0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan25 halaman
Aspal dan barit merupakan mineral yang banyak dimanfaatkan. Aspal berasal dari bahan hidrokarbon yang bersifat melekat dan digunakan sebagai bahan pengikat agregat pada pembuatan jalan. Barit mengandung barium sulfat dan umumnya digunakan sebagai bahan tambahan pada industri minyak dan gas serta industri kimia. Kedua mineral ini memiliki sifat fisik dan kimia yang mendukung berbagai pemanfaatannya.
Aspal dan barit merupakan mineral yang banyak dimanfaatkan. Aspal berasal dari bahan hidrokarbon yang bersifat melekat dan digunakan sebagai bahan pengikat agregat pada pembuatan jalan. Barit mengandung barium sulfat dan umumnya digunakan sebagai bahan tambahan pada industri minyak dan gas serta industri kimia. Kedua mineral ini memiliki sifat fisik dan kimia yang mendukung berbagai pemanfaatannya.
Aspal dan barit merupakan mineral yang banyak dimanfaatkan. Aspal berasal dari bahan hidrokarbon yang bersifat melekat dan digunakan sebagai bahan pengikat agregat pada pembuatan jalan. Barit mengandung barium sulfat dan umumnya digunakan sebagai bahan tambahan pada industri minyak dan gas serta industri kimia. Kedua mineral ini memiliki sifat fisik dan kimia yang mendukung berbagai pemanfaatannya.
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN (TTA 237) ASPAL • Aspal berasal dari bahasa inggris berupa Asphalt atau pitch yang artinya bahan lekat, • Pengertian Menurut American Society for Testing and Material (ASTM) Aspal atau bitumen adalah suatu material Bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), yang berwarna coklat tua sampai hitam, padat atau semi padat yang terdiri dari bitumen-bitumen yang terdapat di alam atau di peroleh dari residu minyak bumi, tahan terhadap air, bersifat Termoplastis dan , bersifat viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat cukup pemanasan dan sebaliknya. • Sifat viskoelastis inilah yang membuat aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya Pada dasarnya aspal terbuat dari suatu rantai hidrokarbon yang disebut bitumen, oleh sebab itu aspal sering disebut material berbituminous. Komposisi utama dari aspal sendiri merupakan hidrokarbon dengan atom C>40. SIFAT ASPAL • Sifat thermoplastic Viskositas kekentalan aspal berubah-ubah sesuai perubahan suhu • Daya tahan (durabilitas) Daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat penngaruh cuaca selama masa pelayanan jalan • Sifat adhesi dan kohesi Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal. • Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan tetap pada tempatnyasetelah terjadi pengikatan. JENIS ASPAL Aspal Alam Aspal Buatan • Aspal Minyak • Batuan Aspal (Rock Asphalt) Aspal hasil destilasi minyak bumi Aspal Buton • Tar • Aspal Danau (Lake Asphalt) Hasil destilasi dari materila organik Aspal Bermudez, Trinida seperti batubara dan kayu (tidak umum digunakan, peka terhadap perubahan temperatur dan beracun) ASPAL ALAM • Aspal alam terbentuk karena adanya pengaruh tektonik terhada batuan yang mengandung minyak bumi didalam batuan induk kemudian bermigrasi melalui dasar dan mengimpregnasi batuan sekitarnya, yaitu batuan gamping dan batu pasir • Aspal alam biasanya diperoleh di area pegunungan seperti di Indonesia tepatnya di Pulau Buton yang dikenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton) dan ada pula aspal yang diperoleh berupa aspal danau di wilayah Trinidad ASPAL ALAM Contoh Aspal Alam : 1. LAKE ASPALT • Aspal ini secara alamiah terdapat di danauTrinidad,Venezuella dan Lawele. • Aspal ini terdiri dari bitumen, mineral dan bahan organik lainnya. • Aspal sangat keras karena dalam pemakaiannya aspal ini dicampur dengan aspal keras yang mempunyai angka penetrasi yang tinggi dengan perbandingan tertentu sehingga dihasilkan aspal dengan angka penetrasi yang diinginkan. 