PENGECORAN LOGAM
PRADOTO AMBARDI
Teknik Metalurgi - Unjani
1
Teknik Pengecoran ?
2
Bahan baku Tungku peleburan
Pola Ladle
Sistem
pengolahan pasir Pembuatan cetakan Penuangan
Pembersihan
3
Proses Produksi Produk Cor
4
I. PASIR CETAK DALAM PROSES PENGECORAN
5
SYARAT PASIR CETAK
• Sifat mampu bentuk dan kekuatan yang baik
• Permeabilitas yang sesuai
• Ukuran dan bentuk butir yang sesuai
• Tahan panas (memiliki stabilitas thermal dan dimensional
yang baik pada temperatur tinggi)
• Tidak bersatu dengan logam (tidak mengalami reaksi
kimia terhadap logam cair)
• Dapat dipakai berulang-ulang
• Komposisi kimia yang cocok dan tidak mudah berubah
• Murah
• Mampu ambruk yang baik
6
Pasir Silika
• Meliputi : Crushed Silica Sand, beach sand, dan river sand. Terdiri dari silika
(SiO2) dalam bentuk quartz dengan pengotor seperti ilmenite (FeO-TiO2),
magnetite (Fe3O4), atau olivine yang tersusun dari magnesium dan ferrous
orthosilicate [(Mg, Fe)2 SiO4)].
• Dapat bereaksi dengan logam cair untuk membentuk terak yang dapat
menyebabkan peristiwa burn-in (terjadinya lapisan kasar dari pasir dan logam
yang melekat pada permukaan coran). Untuk menghindari hal tersebut,
biasanya ditambahkan bahan lain yang dapat menahan temperatur yang lebih
tinggi. Bahan pengikat yang biasa digunakan dalam pembuatan cetakan pasir
dari silika adalah kaolinite, illite, dan bentonite.
7
Sifat-sifat umum pasir silika
• Cukup tahan pada temperatur
tinggi tanpa terjadi penguraian
• Umur pakainya panjang dan murah
• Bentuk dan ukuran butir pasir
sangat beragam
• Koefisien muainya tinggi
• Cenderung melekat pada coran
• Kandungan debunya tinggi
sehingga cukup berbahaya
• Perlu tambahan bahan pengikat
sekitar 8 – 15%
8
Pasir Olivine
9
Pasir Zircon
10
Pasir chromite
• Pasir chromite (FeCr2O4) berbentuk angular dengan
warna hitam.
• Secara kimia tidak reaktif dan sangat refraktori
• Stabilitas thermal dan sifat chilling sangat baik
• Konduktivitas thermalnya lebih besar dari pada pasir
zircon
• Sering mengandung pengotor yang menyerap air
(hydrous impurities), sehingga menyebabkan cacat gas
pada coran dan pinhole.
• Untuk mencegah terjadinya burn-in akibat sintering dan
reaksi dengan logam cair, maka kandungan kalsium
oksida (CaO) dan silikon dioksida (SiO2) harus sangat
rendah.
11
Pasir Aluminium Silicate
Pasir ini (Al2SiO5) terjadi dalam tiga bentuk yaitu:
Kyanite, Silimanite, dan Andalusite. Pada temperatur
tinggi semuanya berubah menjadi mullit dan silica. Oleh
karena itu pasir aluminium silcate yang digunakan pada
pabrik pengecoran dihasilkan dari proses kalsinasi
(calcining) mineral-mineral tersebut. Silika yang ada
dapat berupa cristobalite atau silika amorphous,
tergantung dari siklus sintering yang dilakukan. Pada
proses pengecoran presisi, pasir ini sering
dikombinasikan dengan pasir zircon.
Bentuk butir sangat angular
Sifat refraktorinya sangat baik
Ekspansi thermalnya sangat rendah
Ketahanan terhadap thermal shock sangat tinggi.
12
Kurva ekspansi thermal
beberapa jenis pasir
13
Klasifikasi bentuk butir pasir
14
Penentuan kualitas pasir cetak
• Kandungan lempung (clay)
• Distribusi ukuran dan bentuk butir pasir (AFS – GFN)
• Titik sinter
• Prosentase kalsium karbonat
• Prosentase non-silicious materials
• Kandungan air
• Stabilitas thermal
• Penetuan karakteristik pada kandungan air optimum, diantaranya:
Densitas
Permeabilitas
Kekuatan tekan basah
Kekuatan geser basah
Flowability
Hardness
Kekuatan tarik basah
Kekuatan tekan kering
Dll.
