Anda di halaman 1dari 23

1.

Nama lokal : Mahoni

Nama botani : Swietenia macrophylla

Nama famili : Meliaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan genap,


 Tidak bergetah.
 Bangun daun eleptik.
 Tinggi pohon dapat mencapai 35 m, diameter sampai 125 cm,
 Bentuk silindris,
 Tidak berbanir,
 Tajuk membulat.
 Kayu teras berwarna coklat muda kemerah-merahan atau kekuning-kuningan sampai
coklat tua kemerah-merahan lambat laun menjadi lebih tua.
 Tekstur kayu agak halus,
 Permukaan kayu agak licin,
 Permukaan kayu mengkilap.

Kelas kuat : Secara umum kayu mahoni termasuk kelas kuat II-III

Kelas awet : Secara umum kayu mahoni termasuk kelas awet III

Daerah penyebaran : Seluruh jawa

2. Nama lokal : Eboni

Nama botani : Dispyros celebica

Nama famili : Ebenacecae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal berseling,


 Ranring mendatar,
 Bawah daun Bebulu,
 Terdapat Bintik Hitan di daun,
 Tidak bergetah,
 Kulit tengah berwarna hitam

Kelas kuat : Secara umum kayu eboni termasuk kelas kuat I


Kelas awet : Secara umum kayu eboni termasuk kelas awet I

Daerah penyebaran : Sulawesi utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan

3. Nama lokal : Bayur

Nama botani : Pterospermum javanicum

Nama famili: Sterculiaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Bangun daun tidak simetris
 Permukaan daun hijau
 Bawah daun coklat
 Tidak bergetah
 Percabangan mendatar

Kelas kuat : Secara umum kayu bayur termasuk kelas kuat III

Kelas awet : Secara umum kayu bayur termasuk kelas awet IV-V

Daerah penyebaran : Seluruh Sumatera, Jawa dan Sulawesi, Kalimantan barat, Kalimantan
selatan, Kalimantan timur, Maluku, Bali, Nusa tenggara timur

4. Nama lokal : Durian

Nama botani : Durio zibethinus

Nama famili : Bombacaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Daun berbentuk lonjong atau lanset dengan ujung daun lancip dan pankal daunnya
membulat
 Daun durian berwarna hijau terang di bagian atas dan berwarna emas atau perak di
bagian bawahnya
 Bawah daun berbulu bintang
 Tidak bergetah
 Batang berbentuk silindris
 Kulit kayu dengan tekstur yang kasar dan berwarna coklat

Kelas kuat : Secara umum kayu durian termasuk kelas kuat II-III

Kelas awet : Secara umum kayu bayur termasuk kelas awet ; IV-V

Daerah penyebaran : Seluruh Indonesia

5. Nama lokal : Leda

Nama botani : Eucalyptus deglupta

Nama famili : Myrtaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berhadapan
 Daunnya berbentuk bulat oval memanjang dan lanset
 Urat daun sekunder intramarginal
 Kulit batang mengelupas
 Kulit batang bagian luar berwarna coklat muda sampai coklat tua
 Kayu teras berwarna merah muda
 Tekstur kayu kasar dan merata
 Permukan kayu mengilap

Kelas kuat : Secara umum kayu leda termasuk kelas kuat III (II-IV)

Kelas awet :Secara umum kayu leda termasuk kelas Awet IV

Daerah penyebaran : Seluruh Sulawesi Kecuali Sulawesi Tenggara, Maluku dan Irian Jaya

6. Nama lokal : Jabon Kuning

Nama botani : Antocephalus chinensis

Nama famili : Rubiaceae

Ciri morfologi :

 Bentuk pohon monopodial


 Percabangan mendatar
 Komposisi daun tunggal
 Duduk daun berhadapan
 Bangun daun oblong
 Daun tua warna kuning
 Mempunyai stipul(daun penumpu)
 Tidak bergetah
 Kayu teras berwarnah puti semu-semu kuning muda
 Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar
 Permukaan kayu licin atau agak licin

Kelas kuat : Secara umum kayu jabon termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum kayu jabon termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : Seluruh Sumatera, Jawa barat, jawa timur, kalimantar selatan,
Kalimantan timur, seluruh sulawesi, Nusa tenggara barat, irian jaya

