Anda di halaman 1dari 63

LECTUR 6

ERBENTONIT
BELERANG &

PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN


(TTA 237)
BELERA
NG
BELERA
NG
• Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam SPU yang memiliki
lambang S dan nomor 16. Belerang merupakan unsur non logam
yang tidak berasa, belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah
zat padat kristalin berwarna kuning, belerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau mineral mineral sulfida dan sulfat.
• Belerang mempunyai
di indonesiaunsur
banyak terdapat
penting di kehidupan
untuk daerah gunung
dan berapi,
selain terdapat
ditemukan dalam dalam bentkamino.
bentuk asam senyawa logam dalam bentuk
senyawa logam dalam belerang, belerang digunakan terutama
untuk membuat asam sulfat, sedangkan pada industri ban
digunakan untuk vulkanisasi karet yang bertujuan menambah
tegangan serta kekuatan, selain itu belerang digunakan dalam
pembuatan pupuk, bubuk mesiu, korek api, insektisida, dan
fungsida.
GENESA
BELERANG
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang
berarti batu yang mudah terbakar. Belerang juga
• terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu
bara. Dalam keadaan bebas, umumnya belerang
terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam
bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam
bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2),
gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang
terkandung dalam gas alam seperti H2S dan SO2.
Biasanya belerang terbentuk dengan proses
sublimasi
.
EKSTRAKSI
BELERANG
• Proses Frasch
•Cadangan
bawah tanah
belerang
biasanya
terdapat
pada
kedalaman
antara 150-
750 m dan
tebalnya kira-
kira 30 m.
Pipa
berdiameter
20 cm
EKSTRAKSI
BELERANG
• Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan
dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi
reaksi:
• HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS-
• Setelah dipisahkan, campuran kemudian
dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas.
Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen
untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas
SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa
membentuk belerang dan air.
DAMPAK
BELERANG
• Belerang bersifat mudah terbakar yang
menghasilkan gas belerang dioksida. Gas ini
dapat menyesakkan pernapasan dan
menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar,
belerang dioksida dapat merusak saluran
pernapasan dan menimbulkan radang
tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
• Efek utama dari belerang dioksida dalam
atmosfer adalah kecendrungan untuk teroksidasi
menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
PEMANFAATAN
BELERANG
• Bahan Pembersih Air
• Belerang dapat merubah karakteristik air, sehingga
sangat berguna bagi perusahaan pengolahan air.
Belerang tersebut dapat menetralkan air keruh yang
mengandung
• Digunakan berbagai
dalam jenisBaja
Produksi bibit kuman.
• Dalam produksi pengolahan baja membutuhkan panas
hingga 1500 derajat celsius. Untuk itu dibutuhkan
belerang agar panas bisa maksimal dan ditambah
Penambahan bubuk belerang juga membuat baja lebih
sumber panas lainnya
mudah dibentuk seperti
menjadi minyaklebih
komponen bumikecil.
atau timah.
PEMANFAATAN
BELERANG
• Bahan Pembuatan Korek Api
• Belerang merupakan bahan utama untuk pembuatan korek
api.
lebihInigelap
dikarenakan adanya asam
dan mengkilap dapat sulfat yangpanas
memicu berwarna
yang
sangat tinggi sehingga menimbulkan percikan api. Untuk
batangnya menggunakan kayu pinus.
• Komponen Produksi Pupuk
• Belerang yang berasal dari sumber alam tidak dapat
digunakan secara langsung. Tetapi harus dirubah dengan
metode proses pembakaran khusus ke dalam bentuk asam
sulfat. Setelah terbentuk asam sulfat, maka bisa digunakan
untuk campuran pembuatan beberapa jenis pupuk
• pertanian. Contohnya fosfat dan ammonium sulfat.
.
PEMANFAATAN
BELERANG
• Campuran Bahan Pembuatan Aspal
• Salah satu bahan yang digunakan
dalam produksi aspal yaitu
belerang. Aspal yang didapat dari
sumber alam harus melewati
• tahap pengolahan. Pemberian
• belerang membuat lapisan aspal
menjadi bersifat mengikat, lebih
elastis, dan meningkatkan
kualitas aspal. Sehingga aspal
menjadi tahan lama dalam aplikasi
pembuatan jalan raya.Komponen
Produksi Pupuk
Campuran Bahan Pewarna
PEMANFAATAN
BELERANG
• Campuran Bahan Kosmetik
• Jika selama ini kamu mengetahui bahan kosmetik
hanya berasal dari ekstrak buah-buahan atau sayuran,
maka perlu diketahui juga jika belerang dapat
digunakan sebagai bahan kosmetik atau produk
perawatan kecantikan. Hal ini disebabkan karena
adanya kandungan senyawa di dalam belerang yang
dapat membunuh kuman yang menyebabkan jerawat,
virus penyebab kudis dan penyakit kulit lain. Bahkan
belerang dapat membunuh jamur penyebab panu,
kudis dan kurap, karena mengandung zat keratolitik.
PENGOLAH BELERANG PROSES
AN FRASSCH
PENGOLAH BELERANG PROSES
AN CLAUS
BENTONI
TE
BENTON
IT
• GEOLOGI
• PERTAMBANGAN
• KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI
• PERKEMBANGAN DAN PROSPEK BENTONIT DI
INDONESIA
BENTONIT
• Bentonite terbentuk dari abu vulkanik, yang
merupakan clay yang sebagian besar terdiri dari
montmorillonit dengan mineral- mineral seperti
kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral
lainnya.
• Unsur
(Na,Ca)0.33(Al,Mg)2Si4O10(OH)2·(H2O)
SILICATES

