DISUSUN OLEH :
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bekerja, karyawan maupun pimpinan tidak lepas dari komunikasi yang
menghubungkan keduanya untuk dapat melaksanakan tugas masing-masing. Komunikasi
merupakan kepentingan setiap orang untuk bersosialisasi dengan orang lain. Seseorang akan
sulit terhubung dengan orang lain tanpa adanya komunikasi. Tidak dapat dibayangkan,
apabila dalam sebuah perusahaan menjalankan tugas tanpa adanya komunikasi antar setiap
orang, hal ini tentu akan menyebabkan miss communication, sehingga pekerjaan tidak dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam sebuah perusahaan, kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penting
untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Kinerja karyawan tersebut ditunjang oleh
banyak faktor, salah satunya dengan komunikasi. Untuk mendukung dan meningkatkan
kinerja karyawan, diperlukan adanya komunikasi yang efektif, sehingga kinerja karyawan
dapat berjalan dengan maksimal.
PEMBAHASAN
Seleksi atau Selection adalah proses untuk memilih pelamar untuk dijadikan
karyawan dan menempatkan mereka pada posisi yang dibutuhkan oleh organisasi. Dengan
kata lain, Seleksi adalah suatu proses pencocokan kebutuhan dan persyaratan organisasi
terhadap keterampilan dan kualifikasi para pelamar kerja. Proses Seleksi ini harus memegang
Prinsip “Right People in the Right Jobs” yaitu menempatkan orang yang tepat pada
pekerjaan yang tepat.
Tahap Seleksi ini merupakan tahap yang sangat penting dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia, dengan memilih dan mendapatkan kandidat yang terbaik untuk mengisi posisi
lowong dan melakukan pekerjaan yang dibutuhkan, organisasi akan mendapatkan karyawan
yang berkinerja tinggi dan berkualitas baik. Dengan cocoknya karyawan dengan
pekerjaannya, karyawan tersebut akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,
tingkat kehadirannya pun akan tinggi dan tingkat pengunduran diri juga akan menurun.
Dengan demikian, biaya dan waktu yang berkaitan dengan sumber daya manusia juga akan
menjadi lebih hemat.
Rekrutmen dan Seleksi merupakan dua tahapan yang berbeda. Pada tahap rekrutmen,
semua calon kandidat dimotivasi dan didorong untuk datang melamar, semakin banyak
semakin baik sehingga menghasilkan kumpulan data pelamar. Bisa jadi satu posisi lowong
yang diperlukan oleh suatu perusahaan akan mendapatkan seratus orang yang datang
melamar. Hal ini berbeda dengan Seleksi, Seleksi adalah tahap penyeleksian dan menerima
pelamar yang memiliki kualifikasi serta kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi, sedangkan pelamar-pelamar tidak memiliki kualifikasi yang sesuai atau tidak
cocok dengan persyaratan yang ditentuakan akan ditolak.
Rekrutmen dan Seleksi pada umumnya merupakan tugas dari Departemen Sumber
Daya Manusia (Human Resource Department) atau ada juga yang menyebutkannya
Departemen Personalia.
Pelamar yang dinyatakan lulus pada proses wawancara awal akan diuji untuk menilai
seberapa baik pelamar tersebut dapat melakukan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang
dibutuhkan oleh organisasi. Tes atau Pengujian ini dapat berupa pengujian kemampuan,
pengujian keterampilan teknis, pengujian pengetahuan umum dan pengujian kepribadian. Tes
atau pengujian ini biasanya disesuaikan dengan jabatan dan tingkatan dalam organisasi.
Selain itu, ada juga perusahaan atau organisasi yang menerapkan tes minat (activity
preferences test), tes tulisan tangan (graphology test), tes kesehatan (Medical Test), tes
psikometri (Psycometric Test) dan tes lainnya.
Langkah selanjutnya dalam tahap Seleksi adalah wawancara kerja. Wawancara kerja
ini merupakan interaksi antara pewawancara dengan pelamar yang berpotensi untuk diterima
menjadi karyawannya. Wawancara ini biasanya merupakan percakapan formal untuk
mengetahui apakah pelamar yang diwawancarai tersebut sesuai untuk mengisi posisi yang
dibutuhkan. Interview atau wawancara dapat dilakukan secara One to One (antara
pewawancara dan pelamar), Panel Interview (antara komite penyeleksi dengan pelamar)
atau Group Interview (antara pewawancara dengan beberapa orang pelamar).
Pemeriksaan Latar Belakang dan pemeriksaan referensi adalah suatu proses untuk
melakukan verifikasi terhadap informasi yang diberikan oleh pelamar. Perusahaan akan
menelepon atau mengirimkan surat resmi kepada teman-teman dekat pelamar ataupun
keluarga pelamar dan perusahaan tempat pelamar sebelumnya bekerja untuk memastikan
informasi yang diberikan oleh pelamar tersebut adalah benar dan sesuai.
5. Evaluasi Medis
Setelah melalui beberapa proses seleksi, proses selanjutnya adalah evaluasi medis
terhadap pelamar yang paling berpotensi untuk dijadikan karyawan. Evaluasi Medis tersebut
bertujuan untuk memastikan pelamar tersebut memiliki kesehatan fisik yang baik sehingga
mengurangi absensi, menekan biaya pengobatan dan biaya asuransi jiwa ataupun
mendapatkan karyawan yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan tertentu.
Langkah paling terakhir dalam tahap Seleksi adalah mengangkat pelamar yang sudah
terpilih menjadi karyawan dengan menerbitkan surat pengangkatan atau appointment letter.
Ada banyak sekali pengertian pelatihan dan pengembangan karyawan menurut para
ahli. William G.Scott mendefinisikan pelatihan sebagai sebuah kegiatan yang bertujuan
mengembangkan pemimpin untuk mencapai keefektifan pekerjaan individual yang lebih
besar dan hubungan antarpribadi dalam organisasi yang lebih baik, serta menyesuaikan
pemimpin kepada konteks seluruh lingkungannya. Definisi lain pelatihan karyawan dikutip
dari Andrew E. Sikula. Menurutnya, pelatihan karyawan adalah suatu proses pendidikan
jangka pendek, menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, di mana personal
nonmanajerial mempelajari kemampuan dan pengetahuan teknis untuk tujuan tertentu.
1. Meningkatkan Produktivitas
2. Memperbaiki Kualitas
3. Mengurangi Waktu Belajar Karyawan
4. Meningkatkan Retensi Karyawan
5. Transfer Keahlian dan Kederisasi
Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas,
program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan, dan
bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K. (2009)
Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan
seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan
pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan.
Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu program
dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu merumuskan
keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator
dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang dinilai, apakah sesuai dengan
ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 222) penelitian
evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan
dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program,
serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu
penelitian.
12.4 Evaluasi Kinerja dan Pengembangan Format yang Digunakan Dalam Evaluasi
Kinerja.
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi
sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja
merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada
pekerja.
Definisi yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005:105)
yang menyatakan evaluasi kinerja adalah penilaian pelaksanaan tugas (performance)
seseorang atau sekelompok orang atau unit kerja organisasi atau perusahaan. Dengan
demikian, evaluasi kinerja dapat dikatakan sebagai suatu sistem dan cara penilaian
pencapaian hasil kerja individu pegawai, unit kerja maupun organisasi secara keseluruhan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Karena komunikasi dan pelatihan kegiatan yang baik, maka karyawan diharapkan
mampu melakukan komunikasi dan pelatihan dengan baik sehingga mampu menghasilkan
kinerja yang baik dan akan membuat kinerja karyawan lebih meningkat.