7. Nama lokal : Kemiri

Nama botani : Aleuritus moluccana

Nama famili : Euphorbiaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berkarang
 Bangun daun Palmately
 Urat daun primer menjari
 Mengeluarkan lender warna bening
 Memiliki kelenjar minyak (gland) di pangkal daun
 Tekstur kayu agak kasar
 Permukaan kayu sedikit mengkilap

Kelas kuat : Secara umum kayu kemiri termasuk kelas kuat IV-V

Kelas awet : Secara umum kayu kemiri termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : Aceh, sumatera utara, seluruh jawa dan bali, seluruh Sulawesi, maluku,
Nusa tenggara timur, irian jaya

8. Nama lokal : Matoa


Nama botani : Pometia pinnata

Nama famili : Sapindaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan genap


 Duduk daun berkarang
 Pinggir anak daun bergerigi
 Tidak bergetah
 Pucuk daun warna merah
 Bentuk anak daun tidak simetris
 Tekstur kayu agak kasar tapi merata
 Permukaan kayu agak licin
 Kayu teras berwarna merah kelabu muda
 Kayu gubal berwarna lebih muda dan biasanya tidak mempunyai batas yang jelas
dengan kayu teras

Kelas kuat : Secara umum kayu matoa termasuk kelas kuat II (I-III)

Kelas awet : Secara umum kayu matoa termasuk kelas Awet III

Daerah penyebaran : Aceh, sumatera utara, Sumatera barat, Bengkulu, lampung, jawa barat,
jawa timur, Kalimantan selatan, Kalimantan timur .kalimantan barat, seluruh Sulawesi,
maluku, bali, Nusa tenggara barat, nusa tenggara timur, irian jaya

9. Nama lokal : Pulai

Nama botani : Alstonia scholaris

Nama famili : Apocynaceae

Ciri morfologi :

 Bergetah putih cepat keluar


 Komposisi daun tunggal
 Duduk daun berkarang dalam 1 garis lingkaran
 Batang berlentisel
 Urat daun sekunder mendatar
 Permukaan daun warna hijau, bawah daun glocous ( warna keputih-putihan)
 Kayu teras berwarna putih krem
 Kayu gubal berwarna hamper sama dan sukar dibedakan dengan kayu teras
 Tekstur kayu hampir halus sampai hampir kasar
 Permukaan kayu kesat sampai licin dan mengkilap
Kelas kuat : Secara umum kayu pulai termasuk kelas kuat IV-V

Kelas awet : Secara umum kayu pulai termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : Seluruh Indonesia

10. Nama lokal : Sonokeling

Nama botani : Dalbergia latifolia

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berseling


 Duduk daun berseling
 Bangun daun bundar
 Tidak bergetah
 Kayu teras berwarna coklat ungu tua dengan garis-garis berwarna lebih tua sampai
hitam
 Tekstur kayu hampir halus
 Permukaan kayu licin dan agak mengkilap

Kelas kuat : Secara umum kayu sonokeling termasuk kelas kuat II

Kelas awet : Secara umum kayu sonokeling termasuk kelas Awet I

Daerah penyebaran : Seluruh jawa

11. Nama lokal : Bungur

Nama botani : Lagerstroemia speciosa

Nama famili : Lythraceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun hampir berhadapan
 Tidak bergetah
 Bangun daun tidak simetris
 Urat dun sekunder looping
 Kayu teras berwarna merah pucat sampai coklat kuning kemerah-merahan atau coklat
merah
 Kayu gubal berwarna coklat kuning muda sampai putih kelabu
 Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar dan tidak merata
 Permukaan kayu licin dan mengkilap

Kelas kuat : Secara umum kayu bungur termasuk kelas kuat II-III

Kelas awet : Secara umum kayu bungur termasuk kelas Awet II-III

Daerah penyebaran : Riau, jambi sumatera selatan ( Palembang ), lampung, seluruh jawa dan
bali,, Kalimantan barat, kalimantan selatan, seluruh Sulawesi dan Nusa tenggara timur

12. Nama lokal : Merbau

Nama botani : Intsia bijuga

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan genap


 Duduk daun berseling
 Tidak bergetah
 Bangun daun tidak simetris
 Kayu teras berwarna sangat bervariasi dari kelabu coklat dan kuning coklat sampai
coklah merah cerah atau hampir hitam
 Tekstur kayu kasar dan merata
 Permukaankayu licin dan mengkilap indah

