Anda di halaman 1dari 37

SISTEM KEPEGAWAIAN

DI DEPREN PERHUTANI MALANG


LAPORAN WAWANCARA

DI SUSUN SEBAGAI SYARAT TUGAS MATA PELAJARAN


OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN

Disusun Oleh:

1. RIZKA PUTRIY DINANTA


2. REVIAN CAHYADI PUTRA
3. SALSABILLA JOVA OKTAVIARIN
4. SEKAR AYU APRILIA SP

Kompetensi keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


SMK NATIONAL MEDIA CENTER
INTERNATIONAL SCHOOL OF MULTIMEDIA
JL. SIMPANG CANDI PANGGUNG NO 133 KOTA MALANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga kami selaku siswa dari salah satu
kelompok wawancara kelas XII – Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran 1 yang telah
melaksanakan kegiatan wawancara ini dengan lancar dan sebagaimana mestinya. Serta
kami dapat menyelesaikan laporan wawancara ini pada tanggal 29 Desember 2021.

Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan terhadap
seorang narasumber yang bernama Ibu Riski Pebriani selaku Staff bidang Sumber Daya
Manusia (SDM) di Depren Perhutani Malang.
Dalam kesempatan ini kami ucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam laporan ini.

Selain itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
dapat kami jadikan koreksi dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik mungkin, sehingga akan menghasilkan
hasil yang memuaskan dan sesuai keinginan.

Malang, 03 Desember 2021

Tim Penulis
BERITA ACARA TELAH MELAKUKAN KEGIATAN WAWANCARA

Pada hari ini hari jum’at 03 Desember 2021, yang bertanda tangan dibawah ini
menerangkan bahwa:

Kegiatan : Wawancara

Lokasi : Depren Perhutani Malang (Ruang rapat)

Pelaksana : 1. Reviansyah Cahyadi Putra.


2. Salsabilla Jova Oktaviarin.

Narasumber : Riski Pebriani.

Dengan Hasil:

1. Telah melakukan kegiatan wawancara seputar sistem kepegawaian yang di


terapkan di Depren Perhutani Malang.

Demikian berita acara ini dibuat untuk mendapatkan informasi mengenai sistem
kepegawaian yang di terapkan di Depren Perhutani Malang.

Narasumber

Riski Pebriani
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Wawancara atau kegiatan interviu adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau
direkam seacara audio, visual, atau audio visual. Wawancara merupakan kegiatan utama
dalam kajian pengamatan.
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran
Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari
narasumber. Kami melakukan kegiatan wawancara ini dengan topik “Sistem
Kepegawaian di Depren Perhutani Malang” oleh karena itu kami mewawancarai seorang
pegawai yang menjabat sebagai Staff bidang Sumber Daya Manusia (SDM) di Depren
Perhutani Malang yaitu Ibu Riski Pebriani. Lokasi dari Depren Perhutani sendiri berada
di Jl. Kawi no 9, Bareng, Kec. Klojen Kota Malang, Jawa Timur.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, kami berharap hasil laporan ini
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Selain itu juga, kami juga
memenuhi tugas Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan bisa mendaptlan nilai yang
sempurna.
BAB II

TEORI DAN HASIL DATA

A. TEORI

Kepegawaian adalah segala hal yang berkaitan dengan pegawai yang bekerja
dalam organisasi. Sistem Kepegawaian adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa
anak sistem yang berkaitan, yaitu perencanaan pegawai, penerimaan pegawai, seleksi,
pengangkatan, penempatan, penggajian, pengembangan, pembinaan karir dan
pemberhentian pegawai. Untuk melaksanakan tugas kepemerintahan agar dapat
berjalan secara efektif. Sedangkan Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian merupakan
sebuah mata pelajaran di sekolah menengah kejuruan. Salah satu materi yang akan di
bahas pada laporan ini yaitu Sistem Kepegawaian yang kurang lebih berisi tentang
proses perekrutan pegawai sampai dengan pensiun.

