Anda di halaman 1dari 33

Modul 2

Hak dan Kewajiban


Dra. N. Eva Fauziah, M.Ag.
Topik Inti

• Pendahuluan
• Pengertian Hak dan Kewajiban
• Kewajiban dan Iltizam
• Landasan yuridis tentang hak dan kewajiban
• Pembagian Hak
1. Hak Internal
2. Hak Eksternal
• Pembagian hak dari segi pemiliknya
• Pembagian hak dari segi jenisnya
• Pembagian hak dari segi pemilik kewenangan untuk
menegakkan hak dalam kehidupan manusia
• Sumber dan Sebab Hak
• Akibat Hukum Suatu Hak
• Macam-macam hak irtifaq
Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial


Manusia bermasyarakat akan saling berinteraksi dan membutuhkan satu
sama lain.
DASAR HUKUM
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari
padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu” (QS. 4 : 1)
Macam Interaksi dalam Alquran
1. Habl min Allah
2. Habl min al-nas
Dasar Hukum :
a. QS. 3 : 112
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian)
dengan manusia[218], dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari
Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu[219] karena
mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa
alasan yang benar. yang demikian itu[220] disebabkan mereka durhaka
dan melampaui batas.
• b. QS. 3 : 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.
Setiap interaksi dalam habl min al-nas dan habl min Allah akan
menimbulkan:
HAK dan KEWAJIBAN.

HARUS
ada pengaturan yang jelas tentang hak dan kewajiban.
kajian muamalah yang MENDASAR

Tidak menimbulkan kerugian pada dirinya atau orang lain.


Pengertian Hak dan Kewajiban

HAK memiliki dua makna yaitu :


1. KEMESTIAN yang diterima sebagai konsekuensi menjalankan kewajiban
atau menerima penggantian kerugian dari pihak lain
2. KEWENANGAN melakukan tindakan tertentu yang menjadi tanggung
jawab dirinya
atau
3. Suatu KETENTUAN yang dengannya syara’ menetapkan suatu kekuasaan
atau suatu beban hukum (taklif)
KEWAJIBAN/ ILTIZAM:
1. Suatu yang HARUS DILAKSANAKAN karena telah memeroleh
hak atau untuk memperoleh hak,
2. Mengganti kerugian atas perbuatan yang merugikan/
memadlaratkan
atau
3. Menunaikan beban tanggung jawab yang diemban (taklif)
❖ Hak adalah sesuatu yang diterima dari yang mempunyai
kewajiban. Sedangkan kewajiban/ Iltizam adalah sesuatu
yang harus ditunaikan kepada yang berhak.
MENURUT ULAMA

‫• السلطة علي الشيئ او ما يجب علي شخص لغيره‬


• Kekuasaan mengenai sesuatu atau sesuatu yang wajib atas seseorang
bagi orang lain
‫• اختصاص يقرر به الشرع سلطة ال تكليفا‬
• Suatu ketentuan yang dengan syara’ menetapkan sesuatu kekuasaan
atas suatu beban hukum
Ali Khofif : Hak adalah sebuah kemaslahatan yan boleh
dimiliki secara syar’I
Ahmad Zarqa : Hak adalah sebuah keistimewaan yang
dengannya syara’ menetapkan sebuah kewenangan (otoritas)
atau suatu beban taklif (wahbah zuhaili, IV, 198119 : 9)
Hak dapat termasuk ranah religi (Hak Allah Swt)yaitu hak
Allah atas hambanya untuk diibadahi dan hak kehidupan madani
(peradaban) spt kepemilikan, Hak Etis spt pghormatan kpd org
tua, hak suami/isteri dari isteri/suami, hak publik spt pemerintah
untuk dipatuhi rakyat, hak finansial spt hak menerima nafkah, dan
lain-lain.
Landasan Hak

1. Wama khalaqtul jinna wal-insya illa liya’buduni (al-Dzariyat : 56)


2. Jangan ambil hak orang lain tanpa hak (QS. Al-Baqarah : 188)
3. Sabda Nabi SAW. : “Hendaklah kalian memenuhi hak setiap ruas
anggota tubuhmu.”
Pembagian Hak
1. Hak Internal
Hak yang harus ditunaikan oleh seseorang terhadap diri
sendiri.
Aturan memenuhi Hak diri sendiri ada dalam : a) bentuk
perintah seperti kewajiban memelihara kesehatan badan
antara lain mandi, bersisir, menggosok gigi, memotong
kuku, mencukur bulu ketiak, dan berolah raga; memelihara
akal, memelihara jiwa, memelihara kelamin (farj/dzakar) dll;
b) bentuk Larangan seperti larangan minum khamar,
mengkonsumsi napza, melakukan bunuh diri, berzina, tidak
belajar dll.
Dasar Hukum :

1. Alquran : QS. 2 : 195 yakni tidak boleh seseorang melempar (merusak)


dirinya sendiri kepada kebinasaan ( wa laa tulquu biadiydikum ila al-
tahlukat)