Kelas kuat : Secara umum kayu Merbau termasuk kelas kuat II-I

Kelas awet : Secara umum kayu Merbau termasuk kelas Awet I-II

Daerah penyebaran : Seluruh Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Irian Jaya

13. Nama lokal : Tanjung

Nama botani : Mimusops elengii

Nama famili : Sapotaceae


Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berseling
 Bergetah putih cepat keluar
 Kayu teras berwarna coklat tua
 Tekstur kayu halus dan metara
 Permukaan kayu licin dan mengkilap

Kelas kuat : Secara umum kayu Tanjung termasuk kelas kuat I

Kelas awet : Secara umum kayu Tanjung termasuk kelas Awet I-II

Daerah penyebaran : Aceh, Sumatera Utara,, Lampung, Seluruh Jawa dan Bali, Sulawesi
Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Irian Jaya

14, Nama lokal : Kesambi

Nama botani : Schleichera oleosa

Nama famili : Sapindaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan genap


 Duduk daun berkarang
 Tidak bergetah
 Pucuk daun warna merah
 batang selalu bengkok dan bermata kayu serta berbanir
 Kulitnya halus, berwarna abu-abu.
 Batangnya silindris, berkerut, dan tipis, berbulu pendek berwarna kuning kemerahan
ketika muda dengan kelenjar tertentu, hitam, kemudian coklat kekuningan seperti abu.

Kelas kuat : Secara umum kayu Kesambi termasuk kelas kuat I

Kelas awet : Secara umum kayu Kesambi termasuk kelas Awet III

Daerah penyebaran : Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku

15. Nama lokal : Lara

Nama botani : Metrosideros vera


Nama famili : Myrtaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berhadapan bersilangan
 Urat daun sekunder intramarginal

Kelas kuat : Secara umum kayu Lara termasuk kelas kuat I

Kelas awet : Secara umum kayu Lara termasuk kelas Awet I

Daerah penyebaran : Sulawesi

16. Nama lokal : Himnea

Nama botani : Hymnea corbalis

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menjari beranak daun 2


 Duduk daun berseling
 Bangun daun tidak simetris
 Tidak bergetah

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

17. Nama lokal : Cemara Norfork

Nama botani : Araucaria heterophylla

Nama famili : Araucariaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berkarang
 Bentuk daun berdaun jarum tajam
 Batang mengelupas
 Mengeluarkan damar

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

18. Nama lokal : Mangga

Nama botani : Mangifera indica

Nama famili : Anacardiaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berkarang
 Bergetah putih lambat keluar
 Batang berbentuk Bulat dengan percabangan serta ranting yang banyak
 Kulit batang kasar dan tebal
 batang berwarna coklat gelap sampai Keabu-abuan atau kehitaman
 daun tunggal yang tanpa memiliki anakan dan penumpu

Kelas kuat : Secara umum kayu Mangga termasuk kelas kuat III

Kelas awet : Secara umum kayu Mangga termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : India, Malaysia, indonesia

19. Nama lokal : Sawo Kecik

Nama botani : Manilkara kauki

Nama famili : Sapotaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berkarang
 daunnya mengelompok pada bagian ujung batang ini namanya berkarang
 daun menyirip gasal
 daun berbentuk bulat telur,
 ujung daun tumpul sedangkan pangkal daun meruncing,
 tulang daun menyirip.
 permukaan bawah daun berwarna keputihan dan halus dengan tangkai daun tidak
menebal
 Bergetah putih cepat keluar
 Percabangan mendatar
 Batangberkayu, berbentuk bulat
 permukaannya terdapat alur-alur yang memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu
dan lepasnya kerak

Kelas kuat : Secara umum kayu Sawo kecik termasuk kelas kuat I

Kelas awet : Secara umum kayu Sawo kecik termasuk kelas Awet I

Daerah penyebaran : Burma, Indo-China, Thailand, Semenanjung Malaysia, di seluruh


kawasan Indonesia (kecuali Kalimantan), Papua New Guinea dan bagian timur-laut Australia.