1. PENGADAAN PEGAWAI
a) Pengertian Pengadaan Pegawai
Instansi pemerintah maupun swasta memerlukan tenaga kerja baru, maka akan
diusahakan untuk menarik atau mencari tenaga kerja yang diharpkan dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Oleh karena itu diperlukan proses rekruitmen yang
transparan dan objektif sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Pengadaan pegawai (Rekruitmen) adalah serangkaian kegiatan yang dimulai
ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuat
lowongan sampai mendapatkan calon pegawai.
b) Prinsip – Prinsip Pengadaan Pegawai
Dalam proses pengadaan pegawai ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, antara lain:
 Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan.
 Biaya yang diperlukan diminimalkan.
 Flexibility.
c) Tahap – Tahap Pengadaan Pegawai
Tahap – tahap seleksi yang harus dilalui oleh para pelamar berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnnya. Akan tetapi tahap – tahap pengadaan pegawai
yang umumnya dilakukan oleh suatu organisasi, meliputi:
 Evaluasi persyaratan.
 Testing.
 Wawancara.
 Ujian Fisik.
d) Jenis – jenis Pengadaan Pegawai
Jenis – jenis seleksi yang dapat digunakan dalam proses pengadaan pegawai,
yaitu:
 Seleksi Administrasi, yaitu berupa surat – surat yang dimiliki pelamar
untuk menentukan apakah sudah selesai dengan persyaratan yang
diminta organisasi atau perusahaan, antara lain:
1) Ijazah.
2) Riwayat hidup.
3) Domisili/keberadaan status yang bersangkutan.
4) Surat lamaran.
5) Sertifikat keahlian.
6) Pas foto.
7) Fotocopy identitas.
8) Jenis kelamin.
9) Status perkawinan.
10) Surat keterangan kesehatan dari dokter.
 Seleksi Secara Tertulis
1) Tes Kecerdasan (Intelegensi Test)
2) Tes Kepribadian (Personal Test)
3) Tes Bakat (Aptitude Test)
4) Tes Minat (Interset Test)
e) Seleksi Tidak Tertulis
 Wawancara.
 Praktek.
 Kesehatan/medis.
2. PENEMPATAN PEGAWAI
Penempatan pegawai merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan
terhadap karyawan yang telah lulus seleksi pada jabatan yang membutuhkannya di
dalam lingkungan suatu organisasi ataupun perusahaan. Karyawan tersebut harus
mampu mempertanggungjawabkan segal resiko dan kemungkinan – kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab yang diembannya.
a) Produktivitas Kerja
Dalam perusahaan kajian terhadap produktivitas kerja merupakan hal yang
sangat strategis bahwa dengan mengetahui tingkat produktivitas yang dicapai
dirumuskan sebagai kebijakan guna mencapai tujuan produktivitas yang lebih tinggi.
Produktivitas dapat ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolak ukur masing
– masing. Tolak ukur dari produktivitas kerja dapat dilihat dari kinerja karyawan, untuk
melihat sejauh mana produktivitas karyawan.
b) Peralatan Yang Tersedia
Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok akan memengaruhi jumlah dan mutu
pegawai yang diperlukan. Pada umumnya makin tinggi mutu peralatan kerja yang adan
dan tersedia dalam jumlah uang yang memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang
diperlukan.
3. DISPLIN PEGAWAI
a) Displin berasal dari kata Latin discipulus  disiplin mencakup unsur-unsur ketaatan,
kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban. 
Dalam pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil dijelaskan bahwa: 
 Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. 
 Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Pusat dan
PNS Daerah. 
 Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang
tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin
PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. 
 Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena
melanggar peraturan disiplin PNS. 
b) Hukuman Displin Pegawai
Pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana telah diatur dalam
peraturan disiplin tersebut akan dikenakan sanksi/hukuman sebagaimana diatur
pada pasan 6 Undang-undang Nomor 53 Tahun 2010. Bentuk pemberian
hukuman/sanksi yang diberikan kepada PNS yang melakukan pelanggara disiplin
tersebut berbeda-beda tergantung kepada jenis pelanggaran yang mereka
lakukan. Tingkat dan jenis hukuman bagi pelanggaran disiplin sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 pada Pasal 7
berikut ini:
Hukuman disiplin ringan terdiri dari:
 Teguran lisan; 
 Teguran tertulis; dan 
 Pernyataan tidak puas secara tertulis. 
Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:
 Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; 
 Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan 
 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. 
Sedangkan jenis hukuman disiplin berat terdiri dari: 
 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; 
 Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; 
 Pembebasan dari jabatan; 
 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan 
 Pemberhentian tidak dengan hormat
4. PENGHARGAAN PEGAWAI
Penghargaan yang diberikan terhadap pegawai di suatu organisasi dapat
memotivasi dan meningkatkan kinerja dari pegawai. Penghargaan berasal dari bahasa
inggris ‘reward’ yang berarti ganjaran atau hadiah.
Reward atau penghargaan sangat penting bagi kinerja pegawai. Pegawai
dituntut untuk meningkatkan kinerja secara cermat dan displin serta melaksanakan
tugasnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Dalam peningkatan kinerja
pegawai sangat berpengaruh apabila reward dan punishment dapat berjalan bersama –
sama dengan tujuan untuk meningkatkan atau menciptakan motivasi terhadap pegawai.
a) Manfaat Penghargaan
Ada dua manfaat penting dari penghargaan yang berperan besar bagi
pembentukan tingkah laku pegawai yang diharapkan organisasi, yaitu memperkuat
motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi dan memberikan tanda bagi
seseorang yang memiliki kemampuan lebih. Sementara menurut Mulyadi dan Setyawan
(2001:356), penghargaan menghasilkan dua macam manfaat antara lain sebagai berikut:
 Memberikan informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian pegawai dan memberikan informasi
atau mengingatkan mereka pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan
dibangdingkan dengan hal yang lain.
 Memberikan motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi pegawai terhadap ukuran kinerja,
sehingga membantu personel dalam memutuskan bagaimana mereka
mengalokasikan waktu dan usaha mereka.
b) Tujuan Penghargaan
Tujuan utama pemberian penghargaan adalah menarik orang untuk bergabung
dalam organisasi, menjaga pekerja agar dating untuk bekerja, dan memotivasi pekerja
untuk mencapai kinerja tingkat tinggi. Adapun Tjutju Yuniarsih (2009:127)
mengungkapkan, “Tujuan dari pemberian penghargaan adalah menciptakan kepuasan
kepada pegawai dengan memotivasi pegawai bekerja dengan lebih baik”.
Menurut Hasibuan (2008:121) tujuan dari pemberian penghargaan pegawai
adalah sebagai berikut:
 Ikatan kerja sama
Dengan pemberian penghargaan terjalinlah ikatan kerja sama formal anata
manajer dan juga pegawai. Pegawai harus mengerjakan tugas – tugas dengan
baik, sedangkan manajer membayar penghargaan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati.
 Kepuasan kerja
Dengan penghargaan pegawai akan dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan
fisik, status social, dan egoistic, sehingga mempereoleh kepuasan kerja dari
bosnya.
 Pengadaan efektif
Jika program penghargaan diadakan cukup besar, pengadaan pegawai yang
qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
 Motivasi
Jika penghargaan yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi pegawainya.
 Stabilitas pegawai
Dengan program atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompetitif maka stabilitas pegawai lebih terjamin karena turnover relatif
kecil.
 Disiplin
Dengan pemberian penghargaan yang cukup besar, maka disiplin pegawai
semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan-peraturan
yang berlaku.
 Pengaruh serikat buruh
Dengan program penghargaan yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindari dan pegawai akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
 Pengaruh pemerintah
Jika program penghargaan sesuai dengan undang – undang perburuhan
yang berlaku maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
c) Jenis – jenis penghargaan pegawai
 Penghargaan instrinsik (intrinsic reawrd) adalah suatu penghargaan yang
diatur oleh diri sendiri. Yang termasuk penghargaan intrinsik anatar lain:
-Penyelesaian (completion): kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu
pekerjaan atau proyek.
-Pencapaian (achivment):penghargaan yang muncul dalam diri sendiri dan
diperoleh ketika meraih suatu tujuan yang menantang.
-otonomi (autonomy): sebagian orang menginginkan pekerjaan yang
memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanpa diawasi
dengan ketat.
 Penghargaan ekstrinsik (Ekstrinsic reward) adalah suatu penghargaan yang
datang dari diri sendiri. Yang termasuk penghargaan Ekstrinsik anatar lain:
-penghargaan finansial:
*gaji dan upah
*tunjangan karyawan, seperti dan pensiun, perawatan di rumah sakit
dan liburan,
*serta bonus/insentif adalah tambahan-tambahan imbalan diatas atau
di luar gaj/upah yang diberikan organisasi.
-Penghargaan non-finansial:
*Penghargaan interpersonal atau biasa disebut dengan penghargaan
antar pribadi. Manajer memiliki sejumlah kekuatan untuk mendistribusikan
penghargaan interpersonal seperti status dan pengakuan.
*promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lainnya yang lebih tinggi dan selalu diikuti tugas, tanggung jawab,
serta wewnang yang lebih tinggi pula dari jabatan sebelumnya.
5. PENYIMPANAN DOKUMEN
Dokumen Administrasi Kepegawaian adalah surat, file, berkas atau dokumen
yang berkaitan dengan bidang kepegawaian, yang memuat tentang data pribadi dari
setiap pegawai, bisa juga surat keputusan di bidang kepegawaian yang dilakukan oleh
pejabat berwenang. Pengelolaan dokumen kepegawaian yang baik dan optimal dapat
memudahkan proses peremajaan data kepegawaian yang tersimpan secara elektronik
dalam database kepegawaian, sehingga didapatkan kecocokan data antara dokumen
fisik dengan dokumen elektronik.
Pegawai administrasi harus dapat menangani dokumen dari berbagai jenis arsip
kepegawaian dengan baik. Penanganan dokumen tersebut pada dasarnya hampir sama
seperti penanganan dokumen lain pada umumnya. Yang membedakan adalah
pencatatan berbagai dokumen tersebut pada buku arsip masing-masing.
a) Fungsi Dari Dokumen Adalah Sebagai Berikut :
 Sebagai bukti akuntabilitas.
 Sebagai pedoman perusahaan dalam menentukan balas jasa.
 Sebagai bukti yuridis jika terjadi sengketa pegawai.
 Membantu perusahaan dalam penentu kebijakan.
 Membantu perusahaan dalam menentukan keputusan.
b) Penangan Dokumen Administrasi Kepegawaian
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan perusahaan,
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Arsip kepegawaian adalah kumpulan surat-surat keputusan di bidang kepegawaian
yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang, disimpan dalam susunan yang teratur dan
tertib sehingga dapat ditemukan dan dipergunakan apabila diperlukan.
Dokumen kepegawaian adalah surat keputusan di bidang kepegawaian yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
Tata naskah kepegawaian adalah sistem penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat
keputusan di bidang kepegawaian, dikeluarkan pejabata berwenang yang disusun secara
teratur, tertib dan terus menerus dalam media yang ditetapkan.
c) Pengelolaan Dokumen Arsip Dan Kepegawaian
Dengan adanya pengelolaan dokumen dan arsip kepegawaian yang baik, maka
bermanfaat untuk:
 Memberikan kemudahan dalam pencarian dokumen.
 Efisiensi, efektivitas tempat, waktu, tenaga dan biaya.
 Tersusunnya dokumen PNS sesuai PERKA BKN No 18 Tahun 2011.
Pengelolaan tata naskah dokumen kepegawaian ini dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pentingnya dokumen/berkas tata naskah/ arsip kepegawaian PNS Sebagai
salah satu sumber informasi manajemen kepegawaian yang dapat membentuk citra
positif arsip/tata naskah kepegawaian.
Pedoman tata naskah kepegawaian secara efisien dan efektif, untuk mendukung
penyusunan dan pemeliharaan tata naskah kepegawaian PNS diperlukan adanya:
 Prosedur kegiatan/SOP (Standar Operasional Prosedur)
 Dokumen kepegawaian PNS yang lengkap dan akurat.
 Pengelola Tata Naskah/SDM yang mengelola naskah/arsip kepegawaian.
 Sarana dan Prasaran yang digunakan dalam mengelola arsip kepegawaian.
Dengan adanya pedoman pengelolaan tata naskah kepegawaian yang baik
tersebut bertujuan agar:
 Dapat menjadi pedoman bagi instansi pusat dan daerah guna mewujudkan
sistem informasi kepegawain yang terintegrasi secara nasional.
 Dapat digunakan sebagai pelayanan informasi kepegawaian yang efisien
dan efektif.
6. GAJI DAN TUNJANGAN
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang akan diberi tugas
administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan
upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar
dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya
ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang di selesaikan.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangkaian kerja karyawan yaitu dengan
memberikan imbalan atau barang yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Balas
jasa yang biasa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah
merupakan masalah yang dapat memengaruhi hubungan anatra tenaga kerja dengan
perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan
peraturan yang dapat diterima semua pegawai.
Tunjangan adalah sejumlah uang yang diberikan, biasanya secara erkal, dan
bukan merupakan bagian dari gaji pokok. Dalam bahasa inggris ada yang menyebutkan
tunjangan dengan istilah allowance atau dalam bahasa British English disebut Pocket
Money. Jika dilihat artinya pada KBBI adalah uang atau barang yang dipakai untuk
menunjang tambahan pendapatan di luar gaji sebagai bantuan.
7. CUTI PEGAWAI
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja pegawai yang di ijinkan dalam jangka waktu
tertentu untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan
pegawai. Untuk membuat keseragaman didalam mengatur cara pelaksanaan pemberian
cuti, sehingga tidak mengganggu jalannya proses administrasi dan kinerja dan mengatur
besarnya atau lamanya cuti disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Dalam
pengajuan pengambilan cuti, seorang pegawai yang mengajukan cuti dapat
menyesuaikan dengan keadaannya yang sesuai dengan jenis cuti. Meskipun
pengambilan cuti sesuai dengan keadaan pegawai dan jenis cuti, waktu yang diberikan
sesuai dengan aturan yang ada, karena pengambilan cuti ini disesuaikan keadaan
seorang pegawai dan jenis cuti yang diambil. Didalam pengajuan cuti ini harus ada
pengaturan cuti pegawai, sehingga didalam permohonan pengambilan cuti ini tidak ada
kekosongan posisi yang dijabat oleh pegawai sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak
terhambat karena diambil alih oleh pegawai lain. Mengingat bahwa dalam pengambilan
cuti disesuaikan dengan keadaan pegawai, seorang pegawai yang mengambil cuti dapat
memanfaatkan waktu cuti untuk beristirahat. Waktu istirahat ini sangat penting bagi
pegawai karena untuk menghindari kelelahan dan kebosanan saat bekerja. Kelelahan
dan kebosanan dapat mengganggu semangat dan kegairahan kerja sehingga efektifitas
dan efisiensi dalam pelaksaan tugas tidak dapat diharapkan. Kelelahan dan kebosanan
dalam bekerja dapat disebabkan oleh terlalu lama bekerja tanpa ada waktu istirahat
oleh karena itu setiap perusahaan harus dapat menentukan waktu-waktu istirahat yang
tepat, dimana dengan memberikan waktu istirahat di harapkan akan tercapai
produktivitas yang tinggi. Selain terlalu lama bekerja tanpa istirahat kelelahan dan
kebosanan juga dapat  disebabkan karena bekerja secara rutin tanpa adanya variasi.
Pekerjaan yang terlalu rutin biasanya akan menimbulkan kebosananan. Kebosanan
sebenarnya juga dapat menimbulkan kelelahan. 
a) Adapun jenis – jenis cuti adalah :
 Cuti Tahunan.
 Cuti Besar.
 Cuti Sakit.
 Cuti Bersalin.
 Cuti Karena Alasan Penting.
 Cuti diluar Tanggunangan Negara.
b) Adapun Tujuan Cuti Adalah :
 Dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani
pegawai.
 Untuk memenuhi waktu dan kebutuhan serta kepentingan pegawai yang
bersangkutan.
c) Dasar Hukum Cuti :
 Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1976.
 Surat edaran kepala badan administrasi kepagawaian negara nomor
1/SE/1977
 Keputusan bersama tuga menteri tentang hari libur nasional dan cuti
bersama yang diterbitkan setiap tahun.