2. Sabda Nabi SAW. : “Hendaklah kalian memenuhi hak setiap ruas


anggota tubuhmu.”
2. Hak Eksternal
Hak yang harus ditunaikan oleh seseorang terhadap individu lain.
Terdapat beberapa jenis hak tergantung sudut pandang.
1. Dari segi subjek : Hak terbagi kepada tiga macam yaitu hak
Allah, hak manusia dan hak makhluk lainnya termasuk benda
atau barang yang ada di dalam kekuasaannya
2. Dari segi benda dan bukan benda: Hak Maali (materi) dan Hak
ghaer Maali (immateri)
3. Dari segi kewenangan kepemilikan : Hak A’ini (kewenangan
atas kepemilikan individu atas barang) dan Hak Syakhshi (hak
atas kewajiban yang melekat pada individu kpd individu lain)
4. Dari segi kekuasaan menegakkan aturan untuk kehidupan
manusia: Hak Diyani (Hak kewenangan Keagamaan) dan Hak
Qadla-i (Hak Kekuasaan Kehakiman/pemerintah)
Pembagian Jenis Hak dari segi Subjek

1. Hak Allah
2. Hak Manusia (Adami)
3. Hak Gabungan (Isytirak/Mustarak) antara Hak Allah dan Manusia
a. Hak Allah > Hak Manusia
b. Hak Manusia > Hak Allah
HAK ALLAH

• PENGERTIAN
Segala hal yang bertujuan untuk kepentingan dan kemanfaatan bagi
masyarakat (limashalih al-‘ibaad), yang perlindungan hukumnya
ditetapkan oleh Allah dan penegakn hukum menjadi tanggung jawab
Pemerintah
• Hak Allah tidak dapat digugurkan (Imam al-Qarafi)
Macam-macam Hak Allah
1. Ibadah Murni contoh shahadat, iman, keyakinan, shalat, shaum
ramadlan/qadla, haji dll.
2. Ibadah Murni sekaligus dapat dinikmati manusia (bermanfaat
bagi manusia) contoh zakat, kurban dll.
3. Ibadah Murni sekaligus sebagai hukuman akibat pelanggaran
syariat Islam contoh shaum kifarat bagi pelanggar janji, sumpah,
pengucap zhihar, sumpah ila.
4. Hukuman karena melakukan pelanggaran syara’. Contoh
hukuman cambuk bagi pezina lajang, hukuman rajam bagi
pezina yg sdh menikah, hukuman potong tangan bagi pencuri,
hukuman cambuk 80 x bagi penuduh zina, hukuman cambuk 40 x
bagi peminum khamar (minuman keras) dll.
5. Hukuman berupa kehilangan hak saja tanpa menimpa fisik
atau harta benda . Contoh ahli waris yang membunuh
pewaris, hak waris dari pewarisnya dihapus.
6. Hak Allah berupa mempertahankan/menjaga agama Allah,
contoh Jihad (jihad fisik (peperangan), jihad nonfisik (jihad
ekonomi, jihad teknologi, karya, kepintaran dll)
7. Hak Allah berupa aturan-aturan terkait persoalan keluarga,
pewarisan, pergaulan dll. Contoh keharusan menikahi
perempuan dan larangan menikahi sesama jenis, larangan
berzina, ketentuan warisan bagian laki sebanyak 2 bagian
perempuan, kewajiban melakukan penutupan aurat bagi laki
dan perempuan, dll.
HAK ADAMI (HAK MANUSIA)
• PENGERTIAN
Hak yang menyangkut dan menjaga kepentingan/
kemaslahatan perorangan dan secara tidak langsung
menjaga kepentingan/ kemaslahatan masyarakat (tidak
merugikan kepentingan umum).
Jenis hak manusia sangat banyak macamnya
tergantung kepada peranan yang dilakukan dan menjadi
tanggung jawab dirinya seperti peranan sebagai suami, isteri,
penjual, pembeli, orang tua, anak, guru, dosen, murid atau
mahasiswa, pemimpin, rakyat, majikan, buruh dan lain-lain.
Hak Manusia dapat digugurkan oleh manusia lagi
MACAM HAK MANUSIA