20. Nama lokal : Ekaliptus

Nama botani : Eucalyptus camaldulensis

Nama famili : Myrtaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk dauh berhadapan
 Urat daun sekunder intramarginal
 Kulit batang berwarna coklat muda sampai coklat tua
 Permukaan batang licin dan mengelupas
 Daun berbentuk bulat oval, memanjang dan lanset

Kelas kuat : Secara umum kayu Ekaliptus termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum kayu Ekaliptus termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : Australia, Papua Nugini.

21. Nama lokal : Kayu Paku / kiara payung

Nama botani : Filicium decipiens


Nama famili : Sapindaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan genap


 Duduk daun berkarang
 Banun daun lanset
 Tidak bergetah

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

22. Nama lokal : Ketapang Daun Kecil

Nama botani : Terminalia microcarpa

Nama famili : Combretaceae

Ciri morfologi :

 Bentuk pohon Monopodial


 Komposisi daun tunggal
 Duduk daun berkarang
 Bangun daun bulat telur terbalik
 Percabangan mendatar
 Tidak bergetah

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

23. Nama lokal : Bitti/Gofasa

Nama botani : Vitex cofasus

Nama famili : Verbenaceae

Ciri morfologi :
 Komposisi daun tunggal
 Duduk daun berhadapan bersilangan
 Batang muda bersegi empat
 Tidak bergetah

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

24. Nama lokal : Kelapa

Nama botani : Cocos nucifera

Nama famili : Arecaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berseling


 Duduk daun berkarang
 Tidak bergetah
 Permukaan kayu sangat kasar
 Batang Pohon berbentuk rongga seperti serabut
 Daun berbentuk menyerupai bulu burung atau ayam
 Dibagian pelepah daun terbentuk dua baris duri yang tajam di kedua sisinya dan keras

Kelas kuat : Secara umum Kelapa termasuk kelas kuat I-II

Kelas awet : Secara umum Kelapa termasuk kelas Awet III-IV

Daerah penyebaran : Seluruh wilayah Indonesia

25. Nama lokal : Kayu Bugis

Nama botani : Koordersiodendron pinnatum

Nama famili : Anacardiaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan ganjil


 Duduk daun berkarang
 Percabangan mendatar
 Bergetar putih berubah menjadi hitam
 Kulit batang berwarna coklata tua dan tekstur nya pecah—pecah
 Kulit bagian dalam berwarna merah mudah sampai merah
 Daun menyitip ganjil dan tersusun spiral
 Pangkal daun tumpul sampai miring
 Ujung daun meruncing

Kelas kuat : Secara umum kayu Bugis termasuk kelas kuat II-III

Kelas awet : Secara umum kayu Bugis termasuk kelas awet III-IV

Daerah penyebaran : Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua

26. Nama lokal : Akasia

Nama botani : Acacia auriculiformis

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berganda 2


 Duduk daun berseling
 Ada penjelmaan tangkai daun yang mirip daun
 Tidak bergetah
 Batangnya memiliki lapisan permukaan yang sangat kasar
 Warna batang coklat, abu-abu hingga putih kusam
 Bentuk daun memanjang dan lonjong
 Daunnya majemuk
 Batang bergetah berwarna kecoklatan

Kelas kuat : Secara umum kayu Akasia termasuk kelas kuat II (III)

Kelas awet : Secara umum kayu Akasia termasuk kelas awet III

Daerah penyebaran : Australia, papua nugini, maluku

27. Nama lokal : Kuku

Nama botani : Pericopsis mooniana


Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berseling


 Duduk daun berkarang
 Tidak bergetah
 Kulit kayu berwarna coklat mudah
 Permukaan kayu licin dan mengkilat
 Daun bersilang berhadapan

Kelas kuat : Secara umum kayu Kuku termasuk kelas kuat II

Kelas awet : Secara umum kayu Kuku termasuk kelas awet II

Daerah penyebaran : Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Halmahera

28. Nama lokal : Cendana

Nama botani : Santalum album

Nama famili : Santalaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berhadapan bersilangan
 Bangun daun oval
 Tidak bergetah
 Memiliki warna kulit batang yaitu jika masih muda akan berwarna keabu-abuan, dan
jika sudah dewasa kulit batang akan berubah menjadi warna coklat
 Daun berbentuk elips