Tectosilicates P hyllosilicates Other silicates


(Framework silicates) (Sheet
• Zeolites silicates)
• Quartz I
• Feldspars


1 :1 Phyll
Kaolinite-
serpentine
osilicates 2:1 Phyllosilicate
s
2:1 Inverted ribbons
• Sepiolite
• Palygorskite
(attapulgite)

Kaolinite
subgroup
• Kaolinite Talc-Pyrophyll Smectites Vermiculite Chlorites Micas
• Halloysite ite s
• Dickite
• Nacrite

Serpentine Dioctahedral
Dioctahedral
subgroup smectites
micas
• Chysotile • Montmorillonite • Muscovite
• Antigo rite • Beidellite • lllite
• Lizardite • Nontronite • Phengite
• etc. • etc.
Trioctahedral Trioctahedral
smectites micas
• Saponite • Biotite
• Hectorite • etc.
• Sauconite
BENTONIT
• Na- BENTONIT DAN Ca-BENTONIT, adalah bahan galian
yang cukup banyak dibutuhkan oleh sektor industri

“Na bentonite ( swelling bentonite )”


• Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali
apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi
beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna
putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar
matahari akan berwarna mengkilap. Penggunaan yang utama
adalah untuk lumpur (bor) pembilas dalam kegiatan
pemboran, pembuatan pellet biji besi, penyumbat kebocoran
bendungan/kolam.
BENTONIT
“Ca bentonite ( non-swelling bentonite )”
• Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila
dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di
dalam air, tetapi secara alami atau setelah
diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik.
Dalam keadaan kering berwarna abu- abu, biru,
kuning, merah, coklat.
BENTON
IT
• Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat,
pengisi, lumpur bor, sesuai sifatnya mampu
membentuk suspensi koloidal setelah bercampur
dengan air.
• Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai
bahan penyerap.
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
• Secara umum keterbentukan bentonit terdiri dari 4
macam:
1. Hasil pelapukan
2. Hasil hidrotermal
3. Akibat transformasi
4. Akibat sedimentasi
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
•Hasil
Faktor utama pembentukan endapan bentonit hasil
pelapukan
pelapukan adalah kondisi komposisi mineral batuan,
komposisi kimia dan kondisi air pada batuan asalnya dapat
juga dipengaruhi iklim, relief, tumbuhan yang berada di
• atas
batuan
Mineral penting dalam pembentukan lempung adalah
• plagioklas, kalium-felspar, biotit, muskovit, serta relatif
sedikit kandungan senyawa alumina dan ferrimagnesia
Pembentukan bentonit hasil pelapukan diakibatkan adanya
reaksi ion-ion hidrogen yang terdapat dalam air tanah
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
•Hasil
Larutan hidrotermal bersifat asam dengan kandungan
Hidrotermal
klorida, belerang, karbon dioksida dan silika. Komoposisi
berubah karena bereaksi dengan batuan gamping. Larutan
alkali akan terbawa keluar dan bersifat basa serta akan
tetap
bertahan selama unsur alkali dan alkali tanah tetap selama
proses hidrotermal berlangsung, jadi selama proses