2. ROCK ASPHALT • Aspal batu Kentucky dan Buton adalah aspal yang secara alamiah terdeposit di daerah Kentucky, USA dan di pulau Buton, Indonesia. • Aspal dari deposit ini terbentuk dalam celah-celah batuan kapur dan batuan pasir. • Aspal yang terkandung dalam batuan ini berkisar antara 12 - 35 % dari masa batu tersebut LAKE ASPHALT ASPAL BUTON • Gambar disamping adalah keberadaan aspal di selatan pulau buton • Aspal yang ditemukan di daerah Pulau Buton ini terutama berkaitan dengan satuan batuan berumur Tersier seperti Formasi Sampolakosa dan Formasi Tondo. Kedua satuan batuan tersebut terutama disusun oleh batupasir dan batugamping, dalam hal ini cocok sebagai perangkap dari minyak yang terbentuk, mengalir dan bermigrasi hingga mencapai batuan dari Formasi Tondo maupun Formasi Sampolakosa • Aspal tersebut masuk kedalam pori-pori batupasir maupun rekahan yang terdapat dalam batugamping. Di daerah Kabungka, Buton, aspal masuk kedalam rekahan batugamping, seperti yang terungkap dari hasil analisa kimia, dimana kandungan CaC03 sangat tinggi sekitar 81.62 % hingga 85 % ASPAL BUTON SIFAT KIMIA ASPAL • Susunan struktur internal aspal sangat ditentukan oleh susunan kimia molekul- molekul yang terdapat dalam aspal tersebut. • Susunan molekul aspal sangat kompleks dan di dominasi (90- 95% dari berat aspal) oleh unsur karbon dan hidrogen. Oleh sebab itu, senyawa aspal seringkali disebut sebagai senyawa hidrokarbon. • Sebagian kecil sisanya (5-10%), dari dua jenis atom, yaitu heteroatom dan logam. KOMPOSISI ASPAL • Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek, sangat sukar memisahkan molekul-molekul yang membentuk aspal tersebut • Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan maltenes • Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam heptane. • Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, dan larut dalam heptanes • Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda • Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari banyak faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan dan ketebalan aspal dalam campuran. ASPAL BUATAN • Aspal Minyak Diperoleh dari destilasi atau penyulingan minyak bumi aspal dengan berbagai kadar, volume lebih besar dan lebih ekonomis daripada aspal alam • Tar Hasil destilasi dari materila organik seperti batubara dan kayu (tidak umum digunakan) ASPAL MINYAK • Proses Penyulingan minyak bumi untuk menghasilkan aspal • Proses Penyulingan minyak bumi untuk menghasilkan aspal MANFAAT ASPAL • Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas. (water proofing, protect terhadap erosi) • Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat. • Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya. • Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara keduanya. • Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler. BARIT • Barit berasal dari bahasa Yunani, yaitu barys yang berarti berat. Barit dikenal dengan nama lain baryte, heavy spar, atau tiff. Mineral ini mulai dikenal dan diusahakan secara komersial pada awal abad ke-19 • Barit memiliki komposisi kimia BaSO4 , merupakan senyawa barium dan sulfat. Dalam industri perminyakan, barit merupakan salah satu komponen yang lumpur bor yang sangat penting. Penggunaanya mencapai 85 – 90% dari produksi barit didunia. Sisanya (10 – 15%) digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kimia barium, bahan pengisi dan pengembang, pigmen, dan bahan penyerap radiasi. BARIT KETERBENTUKAN BARIT • Berdasarkan cara terbentuknya, terdapat empat jenis cebakan barit, yaitu : a. Metasomatik b. Residual (eluvial atau koluvial) c. Sedimen Volkanik d. Eksogen KETERBENTUKAN BARIT Jenis Cebakan Cara Terbentuknya Karakteristik Terbentuknya Bentuk Cebakan
Terjadinya reaksi antara
Intrusi larutan hidrotermal BaCL2 , BaS dan air Vein, Lensa-lensa, dan Metasomatik yang bersifat asam dan hidrotermal dengan air breksi barit alkalis (metasomatisme) radose yang mengandung ion SO4.