Kelas kuat : Secara umum kayu Cendana termasuk kelas kuat II-I

Kelas awet : Secara umum kayu Cendana termasuk kelas awet II

Daerah penyebaran : Jawa Timur, Timor, Flores

29. Nama lokal : Sengon Buto

Nama botani : Enterlobium cyclocarpum


Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip ganda


 Duduk daun berkarang
 Batang berlentisel
 Kulit tengah warna hijau
 Tidak bergetah
 Permukaan kulit batang berwarna putih dan halus

Kelas kuat : Secara umum kayu Sengon Buto termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum kayu Sengon Buto termasuk kelas awet III-IV

Daerah penyebaran : Amerika, Meksiko, Indonesia

30. Nama lokal : Karet

Nama botani : Hevea brasilliensis

Nama famili : Euphorbiceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menjari beranak daun 3


 Duduk daun berkarang
 Batang bergetah warna putih
 Daun berbentuk elips dengan ujung runcing
 Tepi daun rata

Kelas kuat : Secara umum kayu Karet termasuk kelas kuat II-III

Kelas awet : Secara umum kayu Karet termasuk kelas awet V

Daerah penyebaran : Sumatera, Kalimantan, dan Sebagian pulau Jawa.

31. Nama lokal : Kayu Putih

Nama botani : Melaleuca leucadendron

Nama famili : Myrtaceae

Ciri morfologi :
 Komposisi daun tunggal
 duduk daun tersebar
 Kulit batang mengalupas
 Tidak bergetah
 Batang kayu terlihat berlapis-lapis dan berwarna abu-abu
 Permukaan batang kasar
 Daun tunggal dan berbentuk lanset
 Duduk daun berselang-seling

Kelas kuat : Secara umum Kayu Putih termasuk kelas kuat II

Kelas awet : Secara umum Kayu Putih termasuk kelas kuat III

Daerah penyebaran : Maluku, Timor, Australia bagian Utara dan Barat Daya

32. Nama lokal : Kecapi

Nama botani : Sandoricum koetjape

Nama famili : Meliaceae

Ciri morfologi :

 Batang bergetah putih


 Bagian atas daun mengkilap sedangkan bagian bawahnya agak kusam
 Komposisi daun majemuk menjari beranak daun 3
 Duduk daun berselang-seling, berkarang
 Bentuk tulang daun sekunder menyirip
 Pucuk daun warna coklat
 Daun tua kuning merahan

Kelas kuat : Secara umum kayu Kecapi termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum kayu Kecapi termasuk kelas awet IV/V

Daerah penyebaran : Jawa

33. Nama lokal : Putat

Nama botani : Barringtonia spicata

Nama famili : Lecythidaceae


Ciri morfologi :

 Batang pohon tegak lurus dan berbanir


 Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan sampai coklat tua
 Tepi daun bergerigi
 Komposisi daun tunggal
 Duduk daun berkarang
 Daun tua warna merah

Kelas kuat : Secara umum kayu Putat termasuk kelas kuat II-I

Kelas awet : Secara umum kayu Putat termasuk kelas awet II-III

Daerah penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara hingga


Kalimantan

34. Nama lokal : Glodokan Tiang

Nama botani : Polyalthia longifolia

Nama famili : Annonaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berseling
 Ranting menjulur ke bawah
 Daun berbentuk bulat oval memanjang
 Tepi daun bergelombang dan pangkal ujung meruncing
 Pertulangan daun menyirip
 Permukaan kayu kasar

Kelas kuat : Secara umum kayu Putat termasuk kelas kuat

Kelas awet : Secara umum kayu Putat termasuk kelas awet III-IV

Daerah penyebaran :

35. Nama lokal : Pohon Hujan

Nama botani : Spathodea campanulata

Nama famili : Bignoniaceae


Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip berhadapan ganjil


 Duduk daun berkarang
 Permukaan dun berbulu halus
 Daunnya terdiri dari 5-7 pasang selebaran berlawanan dan 1 terminal
 Bagian atas daun berwarna hijau gelap dan bagian bawahnya berwarna hijau terang
 Warna batang keabu-abu coklatan
 Permukaan batang bersisik dan agak retak

Kelas kuat : Secara umum Pohon Hujan termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum Pohon Hujan termasuk kelas awet V

Daerah penyebaran : Asia, Amerika, Karibia, Eropa, Dan Oceania

36. Nama lokal : Angsana

Nama botani : Pterocarpus indicus

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Tajuk Berbentuk Berbentuk Bulat


 Batang berbentuk Silindris
 Warna Kulit bagian luar berwarna abu-abu kecoklatan
 Gatah berwarna merah
 Komposisi daun majemuk menyirip berseling
 Duduk daun berseling
 Tepi daun Rata
 permukaan atas daun berwarna yang hijau berkilau.