8. PENSIUN PEGAWAI
a) Pengertian Pensiun
Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang bekas pegawai
yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai kehidupan selanjutnya agar tidak
terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari penghasilan yang lain
Berdasarkan UU No.11 Tahun 1969, Pensiun diberikan sebagai jaminan hari tua dan
sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja
dalam dinas pemerintah.
Berdasarkan Undang-undang No.43 Tahun 1999 Pasal 10, Pensiun adalah jaminan hari
tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun
mengabdikan dirinya kepada Negara. Pada pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap
orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap Pegawai Negeri Sipil
wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah.
Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas
jasa, maka Pemerintah memberikan sumbangannya kepada Pegawai Negeri.
b) Latar Belakang Adanya Pensiun
 Karena batas usia pensiun.
 Kemauan sendiri.
 Takdir misalnya ; sakit, meninggal dunia.
 Rekturisasi/dinas.
 Diberhetikan dengan tidak hormat karena adanya kasus.
c) Unsur sifat pensiun
 Penghargaan, diberhetikan dengan hormat.
 Jaminan hari tua.
 Jasa terhadap negara atau pemerintah.
Hak atas pensiun Pegawai (Undang – undang Nomor : 11 Thn.1969 pasal 9)
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak
menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai :
 Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan mempunyai masa
kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.
 Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh badan /
pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan
tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat
bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani
yang tidak disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban
jabatannya.
 Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak
dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun
pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri
dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah mencapai
usia sekurang-kurangnya 50 TH dan memiliki masa kerja untuk pensiun
sekurang – kurangnya 10 Tahun.
d) Jenis Pensiun
 Non Batas Usia Pensiun (Non BUP)
 Batas Usia Pensiun (BUP), PNS yang telah mencapai BUP harus
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
 Pensiun Janda/Duda
 Pensiun Anak.
B. HASIL DATA
Hasil data yang kami peroleh setelah melaksanakan wawancara secara langsung
dengan narasumber Ibu. Riski Pebriani selaku Staff Sumber Daya Manusia (SDM) di
Depren Perhutani Malang, bahwa
1. PENGADAAN PEGAWAI
Pengadaan pegawai (Rekruitmen) di Depren Perhutani Malang maupun di
satuan kerja Perhutani yang lainnya, semua perekrutan pegawai ditangani oleh Direksi.
Perekrutan tersebut dilakukan di kantor pusat Perhutani yang berada di Jakarta.
Perekrutan calon pegawai baru dilakukan secara online melalui Web Perhutani. Proses
perekrutan calon pegawai baru tersebut dari pendaftaran ke pengumuman berjalan
selama 2 minggu, kemudian 2 minggu setelah itu dilakukan wawancara, test tulis dan
sebagainnya. Dari pengumuman hingga resmi menjadi pegawai membutuhkan kurun
waktu 1 bulan.
Adapun syarat utama untuk dapat melamar menjadi pegawai di Perhutani yaitu
pendidikan yang berbasis di bidang kehutanan. Jika memiliki gelar Sarjana maka harus
Sarjana Kehutanan. Untuk Non-Sarjana atau jenjang SMK, Perhutani hanya menerima
dari SMK Kehutanan yang dimana sekolah tersebut dipegang oleh Pemerintah. Bukan
untuk SMK umum yang memiliki jurusan kehutanan.
Setelah melalui proses rekruitmen dan dinyatakan lulus para pegawai baru
diarahkan untuk datang ke PUSDIKLAT (Pusat Pendidikan dan Latihan) Perhutani yang
letaknya di Madiun. Dalam PUSDIKLAT tersebut ada pembelajaran di kelas. Materi yang
diberikan bertujuan agar para pegawai baru memahami tentang bagaimana menjadi
pegawai di Perhutani dan apa saja yang harus di kerjakan. Sedangkan untuk
pembelajaran Non-Kelas dilakukan kegiatan di lapangan, agar para pegawai baru
memahami apa itu kegiatan di lapangan dan apa saja yang dilakukan.
2. PENEMPATAN PEGAWAI
Penempatan pegawai di Perhutani dilakukan sesuai kebutuhan formasi, yang
dimana tidak ditentukan dari awal. Sedangkan di Depren Perhutani sendiri terbagi
menjadi beberapa seksi yaitu Seksi Perencanaan, Seksi Ukur, dan Seksi Kawasan. Untuk
penempatannya, jika yang dibutuhkan Sarjana Kehutanan kemudian ketika di tempatkan
di Depren para pegawai baru akan di sebar sesuai kebutuhan masing – masing seksi.
Peralatan yang tersedia atau fasilitas yang akan di dapatkan para pegawai baru
di Depren Perhutani adalah kebutuhan kantor. Para pegawai sebagian ada yang
menggunakan komputer dan sebagian menggunakan laptop.
Namun jika untuk tugas di lapangan khusus untuk para pejabat Perhutani memfasilitasi
kendaraan seperti trail atau mobil. Untuk para pegawai baru atau staff yang tugas di
lapangan belum ada fasilitas kendaraan.
3. DISPLIN PEGAWAI
Displin Pegawai yang di terapkan di Perhutani sudah tercantum dalam SK khusus
kedisplinan. SK tersebut sudah di sosialisasikan kepada seluruh pegawai di Perhutani
yang kemudian di tekankan kembali dengan surat edaran. Surat edaran ini berisi point –
point penting yang harus diperhatikan oleh setiap pegawai. Secara umum kedisiplinan
yang diterapkan pada para pegawai adalah soal masuk jam kerja. Jam masuk kerja dan
intensitas pegawai masuk kerja.
Untuk para pegawai yang suka bolos kerja atau datang terlambat masih bisa di
toleransi oleh atasan. Namun untuk pegawai yang tidak masuk tanpa kabar dan surat
maka akan terhitung di absen yang sudah ada ketentuannya berapa hari pegawai
tersebut tidak masuk kerja. Peneguran dilakukan secara lisan terlebih dahulu, kemudian
diberi surat panggilan baru kemudian masuk ke SP1 SP2 dan SP3.
Sanksi yang diberikan jika melakukan pelanggaran yang masih ringan akan
diberikan teguran lisan atau maksimalnya SP1 yang dimana sanksi tersebut belum terlalu
bermakna. Namun jika sudah masuk SP2 sanksi yang diberikan berupa penurunan
pangkat atau jabatan. Sanksi maksimalnya yaitu di pecat. Diberikannya sanksi tersebut
tergantung kesalahan yang dilakukan oleh pegawai masuk di angka berapa dalam
penilaian kedisiplinan.
4. PENGHARGAAN PEGAWAI
Di Perhutani dalam memberikan penghargaan kepada para pegawainya memiliki
beberapa ketentuan. Salah satu yang menjadi penilaian utama adalah SMK (Sistem
Manajemen Kinerja). Masing-masing pegawai memiliki indikator kerja. Indikator kerja ini
ialah jobdish atau bidang pekerjaan yang dikerjakan pegawai tersebut yang kemudian
akan di nilai secara detail masing-masing point oleh atasan. Penilaian SMK ini dibuat per
3 bulan sekali.
Penghargaan yang diberikan oleh Perhutani ini sifatnya tidak menentu.
Biasanya diberikan 1 tahun sekali atau 2 tahun sekali. Karena untuk penghargaan itu
pasti memberikan sesuatu hal yang berharga jadi, tergantung kesanggupan dan arus kas
perusahaan dalam memberikan penghargaan untuk para pegawai.
5. PENYIMPANAN DOKUMEN
Penyimpanan dokumen yang diterapkan di Depren Perhutani terbagi menjadi 2
seksi yaitu Seksi Umum dan Seksi SDM.
Di Seksi Umum Dalam penyimpanan dokumennya menggunakan metode modern
berupa aplikasi yaitu Aplikasi SS Kearsipan. Sistem kerjanya yaitu ketika surat masuk,
surat tersebut di input dan di scan menggunakan Aplikasi SS Kearsipan. Tujuannya
menggunakan aplikasi tersebut agar lebih terjaga kearsipannya.
Sedangkan di Seksi Umum dalam penyimpanan dokumennya menggunakan metode
manual yaitu berupa buku register.
Salah satu contoh penyimpanan dokumen di Depren Perhutani yaitu
penyimpanan dokumen pegawai baru. Jadi pertama untuk dokumen lamaran itu
disimpan di kantor pusat Direksi. Kemudian setelah pegawai tersebut dinyatakan lulus
dan akan di tempatkan di Depren Perhutani, maka dokumen 1 bendel yang berisi surat
lamaran, ijazah dan berkas lainnya milik setiap pegawai akan di arip di ruang kearsipan.
Penyimpanan dokumen di Depren Perhutani masih belum ada pihak yang
bertanggung jawab menjaga keberlangsungan dokumen – dokumen yang sudah lama.
Tapi jika untuk dokumen yang berusia masih 7 tahun atau sekitar dibawah 10 tahun
beliau masih menjamin bahwa dokumen – dokumen tersebut masih terjaga di ruang
kearsipan. Namun karena ruangan kearsipan di Depren Perhutani terbatas, jadi untuk
dokumen yang berusia lebih dari 10 tahun akan dipindahkan ke gudang belakang. Di
gudang belakang tersebut dokumen – dokumennya bercampur dengan Seksi Keuangan,
Seksi umum dan seksi yang lainnya.
6. GAJI DAN TUNJANGAN.
Sistem penggajian yang di terapkan di Perhutani dominan dengan tunjangan.
Gaji pokok di Perhutani cenderung kecil dibawah UMR. Adanya tunjangan membantu
mencukupi gaji para pegawai. Tunjangan yang diberikan oleh perhutani ada banyak.
Mulai dari tunjangan jabatan, tunjangan apresiasi per 3 bulan, tunjangan perumahan,
tunjangan pengobatan, tunjangan transport, dan tunjangan asuransi yang semuanya
sudah tercantum dalam slip gaji.
Perhutani memiliki sistem per 4 tahun sekali ada kenaikan pangkat dan per 2
tahun sekali ada kenaikan gaji berkala. Pangkat menjadi salah satu indikator yang paling
utama untuk menentukan tunjangan setiap pegawai. Jadi semakin tinggi pangkat,
semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi juga gajinya.
7. CUTI PEGAWAI
Di Depren Perhutani dalam menerapkan sistem cuti ditangani oleh Seksi SDM
(Sumber Daya Manusia). Mulai dari mengumpulkan berkas-berkas cuti setiap pegawai,
kemudian pengajuan cuti kepada atasan sampai dengan register cuti.
Perhutani memiliki SK Cuti, yang dimana SK Cuti tersebut berisi bahwa para
pegawainya yang hendak cuti di minta untuk membuat surat permohonan cuti, yang
kemudian di tanda tangani oleh atasan secara langsung, kemudian diserahkan kembali
ke SDM untuk di proseskan lebih lanjut ke atasan yang lebih tinggi.
Perhutani memiliki banyak macam cuti. Ada cuti tahunan, ada cuti melahirkan,
ada cuti alasan penting. Alasan penting ini contohnya cuti menikah, cuti orang tua sakit
atau meninggal, cuti pasangan sakit atau meninggal, termasuk juga mengkhitankan
anak, membabtiskan anak, ada juga cuti ibadah keagamaan.
Cuti yang paling umum yaitu Cuti Tahunan. Kebijakan yang diberikan Perhutani untuk
cuti tahunan maksimal 12 hari pengambilan dalam 1 tahun, yang dimana boleh diambil
sekaligus ataupun diambil secara bertahap.

