Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Penggunaan Pasir Silika dan Zirkon dalam Pasir Cetak

Pasir adalah salah satu bahan utama yang dapat digunakan untuk mengecor logam.
Penggunaan pasir sebagai bahan pembuatan cetakan telah lama digunakan pada teknologi
pengecoran. Sampai sekarang pasir masih digunakan karena alasan keekonomisannya dan
mudah ditemukan di alam. Cetakan pasir adalah cetakan permanen, yaitu cetakan hanya dapat
digunakan untuk sekali pakai. Namun, pasir dapat digunakan lagi untuk membentuk cetakan
baru dengan mencampurnya dengan pasir baru.
Pasir silika (SiO2) adalah jenis pasir yang paling banyak digunakan pada pengecoran
pasir (sand casting). Alasan utama pasir ini banyak digunakan adalah karena mudah
ditemukan dan ekonomis. Silika yang digunakan biasanya dalam bentuk kuartz. Terdapat
pengotor yang biasanya menyertai, seperti ilmenite (FeO-TiO 2), Magnetit (Fe3O4), atau
olivine [(Mg,Fe)SiO4]. Pasir silika baik digunakan untuk membuat cetakan logam yang
memiliki titik leleh rendah. Untuk logam yang mempunyai titik leleh tinggi, pasir ini kurang
cocok digunakan. Pasir silika tanpa tambahan bahan aditif akan mengalami
pemuaian/ekspansi volume pada suhu 573oC yang dapat menyebabkan perubahan bentuk
geometri/distorsi pada benda cor. Pada suhu diatas 870oC, kuartz bertransformasi menjadi
tridymite. Pada suhu lebih dari 1470oC, tridymite bertransformasi menjadi cristobalite.
Cristobalite memiliki densitas yang lebih rendah dari kuartz, karena volumenya lebih besar.
Penambahan aditif merupakan solusi untuk mengatasi ekspansi termal pada cetakan pasir
silika (Menurunkan koefisien muai cetakan). Logam yang dapat dicetak dengan cetakan pasir
silika adalahh alumunium, karena memiliki suhu penuangan yang rendah (600-700oC)
Pasir Zirkon terdiri dari zirconium silikat (ZrSiO4). Pasir ini memiliki stabilitas termal
yang paling baik dibandingkan pasir-pasir cetak yang lain. Pasir zircon memiliki keunggulan
berupa nilai ekspansi termah yang rendah, sehingga pada suhu yang tinggi, cetakan yang
terbuat dari pasir ini tidak mengalami pemuaian yang berarti. Selain itu, pasir ini memiliki
konduktivitas termal dan densitas yang tinggi. Reaktivitas pasir zircon terhadap logam cair
juga rendah. Cetakan yang menggunakan pasir zirkon membutuhkan pengikat yang lebih
rendah dibandingkan pasir yang lainnya dikarenakan bentuk butir pasir zirkon adalah bulat,
sehingga daya rekat antar butir pasirnya kuat. Dikarenakan sifat tahan panasnya, pasir ini
baik digunakan untuk bahan cetakan pada pengecoran logam-logam yang memiliki suhu
penuangan yang tinggi. Cetakan pasir zirkon sering digunakan pada produk-produk cor
berbahan baku baja, kuningan, dan paduan lainnya.
Sumber:
http://meteng.iust.ac.ir/files/mateng/divandari_3a69a/files/0000-Divandari-sand.pdf
https://www.ags.aer.ca/document/ESR/ESR_1971_04.pdf

Anda mungkin juga menyukai