hidrotermal berlangsung akan terjadi perubahan daerah
yang asam menjadi basa
Pada proses alterasi yang relatif lemah mineral-mineral asal
menentukan hasil alterasi tersebut. Mineral yang kaya
magnesium cenderung membentuk klorit. Kehadiran unsur
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
•Akibat
Endapan bentonit hasil transformasi / devitrikasi
Transformasi
debu gunung api terjadi dengan sempurna apabila
debu diendapkan didalam cekungan seperti danau
atau laut. Mineral gelas gunung api lambat laun
akan mengalami devitrikasi seperti endapam
piroklastik di laut tengah dekat gunung vesuvius
dan silia, monmorilinit dijumpai pada endapan
resen disekitar kepulauan azores yang vulkanis
GEOLOGI (MULA JADI
BENTONIT)
•Akibat
Monmorilonit bisa juga terjadi sebagai endapan
Sedimentasi
sedimen dalam kondisi basa (alkalin). Mineral hasil
sedimentasi terbentuk dalam cekungan dan bersifat
basa dan tidak berasosiasi dengan tufa, seperti
atapulgit, sepiolit, mon-morillonit, karbonat, silika
pipih,
fosfat laut dan sebagainya. Lingkungan ini banyak
mengandung larutan silika yang terendapkan dalam
bentuk flint, kristobalit, atau senyawa alumunium dan
magnesium.
MINERALOGI
BENTONIT
• Bentonit adalah istilah dari mineral lempung
montmorillonit yang dikenal dalam dunia
perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral

Bentonit berdasarkan kandungan alumunium
silikat
• hydrous dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
activated clay dan fulle’s earth.
Activated clay adalah lempung yang kurang
• memiliki daya pemucat tetapi dapat ditingkatkan
melalui pengolahan sebeum digunakan
Fuller’s earth dapat digunakan dalam fulling atau
MINERALOGI BENTONIT
Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu :
• Tipe Wyoming (Na Bentonit – Swelling Bentonite)
• Mg, (Ca-Bentonit– Non Swelling Bentonite).

Tipe Wyoming (Na-Bentonit – Swelling Bentonite)


• Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali
apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa
waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau
cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan
berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi,
suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat
diaktifkan,
posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+).
Penggunaan yang utama adalah untuk lumpur (bor) pembilas
dalam kegiatan pemboran, pembuatan pellet biji besi,
penyumbat kebocoran bendungan/kolam.
MINERALOGI BENTONIT
Mg (Ca-Bentonit - Non Swelling Bentonite)
• Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila
dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di
dalam air, tetapi secara alami atau setelah
diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik.
Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah,
suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi
pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion
kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering
bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru,
kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit
dalam proses pemurnian minyak goreng perlu
aktivasi terlebih dahulu.
Eksplorasi
Bentonit
• Hal yang dilakukan pada eksplorasi bentonit yaitu
pemetaan dan pembuatan sumur uji atau
pemboran.
• Pada eksplorasi detail pembuatan peta dilakukan
dalam skala lebih kecil (1: 1.000), dan jarak titik
sumur uji atau pemboran lebih dekat.
Eksplorasi
Bentonit
a. Pemetaan
Pemetaan dilakukan untuk membuat peta topografi dan
mempelajari situasi daerah untuk menunjang kegiatan
eksplorasi.
Pengukuran dilakukan dengan alat ukur theodolith pada
area yang diinginkan. Dilakukan juga penentuan dan
Dari hasil pengukuran, lalu dibuat peta
pengukuran lokasi titik bor atau sumur uji
topografi dan situasi dengan skala diinginkan yang
menggambarkan letak titik sumur uji atau titik bor,
tempat penggalian endapan, penyebaran endapan, jalan,
dan lain-lain.
Eksplorasi
Bentonit
b. Pembuatan sumur uji, atau pemboran
• Pembuatan sumur uji atau pemboran dilakukan untuk
mengetahui sebaran endapan secara lateral dan
vertikal, tebal endapan, tebal lapisan tanah penutup,
struktur batuan, dan data lain melalui pengambilan
conto, pengukuran stratigrafi endapan, serta hasil
• analisis contoh tersebut di laboratorium.
Dari hasil pemeriksaan uji conto di laboratorium
dapat
diketahui kualitas dan kuantitas endapan bentonit,
penyebaran serta ketebalan tanah penutupnya. Lalu,
data tersebut dievaluasi, sehingga dapat ditentukan
Eksplorasi
Bentonit
• Kebanyakan endapan bentonit terdapat dekat
dengan permukaan tanah atau ada yang sudah
itu
tersingkap akibat proses pelapukan, oleh karena
penambangan dilakukan dengan cara
penambangan terbuka
• Lapisan tanah atas dikupas dan dipindah ke suatu
tempat penimbunan, yang akan digunakan untuk
menimbun daerah endapan bila selesai ditambang,
sehingga bekas penambangan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan lain.
Keterdapatan Bentonit
Endapan bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian
P. Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih
dari 380 juta ton, serta pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-
bentonit).

