Anda di halaman 1dari 58

Metalurgi Ekstraksi

Untuk menghasilkan logam dari bijihnya, diperlukan suatu proses ekstraksi metalurgi. Karena di
alam bijih logam umumnya dalam bentuk oksida dan sulfida, maka untuk menghasilkan logam
diperlukan reaksi reduksi dan oksidasi.
Proses ekstraksi metalurgi terbagi menjadi dua jalur, yaitu proses hidrometalurgi dan
pirometalurgi. Perbedaan utama kedua proses tersebut terletak pada temperatur proses yang
menyertainya. Proses hidrometalurgi terjadi pada temperatur rendah sedangkan proses
pirometalurgi pada temperatur tinggi. Untuk selanjutnya akan dibahas proses pirometalurgi.
Pirometalurgi merupakan suatu proses pengambilan logam berharga dari bijihnya melalui
temperatur tinggi. Oleh karena itu pada proses ini akan melibatkan pengetahuan tentang bahan
bakar, reaksi-reaksi eksotermik dan perubahan fasa dari padat ke liquid.
Bijih
Bijih adalah perpaduan beberapa senyawa yang ari padanya terdapat kandungan logam yang
dapat diekstraksi secara ekonomis. Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, definisi bijih bersifat
sementara atau tergantung dari waktu dan keadaan pada saat itu.
Yang dimaksud dengan metoda ekstraktif adalah setiap langkah-langkah dari ekstraksi metalurgi
yang menghasilkan logam-logam dengan kemurnian tertentu. Langkah metoda ekstraktif ini
dapat dikatakan konstruktif untuk menghasilkan logam tertentu. Proses ekstrak logam ini juga
dapat dikatakan sebagai Kimia Metalurgi. Hal ini disebabkan karena proses ekstraksi logam
selalu melibatkan reaksi kimia. Sedangkan hasilnya yang berupa logam, dapat berubah kembali
menjadi senyawa kembali.
Langkah-langkah Metoda Ekstraksi :
1.

Proses Ekstraksi

Adalah rangkaian pekerjaan untuk menghasilkan logam dari kumpulan senyawa atau bijih.
2.

Proses Pemurnian

Pekerjaan lanjut dengan tujuan untuk mempertinggi kemurnian logam-logam mentah atau untuk
memperbaiki sifat-sifat logam
Untuk menentukan proses ekstraksi yang akan dikerjakan, maka harus dilihat keadaan-keadaan
sebagai berikut :
o

Sifat-sifat fisik logam

Produk yang akan dihasilkan

Fasilitas yang ada

Keadaan sumber endapan

Bahan baku lain yang diperlukan untuk ekstraksi

Klasifikasi Proses Ekstraksi Metalurgi :


1.

Pirometalurgi

Proses pirometalurgi ini merupakan pengambilan logam dari bijihnya yang umumrnya paling
tua. Proses ini berhubungan dengan temperatur tinggi dan sebagian besar berlangsung sampai
terjadi peleburan. Sifat dari proses pirometalurgi ini cepat (jam).
2.

Hidrometalurgi

Proses ekstraksi logam yang biasanya berlangsung pada temperatur kamar dan melibatkan reaksi
air. Proses hidrometalurgi ini lebih mampu untuk mengolah bijih-bijih yang berkadar rendah.
Proses yang terjadi biasanya pelarutan. Sifat dari proses hidrometalurgi ini adalah lamabt (proses
berlangsung antara hari sampai bulan)
3.

Elektrometalurgi

Proses-proses ekstraksi dan pemurnian yang melibatkan energi listrik sebagai dasar-dasar
ekstraksinya. Prinsip yang digunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia.
Proses-proses hidrometalurgi umumnya berhubungan dengan elektrometalurgi baik secara fisik
maupun kepada penggunaannya. Sedangkan suatu proses pirometalurgi yang pembangkit
panasnya dari energi listrik disebut proses elektrothermik.

Suatu proses ekstraksi metalurgi didasarkan keilmuan sebagai berikut :


o

Termodinamika > Ilmu ini akan menjawab apakah reaksi dapat berjalan atau tidak. Jadi
jika diterapkan pada proses ekstraksi, akan dapat diramalkan apakah proses ekstraksi yang
akan dilakukan dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Kinetika > Ilmu ini akan menjawab berapa lama proses akan berlangsung, karena dari
kinetika akan dapat ditentukan berapa besar laju reaksi yang terjadi. Dan dengan ilmu ini
dapat dirancang dan diupayakan agar laju rekasi lebih besar atau dengan kata lain proses
ekstraksi dapat dipercepat.

Perpindahan panas dan Perpindahan massa

Teknologi Proses > Teknologi proses saat ini berkembang sangat pesat, sehingga tiap
teknologi proses perlu dipelajari dengan detail.

Energi bebas Gibbs (G) merupakan besaran dari pemicu dalam proses termondinamika yang
menyebabkan terjadi atau tidaknya suatu reaksi. Nilai negatif dari G menandakan bahwa reaksi
terjadi secara spontan tanpa adanya energi dari luar, sedangkan jika nilai dari G positif maka
reaksi yang terjadi tidak spontan dan membutuhkan energi agar reaksi tersebut dapat terjadi.
Persamaan dari energi bebas Gibbs, yaitu[1]:
G = H - TH
di mana H (J) adalah entalpi, T merupakan temperatur absolut (K), dan S adalah entropi (JK 1

). Entalpi merupakan nilai dari energi aktual yang terbagi ketika terjadinya suatu reasksi (heat of

reaction). Jika nilainya negatif, maka reaksinya menghasilkan energi, dan sebaliknya jika positif
maka reaksinya membutuhkan energi. Sedangkan entropi merupakan probabilitas dari perubahan
ketidakteraturan atom-atom dalam produk dibandingkan dengan reaktan. Contohnya yaitu jika
terdapat padatan (atomnya teratur) bereaksi dengan liquid (atomnya kurang teratur) dan
menghasilkan suatu gas (sangat tidak teratur) sehingga terjadi delta yang sangat positif pada
reaksi tersebut.

Gambar 1 Perbedaan nilai entropi pada masing-masing fasa[2]


Diagram Ellingham adalah diagram yang diplot berdasarkan G vs temperatur. Karena nilai H
dan S pada dasarnya bersifat konstan terhadap temperatur kecuali terjadi permubahan fasa,
sehingga energi bebas Gibbs (G) vs temperatur dapat digambarkan sebagai persamaan garis
lurus dengan S sebagai gradien dan H sebagai konstanta. Perubahan gradien akan terjadi
ketika terjadinya perubahan fasa pada material yang meliputi pelelehan ataupun penguapan.
y = mx + c
di mana: y = G; m = - S; x = T; dan c = H.
Energi bebas pembentukan pada kebanyakan oksida logam bernilai negatif, sehingga pada
diagram Ellingham digambarkan dengan garis G = 0 pada sisi atas diagram. Sedangkan
temperatur di mana logam ataupun oksida logam mengalami pelelehan ataupun penguapan
ditandai dengan tanda berbeda pada diagram tersebut, seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Diagram Ellingham[3]


Seperti terlihat pada Gambar 2, diagram Ellingham digambakan sebagai reaksi dari logam
menjadi oksidanya. Tekanan parsial dari oksigen disamakan menjadi 1 atm, dan semua reaksi
diseragamkan sehingga hanya bereaksi dengan satu mol oksigen.
Mayoritas dari gradien garis pada diagram Ellingham bernilai positif atau naik ke atas. Hal
tersebut terjadi karena fasa dari logam maupun oksidanya dalam bentuk fasa terkondensasi
(padatan atau cairan). Ketika terjadi reaksi antara gas dengan fasa terkondensasi dan
menghasilkan fasa terkondensasi lain yang berupa oksida logam, nilai dari entropi akan turun.
Salah satu contoh dari reaksi tersebut yaitu:
2Ni + O2 => 2NiO

Pada persamaan reaksi C + O2 => CO2, terjadi reaksi antara fasa solid dengan satu mol gas dan
menghasilkan satu mol senyawa dengan fasa gas, sehingga perubahan entropinya sangat sedikit
(S 0) dan menghasilkan garis yang mendekati horizontal.
Gradien garis akan bernilai negatif jika perubahan entropinya bernilai positif. Contoh reaksi yang
mempunyai gradien garis negatif adalah
2C + O2 => 2CO
Pada reaksi tersebut terjadi reaksi antara fasa padat dengan gas kemudian menghasilkan 2 mol
fasa gas, sehingga terjadi peningkatan nilai entropi (S produk > S reaktan), maka S bernilai
positif, karena S bernilai positif maka gradien kemiringan garisnya bernilai negatif.
Posisi garis dari suatu reaksi pada diagram Ellingham menunjukan kestabilan oksida sebagai
fungsi dari temperatur. Reaksi yang berada pada bagian atas diagram adalah logam yang bersifat
lebih mulia (contohnya emas dan platina), dan oksida dari logam ini bersifat tidak stabil dan
mudah tereduksi. Semakin kebawah posisi garis reaksi maka logam bersifat semakin reaktif dan
oksida menjadi semakin stabil.
Suatu logam dapat digunakan untuk mereduksi oksida jika garis oksida yang akan direduksi
terletak diatas garis logam yang digunakan sebagai reduktor. Contoh, garis 2Mg + O 2 => 2MgO
terletak dibawah garis Ti + O2 => TiO2, maka magnesium dapat digunakan untuk mereduksi
titanium oksida menjadi logam titanium.
Karbon merupakan bahan yang paling sering digunakan sebagai reduktor untuk mereduksi
oksida menjadi logamnya. Pada diagram Ellingham garis reaksi 2C + O 2 => 2CO mempunyai
gradien yang negatif, sehingga data yang didapat dari perpotongan garis ini dengan garis
pembentukan oksida lainnya dapat dijadikan acuan untuk mereduksi oksida. Contoh karbon
dapat mereduksi kromium oksida menjadi kromium pada temperatur lebih dari 12250C.
Diagram Ellingham juga dapat digunakan untuk menentukan rasio antara CO dan CO2 yang
dibutuhkan untuk dapat mereduksi logam oksida menjadi logam. Selain itu diagram ini dapat
digunakan untuk mengetahui kesetimbangan dari tekanan partial oksigen dari logam atau oksida
saat temperatur tertentu.