Terjadi pelapukan terhadap
Lapisan yang terdiri atas Residu (Eluvial atau Pelapukan kimia yang batuan yang mempunyai material lapuk (dekat ketahanan rendah (batuan Koluvial) disertai dengan pengayaan karbonat) yang permukaan) dan bongkahan mengandung urat barit
Terjadi reaksi antara unsur-
unsur Ba dengan unsur H2S Pengisian rongga dengan yang berasal dari Lensa-lensa (ketebalan 1,5 Sedimen Volkanik cara bereaksi batuan majir penguapan air laut ataupun – 6 cm) (replacement) sumber air panas. H2S H2SO4 BaSO4
Pengisian rongga dengan Terjadi pengisian pada
Eksogen cara bereaksi batuan majir rongga yang terdapat pada Lensa-lensa, urat dan pod (cavity filling) batu gamping SIFAT FISIK & KIMIA BARIT • Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik BaO 65,7 % SO3 34,3 % yang semuanya dapat memberikan bermacam-macam warna pada barit. Berat Molekul 233,34 Warna kristal brit murni adalah putih Isotop 135, 136, 137, 138 atau abu-abu. Klas kristal Orthorombik • Sebagai unsur barium (Ba), barit juga dijumpai sangat terbatas dalam felspar Bentuk kristal Tabular (3% BaO), plagioklas (7,3% BaO), Kilap Mutiara – kaca muskovit (9,9 % BaO) dan biotit (6- 8% BaO). Kekerasan (skala 2,5 – 3,5 mohs) • Barit juga dijumpai sebagai mineral Berat jenis 4,3 – 4,6 ikutan (gangue mineral) terutama pada cebakan logam sulfida, seperti timah Warna Putih (murni) hitam, emas, perak, tembaga, dan Konduktivitas arus DC 9,8 E-8 Mho/m fluorit, serta dalam cebakan mineral tanah jarang Permitimitas relatif 10,03 Faraz/m POTENSI CADANGAN BARIT • Daerah Omesuri, Lebatukan, dan Buyasari; Flores Timur Cadangan barit di daerah ini termasuk jenis cebakan metasomatis, yang terbentuk sebagai hasil intrusi larutan sisa-sisa magma yang mengandung barit dan menerobos serta mengisi rekahan- rekahan pada batuan beku asam dan zona tufa andesit. cebakan barit yang terbentuk adalah berupa urat-urat barit (fissure vein). Di daerah buyasari, urat barit mempunyai ketebalan 0,01-1,85 m dan panjang 25-50 m, dengan jumlah cadangan perkiraan sebesar 8,50 ribu ton dan kadar 40-78% BaSO4. di daerah omesuri dan lebatukan, ukuran urat barit bervariasi, dengan jumlah cadangan terukur sebesar 308 ribu ton dan kadar 87% BaSO4 serta berat jenis 4,2. • Pulau Wetar, Maluku Selatan Cadangan barit di daerah ini termasuk jenis cebakan sedimen vulkanik, yang mengandung unsur emas dan perak yang sangat tinggi. Proses mineralisasi cebakan barit di daerah ini terjadi dalam tahap hidraulik breksia laterit dan vulkanklastik. Bentuk cebakan barit berupa pod yang tersemen dalam vulkanik laterit oleh mineral kuarsa, limonit, hematit, dan lempung. Jumlah cadangan barit sekitar 2 juta ton yang merupakan cadangan terukur, dengan kadar rata-rata 40% BaSO 4. • Kendawangan, Kalimantan Barat Cadangan barit di daerah ini termasuk cebakan eksogen. Bentuk cebakan berupa urat dan pod berwarna putih hingga abu-abu, yang mengisi celah-celah pada batu gamping berwarna abu-abu hingga coklat kotor. Urat barit yang dijumpai mempunyai ketebalan 0,01-0,07 m dengan jumlah cadangan tereka sebesar 1,7 juta ton. PENGOLAHAN BARIT KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI Barit untuk Lumpur Pemboran, selain memiliki berat jenis yang yan tinggi, barit juga memiliki sifat abrasif rendah, tidak larut dalam air ataupun asam. Fungsi barit didalam lumpur sebagai bahan pemberat yang bertujuan untuk meningkatkan bobot lumpur pemboran pada volume tetap. Kimia Barium, (barium sulfida, barium karbonat, barium sulfat, lithopone, barium klorida, barium hidroksida, dll) Bahan pengisi dan Pengembang, (cat, plastik dan karet, bahan tahan goresan) Pelindung Radiasi, digunakan sebagai bahan agregat untuk campuran semen berfungsi untuk pelindung radiasi pada reaktor nuklir TUGAS RESUME 1. JENIS ASPAL MINYAK BERDASARKAN BAHAN DASAR DAN BENTUKNYA 2. KEGUNAAN BARIT UNTUK LUMPUR PEMBORAN DAN Bahan pengisi dan Pengembang, (cat, plastik dan karet, bahan tahan goresan)