8. PENSIUN PEGAWAI
Di Depren Perhutani dalam menerapkan sistem pensiun pegawai ditangani oleh
seksi SDM (Sumber Daya Manusia). Untuk prosedur pensiun pihak SDM memberikan
selebaran surat edaran. Selebaran tersebut berisi bahwa dalam kurun waktu 1 tahun
sebelum melaksanakan pensiun, pegawai diminta menyiapkan berkas – berkasnya
karena ada berkas yang berhubungan dengan pihak ke 3, seperti anaknya yang kuliah
membutuhkan permintaan ke kampus, ada juga berkas yang harus di tanda tangani oleh
camat. Kemudian setelah pemberkasan selesai pegawai yang hendak pensiun diminta
mengirimkan berkasnya tersebut ke SDM, kemudian di proses oleh pihak SDM untuk
dikirimkan ke Direksi.
Perhutani memberikan penghargaan kepada pegawai yang akan pensiun berupa
uang tunai seperti pesangon. Perhutani juga sudah antisipasi sejak awal kepada semua
pegawainya untuk di daftarkan ke asuransi. Seperti BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan
Perhutani juga memiliki lembaga internal yang bernama Yayasan Jati Sejahtera yang
dimana disitu persenan gaji para pegawai sebesar 5% sudah di potong tiap bulannya dan
dialihkan kesana yang kemudian akan cair ketika pensiun.
BAB III
TRANSKIP WAWANCARA