EKSTRAKSI METALURGI
Metalurgi Ekstraksi :
Pirometalurgi
Hidrometalurgi
Electrometalurgi

Macam - MacamMetalurgi :
1. Metalurgi Ekstraksi : suatu ilmu yg mempelajari cara - cara mendapatkan metal dari ore,
konsentrat, serap, slag shg bermanfaat bg manusia.
2. Metalurgi fisik : upaya memadukan 2 logam / lebih agar hasil perpaduan ini mempunyai sifat
fisik sesuai dgn yg diinginkan
3. Metalurgi Mekanik : pembentukan logam dgn struktur tertentu agar dpt dimanfaatkan atau
upaya pemrosesan logam lebih lanjut agar dpt dimanfaatkan oleh manusia, misal utk jembatan yg
mpy daya dukung tertentu.

Cara pengolahan :
Pyro metalurgi, hydro metalurgi, electro metalurgi
Tahapan Metalurgi :
- Ore presing, mineral procesing, unit operation, Pengolahan Bahan Galian
- Ekstraksi metal, unit procesing
- Contoh unit operation : jigging, tabling, magnetic separation, electrostatic separation, flotasi,
sluicing, humpreying, hms, hls.

- Contoh unit procesing: leaching, smelting, converting, electrolisis, retorting, fire refining,
electro refening, electro winning.

Perbedaan unit operation dgn unit procesing :


Unit operation :
Dasar : sifat fisik
Produk : mineral
Fase : padat
Persiapan : kominusi, sizing
Hasil : Consentrat, midling, tailing
Unit Procesing:
Dasar : sifat kimia, fisik
produk : metal
fase : perubah , padat, cair, gas
persiapan : preparasi (fisik, kimia)
hasil : L, S, gas

Tahapan Metalurgi ekstraksi:


1. preparasi (fisik, kimia)
-preparasi fisik : aglomeration yg terdiri dari : peletizing, sintering, briquieting
-preparasi kimia : roasting, calcining

2. ekstraksi metal
-pyrometallurgi : menggunakan energi bahan bakar padat cair gas ( smelting, converting,
retorting, fire refining)
-hydrometalurgi : menggunakan reagen pelarut (leaching, presipitasi)
-ellectrometalurgi : menggunakan energi listrik (electrothermik (peleburan dgn energi listrik),
electrolisa dlm larutan air ( electro refining, electro winning, electro plating), fused salt
electrolisis (electrolisa garam lebut)).
3. Pemurnian

Perubahan fase
-gas liquid/liquid gas (kondensasi)
- gas Solid / solid gas (retorting)
-liquid solid/solid liquid (smelting)

Peralatan tanur :
-fixed bed (sintering), Fluidized bed (roasting), shaft furnace ( Fe, Pb blast furnace, lime), rotary
kiln ( drying, kalsinasi), retort ( retorting), reverberatory furnace (matte smelting), electric
furnace (electric matte smelting), cell utk electrolisa garam lebur

Urutan Ekstraksi :
Bijih - Preparasi PBG - Konsentrat - Preparasi Ekstraksi - Metalurgi ekstraksi - Logam
Preparasi Ekstraksi
Tujuan :

-pengeringan ( T : 110 C)
-mengubah senyawa logam
-mengubah ukuran/ sifat fisik bijih / konsentrat agar sesuai dgn persyaratan proses selanjutnya

Klasifikasi:
1. Kimia
a. Kalsinasi
b. Pemanggangan (roasting)
- oksidasi
- reduksi
- khloridasi
- khusus
2. Fisik
Aglomerasi :
a. Pembriketan (briquetiting)
b. Nodulasi (nodulizing)
c. Sinterisasi (sintering)
d. Peletisasi (peletizing)

MCO3(p) MO(p) + CO2 (g)


M : Zn, Fe, Ag, Pb, Cd, Mn, Mg, Ca

GT = GT + RT In PCO2
M(OH)2 = MO +H2O
GT = - RT ln PH2O

- Desagregasi bijih kompak


proses penguraian mekanis bijih yg sangat kompak dan penguraian senyawa organik
Cth : M3O4 (misal Fe3O4) sangat kompak (porositasnya rendah), jk direduksi dgn gas CO reaksi
diffusi gas lamban, mk Fe3O4 dipanaskan dan didinginkan mendadak (quenching) shg timbul
retakan2 yg mudah diterobos gas CO. Jk pd peleburan Fe3O4 (magnetit) yg dikandung oleh bijh
< 40% tdk perlu Quenching.

PEMANGGANGAN
Pemanasan pada T 500-1000 C, senyawa yg dirubah logam utama / pengotor
1. Pemanggangan Oksidasi
bijih yg diolah sulfida : Zn, Pb, Ni, Cu, Hg.
Jenis :
a. Pemanggangan menghasilkan oksida
-pemanggangan oksida sempurna
utk menghasilkan seluruh kandungan belerang (dead roasting). Dilakukan pd bijih oksida bila :
-bijih / konsentrat kaya sulfida logam berharga. Kemudian diekstrak dgn reduksi misal : PbS dan
ZnS

-Oksida logam berharga bersifat mudah menguap. Misal Sb2O3 dan As2O3, tetapi jangan
teroksidasi mencapai Sb2O4 dan Sb2O5 atau As2O4 dan As2O5 krn berbtk padatan, hingga
perlu penambahan karbon / gas CO
-pemanggangan oksida partial
Cu2S.n FeS + 3/2 n O2 = Cu2S. (n-n) FeS + n FeO + n SO2
Syarat : logam pengotor lebih mudah dioksidasi dr pd logam berharganya
Logam pengotor tdk seluruhnya dioksidasi sebab:
-kemungkinan logam berharga ikut teroksidasi mjd terak (slag)
-Pembakaran belerang menghasilkan kalor (penghematan kalor)

b. pemanggangan menghasilkan sulfat (sulfatisasi)


Maksud : untuk membentuk sulfat yg larut air, preparasi hydrometallurgi
syarat : T1000 C

c. pemanggangan menghasilkan metal (metalisasi)


pd umumnya seluruh sulfida logam bila dipanaskan di atas TL dpt teroksidasi mjd logam, tetapi
belum tentu menguntungkan sebab logam pengotor ikut lebur.
Syarat agar untung:
-pd T relatif rendah, logam lebih stabil dr oksida maupun sulfat
-logam mudah menguap (tekanan uap tinggi)
HgS(p) + O2 = Hg(u) + SO2 (g)

2. Pemanggangan Reduksi

reduktor :
padat : C (batubara, kokas)
gas : CO, H2, Gas2 Hidrokarbon ( CH4, gas alam)
Tujuan:
a. menurunkan derajad oksidasi
Sb2O4 + CO = Sb2O3 + CO2 atau As2O4 + CO = As2O3 + CO2
Sb2O5 + C = Sb2O3 + CO2 atau As2O5 + C = As2O3 + CO2
b. Mereduksi bijih/konsentrat
cth : Pembuatan besi spons
- Reformasi gas
CH4+H2O = CO +3H2
CO + H2O = CO2 +H2
- Reduksi bijih besi
Fe2O3 + 3H2 = 2Fe + 3 H2O
Fe2O3 + 3CO = 2Fe + 3CO2
Reduksi ZnO
ZnO(p) + CO = Zn(u) + CO2
-Roasting magnetisasi (dlm konsentrat timah)
3Fe2O3 + CO = 2Fe3O4 + CO2

3. Pemangganngan Khloridasi

pemanggangan dgn menambah reagen


CaCl2(p), NaCl (p) atau Cl2(g)
Tujuan:
-menghasilkan khlorida logam (yg larut dlm air) dr sulfida utk logam (M): Cu, Zn
MS+2NaCl + 2O2 = Na2SO4 + MCl2
10%

500-600C

larut dlm air

-menghasilkan logam yg mudah menguap


TiO2+2Cl2+C = TiCl4(u) + CO2
Pd proses kroll :
TiCl4(u) + Mg = Ti(p) + MgCl4
Reaksi yg lain
MO+CaCl2= MCl2(u) +CaO
MS + CaCl2 + 3/2 O2 = MCl2(u) + CaO+ So2 (1250 C)
Atau
MO + Cl2 = MCl2(u) +1/2O2
MS + Cl2 + O2 = MCl(u) +SO2 (900-1000C)