Kelas kuat : Secara umum kayu Angsana termasuk kelas kuat III

Kelas awet : Secara umum kayu Angsana termasuk kelas Awet II

Daerah penyebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur

37. Nama lokal : Jati Putih

Nama botani : Gmelina arborea


Nama famili : Verbenaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berhadapan bersiolangan
 Terdapat gland(kelenjar minyak) pada pangkal daun
 Permukaan Batang Halus, Keras, dan Tebal
 Kayu Berwarna Coklat atau Kebu-abuan
 Bentuk Daun, Bulat dengan Ujung Meruncing
 Struktur Pertulangan Daunnya Menyirip

Kelas kuat : Secara umum kayu Jati Putih termasuk kelas kuat III II-IV

Kelas awet : Secara umum kayu Jati Putih termasuk kelas Awet IV-V

Daerah penyebaran : Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi

38. Nama lokal : Palem Hutan

Nama botani : Caryota mitis

Nama famili : Arecaceae

Ciri morfologi :

 Arsitektur pohon monopodial


 Komposisi daun majemuk menyirip
 Duduk daun tersebar
 Batang Tidak Bercabang, Tidak Beruas dan Tumbuh Tegak Lurus Ke atas
 Hampir Seruruh daunnya Ditumbuhi Duri

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran : Sumatera, Kalimatan, Sulawesi, Irian Jaya

39. Nama lokal : Asam

Nama botani : Tamarindus indicus


Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun Majemuk Menyirip Ganda


 Duduk daun berseling
 Bagun anak daun oblong
 Tidak bergetah
 Kulit batang beralur berwaran coklat keabu-abuan
 Permukaan Kayu Kasar dan Memecah Serta Beralur-alur Vertical

Kelas kuat : Secara umum kayu Asam termasuk kelas kuat I

Kelas awet : Secara umum kayu Asam termasuk kelas Awet I

Daerah penyebaran : Tropis Asia, Karibia, dan Amerika Latin.

40. Nama lokal : Pandan Bali

Nama botani : Dracaena draco

Nama famili : Agavaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun melingkar
 Bentuk daun pita memanjang
 Tidak bergetah

Kelas kuat :

Kelas awet :

Daerah penyebaran :

41. Nama lokal : Sengon Buto ……Sudah ada di atas No. 29

Nama botani : Enterlobium cyclocarpum

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :
 Daun majemuk menyirip ganda
 Kulit Batang nya Licin
 Kayu Berwarna Abu-Abu atau Kehijauan

Kelas kuat : Secara umum kayu Sengon Buto termasuk kelas kuat III-IV

Kelas awet : Secara umum kayu Sengon buto termasuk kelas awet III-IV

Daerah penyebaran : Jawa, Sunda, Madura, Sumba, Maluku, Sulawesi, papua

42. Nama lokal : Ki Hujan

Nama botani : Samanea saman

Nama famili : Fabaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun majemuk menyirip ganda 2


 Duduk daun berseling
 Permukaan batang kasar
 Kayunya berwarna coklat kehitaman
 Tidak bergetah

Kelas kuat : Secara umum Ki Hujan termasuk kelas kuat III

Kelas awet : Secara umum Ki Hujan termasuk kelas kuat IV

Daerah penyebaran : Jawa dan Sunda

43. Nama lokal : Gaharu

Nama botani : Aquilaria malaccensis

Nama famili : Thymelaeaceae

Ciri morfologi :

 Komposisi daun tunggal


 Duduk daun berseling
 Tidak bergetah
 Permukaan kayu licin
 Daunnya yang disobek terdapat benang halus mirip sutra

Kelas kuat : Secara umum Gaharu termasuk kelas kuat IV

Kelas awet : Secara umum Gaharu termasuk kelas Awet V

Daerah penyebaran : Jawa dan Sunda

Anda mungkin juga menyukai