Beberapa lokasi yang sudah dan sedang dieksploitasi, yaitu di


Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain. Indikasi endapan
Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan; Sorolangun-Bangko;
Boyolali.Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi
(filler), lumpur bor, sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental
setelah bercampur dengan air.

Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan penyerap.


Untuk lumpur pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain,
yaitu atapulgit, sepiolit dan lempung lain yang telah diaktifkan.
Keterdapatan Bentonit
Sampai saat ini, produsen Na-bentonit bukan sebagai
produsen tambang tetapi hanya sebagai pemasok saja,
walaupun ada, jumlah dan kontinuitas produksi dapat
dikatakan tidak pasti, sehingga pertumbuhan tahunannya
sulit untuk dievaluasi. Kebutuhan Na-bentonit di dalam
negeri dipakai dalam kegiatan pemboran menengah dan
pemboran dalam.

Sebaliknya, produsen dan produksi Ca-bentonit


berkembang cukup pesat. Produsen Ca-bentonit
sebagian besar berada di kota besar di P. Jawa, sesuai
dengan keberadaan industri pemakai utama bentonit.
Potensi Cadangan
• Potensi endapan bentonit di Indonesia cukup besar dan
tersebar di beberapa lokasi, yaitu di Pulau Jawa dan
Sumatera dengan jumlah cadangan lebih dari 380 juta
ton. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk daerah Jawa Barat, endapan bentonit ditemukan
di daerah Sukabumi, Garut, Sumedang, Bogor dan
• Indonesia dan Malaysia termasuk negara produsen
Tasikmalaya.
utama minyak kelapa sawit dunia. Pada tahun 1995,
produksinya masing-masing mencapai 4,35 juta ton dan
7,60 juta ton minyak kelapa sawit. Industri ini
merupakan konsumen terbesar bentonit, sebagai
bahan pemucat minyak kelapa sawit mentah
UNITE
D
STATE
S
UKRAINE

UNITE Pa c i ti c
D Ocean
STATES

MEXIC
Pa ci i, t· O
O cca n

Indian
Ocean

COUNTRIES
(In
PRODUCTION
·ooo metric tonnes)
COUNTRIES PROD UCT IO N
(In '000 metric tonnes)
..
UM ed States 4,000 81-azll 245
Turkey 1,050 Spain 16
Greece 860 It aly 5150 0 3000 6000K m
Mexico 520 Czech 12
Germany 380 Rept.1bllc
Other Countries 0
2,400
Ukraine 32
0
Peninbunan T.arY h I_ I
I Pen u \ J p I n ggalian T al'lilh
Pe
Penllllp

,....----. Pe masaran
' dalam Bentuk
Penggalian
raw m ateri al
Endapan Bent:onit

,.
Pe� ngurtan �
I
II
Lok.asi Pabrik
Pe ngol.Jl\an I

'
Lahan Bekas Penger nga n
T.am� ng

'
Penimt>ul'liln
Kembali den! Proses
Jan Tanah Pe ng>I al\anlaktivasi
Penut:up

•• '
Reklarnasi Pe masaran

3agan 2.1
Tahapan
Pen&111b.angan
Endipan Bentonit
Pengolahan Bentonit
Hasil penggalian endapan bentonit dari tambang
berupa bongkah-bongkah, (raw material) diangkut
dengan truk ke pabrik untuk diolah melalui beberapa
tahapan proses, yaitu penghancuran, pemanasan,
penggilingan dan pengayakan.
Calclnatlon
lo
produce
water�sta
ble
PrO<lJc gtanu,e Ca·bentonite
t s powders
Pengolahan Bentonit
Pengembangan Bentonit
Bentonit mempunyai sifat menyerap sebab
ukuran partikel koloidnya amat kecil dan
memiliki kapasitas permukaan ion yang tinggi.
Pengembangan bentonit disebabkan oleh
adanya penggantian isomorphous pada
lapisan oktohedral (Mg oleh Al) dalam
menghadapi kelebihan muatan di ujung kisi-
kisinya.
Pengolahan Bentonit
Aktivasi Bentonit
Aktivasi bentonit bertujuan untuk menaikkan daya adsorpsi dan
memperoleh sifat bentonit yang diinginkan.
Montmorillonit memiliki struktur ber-tingkat dan kapasitas pertukaran
ion yang aktif di bagian dasar. Oleh karena itu, strukturnya dapat
diganti seperti struktur bagian dasar, yaitu dengan penambahan
asam agar terjadi penggantian ion-ion K+, Na+ dan Ca+2 dengan
H+ dalam ruang interlamelar, dan akan melepaskan ion-ion Al+3,
Fe+3 dan Mg+2 dari kisi strukturnya sehingga lempung lebih aktif.
Pengolahan Bentonit
Aktivasi Bentonit untuk Lumpur Bor
Aktivasi bentonit untuk lumpur bor adalah proses merubah Ca-
bentonit menjadi Na-bentonit dengan cara penambahan
alkali, yaitu sodium karbonat (NaCO3) dan sodium hidroksida
senyawa
(NaOH). Dengan aktivasi ini diharapkan terjadi perubahan sifat
hidrasi, dispersi, reologi, swelling, dan sifat lainnya dari bentonit,
sehingga dapat digunakan untuk lumpur bor.
Agar reaksi lebih sempurna perlu diperhatikan aspek waktu
kontak, penekanan dan aspek lainnya.
Benton it dari Preparasi/reduksi
Tambang WlYUJl

Pengayakan
(10 mm)

Pengeringan dengan Pengayakan


Burner (Smm)
(1- S jam)

-5rr
Penggilingan Pengeringan dengan Pengeringan dengan
Burner Burner
(1 jam) (1 jam)

Pengayakan dengan
#200�

Penggilingan Produksi

+200,r-e: -200�
Cla66ifying

Bagan 2.2
Pfoaee Pen9<>1!
1113n BentOOlt
Properties &
Applications
• Thixotropy
• Can be semi-solid at rest, but
will be liquid when agitated
• Used as a thickening and suspension agent in paints,
dyes, and varnishes

(KSGS 2002)
Kegunaan
1. Bentonit sebagai bahan penyerap
(adsorbent), pemucat minyak kelapa
sawit, bahan anti air (waterproofing)
2. Bentonit sebagai Katalis
Penggunaan lempung sebagai katalis telah
lama diperkenalkan, yaitu pada proses
perengkahan minyak bumi dengan
menggunakan mineral monmorillonit yang
telah diasamkan.

3. Bentonit sebagai Bahan Penukar Ion


Pemanfaatan bentonit sebagai penukar ion
didasarkan pada sifat permukaan bentonit
yang bermuatan negatif, sehingga ion-ion
dapat terikat secara elektrostatik pada
permukaan bentonit.

4. Sebagai tambahan makanan ternak


5. Bentonit sebagai lumpur Bor
Bentonite dipergunakan juga
untuk penahan longsor tanah
pada saat melakukan
pengeboran pada pekerjaan
borepile, dengan memasukkan
bentonite pada lubang yang di
bor kemudian tunggu berapa
saat dan lakukan kembali
supaya
bentonitenya bisa memperkeras Bentonite is a clay that has a particulary useful
characteristic. It can absorb many times its weight in
permukaan dinding tanah yang water. It is useful in drilling wells because water mixed
di bor with bentonite tends to coat the walls of the hole and
keep it from collapsing
6. Bentonit untuk Industri kosmetik
Untuk dapat digunakan dalam
industri kosmetik, bentonit harus
memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
• Mengandung mineral magnesium
silikat (Ca-bentonit)
• Mempunyai pH netral
• Kandungan air dalam bentonit
adalah < 5 %
• Ukuran butiran adalah 325 mesh
Bentonite Clay
10 H e a l t h Benefits & Uses
shampoo cuts & scrapes
de o d o ra food poisoning
nt burns
facial bug bites
mask
diges ive issues
toothpast
e
derox bath
Properties &
Applications
• Cohesion
• Binder and pelletizer
• Ironworks: ore pellets for
feeding into furnaces, and
as a binder in casting sand
molds

(MiningLife 2005)
Properties &
Applications
• Absorption / Adsorption
• Can absorb several times it dry weight in water
• Pet litter, impermeable clay liners, wastewater
treatment, detergent purification, paper pulp
purification, de-inking

(IMA-NA 2007)
Properties &
Applications
• Inertness
• Won’t kill you to eat it!
• Filler in pharmaceuticals, animal feed, and cosmetics
• Purifier and clarifier in beer, wine, and honey

(WSGS 2007)
Properties &
Applications
• Viscosity and Plasticity
• Drilling: vertical and horizontal
• Lubricates the bit, seals the walls of the borehole,
removes drill cuttings
• Additive in Portland cement, mortars, and specialized
plasters

(WSGS 2007) (IMA-NA 2007)


Bentonite as a Value-Added Commodity
• Bentonite is not often taken straight from the
ground to market.
• Much purification is often undergone to specialize
the product
• Sieving (for granular bentonite)
• Milling (fine and superfine
• powdered bentonite)
• Removal of associated gangue minerals
• Treated with acids (“bleaching earths”)
Treated with organics (“organoclays”)
Bentonite Producers & Refiners
• AMCOL International (miner, refiner, large producer
of bentonite products)
• Aqua Technologies (organoclay water treatment)
• Black Hills Bentonite LLC (miner and 1st-stage
refiner)
• BPM Minerals LLC (producer)
• CETCO (special-purpose bentonite products)
• Montana Bentonite LLC (producer and refiner)
• …and MANY others
Production Methods
• Drilling & Sampling
• Soil Profiling (to aid in
speedy recovery after
reclamation)
• Topsoil & Overburden
removal (usual with
scrapers)

Quarrying with loader &
truck

Only economic to mine
bentonite with no more
than 50 feet of overburden
(WMA-Minelife 2007)
Simplifie Bentonite Mil Flow-
d l Chart

(WMA Minelife, 2007)


World Reserves and Production Statistics
• Reserves of all clays use d
by man are extremely
large, and are thought t o
be inexhaustible on
human timescales
• As a result, no concrete
measurements of world
reserves have been
performed
• It is still a very lucrative
sector. US production in
2005 amounted to 42
million tons worth $1.7 (Numbers are in thousands of metric tons)
billion
(USGS 2007)
Worldwide Distribution

(Mindat 2007)
(USGS 2005)

End Use
Statistics
Works Cited
• Industrial Minerals Association of North America, www.ima-na.org, (Accessed March 23, 2007).
• Kansas State Geological Survey,
http://vulcan.wr.usgs.gov/Livin
gWith/VolcanicPast/Notes/bent
• onite.html
, (Accessed March 27, 2007).
• Mindat, http://www.mindat.org/min-9141.html, (Accessed March 27, 2007). MiningLife Media,
http://www.mininglife.com/commodities/Bentonite.asp, (Accessed March 25, 2007).
• WMA-Minelife, http://www.wma-minelife.com/bent/bentmine/bentmine.htm, (Accessed March 27,
2007).
• Wyoming State Geological Survey, http://www.wsgs.uwyo.edu/minerals/bentonite.aspx, (Accessed
March 27, 2007).

USGS, http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/clays/, (Accessed March 27, 2007).
USGS, 2005, Bentonite statistics, in Kelly, T.D., and Matos, G.R.,comps., Historical statistics for
mineral and material commodities in the United States: U.S. Geological Survey Data Series 140,
available online at http://pubs.usgs.gov/ds/2005/140/ . (Accessed March 27, 2007.)

Anda mungkin juga menyukai