4. Pemanggangan Khusus
diterapkan utk ekstraksi nikel (proses mond)
Ni(p) + 4CO = Ni(CO)4(u) T>43 C
H298 = -52 Kkal/mol

Ni(CO)4(u) = Ni(p) + 4CO T: 212 C

AGLOMERASI
Tujuan :
Mengubah ukuran butiran bijih/ konsentrat mjd gumpalan yg relatif besar agar tdk menyumbat
lubang2 pd tanur yg digunakan utk lewat gas2.
Jenis :
1. Pembriketan (briqueting)
cetak-tekan dgn bhn perekat ( kapur, semen, lempung, minyak residu, tar), maupun tanpa
perekat, dilakukan pd temperatur kamar/ pemanasan. Pemakaian terbatas, biaya mahal.
2. Nodulasi (nodulizing)
seperti pd pembuatan klinker semen dgn cara pemanasan di dlm tanur putar, shg terbtk
gumpalan2.
3. Sinterisasi (sintering)
banyak digunakan utk preparasi peleburan pd tanur tiup (blast furnace). Dilakukan dgn mesin
khusus DLSM (dwight- lloyd sintering machine)
Proses :
-bijih besi dicampur 5% kokas dan 5-10% air serta kapur sbg bhn imbuh
-panaskan pd DLSM. Kokas akan terbakar temperatur naik 1200-1300 C
-aglomerasi tjd krn silikat dlm bijih meleleh / tjd pertumbuhan kristal dan rekristalisasi.
Utk bijih2/ kosentrat sulfida ( PbS) dilakukan roast sintering

4. Peletisasi (peletizing)
umumnya dilakukan pd bijih / konsentrat yg sangat halus shg sulit disinter.
Proses:
-bijih/ konsentrat ditambah air dan bhn perekat (kapur, lempung, bhn2 organik) pd temp kamar
dibentuk mjd bulatan pelet (gumpalan ukuran 1-3 cm) di dlm drum atau piringan berputar
-pembakarana pelet pd temp 1200-1300 C dlm tanur tegak atau dgn DLSM

TERMODINAMIKA
Ilmu yg membahas tentang hubungan panas dan kerja
Tahap pembangunan pabrik ekstraksi :
-thermodinamika : berhub dgn kemungkinan kelangsungan proses kimia serta keadaan akhir yg
akan dicapai
-kinetika : mempelajari laju/ kec reaksi dan pengendaliannya.
-transport fenomena : mempelajari ttg perpindahan massa dan kalor dr reaksi
-perekayasaan : hub dgn perencanaan dan perancangan pembangunan peralatan/ reaktor dan
sarana pendukung yg diperlukan utk merealisasikan proses yg direncanakan.

Peranan Thermodinamika:
1. Tahap Preparasi : termodinamika diterapkan pd diagram kellogg diagram kesetimbangan
logam-sulfur - oksigen
2. Tahap Ekstraksi : termodinamika dipakai utk memperkirakan berlangsungnya proses redoks
logam baik menggunakan reduktor C, H2, logam lainnya ( metallothermik) berdasar data

kesetimbangan pembentukan oksida berbagai logam dpt dibentuk diagram ellingham 4M/x + O2
= 2/x M2Ox
3. Tahap pemurnian :
-pd tahap ekstraksi reduksi mrpkn reaksi kimia yg sangat penting pd salah satumetode pemurnian
scr pirometalurgi justru sebaliknya yaitu reaksi oksidasi.
-pd metode ini unsur pengotor diubah mjd oksida yg secara fisik dpt dipisahkan dr logam
utamanya baik sbg oksida leleh, padatan maupun dlm btk gas
-diagram ellingham juga dpt utk menentukan penghilangan unsur tertentu dgn cara oksidasi
selektif
-proses pemurnian dilakukan utk menurunkan kandungan unsur2 pengotor
-pemurnian dpt dilakukan dgn elektrolitic

Dasar - DasarThermodinamika
1.Hukum Avogadro
pd 0 C dan 760 mmHg (STP), vol 1 mol gas = 22,415 Lt
2. Boyle-gay lussac
PV=nRT
R: bilangan reynold = 0,082 Lt atm/ mol K = 8,3144 Nm/mol K= 8,3144 Joule/ mol K = 1,987
kalori/ mol K
3. Dalton
Tekanan total gas yg tdk saling bereaksi mrpkn jml masing2 tekanan parsialnya.
P = P1+P2+Pn
4. Divusi Graham

V= 1/d = 1/M
V :difusi, d : kerapatan, M: berat molekul

HK Termodinamika I
Dalam suatu sistem dgn massa tetap energi tdk dpt diciptakan maupun dihancurkan tetapi dpt
berubah ke btk lain.
U=qw

Vkonstan = U = d

W = PV + w

Pkonstan U=q-PV

Hk Termodinamika 2
Adalah tdk mungkin membuat suatu mesin yg dpt merubah energi panas mjd kerja kecuali
sebagian energi itu berpindah dr T tinggi ke T rendah.

Hk Termodinamika 3:
Bahwa pertambahan entropi utk reaksi yg reversibel yg melibatkan kristal pdt sempurna pd 0 K
adalah 0 (nernst 1906)
Entropi semua kristal padat sempurna pd 0 K = 0 (planck)
ENTROPI
Suatu fungsi keadaan yg mrpkn uk/keteraturan/ ketidakteratruran struktur atom suatu system.
Entropi naik bila system mengalami proses menurunnya keteraturan struktur atomnya.
Pelelehan, penguapan mrpkn proses yg disertai knaikan entropy.
Scr kuantitatif kenaikan entropy besarnya = jml kalor yg diserap scr isotermik dan reversible
dibagi oleh T absolut system pd waktu proses berlangsung. Suatu proses berlangsung scr

reversible apabila pd setiap saat selama berlangsung, system pd keadaan hanya sedikit
menyimpang dr keadaan setimbang.
Mis : peleburan pd ttk leburnya.

Diagram Ellingham : diagram yg menggambarkan harga G (energi bebas) pembentukan oksida


berbagai unsur/ logam sebagai fungsi temperatur.
Informasi yg terdpt didlmnya:
-bila harga G<0 mk reaksi berlangsung spontan, suatu oksida akan stabil
-bila grafik perubahan energi bebas berada di bwh grs G = 0 mk oksida logam akan stabil.
PIROMETALURGI
Suatu proses yg dilakukan pd T tinggi .500 C
Tahapan :
-preparasi (fisik, kimia) yg berlangsung dibwh ttk lelehnya.
-ekstraksi logam berlangsung pd temp tinggi disertai peleburan, penguapan utk menghasilkan
logam
-pemurnian agar mudah dlm mengatur komposisi logam

prinsip ekstraksi pirometalurgi


-berlangsungnya reaksi kimia yg menghasilkan logam dr senyawa
-terbtknya 2 fase / lebih logam yg dihasilkan dpt terpisah dr senyawa yg tdk dikehendaki.

Reaksi yg berlangsung : reduksi, oksidasi, netral (tanpa redoks)

Proses reduksi:
- Dalam ekstraksi metalurgi proses reduksi memegang peranan penting
- Proses reduksi, proses pembentukan logam dr senyawa oksida dgn reduktor
- Oksida logam ada yg terdpt dialam sbg bijih ttp ada juga berbtk senyawa lain/ sulfida.
- Reduksi beberapa logam ada yg tjd pd T dibwh ttk lelehnya (NiO, FeO) sbg reduktor : C
(batubara, kokas, H2, CH4)

Peleburan Reduksi
Dilakukan pd bijih/ konsentrat oksida utk menghasilkan logam digunakan reduktor ( karbon
hidrogen)
Reaksi :
MO + CO M + CO2
Reaksi dgn C pdt
MO+ C = M + CO
CO yg terbtk dpt mjd reduktor. Unsur pengotor ada kemungkinan ikut tereduksi
XO + CO X + CO2

Peleburan Besi
Dilakukan dlm tanur tiup (blast furnace) utk mendptkan besi wantah
Peleburan Timbal
Ekstraksi timbal dilakukan hasil dr pemanggangan sempurna (kalsin) secara oksidasi dari
konsentrat galena.
PbS + 3/2 O2 - PbO + SO2

Peleburan dilakukan pd tanur tegak penampang segiempat, menggunakan reduktor kokas dan
flux mengatur komposisi teraks (slag) agar pemisahan antara logam dan pengotornya dpt baik.
Pengarah pengotor Fe tdk sulit utk diatasi sebab FeO lebih stabil dr PbO
PbO + CO - Pb + CO2
Fe2O3 + CO 2Fe + CO2
FeO + CO - Fe + CO2
Peleburan Timah
Peleburan dilakukan dlm tanur pantul Reverbaroty Furnace. Peleburan berbeda dg Pb sebab Fe
bermasalah yaitu K Fe = K Sn. Harga kelarutan Fe dlm Sn cukup besar dpt membentuk senyawa
antar logam.
-bila ingin diperoleh logam Sn tinggi ( yg berarti SnO di dlm terak kecil) mk Fe dlm Sn akan
tinggi ( berarti pengotor dlm Sn tinggi)
-Bila diinginkan timah dg kemurnian tinggi mk Sn sbg SnO dlm terak akan tinggi.
Maka peleburan timah dilakukan bertahap (slag dilebur lagi dgn ditambah scrap iron agar terbtk
hard head alloy/ seny Sn-Fe yg dilebur kembali dlm reverberatory I
SnO2 + CO = SnO +CO2
SnO + C) = Sn +CO2

Reduksi menghasilkan uap logam


-Utk bbrp logam tertentu yg mpy tekanan uap relatif tinggi, ekstraksi dilakukan dg cara reduksi
pdt menghasilkan uap logam tsb.
-pemisahan antara pengotor + logam dpt dilakukan dgn mudah
-uap logam yg didpt dikondensikan
ZnS + 3/2 O2 = ZnO + SO2

ZnO + C = Zn + CO
Yg dominan
ZnO+CO = Zn + CO2
Didlm tanur retort tjd reaksi
CO2+C=2CO
Dgn demikian gas yang dihasilkan dr proses restoring ini mrpkn campuran uap Zn, gas CO, CO2
dlm jml kecil.
Peleburan netral
-proses ini lebih dikenal sbg Matte Smelting atau Speiss Smelting tergantung senyawa logam yg
dilebur
-pengotor diupayakan mjd seng oksida (terak/slang) sedang logam berharga mjd fase leleh yg
disebut matte/ speiss
-matte : produk peleburan yg mrpkn logam2 sulfida ( Cu2SfeS, Ni2FeS)
-Speiss : produk peleburan yg merupakan seng logam dgn arsenit (As) atau antimon ( Sb)
(MxAsy) (MxSby)
-pd peleburan netral tdk dilakukan penambahan oksidator maupun reduktor
MSn MS + G
M : logam berharga, M : logam tdk berharga, G : pengotor
-Bila M mudah dioksidasi dr M mk bila dilakukan pemanggangan oksidasi partial :
MS(n-n)MS + nMO + G
-krn oksida logam bersifat basa, mk MO membutuhkan fluk asam (SiO2) shg dpt membentuk
silikat
-G dpt bersifat asam / basa

-MO dan G masuk ke terak


-Dlm pemanggangan partial: selalu dijaga agar tdk semua MS teroksidasi mjd MO sebab dlm
roasting MS dpt teroksidasi mjd MO, mk dlm peleburan matte dpt diubah kembali mjd MS.

PEMILIHAN BAHAN BAKAR


- Murah

- Kemurnian nilai kalori

- Cocok dgn yg dilebur

- Kesediaan bhn bkr

MACAM - MACAM TANUR


-Reford
-Blast Furnance
-Rever Beratory
-Tungku listrik
-Converter
TEMPERATUR PROSES
Cooper smelting = 1000-1100
Zink retort = 1400-1600
Ressemer = 1600
Tuyere

= 1900

Electric arc = 3600


PEMILIHAN REFRACTORY
- Harga
- Titik lebur
- Strenght

- komposisi kimia
- Kelenturan
- Thermal conductivity

- Electrical

-Pemurnian

METALOTERMIK
- Proses peleburan reduksi suatu oksida logam dgn menggunakan logam lain sbg reduktor.
- Metode ini dilakukan bila logam yg direduksi sangat stabil, shg tdk dpt direduksi oleh karbon,
kecuali pd temp yg sangat tinggi/ oleh hydrogen, demikian juga logam membtyk karbida tdk
mungkin dihasilkan dgn reduktor karbon.
Keuntungan : sifat reaksi dr pembentukan oksida2 Al2O3 dan SiO2 eksotermik, shg keb kalor
utk peleburan sebag besar tercukupi dari reaksinya
Kerugian :
Reduktor sangat mahal shg penggunaan terbatas pd logam2 yg bernilai tinggi.
Cth :
Cr2O3 +2Al2Cr + Al2O3
2MgO + Si 2Mg +SiO2
Proses Oksidasi
Tujuan :
Mengubah senyawa sulfida (matte) logam pengotor mjd oksida msk ke terak
Sebagai oksidator digunakan udara
Cth : Pada proses converting
Peleburan Sulfidasi
Peleburan utk mendptkan matte ttp umpannya senyawa oksida. Pd bijih nikel min garnierite
NiO+CaS = NiS(matte) + CaO
XCaO + ySiO2 = (CaO)x(SiO2)y (terak)
Matte dilakukan converting hslnya bukan logam ttp tetap matte, dgn kandungan nikel tinggi

Peleburan Presipitasi
Proses ekstraksi berdasarkan reaksi pendesakan yaitu reaksi antara logam sulfida dgn logam lain
MS + M = M +MS
PbS+Fe(scrap) = Pb+FeS (peleburan timbal)
Sb2S3+3Fe=2Sb+3FeS (peleburan antimon)
Peleburan semprot
Proses scr simultan, dr pemanggangan oksidasi partial-peleburan matte yg dilakukan dlm 1
reaktor
Konsntrat tembaga nikel berbutir hls disemprotkan bersama udara yg diperkaya oksigen.
Dlm reactor mula2 tjd proses pemanggangan

(msh pdt). Kalsin (hsl pemanggangan) akan

meleburmatte
Keuntungan:
Penggunaan kalor lebih effisien.
HYDROMETALLURGI
PENDAHULUAN
Hydrometallurgi mrpkn proses ekstraksi logam maupun logam radioaktif yg mendsrkan atas
reaksi kimia di dlm air dgn menambahkan zat pelarut.
TAHAP HYDROMETALLURGI
1.Tahap Pelindian/ LEACHING
Tahap pelar utan logam (senyawa logam) scr selektif dr min2 yg ada dlm bijih/ dr produk-produk
lain shg dpt dipisahkan dr unsur/logam pengotor yg tdk larut.
2.Tahap Perolehan kembali/ RECOVERY logam2/ sengawa logam berharga dr larutan kaya hasil
pelindian.
Material yg mungkin diproses dgn hydrometallurgy :

a.Bijih kadar rendah (emas, uranium oksida, tembaga oksoda, vanadium)


b.Material lain, dpt berupa : konsentrat (zinc sulfida), kalsin (hasil pemanggangan), matte speiss,
alloy (pelinian thd perpaduan/parting).
Bio-Hydro-Metallurgi : proses pelarutan/ pelindian yg dibantu oleh bakteri yg terdiri dr proses
kimia dan bakteri.
RAW MATERIAL
a. Low grade ore (Bijih kadar rendah)
Proses pelarutan hrs dilakukan scr besar2an shg dibutuhkan pelarut yg banyak dan pelarut hrs
disirkulasikan kembali spy menguntungkan.
b.Konsentrat, kalsin, matte, speiss, alloys
Dubutuhkan pelarut yg sedikit.
PELARUT
Syarat :
a.Hrs cukup cepat melarutkan bijih konsentrat yg akan dilarutkan dan selektif (gangue min tdk
terlarutkan).
Selektifitas min tergantung :
-Konsentrat pelarut. Semakin tinggi konsentrat pelarut mk makin banyak logam yg akan larut.
Namun mempertinggi konsentrasi tdk selamanya menguntungkan krn kemungkinan ada logam
lain yg ikut terlarut.
-Temperatur. Bila Temp dinaikan akan mempercepat reaksi, namun yg perlu diperhatikan adl
naiknya Temp memungkinkan pengotor ikut terlarut, disamping itu akan menambah biaya utk
mempertinggi Temp.
-Waktu Kontak. Semakin lama waktu kontaknya mk metal terlarut akan semakin banyak dan
metal pengotor ikut terlarut.
b. Harganya relatif murah dan mudah didapatkan dlm jml banyak.

c. Sifat korositas reagen dan akibatnya thd konstruksi diharapkan sekecil mungkin.
d. Kemungkinan utk didaur ulang agar lebih ekonomis.
MACAM PELARUT
a.Air (Water)
Dpt utk melarutkan bbrp material yg senyawa sulfat spt CuSO4 dan ZnSO4 maupun khlorida.
Dgn adanya udara / O2 bertekanan dan ber temperatur 150 C akan dpt melarutkan sulfida logam.
NiS + 2O2 = NiSO4
b. Asam (Acid)
Asam sulfat encer utk melarutkan tembaga oksida maupun zinc oksida.
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O
ZnO + H2SO4 ZnSO4 + H2O
CuCO3.Cu(OH)2 + H2SO4 2CuSO4+CO2 +3H2O
Asam sulfat pekat utk pemisahan gold silver alloy. Asam khlorida utk melarutkan logam Zn,
asam nitrat utk melarutkan logam emas dan perak. Banyak digunakan krn sangat murah, tdk
terlalu korosif dan sangat efektif utk melarutkan oksida termasuk hidroksida/karbonat.
c. Basa (Bases)
Amonium hidroksida maupun ammonium karbonat cck utk melarutkan native copper maupun
copper carbonat.
Sodium hidroksida (NaOH) utk proses Bayer dlm pemurnian bauksit.
Sodium karbonat utk melarutkan bijih uranium oksida.
NaOH +Al(OH)3 Na (Al(OH)4)
CuCO3.Cu(OH)2+(NH4)2CO3+6NH4OH 3Cu(NH3)4+12H2O
d. Garam

1.Natrium Sianida (NaCN) / Kalium Sianida (KCN) dpt melarutkan emas / perak asal di+ udara
4Au+8NaCN+02+2H20 - 4NaAu(CN)2+4Na0H
4Ag+8NaCN+02+H20 - 4NaAg(CN)2+4Na0H
2.Garam Ferric (FeCl3, Fe2(SO4)3) dpt melarutkan tembaga
CuS+Fe2(SO4)3CuSO4+2FeSO4+S

CuS+FeCl3CuCl+FeCl2+S

3.Na2CO3 utk pelindian uranium


UO2+3Na2CO3+H2O+0,5O2
Na4(UO2(CO3)3)+2NaOH
4.NaCl utk pelindian PbSO4
PbSO4+2NaCl - Na2SO4+PbCl2
PbCl2+2NaClNa2(PbCl4)

5.Na2S utk pelindian min sulfida membtk poly sulfida


Sb2S3+3NaS - 2Na3(SbS3)
6.Na2S2O3 (Sodium thio sulfat) utk melarutkan perak
2AgCl+Na2S2O3Ag2S2O3+2NaCl

