RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI INI BERLAKU UNTUK AKAD MURABAHAH, ISTISHNA’ DAN SALAM.
Karena pada prinsipnya sama tentang jual beli. Perbedaannya Murabahah adalah pembelian atas barang yang sudah ada;
Istishna’ pembelian dengan pemesanan atas barang yang harus dibuat terlebih dahulu; sementara Salam/ Salaf pembelian
dengan pemesanan atas barang yang belum ada dan uang harus dibayar di muka
Jual beli yang terlarang
A. Usaha : Usaha B. Dzat : Darah, bangkai, babi, dan binatang
pelacuran, usaha judi, sembelihan yang tidak diniatkan karena Allah,
usaha perdukunan, jual (barang haram), barang najis (Imam Hanafi
beli patung untuk membolehkan spt menjual kulit bangkai), hewan
disembah, alat sesajen bertaring dll (untuk sebagian pendapat ulama),
untuk kemusyrikan sperma, nafza, organ manusia, rambut manusia,
2. Hadis
”Bahwasanya Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi’ dan seorang Anshar untuk mewakilinya untuk
mengawinkan (qabul perkawinan Nabi dengan) dengan Maimunah binti al-Harits.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa’)
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW untuk menagih hutang kepada beliau dengan cara kasar, sehingga para
sahabat berniat untuk “menanganinya”. Beliau bersabda, ‘Biarkan ia, sebab pemilik hak berhak untuk berbicara;’ lalu
sabdanya, ‘Berikanlah (bayarkanlah) kepada orang ini unta umur setahun seperti untanya (yang dihutang itu)’. Mereka
menjawab, ‘Kami tidak mendapatkannya kecuali yang lebih tua.’ Rasulullah kemudian bersabda: ‘Berikanlah kepada-nya.
Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik di dalam membayar.” (HR. Bukhari
dari Abu Hurairah)”Sesungguhnya Rosululloh SAW mengutus Assa’ah untuk memungut zakat.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
DASAR HUKUM
KAFALAH (PENANGGUNGAN/ GARANSI) 1. Alquran
ع ْال َم ِل ِك َو ِل َم ْن َجا َء ِب ِه ِح ْم ُل بَ ِعي ٍّْر َوأَنَا ِب ِه زَ ِع ْي ٌم ُ “قَالُ ْوا نَ ْف ِق ُد
َ ص َوا
PENGERTIAN Penyeru – penyeru itu berkata : Kami kehilangan piala raja,
Bahasa dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh
Kafalah : tanggungan. Disebut juga Haamalah, bahan makanan ( seberat ) beban unta dan aku menjamin
dlamanah, za’aamah terhadapnya “ (QS. Yusuf : 72).Menurut Ibnu Abbas kata
ZAIM sama dengan KAFIL
Terminologi
Proses penggabungan tanggungan kafiil menjadi 2. Hadis
tanggungan ashiil dalam tuntutan/permintaan
dengan materi sama atau hutang, atau barang “Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang
atau pekerjaan laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah
ia mempunyai hutang?’ Sahabat menjawab, ‘Tidak’. Maka,
Penjaminan yang diberikan oleh penanggung beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah
(kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi lain, Rasulullah pun bertanya, ‘Apakah ia mempunyai
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung hutang?’ Sahabat menjawab. ‘Ya’. Rasulullah berkata,
(makful 'anhu, ashil) atau mengalihkan tanggung ‘Salatkanlah temanmu itu’ (beliau sendiri tidak mau
jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, ‘Saya
pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. menjamin hutangnya, ya Rasulullah’. Maka Rasulullah pun
Pihak penjamin bisa perorang maupun institusi menshalatkan jenazah tersebut.” (HR. Bukhari dari Salamah
tertentu. bin Akwa’).
3. Fatwa DSN No: 11/DSN-MUI/IV/2000
RUKUN DAN SYARAT KAFALAH Macam-Macam Kafalah
1. Kafil (Penjamin) : Orang yang menjamin. Secara umum kafalah terbagi dua yaitu:
2. Makful lahu : Orang yang berhak diserahi
1. Kafalah bi al-wajhi, yaitu menjamin dengan orang. Maksudnya
tanggung jawab kafalah
adanya keharusan pada pihak penjamin (al-kafil, al-dhamin atau
3. Makful ‘anhu (‘Ashii) : Orang yang dijamin/
al-za’im) untuk menghadirkan orang yang ia tanggung kepada
orang yang berutang.
yang ia janjikan tanggungan (Makfullah).
4. Makful fihi : Sesuatu yang ditanggung/
2. Kafalah bi al-Mal, yaitu jaminan dengan harta, yaitu kewajiban
wajib dibayarkannya
yang harus ditunaikan oleh dhamin atau kafil dengan
5. Ijab qabul kafalah : Pernyataan serah
pembayaran (pemenuhan) berupa harta.
terima antarpara pihak terkait