oC, homan sign (+). Apakah
diagnosa pada kasus di atas ?
a. Infeksi nifas
b. Parametritis
c. Tromboflebitis
d. Peritonitis
e. Endometritis
8. Ibu post partum 3 hari datang ke BPM mengeluh sulit menyusui, payudara terasa tegang, dan
nyeri. Pada saat dilakukan pemeriksaan payudara terlihat areola lebih menonjol dan puting
susu lebih datar. Apakah diagnosa yag saudara tegakkan?
a. Abses payudara
b. Mastitis
c. Metritis
d. Bendungan payudara
e. Tromboflebitis
9. Seorang perempuan berusia 18 tahun, melahirkan bayi yang sehat minggu lalu di RS Bersalin
dan pulang ke rumahnya setelah 2 hari melahirkan. Ibu baik-baik saja selama beberapa hari
pertama, tetapi kemudian menjadi mudah menangis, tidak sabar bila bayinya agak sulit
menyusu, khawatir ia bukan seorang ibu yang baik, ia merasa suaminya tidak lagi
mencintainya. Apa yang sedang dialami oleh ibu ini?
a. Postpartum blues
b. Perubahan emosi
c. Psikosa postpartum
d. Depresi postpartum
e. Reaksi neurotis-obsesif
10. Seorang perempuan P1A0 post partum 6 jam di Polindes mengeluh keluar darah banyak dari
jalan lahir. Dari hasil pengkajian diperoleh data: muka pucat, conjungtiva anemis, fundus uteri
tidak teraba, kontraksi uterus kurang baik/ teraba lembek, kandung kemih kosong, luka jahitan
baik. Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a. Atonia uteri
b. Inkontinensia urine
c. Sisa plasenta
d. Anemia
e. Perdarahan postpartum
11. Ibu post partum 2 minggu datang ke klinik bersalin mengeluh tidak bisa menyusui karena salah
satu payudaranya terasa ada benjolan dan merasa nyeri ketika disentuh. Pemeriksaan suhu
39oC, terdapat pembengkakan kelenjar pada aksila. Apakah diagnosis kasus tersebut?
a. Abses payudara
b. Mastitis
c. Metritis
d. Bendungan payudara
e. Tromboflebitis
12. Seorang perempuan datang ke Bidan Praktek Mandiri mengatakan melahirkan 6 hari yang lalu
secara normal, mengeluh putingnya lecet, dan terasa nyeri. Bayinya rewel ketika menyusu, pipi
tampak kempot saat menyusu. ASI sedikit. Apakah penyebab dari kasus tersebut?
a. Bingung puting
b. Kurangnya intake nutrisi
c. Perlekatan bayi ke puting susu yang kurang tepat
d. Produksi ASI sedikit
e. Pemakaian bra yang ketat
13. Seorang perempuan 25 tahun P1A0 14 hari yang lalu datang ke BPM untuk melakukan
pemeriksaan ulang. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan ibu dan bayinya dalam
keadaan baik. Ibu sering menaruh ASIP bisa digunakan dalam keadaan terbuka diruangan
yang tidak ber AC. Berapa lama ASIP dapat digunakan dalam kondisi tersebut?
a. 4 jam
b. 6 jam
c. 2 hari
d. 2 minggu
e. 2 bulan
14. Seorang perempuan berusia 22 tahun, melahirkan 1 hari yang lalu di Bidan Praktek Mandiri.
Saat ini dia tampak masih tergantung dengan bantuan bidan dalam merawat bayinya. Ketika
para tetangga menengoknya dia sangat antusias mengulang cerita tentang proses
persalinannya. Apakah periode adaptasi psikologi yang dialami perempuan tersebut?
a. Taking in
b. Letting go
c. Letting hold
d. Taking on
e. Taking hold
15. Seorang perempuan berumur 25 tahun melahirkan anak ke 2 secara spontan di tempat bidan 8
jam yang lalu, lahir secara spontan. Bayi dan ibu dalam keadaan normal. Ibu menyatakan ingin
pulang karena anak pertamanya yang berumur 1,5 tahun tidak ada yang mengasuh sehingga
dititipkan tetangga. Bagaimanakah komunikasi efektif yang harus saudara lakukan untuk
menjelaskan kondisi perempuan tersebut?
a. “Iya, bu.”
b. “Ibu boleh pulang.”
c. “Silakan saja kalau ibu mau pulang.”
d. ”Ibu boleh pulang, namun kalau ada keluhan ibu segera menghubungi saya.”
e. ”Ibu boleh pulang asal ibu mau menandatangani surat pernyataan pulang paksa.”
16. Seorang ibu 21 tahun baru melahirkan anak pertama nifas hari keempat. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan puting susu ibu lecet. Ibu mengaku merasa kesakitan saat menyusui
bayinya. Informasi mengenai teknik menyusui manakah yang sebaiknya diberikan kepada ibu?
a. Memasukkan seluruh puting dan sebagian areola ke mulut bayi
b. Untuk melepaskan hisapan, tarik putting, dari mulut bayi
c. Untuk membuka mulut bayi, sentuh hidung bayi
d. Minta ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari
e. Minta ibu untuk memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut
17. Seorang perempuan berumur 20 tahun, melahirkan 7 hari yang lalu secara spontan di bidan
praktek mandiri. Saat ini bidan melakukan kunjungan ke rumah ibu. Ibu mengeluh perutnya
mules, bayi sudah menyusu ASI keluar. Selanjutnya bidan melakukan pemeriksaan fisik.
Berapa tinggi fundus uteri pada kasus diatas?
a. Setinggi pusat
b. Pertengahan pusat simfisis
c. Sudah tidak teraba di bawah pusat
d. 2 jari bawah pusat
e. 3 jari diatas simfisis
18. Seorang perempuan berusia 23 tahun melahirkan anak pertamanya 5 hari yang lalu di Rumah
Bersalin. Saat ini dia menyatakan perutnya terasa mulas dan masih mengeluarkan darah dari
jalan lahir. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, pengeluaran pervaginam merah
kecoklatan. Apakah jenis lochea sesuai dengan kasus tersebut?
a. Alba
b. Serosa
c. Sanguilenta
d. Rubra
e. Cruenta
19. Seorang perempuan berusia 22 tahun melahirkan anak keduanya 5 minggu yang lalu secara
normal. Anak pertama yang berumur 2,5 tahun. Saat ini menunjukkan perubahan sifat yang
sangat drastis, diantaranya ngompol lagi, sering rewel, dan menjadi sangat agresif, melarang
adiknya untuk menyusu pada ibunya. Apakah saran yang tepat pada kasus di atas?
a. Membelikan barang yang sama dengan adiknya
b. Menganjurkan pada keluarga agar anaknya sementara dipisah
c. Menganjurkan orangtua agar bersikap tegas pada anak pertamanya
d. Memberikan pengertian kepada anak pertama tentang kehadiran adiknya
e. Menganjurkan orang tua agar tetap memberikan perhatian pada anak pertamanya
20. Seorang perempuan berumur 26 tahun, melahirkan 4 jam yang lalu, saat ini telah menyusui
bayinya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan KU baik, tanda-tanda vital normal, bekas jahitan
perineum terasa sedikit nyeri, pengeluaran pervaginam pada pembalut tidak basah penuh,
TFU normal kontraksi keras. Apakah tujuan asuhan kebidanan saat ini?
a. Konseling tentang breast care
b. Memastikan laktasi berjalan dengan lancar
c. Memastikan ibu dapat merawat bayi dengan benar
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit
e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
21 Seorang bayi berusia 5 hari dibawa ibunya ke Puskemas dengan keluhan malas menyusu dan
tidur terus. Hasil pemeriksaan kulit bayi kuning di daerah wajah, vital sign dalam batas normal,
dan pemeriksaan penunjang menunjukkan kadar bilirubin 6 mg/dl. Apakah diagnosa pada
kasus di atas?
a. Kern Ikterus
b. Ikterus patologis
c. Ikterus fisiologis
d. Hepatitis A
e. Hepatitis B
22 Seorang bayi telah lahir spontan 2 hari yang lalu di RS, gerakan aktif, TTV normal, BB 3000
gram, dan PB 49 cm. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, TTV normal, dilakukan
pemeriksaan refleks dengan cara menyentuh bagian pipi bayi dan bayi memberikan respon
dengan cara mengikuti arah jari. Apakah nama refleks yang dilakukan bidan?
a. Refleks rooting
b. Refleks babinski
c. Refleks sucking
d. Refleks grasping
e. Refleks moro
23 Seorang perempuan usia 28 tahun baru saja melahirkan 6 jam yang lalu. Bayi menangis kuat,
warna kulit merah, gerak aktif, BBL 2900 gram. Apakah penatalaksanaan yang harus dilakukan
terhadap bayi?
a. Memandikan
b. Mengeringkan
c. Menghisap lendir
d. Memotong tali pusat
e. Inisiasi menyusu dini
24 Seorang bayi lahir di Bidan Praktik Mandiri, BB lahir 3250 gram. Bayi tampak sehat, gerakan
aktif, kulit kemerahan, menangis kuat. Ada benjolan di kepala, teraba lunak, dan melewati
sutura. Apakah diagnosa pada bayi tersebut?
a. Caput vakum
b. Cephal hematoma
c. Trauma lahir kepala
d. Caput succedaneum
e. Perdarahan intracranial
25 Seorang perempuan membawa anak ke puskesmas dengan keluhan muncul gelembung kecil
berisi cairan jernih di daerah punggung. Hasil pemeriksaan tampak kulit merah dan muncul
vesikel bergerombol di daerah leher dan punggung. Apakah diagnosa pasien tersebut?
a. Campak
b. Miliariasis
c. Seborhea
d. Oral trush
e. Vilariasis
26 Seorang balita sedang bermain dengan teman – temannya, ia tampak mau berbagi mainan
dan sesekali memperebutkan mainan. Jenis perkembangan balita diatas adalah?
a. Motorik kasar
b. Motorik halus
c. Intelegensia
d. Sosial
e. Bahasa
27 Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di BPM dalam kondisi tidak menangis, warna kulit
kebiruan, dan tonus otot lemah. Hasil penilaian setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi
bernafas, frekuensi jantung >100x/menit, dan warna kulit akrosianosis. Apakah tindakan
selanjutnya yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Pemberian oksigen dengan sungkup (5-10 liter)
b. Ventilasi Tekanan Positif 20 x dalam 30 detik
c. Asuhan bayi baru lahir normal
d. Observasi tanda vital
e. Merujuk
28 Seorang bidan di Puskesmas menerima bayi laki-laki usia 8 bulan yang datang diantar
keluarganya dengan keluhan sejak 3 hari yang lalu bayi rewel dan menangis menjerit ketika
hendak dipasangkan popok/ celana. Dari hasil pemeriksaan fisik terdapat ruam kemerahan di
area bokong dan genetalia bayi. Apakah asuhan yang tepat diberikan pada kasus di atas?
a. Memberi lotion calamine
b. Menaburkan bedak salicyl
c. Kompres iodine (bethadine)
d. Mengolesi salep zinc okside
e. Rendam permanganate kalium
29 Bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu yang bersalin 4 hari yang lalu dengan BB lahir
2700 gram. Dari hasil anamnesa, ibu menyatakan bayi malas menyusu sejak 2 hari. Pada
pemeriksaan didapatkan bayi mengalami penurunan BB sebanyak 150 gram dari BB lahir,
terdapat pewarnaan kuning di permukaan kulit tubuh bayi bagian atas. Apakah asuhan yang
tepat untuk kasus di atas?
a. Anjurkan ibu untuk membangunkan bayi tiap 2 jam
b. Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi
c. Mengajarkan ibu perawatan payudara
d. Ajarkan ibu teknik menyusui bayi
e. Pemberian susu tambahan
30 Bayi baru lahir, spontan pervaginam, usia kehamilan 38 minggu. Menangis kuat A/S 9/10.
Dilakuan pemeriksaan berat badan 3200 gram, panjang badan 50 cm. Apakah diagnosa yang
tepat untuk kasus diatas?
a. Neonatus cukup bulan kecil masa kehamilan
b. Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
c. Neonatus kurang bulan kecil masa kehamilan
d. Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
e. Neonatus lebih bulan sesuai masa kehamilan
31 Anak perempuan, usia 3 tahun dibawa ibunya ke Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan sejak
kemarin anak buang air besar 5x sehari, cair, berwarna kuning, tidak ada lendir dalam tinja.
Hasil pemeriksaan cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik, bibir kering, mata cekung.
Diagnosa apa yang tepat ditegakkan untuk kasus diatas?
a. Disentri
b. Diare dehidrasi ringan
c. Diare dehidrasi sedang
d. Diare dehidrasi berat
e. Diare tanpa dehidrasi
32 Bayi baru lahir, menangis kuat, tonus otot baik, warna kulit kemerahan, dan tanda-tanda vital
dalam batas normal.Tindakan apakah yang dilakukan oleh bidan pada kasus tersebut?
a. Melakukan resusitasi
b. Melakukan rangsang taktil
c. Melakukan langkah awal resusitasi
d. Melakukan ventilasi tekanan positif
e. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
33 Seorang bayi berusia 2 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil
pemeriksaan berat badan 4500 gram. Dilihat pada kartu KMS, bayi baru mendapat imunisasi
Hb0 dan Polio 1. Apa jenis imunisasi yang harus diberikan pada bayi dalam kasus di atas?
a. DPT 1
b. BCG
c. Campak
d. DPT 2
e. Hb 2
34 Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas untuk diimunisasi campak. Hasil
pemeriksaan berat badan 7500 gram, kondisi bayi sehat dan belum pernah menderita campak
sebelumnya. Bagaimanakah cara penyuntikan imunisasi tersebut?
a. Sub Cutan
b. Intra Vena
c. Intra Cutan
d. Intra Muskular
e. Peroral
35 Ny.E membawa bayinya yang berusia 2 bulan ke posyandu. Bayi pernah satu kali diimunisasi
di lengan kanan dan hasil pemeriksaan bayi sehat. Suntikan vaksin apakah yang anda berikan
pada bayi diatas?
a. BCG + Polio 1
b. HB 0 + BCG + Polio 1
c. Polio 1 + BCG + DPT Combo 1
d. Polio 2 + DPT Combo 1
e. Polio 1 + DPT Combo 1
36 Seorang bayi lahir spontan 1 jam yang lalu usia kehamilan 37 minggu. Berat lahir 2400 gram,
panjang 50 cm. Dari hasil pemeriksaan didapatkan suhu 36 oC, terdapat kelainan bibir, dan
palatum terdapat garis tengah lateral.Apakah kelainan kongenital yang dialami bayi tersebut?
a. Labioskizis
b. Faringitis
c. Palatoskizis
d. Atresia Esofagus
e. Labiopalatoskizis
37 Seorang bidan melaksanakan kunjungan rumah pada bayi yang lahir 2 hari yang lalu.Hasil
pemeriksaan didapatkan keadaan umum bayi baik, bayi dapat menyusu secara adekuat dan
tali pusat nampak kotor. Konseling yang tepat diberikan pada ibu dan keluarga adalah?
a. Jaga kehangatan
b. Pemberian imunisasi
c. Tanda-tanda bahaya pada BBL
d. Anjurkan tetap memberikan ASI
e. Perawatan tali pusat yang benar
38 Seorang bayi lahir 3 jam yang lalu di tolong bidan di Polindes. Bidan melakukan pemeriksaan
reflek, ketika bidan mengangkat bayi dari box bayi, tangan dan kaki bayi bergerak seolah-olah
ingin memeluk. Reflek apakah yang dinilai oleh bidan tersebut?
a. Reflek Moro
b. Reflek Graps
c. Reflek Galant
d. Reflek Sucking
e. Reflek Babinski
39 Seorang balita umur 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan buang air
besar lebih dari 5 kali dalam sehari dan berbentuk cair. Ibu mengatakan anak mau makan dan
mau minum susu. Hasil pemeriksaan anak tampak rewel, turgor kulit baik, mata tidak cekung.
TTV: S:37oC, R: 40x/menit, N : 100x/menit, BB : 11 kg.Apakah asuhan yang dapat diberikan
pada kasus di atas?
a. Memberikan makan, minum dan tablet zinc 20 mg selama 10 hari
b. Memberikan makan, minum dan tablet zinc 10 mg selama 10 hari
c. Memberikan makan, minum dan tablet zinc 5 mg selama 10 hari
d. Memberikan makan, minum dan tablet zinc 20 mg selama 5 hari
e. Memberikan makan, minum dan tablet zinc 10 mg selama 5 hari
40 Seorang bayi lahir menderita cacat bawaan yaitu labioskisis. Ibunya bingung bagaimana cara
memberikan bayinya susu. Cara apakah yang paling tepat untuk memberikan susu pada bayi
tersebut?
a. Dengan dot
b. Dengan sendok
c. Menggunakan selang NGT
d. Menyusu langsung dari puting ibu
e. Diberikan dengan ditetes ke dalam mulut
PEMBAHASAN KUMPULAN SOAL 3
PEMBAHASAN
1. Kata kunci: payudaranya nyeri dan bengkak, kemerahan pada payudara di sebelah kiri
Jawaban: C
Pembahasan:
Masalah pada payudara selama masa nifas
Diagnosis Gejala Penanganan
Bendungan Nyeri payudara Sangga payudara ibu dengan
ASI Payudara terasa hangat, tegang, bebat atau bra yang pas
mengeras dan membesar Kompres payudara dengan
Biasanya antara 3-5 hari pasca menggunakan kain basah/
persalinan hangat selama 5 menit
Gejala dirasakan di kedua Urut payudara dari arah
payudara pangkal menuju puting
Ada demam ringan Keluarkan ASI dari bagian
Puting susu mendatar depan payudara sehingga
puting menjadi lunak
Susukan bayi 2-3 jam sekali
sesuai keinginan bayi (on
demand feeding) dan pastikan
bahwa perlekatan bayi dan
payudara ibu sudah benar
Pada masa-masa awal atau
bila bayi yang menyusu tidak
mampu mengosongkan
payudara, mungkin diperlukan
pompa atau pengeluaran ASI
secara manual dari payudara
Letakkan kain dingin/ kompres
dingin dengan es pada
payudara setelah menyusui
atau setelah payudara
dipompa
Bila perlu, berikan
paracetamol 3 x 500 mg per
oral untuk mengurangi nyeri
Lakukan evaluasi setelah
3 hari
Mastitis Nyeri payudara Di BPM:
Ada teraba benjolan pada payudara Kolaborasi/ rujukan untuk
Payudara membengkak, nyeri jika pemberian antibiotika
disentuh, kemerahan, dan teraba Dorong ibu untuk tetap
hangat menyusui, dimulai dengan
Ada rasa gatal di payudara payudara yang tidak sakit
Gejala hanya pada salah satu Bila payudara yang sakit
payudara belum kosong setelah
Ada demam menyusui, pompa payudara
untuk mengeluarkan isinya
Kompres dingin pada
payudara untuk mengurangi
bengkak dan nyeri.
Berikan paracetamol 3 x 500
mg per oral untuk menurunkan
demam atau mengatasi nyeri.
Sangga payudara ibu dengan
bebat atau bra yang pas
Anjurkan untuk minum lebih
banyak untuk mencegah
dehidrasi
Abses Gejala sama dengan mastitis Stabilisasi keadaan umum
payudara ditambah dengan pengeluran cairan Rujuk
bernanah dari puting susu
2. Kata kunci: demam tinggi menggigil, nyeri bagian perut bawah, kembung, cavum douglas
menonjol dan pungsi kavum douglas berisi pus
Jawaban: C
Pembahasan:
Diagnosis Gejala Penanganan
Infeksi pada uterus dan abdomen
Metritis/ Demam >380C dapat disertai Stabilisasi KU
Endometritis menggigil Rujuk
Nyeri perut bawah
Lokia berbau dan purulen
Nyeri tekan uterus
Subinvolusi uterus
Dapat disertai perdarahan
pervaginam dan syok
Peritonitis Nyeri seluruh bagian perut Stabilisasi KU
Sakit jika dilakukan palpasi abdomen Rujuk
Perut kembung
Kadang ada diare
Muntah
Bising usus (-)
Demam menggigil
Abses pelvis Nyeri perut bawah dan kembung Stabilisasi KU
Demam tinggi-menggigil Rujuk
Nyeri tekan uterus
Respon buruk terhadap antibiotika
Pembengkakan pada adneksa atau
kavum Douglas
Pungsi kavum Douglas berupa pus
Sistitis Gangguan berkemih (buang air kecil Stabilisasi KU
menjadi lebih sering dan tidak bisa Rujuk
ditahan)
Terkadang disertai demam
Nyeri saat buang air kecil
Infeksi pada luka episiotomi atau luka seksio sesaria
Selulitis Nyeri dan panas pada luka yang Kompres luka dengan
terinfeksi kasa lembab dan
Demam menggigil minta pasien
Nyeri tekan pada bekas luka disertai mengganti kompres
dengan pengeluaran cairan atau sendiri setiap 24 jam.
darah Jaga kebersihan ibu,
Kemerahan di tepi luka minta ibu untuk selalu
mengenakan baju dan
pembalut yang bersih.
Jika ada nanah
lakukan rujukan untuk
drainase.
Abses luka Gejala selulitis disertai pengeluaran pus Stabilisasi KU
Rujuk
Infeksi pada pembuluh darah vena
Tromboflebitis Demam Stabilisasi KU
Tungkai terlihat kemerahan Rujuk
Rasa panas, keras dan nyeri saat Anjurkan ibu untuk
tungkai dipegang berbaring dengan
Tanda Homman (+) posisi kaki lebih tinggi
Pelviotromboflebitis Gejala abses pelvis disertai dengan gejala Stabilisasi KU
tromboflebitis Rujuk
Anjurkan ibu untuk
berbaring dengan
posisi kaki lebih tinggi
3. Kata kunci: demam-menggigil, nyeri bagian perut bawah, lokhia berbau dan mengeluarkan
nanah
Jawaban: A
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.2
4. Kata kunci: demam-menggigil, mual muntah,nyeri bagian perut bawah bising usus (-)
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.2
5. Kata kunci: nyeri perut, disuria, frekuensi, dan urgensi miksi meningkat
Jawaban: E
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.2
6. Kata kunci: payudara teraba panas, tegang dan nyeri, kedua payudara merah, tegang, dan
bengkak, Ibu jarang menyusui
Jawaban: A
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.1
7. Kata kunci: nyeri pada tungkai, homan sign (+).
Jawaban: C
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.2
8. Kata kunci: sulit menyusui, payudara terasa tegang dan nyeri, puting susu mendatar
Jawaban: D
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.1
9. Kata kunci: mudah menangis, tidak sabar bila bayinya agak sulit menyusu, khawatir ia bukan
seorang ibu yang baik
Jawaban: A
Pembahasan:
Perubahan
Psikologis Gejala Penanganan
Post partum Sering menangis Peningkatan support mental/
blues Mudah tersinggung dukungan keluarga dalam
Cemas mengatasi gangguan psikologis
Labilitas perasaan yang berhubungan dengan masa
Cenderung menyalahkan diri nifas dalam menjalani adaptasi
sendiri setelah melahirkan
Gangguan tidur dan gangguan
nafsu makan
Kelelahan
Mudah sedih
Cepat marah
Mood mudah berubah
Perasaan terjebak
Marah kepada pasangan dan
bayinya
Sangat pelupa
Depresi Mimpi buruk Psikoterapi dan konseling dengan
post partum Insomnia psikolog
Rasa takut yang irasional Modifikasi lingkungan (mendorong
terhadap suatu benda atau keluarga untuk memberikan
keadaan yang tidak dapat di dukungan serta membantu dalam
hilangakan atau ditekan oleh merawat anak)
pasien
Perubahan mood
Kurang nafsu makan
Sedih
Murung
Perasaan tidak berharga
Mudah marah
Kelelahan
Merasa tergangu dengan
perubahan fisik
Sulit konsentrasi
Melukai diri
Psikosa Curiga berlebihan Terapi oleh psikiater
post partum Kebingungan
Bicara meracau atau inkoheren
Irasional
Pikiran obsesif (pikiran yang
menyimpang dan berulang-
ulang)
Agresif
Impulsif (bertindak diluar
kesadaran)
Halusinasi
Waham
10. Kata kunci: muka pucat, conjungtiva anemis, fundus uteri tidak teraba, kontraksi uterus kurang
baik/ teraba lembek
Jawaban: A
Pembahasan:
Atonia uteri adalah perdarahan primer (dalam 24 jam post partum) yang ditandai dengan
perdarahan dan kontraksi uterus lemah.