Ag2S2O3+2Na2S2O3Na4(Ag2(S2O3)3)

e. Air Khlor utk melarutkan min sulfida


ZnS+Cl2 = ZnCl2 +S
PH PELARUT
Pelarutan akan tjd pd kondisi pH ttu oleh krn itu pulp hrs diatur pHnya agar tjd proses pelarutan.
Reagen pengatur pH dpt berupa basa n garam kuat seperti lime (CaO, Ca(OH)2, NaOH dan
Na2CO3). Bila diinginkan suasana basa mk digunakan lime (CaO) krnselain murah juga:

- Untuk menetralkan senyawa asam


- Untuk mencegah zat pelarut yg hilang krn proses hidrolisa
- Dapat mencegah hilangnya zat pelarut krn CO2 udara
- Sebagai alat penggumpal

% SOLID PULP
Semakin kental pulp berarti sejml larutan pelarut yg sama hrs melarutkan logam yg lebih banyak,
disamping itu kesempatan kontak antara partikel dgn pelarut akan semakin kecil. Pulp yg kental
akan menimbulkan beban yg semakin berat dlm proses pengadukan, shg dpt mematahkan rake
(pengaduk), anmun utk pulp yg encer akan mempercepat proses pengendapan shg
memungkinkan kerja pengaduk juga semakin berat
LAMANYA PROSES PELARUTAN
Lamanya proses pelarutan sama dgn waktu agitasi yg tergantung pada kecepatan reaksi dr proses
pelarutan
AGITASI & AERASI
Agitasi/pengadukan diperlukan utk mencegah pengendapan partikel- partikel selama proses
pelarutan dan juga diharapkan dgn adanya agitasi semua partikel akan memperoleh kesempatan
mengadakan kontak langsung serta bereaksi dgn zat pelarut.
Aerasi berfungsi pula sbg agitasi. Air lift mrpkn alat utk memasukan udara ke dlm pulp agar
proses pelarutan lebih mudah, namun krn alatnya dirancang sedemikian rupa shg udara yg
dimasukan tadi dpt memindahkan pulp dr dasar ke atas, shg penggunaan air lift dlm aerasi lebih
baik drpd pemasukan sumber oksigen lainnya seperti oksidator oksigen murni maupun ozon.
PENGARUH PE+AN BHN KIMIA
Min sulfida biasanya sulit dilarutkan dgn adanya penambahan kimia lainnya diharapkan sulfida
dpt berubah mjd oksida yg mudah dilarutjan

PENGARUH TEMPERATUR
Bila T naik mk aktivitas pelarutan semakin besar. Tetapi dgn adanya kenaikan T oksigen akan
berkurang disamping itu biaya pemanasan juga mahal.
FAKTOR METODA TEKNIK PELINDIAN
a. Kadar bijih, biaya penambangan, biaya transpor
b. Kemudahan mineral/logam berharga dilarutkan oleh pelarut.
c. Biaya penggilingan /biaya pemanggangan.
TEKNIK / METODA PELINDIAN
1.Leaching in Place/ Insitu/ Pelarutan Setempat
Untuk melarutkan bijih tembaga kadar sangat rendah, shg tidak mungkin dilakukan
penambangan maupun ditranspor. Pelindian dilakukan di ta dgn membuat terowongan maupun
saluran2 utk mengalirkan pelarut.
2.Heap Leaching
Utk bijih berkadar rendah. Bijih yg berbongkah2 ditumpuk pd suatu tempat dgn dasar agak
miring. Tinggi tumpukan sekitar 6-9 m. Air ta / reagen pelarut asam sulfat encer disemprotkan dr
atas dan pelarut yg sudah mjd larutan kaya ditampung di dasar, proses ini dilakukan berulang2
agar kadar logam berharganya relatif tinggi. Agar distribusi pelarut rata dan sirkulasi udara baik
mk di tengah2 tumpukan dipasang pipa berlubang scr vertical.
3. Percolation/Vat Leaching/ Sand Leaching
Cocok utk material berukuran pasir dan distribusinya scr homogen dan keadaannya porous.
Proses ini dlm tangki yg dasarnya berlubang dan dilapisi sebuah filter. Pelarut ditambahkan dr
atas yg akhirnya turun melalui material yg dilarutkan. Tangki dpt disusun scr seri dan proses
pelindian scr counter current.
Keuntungan : penggunaan pelarut minimalis, dpt diperoleh larutan kaya kadar tinggi dan tidak
memerlukan thickener maupun filter khusus.
4. Pulp/ Slime Leaching

Material hrs dihaluskan, Proses pelarutan scr kontinue dilakukan pengadukan dan pemberian
pelarut juga kontinue. Tempat pelarutan digunakan agiator yg dilengkapi dgn air lift maupun
rake sbg pengaduk
5.Pressure Leaching
Gas oksigen maupun hydrogen dimasukkan dgn menggunakan tekanan tinggi. Jml gas yg terlarut
tergantung akan P gas.
2NiS+8FeS+14O2+20NH3+8H2o 2Ni(NH3)6SO4+4(NH4)2S2O3
Ni(NH3)2SO4+H2Ni+(NH4)2SO4
Keuntungan :
Kec reaksi dpt dipercepat dan proses dpt dilakukan pd T di atas ttk ddh normal., Pemakaian
pelarut lebih efisien krn kelarutan gas akan naik dgn kenaikan dr tekanan.
6.Hot Digestion
Dilakukan dlm sebuah vessel yg dipanaskan dr luar. Biasanya digunakan utk mengerjakan
material dgn pelarut konsentrasi tinggi dlm keadaan panas/ mendekati ttk didih dan diperlukan
pengadukan yg efektif. Proses scr batch tdk kontinue seperti pelindian thdilmenit/ monasit dgn
menggunakan asam sulfat.
7.Acid Curing
dilakukan thd mat halus yg di+ dgn air sebanyak kurang lebih 10% dan di+ dgn asam sulfat
pekat secukupnya. Material tsb dibiarkan dlm bin kmd dipanggang. Dibuat pulp kembali dgn
menambahkan air shg didptklan larutan kaya yg dipisahkan dgn padatan dgn cara filtrasi /
counter current decantation.
PROSES HYDROMETALLURGY
I.Pengecilan uk butir melalui peremukan dan penggilingan. Berkaitan dgn kominusi biasanya
juga diiringi dgn sizing yakni pengayakan/ klasifikasi. Bijih yg tlh direduksi dilakukan
pengkondisian dgn mengatur pH baru dilakukan pelindian dgn me+ pelarut/reagen kimia. Kmd

pemisahan antara larutan kaya dgn residu dgn menggunakan thickener/ filtrasi, baru logam
diambil dr larutan kaya dgn cara2 ttu.
PROSES PELINDIAN
Dasarnya pelarutan kimiawi scr selektif thd logam berharga dr min bijih.
a. Pelindian Logam
Logam berharga yg berbtk logam di alam hanya dikenal utk bbrp logam mulia spt emas (Au),
perak (Ag) dan platinum (Pt).
2Au+4NaCN+O2+H2O ===== 2NaAu(CN)2 + NaOH+H2O21
2Ag+4NaCN+O2+H2O ====== 2NaAg(CN)2+NaOH+H2O2.2
b. Pelindian Oksida
-Oksida Tembaga
Tenorit : CuO+H2SO4=CuSO4+H2O.3
Cuprit: CuSO4+2H2SO4+0,5O2 = 2CuSO4 + 2H2O.4
Pd reaksi 4 diperlukan oksigen sbg oksidator
-Oksida Uranium
c. Pelindian Sulfida
-Sulfida tembaga
-sulfida seng
PURIFIKASI LARUTAN
a. Purifikasi thd Gas
Dlm proses sianidasi Au n Ag dlm tahapan pelindian scr sengaja dilarutkan O2 utk membantu
berlangsungnya proses, ttp dlm proses recovery scr sementari dgn serbuk seng, O2 yg terlerut ini
tdk diinginkan, mk perlu dihilangkan dr larutan. Cara yg digunakan adl proses deaerasi dlm suatu

tangki bertekananrendah dimana lar dipercikkan mjd tetesan shg mpy permukaan cair gas yg>
shg gas dpt dipisahkan dr cairan.
b. Purifikasi thd ion pengganggu.
Penghilangan ion tembaga dr lar ZnSO4 yg akan diambil sengnya dgn elektrolisa ion Cu2+
dihilangkan dgn sementasi oleh serbuk seng
Cu2+ +Zn Cu +Zn2+
c. Purifikasi thd partikel padatan
Purifikasi thd partikel padatan yg msh ada dlm larutan biasanya dilakukan dgn cara filtrasi dan
dibantu dgn floculasi utk mempercepat dan memperbaiki proses filtrasi.
PENGAMBILAN LOGAM DR LARUTAN
a. Cara Kristalisasi
Digunakan bila logam berharga dlm larutan dpt diendapkan sbg kristal senyawa logam tsb dgn
pengaturan T shg dpt dimanfaatkan sifat kelarutan ttu.

b. Cara Presipitasi ionic


Memanfaatkan sifat kelarutan suatu senyawa dr logam berharga yg akan diambil. Senyawa tsb
dibentuk dlm larutan dgn me+ ion2 ttu.
2LiCl+Na2CO3Li2CO3+2NaCl
PtCl4+2NH4Cl(NH4)2+(PtCl)
MgCl2+Ca(OH)2Mg(OH)2+CaCl2
2(UO2)SO4+3MgOMgU2O7+2MgSO4

c.Cara Adsorbsi
Memanfaatkan kemampuan arang kayu (charcoal) yg dpt mengadsorbsi garam ttu dr larutannya.

d.Cara Presipitasi oleh Gas


Gas ttu dpt mendesak logam ttu dr senyawanya dlm larutan dgn pengaturan tek gas, T, pH
larutan dan konsentrasi ion logam dlm larutan. Gas yg digunakan H2S, SO2, CO, H2

e.Cara Flotasi ion dan Flotasi Presipitat


F. Sebka 1959. Dgn cara ini dpt direcovery ion logam dr lar dgn menggunakan agent pengatif
permukaan baik cationic maupun anionic.

f. Cara Ion Excange


-Sorption : lar yg mengandung logam berharga dilewatkan melalui tumpukan resin shg ion logam
berharga tsb terikat dlm fasa resin
-Elution: pd fasa resin dilewatkan sejml kecil vol lar ttu yg sanggup mengambil kembali ion
logam berharga dr fasa resin.

g. Cara Solvent Extraction


Mendasarkan atas kemampuan senyawa organic ttu yg dpt mengekstraksi senyawa ion logam
berharga tertentu.
Tahapnya:
Tahap Ekstraksi : dimana lar ion logam berharganya yg ada dlm fasa aquaeous dikontakan dgn
solvent organic ttu yg sesuai sedemikian rupa shg ion logam berharganya terlarutkan dlm fasa
organic
Tahap Stripping: dimana ion logam berharga yg ada dlm fasa organic kembali dikontakan dgn
pelarut aquaeous ttu yg sesuai dgn vol yg relatif kecil.
Solvent yg digunakan:

Ethers : di ethyl ether utk berbagai ion


Alcohol: 1-Octanol utk memisahkan Co-Ni
Aldehydes : Furfural utk pemurnian myk pelumas
Ketenes : Hexone
Organic Acid
Phenols : Pokol utk boron
Esters : D2EHPA, DDPA, TBP
Syarat Extractant yg baik :
- Selectivitas tinggi
- Kapasitas ekstraksi besar
- Mudah distripped
- Mudah dipisahkan dr air krn : beda BJ yg nyata, viscositas rendah, teg perm besar
- Aman dlm penanganannya : tdk beracun, tdk mudah terbakar, tdk mudah menguap/terbang

h. Cara electrolisa
Menggunakan energi listrik. Suatu arus searah dgn teg ttu yg dihub pd anoda dan katoda yg
tercelup didlm suatu lar ion logam berharga. Logam berharga akan mengendap pd katoda krn
mengalami proses reduksi.
Katoda : Cu2+ + 2eCu
Anoda: H2O 0,5O2 + 2H+ +2e
KINETIKA PROSES PELINDIKAN
Faktor yg mempengaruhi:

a. Partikel lebih halus, mk kec pelindian juga naik


b. Agitasi/ pengadukan semakin baik mk kec reaksi juga naik
c. T naik mk kec reaksi naik
d. Konsentrasi pelarut naik, kec juga naik
e. Penurunan Pulp density (%solid) kec reaksi naik
f. Bila terbtk produk reaksi yg tdk larut kec tergantung sifat produk, porous tdk terpengaruhi.
HYDRO VS PIROMETALLURGI
a. Logam dpt diperoleh langsung dr larutan kaya dlm keadaan murni
b. Dlm larutan yg umum digunakan (asam), jenis pengotor silica tdk larut (banyak dijumpai dlm
bijih)
c. Problem korosi relatif kurang bila dibandingkan dgn rusaknya refraktori tanur pyrometalurgi.
d. Proses hydro dilakukan dlm T kamar (bila memakai pemanasan dpt menyebabkan konsumsi
bhn bkr tinggi)
e. Penanganan produk pelarutan lebih mudah dan murah bila dibandingkan dgn pirometallurgi
f. Proses cocok utk bijih kadar rendah
g. Proses hydro dpt dimulai dr skala kecil, dikembangkan sesuai kebthn
h. Pengotoran udara relatif kecil meskipun limbah cair mungkin lebih solid menanggulanginya.
KESULITAN YG MUNGKIN MUNCUL
a. Pemisahan min pengganggu yg tdk larut dlm lar kaya.
b. Sejml kecil pengotor dlm lar kaya dpt berpengaruh buruk pd pengendapan logam scr
elektrolitik
c. Proses hydro berlangsung lamban

ELEKTROMETALLURGI
Mrpkn suatu proses utk mengambil metal dr bijih/ore, konsentrat, crude metal dan larutan dgn
menggunakan tenaga listrik.
TUJUAN
1. Utk mendptkan logam dr suatu larutan hsl dr leaching process electro winning
2. Utk pemurnian Crude Metal yg mana crude metal ini dibtk sbg anoda sedang katodanya
dipakai metal yg sejenis dgn metal yg akan dimurnikan electro refining
3. utk melapisi suatu metal dg metal lain yg lebih berharga, lebih menarik, lebih thn korosi, dan
tahan oksidasi electro platting
4. Utk mengextraksi logam yg reaktif spt Al, Mg yakni dgn cara elektrolisa garam lebur Fused
Salt Electrolysis
5. Utk melebur ore/bjh, konsentrat, Scrap dgn cara mengubah tenaga listrik mjd tenaga
panas Electro Thermis Process.

Dgn adanya berbagai proses dlm temp, mk dpt dikelompokan mjd 2 macam ttg penggunaan arus
listrik:
1.Untuk elektrolisa dlm temp kamar seperti electro platting.
2. Utk menimbulkan panas mis: Fused salt electrolysis dan peleburan dgn menggunakan listrik.

1. ELECTROWINNING
Pada proses electrowinning fenomena yg terjadi adl pengendapan logam ttu pd katoda.
Misal electrowinning tembaga. Anoda : Grafit, katoda : tembaga

Reaksi reduksi dpt terjadi pd katoda :

a. Pengendapan logam tembaga.


Cu++ + 2e Cu
b. Pembentukan gas hydrogen
H+ + e 0,5 H2
c. Penyerapan gas
yaitu proses tereduksi gas hydrogen mjd ion hidroksida
O2 + H2O +2e 2OHd. Bila ada ion2 lain
missal ion ferri mk ion tsb akan direduksi ke valensi yg rendah
Fe3+ + e Fe2+

Reaksi Oksidasi pd Anoda:


a.Pembentukan gas oksigen dan chlor
H2O O2 + 2H+ +2e
Cl- 1/2Cl2 + e
b. Penyerapan gas
yaitu proses oksidasi gas hydrogen mjd ion hydrogen
H22H+ +2e
Bila ada ion lain, missal ion ferri mk ion tsb akan dioksidasi ke Valencia yg lebih tinggi

2. ELECTRO REFINING

Mrpkn tahapan lanjut dr pemurnian logam yg dimaksudkan utk menghasilkan logam berkadar
electrolotik. Logam akan dimurnikan dibentuk sbg anoda. Proses yg tjd mrpkn perpindahan
logam utama dr anoda ke katoda.
Anoda : Crude metal (logam ygdimurnikan)
Katoda : Logam yg sejenis logam utama yg akan diekstrak.

Reaksi yg mungkin tjd pd katoda:


Pb++ +2e Pb
Pb++ + 2OH- PbO + H2O
PbO + 2H2O +2e Pn + 2OHReaksi pd Anoda
-Pd anode akan terbtk slime warna coklat kehitaman : Pb++ + 2H2O PbO2 + 4H+ +2e
-Reaksi lain :
4OH- O2 +2H2O +2e
2H2OO2+4H+ +4e

3. ELECTRO PLATTING (PENYEPUHAN)


Suatu pengendapan dgn cara elektrolisa yg dimaksud utk melindungi dr korosi maupun
digunakan utk memberikan warna yg lebih menarik drpd metal yg dilapisi. Metal yg dipakai:
Cr,Ni,Au,Ag,Cu,Zn,Co,Sn,Dt
Tahapan : pencucian, penyepuhan (metal yg dilapisi sbg katoda), pelumasan, perataan

4.FUSED SALT ELEKTROLYSIS


Ada beberapa metal yg tdk dpt terbentuk sbg water solution tapi hanya terbtk sbg molten salt.
Cth : Al,Mg,Na,Ca,Ba,Li,Ti,Be,Ce. Metal tsb mpy afinitas yg besar thd oksigen shg tdk bias
dilakukan pengendapan dlm aqua (perlu T tinggi).
Reaksi: Al+2H2O Al(OH) +3H
Arus Listrik berfungsi sbg:
-Elektrolisa
-Sumber panas dr elektrolit spy bath tetap cair dan biasanya tdk perlu panas dr luar.

5. ELECTRO THERMIC PROCESS


Arus listrik bias digunakan utk menimbulkan panas shg bias digunakan utk melebur metal.
Cara ini dilakukan bila:
a. Arus di daerah peleburan lebih murah drpd bhn bakar lainnya.
b.Panas bhn bkr yg ada tdk ckp utk melebur metal
c. Digunakan pd pembuatan Ferro Alloy, Ferro Chrom & Ferro Tungsten yg dgn maksud agar tdk
tjd pengotoran.

Keuntungan Peleburan/Pemurnian dgn listrik:


a.Produkta yg didpt lebih rendah kadar S nya
b.Temp atau panas peleburan mudah diatur
c.Tdk ada gas yg dihasilkan dr bhn bakar, apalagi abu bhn bkr.
Tenaga Listrik Dpt Diubah ke Panas Dgn Cara:

1. Loncatan Arus Listrik


Biasanya Arc Furnance berdiameter 20 ft, kapasitas 80 Ton Ddg dilapisi refractory, bag atas
ditembus 3 elektroda yg nantinya akan mengeluarkan bunga api shg memanaskan material yg
akan dilebur. Stl melebur yg dituang I adl Slag kmd metalnya.

2.Induction Furnance
Mrpkn tanur peleburan yg pemanasannya dilakukan dgn mengalirkan arus listrik ke suatu metal
shg tahanan metal ini menimbulkan panas. Biasanya dilakukan di Lab di mana sebuah cruicible
dililit dgn kwt listrik, sedang material yg akan dilebur di dlm cruicible.
HUKUM FARADAY
M = Ekivalen Elektro x I x t
Ek = berat atom/n.f
n : valensi
f: bilangan faraday 96464 96500 c/mol

Aspek Kualitatif & kuantitatif proses electrolysis tercakup dlm Hk faraday.


1. Penguraian kimia pd proses elektrolisis hanya tjd pd elektroda
2. Besar penguraian kimia (diukur berdsrkan berat/volume) selama elektrolisis sebanding dgn
kuat arus dan lamanya arus electric yg mengalir yaitu jml tenaga elektrik yg mengalir melalui
larutan
3.Bila sejml elektrik ttu dialirkan melalui berbagai jenis elektrolit mk berat zat yg akan
dibebaskan sebanding dgn ekivalensi electro kimianya.

Ekivalen elektro kimia suatu zat :

Berat zat dlm gr yg dibebaskan pd electroda oleh aliran electric sebesar 1 cuolomb melalui
electrolit zat yg bersangkutan
Kesimpulan:
Bhw jml elektrik yg diperlukan utk membebaskan 1 ekivalen zat dr berbagai jenis elektrolit
selalu sama yaitu 96494 Coulomb.

POTENSIAL ELEKTRODA & POTENSIAL SEL ELEKTROLISIS

ET = ED + EC + EG + EK
ET : Potensial total
ED : Potensial dekomposisi
EC : Potensial yg dibthkan utk melawan tahanan yg ditimbulkan oleh elektrolit
EG : Potensial utk mengendapkan logam dan membebaskan gas
EK : Potensial yg diberikan utk mengimbangi turunya volta pd daerah kontak.

Tenaga yg dubthkan (Watt) : Volt x Ampere


KWH : Volt x Ampere x jam/1000
TERMODINAMIKA PROSES ELEKTRODIK
Proses reaksi perpindahan muatan (anion(-), kation (+)) pd antar muka suatu elektroda dgn
elektrolit LGE
Elekrolit : lar aqueous, lar garam, elektrolit padat.
Elektroda :Logam/ paduan logam, grafit, Hg Cair, Platina

Proses Elektrodik :
1. Deelektronisasi
2. Elektronisasi

Sel Elektrokimia
Sel Volta/Galvani

Sel Elektrolisis

1. Reaksi redok

Eng Listrik

Eng Listrik

Disosiasi elektrolit

2. An : Elektroda negatif

Elekroda (+)

Kat: Elektroda positif

Elektroda (-)

3. An : tempat berlangsungnya oksidasi


Kat : tmpt berlangsungnya reduksi
4. E anoda

Eanoda>Ekatoda

PRINSIP ELEKTROKIMIA
Aspek kualitatif dan kuantitatif tercakup pd Hk Faraday :
1. Dekomposisi hanya tjd pd elektroda
2. M= ek x I x t
3. M1 : M2: M3 = ek1 : ek2 :ek3
POTENSIAL SEL REVERSIBLE
Tergantung dari :
-Bhn Elektroda

- Temperatur

-Reaksi Dlm sel

-Aktivitas Ion2

Penentuan E
1. Elektroda Calomale (air raksa) : SCE
Hg2Cl2 + 2E 2Hg + 2Cl2. Dgn standar elektroda hydrogen (SHE)
2H+ + 2e- H2
Tek H2 : 1 atm, T : 298 K
EMAS
Mineral :
-Pyrite (FeS2) : 46,6% Fe , 53,4 %S
-Galena (PbS) : 86,6% Pb , 13,4% S
-Sphalerite (Zinc Blende)/ ZnS : 67,1%Zn, 32,9%
-Chalcopyrite (CuFeS2) :34,57%Cu, 30,54Fe, 34,9%S
-Covellite (CuS) : 66,5%Cu, 33,5% S
-Magnetite (FeO.Fe2O3) : 72,4% Fe
-Arsenopyrite (FeAs.S): 34,3% Fe, 46%As, 19,7S
-Cuprite (tembaga ruby) Cu2O : 88,8%
-Electrum (Au, Ag): 87,1% Ag, 12,9% Au
-Kuarsa (SiO2)
TEORI AMALGAMASI
Proses pembasahan/ penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (AuHg).

Hanya utk bjh kadar tinggi, uk kasar, dan dlm btk emas murni yg bebas.

Faktor yg mempengaruhi Amalgamasi :


1. Uk Partikel Emas
Uk kasar 74-589 mikrometer sangat ideal krn sudah terliberasi sempurna & akan tenggelam ke
dsr alat amalgasi, hingga mudah kontak dgn Hg.
Uk halus<50 umumnya akan terapung & sulit kontak. Uk diatas 589 jarang terdapat di dlm bjh
emas primer.
2. Keadaan Permukaan Partikel Emas dan Hg
Kemampuan membtk amalgam ditentukan oleh keadaan permukaan partikel emas. Semakin
bersih, semakin mudah dibasahi air raksa. Lap pengotor menghalangi pembasahan dan
penyelaputan.
3. Jml Hg yg digunakan
Semakin besar jml Hg, kontak mkn mudah, Recovery makin tinggi, kehilangan Hg makin besar.
Jml Hg yg digunakan tergantung pd kadar emas dlm bijih, sifat bjh, jenis uk peralatan
amalgamasi yg digunakan.
4.Waktu amalgamasi
Makin lama makin baik (recovery tinggi), sebab waktu kontak semakin lama. Waktu amalgasi
tergantung uk partikel emas, makin halus waktu makin lama karena part hls semakin sulit
dibasahi oleh Hg.
5.% Solid
%S antara 30%-50%. Bila terlalu tinggi >50% menyulitkan pergerakan butir. %S rendah, proses
baik kapasitas bijih yg diolah juga rendah.

CYANIDASI
Keunggulan Cyanidasi :
1. Dpt utk mengekstraksi bjh emas yg kompleks dan berkadar rendah.
2. Perolehan lebih tinggi dr proses lain.

Reagen yg digunakan:
-NaCN (Sodium Cyanida) sering digunakan krn kekuatan pelarutan emas >
-KCN(Potasium Cyanida)
-Ca(CN)2 (Calcium Cyanida)
-Camp ketiganya

Tahap:
1. Tahap Pelarutan
4Au+8CN- +O2+2H2O4Au(CN)2- +4OH4Ag+ 8CN- + O2 +2H2) 4Ag(CN)2- +4OH-

2. Tahap pengendapan
a. Pengendapan dgn serbuk Zn
2Zn +2NaAu(CN)2+4NaCN+2H2O
2Au+2NaOH+2Na2Zn(CN)4+H2
2Zn+2NaAg(CN)2+4NaCN +2H2O

2Ag+2NaOH+2Na2Zn(CN)4+H2
b. Penyerapan dgn karbon aktif
Dilakukan dgn pengadukan (carbon in pulp) maupun dgn cara aliran/ sirkulasi (carbon in leach).

Faktor Yg mempengaruhi Cyanidas:


1. Kekuatan larutan
dlm %, menunjukan jml berat cyanida dlm larutan. Kec pelarutan bertambah sampai ttk
maksimum dgn bertambahnya kekuatan larutan.
2.pH larutan
pH : 11-12 agar :
a. mencegah Hidrolisa
CN- +H2O HCN +OHb. Mencegah Dekomposisi Cyanida oleh CO2 dr Udara. NaCN +H2O+CO2NaHCO3+HCN
Pengatur pH : NaOH, CaO, Natrium Carbonat.
Terbaik Kapur karena :
a. Mencegah hilangnya cyanida oleh CO2 udara sebab: CaO+CO2CaCO3, CO2 tdk bereaksi
dgn NaCN.
b. Menetralkan senyawa asam yg terdpt dlm bijih
Ca2+ + SO4- CaSO4
c. Mengendapkan partikel halus.
3. %Solid
%S rendah pemakaian Cyanida tdk efisien

%S tinggi pengadukan hrs kuat


%S disesuaikan kapasitas mesin
4. Uk butir
Harus halus terekspose, terlalu hls menghambat, biaya mahal, terlalu kasar pelarutan
lambat.
5. Penambahan reagen kimia (PbO)
Ag2S+PbO+4NaCN2NaAg(CN)2 + PbS + Na2S.

Pengolahan:
Dgn Kapal Keruk
Air
Mangkuk

Saringan Putar Oversize

Kapal keruk
Spiral

Air

Jig Primer
Jig Scavenger

Limbah

Limbah

Pompa

Spiral Triplex

Jig Sekunder

Spiral Duplex

Limbah

Konsentrat

Di Pongkor
ROM
Lime

Lead Nitrate
Crushing Grinding
NaCN
Sianidasi

Karbon Aktif

CIL

AARL NaOH
NCL

Floc Culant

Fe2(SO4)3

Thickener Electrowinning

Tailing Pulp

Smelting

Dam

H2O2

Cyanide Black fill

CuSO4

Destruction Mine

Flocculant

Plant

Coagulant
Sungai

bullion

Floc

Proses Amalgamasi

ROM
Eluvial

Primer

Aluvial

Preparasi Ukuran
Konsentrasi
Konsentrat

Tailing(dibuang)

Almagator

Diproses menghslkan
min berat

Air Raksa Amalgam Tailing


Diproses menghslkan
min brt
Filtrasi
Air Raksa residu
Retorting
Air Raksa Dorf Bullion

Sianidasi
Bijih Dr Tambang
CaO Crushing Grinding(10%Solid)

Thickening
Overflow

Underflow(50%S)

NaCN

PbO

O2
Agitator
Thickening
UnderFlow

Overflow
(rich Solution)

Flotasi

Tailing Konsentrat
Pb, Zn

De Aerasi

Zn

Presipitasi

Dust

Presipitate Barren
solution
TIMAH PUTIH
Mineral Utama : Calssiterite (SnO2)
Pengolahan : Jigging, Tabling, MS, HTS hingga didapat konsentrat 70% Sn
Reaksi:
SnO2 + CO SnO +CO2

SnO + CO Sn + CO2
Bijih Timah mengandung Fe, mk besi mrpkn masalah dlm peleburan

Peleburan dilakukan bertingkat:


1.Peleburan I didptkan logam kdr tinggi, mk terak juga msh mengandung timah yg relatif tinggi
(slag : 35%SnO2, 25% CaO, 12% FeO)
2. Terak dilebur di+ dgn scrap ion akan dihslkan timah kotor (hard head alloy mrpkn senyawa
80% Sn dan 20% Fe), dilebur kembali ke reverb I
LIQUATION
-Impure metal didinginkan
-Dimasukan dlm tanur dipanaskan 232 C
-Sn akan meleleh diikuti Pb dan Bi, sedangkan As, Sb, +CO akan membtk dross
BOILING
-Hsl liquation ada 2 yaitu dross dan impure metal (metal + Pb,Bi)
-Impure metal dihembus dgn udara panas hingga mendidih, Bi akan teroksidasi mengapung
(kmd di skimming), Pb mjd dross dapat dipisahkan dr metal Sn (99,9%Sn)
ELEKTROLISA
Sbg elektrolit digunakan Gluo Silicic acid/ Hydro Fluo Silicic Acid.
Anoda berupa impure metal, katoda berupa timah murni. Cell dilapisi Pb.
Sifat Timah:
-Tahan Korosi

-Ttk leleh rendah

-Harga timah tinggi

-Anti gesekan tinggi

Kegunaan :

-Sbg bhn pelapis

-Bhn solder, alloy (bronze)

-Prltn rmh tangga

-Bhn kimia

Peleburan Timah

Konsentrat

Batu bara

Batugamping

70%Sn
Reverberatory Furnace I

Slag

Impure metal

Scrab ion

Reverb II
Hardhead Alloy

Liquation
Slag

Dross

To dross

Metal
Boiling

Dross Pure metal

Pengolahan Timah
JIG

Electrostatic Separation

Konduktor

Non Konduktor

Magnetic Separation

Magnetic Separation

Magnetic Non magnetic Non magnetic Magnet


PENGOLAHAN BJH TEMBAGA LOGAM
Bijih

Sulfida, Oksida, karbonat dan native ore yg penting adl sulfida ore sebab kadar relatif tinggi.
Mineral :
Chalcosite (Cu2S), Chalcopyrite (CuFeS2), Bornite (Cu2ScuSFeS), Covellite (CuS), disamping
itu ada yg karbonat seperti Malachite (CuCO3Cu(OH)), Azurite (2CuCO3Cu(OH)2)
Asosiasi :
Silika (50-60%), Besi (10-20%), Sulfur (10%), dan sejml alumina, kalsium, oksida, kobalt,
selenium, tellurium, perak dan emas.
PBG :
dgn cara flotasi tembaga, emas, perak ikut dlm konsentrat, sedang zinc, timbal, non sulphide
masuk tailing. Kadar konsentrat 25-30%Cu.
Preparasi kimia : Partial roating
Metallurgy :
Smelting, produk berupa:
Matte : merupakan sulfida Cu dan Fe sbg Cu2S dan FeS. Matte mengandung Cu 35-45% sbg
Cu2S dan 20-30% Fe sbg FeS.
Slag : terdiri dr Oksida Fe, Zn, Pb dan Silikat yg mengandung 0,35-0,50% Cu.

Flue Dust dan Fumes : penimbul polusi, debu ditangkap dgn Cyclon, water-spray, cottrel,
electrostatic precipitator.
Hal - Hal Yang Terjadi Dalam Peleburan
-Semua CuO, CuS, CuSO4 yg ada dlm charge diubah mjd Cu2S
-Sulfur

yg

tdk

berikatan

dgn

Cu

dan

Fe

dikeluarkan

sebagai

SO3

dan

SO2

3Fe2O3 + FeS 7FeO + SO2


-Lime, Mg, Al akan masuk ke slag dlm btk silikat
-Au,Ag dan logam mulia lainnya msk ke matte sebagai sulfida
-As, Sb, Te, Zn, Se, dlm reaksi oksidasi maupun reduksi msk ke fumes/ terbtk sulfida dlm matte
-Ni msk ke matte sbg sulphate.

GRADE : Prosentase tembaga di dlm matte


FALL : berat matte yg terbentuk dr charge total.
CONVERTING
Pengubahan matte mjd blister copper dgn cara oksidasi.
Tahap:
I. Pembentukan Slag
FeS + 0,5 O2 FeO +SO2
FeO msk slag. Slag msh mengandung 6% Cu, mk dimasukan kembali ke reverberatory furnace.
II. Pembentukan Blister Copper (Cu2S)
Di conventer, matte dihilangkan FeS shg tinggal Cu2S yg disebut blister copper, kmd dioksidasi
kembali shg membentuk white metal (Cu)

Cu2S + O2 2Cu + SO2


REFINING TERHADAP BLISTER COPPER
Blister copper mengandung impurities sulfur, besi, lead, bismuth, arsenic cobalt, juga logam
mulia (emas, perak).
Ada 2 cara pemurnian :
1. Fire Refining
dilakukan peleburan dlm tanur impurities yg dpt dihilangkan : S, Cd, Zn, Mg, Al, Fe, Sn, Pb, As,
dan Sb.
Tujuan :
-menghilangkan elemen yg mengganggu proses electro refining.
-membuat tembaga yg sedikit mengandung oksigen (utk kep pelistrikan)
-Utk membuat anoda
-Utk mencetak dlm btk billet, slab, kawat.
Proses ada 2 tahap :
I. Pereode oksidasi, prosesnya disebut flapping terbentuk slag
II. Pereode reduksi/ polling, mengikat oksigen dgn coke/ green timber, agar oksigennya tinggal
0,025-0,5%
2. Electro Refining
Hsl peleburan diatas dibuat anoda, dilakukan electrolisa, impurities yg dpt dipisahkan adl Se, Te,
Be, Ni, Ag dan Au.
Hal2 yg perlu diperhatikan:
-Voltage : 0,30-0,35 V, density arus16,20 A/sq ft, kadar Cu didpt 99,9%
-Emas-Perak terkumpul sbg slime

-Bismuth dan nikel yg msk ke electroline menganggu jalannya electrolisa mk electrolyte hrs
sering diganti, kalau tdk tembaga akan ikut mengendap dlm electrolyte.
PENGOLAHAN ZINC
Mineral :
Sphalerite (ZnS), Franklinite (ZnO, MnO, Fe2O3). Kadar Zn pd ZnS sekitar 3%
PBG : Differential Flotation
Preparasi Kimia :
Roasting dilakukan pd flash roster, multiple hearth roaster mengubah sulfida menjadi oksida.
Diharapkan sulfida dpt direduksi dr 50% mjd 8% saja.
ZnS +3/2O2 - ZnO + SO2
Preparasi Fisik:
Dialkukan sintering (digumpalkan) juga akan mereduksi S dr 8% menjadi 1% saja.
Retorting:
Ada 2 macam : vertical & horizontal
Zinc akan melebur pd 419 C, mendidih 906 C sedang mereduksi dibutuhkan Temp 910-930 C
Reaksi :
ZnO + C Zn + CO..1
ZnO + CO Zn+CO2...2
CO2 + C 2CO3

Hal - hal yg perlu diperhatikan:


-Zinc mudah bereaksi dgn CO

-Pd T 1000 C, CO jmlnya sedikit


BLAST FURNACE
Prinsipnya = retorting, membuat zinc uap, dikodensasikan shg terbtk zinc cair (89% Zinc uap).
Slag masih mengandung 2-3% Zn, 0,5% Pb
Hal yg perlu diperhatikan
- Untuk mencegah tjd reoksidasi di dlm system mk temp charge di dlm furnace hrs dijaga di atas
temp reoksidasi zinc > 1000C
- Untuk mencegah tjd reoksidasi setelah produk keluar dr furnace ke kondensor gas, mk temp hrs
dibwh temp reoksidasi 450 C
- Untuk mencegah tjd reoksidasi didlm kondenser, mk hrs cepat2 didinginkan.
PEMURNIAN
1. Refluxing
Metal yg lebih volatile (Zn, Cd) dpt dipisahkan dr Fe, Pb dgn tekanan uap ttu. Dengan cara yg
sama dapat dipisahkan antara Cd, Zn

2. Elektrolisa
Dilakukan bila biaya listrik murah dan timbal sangat korosif thd refractory.
Prinsip:
-Bijih di roasting, temp 600-700 C, temp jangan terlalu tinggi, dpt terbtk ferrite (ZnOFe2O3)
-Dilarutkan dlm asam sulfur agar didpt zinc sulfat, ZnO+SC2+O ZnSO4
-Dilakukan electrowinning

Anda mungkin juga menyukai