15
UKURAN BUTIR RATA-RATA
DAN ANGKA KEHALUSAN BUTIR PASIR
16
Mold using Increase of cohesive force by
ramming or otherwise ----------------- Green sand mold
clay for the
binder Increase of cohesive force by
drying --------------------------------------- Dry sand mold
17
CETAKAN PASIR BASAH (GREEN SAND MOLD)
• Definisikan : Campuran pasir, bentonit (bahan pengikat), air, dan bahan bantu yang
setelah selesai pengadukan langsung dicetak untuk menghasilkan rongga cor,
kemudian dituangkan logam cair.
• Komposisi : - Pasir : 80 – 90%
- Bentonit : 10 – 15%
- Air : 4 – 5%
- Serbuk grafit : 2 – 3%
18
Pembuatan produk cor melalui cetakan pasir
19
VACUUM MOLDING
20
Keuntungan pembuatan cetakan vakum
• Busa dan debu yang dihasilkan sangat sedikit karena
tidak menggunakan bahan pengikat
• Tidak memerlukan mesin mixer, pembuatan cetakan,
dan pembongkaran cetakan
• Sistem pengolahan pasir menjadi sederhana
• Permukaan coran sangat halus
• Dimensi coran sangat akurat karena cetakan yang
dihasilkan sangat kaku sehingga tidak ada
pergerakkan dinding cetakan
• Pola tidak mudah rusak karena tidak kontak langsung
dengan pasir
21
CETAKAN MAGNET (MAGNETIC MOLDING)
22
Logam cair
Pasir/besi/baja
Pola
23
SHELL MOLDING (CRONING PROCESS)
Komposisi :
Pasir silika
Resin phenolic novalack : 2 – 4% dari berat pasir
Hexamethylene tetramine : 10 – 17% dari berat resin
Calcium stearate : 4 – 6% dari berat resin
Reaksi :
Novalack + Hexamethylene tetramine heat Cured polymer + Amonia
Mekanis curing meliputi perubahan dari satu bentuk plastik padat ke thermoplastic yang
lain, lalu ke thermosetting. Perubahan fisik tersebut harus terjadi secara lengkap dan cepat
sebelum panas (yang dibutuhkan resin untuk curing) mulai menguraikan binder.
Kalsium stearat berfungsi sebagai pelumas dan memberikan flowability cetakan yang baik.
Beberapa bahan imbuh juga diberikan pada saat coating seperti besi oksida yang bertujuan
untuk mencegah retak thermal, memberikan efek chill, dan meminimalisir cacat yang
berhubungan dengan gas.
24
a. Pola logam yang telah dipanaskan dalam oven b. Pola ditempatkan dalam kotak tabur
T = 150 – 300oC
c. Balikkan kotak tabur sehingga pasir cetak d. Balikkan kotak tabur ke posisi semula. Pasir
menimbun pola dan biarkan selama 10 – 70 detik cetak yang tidak mengeras jatuh ke dasar kotak
tabur
25
Investment casting
Keuntungan :
Keterbatasan :
• Dapat membuat produk • Terlalu banyak tahapan dalam
dengan bentuk yang sangat proses pembuatan cetakan
sehingga sulit untuk dilakukan
rumit
otomatisasi
• Dimensi produk sangat
• Biaya operasi pembuatan
akurat dan permukaan hasil cetakan sangat mahal
coran sangat baik dibandingkan dengan teknik
• Biasanya tidak diperlukan pembuatan cetakan lainnya
proses pemesinan • Ukuran produk biasanya
• Dapat digunakan untuk terbatas (biasanya maksimum
semua jenis bahan coran 5 kg)
26
Investment casting processes
27
28
PHENOLIC URETHANE COLD BOX (PUCB)
Komponen :I. Resin phenolic
II. Polimeric isocyanate
III. Gas triethylamin atau dimethyleamine.
Komposisi pasir cetak : Pasir (kadar air maks. 0,2%) dan bahan
pengikat (komponen I dan II) sebanyak 1,5 – 3% dari berat pasir.
Perbandingan antara komponen I dan II sebesar 4 : 6 sampai 5 : 5.
Gas masuk
Filter
Peniupan
pasir cetak
Inti Inti
Gas keluar
Penyekat Larutan penetral
29
CACAT
CORAN
30
CACAT CORAN
31
CACAT CORAN
32
CACAT CORAN
33