11. Kata kunci: salah satu payudaranya terasa ada benjolan, terdapat pembengkakan kelenjar pada
aksila
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.1
12. Kata kunci: puting susu lecet, bayi rewel saat menyusu
Jawaban: C
Jawaban:
Masalah yang paling sering terjadi pada ibu yang menyusui adalah puting susu nyeri/ lecet.
Keadaan seperti ini biasanya terjadi karena posisi bayi sewaktu menyusu salah. Bayi hanya
menghisap pada puting karena aerola sebagian besar tidak masuk ke dalam mulut bayi. Hal ini
juga dapat terjadi pada akhir menyusui bila melepaskan hisapan bayi tidak benar. Juga dapat
terjadi bila sering membersihkan puting dengan alkohol atau sabun. Puting lecet ini dapat
menggagalkan upaya menyusui oleh karena ibu akan segan menyusui karena terasa sakit dan
tidak terjadi pengosongan payudara sehingga produksi ASI berkurang.
Pencegahan
Ibu perlu mengetahui posisi menyusui yang benar.
Ibu perlu tahu cara melepaskan bayi dari payudara.
Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol
Penatalaksanaan
Perbaiki posisi menyusui.
Mulai menyusui dari payudara yang tidak sakit.
Tetap mengeluarkan ASI dari payudara yang putingnya lecet
Keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke puting yang lecet dan biarkan kering
Gunakan BH yang menyangga
Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
13. Kata kunci: ASIP di ruangan yang tidak ber AC
Jawaban : A
Pembahasan:
Lama Penyimpanan ASI Perah
Suhu ruangan 8 jam
Kulkas dibagian bawah 1 minggu
Kulkas di freezer 3 bulan
14. Kata kunci: post partum 1 hari
Jawaban: A
Pembahasan:
Periode Hari ke Adaptasi Kebutuhan
Taking in 1-2 post partum Periode Istirahat cukup, komunikasi
ketergantungan yang baik dan asupan
Ibu terfokus pada nutrisi
dirinya sendiri,
sehingga cenderung
pasif terhadap
lingkungannya
Ketidaknyamanan
yang dialami antara
lain rasa mules, nyeri
pada luka jahitan,
kurang tidur,
kelelahan
Taking hold 3-10 hari post Ibu merasa khawatir Komunikasi yang baik,
partum akan dukungan dan pemberian
ketidakmampuan penyuluhan/ pendidikan
dan rasa tanggung kesehatan tentang
jawab dalam perawatan diri dan bayinya
perawatan bayinya
Perasaan ibu lebih
sensitif sehingga
mudah tersinggung
Letting go >10 hari post Fase menerima Pemenuhan kebutuhan fisik
partum tanggungjawab akan mencakup istirahat, asupan
peran barunya gizi dan lingkungan bersih,
Ibu sudah mulai dan dukung keluarga
dapat menyesuaikan berupa perhatian, kasih
diri dengan sayang dan membantu
ketergantungan perawatan bayi
bayinya. Terjadi
peningkatan akan
perawatan diri dan
bayinya. Ibu merasa
percaya diri akan
peran barunya, lebih
mandiri dalam
memenuhi
kebutuhan dirinya
dan bayinya
15. Kata kunci: post partum 8 jam
Jawaban: D
Pembahasan:
Ketika ibu post partum akan pulang ke rumah ingatkan ibu untuk kembali jika ada tanda bahaya
masa nifas
16. Kata kunci: puting susu lecet
Jawaban: A
Pembahasan:
Puting susu yang lecet disebabkan oleh kesalahan perlekatan bayi ke puting susu atau
kesalahan saat melepaskan puting susu. Teknik menyusui yang benar adalah:
1. Cuci tangan
2. Tempatkan ibu pada posisi yang nyaman: duduk bersandar, tidur miring, atau berdiri. Bila
duduk, jangan sampai kaki menggantung
3. Minta ibu untuk mengeluarkan sedikit ASI kemudian oleskan ASI tersebut pada puting susu
dan areola sekitarnya (sebagai disinfektan dan menjaga kelembaban puting susu)
4. Minta ibu untuk meletakkan bayi menghadap perut/ payudara ibu, perut bayi menempel
badan ibu, kepala bayi menghadap payudara sehingga telinga dan lengan bayi berada pada
satu garis lurus
5. Minta ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari
6. Minta ibu untuk memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut (rooting reflex)
dengan cara: menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi
7. Setelah bayi membuka mulut, minta ibu untuk dengan cepat mendekatkan kepala bayi ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi, usahakan sebagian
besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi
8. Perhatikan tanda-tanda perlekatan bayi yang baik: dagu bayi menempel di payudara
(C=chin), sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, terutama areola, bagian bawah
(A= areola), bibir bayi terlipat keluar (bibir atas terlipat ke atas dan bibir bawah, terlipat ke
bawah) sehingga tidak mencucu (L= lips), mulut terbuka lebar (M = Mouth)
9. Minta ibu melepas isapan dengan cara: jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui
sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
10. Minta ibu agar menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang
diisap terakhir)
11. Setelah selesai menyusui, minta ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit kemudian oleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya
12. Minta ibu untuk menyendawakan bayi
17. Kata kunci: post partum 7 hari
Jawaban: B
Pembahasan:
Hari ke- TFU Ideal
Plasenta lahir Setinggi pusat
7 hari Pertengahan pusat simfisis
14 hari Tidak teraba
6 minggu Normal
18. Kata kunci: 5 hari post partum
Jawaban: C
Pembahasan:
Hari ke- Lochea Warna
1-4 hari Rubra Merah kehitaman
4-7 hari Sanguilenta Putih bercampur merah
7-14 hari Serosa Kekuningan/ kecoklatan
>14 hari Alba Putih
19. Kata kunci: anak pertama menunjukkan perubahan sifat setelah anak kedua lahir
Jawaban: D
Pembahasan:
Sibling rivalry dapat terjadi pada anak dengan adiknya yang baru lahir atau pada dua saudara
pada usia berapapun. Sibling rivalry seorang anak dengan adiknya yang baru lahir dapat diatasi
dengan cara berikut:
Mendorong anak untuk memiliki teman-teman sebelum adiknya lahir
Membuat anak yang lebih tua tetap merasa penting dalam keluarga
Tunjukkan rasa menghormati terhadap barang anak yang dianggap berharga
Beritahu kepada anak jika barangnya akan dipinjam atau digunakan untuk adiknya
Berperilaku dan bertutur kata secara baik
Menunjukkan dan mengajarkan empati kepada anak agar anak dapat menerima adik
barunya dengan baik
Meluangkan waktu bersama masing-masing anak secara rutin. Hal ini penting untuk
membangun rasa percaya dan aman pada diri masing-masing anak
20. Kata kunci: 4 jam post partum
Jawaban: E
Pembahasan:
Kunjungan
Jadwal Tujuan
ke
1 6 Jam Untuk mengenal adanya perdarahan yang berlebihan,
post memberikan perawatan darurat, dan merujuk bila
partum diperlukan
Mengidentifikasi robekan jalan lahir yang membutuhkan
penanganan dan rujukan
Memberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarganya
mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi baru
lahir
Mempromosikan inisiasi menyusui secara dini
Untuk mengidentifikasi yang mengalami komplikasi,
memberikan perawatan darurat, dan merujuk bila
diperlukan
Untuk mencegah hypotermi (bayi tidak boleh dimandikan
dalam 12 jam pertama dan usahakan bayi berada dalam
kondisi hangat)
Memberikan pencegahan infeksi dan perawatan tali
pusat
Menimbang bayi
2 Hari ke 3-6 Untuk mengenal perdarahan yang berlebihan dan tanda-
post partum tanda infeksi, memberikan perawatan darurat, dan
merujuk bila diperlukan
Untuk mengenal dan mengatasi masalah menyusui
(puling sakit dan infeksi, payudara bengkak, air susu
tidak banyak
Untuk memberikan nasehat kepada ibu untuk
mendapatkan kapsul vitamin A pascasalin
Untuk mengenal bayi baru lahir yang tidak mau minum
dengan baik, menderita conjunctivitis, infeksi tali pusat,
bayi kuning, atau tanda-komplikasi lainnya, memberikan
perawatan darurat, dan merujuk bila diperlukan
Untuk menguatkan kembali penyuluhan mengenai tanda-
tanda bahaya pada ibu dan bayinya
Untuk mempromosikan imunisasi (BCG, POLIO, dan
Hepatitis B)
3 2 minggu Untuk mengenal masalah ibu dan bayi baru lahir,
post partum memberikan perawatan darurat, dan merujuk apabila
diperlukan
Untuk mengenal dan mengatasi masalah yang berkaitan
dengan menyusui (puting susu lecet, atau infeksi,
mastitis, produksi ASI tidak cukup)
Untuk mendiskusikan metode keluarga berencana (KB),
termasuk metode amenorrhea karena laktasi (lactational
amenorrhea method/ LAM/ MAL)
4 6 minggu Untuk mengkonfirmasi proses involusi ibu
post partum Untuk mengenal dan mengatasi masalah menyusui
(puting lecet atau infeksi, mastitis, produksi ASI tidak
cukup, dan kenaikan berat badan bayi tidak bagus)
Untuk memulai metode KB
Untuk mempromosikan kunjungan bayi ke posyandu
21. Kata kunci: malas menyusu dan tidur terus, hasil pemeriksaan kulit bayi kuning di daerah wajah,
bilirubin 6 mg/dl
Jawaban: C
Pembahasan:
Ikterus fisiologis Ikterus patologis
Kadar bilirubin total mencapai Awitan ikterus dimulai sebelum usia 24 jam
6-8 mg/dl di hari ke 3 Kadar bilirubin >5 mg/dl/24 jam atau mencapai >15
Dimulai >24 jam, memuncak di mg/dl
hari ke 3-5 dan mulai menurun Bayi menunjukkan tanda sakit (muntah, letargi,
di hari ke 7 kesulitan minum, apneu, takipneu, ketidakstabilan
Tanda vital dan keadaan suhu)
umum bayi dalam batas Ikterus menetap >2 minggu
normal Tinja pucat
Ikterus melewati batas siku dan lutut
22. Kata kunci: menyentuh bagian pipi bayi dan bayi memberikan respon dengan cara mengikuti
arah jari
Jawaban: A
Pembahasan:
Refleks pada BBL
Refleks Penjelasan
Rooting Jika seseorang mengusapkan sesuatu di pipi bayi, ia akan memutar kepala ke
arah benda itu dan membuka mulutnya.
Sucking Ketika ada benda-benda yang dimasukkan kedalam mulut seperti puting susu
ibu, bayi akan berusaha menghisap
Berkedip Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba
Babinski Jari-jari mencengkram/ hiperekstensi ketika bagan bawah kaki diusap, indikasi
syaraf berkembang dengan normal
Grasping Bayi baru lahir menggenggam/ merenggut jari ibu jika ibu menyentuh telapak
tangannya
Moro Jika bayi dikagetkan oleh suara keras, gerakan mendadak atau seperti memeluk
bila ada rangsangan
Tonic Ketika kedua tangan bayi diangkat, bayi akan berusaha mengankat kepalanya
neck
Stepping/ Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak
walking kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/ orang tersebut akan melihat
refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan.
Refleks Cara melakukannya dengan mengetuk pelan pada bagian os frontal anterior
glabelar atau dahi bayi, kemudian menggesernya ke bawah dikit sejajar dengan hidung.
Lalu dilihat kedipan mata yang terjadi
23. Kata kunci: bayi usia 6 jam
Jawaban: A
Pembahasan:
Jelas
24. Kata kunci: Ada benjolan di kepala, teraba lunak dan melewati sutura
Jawaban: D
Pembahasan:
Perbedaan gejala caput succedaneum dan chepal hematoma
Caput succedaneum Cephal hematoma
Benjolan lunak, batas tidak Benjolan difus, batas tegas,
tegas, tidak berfluktuasi, dapat tidak melewati sutura.
melampaui sutura. Timbul setelah beberapa jam
Dapat cepat menghilang bayi lahir (6 - 8 jam).
dengan sendirinya (3 – 6 hari) Akan hilang dalam 2–8 minggu.
25. Kata kunci: muncul gelembung kecil berisi cairan jernih di bagian punggung
Jawaban:
Pembahasan:
Gangguan kulit Gejala
Miliriasis Kemerahan disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat
keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat
Seborhea Peradangan pada kulit bagian atas yang menyebabkan timbulnya sisik
pada kulit kepala, wajah, dan kadang pada bagian tubuh lainnya
Hemangioma Tumor jaringan lunak/ tumor vaskuler jinak akibat proliferasi (pertumbuhan
yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal
Bercak mongol Disebut juga dengan congenital dermal melanocytosis, adalah bercak
berwarna biru pada kulit yang muncul pada bayi saat dilahirkan. Bercak ini
biasanya muncul pada bokong, punggung, tangan, atau kaki
Furunkel Disebut juga dengan bisul. Seringkali muncul di wajah, leher, ketiak,
bokong atau paha disebabkan oleh infeksi bakteri
Oral trush Kandidiasis pada selaput lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah,
terkadang terdapat pula di pallatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini
ditandai dengan plak-plak putih
Diaper rash Bintik-bintik warna merah dan bercak-bercak kasar ditengah daerah
berwarna lebih merah dari kulit yang tertutup oleh popok
26. Kata kunci: tampak mau berbagi mainan dan sesekali memperebutkan mainan
Jawaban: D
Pembahasan:
Komponen tumbuh kembang anak adalah:
1) Personal sosial: penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan
perorangan (bermain dengan teman, menyapa orang lain, tersenyum dengan orang lain)
2) Motorik halus: terkait dengan koordinasi mata-tangan, memainkan benda–benda kecil
(kemampuan untuk menjimpit, menggunakan sendok, dll)
3) Motorik kasar: terkait dengan gerakan umum otot besar seperti duduk, merangkak, jalan,
melompat, dll
4) Bahasa: kemampuan untuk mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa
27. Kata kunci: tidak menangis, warna kulit kebiruan, dan tonus otot lemah, setelah dilakukan
langkah awal resusitasi, bayi bernafas, frekuensi jantung >100x/menit, dan warna kulit
akrosianosis
Jawaban: B
Pembahasan:
Alur resusitasi neonatus
28. Kata kunci: sejak 3 hari yang lalu bayi rewel dan menangis menjerit ketika hendak dipasangkan
popok/ celana, terdapat ruam kemerahan di area bokong dan genetalia bayi
Jawaban: D
Pembahasan:
Ruam popok paling sering disebabkan oleh iritasi akibat kontak dengan bahan dari popok, atau
kontak dengan urin atau feses yang jarang dibersihkan. Tidak jarang kulit yang sudah teriritasi
menjadi terinfeksi akibat kelembaban di area tersebut. Salep yang mengandung zink oksida
dapat membantu memperbaiki kondisi kulit yang rusak akibat ruam popok.
29. Kata kunci: usia 4 hari, bayi malas menyusu sejak 2 hari, pewarnaan kuning di permukaan kulit
tubuh bayi bagian atas
Jawaban: A
Pembahasan:
Anak mengalami ikterus fisiologis. Ikterus fisiologis dapat disebabkan oleh kurangnya asupan
ASI yang diberikan. Untuk mengatasinya, berikan bayi ASI sesering mungkin (on demand) jika
bayi tertidur, bangunkan bayi tiap 2 jam.
30. Kata kunci: lahir usia kehamilan 38 minggu, berat badan 3200 gram, panjang badan 50 cm
Jawaban: B
Pembahasan:
Usia kehamilan cukup bulan: 37 – 40 minggu
Berat badan bayi baru lahir normal: 2500 – 4000 gram
31. Kata kunci: buang air besar 5x sehari, cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik, bibir kering,
mata cekung
Jawaban: D
Jawaban: E
Pembahasan:
33. Kata kunci: usia 2 bulan, imuisasi yang didapat HB0 dan Polio 1
Kata kunci:
Pembahasan:
Rekomendasi pemberian 5 imunisasi dasar
Jenis Perlindunga Usia Cara
Dosis Keterangan
imunisasi n diberikan pemberian
Hepatitis B Hepatitis <7 hari 0,5 cc Intramuskular Rusak jika vaksin
(HB0) dilanjutkan (paha kanan) dibekukan
di usia 2,3,
dan 4 bulan
bersamaan
dengan
DPT
BCG Tuberkulosis 1 bulan 0,05 cc Intrakutan Terjadi
(sebelum (lengan kanan) pembengkakan
usia 3 kecil merah di
bulan). Jika tempat
akan penyuntikan
diberikan di dengan garis
usia ≥3 tengah 10 mm.
bulan Setelah 2 – 3
lakukan uji minggu
tuberkulin kemudian,
pembengkakan
menjadi abses
kecil yang
kemudian
menjadi luka
dengan garis
tengah 10 mm,
jangan berikan
obat apapun
pada luka dan
biarkan terbuka
Polio Polio 1,2,3 dan 4 2 tetes Oral Bila anak
bulan (0,1 ml) sedang diare
ada
kemungkinan
vaksin tidak
bekerja dengan
baik karena ada
gangguan
penyerapan
vaksin oleh
usus akibat
diare berat.
Setelah
imunisasi tunda
makan minum
dan ASI selama
15-30 menit.
Bila dalam 30
menit muntah –
segera berikan
lagi
DPT Difteri, 2,3,dan 4 0,5 cc Intramuskular Demam, nyeri
pertusis, bulan di daerah
tetanus suntikan
Rusak jika
vaksin
dibekukan
Campak Morbili/ 9 bulan 0,5 cc Subkutan Vaksin hanya
measles (lengan kiri) bertahan 6-8 jam
setelah dibuka
Keterangan: vaksin disimpan dalam wadah bersuhu 2-8oC
Jawaban: A
Pembahasan:
Lihat pembahasan soal no.33
35. Kata kunci : bayi usia 2 bulan sudah diimunisasi di lengan kanan, bayi sehat.
Jawaban : E
Pembahasan :
Bayi usia 2 bulan sudah diimunisasi BCG, kemudian diimunisasi Polio 1 + DPT Combo 1
36. Kata kunci : bayi baru lahir terdapat kelainan bibir dan pallatum
Jawaban : E
Pembahasan :
Labiopalatoskizis Kelainan pada bibir dan pallatum
Labioskizis Kelainan pada bibir
Palatoskizis Kelainan pada pallatum
37. Kata kunci: tali pusat kotor
Jawaban: E
Pembahasan:
Untuk mencegah terjadinya infeki pada tali pusat maka bidan perlu memberikan konseling pada
keluarga bayi untuk melakukan perawatan tali pusat untuk tetap bersih dan kering.
38. Kata kunci: tangan dan kaki bayi bergerak seolah-olah ingin memeluk
Jawaban: A
Pembahasan:
Lihat pembahasan soal no.22
39. Kata kunci : buang air besar lebih dari 5 kali dalam sehari
Jawaban : A
Pembahasan:
Balita diare tetap diberikan makan dan minum, oralit, serta tablet zinc 20 mg elama 10 hari.
40. Kata kunci: labioskizis
Jawaban: B
Pembahasan:
Beri bayi minum ASI perah menggunakan cangkir dan sendok, atau jika tersedia dan
sterilitas botol terjamin, dot khusus dapat dicoba.
Teknik pemberian minum adalah dengan memasukkan susu bolus melalui belakang lidah ke
faring menggunakan sendok, pipet, atau alat suap lainnya. Bayi akan menelan dengan
normal.
KUMPULAN SOAL
ASUHAN KONTRASEPSI DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Jumlah soal: 40
Waktu: 40 menit
SOAL
1. Seorang perempuan datang ke BPM untuk kunjungan ulang ke-3 KB suntik progestin. Ibu
mengeluh mengalami gangguan haid atau menstruasi tidak lancar. Hasil pemeriksaan TTV
dalam batas normal. Bidan melakukan konseling terkait permasalahan yang dihadapi yaitu
gangguan haid bersifat sementara, akan tetapi pasien tidak dapat menerima kelainan haid
tersebut. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?.
a. Tidak perlu dilakukan tindakan apapun
b. Tetap suntik KB Progestin diberikan
c. Suntik KB ditunda selama 1 minggu
d. Suntik KB ditunda selama 2 minggu
e. Pemakaian kontrasepsi yang lain
2. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke RB. Klien mengatakan melahirkan anak
pertamanya 40 hari yang lalu, belum pernah menggunakan kontrasepsi, hasil pemeriksaan
terdapat varises dan hipertensi. Apakah alat kontrasepsi yang cocok untuk perempuan dalam
kasus di atas ?
a. Pil
b. IUD
c. Suntik
d. Implant
e. MOW
3. Seorang ibu telah memutuskan menjadi akseptor KB suntik 3 bulan. Suntik pertama dilakukan
tanggal 13 juni 2014. Kapankah ibu harus kembali untuk suntik lagi?
a. 22 Agustus
b. 16 Juni 2014
c. 29 Agustus
d. 10 September 2014
e. 5 September
4. Seorang perempuan berumur 26 tahun, datang ke Bidan Praktek Mandiri mengatakan ingin
menggunakan kontrasepsi alamiah yang menentukan masa suburnya dengan cara mengukur
suhu badan basal. Selama ini jam tidur teratur. Ibu dianjurkan bidan menggunakan metode
suhu basal. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan tersebut?
a. Sebelum tidur siang
b. Tiap sore sebelum mandi
c. Tiap malam sebelum tidur
d. Setelah tidur siang sebelum bangkit
e. Tiap pagi setelah bangun tidur sebelum bangkit
5. Seorang ibu berusia 32 tahun pospartum dengan anak 3 orang menginginkan untuk ikut KB.
Setelah diuraikan macam-macam alat kontrasepsi serta dijelaskan keuntungan dan
kelemahannya, ternyata klien memilih AKDR. Bagaimana urutan pemeriksaan sebelum
pemasangan AKDR?
a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, memasukkan spekulum dan mengusap serviks
dengan antiseptik, memasukkan sonde, serta memasang AKDR.
b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, mengusap serviks dengan antiseptik,
memasukkan spekulum, memasukkan sonde, dan memasang AKDR.
c. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, memasukkan spekulum, memasukkan sonde
dan mengusap serviks dengan antiseptik, serta memasang AKDR.
d. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, memasukkan sonde dan memasukkan
spekulum, mengusap serviks dengan antiseptik, serta memasang AKDR.
e. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, memasukan spekulum, memasukan sonde,
serta memasang AKDR.
6. Seorang perempuan berusia 25 tahun, anak pertama usia 6 bulan, datang ke Bidan Praktik
Mandiri mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi alamiah tanpa alat, menstruasi teratur.
Bidan menganjurkan untuk mengkombinasikan menggunakan metode lendir serviks dan suhu
badan basal untuk menentukan masa suburnya. Apakah kontrsepsi alamiah yang dimaksud
perempuan tersebut?
a. Metoda Barier
b. Metoda Kalender
c. Metoda Coitus Interuptus
d. Metoda Sympto – Termal
e. Metoda Amenorea Laktasi
7. Seorang perempuan berusia 25 tahun anak 1 umur 5 bulan datang ke BPM, mengatakan
masih menyusui anaknya. Selama ini kontrasepsi yang digunakan metode coitus interuptus,
menginginkan mengganti KB dengan metode lainnya yang tidak menggangu produksi ASI
dalam jangka waktu 2 tahun. Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk kasus di atas?
a. AKBK
b. Pil kombinasi
c. Suntik progestin
d. Suntik kombinasi
e. Kontrasepsi darurat
8. Seorang ibu berusia 26 tahun akseptor KB pil datang mengeluh lupa minum pil 3 hari. Apakah
konseling bidan yang sesuai untuk kasus ini?
a. Menghentikan penggunaan pil
b. Meneruskan minum pil selanjutnya minum 2 pil
c. Meneruskan minum pil dan yang terlupa tidak perlu diminum
d. Menunggu menstruasi dan mengganti dengan 1 strip pil yang baru
e. Meneruskan minum pil, selanjutnya gunakan kondom saat senggama hingga mendapat
haid
9. Seorang perempuan umur 25 tahun, melahirkan 1 bulan yang lalu, dan merupakan anak
pertama, ibu menyusui. Ibu mengatakan belum ikut ber KB. Ibu datang ke Poliklinik Desa
mengatakan takut hamil bila diajak berhubungan intim dengan suami. Ibu ingin menggunakan
pil yang aman untuk menyusui. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 24
x/menit, dan suhu 36,50C. Kontrasepsi apakah yang sesuai bagi perempuan tersebut?
a. Kondar
b. Morning after pil
c. Pill yang mengandung hormone estrogen
d. Pil yang mengandung hormone progestin
e. Pil yang mengandung hormone progestin dan estrogen
10. Seorang perempuan berusia 24 tahun, P1A0, anak berumur 1 tahun datang ke BPM,
menyatakan ingin suntik ulang DMPA (3 bulanan). Bagaimanakah cara kerja dari metode
kontrasepsi sesuai dengan kasus di atas?
a. Mengentalkan mukus serviks
b. Menimbulkan radang steril di cavum uteri
c. Menebalkan lapisan endometrium
d. Memphagosit sel sperma
e. Mempercepat transport sperma
11. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri menginginkan untuk
menggunakan metode kontrasepsi suntik.Saat ini sedang dalam keadaan haid, setelah
dilakukan pemeriksaan tidak ada kontra indikasi. Kapankah suntikan pertama bisa diberikan
pada kasus diatas?
a. Saat itu juga
b. Setelah haid selesai
c. 7 hari setelah haid selesai
d. 14 hari setelah haid selesai
e. Menunggu haid berikutnya
12. Seorang perempuan berusia 23 tahun, akseptor KB suntik 3 bulanan sejak 1 tahun yang lalu
datang ke Bidan Praktik Mandiri, mengeluh mengeluarkan darah bercak hitam dari jalan lahir.
Bagaimanakah sikap kita sebagai bidan pada kasus tersebut?
a. Melakukan PP test
b. Merujuk ke rumah sakit
c. Memberikan POK 1 siklus
d. Melakukan pemeriksaan Hb
e. Konseling mengenai efek samping
13. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke BPM mengatakan akan melakukan pemasangan
IUD. Hasil anamnesa dan pemeriksaan genitalia eksterna semua normal. Apakah langkah
selanjutnya yang harus dilakukan bidan?
a. Pemasangan tenakulum
b. Lakukan pemeriksaan bimanual
c. Lakukan pemeriksaan inspekulo
d. Ganti sarung tangan steril kedua
e. Pengukuran kedalaman rahim dengan sonde
14. Seorang perempuan berusia 38 tahun postpartum 6 minggu P3A0 datang ke BPM untuk
melakukan pemeriksaan dan ingin menggunakan kontrasepsi. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal, dan ibu memberikan ASI secara teratur pada bayinya.
Kontrasepsi apakah yang bidan sarankan pada kasus tersebut?
a. MAL
b. Steril
c. Pil progestin
d. Pil Kombinasi
e. Suntik 1 Bulan
15. Seorang perempuan berusia 24 tahun memiliki anak terkecil 2 tahun, datang ke bidan praktik
mandiri mengatakan ingin menggunakan pil kombinasi. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
tidak ditemukan kontraindikasi. Apa keuntungan/ manfaat kontrasepsi yang akan digunakan
pada kasus di atas?
a. Kesuburan cepat kembali
b. Dapat digunakan ibu menyusui
c. Dapat menurunkan tekanan darah
d. Dapat mencegah infeksi menular seksual
e. Dapat digunakan pada penderita hepatitis
16. Seorang perempuan berusia 25 tahun PIA0 datang ke Puskesmas ingin menggunakan
kontrasepsi AKBK. Hasil pemeriksaan semua normal dan bidan melakukan pemasangan alat
kontrasepsi tersebut. Apakah nasihat yang diberikan setelah pemasangan alat kontrasepsi
tersebut?
a. Ganti balutan 2 kali sehari
b. Bersihkan luka dengan bethadin 2 kali sehari
c. Buka balutan 1 hari agar luka cepat kering
d. Anjurkan menjaga luka jangan sampai basah selama 3 hari
e. Tidak boleh mengangkat berat selama satu bulan
17. Seorang perempuan berusia 23 tahun, anak terkecil umur 6 bulan datang ke Puskesmas baru
saja selesai dilakukan pemasangan AKDR. Kapankah waktu yang tepat untuk kontrol ulang
pada kasus di atas?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 4 minggu
d. 8 minggu
e. 10 minggu
18. Seorang perempuan berumur 30 tahun P2A0 anak pertama umur 3 tahun, dan anak ke dua
umur 10 bulan, datang ke BPM untuk menggunakan kontrasepsi. Hasil pemeriksaan
didapatkan TD: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/ menit, respisasi: 24 x/ menit, suhu: 37°C. Ibu masih
menyusui, mempunyai riwat sering mengalami sakit saat haid dan ingin menggunakan
kontrasepsi jangka panjang. Kontrasepsi apakah yang cocok digunakan pada kasus tersebut?
a. Pil
b. IUD
c. Implan
d. Suntik 1 bulan
e. Suntik 3 bulan
19. Seorang perempuan berusia 31 tahun akseptor AKDR dengan progestin selama 1 tahun,
datang ke RS mengatakan sudah 2 bulan ini tidak mendapatkan haid. Ibu khawatir karena
sebelumnya haidnya teratur dan lancar. Hasil pemeriksaan menunjukan TTV dalam batas
normal, inspekulo terlihat benang dan Gravidek test (+). Bagaimana penatalaksanaan kasus di
atas?
a. USG
b. Cabut IUD
c. Biarkan IUD terpasang
d. Konseling persiapan curettage
e. Berikan Pil KB kombinasi 1 siklus
20. Seorang perempuan berusia 28 tahun akseptor KB AKBK sejak 6 bulan yang lalu datang ke
BPM, mengeluh mengalami perdarahan lebih banyak dari biasanya selama menstruasi.
Sebagai seorang bidan terapi apa yang akan anda berikan dengan kasus tersebut?
a. Berikan ibuprofen 500 mg 3 kali sehari selama 3 hari
b. Berikan pil kombinasi 2 tablet selama 3 – 7 hari
c. Anjukan untuk menganti metode kontrasepsi
d. Berikan terapi estrogen dengan dosis tinggi
e. Berikan mini pil selama 1 siklus
21 Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke BPM dengan keluhan sering pusing, merasa
panas, nyeri persendian, sering berkeringat, keluar keringat pada malam hari, mengalami
dispaureunia saat bersenggama dan sudah tidak haid selama 2 bulan. Apa diagnosa pada
kasus di atas?
a. Senium
b. Menopause
c. Klimakterium
d. Pra menopause
e. Post menopause
22 Seorang ibu, berumur 45 tahun datang ke klinik kesehatan dengan keluhan merasakan nyeri
seperti adanya semburan panas pada wajah menjalar ke leher dan dada, sakit kepala, pusing,
dan berdebar-debar. Dikenal dengan nama gejala pada kasus diatas?
a. Febris
b. Hot face
c. Heartburn
d. Hot flushes
e. Syndrom pre menopause
23 Seorang perempuan berusia 49 tahun datang ke bidan dengan keluhan malas melakukan
hubungan seksual dengan suaminya karena sakit saat berhubungan badan Ibu mengatakan 1
tahun terakhir ini sudah tidak menstruasi. Anjuran apakah yang tepat untuk mengatasi keluhan
yang terjadi pada ibu tersebut?
a. Senam nifas
b. Olahraga yang teratur
c. Lakukan senam Kegel
d. Menggunakan jelly saat coitus
e. Tidak melakukan hubungan seksual
24 Seorang perempuan berusia 40 tahun P6A1 datang ke bidan. Pasien mengeluhkan keputihan
yang berbau selama 1 tahun dan akhir – akhir ini mengalami perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual. Hasil pemeriksaan KU pucat, TD: 90/60 mmHg, N: 88x/menit, S: 37 oC,
R:18x/menit, Hb 7 gram%.Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan untuk mendeteksi
penyakit pada kasus tersebut?
a. Biopsi
b. Kolposkopi
c. Histeroskopi
d. Papanicolou smear
e. Histerosalpingografi
25 Nn. A umur 35 tahun datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat benjolan
yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa sakit. Berdasarkan data di
atas, kemungkinan Nn. A menderita?
a. Piget disease
b. Kanker payudara
c. Fibro adeno mammae
d. Kista sarcoma filodes
e. Engorgement
26 Ny. N umur 21 tahun datang ke BPS, dengan keluahan pada payudara sebelah kanan teraba
benjolan, mudah digerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri. Deteksi dini yang
dapat dilakukan pada Ny. N adalah?
a. Mammografi
b. SADARI
c. IVA test
d. Papanicolou smear
e. USG
27 Ny. I umur 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang mengalami perdarahan yang
tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah terjadi selama 12
hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada perut yang terus-menerus. Ia sekarang
merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari pemeriksaan VT dijumpai adanya
massa uterus. Padat dan berbenjol-benjol. Berdasarakan hasil pemeriksaan. Dugaan
diagnosis Ny. I adalah?
a. Myoma uteri
b. Molla hidatidosa
c. Abortus habitualis
d. Torsi myoma uteri
e. Korio karsioma
28 Ny. R umur 38 tahun, BB 75 kg, TB 150 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa panas dan
nyeri saat kencing, leukorea yang di sertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi. Ia merasa
terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan tampak intoitus vagina berwarna merah, bengkak
dan tertutup sekret. Pemeriksaan utama pada kasus di atas adalah?
a. Obstetrik
b. Ginekologi
c. Antropometri
d. Tanda-tanda vital
e. Pemeriksaan fisik
29 Seorang perempuan usia 52 tahun datang ke Posbindu dengan keluhan sering berkeringat
pada malam hari, dan sulit tidur. Berdasarkan anamnesa haid sudah tidak teratur sejak 5 bulan
lalu, tidak menggunakan kontrasepsi. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Pemeriksaan βhCG dalam urine negatif (-). Apakah penyebab keluhan pada kasus diatas?
a. Penurunan kadar estrogen
b. Peningkatan kadar estrogen
c. Gangguan pada kardiovaskuler
d. Insomnia
e. Stres
30 Seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke puskesmas mengeluh sudah tidak menstruasi
selama 1 tahun, keluar darah dari kemaluan terutama setelah berhubungan seksual, berbau
busuk, dan sering merasa nyeri di daerah pinggang. Hasil pemeriksaan IVA (+). Apakah
diagnosis pada kasus tersebut?
a. Vaginitis
b. Bartolinitis
c. Endometritits
d. Kanker serviks
e. Infeksi genitalia
31 Seorang perempuan berumur 40 tahun P2A0 datang ke RS mengalami haid yang tidak teratur
dan berbau. Ibu berencana untuk melakukan pap smear. Apa informasi yang diberikan
sebelum pemeriksaan pada kasus diatas?
a. Ibu dalam keadaan puasa
b. Ibu dalam keadaan tidak haid
c. Ibu dalam keadaan haid, tidak berhubungan badan 1-2 hari sebelum pemeriksaan
d. Ibu dalam keadaan tidak haid, tidak berhubungan badan 1-2 hari sebelum pemeriksaan
e. Ibu dalam keadaan puasa, dalam keadaan haid, tidak berhubungan badan 1-2 hari
sebelum pemeriksaan
32 Seorang perempuan berusia 19 tahun P0A1 datang ke klinik, mengeluh nyeri saat haid di perut
bagian bawah, saat ini menstruasi hari kedua. Berdasarkan anamnesa menarche 1,5 tahun
lalu, siklus haid 28 hari dan sering merasakan nyeri saat haid. Hasil pemeriksaan, TD:120/80
mmHg, N:80x/menit, S:37oC, P:18x/menit, pemeriksaan planotest (-), hasil USG tidak ada
kelainan pada uterus. Kapankah bidan perlu melakukan rujukan untuk kasus tersebut?
a. Tidak ada respon terhadap pil kontrasepsi progestine only setelah 3 siklus
b. Tidak ada respon terhadap levenogestrel intrauterine setelah 3 siklus
c. Tidak ada perbaikan, pasien datang lagi dengan keluhan yang sama
d. Tidak ada respon terhadap asam mefenamat setelah 3 siklus
e. Tidak ada respon terhadap suntik 1 bulan setelah 3 siklus
33 Ny. P umur 38 tahun, BB 80 kg, TB 155 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa panas dan
nyeri saat kencing, leukorea yang disertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi. Ia merasa
terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan tampak intoitus vagina bewarna merah, bengkak,
dan tertutup sekret. Berkaitan dengan kondisi Ny. P perlu dikaji adanya.....
a. Riwayat DM pada keluarga
b. Riwayat hubungan seks bebas
c. Riwayat penyakit jantung koroner
d. Riwayat penyakit menular seks
e. Riwayat penyakit infeksi saluran kemih
34 Seorang perempuan usia 26 tahun P1A0, datang ke puskesmas, mengeluh mengalami
keputihan sejak 2 minggu yang lalu. Berdasarkan anamnesa kemaluan terasa gatal dan
berbau, terasa panas saat berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan TD:120/80mmHg,
N:80x/menit, S:37oC, P:18x/menit. Pemeriksaan genitalia labia minora tampak kemerahan,
inspekulo tampak lendir berwarna putih susu dan berbau. Apakah kemungkinan penyebab
keadaan pada kasus tersebut?
a. Trichomonas
b. Candida Albican
c. Nisseria gonorrhoe
d. Bacterial vaginosis
e. Lactobacillus sp
35 Seorang perempuan 20 tahun datang ke rumah sakit bersama ibunya, mengeluh belum pernah
mendapatkan menstruasi. Pemeriksaan fisik terdapat ciri – ciri pertumbuhan seks sekunder,
hasil rectal touch hymen tampak tertutup. Apakah faktor penyebab pada kasus diatas?
a. Kelainan hormonal
b. Kelainan siklus haid
c. Hymen imperforata
d. Kehamilan
e. Septum vagina
36 Seorang remaja berusia 17 tahun datang ke Puskesmas, mengeluh sejak satu hari lalu terasa
nyeri dan kram di perut bawah. Hasil anamnesa menjelang menstruasi, siklus haid normal,
dan belum menikah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosa untuk
kasus diatas?
a. Premenstruasi syndrome
b. Dismenorre primer syndrome
c. Dismenorre sekunder syndrome
d. Gangguan siklus haid
e. Anovulator siklus
37 Seorang remaja berusia 17 tahun datang ke Puskesmas, mengeluh sejak satu hari lalu terasa
nyeri dan kram di perut bawah dan pinggang. Hasil anamnesa sedang menstruasi hari kedua,
siklus haid normal, dan belum menikah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Apakah penatalaksanaan untuk mengurangi keluhan diatas?
a. Memberikan kompres dingin pada daerah abdomen
b. Memberikan pil kontrasepsi progestine only
c. Menyarankan untuk pemeriksaan USG
d. Memberikan obat asam mefenamat
e. Merujuk ke fasilitas kesehatan
38 Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun datang ke BPM dengan keluhan menstruasi
sebulan dua kali. Hasil anamnesis siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Apakah kelainan
menstruasi pada kasus diatas ?
a. Pseudomenorhoe
b. Oligomerhoe
c. Polimenorhoe
d. Menometroragia
e. Dismenorhoe
39 Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke Puskesmas, mengeluh mengalami keputihan
sejak 2 minggu yang lalu. Hasil anamnesa: belum menikah, kemaluan terasa gatal.
Pemeriksaan inspeksi pada genitalia tampak lendir berwarna putih susu dan berbau. Apakah
pemeriksaan penunjang yang sesuai pada kasus diatas?
a. Pemeriksaan papsmear
b. Pemeriksaan spekulum
c. Pemeriksaan lendir vagina
d. Pemeriksaan IVA test
e. Pemeriksaan patologi anatomi
40 Seorang perempuan berumur 27 tahun datang ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Ibu
mengatakan baru saja menikah 1 bulan yang lalu dan sedang merencanakan kehamilan. Hasil
pemeriksaan TTV : TD 120/80 mmHg, P 22x/menit, N 80x/menit, S 36,5 oC. BB ibu 60 kg dan
TB 165 cm. Berapakah IMT ibu pada kasus tersebut?
a. 22
b. 25
c. 30
d. 33
e. 35
PEMBAHASAN KUMPULAN SOAL 4
ASUHAN KONTRASEPSI DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PEMBAHASAN
1. Kata kunci: akseptor KB suntik, gangguan haid, tidak dapat menerima gejala
Jawaban: E
Pembahasan:
Apabila Ibu mengalami gangguan haid berupa efek dari penggunaan kontrasepsi KB suntik
progestin dan tidak dapat menerima efek samping terebut, maka bidan memberikan pilihan untuk
mengganti dengan kontrasepsi yang lain.
2. Kata kunci: ingin ber KB, ada varises, dan hipertensi
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat tabel 3
3. KB suntik 3 bulan
3x28 = 84 hari
Suntikan pertama tgl 13
Suntikan berikutnya= 84+13=97 hari
Juni (30 hari), Juli (31 hari), Agustus (31 hari)= 92 hari
Jawaban: E
Pembahasan:
Ukur suhu dengan termometer di waktu yang sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat
tidur), lalu catat
Dianggap masa subur ketika ada peningkatan suhu 0,5 –1oC dari suhu yang terakhir diukur
5. Kata kunci: urutan pemeriksaan sebelum pemasangan AKDR
Jawaban: A
Pembahasan:
1. Penapisan
a. AKDR tidak bisa diberikan kepada:
b. Memiliki riwayat penyakit radang panggul
c. Riwayat perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
d. Memiliki kelainan bawaan uterus atau tumor dalam uterus
e. Kanker alat genital
f. Berganti – ganti pasangan seksual
2. Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala hingga kaki
3. Siapkan alat
4. Vulva hygiene dan pemeriksaan inspeksi genitalia eksterna (perhatikan adanya tanda infeksi
menular seksual seperti kondiloma, leukore atau iritasi pada vulva)
5. Pemeriksaan inspekulo (perhatikan adanya tanda – tanda infeksi seperti leukore, erosi pada
serviks, dan tanda – tanda keganasan serviks)
6. Pemeriksaan bimanual untuk menentukan besar, konsistensi dan posisi uterus (antefleksi
atau retroversi)
7. Beritahu ibu apakah ibu layak/ tidak layak menggunakan AKDR
8. Siapkan pemasangan AKDR
9. Pasang spekulum
10. Pasang tenakulum
11. Masukkan sonde uterus, lakukan pengukuran
12. Pasang lengan AKDR, atur cincin biru sesuai hasil pengukuran uterus dengan sonde
13. Angkat AKDR dari wadah steril, masukkan AKDR ke dalam uterus tanpa menyentuh dinding
vagina (no touch)
14. Lepas lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawal (tarik tabung inserter, tahan
pendorong).
15. Dorong kembali tabung inserter sampai cincin biru menyentuh serviks
16. Tarik keluar sebagian tabung, potong benang dengan menyisakan 3-4 cm
17. Bereskan alat
18. Dokumentasi
*Keterangan: langkah ini adalah langkah inti, langkah lengkap lihat daftar tilik pemasangan
AKDR
6. Kata kunci: kombinasi metode lendir serviks dan suhu basal
Jawaban: D
7. Kata kunci: alat kontrasepsi tidak mengganggu produksi ASI selama 2 tahun
Jawaban: A
8. Kata kunci: Lupa minum pil 3 hari
Jawaban: E
• Jika lupa minum 1 pil, segera minum saat ingat, tidak perlu alkon lain
• Jika lupa minum 2 pil atau lebih minum 2 pil setuap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan,
gunakan alkon tambahan sampai paket pil habis.
9. Kata kunci: post partum 1 bulan, menyusui
Jawaban: D
10. Kata kunci: cara kerja alkon suntik 3 bulan
Jawaban: A
11. Kata kunci: ingin alkon suntik, saat ini sedang haid
Jawaban: A
Pembahasan:
• Suntikan pertama antara hari 1-7 siklus haid. Jika >7 hari, gunakan alkon tambahan
• Jika pasien tidak haid suntikan pertama dapat dimulai kapanpun setelah dipastikan tidak hamil
12. Kata kunci: akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun, perdarahan bercak
Jawaban: E
Pembahasan:
Spotting atau perdarahan bercak merupakan efek samping dari penggunaan suntik progestin
13. Kata kunci: akan memasang IUD, anamnesa dan pemeriksaan genitalia eksterna sudah
dilakukan
Jawaban: C
14. Kata kunci: post partum 6 minggu, masih menyusui
Jawaban: A
15. Kata kunci: keuntungan pil kombinasi
Jawaban: A
16. Kata kunci: nasehat setelah pemasangan AKBK
Jawaban: D
Pembahasan:
Jaga luka tetap kering dan jangan buka pembalut luka selama 3 hari
Hindari benturan, tekanan atau gesekan di daerah pemasangan
Kembali ke klinik jika perdarahan banyak pervaginam
Tanda infeksi pada luka bekas insersi
17. Kata kunci: kontrol ulang AKDR
Jawaban: C
18. Kata kunci: masih menyusui, riwayat dismenore, ingin menggunakan MKJP
Jawaban: C
Pembahsan:
Lihat tabel 4
19. Kata kunci: akseptor AKDR telat haid 2 bulan, tes kehamilan (+), benang terlihat
Jawaban: B
20. Kata kunci: akseptor AKBK, perdarahan lebih banyak saat menstruasi
Jawaban:B
Pembahasan:
• Jelaskan bahwa efek samping biasanya akan hilang setelah 3 kali siklus haid (3 bulan)
• Perdarahan bercak/ spotting: ibuprofen 3x800 mg selama 5 hari atau pil kombinasi 1 siklus
• Perdarahan: 2 tablet pil kombinasi selama 3 – 7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kombinasi
21. Kata kunci: keluar keringat pada malam hari, mengalami dispaureunia saat bersenggama dan
sudah tidak haid selama 2 bulan
Jawaban: D
Pembahasan:
Masa klimakterium/perimenopause
Post
Menopause
Pramenopause Menopause Senium
Haid 1 th setelah
terhenti haid berhenti
Pramenopause adalah masa ketika siklus haid mulai tidak teratur dan mulai muncul gejala –
gejala menopause.
Menopause adalah masa ketika haid sudah terhenti selama 12 bulan (1 tahun).
Pasca menopause adalah kelanjutan dari periode menopause 3 – 5 tahun setelahnya.
Senium adalah masa setelah pasca menopause bisasanya setelah usia 65 tahun, pada
masa ini telah tercapai keseimbangan baru dalam hidup perempuan sehingga perubahan
vegetatif dan psikis di periode klimakterium.
Perubahan – perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama masa klimakterium disebabkan
oleh menurunnya hormon reproduksi (terutama estrogen), gejala yang umum dialami adalah:
Kebutuhan wanita
Perubahan fisik Perubahan psikologis
menopause
Kadar estradiol <40 pg/ml Mudah tersinggung Konseling perubahan
Kadar FSH >35 mIU/ml Mudah lelah selama masa menopause
Ketidakteraturan siklus haid Kurang bersemangat Dukungan keluarga dan
Oligomenore Sulit tidur pasangan
Polimenore Merasa tidak dicintai Nutrisi yang adekuat
Hipermenore Libido berkurang (rendah lemak, kaya
serat, vitamin, dan
Gangguan neurovegetatif mineral terutama kalsium)
seperti: Konsumsi makanan yang
Kekeringan vagina mengandung fitoestrogen
(dispareunia) seperti kacang –
Gejala semburan panas kacangan
(hot flush) Skrining keganasan (pap
Berkeringat banyak smear tiap tahun,
Sakit kepala SADARI)
Daya ingat menurun Olahraga
Desing dalam telinga Kegiatan positif di
Atrofi jari – jari lingkungan (senam,
pengajian, dll).
Gangguan organik: Terapi sulih hormon
Osteoporosis (hanya jika gejala berat,
Penyakit kardiovaskular tidak semua wanita bisa
(jantung, hipertensi) menggunakan,
Gangguan berkemih meningkatkan risiko
(disuria, inkontinensia kanker).
urin)
Gangguan uterus
(hipertrofi endometrium)
Perubahan kulit
22. Kata kunci: semburan panas pada wajah menjalar ke leher dan dada
Jawaban: D
Pembahasan:
Lihat tabel pembahasan soal no.21
23. Kata kunci: sakit saat berhubungan badan, ibu mengatakan 1 tahun terakhir ini sudah tidak
menstruasi
Jawaban: D
Pembahasan:
Salah satu cara mengatasi dispareunia atau nyeri saat berhubungan seksual adalah dengan
menggunakan jelly/ pelumas/ lubrikan saat coitus.
24. Kata kunci: keputihan yang berbau selama 1 tahun dan akhir – akhir ini mengalami perdarahan
setelah melakukan hubungan seksual
Jawaban: D
Pembahasan:
Kanker serviks adalah kegansan yang terjadi pada serviks uteri. Penyebabnya adalah virus HPV.
Faktor risiko kanker serviks adalah:
Usia pertama berhubungan seksual terlalu muda
Berganti – ganti pasangan
Melahirkan banyak anak
Kanker serviks dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan papanicolou smear (pap smear).
Keganasan pada organ reproduksi
Keganasan Faktor risiko Gejala Skrining
Serviks Usia pertama Cairan vagina yang Pemeriksaan IVA
berhubungan berlebihan, berbau test (dengan
Disebabkan seksual terlalu busuk, yang kadang mengoleskan
oleh virus muda disertai dengan asam asetat/asam
HPV Berganti – ganti perdarahan bercak cuka 3-5%).
pasangan Perdarahan kontak Pemeriksaan
Melahirkan banyak (perdarahan pasca papanicolou smear
anak berhubungan (pap smear).
Merokok seksual atau serviks
yang rapuh/ mudah
berdarah ketika
dilakukan
pemeriksaan)
Nyeri pada panggul
Kanker Obesitas Perdarahan Tidak ada
endometrium Paparan estrogen menstruasi yang
yang sangat banyak
Lebih sering berkepanjangan Perdarahan
pada wanita Tidak memiliki anak pervaginam pasca
pascamenop Hiperplasia menopause
ause endometrium Keputihan
Kanker Faktor genetik Tidak bergejala Tidak ada
ovarium Tidak memiliki anak hingga tumor
Mengkonsumsi membesar
obat – obatan Haid tidak teratur
untuk memicu Ada teraba tumor
ovulasi pada panggul
25. Kata kunci: payudara kiri ada benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit
digerakkan, terasa sakit
Jawaban: B
Pembahasan:
Tumor dan Kanker Payudara
Keganasan Faktor risiko Gejala Skrining
Fibroadenoma Benjolan tidak nyeri, SADARI
mamae - bisa digerakkan (pemerikssaan
(tumor jinak) dengan bebas, dan payudara sendiri)
konsistensinya kenyal 1 minggu setelah
Besarnya tidak haid
berubah
Kanker Menggunakan Teraba benjolan yang SADARI
payudara KB pil terasa nyeri, tidak (pemerikssaan
Riwayat kanker dapat digerakkan dan payudara sendiri)
payudara di semakin membesar 1 minggu setelah
keluarga di usia Pengeluaran cairan haid
muda berupa nanah atau Mammografi pada
Gaya hidup darah dari puting susu kelompok berisiko
Perubahan kulit tinggi
payudara (seperti kulit
jeruk)
Benjolan di ketiak
26. Kata kunci: ada benjolan, mudah di gerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri di
payudara kanan
Jawaban: B
Pembahasan:
Lihat tabel di soal no.5
27. Kata kunci: perdarahan banyak, ada masa uterus yang padat dan berbenjol-benjol
Jawaban: A
Pembahasan:
Tumor jinak pada organ genitalia
Mioma uteri Perdarahan banyak dan lama
(tumor pada kavum Teraba adanya massa/ benjolan pada uterus
uterus)
Tumor bertangkai
Ada massa seperti tangkai di serviks dan muncul
Polip endometrium
perdarahan atau peradangan
Perdarahan di luar siklus haid
Perut terasa penuh
Perut membesar
Kista ovarium
Dismenore
Perubahan pola perdarahan saat menstruasi
Nyeri di vulva
Kista bartolin Ada massa/benjolan pada vulva
Dispareunia
28. Kata kunci: rasa panas dan nyeri saat kencing, leukorea yang di sertai rasa gatal, hingga
menjadi iritasi
Jawaban: Ginekologi
Pembahasan:
Pemeriksaan ginekologi adalah pemeriksaan yang dilakukan khusus pada wanita yang datang
dengan keluhan organ reproduksi namun dalam keadaan tidak hamil.
Pemeriksaan obstetri dilakukan pada wanita yang datang dalam keadaan hamil.
Pemeriksaan antropometri adalah pemeriksaan yang berhubungan dengan ukuran tubuh
seperti tinggi, berat badan, LILA, dll.
29. Kata kunci: usia 52 tahun, haid sudah tidak teratur sejak 5 bulan lalu
Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala – gejlaa yang dialami oleh wanita selama masa klimakterium disebabkan oleh penurunan
hormon estrogen.
30. Kata kunci: keluar darah dari kemaluan terutama setelah berhubungan seksual, berbau busuk,
dan sering merasa nyeri di daerah pinggang. Hasil pemeriksaan IVA (+)
Jawaban: D
Pembahasan:
Lihat tabel dalam pembahasan soal no.4
31. Kata kunci : Ingin melakukan papsmear
Jawaban : D
Pembahaan:
Sebelum dilakukan pemeriksaan papsmear pastikan ibu dalam keadaan tidak haid dan tidak
berhubungan badan 1-2 hari sebelum dilakukan pemeriksaan
32. Kata kunci : sering merasa nyeri ketika haid.
Jawaban : D
Pembahasan :
Penatalaksaan nyeri haid diberikan asam mefenamat dan kompres hangat. Apabila setelah
diberikan asam mefenamat sebanyak 3 siklus tidak ada perbaikan, selanjutnya dilakukan
rujukan.
33. Kata kunci: panas dan nyeri saat kencing, leukorea yang disertai rasa gatal, hingga menjadi
iritasi. Ia merasa terganggu saat coitus
Jawaban: B
Pembahasan:
Diagnosa kasus ini adalah infeksi menular seksual. Maka yang harus ditanyakan adalah adanya
riwayat hubungan seks bebas.
34. Kata kunci: pemeriksaan inspekulo tampak lendir berwarna putih susu dan berbau.
Jawaban: B
Pembahaan:
Jamur Candida albicans Keluhan menonjol: pruritus, iritasi
vagina, disuria.
Kandidiasis Vaginalis Cairan vagina tidak berwarna
seperti putih susu yang bergumpal
dan tidak berbau
35. Kata kunci: 20 tahun, belum pernah menstruasi, hymen tampak tertutup
Jawaban:C
Pembahasan:
Himen imperforata atau atresia himen adalah selaput dara yang tidak memiliki lubang (hiatus
himenalis) sama sekali. Umumnya kelainan ini tidak disadari sebelum menarche.
Gejala adalah tidak haid namun merasakan sindrom pramenstruasi, tampak himen menonjol
berwarna kebiruan.
Pada himen impeferata tidak terjadi aliran darah pada saat menstruasi. Sehingga darah
mengumpul di dalam uterus dan semakin lama akan keluar dan mengumpul hingga ke kavum
abdomen. Pengumpulan darah dapat berupa:
Hematokolpos : terjadi akumulasi darah dalam vagina. Himen berwarna kebiruan dan
menonjol terutama saat menstruasi.
Hematometra : akumulasi darah di dalam rahim. Terasa sesak pada abdomen bagian
bawah, nyeri terutama saat menstruasi, dapat diraba di atas simfisis berupa tumor padat dan
teraba nyeri.
Hematosalping : akumulasi darah pada tuba fallopii. Darah ini dapat mencapai ruangan
abdomen.
Penanganan : himenektomi
36. Kata kunci: haid hari ke 2, sejak satu hari lalu terasa nyeri dan kram di perut bawah
Jawaban: B
Penanganan:
Penjelasan bahwa hal yang normal
Olahraga
Jika perlu berikan asam mefenamat untuk meredakan nyeri
37. Kata kunci: haid hari ke 2, sejak satu hari lalu terasa nyeri dan kram di perut bawah dan
pinggang
Jawaban: D
Pembahasan:
Penanganan:
Penjelasan bahwa hal yang normal
Olahraga
Jika perlu berikan asam mefenamat untuk meredakan nyeri
38. Kata kunci: menstruasi 2 kali sebulan, siklus <21 hari
Jawaban: C
Pembahasan:
Gangguan Lama dan Jumlah Darah Haid
Hipermenorea Perdarahan haid dengan total jumlah darah lebih banyak dari
(Menoragia) normal (>80 ml per siklus) dan atau durasi haid lebih lama
dari normal (>7 hari). Menoragia dapat juga diartikan bila
ganti pembalut lebih dari 6x sehari dimana setiap pembalut
basah seluruhnya.
Hipomenorea Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan atau
durasi lebih pendek dari normal.
Gangguan Siklus Haid
Polimenorea Perdarahan haid ddengan siklus yang lebih pendek dari
normal yaitu kurang dari 21 hari
Oligomenorea Perdarahan haid dengan siklus yang lebih panjang dari
normal yaitu lebih dari 35 hari
Amenorea Tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan
mencakup salah satu dari 3 tanda berikut :
Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak
adanya pertumbuhan atau perkembangan tanda
kelamin sekunder
Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai
dengan adanya pertumbuhan normal dan
perkembangan tanda kelamin sekunder.
Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan
berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya
pernah haid.
Gangguan Perdarahan di Luar Siklus Haid
Menometroragia
39. Kata kunci: nona, keputihan, gatal, berwarna putih susu
Jawaban: C
Pembahasan:
Pada pasien nona, untuk menentukan diagnosis penyebab keputihan dapat dilakukan swab
(pengambilan apusan) pada vulva yang bertujuan untuk mengambil sampel lendir vagina.
40. Kata kunci: BB: 60 kg, TB: 165 cm.
Jawaban: A
Pembahasan:
IMT = BB = 60 = 22
(TB)2 (1,65)2
KUMPULAN SOAL
KOMUNITAS, ETIKOLEGAL, DAN KOMUNIKASI-KONSELING
Jumlah soal: 40
Waktu: 40 menit
SOAL
1. Seorang perempuan berusia 26 tahun G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke BPM mengeluh
mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir berwarna merah segar. Hasil pemeriksaan TFU 3
jari di atas pusat. DJJ 100x/menit dan bidan melakukan rujukan. Apakah peran bidan pada
kasus di atas?
a. Pemberdaya
b. Pelaksana
c. Pengelola
d. Pendidik
e. Peneliti
2. Seorang bidan desa di wilayah tempat bekerjanya masih banyak dijumpai kebiasaan pantang
makan seperti ibu hamil tidak boleh makan-makanan yang amis karena nantinya air kawahnya
akan berbau amis. Apakah upaya yang harus dilakukan bidan desa sesuai kasus di atas?
a. Menentang kebiasaan yang tidak benar tersebut
b. Melakukan pemantauan status gizi yang baik selama hamil
c. Memberikan makanan tambahan pada semua ibu hamil
d. Memberikan konseling gizi yang baik selama hamil
e. Menyarankan ibu hamil untuk hati-hati dalam memilih makanan
3. Seorang perempuan berumur 24 tahun hamil aterm inpartu G1P0A0 datang ke Polindes. Hasil
pemeriksaan menunjukkan kehamilan dengan presentasi bokong dan taksiran berat janin 3900
gram dengan kesejahteraan ibu dan bayi baik. Berdasarkan data yang diperoleh, bidan
kemudian memutuskan dilakukannya rujukan. Namun klien dan keluarga bersikeras untuk
tetap melahirkan di bidan tersebut, karena pertimbangan biaya dan kesulitan lainnya. Apakah
kondisi yang sedang dihadapi oleh tenaga kesehatan pada kasus tersebut?
a. Dilema mora
b. Konflik moral
c. Isu etik moral
d. Konflik etik
e. Dilema etik
4. Bidan berusia 23 tahun bekerja disebuah desa dan baru bekerja selama 2 bulan. Setelah
dilakukan pendataan banyak dijumpai ibu bersalin dengan komplikasi karena banyak
masyarakat desa tidak mempunyai biaya untuk dana persalinan. Apakah yang dilakukan bidan
menyikapi kasus diatas?
a. Pembentukan ambulan siaga
b. Pembentukan donor darah
c. Pembentukan desa siaga
d. Pembentukan suami siaga
e. Pembentukan tabulin
5. Seorang bidan di tempatkan sebagai bidan PTT disuatu desa terpencil yang persalinan
ditolong dukunnya masih tinggi. Sebagai bidan desa, apakah hal pertama yang akan dilakukan
oleh bidan?
a. Melakukan pendekatan pada dukun
b. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil
c. Melakukan pendekatan pada keluarga
d. Melakukan pendekatan pada tokoh agama
e. Melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat
6. Ibu Oneng umur 27 tahun hamil 8 bulan datang ke polindes, ini adalah kunjungan yang
pertama selama hamil. Ibu Oneng selama ini tidak pernah periksa karena jarak rumah dengan
polindes jauh dan tidak ada yang mengatar. Saat ini dia mengeluh kaki sering kram dan
bengkak. Karena khawatir dengan keadaan kehamilannya, maka Ibu Oneng terpaksa datang
ke polindes. Hasil pemeriksaan TD 110/90 mmHg, N 60 x/menit. Tindakan yang harus di
lakukan bidan adalah?
a. Melakukan pemeriksaan secara periodik
b. Mengusahakan transportasi untuk periksa ulang
c. Merencanakan kunjungan ke rumah untuk pemeriksaan selanjutnya
d. Menganjurkan kepala keluarga dan ibu kunjungan berikutnya
e. Menganjurkan pasien mencari tumpangan untuk kunjungan berikutnya
7. Seorang perempuan berusia 40 tahun P4A0 ditolong oleh bidan di Puskesmas Pembantu
beberapa hari yang lalu. Pada proses persalinan pasien mengeluh kelelahan dan terjadi
perdarahan yang sangat banyak. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
nadi 110x/menit, bidan tidak melakukan pemasangan infus sementara perdarahan terus terjadi
sehingga ibu meninggal. Setelah dilakukan audit maternal bidan dinyatakan lalai dan
mendapatkan sanksi. Apakah penyebab sanksi yang diberikan oleh bidan dalam kasus
tersebut?
a. Tidak melakukan pemasangan infus
b. Menolong persalinan di pustu
c. Ibu meninggal
d. Ibu mengalami perdarahan
e. Ibu kelelahan
8. Bidan berkolaborasi dengan kader mengadakan posyandu bayi dan balita di wilayah kerjanya.
Dari 20 bayi balita yang berkunjung, 5 diantaranya berada di bawah garis merah (BGM) dan
terdapat 10 bayi yang belum mendapatkan vaksinasi campak karena ibu bayi khawatir bayinya
mengalami demam tinggi pasca pemberian vaksinasi. Apakah langkah yang dilakukan bidan
untuk kasus di atas ?
a. Menyelenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa
b. Mensosialisasikan bersama tokoh masyarakat
c. Meningkatkan kemitraan dengan kader
d. Mengadakan pendekatan keluarga
e. Melakukan survey mawas diri
9. Bidan bekerjaama dengan kader mengadakan posyandu bayi dan balita di wilayah kerjanya.
Dari 20 bayi balita yang berkunjung, 5 diantaranya berada di bawah garismerah (BGM).
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Kejadian ikutan pasca imunisasi
b. Deteksi dini tumbuh kembang
c. Lima imunisasi dasar lengkap
d. Nutrisi bergizi dan seimbang
e. Stimulasi tumbuh kembang
10. Bidan di sebuah desa didatangi oleh seorang perempuan usia 32 tahun berprofesi sebagai
kader mengatakan ada balita usia 5 tahun menderita gizi buruk. Setelah dilakukan kunjungan
rumah keluarga tersebut termasuk pada keluarga dengan tingkat ekonomi menengah
kebawah. Apakah upaya bidan untuk mencegah kasus tersebut berulang kembali ?
a. Melatih para kader
b. Membuat poster dan leaflet pola nutrisi
c. Memberikan dana tambahan untuk masyarakat
d. Membuat rencana penyuluhan gizi tiap posyandu
e. Memberikan makanan bergizi pada setiap keluarga
100
Bimbel UKBI Widya Medika
11. Bidan mendatangi keluarga dengan seorang balita perempuan usia 4 tahun yang setiap
bulannya selalu menderita penyakit diare dari usia 3 tahun. Setelah dilakukan pemantauan
keluarga tersebut tidak menggunakan air bersih dan membuang limbah/ sampah tidak pada
tempatnya. Apakah pendidikan kesehatan yang dapat diberikan bidan pada kasus diatas?
a. Istirahat cukup
b. Pengobatan diare
c. Pola makan gizi seimbang
d. Pola hidup bersih dan sehat
e. Penyediaan tempat sampah
12. Disebuah Poskesdes dilakukan kegiatan posyandu setiap bulan.Dari hasil laporan dijumpai 45
balita, cakupan kegiatan >50%, tetapi peserta dana sehat <50%. Ditemukan juga 1 balita
dengan BB di KMS dibawah harus merah karena baru sembuh diare sementara sebelumnya
BB ada di garis kuning. Apakah peran serta masyarakat yang dapat dianjurkan untuk
mencegah kasus diare agar tidak terulang di desa tersebut?
a. Membakar sampah
b. Memberikan larutan oralit
c. Memberikan menu gizi seimbang
d. Menganjurkan untuk menimbang balita secara rutin di posyandu
e. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah makan
13. Seorang perempuan umur 24 tahun melahirkan anak pertama beberapa menit yang lalu
dirumah dengan kondisi: BB 3 kg, refleks menghisap baik, menangis kuat, dan ada kelainan
berupa bibir sumbing. Bagaimanakah komunikasi efektif untuk menjelaskan kondisi bayi
tersebut?
a. “Ibu bayinya cacat”
b. “Ibu bayinya baik-baik saja”
c. “ibu bayinya sehat namun ada kelainan”
d. “Ibu jangan menyesal bayinya lahir cacat”
e. “Ibu jangan cemas, saya akan merujuk bayi ibu ke rumah sakit”
14. Seorang perempuan berumur 38 tahun G4P2A1 dengan usia kehamilan 30 minggu datang ke
BPM dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah dan keluar darah hitam pekat dari jalan lahir
sejak 1 jam yang lalu, didapatkan data pemeriksaan KU lemah TD 100/60 mmHg, N 78
x/menit, S 360C, R 14x/menit terdapat nyeri tekan pada perut ibu, perdarahan dari jalan lahir.
Bidan memberitahukan dan menjelaskan kepada keluarga untuk dilakukan rujukan dan
keluarga setuju. Komunikasi apa yang dilakukan oleh bidan?
a. Komunikasi efektif
b. Komunikasi personal
c. Komunikasi terapeutik
d. Komunikasi non verbal
e. Komunikasi interpersonal
15. Di Desa X terdapat 20 ibu hamil, tetapi yang memeriksakan kandungannya ke petugas
kesehatan hanya sekitar 8 orang (40%), sehingga dapat dikatakan bahwa cakupan
pemeriksaan kehamilan di desa X kurang atau rendah. Data tersebut termasuk dalam?
a. Analisis sosial
b. Analisis situasi
c. Analisis wilayah
d. Analisis masalah
e. Analisis masyarakat
16. Seorang Bidan ingin membuat PWS KIA untuk cakupan K4, target K4 tahun 2012 adalah 90%.
Berdasarkan data tersebut, berapa persenkah target yang harus dicapai di bulan april?
a. 15 %
b. 30 %
c. 45 %
d. 50 %
e. 60 %
17. Seorang perempuan usia 30 tahun G2P1A0 parturient aterm datang ke klinik bidan X, klinik
yang sama dengan anak pertama. Klinik bidan X dipilih karena fasilitasnya yang lengkap,
lokasi yang mudah diakses, biaya yang terjangkau, dan pelayanannya yang memuaskan.
Berdasarkan dimensi mutu kebidanan manakah yang menyebabkan pasien datang kembali ke
klinik X?
a. Kenyamanan
b. Kompetensi teknis
c. Efektifitas pelayanan
d. Keamanan pelayanan
e. Hubungan antara manusia
18. Petugas Puskesmas ingin membuat Grafik PWS-KIA bulan Juni 2012 untuk K1 (target 85%)
dengan wilayah kerja 5 desa. Dengan rincian sebagai berikut :
Jawaban: B
Pembahasan:
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas
mandiri, tugas kolaborasi dan tugas rujukan. Sebagai pelaksana bidan
Pelaksana
melaksanakan asuhan kebidanan sepanjang daur siklus kehidupan
perempuan.
Tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan:
Menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan kesehatan
KIA/ KB, mengkoordinir, mengawasi, dan membimbing kader atau
petugas kesehatan lainnya, menggerakkan dan mengembangkan
kemampuan masyarakat.
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
Pengelola
sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan
tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi:
Bekerja sama dengan puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan, konsultasi, atau rujukan
Membina hubungan baik dengan dukun, kader, dan tokoh
masyarakat
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,
keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan masalah
Pendidik kesehatan khususnya KIA/ KB
Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan
serta membina dukun di wilayah kerjanya
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan
baik secara mandiri maupun kelompok.
Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/ penelitian
Menyusun rencana kerja
Peneliti Melaksanakan investigasi
Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
2. Kata kunci: kebiasaan pantang makan
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam menjalankan perannya di masyarakat seringkali bidan dihadapkan pada mitos – mitos
yang berlaku di masyarakat. Bidan berperan untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan
pendidikan kesehatan mengenai mitos – mitos yang dapat merugikan kesehatan ibu dan bayi.
Dalam kasus ini bidan perlu melakukan konseling gizi yang baik selama hamil kepada
perempuan hamil dan masyarakat.
3. Kata kunci : Bidan memutukan untuk merujuk karena presentasi bokong dan TBBJ 3900 gram,
tetapi keluarga berikeras untuk tetap melahirkan di bidan karena pertimbangan biaya dan
kesulitan lainnya.
Jawaban : B
Pembahasan :
Dilema moral : kasus tidak berkaitan dengan sanksi hukum
Konflik moral : kasus berkaitan dengan sanksi hukum
4. Kata kunci: banyak masyarakat desa tidak mempunyai biaya untuk dana persalinan
Jawaban: E
Pembahasan:
Desa/ Kelurahan Siap, Antar, Jaga (Siaga) adalah Desa/ Kelurahan yang melaksanakan/
menjalankan program gerakan sayang ibu (GSI) dan mempunyai/ melaksanakan langkah
sebagai berikut :
Mempunyai SK tentang Satgas Revitalisasi GSI Desa/ Kel termasuk rencana kerja Satgas
tersebut
Mempunyai data dan peta bumil yang akurat dan selalu diperbaharui
Telah terbentuknya pengorganisasian Tabulin (tabungan ibu bersalin)
Telah terbentuknya pengorganisasian ambulans desa
Telah terbentuknya pengorganisasian donor darah desa
Telah terbentuknya pengorganisasian kemitraan dukun bayi dengan bidan
Telah terbentuknya pengorganisasian penghubung/ liason (kader penghubung)
Adanya mekanisme/ tata cara rujukan
Adanya pengorganisasian: Suami Siaga, Warga Siaga, Bidan Siaga
Adanya/telah terbentuknya Pondok Sayang Ibu
Terlaksananya penyuluhan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, suami dan
ibu hamil tentang peningkatan kualitas hidup perempuan, pencegahan kematian ibu,
kematian bayi, ASI eksklusif, kesehatan reproduksi, dan wajib belajar bagi perempuan
Tersedianya/ terlaksananya pencatatan dan pelaporan
5. Kata kunci: disuatu desa terpencil yang persalinan ditolong dukunnya masih tinggi
Jawaban: E
Pembahasan:
WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
menggunakan 3 strategi pokok yakni advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan
masyarakat. Advokasi juga merupakan langkah untuk merekomendasikan gagasan kepada
orang lain atau menyampaikan suatu isu penting untuk dapat diperhatikan masyarakat serta
mengarahkan perhatian para pembuat kebijakan untuk mencari penyelesaiannya serta
membangun dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan mengusulkan
bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut.
Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan memberikan dukungan terhadap
upaya kesehatan, khususnya: para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di
pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, para mitra di kalangan pengusaha/ swasta, badan
penyandang dana, kalangan media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar, dan kelompok-kelompok
potensial lainnya di masyarakat. Dalam advokasi dikenal istilah melobi yaitu berbincang-bincang
secara informal dengan para pejabat untuk mennginformasikan dan membahas masalah dan
program kesehatan yang akan dilaksanakan. Tahap pertama pada lobi ini adalah tenaga
kesehatan atau bidan menyampaikan keseriusan masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah
kerjanya, dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Kemudian disampaikan alternatif
yang terbaik untuk memecahkan atau menanggulangi masalah tersebut. Dalam lobi ini perlu
dibawa atau ditunjukkan data yang akurat tentang masalah kesehatan tersebut kepada pejabat
yang bersangkutan.
6. Kata kunci: tidak pernah periksa karena jarak rumah dengan polindes jauh dan tidak ada yang
mengatar
Jawaban: C
Pembahasan:
Kunjungan rumah diperlukan dalam kasus:
Karena keadaan kesehatan/ akomodasi pasien tidak memungkinkan untuk datang ke tempat
praktek.
Sebagai tindak lanjut pelayanan yang telah diberikan (masa nifas).
7. Kata kunci: perdarahan, ibu tidak diinfus
Jawaban: A
Pembahasan:
Prinsip dasar dalam penanganan kegawatdaruratan adalah stabilisasi keadaan umum. Elemen-
elemen penting dalam stabilisasi pasien:
a. Menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan sistem respirasi, dan sirkulasi.
b. Menghentikan sumber perdarahan dan infeksi.
c. Mengganti cairan tubuh yang hilang.
d. Mengatasi rasa nyeri atau gelisah.
8. Kata kunci: balita gizi buruk dan belum menerima vaksinasi
Jawaban: A
Pembahasan:
Dalam konsep desa siaga dikenal adanya siklus pemecahan masalah kesehatan oleh
masyarakat, yaitu:
1. Pengenalan kondisi desa
2. Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS
3. Musyawarah masyarakat desa
4. Perencanaan pemecahan masalah
5. Pelaksanaan kegiatan
6. Pembinaan kelestarian program
7. Evaluasi
Setelah dilakukan identifikasi masalah, perlu dilakukan musyawarah masyarakat desa (MMD)
yang bertujuan untuk:
Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya
Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan Desa
Siaga dan Poskesdes
Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga, dan poskesdes.
9. Kata kunci: 5 balita dibawah garis merah
Jawaban: D
Pembahasan:
Gizi di bawah garis merah adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang
cukup lama. Maka pendidikan kesehatan yang dibutuhkan dalam kasus ini adalah nutrisi dan gizi
seimbang.
10. Kata kunci: balita gizi buruk, berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah
Jawaban: D
Pembahasan:
Masalah gizi buruk tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, namun juga disebabkan oleh
faktor rendahnya pengetahuan akan sumber makanan yang bernutrisi dan pengolahan makanan
yang baik. Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan mengenai sumber makanan lokal yang
bergizi tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, cara pengolahan makanan
yang bersih dan sehat, serta pemantauan tumbuh kembang secara rutin.
11. Kata kunci: tidak menggunakan air bersih dan membuang limbah/ sampah tidak pada tempatnya
Jawaban: D
Pembahasan:
Bakteri/ virus penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan
atau minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita. Beberapa
perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya
diare, antara lain tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan,
menggunakan botol susu yang kotor, menyimpan makanan masak pada suhu kamar,
menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan sesudah BAB dan BAK atau
sesudah membuang tinja anak atau sebelum makanatau menyuapi anak, dan tidak membuang
tinja dengan benar. Semua penyebab ini dapat dicegah dengan pemberian informasi mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
12. Kata kunci: peran untuk mencegah kasus diare
Jawaban: E
Pembahasan:
Bakteri/ virus penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan
atauminuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita. Beberapa
perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya
diare, antara lain tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan,
menggunakan botol susu yang kotor, menyimpan makanan masak pada suhu kamar,
menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan sesudah BAB dan BAK atau
sesudah membuang tinja anak atau sebelum makanatau menyuapi anak, dan tidak membuang
tinja dengan benar. Semua penyebab ini dapat dicegah dengan pemberian informasi mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
13. Kata kunci: bayi lahir dengan bibir sumbing
Jawaban: C
Pembahasan:
Teknik komunikasi efektif dan komunikasi terapeutik
1. Mendengar Aktif dengan Penuh Perhatian
Teknik mendengar ada dua macam yaitu mendengar pasif dan mendengar aktif. Mendengar
pasif misalnya menganggukan kepala atau kontak mata. Sedangkan mendengar aktif adalah
mendengar dengan penuh perhatian dan bertujuan untuk mengetahui perasaan orang lain.
Keuntungan mendengar aktif adalah pasien merasa dihargai dan merasa penting serta pasien
merasa didengarkan sehingga pasien merasa nyaman. Mendengar aktif dengan penuh perhatian
bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Pandang klien dan keluarga saat berbicara
b. Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan
c. Sikap tubuh yang menunjukan perhatian
d. Tidak menyilangkan kaki dan tangan
e. Menghindari gerakan yang tidak perlu
f. Anggukan kepala apabila klien membicarakan hal yang penting
g. Condongkan tubuh kearah lawan bicara.
2. Menunjukkan Penerimaan
Menunjukkan penerimaan berarti bersedia mendengarkan orang lain tanpa keraguan tetapi
bukan berarti bidan menyetuji semua hal. Bidan tidak harus menerima perilaku klien tetapi harus
menghindari ekspresi wajah yang menunjukan tidak setuju, misalnya menggelengkan kepala
atau mengerutkan dahi/ wajah. Contoh sikap bidan yang menyatakan penerimaan adalah
sebagai berikut:
a. Mendengarkan tanpa memutus pembicaraan
b. Memberikan umpan balik verbal
c. Memastikan bahwa isyarat verbal cocok dengan komunikasi verbal
d. Menghindari untuk berdebat
7. Menfokuskan
Menfokuskan tujuanya adalah untuk membatasi pembicaraan sehingga pembicaraan menjadi
lebih spesifik. Contoh: “Hal ini nampaknya penting, maka perlu kita bicarakan lebih lanjut di lain
waktu.”
9. Menawarkan Informasi
Menawarkan informasi adalah untuk memberikan tambahan informasi yang merupakan bagian
dari pendidikan kesehatan.
10.Diam
Diam menurut Damayanti (2008) digunakan pada saat klien perlu mengekspresikan ide tetapi
klien tidak tahu bagaimana menyampaikan hal tersebut. Sikap diam juga bisa digunakan, baik
oleh klien ataupun bidan, untuk mengorganisir pikirannya. Sikap diam memungkinkan klien untuk
dapat berkomunikasi secara internal dengan dirinya sendiri, mengorganisir dan memproses
informasi yang didapat.
11. Meringkas
Meringkas tujuanya untuk membantu bidan mengulang aspek penting yang dibicarakan
sehingga dapat dilanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
Bidan: “Selama 30 menit Ibu dan saya telah membicarakan tentang KB. . .”
18. Refleksi
Refleksi artinya mengarahkan kembali ide, perasaan, atau isi pembicaraan.
Klien: “Suami saya ditilpun tidak bisa.....padahal saya akan melahirkan. . .saya akan
bicara dengan suami..”.
Bidan: “Jadi, ini yang menyebabkan Anda marah?”
19. Asertif
Asertif adalah kemampuan untuk meyakinkan dan nyaman untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaan dengan tetap menghargai orang lain.
20. Humor
Humor adalah hal yang penting dalam komunikasi verbal karena humor akan mengurangi
ketegangan dan stress sehingga bisa mendukung keberhasilan dalam memberikan asuhan
kebidanan. Selain itu hormon akan merangsang katekolamin sehingga seseorang akan merasa
sehat, meningkatkan toleransi nyeri, mengurangi kecemasan, serta menfasilitasi relaksasi dan
meningkatkan metabolisme.
14. Kata kunci: bidan memberitahu dan menjelaskan kepada keluarga untuk dilakukan rujukan dan
keluarga setuju.
Jawaban : A
Pembahasan:
Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang dilakukan langsung memfokuskan pada
topik pembicaraan
Komunikasi terapeutik memiliki tujuan untuk menenangkan
15. Kata kunci: menentukan cakupan pelayanan kesehatan di satu desa
Jawaban: B
Pembahasan:
Analisis situasi adalah langkah paling awal dalam perencanaan kesehatan dalam perencanaan
kesehatan.
Tujuan analisis situasi adalah:
Memahami masalah secara jelas dan spesifik
Mempermudah menentukan prioritas masalah (diperolehnya informasi kuantitatif)
Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah (diperolehnya informasi tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah).
16. Kata kunci: target K4 2012 90%, target April?
Jawaban: B
Pembahasan:
Target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam satu tahun ditentukan 90% (garis a), maka
sasaran rata-rata setiap bulan:
90% = 7,5%
12 bln
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan Bulan April:
(4 x 7,5% =) 30 %
17. Kata kunci : ibu kembali datang ke klinik yang sama dikarenakan failitas lengkap, lokasi yang
mudah diakses, biaya terjangkau, dan pelayanan memuaskan.
Jawaban : A
Pembahasan:
Kenyamanan : berkaitan dengan pelayanan, tempat yang terjangkau, dan biaya yang
terjangkau
Kompetensi teknis : berkaitan dengan tenaga kesehatan dan kelengkapan alat
Efektifitas pelayanan : berkaitan dengan kemudahan mengurus administrasi
18. Kata kuncI: grafik PWS KIA
Jawaban: D
Pembahasan:
Status desa berdasarkan cakupan:
Desa A: cakupan naik
Desa B: cakupun turun
Desa C: cakupan naik
Desa D: cakupan naik
Desa E: cakupan tetap
Urutan desa berdasarkan % kumulatif: D (55%), C (50%), A (45%), E (40%), B (38%).
Maka desa yang mencapai cakupan target secara urut adalah: DCAE
B tidak mencapai target karena cakupan turun.
19. Kata kunci: Masyarakat didesa tersebut mengeluh bahwa tidak ada petugas kesehatan, dan
bidan hanya berkunjung satu kali sebulan
Jawaban: A
Pembahasan:
Karena dalam soal dikatakan bahwa wilayah pedesaan terpencil maka masalah utama adalah
akses ke pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan akses ke pelayanan
kesehatan adalah dengan mendirikan poskesdes
20. Kata kunci: Posyandu Lansia, mengaktifkan senam bagi Lansia dan pemeriksaan darah sebelum
dan sesudah senam
Jawaban: C
Pembahasan:
Pelayanan kesehatan promotif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Contoh: penyuluhan bahaya narkoba, HIV, dll
Pelayanan kesehatan preventif, suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/ penyakit.
Contoh: mengajarkan cara mencuci tangan, senam lansia, imunisasi
Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan
yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimal mungkin.
Contoh: pemberian ARV pada pasien HIV, pertolongan pada kasus kegawatdaruratan
Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Contoh: pemakaian kursi roda atau tongkat
21. Kata kunci : memberikan bethadin di area perineum
Jawaban : B
Pembahasan:
Aseptik : membunuh paparan mikroorganisme yang ada di lingkungan sekitar pasien
Antiseptik : membunuh paparan mikroorganisme yang ada di tubuh pasien
22. Kata kunci: terdapat 1 kasus kematian neonatus
Jawaban: E
Pembahasan:
Sebuah masalah kesehatan menurut HL.Bloom dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
23. Kata kunci: hamil 7 bulan, batuk disertai darah sudah 20 hari, petugas kemudian memeriksa BTA
dan hasilnya positif
Jawaban: A
Pembahasan:
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima
tingkatan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, sebagai berikut:
1. Promosi kesehatan (health promotion)
Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan
2. Perlindungan khusus (spesific
protection) Beberapa usaha lain di
antaranya:
Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu
Isolasi penderitaan penyakit menular
Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment) Beberapa usaha deteksi dini di antaranya:
Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan: misalnya
pemeriksaan darah,rontgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan
pengobatan
Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah
berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar
derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain
yang perlu misalnya isolasi, desinfeksi, dan sebagainya
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit
pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa
berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis
obat serta keahlian tenaga kesehatannya, melainkan juga tergantung pada kapan
pengobatan itu diberikan
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
Pengobatan yang layak sesuai dengan kasus.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
24. Kata kunci: mengeluh suami tidak mendukung mengikuti program KB, penghasilan suami tidak
menentu, ia menceritakan masalahnya dengan menggebu-gebu
Jawaban: E
Pembahasan:
Menunjukkan penerimaan berarti bersedia mendengarkan orang lain tanpa keraguan tetapi
bukan berarti bidan menyetuji semua hal. Bidan tidak harus menerima perilaku klien tetapi harus
menghindari ekspresi wajah yang menunjukan tidak setuju, misalnya menggelengkan kepala
atau mengerutkan dahi/ wajah. Contoh sikap bidan yang menyatakan penerimaan adalah
sebagai berikut:
a. Mendengarkan tanpa memutus pembicaraan
b. Memberikan umpan balik verbal
c. Memastikan bahwa isyarat verbal cocok dengan komunikasi verbal
d. Menghindari untuk berdebat
25. Kata kunci: bidan langsung merujuk ke RS untuk dilakukan SC
Jawaban: B
Pembahasan:
Kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu
disiplin ilmu dan merupakan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota
dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres
Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedang petunjuk pelaksanaanya disahkan dalam
Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan disahkan pada
Kongres Nasional IBI ke XII tahun1998. Sebagai pedoman dalam berperilaku, Kode Etik Bidan
Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan
tujuan dan bab. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab.
Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir )
2.Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir )
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya ( 2 butir )
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir )
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir )
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air ( 2 butir )
7. Penutup ( 1 butir )
Jawaban: D
Pembahasan:
Mencari orang tua asuh berkaitan dengan UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan
transplantasi
27. Kata kunci: bayi besar, akan dirujuk tetapi klien menolak
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam hal ini bidan harus meminta klien untuk menandatangani lembar informed consent yang
berisi pernyataan bahwa klien menolak untuk dirujuk. Sehingga jika terjadi kegawatdaruratan
dan menyebabkan komplikasi bagi ibu atau janin, bidan tidak dilimpahkan kesalahan karena
sebelumnya klien telah diberikan penjelasan mengenai kondisinya.
28. Kata kunci : mayoritas penduduk tidak bersekolah
Jawaban : C
Pembahasan:
Untuk meningkatkan taeget promoi keehatan kepada mayarakat di daerah dengan kondisi
mayoritas penduduk tidak bersekolah, maka dilakukan dengan pemasangan poster.
29. Kata kunci: bayi meninggal setelah diberikan resusitasi selama 1 jam
Jawaban: C
Pembahasan:
Segala tindakan yang dilakukan oleh bidan harus menerima informed consent dari keluarga
30. Kata kunci: bida belum terampil memasang IUD
Jawaban: C
Pembahasan:
Jelas
31. Kata kunci : bidan mengikuti pelatihan KB
Jawaban : B
Pembahasan :
Bentuk legalisasi yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan adalah sertifikasi.
32. Kata kunci: DTT
Jawaban: B
Pembahasan:
DTT dengan cara merebus:
1. Menggunakan panci dengan penutup rapat
2. Mengganti air setiap kali mendisfekikan peralatan
3. Merendam peralatan di dalam air hingga 2-3 cm diatas permukaan peralatan hingga
terendam seluruh bagian pada panci bagian bawah, dan meletakkan linen, handscoon
dibagian atas panci, kemudian tutup.
4. Memulai pemanasan air
5. Jangan tambahkan benda apapun selama proses DTT
6. Prinsip DTT dengan direbus adalah dihitung 20 menit dari air mendidih/ keluarnya uap
33. Kata kunci: ibu-ibu dengan usia kehamilan timester II dan III mengeluh merasa pegal dan sering
kram
Jawaban : E
Pembahasan:
Untuk mengurangi ketidaknyamanan pegal dan kram dalam kehamilan, ibu hamil dianjurkan
untuk melakukan senam hamil dimulai pada akhir trimeter II atau awal trimester III
34. Kata kunci: ingin menggugurkan kehamilan/ aborsi
Jawaban: C
Pembahasan:
UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 mengatur tentang aborsi dan ASI
35. Kata kunci: Bidan ingin melakukan PWS KIA
Jawaban: B
Data sasaran
Jumlah seluruh ibu hamil
• Jumlah seluruh ibu bersalin
• Jumlah ibu nifas
• Jumlah seluruh bayi
• Jumlah seluruh anak balita
• Jumlah seluruh PUS
Data pelayanan
Jumlah K1
Jumlah K4
Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6-48 jam
Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN lengkap)
Jumlah ibu hamil, bersalin, dan nifas dengan faktor risiko/ komplikasi yang dideteksi
olehmasyarakat
Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Jumlah bayi 29 hari-12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 4 kali
Jumlah anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 8 kali
Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah peserta KB aktif
36. Kata kunci: komunikasi efektif pada seorang remaja yang ingin menggugurkan kehamilannya
Jawaban : A
Pembahasan:
Komunikasi efektif dilakukan langsung pada topik pembicaraan
37. Kata kunci: tindakan bidan untuk mengawali menjadi bidan desa
Jawaban A
Pembahasan:
Untuk mengawali menjadi bidan di suatu desa, terlebih dahulu bidan harus melakukan
pendekatan kepada tokoh masyarakat, dikarenakan tokoh masyarakat memiliki peran penting di
kehidupan bermasyarakat di desa.
38. Kata kunci: cara menghindari terjadinya persalinan di dukun
Jawaban : D
Pembahasan :
Kemitraan dukun dengan bidan merupakan program desa siaga.
39. Kata kunci: keluarga dengan ibu hamil G6P5A0 6 bulan, persalinan yang lalu di dukun, tidak
pernah ber-KB, anak ke-4 BGM, kebiasaan makan nasi dengan kecap, anak ke-5 belum pernah
imunisasi, ibu masih memberikan ASI, rumah kotor, banyak kecoa, dan tikus.
Jawaban: A
Pembahasan:
Permasalahan kompleks yang terjadi di keluarga tersebut. Penyuluhan yang tepat dilakukan
pada keluarga terebut adalah masalah gizi dikarenakan kebiasaan makan nasi dengan kecap
(menu gizi tidak seimbang) menyebabkan terdapat balita BGM.
40. Kata kunci: Tugas yang dapat dikerjakan oleh keluarga pada kasus no.39
Jawaban: A
Pembahasan:
Yang dapat dilakukan oleh keluarga adalah gotong royong membersihkan rumah.
RANGKUMAN MATERI, KUMPULAN SOAL DAN PEMBA
PROGRAM KIA, ATURAN PERUNDANG –
UNDANGAN DAN ISU KESEHATAN
Bagian 1
DESA SIAGA
1. Pengertian
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud
di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang
diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Si (siap) : yaitu pendataan dan mengamati seluruh ibu hamil, siap mendampingi
ibu, siap menjadi donor darah, siap memberi bantuan kendaraan
untuk rujukan, siap membantu pendanaan, dan bidan wilayah
kelurahan selalu siap memberi pelayanan.
A (antar) : yaitu warga desa, bidan wilayah, dan komponen lainnya dengan cepat
dan sigap mendampingi dan mengatur ibu yang akan melahirkan jika
memerlukan tindakan gawat darurat.
Ga (jaga) : menjaga ibu pada saat dan setelah ibu melahirkan serta menjaga
kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
2. Tujuan
a. Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli,
dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
b. Tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
2) Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawadaruratan, dan sebagainya)
3) Peningkatan kesehatan lingkungan di desa.
4) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan.
7. Pelaksanaan Kegiatan
Secara operasional, pembentukan desa siaga dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Pemilihan pengurus dan kader desa siaga. Pemilihan pengurus dan kader siaga
dilakukan melalui pertemuan khusus para pimpinan formal desa dan tokoh masyarakat
serta beberapa wakil masyarakat pilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat,
sesuai dengan tata cara dan kriteria yang berlaku dengan di fasilitasi oleh masyarakat.
b. Orientasi/ pelatihan kader siaga.
Sebelum melaksanakn tugasnya, pengolahan dan kader desa yang telah ditetapkan
perlu diberi orientasi atau pelatihan. Orientasi/ pelatihan di laksanakan oleh dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Materi orientasi/ pelatihan mencakup kegiatan yang akan
dilaksanakan di desa dalam rangka pembangunan desa siaga yang meliputi
pengolahan desa siaga secara umum, pembangunan dan pengelolaan poskesdes,
pembangunan dan pengelolaan UKBM lain, dan hal-hal penting lain yang terkait seperti
kehamilan dan persalinan sehat.
c. Pengembangan poskesdes dan UKBM lain. Dalam hal ini, pembangunan poskesdes
dapat di kembangkan dari polindes yang sudah ada. Dengan demikian, akan diketahui
bagaimana poskesdes tersebut diadakan, membangun baru dengan fasilitas dari
pemerintah, membangun baru dengan bantuan dari donator, membangun baru dengan
swadaya masyarakat atau memodifikasi bangunan lain. Jika poskesdes sudah berhasil
diselenggarakan, kegiatan dilanjutkan dengan UKBM lain, seperti posyandu dengan
berpedoman pada panduan yang berlaku.
d. Penyelenggaraan desa siaga. Dengan adanya poskesdes, desa yang bersangkutan
telah ditetapkan sebagai desa siaga. Setelah desa siaga resmi dibentuk, dilanjutkan
dengan pelaksanaan kegiatan poskesdes secara rutin, yaitu pengembanagan sistem
surveilans berbasis nasyarakat, pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan
kegawatdaruratan dan bencana, pemberantasan penyakit (dimulai dengan 2 penyakit
yang berpotensi menimbulkan KLB), penanggulangan masalah dana, pemberdayaan
masyarakat menuju kadarsi dan PHBS, serta penyehatan lingkungan.
e. Pembinaan dan peningkatan. Mengingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi
oleh kinerja sektor lain dan adanya keterbatasan sumber daya, maka untuk memajukan
desa siaga, perlu adanya pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak
perwujudan dari pengembangan jejaring desa siaga dapat dilakukan melalui temu
jejaring IKBM secara internal di dalam desa sendiri dan/atau temu jejaring antar desa
siaga (minimal sekali dalam setahun). Upaya ini selain memantapkan kerjasama, juga
diharapkan dapat menyediakan wahana tukar menukar pengalaman dan memecahkan
masalah yang dihadapi bersama. Pembinaan jejaring lintas sektor juga sangat penting,
khususnya dengan program pembangunan yang bersasaran desa. Salah satu kunci
keberhasilan dan kelestarian desa siaga adalah keaktifan para kader.
Bagian 2
PUSKESMAS
1. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelayanan teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
3. Fungsi Puskesmas
Ada 3 (tiga) fungsi puskesmas :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Kewenangan Kemampuan
Perdarahan kehamilan muda Diagnosis abortus, mola hidatidosa,
kehamilan ektopik
Resusitasi, stabilisasi
Evakuasi sisa mola dengan verbocain
Culdocentesis
Pemberian cairan
Pemberian antibiotika
Evaluasi
Kontrasepsi pasca keguguran
Perdarahan post partum Sisa plasenta, kelaianan pembekuan
darah
Kompresi bimanual
Kompresi aorta
Plasenta manual
Penjahitan jalan lahir
Restorasi cairan
Pemantauan keseimbangan cairan
Pemberian antibiotika
Pemberian zat vasoaktif
Pemantauan pasca tindakan
Rujukan bila diperlukan
Hipertensi dalam kehamilan Diagnosis hipertensi dalam kehamilan
Diagnosis preeklamsi, eklamsi
Resusitas
Stabilisasi
Pemberian MgSO4 dan penanggulangan
intoksikasi MgSO4
Induksi/ akselerasi persalinan
Persalinan berbantu (ekstraksi vakum
dan forceps)
Pemantauan pasca tindakan
Pemberian MgSO4 hingga 24 jam post
partum
Rujukan bila diperlukan
Persalinan macet Diagnosis persalinan macet
Diagnosis distosia bahu/ kala II lama
Akselerasi persalinan pada inersia uteri
hipotonik
Tindakan ekstraksi vakum/ forceps/
melahirkan distosia bahu
Ketuban pecah sebelum Diagnosis ketuban pecah sebelum
waktunya dan sepsis waktunya
Diagnosis sepsis
Induksi/ akselerasi persalinan
Antibiotika profilaksis/ terapeutik
terhadap chorioamnionitis
Tindakan persalinan berbantu (assisted
labor) pada kalaII lama/ exhausted
Pemberian zat vasoaktif
Pemberian antibiotika pada sepsis
Pemantauan pasca tindakan
Rujukan apabila diperlukan
Infeksi nifas Diagnosis infeksi nifas (metritis, mastitis,
pelvio-peritonitis, thrombophlebitis)
Penatalaksanaan infeksi nifas sesuai
dengan penyebabnya (memberikan
uterotonika, antibiotika, dan zat
vasoaktif)
Terapi cairan pada infeksi nifas/
thrombophlebitis
Drainase abses pada abses mammae
dan kolpotomi pada abses pelvis
Pemantauan pasca tindakan
Rujukan bila di perlukan.
Asfiksia neonatal Peletakan bayi pada meja resusitasi dan
dibawah radiant warmer
Resusitasi (ventilasi dan pijat jantung)
pada asfiksia.
Terapi oksigen
Koreksi asam basa akibat asfiksia
Intubasi (apabila diperlukan)
Pemantauan pasca tindakan termasuk
menentukan resusitasi berhasil atau
gagal.
Gangguan napas pada bayi baru Penyebab gangguan nafas pada bayi
lahir baru lahir
Terapi oksigen
Resusitasi bila diperlukan
Manajemen umum dan spesifik (lanjut)
gangguan pernafasan.
Pemantauan pasca tindakan.
Rujukan bila diperlukan
BBLR Diagnosis BBLR dan penyulit yang
sering timbul (hipotermia, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, infeksi/ sepsis, dan
gangguan minum)
Penyebab BBLR dan faktor predisposisi
Pemeriksaan fisik
Penentuan usia gestasi
Komplikasi pada BBLR
Pengaturan pemberian minum/ jumlah
cairan yang dibutuhkan bayi.
Pemantauan kenaikan BB
Penilaian tanda kecukupan pemberian
ASI
Hipotermia bayi baru lahir Diagnosis hipotermi
Menghangatkan bayi dengan inkubator
Hipoglikemia pada ibu dengan Diagnosis hipoglikemi berdasarkan hasil
diabetes mellitus pengukuran kadar glukosa darah
Pemberian glukosa mengikuti GIR
(Glucose Infusion rate), termasuk
pemberian ASI apabila memungkinkan.
Ikterus Diagnosis ikterus berdasarkan kadar
bilirubin serum atau metode kremer
Pemeriksaan klinis ikterus pada hari
pertama, hari kedua, hari ketiga dan
seterusnya untuk perkiraan klinis derajat
ikterus
Diagnosis banding ikterus
Pemberian ASI
Penyinaran
Kejang pada neonatus Diagnosis kejang pada neonatus
Tatalaksana penggunaan fenobarbital
atau fenitoin
Pemeriksaan penunjang
Pemberian terapi suportif
Pemantauan hasil penatalaksanaan
Infeksi neonatus Diagnosis infeksi neonatal
Pemberian antibiotika
Menjaga fungsi respirasi dan
kardiovaskuler
1. Definisi
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus
memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan antara lain: gizi, imunisasi,
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan penanggulangan diare.
2. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
bayi, balita, ibu, dan pasangan usia subur. Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh
kader bersama Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) serta
penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang KB-Kes, berasal dari PKK,
tokoh masyarakat, pemuda dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan.
Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat setempat yang
disetujui oleh LKMD dengan syarat; mau dan mampu bekerja secara sukarela, dapat
membaca dan menulis huruf latin dan mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi
masyarakat.
3. Kedudukan Posyandu
Menurut lokasinya Posyandu dapat berlokasi di setiap desa atau kelurahan atau nagari. Bila
diperlukan dan memiliki kemampuan, dapat berlokasi di tiap RW, dusun, atau sebutan lain
yang sesuai. Kedudukan Posyandu adalah :
a. Terhadap pemerintah desa atau kelurahan, adalah sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan yang secara kelembagaan dibina oleh pemerintah
desa atau kelurahan.
b. Terhadap Pokja Posyandu, sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan aspek
administrasi, keuangan dan program Pokja.
c. Terhadap berbagai UKBM, adalah sebagai mitra.
d. Terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan, adalah sebagai satuan organisasi yang
mendapat arahan dan dukungan sumberdaya dari Konsil KesehatanKecamatan.
e. Terhadap Puskesmas, adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh Puskesmas.
4. Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu adalah semua masyarakat, utamanya adalah:
a. Bayi dan anak Balita.
b. Ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas (menyusui).
c. Pasangan usia subur
6. Tingkatan Posyandu
7. Interpretasi KMS
3) Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis
di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
4) Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh kearah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah
ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
e. Interpretasi tes
1) Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
2) Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
3) Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia
atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada
area 75% sampai 90%
2. Kegiatan Pokok
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan Kesehatan Usila di tingkat layanan Puskesmas
b. Pembentukan Posyandu Usila
c. Pembinaan Posyandu Usila
d. Skrining Kesehatan Usila
b. Prolanis
c. Senam Usila
d. Refreshing Kader Usila
e. Pencatatan dan pelaporan kegiatan tiap 3 bulan/ trimester
4. Sasaran
a. Sasaran pembinaan secara langsung
1) Kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau dalam virilitas dalam
keluarga maupun masyarakat luas.
2) Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium (55-64 tahun) dalam keluarga,
organisasi masyarakat usia lanjut, dan masyarakatumumnya.
3) Kelompok usia lanjut dalam masa senescens (>65 tahun) dan usia lanjut dengan
resiko tinggi (lebih dari 70 tahun) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti,
penderita penyakit berat, cacat, dan lain-lain.
4) Kader Usila
b. Sasaran Pembinaan tidak langsung
1) Keluarga dimana usia lanjut berada.
2) Masyarakat luas.
5. Bentuk Kegiatan
a. Meja 1 : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya
b. Meja 2 : Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
c. Meja 3 : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi: Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan
d. Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan
e. Meja 5 : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/ kesehatan meliputi
kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Bagian 5
SISTEM RUJUKAN
1. Definisi
Sistem rujukan di Indonesia, seperti yang telah dirumuskan dalam SK Menteri Kesehatan RI
No.001 tahun 2012 ialah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada
unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik
atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)
maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
2. Jenis Rujukan
Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yakni:
a. Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk
pelayanan kesehatan masyarakat (public healthservice). Rujukan kesehatan dibedakan
atas tiga macam yakni rujukan teknologi, sarana, dan operasional.
Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau
spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan yang
menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana,
dan opersional.
b. Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku untuk pelayanan
kedokteran (medical service). Sama halnya dengan rujukan kesehatan, rujukan medik
ini dibedakan atas tiga macam yakni rujukan penderita, pengetahuan, dan bahan
bahan pemeriksaan. Menurut Syafrudin (2009), rujukan medik yaitu pelimpahan
tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal
maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menangani secara
rasional. Jenis rujukan medic antara lain:
b. Transfer of patient
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan operatif, dan
lain –lain.
c. Transfer of specimen
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
d. Transfer of knowledge/ personal
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu
layanan setempat.
3. Persiapan Rujukan
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya. Jika terjadi penyulit, seperti
keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai, dapat membahayakan jiwa
ibu dan atau bayinya. Jika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua
asuhan dan perawatan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah dilakukan untuk
dibawa ke fasilitas rujukan.
Jika ibu datang untuk mendapatkan asuhan persalinan dan kelahiran bayi dan ia tidak siap
dengan rencana rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang rencana
tersebut. Bantu mereka membuat rencana rujukan pada saat awal persalinan.
Kesiapan untuk merujuk ibu dan bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan
tepat waktu menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan. Setiap penolong
persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk penatalaksanaan
kasus gawatdarurat obstetri dan bayi baru lahir dan informasi tentang pelayanan yang
tersedia di tempat rujukan, ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan, dan
waktu serta jarak tempuh ke tempat rujukan. Persiapan dan informasi dalam rencana
rujukan meliputi siapa yang menemani ibu dan bayi baru lahir, tempat rujukan yang sesuai,
sarana tranportasi yang harus tersedia, orang yang ditunjuk menjadi donor darah dan uang
untuk asuhan medik, tranfortasi, obat dan bahan. Singkatan BAKSOKU (Bidan, Alat,
Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, Uang) dapat di gunakan untuk mengingat hal penting
dalam mempersiapkan rujukan.
4. Jenjang Rujukan menurut PONED dan PONEK
1. Bayi normal
2. Bayi dengan kelainan dengan
ringan-sedang komplikasi Antenatal Partus normal
3.
4.
RS KELAS D 5. Partus abnormal ringan
dan sedang
Post natal
SC
KB
146
Bimbel UKBI Widya Medika
5. Sistem Rujukan Efektif, Efisien, dan Berkeadilan
Sistem rujukan dibangun dengan membuat jejaring antar fasilitas dan pemangku
kepentingan agar pelayanan rujukan kegawatdaruratan ibu dan BBL/ neonatus dapat
menjadi efektif, efisien, dan berkeadilan.
Terdapat dua prinsip yang perlu diperhatikan agar dapat dihasilkan suatu sistem jejaring
pelayanan rujukan yang efektif, efisien dan berkeadilan, yaitu:
SISTEM RUJUKAN,
PERTUKARAN EFISIEN, KUALITAS,
KOLABORASI INFORMASI
DAN AMAN
a. Kolaborasi
Di tingkat Kabupaten/Kota terdapat 3 tingkat kemampuan pelayanan kegawatdaruratan
ibu dan bayi baru lahir seperti yang terlihat pada gambar di halaman sebelumnya, yaitu:
e. Rumah Sakit PONEK (Pedoman RS PONEK dan RSIA)
f. Puskesmas PONED (Pedoman Puskesmas PONED)
g. Bidan di Desa atau BPS yang mampu memberikan PPGDON (PedomanPPGDON).
b. Pertukaran Informasi
Agar dapat terbangun suatu jejaring sistem rujukan yang efektif dan efisien, maka antar
pemberi layanan di semua fasilitas yang telah berjejaring seyogianya harus terjadi
suatu pertukaran informasi yang tepat dan sama. Hal ini harus secara
berkesinambungan disosialisasikan agar semua pemberi layanan dalam suatu jaringan
bisa saling berkomunikasi dengan baik, tepat sasaran karena memiliki informasi dan
pemahaman yang sama. Pertukaran informasi bisa berbentuk media cetak berupa
surat, pedoman, leaflet, poster, buku saku maupun elektronik berupa SMS, email, atau
dalam pertemuan, magang, pembinaan, pelatihan dan lain-lain.
6. Mekanisme dan Alur Pelayanan Rujukan (Persiapan, Pelaksanaan,Pemantauan)
PUSKESMAS Tanda bahaya
Komunikasi kasus RS TK II/ III/ RSIA TK II/ III
dan tempat
Stabilisasi
Persiapan
Surat
Klien dan suami RS TK I/ RSIA PONEK
Kendaraan Kabupaten Komunikasi
Peralatan Persiapan rujuk
PENGIRIM
Pengantar
Jaminan
Tatalaksana klinik
Perjalanan
Peningkatan
Komunikasi kasus
kinerja
dan ketibaan
Dashboard
Pelayanan sesuai
indikator
Nearmiss/ death
PELAYANAN PONED audit
Komunikasi Supervisi ke pusk UGD
Feedback Komunikasi
RR
PENERIMA UGD
Tanda bahaya
PONED/ Rujuk
Sup. Fasilitas
RR/ PWS-KIA
AMP
P4K
Tanda bahaya Komunikasi Tanda bahaya
Stabilisasi Stabilisasi
Persiapan Persiapan rujukan
Surat Pelacakan kasus Surat
Klien dan suami RR/ PWS-KIA Klien dan suami
Kendaraan Jaminan
Peralatan Tanda bahaya
Pengantar Komunikasi
PPGDON
POSKESDES (Bidan di Desa) Dokter Puskesmas
BPS (Bidan Praktik Swasta) Dokter Praktik Swasta
149
Bimbel UKBI Widya Medika
3. Prematur/ BBLR BBl 2.000-2.500 gram, ibu hamil dengan
persalinan prematur perlu dirujuk segera dengan
janinnya
Terdapat tanda prematuritas (usia kehamilan <36
minggu). Semua bayi dengan BBL <2.000 gram
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan
9. Response Time
Response Time/ Waktu Tanggap untuk Stabilisasi Komplikasi Maternal
Bidan di Puskesmas Rumah Sakit Rumah Sakit
No. Kasus
Desa/ BPS PONED PONEK PONEK+ICU
1. HPP_Syok Segera Ditangani, jika Ditangani, jika Kolaborasi
tidak ada perdarahan dengan ICU
kemajuan, tetap segera
rujuk segera berlangsung,
syok tidak
teratasi,
siapkan OK
2. PEB/ eklamsi Segera Persalinan Persalinan Persalinan
dalam 6 jam dalam 24 jam dalam 24 jam
untuk eklamsi
dan 12 jam
untuk PEB
3. Sepsis Segera Segera Segera Segera
(dimaksudkan
adalah tidak
ada
penundaan
dalam
melakukan
work-up dan
terapi dalam
kasus infeksi)
10. Stabilisasi
Stabilisasi Komplikasi Maternal
Pelayanan
No. Kasus Di Bidan di Desa/ Puskesmas Non-
Puskesmas PONED
BPS PONED
1. HPP_Syok Kolaborasi bidan Diagnostik Diagnostik
Jika ada
komplikasi rujuk
ke rumah sakit
setelah keadaan
stabil
3. BBLR/ Identifikasi oleh Pemeriksaan status Pemeriksaan
prematur keluarga/ bidan neonatus dan status neonatus
berdasarkan tanda- perawatan esensial dan jaga
tanda fisik dan hasil neonatus kemudian kehangatan, jaga
timbangan segera dirujuk dengan jalan nafas tetap
tetap bersih, dan
Segera dirujuk mempertahankan terbuka
setelah melakukan kehangatan tubuh
perawatan esensial BBLR/ prematur Kelola gangguan
dan dirujuk dengan dengan metode nafas (jika ada)
tetap mempertahan- kanguru
kan kehangatan Hentikan kejang
tubuh BBLR/ dengan
prematur dengan antikonvulsan jika
metode kanguru ada
Pasang jalur IV
berikan cairan
serta kelola
sesuai dengan
kondisi spesifik
atau
komplikasinya
(acuan PONED
hal 8-4)
3. Nilai – nilai
b. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama, dan status sosial ekonomi.
c. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat
harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi,
organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani, dan masyarakat akar
rumput.
d. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat,
sosial budaya, dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
penanganan yang berbeda pula.
e. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien.
f. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
Bagian 7
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
Dalam 30 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering
disebut transisi epidemiologi. Pada era 1990an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar
adalah penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas, TBC, diare, dll. Namun sejak
tahun 2010, penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah Penyakit Tidak Menular (PTM)
seperti stroke, jantung, dan kencing manis. Penderitanya pun mengalami pergeseran. Kini PTM
tak hanya menyerang usia tua, tetapi usia muda juga, dari semua kalangan, baik kaya maupun
miskin, tinggal di kota maupun desa. Angka kesakitan dan kematian serta permintaan
pelayanan kesehatan (pengobatan) diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini didorong oleh
perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik (contohnya banyak
menghabiskan waktu dengan menonton TV), konsumsi buah dan sayur yang rendah (banyak
makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam, dll), serta konsumsi rokok, dan alkohol.
Risiko PTM menjadi semakin tinggi karena transisi demografi, yaitu semakin meningkatnya
proprosi dan jumlah penduduk dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap PTM dan penyakit
degeneratif. Ketika ada anggota keluarga terserang PTM, maka perlu pengobatan dan
perawatan jangka panjang. Hal ini tentunya dapat meningkatkan beban pembiayaan kesehatan
pemerintah, sekaligus meningkatkan beban ekonomi keluarga karena produktivitas keluarga
yang menurun.Tak jarang hingga menyebabkan keluarga jatuh miskin karena merawat anggota
keluarga yang sakit.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama untuk mencegah faktor-faktor risiko PTM ini.
Upaya tersebut berupa kegiatan pencegahan yang melibatkan seluruh masyarakat Indonesia,
tanpa membedakan usia, jenis pekerjaan, status sosial, status ekonomi, dan lokasi tinggal.
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan
dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi
sektor, serta menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promotif preventif kesehatan.
Arahan tersebut selanjutnya disusun dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang
akan menjadi panduan bagi lintas sektor terkait, dalam berpartisipasi aktif mendorong
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Agar gerakan ini bisa membudaya pada seluruh
masyarakat Indonesia, maka kita harus BERSAMA-SAMA BERGERAK, melakukan suatu
GERAKAN untuk HIDUP SEHAT.
Gerakan ini diperkuat oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang menginstruksikan
kepada para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga Pemerintah dan non Pemerintah, Direktur
Utama BPJS Kesehatan serta Para Gubernur dan Bupati/ Walikota untuk menetapkan kebijakan
dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk
mewujudkan Germas. Dengan Germas diharapkan masyarakat bisa berperilaku sehat,
sehingga produktivitas ikut meningkat. Selain itu tercipta lingkungan yang bersih, yang pada
akhirnya menurunkan angka kesakitan dan biaya yang dikeluarkan masyarakat. Seluruh lapisan
masyarakat diharapkan terlibat dalam Germas. Bersama-sama, baik individu, keluarga, dan
masyarakat mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari. Demikian pula dari kalangan
akademisi (universitas), dunia usaha (swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK,
dsb), organisasi profesi, masing-masing menggerakkan institusi dan organisasi agar
anggotanya berperilaku sehat. Sedangkan pemerintah pusat dan daerah menyiapkan sarana
dan prasarana serta kegiatan yang mendukung pelaksanaan Germas sesuai tugas dan
fungsinya.
Kegiatan Germas antara lain melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak
merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan
lingkungan serta menggunakan jamban. Pada tahun 2016 dan 2017 Kementerian Kesehatan
secara nasional akan memulai dengan kampanye melaksanakan kegiatan aktivitas fisik,
mengonsumsi sayur dan buah, serta memeriksa kesehatan secara rutin.
1. Aktivitas fisik
a. Adalah setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan
pengeluaran energi
b. Dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
c. Lakukan paling sedikit 30 menit setiap hari
d. Batasi kegiatan banyak duduk seperti menonton TV, main game dan komputer, apalagi
jika ditambah dengan makan kudapan yang manis, asin, dan berminyak
e. Aktivitas fisik dapat dilakukan di sekolah, rumah, tempat kerja, tempat umum
2. Makanan seimbang
a. Sayur dan buah harus selalu tersaji dalam menu sehari-hari baik untuk semua anggota
keluarga, baik dikonsumsi di rumah maupun di tempat aktivitas lainnya
b. Manfaatkan buah dan sayur lokal yang tersedia di pasar setempat
c. Batasi makanan yang mengandung gula, garam, minyak
d. Perbanyak minum air putih
3. Pemeriksaan kesehatan rutin
a. Pemeriksaan kesehatan rutin meliputi cek tekanan darah, cek kadar gula darah, cek
kolesterol darah, tes darah lengkap di laboratorium, dan ukur lingkar perut
b. Khusus perempuan lakukan tes IVA (Inpeksi Visual Asam cuka) untuk deteksi dini
kanker leher rahim; pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali, di Puskesmas dan
pelayanan kesehatan lainnya, serta Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) terdekat
c. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan anak balita harus
dipantau tumbuh kembangnya setiap bulan di Posyandu.
Bagian 8
IMUNISASI CAMPAK
DAN RUBELLA
1. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan
ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak
kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/ atau konjungtivitis
akan tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare,
meningitis, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat berpotensi
menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan imunitas/ herd immunity
tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat
dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Seseorang
dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.
2. Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda
yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek
teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi
rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan
abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/
CRS) pada bayi yang dilahirkan.
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi
pada tanggal 11 Januari 2016 untuk mengintegrasikan vaksin rubella ke dalam program
imunisasi nasional untuk menurunkan angka kejadian rubella dan Congenital Rubella
Syndrome.
a. Vaksin MR
Vaksin Measles Rubella (MR) adalah vaksin hidup yang dilemahkan (live attenuated)
berupa serbuk kering dengan pelarut. Kemasan vaksin adalah 10 dosis per vial.
b. Dosis dan cara pemberian
Vaksin MR diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml. Vaksin hanya boleh
dilarutkan dengan pelarut yang disediakan dari produsen yang sama. Vaksin yang telah
dilarutkan harus segera digunakan paling lambat sampai 6 jam setelah
dilarutkan.Setelah dioplos/ rekonstitusi pastikan vaksin dijaga suhunya 2-8 0C (ditaruh di
foam pad) dan hanya dapat digunakan dalam batas waktu 6 (enam) jam.
Pada tutup vial vaksin terdapat indikator paparan suhu panas berupa Vaccine Vial
Monitor (VVM). Vaksin yang boleh digunakan hanyalah vaksin dengan VVM kondisi A
atau B.
c. Kontraindikasi
1) Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan, dan
radioterapi
2) Wanita hamil
3) Leukemia, anemia berat, dan kelainan darah lainnya
4) Kelainan fungsi ginjal berat
5) Decompensatio cordis
6) Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
7) Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
d. Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan sebagai berikut:
1) Demam
2) Batuk pilek
3) Diare
e. Sasaran
Sasaran pemberian imunisasi rutin MR adalah:
1) Seluruh bayi usia 9 bulan,
2) Seluruh anak usia 18 bulan,
3) Seluruh anak usia SD/ MI/ sederajat/ SDLB kelas 1.
Bagian 8
b. STANDAR PELAYANAN
ANTENATAL Standar 3: Identifikasi
Ibu Hamil
Alasan: untuk identifikasi ibu hamil di BPS Sunarti Sutoyo, sesuai dengan pengalaman
saya, saya boleh melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik saya lakukan tapi tidak
semuanya.
167
Bimbel UKBI Widya Medika
Standar 8: Persiapan Persalinan
Alasan: untuk persiapan persalinan di BPS Esti Wijayanti menurut pengalaman saya, saya
diperbolehkan untuk penkes tanda-tanda persalinan dengan media buku KIA.
Standar 15: Pelayanan Bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas
Alasan: di BPS Sunarti Sutoyo untuk kunjungan nifas tidak pernah dilakukan akan tetapi
pasien disuruh datang untuk kontrol, untuk perawatan tali pusat diberi tahu tentang
perawatan tali pusat yaitu dengan ditutup dengan kasa dan alkohol tanpa betadine. Sebelum
ibu pulang diberikan penkes.
3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam buku kohort dan dijadikan
sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan Koordinator di Puskesmas menerima laporan
bulanan tersebut dari semua BdD dan mengolahnya menjadi laporan dan informasi
kemajuan pelayanan KIA bulanan yang disebut PWS KIA. Informasi perdesa/ kelurahan dan
per kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus dibuat oleh tiap
Bidan Koordinator. Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk: Narasi,Tabulasi,
Grafik, dan Peta.
a. Narasi : dipergunakan untuk menyusun laporan atau profil suatu wilayah kerja,
misalnya dalam Laporan PWS KIA yang diserahkan kepada instansi terkait.
b. Tabulasi: dipergunakan untuk menjelaskan narasi dalam bentuk lampiran.
c. Grafik : dipergunakan untuk presentasi dalam membandingkan keadaan antar waktu,
antar tempat, dan pelayanan. Sebagian besar hasil PWS disajikan dalam bentuk grafik.
d. Peta : dipergunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran
geografis.
6. Penggambaran Grafik
Langkah langkah yang dilakukan dalam menggambarkan grafik PWS KIA (dengan
menggunakan contoh indikator cakupan K1) adalah sebagai berikut:
a. Menentukan target rata rata per bulan untuk menggambarkan skala pada garis vertikal
(sumbu Y).
Misalnya: target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1 tahun ditentukan 90%
(garis a), maka sasaran rata rata setiap bulan adalah: 90% : 12 bulan. Dengan
demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juni adalah (6 x
7,5 %) = 45,0% (garis b).
b. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 perdesa/ kelurahan sampai dengan
bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat.
Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan
pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh grafik).
c. Nama desa/ kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/ kelurahan (sumbu X),
sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/ kelurahan yang dituliskan pada
butir b diatas.
d. Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei) untuk tiap desa/
kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
e. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian cakupan
bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk ke
atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu,
digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, sedangkan untuk cakupan yang
tetap/ sama gambarkan dengan tanda (-).
Berikut ini adalah contoh grafik PWS KIA hasil perhitungan tersebut diatas
Cara perhitungan untuk kedua belas indikator yang lainnya sama dengan perhitungan
seperti contoh diatas
7. nalisis data
a. Analisis Sederhana
Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap target dan
kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis sederhana ini bermanfaat untuk
mengetahui desa/ kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut
yang harus dilakukan. Selain di Puskesmas, analisis ini dapat juga dilakukan oleh Bidan
di Desa dimana Bidan di Desa dapat menilai cakupan indikator PWS-KIA di desanya
untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes seorang Bidan di Desa dapat membuat
grafik cakupan indikator PWS-KIA sehingga dia bisa mengikuti perkembangan dan
menindaklanjutinya.
Contoh analisis sederhana:
Analisis dari grafik cakupan ibu hamil baru (akses) pada pemantauan bulan Juni 2008
dapat digambarkan dalam matriks seperti dibawah ini.
Dari matriks diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan desa/ kelurahan,
yaitu:
1) Status baik
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target yang ditetapkan untuk bulan
Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau
tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.Desa/ kelurahan-desa/ kelurahan
ini adalah desa/ kelurahan A dan desa/ kelurahan B. Jika keadaan tersebut berlanjut,
maka desa/ kelurahan-desa/ kelurahan tersebut akan mencapai atau melebihi target
tahunan yang ditentukan.
2) Status kurang
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni 2008, namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/
kelurahan C, yang perlu mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya
5% (lebih kecil dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus menurun,
maka desa/ kelurahan tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
3) Status cukup
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008, namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/
kelurahan D, yang perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih
daripada cakupan bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat terlaksana,
maka desa/ kelurahan ini kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang
ditentukan.
4) Status jelek
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008, dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan dengan
bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/ kelurahan E, yang perlu
diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat
ditingkatkan diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan
target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang
ditentukan.
KUMPULAN SOAL
Jumlah soal: 120
Waktu: 120 menit
1. Berikut ini adalah alasan mengapa diperlukan pelayanan kebidanan di komunitas, kecuali…
A. AKI dan AKB di Indonesia masih cukup tinggi
B. 30% persalinan masih ditolong dukun
C. Keseimbangan status sosial dan peran gender
D. Masih kurang fasilitas dan nakes di tingkat pelayanan dasar dan daerah terpencil
E. Tingkat K1 dan K4 masih belum mencapai target
5. Bidan dalam melaksanakan asuhan antenatal harus sesuai dengan standar asuhan
kebidanan yaitu..
A. Standar 3, 4, 5, 6, 7, 8
B. Standar 2, 3, 4, 5, 6, 7
C. Standar 1, 2, 3, 4, 5, 6
D. Standar 4, 5, 6, 7, 8, 9
E. Standar 9,10,11,12,13
7. Dalam melaksanakan manajemen ibu antenatal bidan harus sesuai dengan .....
A. Permenkes no 28 tahun 2017
B. UU Kesehatan no 23 tahun 1996
C. Standar pelayanan kebidanan
D. Standar praktek kebidanan
E. Permenkes no 1464 tahun 2010
10. Bidan desa mengidentifikasi masalah kesehatan dan daftar potensi di desa yang dapat
didayagunakan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut, termasuk dalam
rangka membangun poskedes. Kegiatan diatas adalah bentuk dari?
A. Survei mawas diri
B. Musyawarah mufakat desa
C. Analisis situasi
D. Pemetaan wilayah
E. Analisis kohort
14. Seorang bidan melakukan pemeriksaan ANC kepada wanita hamil. Program ini merupakan
salah satu dari 6 pokok tugas puskesmas dalam bidang?
A. Pengobatan
B. Promosi kesehatan
C. KIA/KB
D. Pencegahan PTM
E. Kesehatan masyarakat
15. Berikut ini yang masuk dalam upaya kesehatan wajib di puskesmas adalah?
A. Promosi kesehatan
B. Upaya kesehatan sekolah
C. Upaya kesehatan keluarga
D. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
E. Upaya kesehatan usia lanjut
17. Berikut ini yang merupakan kewenangan dalam pelayanan puskesmas PONED adalah?
A. Seksio sesaria
B. Evakuasi sisa mola dengan kuretase
C. Pelayanan NICU
D. Histerektomi
E. Penatalaksanaan preeklampsia
18. Seorang ibu hamil 38 minggu datang ke puskesmas PONED dengan keluhan perdarahan
berwarna merah kehitaman dan nyeri perut. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan TD
100/60 mmHg, Nadi 88x/menit, DJJ 180x/menit. Pemeriksaan inspekulo menunjukkan
adanya pengeluaran darah dari jalan lahir. Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk
masalah ini?
A. Kolaborasi dengan dokter di puskesmas untuk pemeriksaan USG
B. Kolaborasi dengan bidan lain untuk persiapan persalinan
C. Pemantauan kemajuan persalinan
D. Rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PONEK
E. Induksi persalinan dengan oksitosin
19. Seorang ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke Puskesmas PONED
dengan keluhan sering using dan lemas. Hasil pemeriksaan menunjukkan TTV dalam batas
normal, TFU tidak sesuai usia kehamilan, DJJ 138x/menit. Konjungtiva pucat, kuku – kuku
jari pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin 5 gr/dL. Apakah
penatalaksanaan yang tepat untuk kasus ini?
A. Persiapan transfusi darah
B. Pemeriksaan golongan darah
C. Pemberian transfusi darah
D. Kolaborasi dengan spesialis penyakit dalam
E. Rujuan ke rumah sakit untuk transfusi darah
20. Seorang bayi berusia 2 jam dirujuk oleh bidan ke puskesmas PONED akibat bernapas
lemah dan menangis merintih. Saat dilakukan pemeriksaan dokter mendiagnosis bayi
dengan asfiksia sedang. Bidan berkolaborasi dengan dokter dengan melakukan
penatalaksanaan asfiksia. Telah dilakukan upaya penanganan dan observasi selama 6 jam
ternyata keadaan bayi tidak membaik. Apakah tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan?
A. Melakukan resusitasi ulang
B. Merujuk ke rumah sakit PONEK
C. Memulangkan bayi ke rumah
D. Merawat bayi dalam inkubator
E. Melakukan perawatan bayi baru lahir normal
21. Untuk mendukung keberhasilan program kerja PONED, upaya pelatihan yang perlu
dilakukan bidang adalah?
A. Pertolongan Pertama Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal
B. Contraceptive Technology Update
C. Asuhan Persalinan Normal
D. Midwifery Update
E. Holistic Care
(1) Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader
kesehatan
(2) Bila ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan hamil bila ada tempat atau ruang periksa, dan pemberian imunisasi
Tetanus Toxoid
(3) Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, persiapan menyusui
(4) Senam hamil
22. Pelayanan kehamilan yang dapat dilakukan di Posyandu
adalah? A. 1,2,3,4
B. 1,3,4
C. 1,2,3
D. 2,3
E. 1,2
25. Sebuah posyandu memiliki kader >5 orang, frekuensi penimbangan >8 kali per tahun,
cakupan KB >50% per tahun, cakupan kumulatif >50%, dan tetapi cakupan dana sehat
tidak lebih dari 50%. Posyandu tersebut masuk dalam kategori?
A. Pratama
B. Madya
C. Purnama
D. Mandiri
E. Sejahtera
26. Seorang anak berusia 18 bulan datang ke posyandu dengan berat badan tidak naik selama
2 bulan. Apakah tindak lanjut yang dilakukan oleh bidan?
A. Pemberian makanan tambahan
B. Rujukan ke rumah sakit
C. Dukungan untuk orang tua
D. Pemeriksaan sampel darah
E. Kolaborasi dengan ahli gizi
27. Bidan menemukan 1 orang anak dengan titik – titik berat badan dalam KMS terputus putus.
Apakah rencana tindak lanjut bidan dalam kasus ini?
A. Pemberian makanan tambahan
B. Rujukan ke rumah sakit
C. Dukungan untuk orang tua agar memberi makanan gizi seimbang
D. Pemeriksaan sampel darah di posyandu
E. Pendekatan untuk meningkatkan kehadiran ke posyandu
28. Dimensi tumbuh kembang apakah yang dapat dinilai dengan DDST?
A. Motorik halus, motorik kasar, sosial, bahasa
B. Motorik halus, motorik kasar, neurokognitif
C. Motorik kasar, sosial, bahasa, kognitif
D. Motorik kasar, motorik halus, emosional
E. Sosial bahasa, neurokognitif, emosional
29. Berdasarkan hasil pemeriksaan tumbuh kembang dengan Denver II, didapatkan hasil satu
atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan. Apakah interpretasi
dari hasil tersebut?
A. Suspek
B. Normal
C. Untestable
D. Caution
E. Delay
32. Bidan A merupakan koordinator dari program posyandu Lansia. Ternyata di wilayah
kerjanya banyak lansia yang mengalami hipertensi dan diabetes. Apakah kegiatan pokok
posyandu lansia yang perlu dilakukan oleh bidan A?
A. Senam usila
B. Refreshing kader
C. Pembinaan posyandu
D. Prolanis
E. Skrining kesehatan usila
34. Seorang lansia datang ke posyandu. Saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah
didapatkan lansia ini mengalami hipertensi. Bidan kemudian memberikan penyuluhan
kepada lansia tersebut tentang gaya hidup untuk mengendalikan hipertensi. Di meja
berapakah penyuluhan dilakukan?
A. Meja 1
B. Meja 2
C. Meja 3
D. Meja 4
E. Meja 5
35. Bidan T berdinas di desa Asri. Selama kurun waktu 1 bulan ditemukan 30 kasus demam
berdarah. Bidan T lalu melaporkan kasus ini ke puskesmas dan meminta bantuan kepada
dinas kesehatan daerah untuk melakukan fogging. Tindakan yang dilakukan oleh bidan T
termasuk kedalam?
A. Rujukan medis
B. Rujukan kesehatan
C. Rujukan tenaga
D. Rujukan keatas
E. Rujukan horisontal
36. Seorang bidan merujuk pasien hamil dengan perdarahan post partum. Rujukan yang
dilakukan oleh bidan tesebut merupakan bentuk dari rujukan?
A. Rujukan medis
B. Rujukan kesehatan
C. Rujukan tenaga
D. Rujukan vertikal
E. Rujukan horisontal
37. Bidan A akan merujuk seorang pasien dengan perdarahan antepartum. Apakah hal penting
yang harus disiapkan oleh bidan sebelum merujuk?
A. Kendaraan
B. Pakaian ibu
C. Pakaian bayi
D. Keluarga yang mengantar
E. Surat rujukan
38. Seorang ibu inpartu kala II sudah dipimpin mengejan selama 2 jam namun belum lahir.
Hasil pemeriksaan DJJ didapatkan 180x/menit. Bidan A sudah melakukan upaya resusitasi
intrauterin dan akan melakukan rujukan. Kemanakah bidan seharusnya merujuk pasien ini?
A. Rumah sakit tipe A
B. Rumah sakit provinsi
C. Rumah sakit dengan fasilitas SC dan NICU
D. Rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur yang banyak
E. Puskesmas PONED
39. Pernyataan dibawah ini yang merupakan tugas dari bidan yang bekerja di fasilitas
kesehatan primer adalah?
A. Identifikasi pasien risiko tinggi dan deteksi dini komplikasi
B. Penanganan lanjutan kasus kegawatdaruratan obstetri
C. Perawatan bayi lahir sangat prematur
D. Pertolongan persalinan dengan induksi atau augmentasi persalinan
E. Menolong persalinan dengan preeklampsia berat
40. Seorang bayi lahir spontan tidak menangis di BPM. Skor APGAR 4/6. Bidan telah
melakukan upaya resusitasi dengan ventilasi tekanan positif selama 2 menit namun bayi
tetap bernapas merintih dan warna kulit kebiruan. Apakah tindakan selanjutnya yang bidan
lakukan?
A. Merujuk ke puskesmas PONED
B. Merujuk ke rumah sakit
C. Melakukan resusitasi hingga 10 menit
D. Memberikan oksigen dan observasi
E. Melakukan resusitasi jantung paru
41. Apakah visi dari kementrian kesehatan RI?
A. Terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan
gotong-royong
B. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
C. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
D. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
E. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
42. Untuk mendukung pencapaian nawa cita presiden RI maka dibuat program Indonesia Sehat
dengan salah satu komponen?
A. Masyarakat memiliki paradigma kuat
B. Penguatan pelayanan publik
C. Jaminan kesehatan nasional
D. Pengentasan kemiskinan
E. Peningkatan kuakitas hidup
43. Dalam program Indonesia sehat, salah satu komponennya adalah penguatan pelayanan
kesehatan khususnya di tingkat pelayanan?
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Rumah sakit
E. KIA dan KB
44. Untuk mencapai nawacita, salah satu program yang dikuatkan oleh jaminan kesehatan
nasional. Apakah target yang ingin dicapai dalam upaya tersebut?
A. Meningkatkan pemasukan asuransi
B. Meningkatkan jumlah rumah sakit yang menggunakan JKN
C. Meningkatkan cakupan kepesertaan JKN
D. Meningkatkan pelayanan di RS dengan JKN
E. Menurunkan jumlah peserta yang tidak membayar iuran
45. Program yang dikembangkan untuk mencegah meningkatnya penyakit tidak menular dan
penguatan paradigma kesehatan promotif dan preventif adalah?
A. Germas
B. Posyandu lansia
C. Gizi seimbang
D. Posyandu
E. GenRe
46. Paradigma kesehatan yang saat ini sedang diperkuat adalah menggeser?
A. Paradigma kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif
B. Paradigma promotif dan preventif menjadi rehablitatif dan kuratif
C. Paradigma rehabilitatif dan preventif menjadi kuratif dan promotif
D. Paradigma kuratif menjadi preventif
E. Paradigma rehabilitatif menjadi promotif
48. Berikut ini yang termasuk gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit tidak menular
adalah?
A. Aktivitas fisik
B. Vegetarian
C. Skrining keganasan
D. Konsumsi makanan manis dan asin
E. Membatasi aktivitas berlebihan
53. Seorang anak berusia 2 tahun datang ke posyandu untuk mendapat imunisasi MR. Ibu
mengatakan bahwa anak saat ini sedang pilek tetapi tidak batuk dan demam. Saat
dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu 37,5oC, nadi 82x/menit. Apakah yang selanjutnya
dilakukan oleh bidan?
A. Memberikan imunisasi MR
B. Menunda pemberian imunisasi MR
C. Melakukan kolaborasi dengan dokter
D. Menganjurkan ibu untuk meNerima imunisasi di puskesmas
E. Memberi tahu ibu bahwa pilek adalah kontraindikasi MR
54. Bidan di puskesmas Sukamaju sedang menjalankan program imunisasi MR tetapi banyak
orang tua yang menolak imunisasi MR karena isu bahwa vaksin ini haram karena
mengandung babi. Apakah tindakan yang dapat bidan lakukan untuk menigkatkan cakupan
MR?
A. Melibatkan tokoh agama saat promosi imunisasi MR
B. Menyebarkan leaflet tentang imunisasi MR
C. Menggiatkan kegiatan posyandu
D. Melakukan program suntik MR di pusat perbelanjaan
E. Melakukan penyuluhan kepada orang tua tentang efek samping imunisasi MR
55. Bidan memeriksa tinggi badan seorang anak B berusia 22 bulan. Setelah melakukan
penilaian dengan grafik standar tinggi badan menurut usia didapatkan bahwa skor Z kurang
dari -2SD. Berdasarkan hasil tersebut anak B masuk dalam kategori?
A. Stunting
B. Obesitas
C. Gizi kurang
D. Gizi lebih
E. Sesuai usia
56. Bidan memeriksa tinggi badan seorang anak B berusia 22 bulan. Setelah melakukan
penilaian dengan grafik standar tinggi badan menurut usia didapatkan bahwa skor Z kurang
dari -2SD. Data apakah yang harus dikaji untuk mengetahui penyebab masalah?
A. Riwayat komplikasi penyakit
B. Riwayat kunjungan neonatus
C. Riwayat penyakit keturunan
D. Riwayat tinggi badan keluarga dekat
E. Tanda penyakit infeksi pada anak
57. WHO menyebutkan bahwa untuk menurunkan angka stunting maka diperlukan upaya
intervensi spesifik yang difokuskan selama periode:
A. Selama 1000 hari pertama kehidupan
B. Selama 100 hari pertama kehidupan
C. Selama masa antenatal
D. Selama masa neonatus
E. Selama masa balita
60. Berdasarkan laporan PWS KIA didapatkan bahwa cakupan KN1 desa A adalah 60%.
Dibandingkan dengan target KN1 nasional dalam Renstra Kemenkes 2015-2019, cakupan
tersebut?
A. Mencapai target
B. Melampaui target
C. Dibawah target
D. Sesuai target
E. Rendah dari target
61. Berdasarkan laporan PWS KIA didapatkan bahwa cakupan KN4 desa A adalah 82%.
Dibandingkan dengan target KN1 nasional dalam Renstra Kemenkes 2015-2019, cakupan
tersebut?
A. Mencapai target
B. Melampaui target
C. Dibawah target
D. Sesuai target
E. Rendah dari target
62. Untuk menggambarkan kondisi demografi penduduk di suatu wilayah desa, laporan PWS
KIA dapat dibuat dalam bentuk?
A. Naskah
B. Grafik
C. Tabel
D. Peta
E. Narasi
63. Dalam laporan PWS KIA, desa A memiliki cakupan diatas target yang ditetapkan, dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Berdasarkan data tersebut, status cakupan desa A adalah?
A. Baik
B. Kurang
C. Cukup
D. Jelek
E. Tetap
64. Seorang perempuan berusia 25 tahun hamil anak pertama 7 bulan datang ke RS ditemani
tetangganya. Hasil pemeriksaan genetalia externa tampak kotor, lembab, berbau dan
terdapat secret mukopurulent pada vulva. Bidan menyimpulkan kemungkinan penyakit
menular seksual. Bidan menceritakan keadaan pasien pada tetanganya. Apakah
pelanggaran kode etik yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Kewajiban terhadap tugasnya
B. Hak bidan terhadap diri sendiri
C. Tanggungjawab bidan terhadap profesinya
D. Kewenangan bidan terhadap klien dan masyarakat
E. Kolaborasi bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
65. Seorang bidan bekerja di poliklinik kebidanan di RS. Bidan memberikan pengarahan
kepada stafnya sebelum memulai pelayanan. Apakah fungsi manajemen yang telah
dilaksanakan bidan tersebut?
A. Organizing
B. Controling
C. Actuating
D. Planning
E. Staffing
66. Seorang bidan supervisor disalah satu RS melakukan keruangan bersalin, didapatkan bidan
diruangan tersebut tidak mengisi partograf dengan benar. Kemudian supervisor mengajukan
pengisian partograf. Apakah peran bidan yang sudah dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menjalankan tugas fungsi
B. Patuh terhadap aturan
C. Penjaminan mutu
D. Administrator
E. Pelaksana
67. Seorang bidan sedang membuat pencatatan dan pelaporan PWS KIA. Dalam pencatatan
bidan tersebut ditemukan bahwa target cakupan K1 adalah 90%. Diketahui pencapaian K1
bulan ini adalah 60% dari sasaran ibu hamil dan pencapaian cakupan K1 bulan lalu adalah
50%. Apakah trend dari pencatatan laporan bidan tersebut?
A. Menurun
B. Naik turun
C. Meningkat
D. Menetap/sama
E. Bergelombang
68. Seorang bidan desa melakukan pendataaan. Diketahui jumlah bayi pada bulan ini sebanyak
24 orang, yang melakukan KN1 ada 10 orang. Apakah tindak lanjut pada kasus tersebut?
A. Melakukan kunjungan rumah
B. Membuat atau memperbaharui peta neonatus
C. Menjalin kemitraan dengan kader dan dukun
D. Memastikan jumlah bayi yang KN1, KN2 serta KN3
E. Pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda (MTBM)
69. Seorang Bidan di BPM karena jumlah persalinan perbulan meningkat lebih dari 20 pasien
sehingga harus menambah 1 pesonil bidan sehingga ada 3 orang dan membagi sift kerja
pagi siang dan malam. Apakah bentuk siklus pemecahan masalah pada kasus tersebut?
A. Plan (perencanaan)
B. Do (kerjakan)
C. Check (evaluasi)
D. Action (tindak lanjut)
E. Recheck (cek ulang)
70. Seorang bidan berusia 24 tahun bekerja di Rumah Bersalin untuk memperpanjang STR nya
salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah mengikuti pelatihan midwifery update yang
diselenggarakan oleh IBI cabang setempat. Apakah bentuk siklus pemecahan masalah
pada kasus tersebut?
A. Plan (perencanaan)
B. Do (kerjakan)
C. Check (evaluasi)
D. Action (tindak lanjut)
E. Recheck (cek ulang)
71. Seorang Bidan di Puskesmas sedang membuat laporan PWS KIA dan salah satu desa
diwilayah binaannya untuk cakupan K4 hanya 70% kurang 10 % dari yang ditargetkan
namun trennya meningkat dari bulan lalu. Apakah analisis grafik untuk PWS KIA desa
tersebut?
A. Baik
B. Jelek
C. Cukup baik
D. Kurang baik
E. Sedang
72. Bidan di puskesmas sedang melaksanakan jadwal pemeriksaan ANC dan tercatat di
pendaftaran ada 50 orang ibu hamil yang yang berkunjung untuk memeriksakan
kehamilannya, pada saat sedang memeriksa pasien no 1 tiba-tiba ada pasien antrian nomer
10 meminta ingin diperiksa terlebih dahulu dikarenakan pusing yang hebat, pandangan
kabur. Apakah tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut?
A. Meminta pasien nomor urut 1 menunggu terlebih dahulu
B. Bidan membiarkan saja karna harus mengantri sesuai urutan
C. Bidan memeriksa ANC secara bersamaan pasien no 1 dan no 10
D. Meminta bantuan tim bidan yang lain untuk membantu memeriksakaanya
E. Meminta pasien pindah ke puskesmas lain
73. Seorang Bidan di Puskesmas sedang membuat laporan PWS KIA dan salah satu desa
diwilayah binaannya untuk cakupan K4 hanya 70% kurang 10 % dari yang ditargetkan
namun trennya meningkat dari bulan lalu. Apakah tindak lanjut yang tepat terhadap kasus
tersebut?
A. Pelayanan KIA perlu dilanjutkan, perbaikan mutu pelayanan
B. Menggali sumber daya setempat yang diperlukan
C. Prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan
D. Sosialisasi kebijaksanaan Kabupaten/Kota
E. Pembinaan melalui supervisi
74. Dibandingkan dengan AKI pada tahun 2012, hasil Supas 2015 menyatakan bahwa tren AKI
di Indonesia cenderung?
A. Meningkat
B. Menurun
C. Tetap
D. Stabil
E. Tidak membaik
75. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kematian ibu adalah?
A. 4 terlalu dan 3 terlambat
B. 3 terlalu dan 4 terlambat
C. 4 terlalu dan 2 terlambat
D. 2 terlalu dan 4 terlambat
E. 1 terlalu dan 2 terlambat
(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya
di bidang kesehatan.
(2) Setiap orang harus memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau.
(3) Setiap orang dapat secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
(4) Setiap orang harus ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
76. Dalam Undang – Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 yang merupakan hak kesehatan
dari seluruh warga negara adalah?
A. 1,2,3,4
B. 1,2,3
C. 1,3,4
D. 1,2
E. 1
77. Dalam Undang – Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 pengadaan dan pendayagunaan
tenaga kesehatan dilakukan dengan memperhatikan:
A. Jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat;
B. Jumlah sarana pelayanan kesehatan; dan
C. Jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan beban kerja
D. Pelayanan kesehatan yang ada
E. Semua benar
78. Dibawah ini yang merupakan pelayanan kesehatan tingkat tersier adalah?
A. Puskesmas
B. BPM
C. Rumah sakit daerah
D. Rumah sakit rujukan provinsi
E. Rumah sakit rujukan nasional
79. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai
tindakan tersebut secara lengkap. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud
tidak berlaku pada?
A. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat
yang lebih luas;
B. pasien yang sadar
C. pasien yang menolak diberi penanganan
D. pasien yang tidak memiliki biaya
E. pasien yang telah menyerahkan nasibnya ke petugas kesehatan
80. Seorang bidan menerima pasien berusia 17 tahun belum menikah dan masih sekolah.
Pasien ini mengatakan bahwa dirinya terlambat haid 3 bulan dan PP test positif. Pasien
ingin untuk menggugurkan kandungannya. Jika bidan melakukan aborsi pada kasus
tersebut maka bidan melanggar?
A. Undang – Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 75 ayat 1
B. Undang – Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 75 ayat 2
C. Undang – Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 74 ayat 1
D. Undang – Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 74 ayat 2
E. Undang – Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 73 ayat 1
81. Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat
dan obat dalam memberikan pelayanan keluarga berencana yang aman, bermutu, dan
terjangkau oleh masyarakat. Pernyataan ini tercantum dalam UU Kesehatan No.36 tahun
2009 pasal?
A. 78 ayat 1
B. 78 ayat 2
C. 78 ayat 3
D. 78 ayat 4
E. 78 ayat 5
82. Kewajiban pemerintah untuk mendukung program pemberian ASI eksklusif tercantum dalam
UU Kesehatan No.36 tahun 2009 pasal?
A. Pasal 129
B. Pasal 128
C. Pasal 127
D. Pasal 126
E. Pasal 125
83. Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Hal ini
tercantum dalam Kesehatan No.36 tahun 2009 pasal?
A. Pasal 130
B. Pasal 129
C. Pasal 128
D. Pasal 127
E. Pasal 126
84. Menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, setiap orang yang dengan sengaja melakukan
aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2)
dipidana dengan?
A. Pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
B. Pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
C. Pidana penjara paling lama 30 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
D. Pidana penjara paling lama 40 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
E. Pidana penjara paling lama 50 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
85. Menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, setiap orang yang dengan sengaja menghalangi
program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2)
dipidana?
A. Penjara paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
B. Penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
C. Penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
D. Penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
E. Penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
86. Menurut Permenkes No. 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan,
untuk menjalankan praktik keprofesiannya, bidan wajib memiliki?
A. STRB
B. STRB dan SIPB
C. STRB dan SIB
D. SK dan SIPB
E. SK dan STRB
87. Menurut Permenkes No. 28 tahun 2017, Bidan desa dalam menjalankan praktiknya?
A. Memiliki SIPB di pemda yang mengangkat
B. Memiliki SIPB di puskesmas
C. Memiliki SIPB di pemprov setempat
D. Memiliki SIPB dari kemenkes
E. Memiliki SIPB di rumah sakit daerah
88. Menurut Permenkes No. 28 tahun 2017, syarat yang harus dipenuhi oleh bidan desa yang
akan membuka bidan praktek mandiri adalah?
A. Bergabung dengan praktek bidan desa
B. Bergabung dengan polindes
C. Waktu pelaksanaan sama dengan polindes
D. Waktu pelaksanaan tidak bersamaan dengan praktek bidan desa
E. Lokasinya berbeda dengan desa penempatan
89. Menurut Permenkes No. 28 tahun 2017, pelayanan kesehatan ibu yang boleh dilakukan
oleh bidan adalah?
A. Hecting perineum grade III dan IV
B. Pemberian antibiotik pada kasus ketuban pecah dini
C. Penanganan kasus perdarahan pada kehamilan muda
D. Pemberian penguat kehamilan pada abortus iminens
E. Pemberian uterotonika pada kala III dan post partum
90. Menurut Permenkes No. 28 tahun 2017, dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang
pada bayi, balita, dan anak prasekolah, bidan dapat mendeteksi penyimpangan tumbuh
kembang balita dengan?
A. KMS
B. Denver II
C. DDST
D. KPSP
E. KPST
91. Dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan reproduksi, perempuan dan keluarga
berencana, bidan berwenang memberikan pelayanan kontrasepsi?
A. IUD, oral, kondom
B. Implan, oral, suntik
C. Oral, kondom, suntik
D. MOW, oral, suntik
E. IUD, Implan, suntik
92. Kondisi apakah yang menyebabkan bidan boleh melakukan kewenangan di luar tindakan?
A. Penugasan dari pemerintah sesuai kebutuhan
B. Pelimpahan wewenang tanpa mandat dari dokter
C. Keinginan pasien
D. Keinginan bidan
E. Bidan sudah berpengalaman kerja minimal 2 tahun
93. Bidan boleh melakukan tindakan diluar kewenangan yang disebutkan dalam Permenkes
dengan syarat?
A. Telah mengikuti pelatihan
B. Terpaksa karena butuh penanganan cepat
C. Sesuai kemampuan bidan
D. Keinginan pasien
E. Memiliki pengalaman
95. Pelimpahan wewenang tindakan dari dokter kepada bidan secara mandat harus dilakukan
dengan ketentuan?
A. Tindakan yang dilakukan diluar kompetensi bidan
B. Pelaksanaan tindakan tidak memerlukan pengawasan dari dokter
C. Tindakan yang diimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan klinis sebagai dasar
pelaksanaan tindakan
D. Tindakan yang dilimpahkan bersifat terus menerus
E. Tindakan yang dilakukan bidan tidak harus sesuai dengan isi mandat
98. Untuk membuka Bidan Praktek Mandiri, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh bidan
adalah?
A. Memiliki ruangan pemeriksaan laboratorium
B. Memiliki bangunan permanen dan tidak bergabung fisik dengan bangunan lainnya
C. Akses pintu keluar masuk sama dengan rumah tinggal
D. Memasang spanduk BPM berwarna warni
E. Memerlukan izin penyelenggaraan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
99. Bila bidan melakukan pelangaran berat terhadap ketentuan penyelenggaraan praktek, maka
bidan dapat menerima sanksi berupa?
A. Teguran lisan
B. Teguran tertulis
C. Pencabutan SIPB
D. Pencabutan STRB
E. Penutupan BPM
100. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah ke bayi berusia 6 hari. Bidan menemukan tali
pusat basah, dan berdarah. Menurut permenkes Permenkes No. 28 tahun 2017, tindakan
yang merupakan kewenangan bidan untuk mengatasi kasus tersebut adalah?
A. Memberikan salep antibiotik
B. Memberikan antibiotik oral
C. Mengoleskan povidun iodin
D. Mencuci tali pusat
E. Menginsisi daerah yang terinfeksi
102. Bidan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan kebidanan pada sarana pelayanan
kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan termasuk kedalam jabatan?
A. Pelaksana
B. Karier
C. Struktural
D. Fungsional
E. Tertentu
104. Unsur sub unsur kegiatan bidan yang dinilai angka kreditnya adalah?
A. Pendidikan sekolah, pelatihan dan prajab
B. Pelayanan kebidanan
C. Penulisan artikel ilmiah
D. Menjadi tim penilai jabatan fungsional bidan
E. Semua benar
105. Jenjang jabatan bidan pelaksana pemula, pelaksana, pelaksana lanjutan dan penyelia
merupakan jenjang dari?
A. Bidan terampil
B. Bidan ahli
C. Bidan pertama
D. Bidan muda
E. Bidan madya
107. Jenjang pangkat dari bidan ahli pertama penata muda adalah?
A. II/b
B. III/a
C. III/b
D. III/c
E. III/d
108. Berikut ini yang merupakan rincian kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
pada bidan terampil tingkat pelaksana adalah?
A. Mengambil sampel darah vena
B. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis bermasalah
C. Memberikan asuhan kebidanan pada kasus fisiologis kesehatan remaja, menopause,
bayi anak dan KB AKDR
D. Melakukan pemeriksaan golongan darah
E. Memberikan KIE secara berkelompok
109. Berikut ini yang merupakan rincian kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
pada bidan terampil tingkat penyelia adalah?
A. Mengambil sampel darah vena
B. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis bermasalah
C. Memberikan asuhan kebidanan pada kasus fisiologis kesehatan remaja, menopause,
bayi anak dan KB AKDR
D. Melakukan pemeriksaan golongan darah
E. Menjadi pengelola di RS sebagai kepala ruangan
110. Berikut ini yang merupakan rincian kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
pada bidan ahli tingkat pertama adalah?
A. Menyiapkan tindakan operatif ginekologi dan obstetri pada kasus berat
B. Melakukan KIE kepada masyarakat
C. Menjadi penanggung jawab pustu
D. Menjadi koordinator KIA di puskes rawat inap
E. Melaksanakan tugas pengelola di puskesmas sebagai penanggung jawab tugas sore
dan malam hari
111. Berikut ini yang merupakan rincian kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
pada bidan ahli tingkat muda adalah?
A. Menyiapkan tindakan operatif ginekologi dan obstetri pada kasus berat
B. Melakukan KIE kepada masyarakat
C. Menjadi penanggung jawab pustu
D. Melaksanakan tugas sebagai pengelola di rumah sakit sebagai pengawas
E. Melaksanakan tugas pengelola di puskesmas sebagai penanggung jawab tugas sore
dan malam hari
112. Seandainya pada suatu unit kerja tidak terdapat bidan yang sesuai dengan jenjang
jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Permenpan No.1
tahun 2008 Bab V Pasal 9 maka?
A. Bidan lain yang berada satu tingkat diatas atau dibawahnya jenjang jabatannya dapat
melakukan kegiatan berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan
B. Bidan ahli bisa menjadi bidan terampil, bidan terampil bisa menjadi bidan ahli sesuai
penugasan dari pimpinan
C. Perlu dilakukan kolaborasi dengan bidan dari unit kerja lain
D. Perlu diadakan pegawai baru untuk mengisi kekosongan dan mengajukan permohonan
ke BKD daera
E. Bidan akan memperoleh angka kredit sebesar 100% dari setiap butir kegiatan
113. Bidan yang melaksanakan tugas bidan 1 tingkat diatas jenjang jabatannya akan menerima
angka kredit sebesar?
A. 40% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
B. 50% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
C. 60% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
D. 70% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
E. 80% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
114. Bidan terampil dapat melakukan kegiatan bidan ahli dan angka kredit yang ditetapkan
adalah sebesar?
A. 10% dari angka kredit setiap butir kegiatan
B. 20% dari angka kredit setiap butir kegiatan
C. 40% dari angka kredit setiap butir kegiatan
D. 50% dari angka kredit setiap butir kegiatan
E. 60% dari angka kredit setiap butir kegiatan
115. Berikut ini yang merupakan unsur utama yang dinilai dalam memberikan angka kredit
kepada bidan adalah?
A. Membuat karya tulis ilmiah
B. Membuat buku pedoman
C. Menjadi pengajar
D. Berperan dalam organisasi profesi
E. Pendidikan
116. Angka kredit kumulatif minimal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal 13 Permenpan
No.1 tahun 2008 adalah?
A. Paling rendah 80% dari unsur utama 20% dari unsur penunjang
B. Paling rendah 20% dari unsur penunjang 20% dari unsur utama
C. Paling rendah 60% dari unsur utama 40% dari unsur penunjang
D. Paling rendah 40% dari unsur penunjang 60% dari unsur utama
E. Paling rendah 90% dari unsur utama dan 10% dari unsur penunjang
117. Pejabat berwenang yang menetapkan angka kredit untuk bidan pelaksana pemula sampai
bidan peyelia dan bidan pertama sampai dengan bidan muda yang bekeja di lingkungan
kabupaten/kota adalah?
A. Direktur kementrian kesehatan
B. Pimpinan unit di lingkungan kementrian kesehatan
C. Kepala dinas provinsi
D. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
E. Pimpinan unit kerja yang membawahi instansi pelayanan kesehatan
118. Untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, bidan terampil harus memenuhi syarat?
A. Minimal sekolah DI golongan II/a
B. Minimal sekolah DIII golongan II/d
C. Minimal sekolah DIV golongan III/a
D. Minimal sekolah S1 golongan III/b
E. Minimal sekolah S1 golongan III/c
119. Untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, bidan ahli harus memenuhi syarat?
A. Minimal sekolah DI golongan II/a
B. Minimal sekolah DIII golongan II/d
C. Minimal sekolah DIV golongan III/a
D. Minimal sekolah S1 golongan III/b
E. Minimal sekolah S1 golongan III/c
120. Bidan pelaksana pemula pangkat pengatur muda golongan IIA sampai dengan bidan
penyelia pangkat penata golongan III/c dapat dibebastugas sementara dari jabatannya jika?
A. Tidak memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat dalam waktu 5
tahun
B. Tidak memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat dalam waktu 4
tahun
C. Tidak memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat dalam waktu 3
tahun
D. Tidak memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat dalam waktu 2
tahun
E. Tidak memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat dalam waktu 1
tahun
KUNCI JAWABAN