1. Hak Lahir : Pemenuhan SPP (Sandang, Papan, Pangan)

2. Hak Batin : Pemenuhan akan kasih sayang, toleransi, cinta, perhatian,


perlakuan yang baik (ma’ruf) dll.
HAK GABUNGAN

Hak Gabungan (Isytirak/musytarak) adalah segala hal yang menyangkut


dan menjaga kepentingan perorangan dan kepentingan masyarakat
secara bersamaan.
Hak Gabungan merupakan gabungan antara Hak Allah dan Hak Manusia
(Adami).
Kemungkinannya ada dua yaitu :
1. Hak Allah > Hak Adami (Manusia)
Contoh Kasus Dalam Qadzaf
- Hak Allah : Kewenangan menetapkan hukuman berupa 80 x
cambuk bagi penuduh zina yang tidak bisa menghadirkan 4 saksi
- Hak Manusia : kewenangan : 1) mengajukan tuntutan hukuman
bagi pelaku akibat adanya pelanggaran hak manusia berupa
pencemaran nama baik padahal kehormatan seseorang harus
dijaga sebagaimana perintah dalam hadis atau 2) Memaafkan
pelaku sehingga terbebas dari hukuman.
Hak yang ditunaikan adalah Hak Allah walaupun manusia
sudah memaafkan karena Hak Allah lebih dominan dibanding
hak manusia.
2. Hak Manusia/Adami > Hak Allah
Contoh Kasus pembunuhan atau pelukaan
- Hak Allah : Kewenangan menetapkan hukuman qishash (hukum
balas setimpal/sama dengan tindak kejahatan) bagi pembunuh
(al-qatl) atau pelukaan (al-jarh)
- Hak Manusia : kewenangan : 1) Mengajukan tuntutan hukuman
qishash bagi pelaku akibat adanya pelanggaran hak manusia
berupa penghilangan nyawa atau pelukaan anggota tubuh atau
2) Memaafkan pelaku sehingga terbebas dari hukuman qishash.
Hak yang ditunaikan adalah Hak Manusia karena
manusia yang paling merasakan akibat tindak pembunuhan/
pelukaan tsb. Jika Hak Manusia berupa pemberian hukum qishash
digugurkan, pelaku kejahatan harus mengganti kerugian denfan
membayar diyat sesuai dengan ketentuan yang disyariatkan.
Diyat adalah ganti rugi materil sebagai kompensasi pemaafan
atas tindak pelaku kejahatan.
misalnya :
1 nyawa = 100 unta
1 gigi = 5 unta
1 jari = 5 unta
dst.
Pembagian Hak dari segi Kebendaan dan
Bukan Kebendaan
1. Hak Maali : Hak seseorang terkait dengan harta benda atau ekonomi
seperti hak lisensi, hak royalty, hak merk, Hak paten, Hak penerbitan,
Hak Cipta, Franchaise, hak keahlian
2. Hak ghaer Maali : Hak seseorang terkait dengan bukan kebendaan
seperti hak mengasuh, hak memiliki asisten dosen, hak ter suara, hak
dipilih dan terpilih, dll
Pembagian jenis Hak dari kewenangan Individu

1. Hak A’ini yaitu kewenangan atas kepemilikan individu atas harta seperti
kepemilikan atas barang yang dijual orang lain tanpa hak/ izin maka barang
tersebut tetap menjadi pemilik pertama terkecuali kalau diikhlaskan. Materi hak Aini
melekat pada pemiliknya. Hak materi aeni dapat berpindah tangan. Hak aini
menjadi gugur jika materi hak aini hancur/ musnah
2. Hak Syakhshi yaitu hak atas kewajiban yang melekat pada individu terhadap orang
lain seperti kewajiban membayar utang dirinya kepada orang lain. Hak Syakhshi
tidak dapat berpindah tangan karena melekat pada individu. Hak Syakhshi tidak
dapat gugur terkecuali jika dia meninggal dunia seperti kewenangan seseorang
dalam mengajar.
Pembagian hak dari segi kewenangan dalam
mengatur kehidupan manusia
1. Hak Diyani yaitu Hak kewenangan agama mengatur kehidupan manusia

2. Hak Qadla-i yaitu Hak kewenangan dan atau kekuasaan lembaga legislatif,
kehakiman atau pemerintah untuk mengeluarkan aturan, mengelola
(mengatur) dan memberi sanksi untuk menata kehidupan manusia lebih teratur,
tertib dan mencapai tujuan negara yang BALDATUN THAYYIBATUN
WA RABBUN GHAFUUR
Sumber dan Sebab Hak

a. Syara’ tanpa sebab contoh perintah melaksanakan ibadah


b. Syara’ melalui sebab contoh perkawinan memunculkan hak dan
kewajiban memberi nafkah
c. Akad seperti dalam jual beli, pinjam meminjam, syirkah, dll
d. Perbuatan bermanfaat seperti melunasi utang, member hadiah
e. Perbuatan yang merugikan atau menyebabkan kemadlaratan bagi
orang lain seperti penggantian kerugian atas perusakan barang atau
akibat kelalaian dalam menjaga harta yang diamanahkan.
Akibat Hukum Suatu Hak

• Hak mucul karena ada kewajiban yang telah ditunaikan atau


dibebankan atau karena memperoleh kewenangan untuk melakukan
suatu tindakan.
• Akibat hukum suatu hak dapat berupa imbalan atas kewajiban yang
ditunaikan atau kewenangan melakukan tindakan tertentu.
Pemindahan Hak

• Terdapat dua kemungkinan


1. Hak terkait kebendaan dapat dipindahkan
2. Hak terkait kewenangan ada dua kemungkinan
a. Dapat dipindahkan seperti hak asuh anak dari isteri dapat
dipindahkan kepada suami karena isteri tidak mampu
b. Didelegasikan dan dapat membuat keputusan
c. Diwakilkan namun tidak dapat membuat keputusan
Wassalamu ‘alaikum Wr.
Wb.

Anda mungkin juga menyukai