Anda di halaman 1dari 17

Bahan Cetakan 1

PENGECORAN LOGAM
Bahan Cetakan Pengecoran Logam

Bahan Dasar Pasir Quarz, Chromit, Zirkon, Olivin, Schamotte,


Eisengranulat.

Non Pasir Grafit, Logam, Keramik.

Bahan Silikatis Bentonite, Kaolinit, Ethyksilikat Air-kaca,


Perekat Semen.

Semen Campuran; SiO2 + CaO + Al2O3+ Fe2O3 +


Lempung (MgO+SiO3).

Resin Furan, Pep-set, Aminoplast, RCS.

Minyak Leinoele, Talloel.

Larut Air Melasse, Alkonolamin, Dextrose.

Bahan Karbon-aktiv Tepung Batu bara, Aspal/Ter, Bitumen,


Additiv Arang batok kelapa.
Karbon Td. aktiv Tepung kayu, kokas/batu bara muda.

Non Karbon Fe-oksid, BaSO4, H3BO3, dan S.


Syarat Pasir dapat digunakan sebagai
Pasir Cetak
1. Memiliki sifat mampu bentuk
2. Permeabilitas yang cocok
3. Distribusi besar butir yang cocok
4. Tahan terhadap temperatur logam
yang di tuang
5. Mampu alir Pasir
6. Ketahanan Bentuk
7. Mampu daur ulang
Kemampuan Bentuk

Terutama untuk pembuatan cetakan dengan


tangan, pasir cetak harus dapat dibentuk
dengan baik, secara sederhana pembuat
cetakan dapat menguji pasir cetak tersebut
dengan cara menggenggamnya dengan kuat,
maka pada pasir cetakan akan terbentuk garis-
garis tangan.
Kemampuan Alir Pasir

Pada metode pembuatan cetakan terutama


pembuatan inti dengan suntikan atau semprotan
maka kemampuan bentuk pasir cetakan
dinyatakan dengan kemampuan alir.
Kemampuan alir ini yang menjamin pasir
cetakan mampu mengisi setiap rongga maupun
celah yang tidak berada diarah penyuntikan
sekalipun.
Ketahanan Bentuk

Pada saat dibuat cetakan akan mengalami


perlakuan, seperti dibalik, dipasang inti dan juga
pada saat penuangan pasir cetakan menerima
beban tekanan cairan. Untuk menghindari
kerusakan maka pasir cetakan harus melalui
pengujian ketahanan bentuk yang terdiri dari uji
tarik, uji tekan dan uji geser.
Kemampuan Alir Gas
Pada saat penuangan akan terbentuk
bermacam-macam gas, gas tersebut harus
dapat keluar dari lubang pori-pori pasir cetakan.
Gas yang terjebak dalam rongga cetakan akan
menimbulkan cacat rongga gas pada tuangan
atau bahkan meledak.
Ketahanan Panas
Sebuah cetakan dinyatakan tahan panas bila
titik lebur / temperatur cair dari pasir cetakannya
lebih tinggi daripada logam cair yang
dituangkan.
Dinyatakan dalam titik Sinter
Kemudahan Hancur
Tuangan harus dapat dikeluarkan dengan mudah dari cetakan,
berarti pasir cetakan harus mudah dihancurkan setelah dituang.
Dengan demikian akan menghemat biaya dan waktu

Kemampuan Daur Ulang


Untuk menghemat penggunaan pasir maka akan sangat
baik bila pasir cetak dapat di daur ulang lagi.

.
• Bentuk Butiran

Bulat Bersudut bulat Bersudut tajam serpih


Permukaan Butiran : Halus/licin, Kasar dan
zerkluftet/bercelah.