Narator : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Narasumber : Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Narator : Selamat pagi mbak Riski.

Narasumber : Pagi.

Narator : Ee.. saya Salsabilla Jova Oktaviarin perwakilan dari kelompok 4 kelas XII
OTKP 1 dari SMK NMC, Ee.. Izin meminta waktunya mbak Riski sebentar
untuk memenuhi tugas kami mengenai sistem kepegawain di Depren
Perhutani Malang.

Narasumber : Oh iya, silahkan.

Narator : Iya, untuk pertanyaan pertama. Ee.. Bagaimana proses rekruitmen


calon pegawai baru di Depren Perhutani?

Narasumber : Oh iya untuk proses rekruitmen itu sebenernya sekarang sudah


terpusat semua di Direksi. Nah kalau untuk Ee.. jadi prosesnya itu
semuanya online ya dimulai semua itu online dibuka di Web Perhutani,
nanti para pelamar itu apply disana baru ada panggilan tapi semuanya
ke Direksi ngga ke kita. Gitu, prosesnya itu gitu. Nanti nah untuk di
Direksinya sendiri Ee.. intern Direksi si ya ngga nggak di pernah di
demokan ke kita bagaimana caranya, tapi kalau sudah ke kita itu
posisinya sudah lulus sudah penempatan baru ke kita.

Narator : Untuk prosesnya itu berapa lama mbak? Misal kalau sudah ini Ee..
membagikan informasi untuk rekruitmen gitu ya, kan melalui online
terus itu kalau tahapan selanjutnya itu waktunya yang dibutuhkan
berapa lama ? untuk wawancaranya untuk lainnya?

Narasumber : Ee.. kalau saya pengalaman saya pribadi di zaman saya, itu nggak lama
kok dari apply ke pengumuman itu sekitar 2 minggu. 2 minggu setelah
itu langsung proses yang lulus baru langsung proses wawancara test tulis
segala macem itu dalam satu dalam kurun 1 bulan.

Narator : Jadi 1 bulan dari mulai pencarian pegawai itu sudah sampai tahap
langsung jadi pegawai?

Narasumber : Iya, he’eh.

Narator : Kemudian untuk pertanyaan kedua, Ee.. adakah syarat utama untuk
proses rekruitmen calon pegawai baru di Depren Perhutani?
Narasumber : Iya untuk syarat utama itu pendidikan ya. karena memang Perhutani ini
basisnya bidang kehutanan jadi, yang diutamakan untuk calon Ee.. Calon
pegawai baru itu yang berpendidikan di bidang kehutanan. Untuk
kesarjanaan otomatis sarjana kehutanan untuk non sarjana sejauh ini
Ee.. Peraturan yang ada itu hanya terbuka untuk SMK Kehutanan bukan
SMK umum yang mempunyai jurusan kehutanan. Jadi memang SMK
Kehutanan ini yang di pegang oleh Pemerintah langsung, gitu ya.

Narator : Jadi minimal kalau jenjang SMK, SMKnya SMK Kehutanan ya?

Narasumber : Iya, he’eh.

Narator : Ee.. Kemudian dimanakah biasanya Depren Perhutani melaksanakan


rekruitmen calon pegawai baru ?

Narasumber : Iya itu tadi ya di Direksi di kantor pusat kita yang ada di Jakarta.

Narator : Adakah tahapan selanjutnya sehingga pegawai tersebut dapat resmi


dikatakan menjadi pegawai di Depren Perhutani ?

Narsumber : Ada, jadi setelah dinyatakan lulus itu nanti Ee.. Para calon pegawai ini
Ee.. Diarahkan atau diminta untuk datang ke PUSDIKLAT Perhutani.
PUSDIKLAT ini Pusat Pendidikan dan Latihan untuk calon pegawai baru
yang letaknya di Madiun. Nah disana itu karyawan-karyawan baru ini
Ee.. Ada pembelajaran dikelas. Dikelas itu ya terkait materi dia nantinya
jadi pegawai itu bagaimana, apa yang harus dikerjakan, dan non kelas.
Non kelas itu karena kita ini bidang kehutanan ya otomatis kan ada
kegiatan lapangan nantinya. Nah itu jadi gimana sih kegiatan di lapangan
Ee.. ketika dia kerja di Perhutani begitu.

Narator : Berarti tahapan selanjutnya itu di training dulu ya mbak?

Narasumber : Iya di training.

Narator : Kemudian bagaimana prosedur penempatan pegawai yang ada di


Depren Perhutani ?

Narasumber : Kalau untuk penempatan pegawai itu biasanya sesuai kebutuhan


formasi ya. Jadi misalnya, dan itu nggak di tentukan dari awal. Jadi
misalnya, yang diminta itu Sarjana Kehutanan itukan umum ya. Sarjana
Kehutanan umum, nanti ketika diplot di Depren di Depren ini ada
beberapa seksi. Seksi Perencanaan, ada Seksi Ukur,ada Seksi Kawasan.
Nah nanti di lihat dari kebutuhan masing-masing seksi ini sendiri baru di
sebar gitu.

Narator : Terus kemudian Ee.. Adakah fasilitas yang di dapatkan pegawai baru di
Depren Perhutani ? Jika ada itu berupa apa?
Narasumber : Iya ada. Ee.. Untuk fasilitas itu cenderung kantor ya. Karena kita
megangnya di Depren inikan orang-orang kantor jadi kalau dikantor ini
sebagian pegang komputer sebagian dibekali laptop. Kalau untuk yang
lapangan Ee.. khusus untuk pejabat aja kalau untuk yang staff belum ada
kalo untuk pejabat itu Ee.. kayak kendaraan seperti trail atau mobil,
mobil lapangan gitu. Jadi untuk pegawai lapangan untuk karyawan baru
gak punya.

Narator : Kemudian bagaimana cara Depren Perhutani menerapkan kedisiplinan


kepada pegawai?

Narasumber : Iya kalau untuk kedisiplinan ini kita sendiri punya peraturan ya.
peraturan berupa SK khusus untuk ke disiplinan. Nah ini sudah di
sosialisasikan terlebih dahulu kepada semua karyawan kemudian di
tekankan lagi dengan surat edaran. Ee.. dimana surat edaran ini berisi
poin-poin penting yang harus bener-bener di perhatikan oleh karyawan
itu sendiri.

Narator : Berarti sudah ada SK nya sendiri ya mbak?

Narasumber : Ada

Narator : Kalau misalnya Ee.. contoh umumnya aja kedisiplinannya itu yang
diterapkan di pegawai itu kayak gimana mbak ?

Narasumber : Ee.. yang paling umum ya itu masalah jam masuk kerja. Ee.. jam masuk
kerja sama intensitas dia masuk ke kerja jadi, ada orang – orang yang
suka bolos bukan telat aja kalau telat Ee.. disini masih tolerir sih sama
atasan. Cuman kalau kalo nggak masuk apalagi tanpa kabar tanpa surat
itu mulai dihitung di absen. Dia berapa hari ada ketentuannya Ee.. dia
ditegur secara lisan dulu, dia diberi surat Ee.. panggilan dulu, baru
kemudian masuk ke SP1 SP2 SP3.

Narator : Kemudian kalau sudah ada yang melanggar itu seperti apakah bentuk
sanksi yang diberikan oleh Depren Perhutani ?

Narasumber : Ya untuk sanksi ini Ee.. kalau masih ringan masih teguran lisan atau
masih batasnya SP1 maksimal SP1 itu belom ada sanski yang terlalu
bermakna. Tapi kalau sudah masuk SP2 itu biasanya ada sanksi berupa
penurunan pangkat atau jabatan. Tergantung Ee.. anu range dia itu
masuk di angka berapa dalam penilaian kedisiplinan ini. Maksimal dia di
pecat.

Narator : Berarti tergantung kesalahannya apa gitu ya mbak ya.

Narasumber : Iya he’eh bener.


Narator : Ee.. kemudian mengenai penghargaan. Apakah ada penghargaan bagi
pegawai di Depren Perhutani ?

Narasumber : Ada.

Narator : Apakah ketentuan bahwa pegawai tersebut bisa mendapatkan


penghargaan ?

Narasumber : Ee.. ada ya beberepa ketentuan. Cuman sekarang ini yang paling jadi
penilaian utama itu yaitu SMK. SMK itu Ee.. singkatan dari Sistem
Manajemen Kinerja dimana, Ee.. masing – masing karyawan itu
mempunyai indikator kinerja. Indikator kinerja itu mudahnya itu jobdish
nya dia di detail kan nanti dinilai masing – masing point itu oleh
atasannya. Dam itu dibuat per 3 bulan sekali.

Narator : Kemudian kapan penghargaan tersebut diberikan kepada pegawai di


Depren Perhutani ?

Narasumber : Ee.. secara pengalaman saya Ee.. itu kadang 1 tahun sekali kadang 2
tahun sekali. Jadi penghargaan ini sifatnya Ee.. apa yah tidak menentu
dan tergantung kesanggupan perusahaan juga. Karna yang namanya
penghargaan pasti ada barang berharga yang diberikan. Dan itu nggak
cuman Depren aja, seluruh Indonesia iya. Jadi tergantung cashflow
perusahaan lagi.

Narator : Kemudian Ee.. bagaiman langkah - langkah penyimpanan dokumen di


Depren Perhutani?

Narasumber : Untuk dokumen kita itu terbagi menjadi 2 seksi. Untuk seksi yang
pertama Seksi Umum, itu menggunakan aplikasi namnya Aplikasi SS
Kearsipan ya dimana ketika surat datang Ee.. surat masuk itu datang di
input dan di scan suratnya di aplikasi tersebut supaya lebih, lebih terjaga
kearsipannya. Kemudian kalau untuk di seksi SDM kita belum pakai
aplikasi masih manual menggunakan buku register.

Narator : Misal ada dokumen contohnya kayak dokumen lamaran gitu ya mbak
ya, itu penyimpanannya kapan?

Narasumber : Kalau dokumen lamaran itu pertamanya masih di direksi dulu. Nanti
kalau misalkan karyawan ini sudah dinyatakan lulus terus lamaran itu
beserta 1 bendel punya nya si A misalnya, disitu semua lamaran, terus
ijazah satu bendel milik A ini nanti dikirmkan ke satuan kerja tempat dia
ditempatkan. Baru disana di arsip di ruang kearsipan.

Narator : Berarti disimpan di direksi dulu baru setelah dia dinyatakan lulus baru
dipindah ke tempat satuan kerjanya itu.
Narasumber : Iya He’eh.

Narator : Kemudian Ee.. adakah pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan
pengecekan terhadap dokuemen agar dokumen tersebut tidak rusak
meskipun dalam penyimpanan kurun waktu yang lama ?

Narasumber : Ee.. Iya ini sih ini masih menjadi Pr ya untuk kita. Ee.. belom ada tim
khusus untuk menjaga keberlangsungan Ee.. dokumen - dokumen lama.
Tapi kalau untuk dokumen – dokumen yang kurun waktu masih 7 tahun
dibawaha 10 tahun itu InsyaAllah masih terjaga di ruangan kearsipan.
Cuman karna ruangan kearsipan kita terbatas ketika memang ini sudah
lebih lama daripada 10 tahun kita oper ke gudang belakang. Nah posisi
di gudang belakang ini yang masih bercampur denganSeksi Keuangan,
Seksi Umum begitu.

Narator : Jadi belum ada pihak langsung yang bertanggung jawab ya.

Narasumber : Iya He’eh.

Narator : Ee.. kemudian pertanyaan selanjutnya. Apakah di Depren Perhutani


memberikan tunjangan kerja untuk pegawai? Jika ada tunjangan apa
saja yang di daptkan pegawai ?

Narasumber : Iya ada jadi sistem penggajian di Perhutani ini Ee.. justru dominan
dengan tunjangan. Jadi kita itu kalu mau dibilang gaji pokok nya kecil
malah dibawah UMR kalau gaji pokok. Apasih yang buat dongkraknya
itu? Ya tunjangan. Jadi tunjangannya itu banyak ya. mulai dari tunjangan
jabatan, ada apresiasi kinerja yang tadi per 3 bulan, ada juga tunjangan
perumahan, tunjangan pengobatan, transport, tunjangan Ee.. asuransi
kesehatan, semuanya ada di slip gaji.

Narator :Kemudian bagaimana tolak ukur untuk menentukan tunjangan


pegawai?

Narasumber : Ee.. yang paling utama itu sebenernya di pangkat dan kita kan punya
sistem ya. Per 4 tahun sekali ada kenaikan pangkat dan per 2 tahun
sekali ada kenaikan gaji berkala. Itu salah satu indikatornya. Kemudian
ditambah dengan jabatan. Jadi semakin tinggi pangkat, semakin tinggi
jabatan otomatis gajinya semakin tinggi.

Narator : Tunjangan nya juga naik lagi?

Narasumber : Iya.

Narator : Kemudian mengenai cuti. Ee.. apakah di Depren Perhutani menerapkan


sistem cuti ?
Narasumber : Iya betul ada sistem cuti.

Narator : Kemudian siapakah yang bertanggung jawab dalam penerapan cuti


pegawai di Depren Perhutani ?

Narasumber : Kalau untuk cuti itu seksi kita ya di SDM yang bertanggung jawab. Mulai
dari Ee.. collage Eh ngumpulin berkas – berkas cuti, terus pengajuan cuti
ke atasan atasan sampai register cuti itu di SDM.

Narator : Selanjutnya bagaimana prosedur penerapan cuti untuk pegawai di


Depren Perhutani ?

Narasumber : Untuk prosedurnya itu sudah tertulis ya di SK Cuti. Jadi kita punya SK
Cuti yang dimana Ee karyawan yang hendak cuti di minta untuk
membuat permohonan cuti, kemudian di tanda tangani oleh atasan
langsung, kemudian baru kembali ke SDM untuk di proseskan lebih
lanjut ke atasan yang lebih tinggi.

Narator : Kalau di Depren Perhutani ini sendiri itu ada cuti apa saja mbak ?

Narasumber : Banyak ya kalau macemnya cuti itu. Ada cuti tahunan, ada cuti
melahirkan, ada cuti alasan penting. Alasan penting ini contohnya cuti
nikah, orang tua sakit atau meninggal, pasangan sakit atau meninggal,
termasuk mengkhitankan anak, membabtiskan anak itu masuk, ada cuti
Ee.. ibadah keagamaan iya itu juga ada.

Narator : Kemudian untuk waktunya berapa lama kebijakan yang diberikan


Depren Perhutani dalam masa cuti ?

Narasumber : Ee.. ini yang paling umum itu cuti tahunan ya. cuti tahunan itu
maksimal 12 hari pengambilan dalam 1 tahun. Boleh diambil sekaligus,
boleh diambil bertahap.

Narator : secara umumnya 12 hari ya mbak.

Narasumber : He’em.

Narator : Kemudian bagaimana prosedur pensiun pegawai di Depren Perhutani ?

Narasumber : Untuk pensiun ini biasanya dari pihak SDM itu memberikan selebaran
Surat Edaran Ee.. kurun waktu kurang 1 tahun sebelum Ee.. pegawai ini
pensiun untuk pegawai ini mempersiapkan berkas – berkasnya karena
ada berkas yang berhubungan dengan pihak ke 3, seperti anaknya yang
kuliah butuh minta dulu ke kampus, ada juga berkas yang harus ditanda
tangin sama camat yang gitu gitu. Terus setelah pemberkasan selesai
Ee.. pihak yang Ee.. Pegawai yang akan pensiun ini Ee.. diminta untuk
mengirimkan berkasnya tersebut ke SDM, kemudian kita proses disini
untuk di kirimkan ke Direksi.

Narator : Jadi untuk pegawai yang akan pensiun itu berkasnya disiapkan nya
sudah mulai 1 tahun sebelum pensiun ya.

Narasumber : Iya he’eh.

Narator : Kemudian jika pegawai tersebut cuti Eh pensiun apakah ada


penghargaan tersendiri dari Depren Perhutani untuk pegawai yang akan
pensiun?

Narasumber : Ee.. sejauh ini penghargaannya itu berupa uang ya. Seperti pesangon
gitu dan Ee.. Perhutani sudah antisipasi dari awal semua karyawannya
itu di daftarkan ke asuransi. Seperti BPJS Ketenagakerjaan, ke TASPEN
dan kita punya Ee.. lembaga internal yang namanya Yayasan Jati
Sejahtera, disitu dimana Ee.. setiap bulan Ee.. karyawan itu memang
udah di potong persenan gajinya. 5% gaji dialihkan kesana yang
kemudian akan cair ketika pensiun.

Narator : Ee.. baik untuk Mbak Riski terima kasih sudah mau meluangkan
waktunya untuk wawancara kebutuhan tugas kami. Saya akhiri maaf
kalau ada salah kata, terimakasih wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabaraktuh.

Narasumber : Iya gak papa, wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.


BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan bersama dengan
narasumber, dapat diketahui bahwa proses rekruitmen pegawai baru di Depren
Perhutani maupun di satuan kerja perhutani lainnnya semua terpusat di Direksi. Untuk
penempatan pegawainya dilakukan sesuai kebutuhan formasi, kemudian pegawai akan
diberikan fasilitas untuk membantu pekerjaannya.
Perhutani juga memberikan penghargaan dan tunjangan untuk para pegawainya
sehingga, penghargaan dan tunjangan tersebut dapat mencukupi gaji pokok para
pegawai.
Seksi umum di Depren Perhutani menangani perihal penyimpanan dokumen,begitu juga
dengan Seksi SDM (Sumber Daya Manusia). Termasuk perihal perizinan cuti dan pensiun
pegawai juga ditangani oleh seksi SDM.
DAFTAR RUJUKAN

Meida Riski Pujiyati,2013. CONTOH LAPORAN HASIL WAWANCARA, dikutip dari


https://www.academia.edu/14899502/
CONTOH_LAPORAN_WAWANCARA, pada 25 Oktober 2021
Novi Fuji Astuti, 2020. Tujuan Wawancara yang Wajib Diketahui, Berikut Pengertian dan
Jenisnya, dikutip dari
https://www.merdeka.com/jabar/tujuan-wawancara-yang-wajib-
diketahui-berikut- pengertian-dan jenisnya-kln.html?page=3, pada 25
Oktober 2021
konsep sistem kepegawaian, 2021, dikutip dari

http://repository.ut.ac.id/3951/1/ADPG4448-M1.pdf, pada 10 des 2021

analisis penempatan pegawai, 2021, dikutip dari

http://ekp.fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/40.-Sjeddie-
Watung.pdf, pada 10 des 2021

materi pertemuan ke-2 OTK Kepegawaian, 2021, dikutip dari

https://produktifadministrasiperkantoran.blogspot.com/2020/08/
materi- pertemuan-ke-2-otk-kepegawaian.html, pada 10 des 2021

OTK KEPEGAWAIAN MEMAHAMI PENGHARGAAN PEGAWAI, 2021, dikutip dari

https://fliphtml5.com/uyzor/jcgk/basic, Pada 22 des 2021

PENYIMPANAN DOKUMEN KEPEGAWAIAN, 2021, dikutip dari

https://www.scribd.com/document/386810757/PENYIMPANAN-
DOKUMEN- KEPEGAWAIAN, Pada 22 des 2021

MATERI OTK KEPEGAWAIAN, 2021, dikutip dari

https://pdfcoffee.com/qdownload/3-materi-otk-kepegawaian-kelas-xii-
ap- penyimpanan-dokumen-kepegawaian-pdf-free.html, pada 22
des 2021

Pensiun BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, 2021,


dikutip dari

https://bkpsdm.kuningankab.go.id/pelayanan/pensiun, pada 22 des


2021
LAMPIRAN
FORM PENILAIAN

Nama : Reviansyah Cahyadi Putra

Kelas : XII OTKP 1

No. Absen : 13

Kelompok : 02

No. Kriteria Penilaian Sumber Informasi

6,01-7,00 7,01-8,00 8,01-9,00 9,01- 10


1. Format Laporan

a. Bentuk Rancangan

b. Penulisan
2. Isi Materi

a. Topik yang ditemukan

b. Pembahasan

c. Pendahuluan dan kesimpulan

3. Data dan Standar Informasi

Skor Total :

Rata-Rata:
FORM PENILAIAN

Nama : Rizka Putry Dinanta

Kelas : XII OTKP 1

No. Absen : 14

Kelompok : 02

No. Kriteria Penilaian Sumber Informasi

6,01-7,00 7,01-8,00 8,01-9,00 9,01- 10


1. Format Laporan

a. Bentuk Rancangan

b. Penulisan
2. Isi Materi

a. Topik yang ditemukan

b. Pembahasan

c. Pendahuluan dan kesimpulan

3. Data dan Standar Informasi

Skor Total :

Rata-Rata:
FORM PENILAIAN

Nama : Salsabila Jova Oktaviarin

Kelas : XII OTKP 1

No. Absen : 15

Kelompok : 02

No. Kriteria Penilaian Sumber Informasi

6,01-7,00 7,01-8,00 8,01-9,00 9,01- 10


1. Format Laporan

a. Bentuk Rancangan

b. Penulisan
2. Isi Materi

a. Topik yang ditemukan

b. Pembahasan

c. Pendahuluan dan kesimpulan

3. Data dan Standar Informasi

Skor Total :

Rata-Rata:
FORM PENILAIAN

Nama : Sekar Ayu Aprilia

Kelas : XII OTKP 1

No. Absen : 17

Kelompok : 02

No. Kriteria Penilaian Sumber Informasi

6,01-7,00 7,01-8,00 8,01-9,00 9,01- 10


1. Format Laporan

a. Bentuk Rancangan

b. Penulisan
2. Isi Materi

a. Topik yang ditemukan

b. Pembahasan

c. Pendahuluan dan kesimpulan

3. Data dan Standar Informasi

Skor Total :

Rata-Rata:

Anda mungkin juga menyukai