Halus Bercelah
Kasar
Jenis-jenis Pasir

1. Pasir kuarsa (SiO2)


 Pasir kuarsa adalah pasir alam, dimana dalam dunia pengecoran
logam, pasir tersebut harus dicuci terlebih dahulu dan kemudian
diklasifikasikan kedalam bentuk dan besar butirannya. Di Indonesia
terdapat disekitar daerah Tuban, Sukabumi dan Bangka. Kandungan (SiO2)
nya minimal 98 %.(sebaiknya diatas 99 %) dan kapurnya 0 %.
 Sifat-sifat fisik pasir kuarsa :
 BJ 2,65 gr/cm3. (Massa Jenisnya 1,3 – 1,5 gr/cm3)
 Temperatur cair 1760 -1790 o C. (Sinter Point  1400 oC dan sebaiknya
1500 oC)
 PH asam.
 Warna putih hingga abu-abu kekuningan, butirannya bulat dan
permukaannya licin.
 Pemuaian pada suhu 573 o C; dari -kuarsa menjadi -kuarsa sebesar +
1,5 % - 2 %.
 Besar butirannya dari 0,1 – 1,5 mm
 Kadar lumpurnya kemungkinannya tidak ada.
2. Pasir Zirkon (ZrSiO4)
Pasir ini adalah bahan mineral alam dengan kandungan
ZrO2 minimal 65 % dan lainnya adalah SiO2 sebanyak 33 % .
Pasir ini memiliki sifat-sifat yang baik yaitu pemuaiannya kecil
sekali dan tahan suhu tinggi. Pasir ini banyak terdapat di
Australia.
Dalam dunia pengecoran logam, pasir Zirkon digunakan untuk
pengecoran baja atau pengecoran presisi.
Sifat-sifat fisiknya :
BJ 4,6 - 4,8 gr/cm3
Temperatur cair 2200 o C - 2400 o C (Sinter Point > 1500 o C)
PH asam lunak
Warna putih, kelabu kemerah-merahan
3. Pasir Chromit
Pasir chromit termasuk pasir buatan, karena pasir ini bahan dasarnya
dari batuan chrom yang kemudian diambil/ditambang lalu melalui proses
pemecahan dan pemisahan dari bahan-bahan lain yang terkandung dalam
batuan tersebut.
Komposisi pasir chromit yang telah siap pakai yaitu 50 % Cr2O3 + 27 %
Fe2O3 + 10 % Al2O3 + 10 % MgO + 3 % batuan lain. Pasir chromit
umumnya dipakai dalam industri pengecoran baja, akan tetapi bukan baja
paduan chrom. Batuan chromit terdapat di Afrika Selatan, Finlandia, Rusia,
dan Turki.ChromiteSifat-sifat fisiknya :
BJ 4,4 - 4,8 gr/cm3
Temperatur cair 1900 o C
PH 7-9 , Reaksi pada temperatur tinggi adalah basa
Warna hitam mengkilat atau metalik
4. Pasir Olivin
Pasir olivin termasuk pasir buatan yang berasal dari batuan alam
Magnesium besi silikat yang kemudian melalui proses pemecahkan,
pemisahan dari bahan-bahan lain dan dicuci.
Komposisi pasir olivin yang siap pakai yaitu: 93 % 2MgO.SiO2 + 6 %
2FeOSiO2 + 1 % batuan lain. Pasir olivin memiliki keunggulan yaitu
pemuaian kecil juga ketahanan terhadap penetrasi cairan baja, sehingga
pasir ini banyak dipakai dalam industri pengecoran baja.
Bahan tambang pasir olivin banyak didapatkan di Norwegia, USA, Jepang
dan Yugoslavia.
Sifat-sifat fisiknya :
BJ 3,3 - 4,2 gr/cm 3.
Temperatur cair 1750 - 1780 o C.
Reaksi pada temperatur tinggi adalah basa.
Warna hijau kekuningan, coklat, merah hati, mengkilat seperti kaca.
5. Schamote
Schamote adalah sejenis bahan tahan api buatan dan berupa bahan
campuran yang berasal dari bahan lempung/tanah liat atau kaolin.
Pembuatannya dengan cara dibakar dan digiling.
Schamote berbentuk serpihan dan bahan perekatnya tidak cocok dengan
bahan perekat organis. Satu-satunya bahan perekat yang cocok adalah
sejenis tanah liat tertentu. Komposisi pasir schamote yaitu: 36 % Al2O3 + 3
% Fe2O3 + 2,5 % (Na2O + K2O) + sisanya Kuarsa max 58 %.
Schamote pada umumnya digunakan pada pengecoran baja.
Sifat-sifat fisiknya :
BJ 2,7 gr/cm3
Temperatur cair > 1710 o C
Reaksi pada temperatur tinggi asam lunak
Warna Putih keabuan atau kecoklatan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai